Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini
kami akan membahas mengenai METABOLISME .
Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
1
DAFTAR ISI
1. Enzim ......................................................................................................... 6
1.Katabolisme ..................................................................................................... 8
Respirasi ............................................................................................. 8
Fermentasi .......................................................................................... 10
2. Anabolisme .....................................................................................................
Fotosintesis ........................................................................................ 20
Pigmenfotosintesis ............................................................................. 21
Kemosintesis ...................................................................................... 22
Sintesis Lemak ................................................................................... 22
Sintesis Protein................................................................................... 23
BAB III PENUTUP .....................................................................................................
2.1 Kesimpulan ...................................................................................................
2.2 .Saran ............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 26
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan masalah
Pengertian Katabolisme?
Pengertian Anabolisme?
4
BAB II
PEMBAHASAN
Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil, oleh karena itu sel dapat
menjalankan aktivitas hidup, di antaranya metabolisme.
1. Anabolisme/AsimilasI/Sintesis,
yaitu proses pembentakan molekul yang kompleks dengan menggunakan
energi tinggi.
Contoh : fotosintesis (asimilasi C)
energi cahaya
6 CO2 + 6 H2O > C6H1206 + 6 02
klorofil glukosa
(energi kimia)
Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu dari energi cahaya sebagai
energi kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial,
berupa ikatan senyawa organik pada glukosa. Dengan bantuan enzim-
enzim, proses tersebut berlangsung cepat dan efisien. Bila dalam suatu
reaksi memerlukan energi dalam bentuk panas reaksinya disebut reaksi
endergonik. Reaksi semacam itu disebut reaksi endoterm.
2. Katabolisme (Dissimilasi),
yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang
tersimpan dalam senyawa organik tersebut.
Contoh:
enzim
C6H12O6 + 6 O2 > 6 CO2 + 6 H2O + 686
KKal.
energi kimia
Saat molekul terurai menjadi molekul yang lebih kecil terjadi pelepasan
energi sehingga terbentuk energi panas. Bila pada suatu reaksi dilepaskan
energi, reaksinya disebut reaksi eksergonik. Reaksi semacam itu disebut
juga reaksi eksoterm.
5
2.2 Molekul Yang Terlibat Dalam Metabolisme
1. Enzim
Apoenzim, yaitu bagian enzim yang tersusun dari protein, yang akan
rusak bila suhu terlampau panas(termolabil).
Sifat-sifat enzim
6
lipase
Lemak + H2O > Asam lemak + Gliserol
8. Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non
protein tambahan yang disebut kofaktor.
Inhibitor akan menghambat jalannya reaksi enzim. Contoh inhibitor : CO, Arsen,
Hg, Sianida.
7
Molekul ATP adalah molekul berenergi tinggi. Merupakan ikatan tiga
molekulfosfat dengan senyawa Adenosin. Ikatan kimianya labil, mudah
melepaskan gugus fosfatnya meskipun digolongkan sebagai molekul berenergi
tinggi.
1.Katabolisme
Respirasi
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat
sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi
akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis
(anabolisme), gerak, pertumbuhan.
Contoh:
Respirasi pada Glukosa, reaksi sederhananya:
C6H1206 + 6 02 > 6 H2O + 6 CO2 + Energi
(glukosa)
Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H20 + CO2 + Energi, melalui tiga
tahap :
1. Glikolisis.
2. Daur Krebs.
3. Transpor elektron respirasi.
1. Glikolids:
Peristiwa perubahan :
8
Glukosa - Glulosa - 6 - fosfat - Fruktosa 1,6 difosfat -
3 fosfogliseral dehid (PGAL) / Triosa fosfat - Asam piravat.
Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai
NADH2 (NADH + H+ + 1 elektron) dan FADH2, sehingga di dalam mitokondria
(dengan adanya siklus Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem
pengangkutan elektron) akan terbentuk air, sebagai hasil sampingan respirasi
selain CO2.
9
Ketiga proses respirasi yang penting tersebut dapat diringkas sebagai berikut:
1. Glikolisis:
Glukosa > 2 asam piruvat 2 NADH 2 ATP
2. Siklus Krebs:
2 asetil piruvat > 2 asetil KoA + 2 C02 2 NADH 2 ATP
2 asetil KoA > 4 CO2 6 NADH 2
NADH2
3. Rantai trsnspor elektron respirator:
10 NADH + 502 > 10 NAD+ + 10 H20 30 ATP
2 FADH2 + O2 > 2 PAD + 2 H20 4 ATP
Total 38 ATP
Kesimpulan :
Fermentasi
Fermentasi asam laktat yaitu fermentasi dimana hasil akhirnya adalah asam
laktat. Peristiwa ini dapat terjadi di otot dalam kondisi anaerob.
Prosesnya :
10
2. Dehidrogenasi asam piravat akan terbentuk asam laktat.
2 C2H3OCOOH + 2 NADH2 > 2 C2H5OCOOH + 2 NAD
piruvat
dehidrogenasa
B. Fermentasi Alkohol
Reaksinya :
11
aerob
C6H12O6 > 2 C2H5OH > 2 CH3COOH + H2O + 116 kal
1. Katabolisme Karbohidrat
Struktur karbohidrat
12
energi bebas dalam bentuk ATP dan NADH Proses glikolisis terdiri dari 10
langkah reaksi yang terbagi menjadi 2 Fase, yaitu:
Pada tahap pertama, molekul D-Glukosa diaktifkan bagi reaksi berikutnya dengan
fosforilasi pada posisi 6, menghasilkan glukosa-6-fosfat dengan memanfaatkan
ATP Reaksi ini bersifat tidak dapat balik. Enzim heksokinase merupakan katalis
dalam reaksi tersebut dibantu oleh ion Mg2+ sebagai kofaktor.
13
gugus fosfat diperoleh dari asam fosfat. Enzim yang mengkatalisis dalam tahap ini
adalah dehidrogenase gliseraldehida fosfat. Pada tahap ini, enzim kinase
fosfogliserat mengubah asam 1,3-difosfogliserat menjadi asam 3-fosfogliserat.
Dalam reaksi ini terbentuk satu molekul ATP dari ADP dan memerlukan ion
Mg2+ sebagai kofaktor. Pada tahap ini, terjadi pengubahan asam 3-fosfoliserat
menjadi asam 2-fosfogliserat. Reaksi ini melibatkan pergeseran dapat balik gugus
fosfat dari posisi 3 ke posisi 2. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim fosfogliseril
mutase dengan ion Mg2+ sebagai kofaktor.
Tahap terakhir pada glikolisis ialah reaksi pemindahan gugus fosfat berenergi
tinggi dari fosfoenolpiruvat ke ADP yang dikatalisis oleh enzim piruvat kinase
sehingga terbentuk molekul ATP dan molekul asam piruvat.
14
2. Katabolisme Lemak
Struktur Lemak
Sedangkan untuk asam lemak tidak jenuh, adalah yang mempunayi ikatan
rangkap atau lebih misalnya palmitoleat, linolenat, arakhidat, dan lain sebagainya.
CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH (oleat).
15
3. Glikolipid : komponen ini mempunayi sifat serperti lipid, terdiri dari satu atu
lebih komponen gula, dan biasanya glukosa dan galaktosa.
Fungsi Lemak
1. Sebagai penyusun struktur membran sel Dalam hal ini lipid berperan
sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material-material.
Lemak merupakan salah satu sumber energy bagi tubuh, bahkan kandungan
energinya paling tinggi diantara sumber energy yang lain, yaitu sebesar
9kkal/gram. Energi hasil pemecahan lemak dimulai saat lemak berada didalam
kebutuhan energi. Pemecahan lemak dimulai saat lemak berada didalam system
pencernaan makanan. Lemak akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol. Dari
kedua senyawa tersebut, asam lemak sebagian mengandung sebagian besar energi,
yaitu sekitar 95%, sedangkan gliserol hanya mengandung 5% dari besar energi
lemak. Untuk dapat menghasilkan energi , asam lemak akan mengalami oksidasi
yang terjadi didalm mitokondria, sedangkan gliserol dirombak secara glikolisis.
Gliserol dalam glikolisis akan diubah kembali menjadi dihidroksi aseton fosfat.
Oksidasi asam lemak juga melalui lintasan akhir yang dilalui karbohidrat, yaitu
siklus krebs.
Setelah berada didalam mitokondria, asam lemak akan mengalami oksidasi
untuk menghasilkan energi. Oksidasi asam lemak terjadi dalam dua tahap, yaitu
16
oksidasi asam lemak yang menghasilkan residu asetil KoA dan oksidasi asetil
KoA menjadi karbon dioksida melalui siklus krebs.
3. Katabolisme Protein
Struktur Protein
1. Struktur primer: Ini adalah hanya urutan asam amino di dalam rantai
protein. Struktur primer protein dilakukan oleh ikatan-ikatan (peptida) yang
kovalen.
3. Struktur tersier: Hal ini menunjuk ke cara rantai protein ke dalam protein
berbentuk bulat dilekukkan dan dilipat untuk membentuk struktur tiga-
dimensional secara menyeluruh dari molekul protein. Struktur tersier
diselenggarakan oleh interaksi antara gugus-fufus R dalam asam amino.
Fungsi Protein
17
7. Pengaturan (enzim, hormone)
Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino
berlebihan atau terjadi kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein),
tubuh akan menggunakan asam amino sebagai sumber energi. Tidak seperti
karbohidrat dan lipid, asam amino memerlukan pelepasan gugus amina. Gugus
amin ini kemudian dibuang karena bersifat toksik bagi tubuh.
Proses yang terjadi di dalam siklus urea digambarkan terdiri atas beberapa tahap
yaitu:
18
4. Dengan peran enzim argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah
menjadi fumarat dan L-arginin
Anda sudah mengetahui bahwa di dalam sel reaksi metabolisme tidak terpisah
satu sama lain yaitu membentuk suatu jejaring yang saling berkaitan. Di dalam
tubuh manusia terjadi metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Bagaimana
keterkaitan ketiganya? Pada bagan terlihat karbohidrat, protein, dan lemak
bertemu pada jalur siklus Krebs dengan masukan asetil koenzim A. Tahukah
Anda bahwa Asetil Ko-A sebagai bahan baku dalam siklus Krebs untuk
menghasilkan energi yang berasal dari katabolisme karbohidrat, protein, maupun
lemak. Titik temu dari berbagai jalur metabolisme ini berguna untuk saling
menggantikan bahan bakar di dalam sel, Hasil katabolisme karbohidrat, protein,
dan lemak juga bermanfaat untuk menghasilkan senyawa- senyawa lain yaitu
dapat membentuk ATP, hormon, komponen hemoglobin ataupun komponen sel
lainnya.
Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan energi dan apabila
ada pembakaran sempurna akan membebaskan energi lebih banyak karena adanya
pembebasan elektron yang lebih banyak. Jumlah elektron yang dibebaskan
menunjukkan jumlah energi yang dihasilkan. Perlu Anda ketahui pada jalur
katabolisme yang berbeda glukosa dan asam glutamat dapat menghasilkan jumlah
ATP yang sama yaitu 36 ATP. Sedangkan katabolisme asam heksanoat dengan
jumlah karbon yang sama dengan glukosa (6 karbon) menghasilkan 44 ATP,
19
sehingga jumlah energi yang dihasilkan pada lemak lebih besar dibandingkan
dengan yang dihasilkan pada karbohidrat dan protein. Sedangkan jumlah energi
yang dihasilkan protein setara dengan jumlah yang dihasilkan karbohidrat dalam
berat yang sama.
2.Anabolisme
Fotosintesis
Pigmen Fotosintesis
20
mengandung kloroplast yang mengandung klorofil / pigmen hijau yang
merupakan salah satu pigmen fotosintetik yang mampu menyerap energi cahaya
matahari.
Dilihat dari strukturnya, kloroplas terdiri atas membran ganda yang melingkupi
ruangan yang berisi cairan yang disebut stroma. Membran tersebut membentak
suatu sistem membran tilakoid yang berwujud sebagai suatu bangunan yang
disebut kantung tilakoid. Kantung-kantung tilakoid tersebut dapat berlapis-lapis
dan membentak apa yang disebut grana Klorofil terdapat pada membran tilakoid
dan pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid,
sedang pembentukan glukosa sebagai produk akhir fotosintetis berlangsung di
stroma.
1. Gen :
bila gen untuk klorofil tidak ada maka tanaman tidak akan memiliki
klorofil.
2. Cahaya :
beberapa tanaman dalam pembentukan klorofil memerlukan cahaya,
tanaman lain tidak memerlukan cahaya.
3. Unsur N. Mg, Fe :
merupakan unsur-unsur pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil.
4. Air :
bila kekurangan air akan terjadi desintegrasi klorofil.
Fotosintesis Tumbuhan
21
terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. klorofil menyerap cahaya yang akan
digunakan dalam fotosintesis.
Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas,
namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang
disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya.
Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju
mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya
dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya
penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
Proses Fotosintesis
22
fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih
dahulu.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama:
reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya
tetapi memerlukan karbon dioksida).
Reaksi Terang
Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap
terjadi di dalam stroma. Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi
energi kimia dan menghasilkan oksigen (O2). Reaksi terang adalah proses untuk
menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air dan
cahaya matahari. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena.
Reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu
fotosistem I dan II. Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti bahwa
fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm, sedangkan
fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap cahaya pada panjang
gelombang 680 nm.
Mekanisme reaksi terang diawali dengan tahap dimana fotosistem II menyerap
cahaya matahari sehingga elektron klorofil pada PS II tereksitasi dan menyebabkan
muatan menjadi tidak stabil. Untuk menstabilkan kembali, PS II akan mengambil elektron
dari molekul H2O yang ada disekitarnya. Molekul air akan dipecahkan oleh ion mangan
(Mn) yang bertindak sebagai enzim. Hal ini akan mengakibatkan pelepasan H+ di lumen
tilakoid. Dengan menggunakan elektron dari air, selanjutnya PS II akan mereduksi
plastokuinon (PQ) membentuk PQH2. Plastokuinon merupakan molekul kuinon yang
terdapat pada membran lipid bilayer tilakoid. Plastokuinon ini akan mengirimkan elektron
dari PS II ke suatu pompa H+ yang disebut sitokrom b6-f kompleks. Reaksi keseluruhan
yang terjadi di PS II adalah: 2H2O + 4 foton + 2PQ + 4H- 4H+ + O2 + 2PQH2
23
pada sitokrom b6-f kompleks adalah: 2PQH2 + 4PC(Cu2+) 2PQ + 4PC(Cu+) + 4 H+
(lumen).
Elektron dari sitokrom b6-f kompleks akan diterima oleh fotosistem I. Fotosistem
ini menyerap energi cahaya terpisah dari PS II, tapi mengandung kompleks inti
terpisahkan, yang menerima elektron yang berasal dari H2O melalui kompleks inti PS II
lebih dahulu. Sebagai sistem yang bergantung pada cahaya, PS I berfungsi mengoksidasi
plastosianin tereduksi dan memindahkan elektron ke protein Fe-S larut yang disebut
feredoksin. Reaksi keseluruhan pada PS I adalah: Cahaya + 4PC(Cu+) + 4Fd(Fe3+)
4PC(Cu2+) + 4Fd(Fe2+) Selanjutnya elektron dari feredoksin digunakan dalam tahap
akhir pengangkutan elektron untuk mereduksi NADP+ dan membentuk NADPH. Reaksi
ini dikatalisis dalam stroma oleh enzim feredoksin-NADP+ reduktase. Reaksinya adalah:
4Fd (Fe2+) + 2NADP+ + 2H+ 4Fd (Fe3+) + 2NADPH Ion H+ yang telah dipompa ke
dalam membran tilakoid akan masuk ke dalam ATP sintase. ATP sintase akan
menggandengkan pembentukan ATP dengan pengangkutan elektron dan H+ melintasi
membran tilakoid. Masuknya H+ pada ATP sintase akan membuat ATP sintase bekerja
mengubah ADP dan fosfat anorganik (Pi) menjadi ATP. Reaksi keseluruhan yang terjadi
pada reaksi terang adalah sebagai berikut: Sinar + ADP + Pi + NADP+ + 2H2O ATP
+ NADPH + 3H+ + O2. Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang
membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH). Energi yang
digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang.
Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari. Reaksi gelap
bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung atom karbon menjadi molekul
gula. Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu
yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang
berada pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya
merah (610 - 700 nm), hijau kuning (510 - 600 nm), biru (410 - 500 nm) dan violet (<
400 nm).[20] Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis.
Hal ini terkait pada sifat pigmen penangkap cahaya yang bekerja dalam fotosintesis.
Pigmen yang terdapat pada membran grana menyerap cahaya yang memiliki panjang
gelombang tertentu. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada panjang gelombang
yang berbeda. Kloroplas mengandung beberapa pigmen. Sebagai contoh, klorofil a
terutama menyerap cahaya biru-violet dan merah. Klorofil b menyerap cahaya biru dan
24
oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a berperan langsung dalam reaksi
terang, sedangkan klorofil b tidak secara langsung berperan dalam reaksi terang. Proses
absorpsi energi cahaya menyebabkan lepasnya elektron berenergi tinggi dari klorofil a
yang selanjutnya akan disalurkan dan ditangkap oleh akseptor elektron. Proses ini
merupakan awal dari rangkaian panjang reaksi fotosintesis.
Reaksi gelap terjadi pada stroma kloroplas yang dapat (bukan harus) berlangsung
dalam gelap, karena enzim-enzim untuk fiksasi CO2 pada stroma kloroplas tidak
memerlukan cahaya tetapi membutuhkan ATP dan NADPH yang menghasilkan dari
reaksi terang. Reaksi gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus
Calvin-Benson dan siklus Hatch-Slack. Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan mengubah
senyawa ribulosa 1,5 bisfosfat menjadi senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu
senyawa 3-phosphogliserat. Oleh karena itulah tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap
melalui jalur ini dinamakan tumbuhan C-3. Penambatan CO2 sebagai sumber karbon
pada tumbuhan ini dibantu oleh enzim rubisco. Tumbuhan yang reaksi gelapnya
mengikuti jalur Hatch-Slack disebut tumbuhan C-4 karena senyawa yang terbentuk
setelah penambatan CO2 adalah oksaloasetat yang memiliki empat atom karbon. Enzim
yang berperan adalah phosphoenolpyruvate carboxilase.
25
ini tidak terjadi secara langsung, tapi gugus karboksil dari 3-PGA pertama-tama diubah
menjadi ester jenis anhidrida asam pada asam 1,3-bifosfogliserat (1,3-bisPGA) dengan
penambahan gugus fosfat terakhir dari ATP. ATP ini timbul dari fotofosforilasi dan ADP
yang dilepas ketika 1,3-bisPGA terbentuk, yang diubah kembali dengan cepat menjadi
ATP oleh reaksi fotofosforilasi tambahan. Bahan pereduksi yang sebenarnya adalah
NADPH, yang menyumbang 2 elektron. Secara bersamaan, Pi dilepas dan digunakan
kembali untuk mengubah ADP menjadi ATP.
Pada fase regenerasi, yang diregenerasi adalah RuBP yang diperlukan untuk
bereaksi dengan CO2 tambahan yang berdifusi secara konstan ke dalam dan melalui
stomata. Pada akhir reaksi Calvin, ATP ketiga yang diperlukan bagi tiap molekul CO2
yang ditambat, digunakan untuk mengubah ribulosa-5-fosfat menjadi RuBP, kemudian
daur dimulai lagi.
Tiga putaran daur akan menambatkan 3 molekul CO2 dan produk akhirnya adalah 1,3-
Pgaldehida. Sebagian digunakan kloroplas untuk membentuk pati, sebagian lainnya
dibawa keluar. Sistem ini membuat jumlah total fosfat menjadi konstan di kloroplas,
tetapi menyebabkan munculnya triosafosfat di sitosol. Triosa fosfat digunakan sitosol
untuk membentuk sukrosa.
Kemosintesis
Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro) menjadi
Fe3+ (ferri).
Nitrosomonas
(NH4)2CO3 + 3 O2 > 2 HNO2 + CO2 + 3 H20 + Energi
Nitrosococcus
26
Sintesis Lemak
Asam amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin dapat terurai menjadi
Asam pirovat, selanjutnya asam piruvat > gliserol > fosfogliseroldehid
Fosfogliseraldehid dengan asam lemak akan mengalami esterifkasi membentuk
lemak.
Lemak berperan sebagai sumber tenaga (kalori) cadangan. Nilai kalorinya lebih
tinggi daripada karbohidrat. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori, sedangkan 1
gram karbohidrat hanya menghasilkan 4,1 kalori saja.
Sintesis Protein
Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan
Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan
membentuk molekul polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu polipeptida.
27
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
28
DAFTAR PUSTAKA
http://tedbio.multiply.com/journal/item/3
Syamsuri, Istamar.2007.Biologi.Jakarta:Erlangga
29