Anda di halaman 1dari 23

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Kelurga


2.1.1 Definisi Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat terdiri dari


keluarga, dan beberapa terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dan saling ketergantungtan. (Depkes RI, 2008)

Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang masih


memiliki hubungan darah dan bersatu. Keluarga didefinisikan sebagai
sekumpulan orang yang tinggal dalam satu rumah yang masih
mempunyai hubungan kekerabatan/hubungan darah karena perkawinan,
kelahiran, adopsi dan lain sebagainya. Keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu dan anak - anak yang belum menikah disebut keluarga batih
(Soerjono, 2004).

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena


hubungan darah, hubungan perkawinan atau adopsi dan mereka hidup
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam
perannya masing - masing menciptakan atau mempertahankan
kebudayaan. ( Sofyan, 2006). Dari dua pengertian ini dapat disimpulkan
bahwa keluarga adalah yaitu :
1) Unit terkecil masyarakat
2) Terdiri dari dua orag atau lebih
3) Adanya ikatan perkawinan/pertalian darah
4) Hidup dalam satu rumah tangga
5) Di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga
6) Saling ninteraksi antara anggota keluarga
7) Setiap anggota mempunyai peran masing-masing
8) Menciptakan/mempertahankan kebudayaan
(Sofyan, 2006)

1
2.1.2 Tipe/Bentuk Keluarga
a. Keluarga Inti ( Nuclear Family )adalah keluarga yang terdiri dari
ayah, ibu dan anak.
b. Keluarga Besar ( Exteded family )
dengan sanak keluarga misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara,
sepupu dan sebagainya.
c. Keluarga Berantai ( Serial Family )
keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari
satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga Duda/Janda ( Single Family )
adalah keluarga yang terjadi karena bercerai atau kematian.
e. Keluarga Berkomposisi ( Composite )
adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara
bersama
f. Keluarga Kabitas ( Cahabitation )
adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk
suatu keluarga
(Sofyan, 2006)

2.1.3 Struktur Keluarga


a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis darah.
b. Matrilineal
Adalah keluarga yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jaur garis
ibu.
c. Matrilokal
Adalah seorang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
istri.

2
d. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
e. Keluarga Kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga
dan beberapa sanak keluarga karena adanya hubungan dengan suami
atau istri.
(Depkes RI, 2008)

2.1.4 Fungsi Keluarga


Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :
1. Fungsi Biologis
a) Untuk mencerdaskan keturunan
b) Memelihara dan membesarkan anak
c) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d) Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi Psikologis
a) Memberikann kasih saying dan rasa aman
b) Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
c) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d) Memberikan identitas keluarga
3. Fungsi Sosialisasi
a) Membina sosialisasi pada anak
b) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
c) Meneruskan nilai-nilai keluarga
4. Fungsi Ekonomi
a) Mencari sumber - sumber penghasilan untuk memeuhi
kebutuhan keluarga
b) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga

3
c) Menabung untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan keluarga
dimasa yang bakan datang, misalnya :Pendidikan anak,
jaminan hari tua dan sebagainya.
5. Fungsi pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan
keterampilan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat
dan minat yang dimilikinya.
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan
datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa.
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangan
ahli lain membagi fungsi keluarga sebagai berikut
a. Fungsi pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah
mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan
kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa nanti.
b. Fungsi sosialisasi anak.tugas keluarga dalam menjalankan
fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak
menjadi anggota masyarakat yang baik.
c. Fungsi perlindungan.tugas keluarga dalam hal ini adalah
melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak
baik,sehingga anggota keluarga merasa terlindungi dan
merasa aman.
d. Fungsi perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah
menjaga secara instuitif,merasakan perasaan dan suasana
anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan
berinteraksi antar sesama anggota keluarga sehingga saling
pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan
keharmonisan dalam keluarga.
e. Fungsi religious .tugas keluarga dalam fungsi ini adalah
memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga
yang lain dalam kehidupan beragama ,dan tugas kepala
keluarga untuk menanamkan (Sofyan, 2006).

4
keyakinan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur
kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini .
f. Fungsi ekonomis .Tugas kepala keluarga dalam hal ini
adalah mencari sumber - sumber kehidupan dalam
memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain,kepahan la
keluarga bekerja untuk memperoleh penghasilan, mengatur
penghasilan tersebut sedemikian rupa sehingga dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.
g. Fungsi rekreatif .Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini
tidak harus selalu pergi ketempat rekreasi ,tetapi yang
penting bagaimana menciptakan suasana yang
meyenangkan dalam keluarga sehingga dapat mencapai
keseimbangan kepriba diaan masing-masing anggotanya
.Rekreasi dapat di lakukan di rumah denganncara nonton
televisi bersama,bercerita tentang pengalaman masing-
masing dan sebagainya
h. fungsi biologis .Tugas keluarga yang utama dalam hal ini
adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi
penerus, Dari berbagai fungsi di atas ada 3 fungsi pokok
keluarga terhadap anggota keluarganya, adalah :
1. Asih, adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa
`aman,kehangatan kepada anggota keluarga sehingga
memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai
usia dan kebutuhannya
2. Asuh, adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan
perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara
,sehingga di harapkan menjadikan mereka anak-anak
yang sehat baik fisik ,mental,social, dan spiritual.
3. Asah, adalah memenuhi kebutuhan pendidik
anak,sehingga siap menjadi manusia dewasa yang
mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.
(Depkes RI, 2008)

5
2.1.5 Tugas-Tugas Keluarga
Pada dasarnya tugas dalam keluarga ada 7 pokok sebagai berikut :
1) Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2) Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3) Pembinaan tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan
keduduksnnya masing-masing
4) Sosialisasi antara anggota keluarga
5) Pengaturan jumlah anggota keluarga
6) Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang
lebih luas
7) Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.
(Fitramaya, 2008)

2.1.6 Ciri-Ciri Keluarga


1. Diikat dalam satu tali perkawinan
2. Ada hubungan keluarga/darah
3. Ada ikatan batin
4. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya
5. Ada pengambil keputusan
6. Kerjasama diantara anggota keluarga
7. Komunitas interaksi antara anggota keluarga
8. Tinggal dalam satu rumah
(Sofyan, 2006)

2.2 Konsep dasar Personal Hygiene


2.2.1 Definisi
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang
sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan
mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri
sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang
sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan , sosial, keluarga,

6
pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat
perkembangan (Anonym, 2007)
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal
yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan
seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Anonym,
2007)

2.2.2 Macam-macam Personal Hygiene


1. Perawatan kuku kaki dan tangan
2. Perawatan pada rambut
3. Perawatan mata
4. Perawatan hidung
5. Perawatan telinga
6. Perawatan genetalia
(Fitramaya, 2008)

2.2.3 Tujuan Personal Hygiene


1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hygiene yg kurang
4. Mencegah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri
(Anonym. 2007)

2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene

1. Body Image
2. Status Sosial Ekonomi
3. Pengetahuan
4. Budaya
5. Kebiasaan seseorang

7
6. Kondisi fisik
(Azwar, A.,2006)

2.2.5 Dampak pada masalah Personal Hygiene

1. Dampak fisik
gangguan fisik gangguan integritas kulit, infeksi pada mata dan
telinga, gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak psikososial
masalah sosial yg berhubungan dengan PH gangguan kebutuhan
rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga
diri, dll.
(Azwar, A., 2006)

2.3 Konsep Dasar Jamban


2.3.1 Definisi
Jamban merupakan sanitasi dasar penting yang harus dimililiki
setiap masyarakat. Sebenarnya masyarakat sadar dan mengerti arti
pentingnya mempunyai jamban sendiri di rumah. Alasan utama yang
selalu di ungkapkan masyarakat mengapa sampai saat ini belum
memiliki jamban keluarga adalah tidak atau belum mempunyai dana
yang cukup untuk itu (Depkes RI, 2008)
Banyak orang yang menyindir bahwa sementara di banyak negara
masalah sanitasi dan kesehatan lingkungan sudah berkutat pada upaya
intens menurunkan dan mengadaptasi dampak rumah kaca, sementara
kita masih sibuk mengurusi jamban (Depkes RI, 2008)
Akses pada sanitasi kususnya pada penggunaan jamban sehat,
saat ini memang masih menjadi masalah serius di banyak negara
berkembang seperti Indonesia. Masih tingginya angka BAB pada
sembarang tempat atau open defecation menjadi slah satu indikator
rendahnya akses ini (Depkes RI, 2008)

8
Dampak serius yang di timbulkan kondisi in sangat diyakini
banyak pihak berpengaruh baik secara ekonomi maupun kesehatan
masyarakat (Depkes RI, 2008)
Jamban keluarga merupakan suatu bangunan yang digunakan
untuk tempat membuang dan mengumpulkan kotoran atau najis
manusia yang lazim di sebut kakus/ WC, sehingga kotoran tersebut di
simpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab atau
penyebar penyakit dan mengotori lingkungan pemukiman (Depkes RI,
2008)

2.3.1 Syarat Jamban Sehat


Menurut Depkes RI pada tahun 1985 syarat jamban yang sehat
adalah :
a. Tidak mencemari sumber air minum (minimal 10 m)
b. Tidak berbau dan tinja tidak dapat di jamah oleh serangga maupun
tikus
c. Air seni, pembersih dan air penggelontor tidak mencemari tanah di
sekitarnya
d. Mudah di bersihkan dan aman di gunakan
e. Di lengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan
berwarna terang
f. Cukup penerangan
g. Lantai kedap air
h. Luas ruangan cukup dan tidak terlalu rendah
i. Ventilasi cukup baik
j. Tersedia air dan alat pembersih
(Anonym, 2007)

2.3.2 Jenis jenis jamban


a. Jamban cemplung adalah jamabn yang penampungannya berupa
lubang yang berfungsi menyimpan dan meresapkan cairan kotoran/

9
tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar lubang.
Untuk jamban cemplung di haruskan ada penutup agar tidak berbau.
b. Jamban tangki septik/ leher angsa adalah jamban berbentuk leher
angsa yang penampungannya berupa tangki septik kedap air yang
berfungsi sebagai wadah proses penguraian/ dekomposisi kotoran
manusia yang di lengkapi dengan resapannya. Pilihan leher angsa
yang terbuat dari keramik, porselin atau kaca serat (fiber glass).
Tempat air perapat harus terbuat dari kaca serat/keramik karena
permukaannya licin dan cukup kuat sehingga mudah di bersihkan.
Juga tidak berbau dan tidak mengundang serangga. Tinggi air
perapat harus paling sedkit 2 cm.
(Notoatmodjo, 2007)

2.3.3 Mengapa harus menggunakan jamban


a. Menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau.
b. Tidak mencemari sumber air yang ada di sekitarnya.
c. Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat
menjadi penular penyakit diare, kolera disentri, thypus, kecacingan,
penyakit saluran pencernaan, penyakit kulit dan keracunan.
(Notoatmodjo, 2007)

2.3.4 Pengetahuan dan tindakan masyarakat dalam pemanfaatan


jamban keluarga
Masalah penyehatan lingkungan pemukiman khususnya pada
pembuangan tinja merupakan salah satu dari berbagai masalah
kesehatan yang perlu mendapatkan prioritas. Penyediaan sarana
pembuangan tinja masyarakat terutama dalam pelaksanaannya tidaklah
mudah, karena menyangkut peran serta masyarakat yang biasanya
sangat erat kaitannya dengan prilaku , tingkat ekonomi, kebudayaan dan
pendidikan (Notoatmodjo, 2007)

10
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA

Tn. R PADA ANGGOTA KELUARGA DENGAN PERSONAL

HYGIENE DAN JAMBAN DI RT.01 DESA MANUNTUNG

KEC. KUSAN HULU KAB. TANAH BUMBU

A. Pengkajian (Data dan Identitas)


Tanggal : Jumat 30 Januari 2015
Pukul : 15.00 WITA
1. Biodata
Nama kepala keluarga : Tn.R
Umur : 29 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Alamat : Desa Manuntung RT.01 Kec.Kusan Hulu
Kab.Tanah Bumbu

2. Nama Anggota Keluarga


No. Nama Umur L/P Status Pendidikan Pekerjaan Agama Ket
1. Tn.R 29 th L Suami SD Swasta Islam
2. Ny.N 26 th P Istri SD IRT Islam
3. An.S 7 th P Anak SD - Islam

3. Tipe keluarga
Dikeluarga Tn.R terdiri dari keluarga inti yaitu ayah, ibu dan anak

11
Bagan genogram

Tn.R Ny. N

An. S

4. Kegiatan Sehari-hari
a. Kebiasaan Tidur
Keluarga Tn.R mempunyai kebiasaan tidur cukup. Tidur siang 1
jam dan tidur malam 7 8 jam.
b. Kebiasaan Makan
Kebiasaan makan keluarga Tn.R 3 x/hari dengan porsi makan 1
piring sedang yaitu nasi dan lauk (sambal,ikan asin,tempe, sayur-
sayuran, tahu), cara pengolahan makanan di awali dengan memotong
bahan makanan, di cuci dan selanjutnya di masak. Menu kadang-
kadang bervariasi, menggunakan garam beryodium. Tempat makan
yaitu lesehan dengan suasana santai, menggunakan alat makan
seadanya, di simpan di atas meja dengan tudung saji. Sebelum dan
sesudah makan mencuci tangan dengan air kobokan. Tidak ada
pantangan dalam makan. Satu keluarga minum rata-rata 8
gelas/hari, kadang-kadang teh dan kopi. Untuk anaknya hanya
minum susu dan air putih
c. Pola Eliminasi
Keluarga Tn.R terbiasa BAB 1-2 x/hari di kali dengan cemplung
terbuka, BAK 4-5 x/hari dan tidak ada keluhan.

d. Kebersihan Perorangan/ personal hygiene


Keluarga Tn.R mempunyai kebiasaan mandi 1- 2 x/hari, gosok gigi 1
2 x/hari, keramas 1-2 x/minggu, ganti baju 2 x/hari.

12
e. Pola kebiasaan Kesehatan
- Jika sakit keluarga Tn.R berobat ke puskesmas apabila benar-
benar sakit parah
- Kebiasaan yang merugikan kurang menjaga kebersihan diri
f. Penggunaan Waktu Senggang
Keluarga Tn.R mengguankan waktu luang dengan bersantai dan
ngobrol dengan anggota keluarga atau tetangga. Kadang kala bernain
bersama anaknya.
g. Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn.R jarang untuk melakukan/ mengajak keluarganya
untuk rekreasi.
h. Keadaan sosial ekonomi
Penghasilan keluarga yang utama dari keluarga Tn.R 500.000-
1.000.000/ setengah bulan. Tidak ada penghasilan tambahan
sehingga kadang kala keluarga Tn.R harus memenuhi kebutuhan
sehari-hari secara pas-pasan. Pengelolaan keuangan oleh ibu.
5. Situasi Lingkungan
a. Rumah
Keluarga Tn.R tinggal di rumah orang tuanya yang sudah meninggal
b. Jenis rumah
Rumah tidak permanen dimana dinding terbuat dari papan.
c. Atap rumah
Terbuat dari seng
d. Lantai rumah
Terbuat dari kayu
e. Ventilasi
Jenis ventilasi berupa pintu dan jendela kurang maksimal karena
cahaya matahari tidak masuk ke dalam ruangan dan kurangnya
penerangan dalam rumah. Pembagian ruangan adalah 1 ruang tamu,
1 kamar tidur, dapur dan ruangan makan di jadikan satu.
f. Kebersihan dan Kerapian

13
Kebersihan ruangan tidak bersih karena banyak debu dan sisa
makanan, penataan barang-barang yang kurang rapi. Serta keadaan
teras rumah yang kotor dan hewan-hewan ternak (ayam) kadang-
kadang naik ke teras.
g. Pembuangan Sampah
Sampah di buang di sungai, kadang-kadang di bakar
h. Sumber air
1) Sumber air : Sumur
2) Penggunaan air : memasak,mandi,
mencuci,sumber air minum
3) Tempat Penyimpanan air : Bak Mandi dan Tong
4) Pengurasan tempat air minum : 1 x/minggu
5) Kualitas sosial : cukup baik
i. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
1) SPAL : Selokan
2) Jarak sumber pembuangan limbah : > 10 M
3) Keadaan : Menggenang
j. Jamban
1) Kondisi : kurang bersih
2) Jarak jamban dengan sumber air : > 10 M
k. Keadaan Ternak
Keluarga Tn.R memiliki hewan ternak berupa ayam
l. Pemanfaatan Pekarangan
Tidak di tanami tanaman/ tumbuhan
m. Pemanfaatan fasilitas Kesehatan
Ke tenaga kesehatan jika benar-benar sakit parah, kalau hanya sakit
ringan maka tidak ke tenaga kesehatan, hanya minum obat yang beli
di warung saja

n. Denah Rumah

Ruang
Ruang makan +
7m dapur
Tamu
jarak rumah
14 ke kali > 10 m
Kamar tidur 10 m

Kamar
mandi

15 m

6. Keadaan Kesehatan Keluarga


a. Riwayat Perkawinan
Pernikahan ke satu, umur pertama menikah 18 tahun, lama menikah
8 tahun
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
No. Hamil Persalinan Nifas Anak
ke Penyulit Ket
Penol Tempat Penyulit Penyulit Seks PB BB Tahun
1. 1 - Bidan Rumah - Normal Pr 48 3.100 2008 H
cm gr

7. Riwayat KB
Menggunakan alat kontrasepsi suntik KB 3 bulan ( 7 tahun)
8. Fungsi Keluarga
Fungsi afektif, keluarga Tn.R cukup rukun dan perhatian dalam membina
rumah tangga.
Fungsi sosial, Tn.R selalu mengajarkan dan menanamkan prilaku sosial
yang baik.
Fungsi reproduksi, Tn.R berusia 29 tahun dan Ny.N berusia 26 tahun
merupakan usia pus yang menggunakan alat kontrasepsi.
9. Stres dan Koping
a) Stres jangka pendek : Tidak ada
b) Stres jangka panjang : Tidak ada
10. Komunikasi

15
Keluarga Tn.R menjalin komunikasi dengan handphone untuk
berkomunikasi dengan keluarga yang jauh.
11. Transportasi
Alat transportasi yang di gunakan adalah sepeda motor yang di miliki
keluarga Tn.R untuk pergi bekerja dalam mencari nafkah.
Pemeriksaan fisik
a. Tn.R
Kepala : warna rambut tampak hitam,tidak tampak rontok,
tidak tampak benjolan, tidak tampak ketombe, rambut
tampak tidak beraturan dan tidak tampak ada benjolan
Wajah : Tampak kecoklatan, tidak teraba oedem, tidak teraba
nyeri tekan
Mata : Tampak simetris, sklera tidak tampak ikterik,
conjungtiva tidak tampak anemis, tidak tampak juling.
Hidung : Tampak proporsional, tidak tampak secret dan tidak
tampak polip.
Telinga : Tampak simetris dan tidak tampak perdarahan
Mulut dan gigi : Bentuk tampak proporsional, bibir tampak kering,
tidak tampak hipersalivasi,tampak caries, gusi tidak
tampak perdarahan, warna gigi tampak kekuningan.
Leher : Tidak tampak pembesaran vena jugularis dan kelenjar
tyroid
Ketiak : Tidak teraba benjolan
Dada : Tampak proporsional, pernapasan tampak teratur,
tidak teraba nyeri tekan dan benjolan.
Perut : Tidak tampak pembesaran abnormal
Punggung : Tidak tampak benjolan dan nyeri tekan.
Genetalia : Tidak dilakukan
Ekstremitas
Atas-bawah : Tampak simetris, tidak tampak oedem, kuku tampak
kotor
Postur Tubuh : Tampak tegap

16
TTV : TD =110/80 mmHg, N =81 x/m, R = 22 x/m
b. Ny. N
Kepala : warna rambut tampak hitam,tidak tampak rontok,
tidak tampak benjolan, tidak tampak ketombe, rambut
tampak tidak beraturan dan tidak tampak ada benjolan
Wajah : Tampak kecoklatan, tidak teraba oedem, tidak teraba
nyeri tekan
Mata : Tampak simetris, sklera tidak tampak ikterik,
conjungtiva tidak tampak anemis, tidak tampak juling.
Hidung : Tampak proporsional, tidak tampak secret dan tidak
tampak polip.
Telinga : Tampak simetris dan tidak tampak perdarahan
Mulut dan gigi : Bentuk tampak proporsional, bibir tampak kering,
tidak tampak hipersalivasi,tampak caries, gusi tidak
tampak perdarahan, warna gigi tampak kekuningan.
Leher : Tidak tampak pembesaran vena jugularis dan kelenjar
tyroid
Ketiak : Tidak teraba benjolan
Dada : Payudara tampak proporsional, pernapasan tampak
teratur, tidak teraba nyeri tekan dan benjolan.
Perut : Tidak tampak pembesaran abnormal
Punggung : Tidak tampak benjolan dan nyeri tekan.
Genetalia : Tidak dilakukan
Ekstremitas
Atas-bawah : Tampak simetris, tidak tampak oedem, kuku tampak
kotor
Postur Tubuh : Tampak tegap
TTV : TD =110/80 mmHg, N =70 x/m, R = 21 x/m

c. An.S

17
Kepala : warna rambut tampak hitam,tidak tampak rontok,
tidak tampak benjolan, tidak tampak ketombe,dan
tidak tampak ada benjolan
Wajah : Tidak teraba oedem, tidak teraba nyeri tekan
Mata : Tampak simetris, sklera tidak tampak ikterik,
conjungtiva tidak tampak anemis, tidak tampak juling.
Hidung : Tampak proporsional, tidak tampak secret dan tidak
tampak polip.
Telinga : Tampak simetris dan tidak tampak perdarahan
Mulut dan gigi : Bentuk tampak proporsional, bibir tampak kering,
tidak tampak hipersalivasi,tampak caries, gusi tidak
tampak perdarahan, warna gigi tampak kekuningan.
Leher : Tidak tampak pembesaran vena jugularis dan kelenjar
tyroid
Ketiak : Tidak teraba benjolan
Dada : pernapasan tampak teratur, tidak teraba nyeri tekan
dan benjolan.
Perut : Tidak tampak pembesaran abnormal
Punggung : Tidak tampak benjolan dan nyeri tekan.
Genetalia : Tidak dilakukan
Ekstremitas
Atas-bawah : Tampak simetris, tidak tampak oedem, kuku tampak
kotor
Postur Tubuh : Tampak tegap
TTV : N =80 x/m, R = 24 x/m

B. Analisis Data
Ancaman Kesehatan
1. Personal Hygiene
DS : Keluarga Tn.R mengatakan kadang-kadang mandi 1 2 x/hari,
gosok gigi 1 2 x/hari
DO : - Tampak kebersihan diri kurang pada keluarga Tn.R

18
- Mulut dan gigi warna tampak kuning dan tampak karies
2. Jamban keluarga yang tidak sehat
DS : Keluarga Tn.R mengatakan buang air besar di kali
DO : Tampak tidak ada WC di rumah keluarga Tn.R

C. Perumusan Masalah
Dari data yang didapat, maka masalah keluarga yang ada dapat dirumuskan
sebagai berikut :
No Masalah Keterangan
1. Personal Hygiene yang Kurangnya pengetahuan tentang arti
kurang pada anggota penting menjaga kebersihan diri serta
keluarga Tn.R kurangnya kesadaran untuk menjaga
kebersihan diri
2. Jamban tidak sehat di Kurangnya Pengetahuan dan kesadaran
keluarga Tn.R akan pentingnya memiliki jamban yang
sehat dalam keluarga sebagai syarat kriteria
rumah yang sehat

D. Prioritas Masalah
Prioritas masalah dalam keluarga Tn.R adalah sebagai berikut :
1. Keluarga Tn.R dengan personal hygiene yang kurang
Perhitungan
Kriteria skor X bobot Skor Pembenaran
angka tertinggi
1. Sifat Masalah 2/3 x 1 2/3 Pentingnya menjaga kebersihan
2. Kemungkinan 1/2 x 2 1 diri adalah untuk menjaga
masalah dapat kesehatan agar tetap sehat dan
di rubah tidak mudah terinfeksi berbagai
3. Potensi 3/1 x 3 1 penyakit akibat kurangnya
masalah menjaga kebersihan diri serta
untuk dapat di kurangnya kesadaran terhadap
cegah hal tersebut.

19
4. Penonjolan 2/2 x 1 1
masalah harus
segera di
tangani
Jumlah 3 2/3

2. Keluarga Tn.R dengan Jamban Tidak sehat


Perhitungan
Kriteria skor X bobot Skor Pembenaran
angka tertinggi
1. Sifat 2/3 x 1 2/3 Kurangnya kesadaran dan
Masalah pengetahuan tentang pentingnnya
2. Kemungkinan 0/2 x 2 0 mempunyai jamban yang sehat
masalah dapat bagi tiap keluarga untuk
di rubah mencegah terjadinya penyebaran
3. Potensi 3/3 x 1 1 berbagai penyakit serta
masalah meningkatkan derajat kesehatan
untuk dapat di tiap anggota keluarga.
cegah
4. Penonjolan 0/2 x 1 0
masalah harus
segera di
tangani
Jumlah 1 2/3

Penentuan Prioritas Masalah berdasarkan skor tertinggi adalah :


1. Personal Hygiene
2. Jamban
E. Asuhan Kebidanan
1. Keluarga Tn.R dengan personal hygiene yang kurang
a. Data

20
DS : Keluarga Tn.R mengatakan kadang-kadang mandi 1 2 x/hari,
gosok gigi 1 2 x/hari
DO : - Tampak kebersihan diri kurang pada keluarga Tn.R
- Mulut dan gigi warna tampak kuning dan tampak karies
b. Masalah Kesehatan
Personal hygiene yang kurang pada anggota keluarga Tn.R
c. Tujuan
Setelah diberikan penyuluhan tentang personal hygiene diharapkan
keluarga Tn. R mengerti dan memahami tentang :
1. Pengertian personal hygiene
2. Jenis-jenis personal hygiene
3. Pentingnya menjaga personal hygiee
4. Dampak personal hygiene yang kurang
d. Rencana Tindakan
Memberikan penyuluhan/ konseling kepada keluarga Tn.R tentang
pengertian, jenis, pentingnya menjaga personal hygiene serta dampak
personal hygiene.
e. Tindakan
1. Tanggal 31 Januari 2015 pukul 16.00 WITA memberikan konseling
tentang pengertian personal hygiene kepada keluarga Tn. R.
2. Tanggal 31 Januari 2015 pukul 16.05 WITA memberikan konseling
tentang jenis-jenis personal hygiene kepada keluarga Tn. R.
3. Tanggal 31 Januari 2015 pukul 16.10 WITA memberikan konseling
tentang pentingnya personal hygiene kepada keluarga Tn. R.
4. Tanggal 31 Januari 2015 pukul 16.15 WITA memberikan konseling
tentang dampak personal hygiene kepada keluarga Tn. R.
f. Evaluasi
Tanggal 31 Januari 2015 pukul 17.10 WITA keluarga Tn.R mengerti
dan mampu mengulangi penjelasan yang telah diberikan tentang
personal hygiene meliputi :
1. Pengertian personal hygiene
2. Jenis-jenis personal hygiene

21
3. Pentingnya menjaga personal hygiene
4. Dampak personal hygiene
2. Jamban keluarga yang tidak sehat
a. Data
DS : Keluarga Tn.R mengatakan buang air besar di kali
DO : Tampak tidak ada WC di rumah keluarga Tn.R
b. Masalah Kesehatan
Jamban yang tidak sehat pada keluarga Tn.R
c. Tujuan
Setelah diberikan penyuluhan tentang jamban yang sehat diharapkan
keluarga Tn. R mengerti dan memahami tentang :
1. Pengertian jamban yang sehat
2. Syarat jamban yang sehat
3. Dampak BAB sembarangan
d. Rencana Tindakan
Memberikan penyuluhan/ konseling kepada keluarga Tn.R tentang
Pengertian jamban yang sehat, syarat jamban yang sehat serta dampak
BAB sembarangan.
e. Tindakan
1. Tanggal 1 Februari 2015 pukul 16.00 WITA memberikan konseling
tentang pengertian jamban yang sehat kepada keluarga Tn. R.
2. Tanggal 1 Februari 2015 pukul 16.05 WITA memberikan konseling
tentang syarat jamban yang sehat kepada keluarga Tn. R.
3. Tanggal 1 Februari 2015 pukul 16.10 WITA memberikan konseling
tentang dampak BAB sembarangan kepada keluarga Tn. R
f. Evaluasi
Tanggal 1 Februari 2015 pukul 17.10 WITA keluarga Tn.R mengerti
dan mampu mengulangi penjelasan yang telah diberikan tentang
personal hygiene meliputi :
1. Pengertian jamban yang sehat
2. Syarat jamban yang sehat
3. Dampak BAB sembarangan

22
DAFTAR PUSTAKA

Anonym. (2007). Rumah dan lingkungan pemukiman sehat. Jakarta :


Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum R.I
Azwar, A. (2006). Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta :
Mutiara Sumber Widya.
Ditjen PPM dan PL (2002). Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat.
Jakarta : Departemen Kesehatan R.I
Depkes RI. 2008. Panduan Pelayanan Antenatal. Jakarta : Depkes RI
Effendy. 2005. Keperawatan Keluarga. JAKARTA : EGC
Fitramaya, 2008. Asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta : Dian Press
Manuaba. 2008. Ilmu Kebidanan, Kandungan dan KB. Jakarta : EGC
Rustam. 2005. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC
Saifudin. 2005. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sofyan, 2006. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : Salemba Madika

23

Anda mungkin juga menyukai