Anda di halaman 1dari 20

\

Bila saluran telur seorang wanita sedemikian rusaknya sehingaa tidak mungkin lagi diatasi dengan
pembedahan atau yang tubuhnya rusak atau tertutup, masih ada harapan melalui teknik
pembuahan dalam tabung atau IVF (in-vitro-fertilization) atau yang lebih dikenal dengan teknik bayi
tabung.

Bayi Tabung

Pada dasarnya program bayi tabung adalah pelaksanaan proses pembuahan yang seharusnya terjadi
do dalam saluran telur, tetapi karena satu dan lain hal, proses tersebut tidak dapat terjadi secara
alamiah, maka proses tersebut dilakukan secara in vitro (di dalam laboratorium).

Yang diperlukan adalah wanita yang bersangkutan memiliki indung telur (ovarium) yang sehat dan
dpat befungsi serta rahim yang sehat pula. Teknik ini pertama kali dilakukan pada tahun 1978 di
Inggris, dan setahun kemudian banyak negara lain yang ikut berhasil melakukannya. Tetapi harus
diingat, IVF yang dilakukan hanya satu kali, tingkat keberhasilannya hanya sekitar 15%. Jiak diulangi
dua atau tiga kali pada wanita yang sama, maka tingkat keberhasilannya meningkat menjadi sekitar
20%.

Prosedur program bayi tabung dimulai dengan perangsangan indung telur dengan hormon. Ini untuk
memacu perkembangan sejumlah foliekl agar menghasilkan sel telur. Perkembangan pematangan
sel telur tersebut dipantau secaa teratur dengan alat USG dan dilakukan juga pengukuran kadar
hormon ekstradional dalam darah.

Perkembangan yang terakhir pengambilan sel telur matang dari permukaan indung telur tidak perlu
lagi melalui operasi kecil, tetapi cuku lewat pengisapan cairan folikel dengan tuntunan alat USG
transvaginal. cairan folikel tersebut kemudian dibawa ke laboratorium dan seluruh sel telur yang
diperoleh kemudian dieramkan dalam inkubator.

Anda harus mengetahui terlebih dahulu bahwa tingkat keberhasilan dari program bayi tabung ini
tidaklah berhasil 100%. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan gagalnya masalah program bayi
tabung ini. Selain itu, adanya suatu dampak yang muncul dari program bayi tabung yang akan
menyebabkan keadaan menjadi lebih dilematis. Tingkat keberhasilan dari program bayi tabung ini
adalah sekitar 40%. Dan semua itu juga tergantung dari usia sang istri, serta faktor lainnya yang beu
diketahui secara pasti.
Dibawah ini merupakan proses pembuatan bayi tabung adalah :

Proses stimulasi atau superovulasi

Proses yang pertama ini dilakukan dengan tahap wanita yang menjalankan program bayi tabung
awalnya diberikan obat kesuburan agar bisa memproduksi jumlah sel telur lebih dari satu. Dan
kemudian, sel telur-sel telur tadi di teliti untuk mendapatkan sel telur yang berkualitas.

Pengambil sel telur

Jika sudah diteliti, tahap selanjutnya adalah mendapatkan sel telur yang terbaik, yang dilakukan
dengan melalui suatu operasi kecil.

Peleburan pada antar sel kelamin.

Jika suda didapatkan sel telur dan juga sel sperma, maka selanjutnya akan dilakukan peleburan pada
keduanya. Dan peleburan ini dilakukan dengan proses menyuntikkan sel sperma ke dalam sel telur
sehingga akan mengalami pembuahan.

Pengembangbiakan embrio

Disaat sel telur sudah terbelah, berarti hal ini menunjukkan bahwa sel telur sudah menjadi embrio.
Kemudian setiap harinya embrio ini akan dikontrol untuk memastikan bahwa embrio tadi bisab
berkembang dengan baik sehingga mempunyai beberap bagian sel yang aktif.

Transfer embrio

Tahap selanjutnya adalah embrio-embrio yang diteliti tadi akan dimasukkan ke dalam rahim selama
3-5 hari. Jika embrio menempel dengan baik pada dinding rahim wanita, maka ini artinya embrio
akan berkembang dan bisa memberikan peluang kehamilan pada wanita.

Dampak yang berbahaya pada program hamil bayi tabung ini adalah biasanya pada saat
pengambilan sel telur, maka akan menimbulkan suatu resiko bahwa akan munculnya suatu
pendarahan yang disebabkan karena pengambilan sel telur tadi. Dampak lain yang dirasakan dari
program bayi tabung adalah kehamilan yang terjadi di luar kandungan atau yang biasa disebut
dengan kandungan ektopik. Hal ini mempunyai resiko sebesar 5%, ibu akan mengalami infeksi,
masalah rhumatoid arthritis atau lupus, alergi, dan bisa mengalami peluang keguguran sebesar 20%.
Penyakit OHSS yang menyerang merupakan suatu bentuk komplikasi dari perkembangbiakan pada
sel telur sehingga akan dihasilkan banyak folikel. Kemudian hal ini akan mengakibatkan terjadinya
suatu akumulasi pada cairan yang malah akan mengganggu fungsi tubuh dan harus dengan segera
dikeluarkan. Namun, biasanya resiko terjadinya OHSS hanya berkisar 1% saja.
Selain itu, ada syarat yang harus dipenuhi dari program hamil bayi tabung, yakni :

Pasangan suami istri yang sudah menikah 1 tahun atau lebih dan usia istri haruslah dibawah 42
tahun dan mengikuti proses pemeriksaan fertilitas atau kesuburan

Melakukan konseling tentang program fertilisasi in vitro mengenai prosedur, biaya, kemungkinan
dari terjadinya keberhasilan atau kegagalan dan juga adanya suatu komplikasi, siap biaya dan siap
untuk hamil, melahirkan dan memelihara bayinya.

Jika ada faktor kesuburan, untuk wanita biasanya usia yang paling ideal adalah antara usia 30-35
tahun. Ini berarti, bahwa umur-umur ini presentase peluang dari berhasilnya program bayi tabung
akan lebih tinggi dibandingkan oleh usia wanita yang lebih tua sekitar 36-40 tahun.

Bayi Tabung

Posted in Bayi Tabung | Tagged bayi tabung, bayi tabung adalah, biaya bayi tabung, dampak bayi
tabung, gambar bayi tabung, hukum bayi tabung, program bayi tabung, proses bayi tabung | Leave a
comment

Program Hamil Bayi Tabung

Posted by bayi tabung

Program Hamil Bayi Tabung Masalah kesuburan memang merupakan salah satu hal yang sangat
penting bagi setiap orang di muka bumi ini. Baik masalah kesuburan pria atau kesuburan wanita,
semuanya merupakan hal yang sangat penting yang perlu mendapat perhatian. Jika saluran telur
seorang wanita mengalami kerusakan dan tidak bisa lagi iobati atau ditangani dengan cara
pembedahan atau berupa tuba yang rusak atau tertutup, mungkin hal ini bisa menjadi penyebab
dari terjadinya ketidaksuburan. Namun, masalah ketidasuburan saat ini bisa diatasi dengan salah
satu program kehamilan berupa program bayi tabung. Pembuahan dengan teknik di dalam tabung
atau IVF (in-vitro fertilization) ini merupakan salah satu teknik program pembuahan yang saat ini
banyak diikuti oleh orang.

Program Hamil Bayi Tabung

Pada dasarnya program hamil bayi tabung ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan dari proses
pembuahan yang harusnya pembuahan ini terjadi di dalam saluran telur, namun karen beberapa
penyebab, proses ini tidak bisa terjadi dengan alami, maka proses ini dilakukan dengan in-vitro atau
di dalam laboratorium.

Hal yang diperlukan dalam melakukan program hamil bayi tabung ini adalah wanita harus memiliki
indung telur atau ovarium yang sehat dan masih bisa berfungsi, kemudian rahim harus dalam
keadaan yang sehat juga. Hal yang perlu diingat adalah teknik bayi tabung ini hanya bisa dilakukan 1
kali saja, dan tingkat dari keberhasilannya adalah sekitar 15%. Namun, jika hal ini diulangi untuk
kedua sampai ketiga kali tingkat keberhasilannya akan meningkat lebih tinggi menjadi 20%.

Prosedur dari program hamil bayi tabung ini adalah sperma dan sel telur ini dievaluasi kualitasnya
dan hanya sperma serta sel telur yang berkualitas saja yang akan digunakan untuk proses fertilisasi.
Fertlisasi ni dilakukan di dalam dua cawan petri yang mengandung media sesuai dengam kondisi dari
invivo, kemudian disimpan di dalam ikubator hingga embrio berkembang kemudian embrio yang
berkembang dengan kualitas yang paling bagus ini dipilih untuk kemudian diperlihara di dalam rahim
si pendonor hingga dilahirkan.

Untuk masalah waktu, program hamil bayi tabung memanglah membutuhkan waktu yang tidak
lama. Dan biasanya sebelum Anda melakukan program ini, maka Anda dan suami haruslah
melakukan konseling terlebih dahulu, harus melalui serangkaian pemeriksaan fisik atau genikolog,
dan pemeriksaan ultrasonografi dan juga pemeriksaan hormon, analisa sperma, dan evaluasi pada
gaya hidup.

Selain itu tingkat keberhasilan dari program bayi tabung juga tergantung dari usia. Karena proses
dari bayi tabung ini tidak akan menghasilkan 100% berhasil. Tingkat dari kegagalannya juga cukup
tinggi, sekitar 60-70%. Dan semakin meningkat usia Anda maka akan semakin kecil juga untuk kecil
walaupun dengan melakukan program hamil bayi tabung. Dibawah ini peluang keberhasilan program
hamil bayi tabung tergangung usia :

Untuk usia dibawah 30 tahun, tingkat atau peluang keberhasilan mencapai 44,5%

Di isia 30-38 tahun peluang berhasil mencapai 28-30%, dan untuk usia 38-42 tahun mencapai
peluangs ekitar 10-11%

Diatas usia 42 tahun bisa dikatakan peluang untuk hamil walaupun menggnunkan bayi-tabung
tingkat keberhasilannya adalah sekitar 0%

Namun, gagalnya program hamil bayi tabung ini bukan hanya tergantung dari tingkat usia saja.
Namun juga bis disebabkan karena embrio yang tidak bisa menempel di dinding rahim atau tidak
terjadinya implantasi di dalamnya. Mengapa demikian? Hal ini disebabkajn karena adanya faktor
cacat kromosom, selain itu terdapat beberapa hal lainnya yang menjadi penyebab gagalnya bayi
tabung ini dan tidak diketahui apa penyebabnya. Jadi, sebaiknya sebelum Anda memilih jalan
menggunakan program bayi tabung, sebaiknya Anda harus menyiapkan mental dan juga fisik Anda
terlebih dahulu.

Kemudian, jika pemeriksaan sudah dilakukan maka dokter selanjutnya akan memilih empat jenis
embrio yang paling baik yang kemudian akan ditanamkan kembali di dalam rahim wanita. Empat dari
embrio ini merupakan julah yang paling banyak dan maksimal karena jika lebih dari empat maka
resikonya adala harus ditanggung oleh ibu dan janis menjadi lebih besar. Embrio-embrio yang
terbaik ini kemudian akan diisap ke dalam sebuah kateter khusus yang akan dipindahkan ke dalam
rahim. Dan terjadinya kehamilan ini bsia diketahui melalui suatu pemeriksaan dari air seni sekitar 14
hari setelah proses pemindahan embrio dilakukan.

Untuk Anda yang ingin melakukan proses bayi tabung, sebaiknya mengonsumsi makanan-makanan
yang bergizi untuk menunjang kualitas embrio. Makanan-makanan yang baik adalah makanan yang
mencukupi kebutuhan nutrisi Anda sehari-hari. Dan selain itu juga menjauhi hal-hal yang bisa
menyebabkan gagalnya bayi tabung perlu dihindari. Jika Anda seorang perokok, sebaiknya mulai
sekarang usahakan untuk menghindari rokok. Jangan minum-minuman beralkohol, karena ini akan
memberikan pengaruh yang kurang baik untuk kesehatan rahim Anda.

Program Hamil Bayi Tabung

Posted in Bayi Tabung | Tagged bayi tabung, bayi tabung adalah, biaya bayi tabung, dampak bayi
tabung, gambar bayi tabung, hukum bayi tabung, program bayi tabung, proses bayi tabung | Leave a
comment

Hukum Bayi Tabung

Posted by bayi tabung

Hukum Bayi Tabung Teknologi bayi tabung yakni bayi tabung yang dihasilkan dari sperma laki-laki
dan ovum perempuan yang terikat dalam sebuah perkawinan (suami-istri) serta bayi tabung
tersebut ditanamkan ke dalam rahim di istri. Hukum bayi tabung masih terdengar simpang siur,
menurut salah satu ajaran agama (Islam) program bayi tabung dapat dikatakan haram, karena
kehamilan dapat terjadi di luar rahim.

Dari beberapa jejak pendapat dari para alim ulama dan pemuka agama tentang program bayi tabung
yang di halalkan dan diharamkan dalam hukum program bayi tabung menurut agama.
Hukum Bayi Tabung

Ada 2 hal yang menyebutkan bahwa bayi tabung itu halal, yaitu:

1. Sperma tersebut diambil dari si suami dan indung telurnya diambil dari istrinya kemudian
disemaikan dan dicangkokkan ke dalam rahim istrinya.

2. Sperma si suami diambil kemudian di suntikkan ke dalam saluran rahim istrinya atau langsung ke
dalam rahim istrinya untuk disemaikan.

Hal tersebut dibolehkan asal keadaan suami isteri tersebut benar-benar memerlukan inseminasi
buatan untuk membantu pasangan suami isteri tersebut memperoleh keturunan.

Namun sebaliknya, ada 5 hal yang membuat hukum bayi tabung menjadi haram yaitu:

1. Sperma yang diambil dari pihak laki-laki disemaikan kepada indung telur pihak wanita yang bukan
istrinya kemudian dicangkokkan ke dalam rahim istrinya.

2. Indung telur yang diambil dari pihak wanita disemaikan kepada sperma yang diambil dari pihak
lelaki yang bukan suaminya kemudian dicangkokkan ke dalam rahim si wanita.

3. Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut diambil dari sepasang suami istri, kemudian
dicangkokkan ke dalam rahim wanita lain yang bersedia mengandung persemaian benih mereka
tersebut.

4. Sperma dan indung telur yang disemaikan berasal dari lelaki dan wanita lain kemudian
dicangkokkan ke dalam rahim si istri.

5. Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut diambil dari seorang suami dan istrinya,
kemudian dicangkokkan ke dalam rahim istrinya yang lain.
Namun, para alim ulama tetap menetapkan fatwanya bahwa program bayi tabung dari pasangan
suami-istri yang dititipkan di rahim perempuan hukumnya haram karena akan memberi dampak
negatif di kemudian hari terkait masalah hak waris dsb.

Karena pandangan menurut islam, bahwa hukum bayi tabung merupakan masalah yang
kontemporer ijtihadiah, karena tidak adanya suatu hukum yang sangat spesifik di dalam Al-Quran
serta As-Sunnah atau dalam kajian fiqih sekalipun. Oleh sebab itulah perlunya pengkajian dan
klarifikasi yang khusus mengenai hukum bayi tabung menurut islam dengan jelas. Sedangkan hukum
bayi tabung menurut hukum perdata Indonesia adalah merupakan suatu permasalahan hukum dan
juga suatu etis moral yang jika ditelusuri bahwa sperma atau sel telur yang berasal dari pasangan
yang syah di dalam suatu hubngan pernikahan. Namun, hal ini menjadi masalah jika bahan dari
pembuatan bayi tabung ini berasal dari orang yang sudah meninggal dunia. Hukum yang
dipermasalahkan adalah beberapa hal dibawah ini :

Bagaimana status dari si anak jika dilahirkan melalui proses bayi tabung atau proses inseminasi
buatan?

Bagaimanakah hubungan perdata dari bayi ini dengan orangtua biologisnya? Apakah ia
mendapatkan hak warisnya?

Bagaimanakah hubungan perdata dari bayi ini dengan surogate mother-nya (dalam kasus lain adalah
terjadinya suatu penyewaan rahim) dan orangtua yang biologisnya). Serta darimanakah ia bisa
mendapatkan hak mewarisnya?

Namun adalah beberapa tinjauan pada segi hukum perdata terhadap program hamil bayi tabung ini :

Jika benih yang datang berasal langsung dari pasangan suami istri, maka akan dilakukan proses
fertilisasi vitro transfer embrio dan kemudian diimplantasikan ke dalam rahim istri dan anak tersebut
akan secara biologis atau juga secara yuridis mempunyai status yang syah dari pasangan ini.

Namun jika embrio diimplantasikan ke dalam rahim ibunya setelah ibunya bercerai dari pasanganya
maka disaat anak itu lahir 300 hari sebelum hari perceraian, anak tersebut mempunyai status yang
sah dari pasangan ini. Namun jika dilahirkan 300 hari setelah perceraian, maka anak tersebut bukan
anak yang sah bekas suami ibunya dan juga tidak ada hubungan keperdataannya dengan bekas
suaminya. Hukum ini tertulis jelas di Dasar hukum ps. 255 KUHPer

Kemudian jika embrio diimplantasikan ke dalam rahim wanita lain yang mempunyai suami, maka
dengan segi yuridis status anak itu adalah anak yang sah dari yang penghamil, bukan dari pasangan
yang mempunyai benih. Hukum ini juga tertulis jelas di dasar hukum ps.42 UU No. 1/1974 dan ps.
250 KUHPer. Dalam hal ini adalah suami dan istri penghamil bisa menyangkal anak tersebut
merupakan anak yang sah melalui suatu tes golongan darah atau menjalani tes DNA
Jika benihnya berasal dari donor, jika suaminya mandil dan istrinya subur maka melakukan bayi
tabung dengan persetujuan pasangan tersebut. Kemudian sel telur akan dibuahi dengan sperma dari
donor yang ada di dalam tabung petri dan kemudian jika terjadi pembuahan akan diimplantasikan ke
dalam rahim istrinya. Anak yang lahir mempunyai status yag sah dan mempunyai hubungan untuk
mewaris dan hubungan keperdataan selama si suamj tidak menyangkal dan juga melakukan tes
DNA. Dasar hukum ini ada di dalam Dasar hukum ps.250 KUHPer.

Dan jika embrio diimplantasikan ke dalam wahim wanita yang lainnya yang sudah brsuami maka
anak yang lahir nanti merupakan anak yang sah dari pasangan penghamil tadi. Dasar Hukum ps. 42
UU No. 1/1974 dan ps.250 KUHPer

Jika semua benihnya dari donor, maka jika sel sperma atau juga sel telurnya berasal dari prang yang
terikat pada suatu hubngan pernikahan dan perkawinan, namu embrio yang diimplantasikan ke
dalam rahim seorang wanita akan terikat dalam perkawinan dan anak yang lahir mempunyai status
anak yang sah dari pasangan suami istri tadi karena sudah dilahirkan dari rahim seorang perempuan
yang sudah terikat dalam perkawinan yang sah

Jika diimplantasikan dalam rahim seorang gadis, maka anak ini mempunyai status sebagai anak
diluar kawin karena gadis ini tidak mempunyai suatu ikatan perkawinan yang sah dan secara biologis
kecuali ika sel telur berasal darinya. Namun jika sel telur berasal darinya maka anak tersebut dengan
secara biologis dan yuridis dianggap sebagai anaknya.

Hukum Bayi Tabung

Posted in Bayi Tabung | Tagged bayi tabung, bayi tabung adalah, biaya bayi tabung, dampak bayi
tabung, gambar bayi tabung, hukum bayi tabung, program bayi tabung, proses bayi tabung | Leave a
comment

Dampak Bayi Tabung

Posted by bayi tabung

Dampak bayi tabung tentunya memberi pengaruh pada dampak positif dan negatif di kemudian hari
yang mungkin terjadi pada ibu atau bayinya. Teknologi bayi tabung yang dikembangkan tahun
19870-an telah memberikan kebahagian kepada pasangan suami-istri yang sulit mendapatkan
keturunan. Dengan teknologi bayi tabung mereka dapat memperoleh keturunan.

Dampak Bayi Tabung


Teknologi bayi tabung memberi manfaat bagi pasangan suami-istri usia produktif yang belum
memiliki keturunan. Namun, masih menjadi kontra jika teknologi bayi tabung ini dilakukan pada
wanita lanjut usia yang telah menopause. Hal ini karena secara alami, wanita menopause tidak
memiliki kemampuan untuk menghasilkan keturunan lagi.

Untuk itu, para ahli dalam penelitiannya harus mempertimbangkan aspek etika, moral dan agama.
Apabila tidak maka akan menimbulkan hal yang kontroversial dan meniimbulkan dampak bayi
tabung, padahal penemuan di bidang teknologi reproduksi dapat dikembangkan secara luas untuk
kesejahteraan manusia.

Dampak bayi tabung positif

- Bioteknologi memberikan dampak positif dalam bidang kesehatan, misalnya dengan


dikembangkannya teknik bayi tabung yang dapat membantu pasangan suami-istri untuk
mendapatkan keturunan serta pemanfaatan bakteri dalam rekayasa genetika sehingga dihasilkan
insulin buatan.

Dampak bayi tabung negatif

- Dampak negatif penerapan bioteknologi terdapat pada berbagai aspek kehidupan seperti etika dan
moral, lingkungan hidup, sosial dan ekonomi serta kesehatan. Seperti menyisipkan gen makhluk
hidup ke dalam makhluk hidup lainnya (transplantasi gen) dianggap sebagai pelanggaran terhadap
hukum alam dan sulit untuk diterima masyarakat.

Pada bayi tabung terdapat kadar yang berbeda. Bagi wanita muda berumur dua puluh tahun (20
tahun) yang dilahirkan dengan proses bayi tabung, kadar darah embrionya adalah 76,0%. Ini
merupakan nilai yang lemah karena saat proses pembuahan, ia berada di luar rahim selama satu jam
atau kurang.

Padahal telah diketahui bahwa darah embrio bagi orang-orang dewasa tidak memiliki fungsi apa-
apa. Ditambah lagi, pencernaan yang terjadi di luar rahim menyebabkan peningkatan kadar darah
embrio tersebut menyebabkan peningkatan kadar darah embrio tersebut dalam tubuh manusia.
Dalam arti lain, pencemaran itu memberikan dampak pada seluruh embrio dan menimbulkan
perubahan penampilannya. Di sisi lain, teknologi bayi tabung memiliki potensi bertentangan dengan
norma agama/masyarakat jika dibuat dengan cara massal dan tidak diketahui dengan pasti siapa
pemiliki sel-sel kelamin yang digunakan. Dengan demikian, akan sulit diketahui siapa orang tua bayi
yang akan terbentuk dan embrio dari hasil persatuan sel telur dengan sel spermatozoa orang
tertentu yang ditanamkan di dalam rahim ibu pengganti, memiliki dampak serius dari segi agama
dan etika.

Hubungan antara ibu dan janin yang dikandungnya yang terjalin secara alami selama proses
kehamilan akan menjadi masalah di kemudian hari. Sebuah Lembaga Roslin di Inggris adalah
lembaga pertama yang sukses mengkloning domba pada tahun 1996 yang bernama Dolly. Tetapi
lembaga ini keberatan terhadap sukses kloning manusia, yang dianggap bahwa tindakan tersebut
tidak terpuji dan merupakan pengkhianatan yang hanya akan menciptakan kehancuran.

Markas besar UNESCO meminta agar negara-negara di dunia melarang kloning manusia. Percobaan
kloning manusia tidak hanya mengandung risiko pengetahuan, tetapi juga melanggar etika dan
melanggar harga diri manusia.

Selain itu, untuk urusan kesehatan dampak bayi tabung untuk wanita terdapat efek sampingnya.
Prosedur yang diberikan memerlukan suatu persetujuan dari Anda dan juga pasangan Anda
tergantung dari pilihan. Anda harus mengetahui dan memahami terlebih dahulu tentang dampak
bayi tabung ini untuk kesehatan. Harus Anda ketahui bahwa program bayi tabung merupakan suatu
cara untuk mempertemukan sperma dengan sel telur namun dengan proses inseminasi atau
teknologi buatan manusia.

Dampak bayi tabung untuk kesehatan wanita bisa meningkatkan resiko dan potensi terjadinya
Ovarian Hyper Stimulation Syndrome atau OHSS. Hal ini disebabkan dari obat yang dikonsumsi
selama proses stimulasi ovarium. Dan selai itu infeksi yang terjadi biasanya adalah setelah proses
pengumpulan sel telur. Selain itu, dapak bayi tabung yang lainnya adalah unculnya reaksi anestesi
dan juga terjadinya kerusakan pada struktur ovarium yang masuk ke dalam usus dan masuk ke
dalam kandung kemih wanita.

Dampak negatif bayi tabung yang lainnya adalah walaupun tidak semua mengalami hal ini, namun
ada beberapa kasus yang menimbulkan suatu dampak gejala menopause selama proes yang
pertama pada program bayi tabung. Gejala yang muncul biasanya diakibatkan karena sel telur yang
dibuahi akan menempel di dalam dinding uterus. Fan kemudian prubahan hormon yang terjadi di
masa kehamilan merupakan suatu hal yang normal, namun terdapat beberapa gejala yang spesifik
dari program bayi tabung yang dijalani ini, wanita akan mengalami urinasi yang panas, sakit kepala,
payudara yang mengeras, sensasi kram pada bagian bawah perut dan terjadinya suatu perubahan
pada suasana hati mereka yang tidak menentu.

Itulah beberapa dampak bayi tabung yang terjadi pada wanita. Itu mengapa sebelum melakukan
program bayi tabung ini membutuhkan suatu persiapan mental dan juga fisik.
Yo iki

Bayi Tabung dalam Pandangan Hukum Islam

13 Dec

Islam mengajarkan kita untuk tidak boleh berputus asa dan menganjurkan untuk senantiasa
berikhtiar (usaha) dalam menggapai karunia Allah SWT. Demikian pula dengan keinginan memiliki
keturunan setelah adanya pernikahan yang sah. Betapa bahagianya kita jika setelah menikah
mendapatkan karunia yang sangat indah yaitu seorang bayi. Bagaimana dengan seseorang yang
ternyata setelah menikah bertahun-tahun belum memiliki keturunan? Berfikirlah postif! Ya mungkin
Allah belum percaya kepada kita karena kita belum dianggap bisa menjaga amanatnya (anak) tapi
apa salahnya jika kita terus berusaha dan berdoa, meminta kepada Allah agar diberikan karunia yang
sangat indah tersebut. Salah satu cara yang mungkin dapat dilakukan adalah dengan menggunakan
proses bayi tabung. Karena percayalah Allah pasti memberikan segala sesuatu yang terbaik untuk
hambanya.

Dalam blog ini, saya akan berbagi ilmu tentang program bayi tabung yang mungkin akan bermanfaat
bagi kita semua. Selamat membaca

Pengertian
Bayi tabung atau pembuahan in vitro adalah sebuah teknik pembuahan yang sel telur (ovum)
dibuahi di luar tubuh wanita. Ini merupakan salah satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan
ketika metode lainnya tidak berhasil.

Proses Bayi Tabung

Proses bayi tabung adalah proses dimana sel telur wanita dan sel sperma pria diambil untuk
menjalani proses pembuahan. Proses pembuahan sperma dengan ovum dipertemukan di luar
kandungan pada satu tabung yang dirancang secara khusus. Setelah terjadi pembuahan lalu menjadi
zygot kemudian dimasukkan ke dalam rahim sampai dilahirkan.

Hukum bayi tabung menurut pandangan islam

Masalah tentang bayi tabung ini memunculkan banyak pendapat, boleh atau tidak? Misalnya Majlis
Tarjih Muhammadiyah dalam Muktamarnya tahun 1980, mengharamkan bayi tabung dengan
sperma donor sebagaimana diangkat oleh Panji Masyarakat edisi nomor 514 tanggal 1 September
1986. Lembaga Fiqih Islam Organisasi Konferensi Islam (OKI) dalam sidangnya di Amman tahun 1986
mengharamkan bayi tabung dengan sperma donor atau ovum, dan membolehkan pembuahan
buatan dengan sel sperma suami dan ovum dari isteri sendiri.

Pengambilan sel telur

Pengambilan sel telur dilakukan dengan dua cara, cara pertama : indung telur di pegang dengan
penjepit dan dilakukan pengisapan. Cairan folikel yang berisi sel telur di periksa di mikroskop untuk
ditemukan sel telur. Sedangkan cara kedua ( USG) folikel yang tampak di layar ditusuk dengan jarum
melalui vagina kemudian dilakukan pengisapan folikel yang berisi sel telur seperti pengisapan
laparoskopi.

pendapat ulama

Yusuf Qardawi mengatakan dalam keadaan darurat atau hajat melihat atau memegang aurat
diperbolehkan dengan syarat keamanan dan nafsu dapat dijaga. Hal ini sejalan dengan kaidah ushul
fiqih:

Kebutuhan yang sangat penting itu diperlakukan seperti keadaan terpaksa ( darurat). Dan keadaan
darurat itu membolehkan hal-hal yang dilarang.

Menurut hemat penulis adalah keadaan seperti ini di sebut dengan keadaan darurat , dimana orang
lain boleh melihat dan memegang aurat besar wanita. Karena belum ditemukan cara lain dan
kesempatan unutuk melihat dan memegang aurat wanita itu ditujukan semata- mata hanya untuk
kepentingan medis yang tidak menimbulkan rangsangan.

Pengambilan sel sperma

Untuk mendapatkan sperma laki- laki dapat ditempuh dengan cara :

~Istimna ( onani)

~Azl ( senggama terputus)

~Dihisap dari pelir ( testis)

~Jima dengan memakai kondom

~Sperma yang ditumpahkan kedalam vaginayang disedot tepat dengan spuit

~Sperma mimpi malam

Diantara kelima cara diatas, cara yang dipandang baik adalah dengan cara onani ( mastrubasi) yang
dilakukan di rumah sakit.
pendapat ulama

Ulama Malikiyah, Syafiiyah, Zaidiyah, mengharamkan secara multak berdasarkan Al-Quran surat
Al- Muminun ayat 5-7, dimana Allah telah memerintahkan manusia untuk menjaga kehormatan
kelamin dalam setiap keadaan, kecuali terhadap istri dan budak.

Ulama Hanabilah mengharamkan onani, kecuali khawatir berbuat zina atau terganggu
kesehatannya, sedang ia tidak punya istri atau tidak mampu kawin. Yusuf Qardawi juga sependapat
dengan ulama Hanabilah.

Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa istimna pada prinsipnya diharamkan, namun istimna
diperbolehkan dalam keadaan tertentubahkan wajib, jika dikhawatirkan jatuh kepada perbuatan
zina. Hal ini didasari oleh kaidah ushul adalah:

Wajib menempuh bahaya yang lebih ringan diantara dua bahaya

Ada 2 hal yang menyebutkan bahwa bayi tabung itu halal, yaitu:

Sperma tersebut diambil dari si suami dan indung telurnya diambil dari istrinya kemudian
disemaikan dan dicangkokkan ke dalam rahim istrinya.

Sperma si suami diambil kemudian di suntikkan ke dalam saluran rahim istrinya atau langsung ke
dalam rahim istrinya untuk disemaikan.

Hal tersebut dibolehkan asal keadaan suami isteri tersebut benar-benar memerlukan inseminasi
buatan untuk membantu pasangan suami isteri tersebut memperoleh keturunan.

Sebaliknya, Ada 5 hal yang membuat bayi tabung menjadi haram yaitu:

Sperma yang diambil dari pihak laki-laki disemaikan kepada indung telur pihak wanita yang bukan
istrinya kemudian dicangkokkan ke dalam rahim istrinya.
Indung telur yang diambil dari pihak wanita disemaikan kepada sperma yang diambil dari pihak lelaki
yang bukan suaminya kemudian dicangkokkan ke dalam rahim si wanita.

Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut diambil dari sepasang suami istri, kemudian
dicangkokkan ke dalam rahim wanita lain yang bersedia mengandung persemaian benih mereka
tersebut.

Sperma dan indung telur yang disemaikan berasal dari lelaki dan wanita lain kemudian dicangkokkan
ke dalam rahim si istri.

Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut diambil dari seorang suami dan istrinya,
kemudian dicangkokkan ke dalam rahim istrinya yang lain.

Jumhur ulama menghukuminya haram. Karena sama hukumnya dengan zina yang akan mencampur
adukkan nashab dan sebagai akibat, hukumnya anak tersebut tidak sah dan nasabnya hanya
berhubungan dengan ibu yang melahirkannya. Sesuai firman Allah dalam surat (At-Tiin: 4) adalah:

Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik- baiknya

Dan hadist Rasululloh Saw:

Tidak boleh orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir menyirami air spermanya kepada
tanaman orang lain ( vagina perempuan bukan istrinya). HR. Abu Daud At- Tarmidzi yang dipandang
shahih oleh Ibnu Hibban.

Kesimpulan

Menurut saya, bayi tabung dibolehkan jika sel telur dan sperma berasal dari pasangan suami dan
isteri yang sah serta setelah pembuahan diluar rahim tersebut berhasil, maka sel hasil pembuahan
tersebut dimasukan kembali kedalam rahim isteri yang sah. apabila salah satu sel (telur atau sperma)
bukan berasal dari pasangan suami isteri yang sah maka itu diharamkan.
Frufrulgiyo iki loe

sperma laki-laki dan ovum perempuan yang terikat dalam sebuah perkawinan (suami-istri) serta bayi
tabung tersebut ditanamkan ke dalam rahim di istri. Hukum bayi tabung masih terdengar simpang
siur, menurut salah satu ajaran agama (Islam) program bayi tabung dapat dikatakan haram, karena
kehamilan dapat terjadi di luar rahim.

Dari beberapa jejak pendapat dari para alim ulama dan pemuka agama tentang program bayi tabung
yang di halalkan dan diharamkan dalam hukum program bayi tabung menurut agama.

Hukum Bayi Tabung

Ada 2 hal yang menyebutkan bahwa bayi tabung itu halal, yaitu:

1. Sperma tersebut diambil dari si suami dan indung telurnya diambil dari istrinya kemudian
disemaikan dan dicangkokkan ke dalam rahim istrinya.

2. Sperma si suami diambil kemudian di suntikkan ke dalam saluran rahim istrinya atau langsung ke
dalam rahim istrinya untuk disemaikan.

Hal tersebut dibolehkan asal keadaan suami isteri tersebut benar-benar memerlukan inseminasi
buatan untuk membantu pasangan suami isteri tersebut memperoleh keturunan.

Namun sebaliknya, ada 5 hal yang membuat hukum bayi tabung menjadi haram yaitu:

1. Sperma yang diambil dari pihak laki-laki disemaikan kepada indung telur pihak wanita yang bukan
istrinya kemudian dicangkokkan ke dalam rahim istrinya.
2. Indung telur yang diambil dari pihak wanita disemaikan kepada sperma yang diambil dari pihak
lelaki yang bukan suaminya kemudian dicangkokkan ke dalam rahim si wanita.

3. Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut diambil dari sepasang suami istri, kemudian
dicangkokkan ke dalam rahim wanita lain yang bersedia mengandung persemaian benih mereka
tersebut.

4. Sperma dan indung telur yang disemaikan berasal dari lelaki dan wanita lain kemudian
dicangkokkan ke dalam rahim si istri.

5. Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut diambil dari seorang suami dan istrinya,
kemudian dicangkokkan ke dalam rahim istrinya yang lain.

Namun, para alim ulama tetap menetapkan fatwanya bahwa program bayi tabung dari pasangan
suami-istri yang dititipkan di rahim perempuan hukumnya haram karena akan memberi dampak
negatif di kemudian hari terkait masalah hak waris dsb.

Karena pandangan menurut islam, bahwa hukum bayi tabung merupakan masalah yang
kontemporer ijtihadiah, karena tidak adanya suatu hukum yang sangat spesifik di dalam Al-Quran
serta As-Sunnah atau dalam kajian fiqih sekalipun. Oleh sebab itulah perlunya pengkajian dan
klarifikasi yang khusus mengenai hukum bayi tabung menurut islam dengan jelas. Sedangkan hukum
bayi tabung menurut hukum perdata Indonesia adalah merupakan suatu permasalahan hukum dan
juga suatu etis moral yang jika ditelusuri bahwa sperma atau sel telur yang berasal dari pasangan
yang syah di dalam suatu hubngan pernikahan. Namun, hal ini menjadi masalah jika bahan dari
pembuatan bayi tabung ini berasal dari orang yang sudah meninggal dunia. Hukum yang
dipermasalahkan adalah beberapa hal dibawah ini :

Bagaimana status dari si anak jika dilahirkan melalui proses bayi tabung atau proses inseminasi
buatan?

Bagaimanakah hubungan perdata dari bayi ini dengan orangtua biologisnya? Apakah ia
mendapatkan hak warisnya?

Bagaimanakah hubungan perdata dari bayi ini dengan surogate mother-nya (dalam kasus lain adalah
terjadinya suatu penyewaan rahim) dan orangtua yang biologisnya). Serta darimanakah ia bisa
mendapatkan hak mewarisnya?

Namun adalah beberapa tinjauan pada segi hukum perdata terhadap program hamil bayi tabung ini :
Jika benih yang datang berasal langsung dari pasangan suami istri, maka akan dilakukan proses
fertilisasi vitro transfer embrio dan kemudian diimplantasikan ke dalam rahim istri dan anak tersebut
akan secara biologis atau juga secara yuridis mempunyai status yang syah dari pasangan ini.

Namun jika embrio diimplantasikan ke dalam rahim ibunya setelah ibunya bercerai dari pasanganya
maka disaat anak itu lahir 300 hari sebelum hari perceraian, anak tersebut mempunyai status yang
sah dari pasangan ini. Namun jika dilahirkan 300 hari setelah perceraian, maka anak tersebut bukan
anak yang sah bekas suami ibunya dan juga tidak ada hubungan keperdataannya dengan bekas
suaminya. Hukum ini tertulis jelas di Dasar hukum ps. 255 KUHPer

Kemudian jika embrio diimplantasikan ke dalam rahim wanita lain yang mempunyai suami, maka
dengan segi yuridis status anak itu adalah anak yang sah dari yang penghamil, bukan dari pasangan
yang mempunyai benih. Hukum ini juga tertulis jelas di dasar hukum ps.42 UU No. 1/1974 dan ps.
250 KUHPer. Dalam hal ini adalah suami dan istri penghamil bisa menyangkal anak tersebut
merupakan anak yang sah melalui suatu tes golongan darah atau menjalani tes DNA

Jika benihnya berasal dari donor, jika suaminya mandil dan istrinya subur maka melakukan bayi
tabung dengan persetujuan pasangan tersebut. Kemudian sel telur akan dibuahi dengan sperma dari
donor yang ada di dalam tabung petri dan kemudian jika terjadi pembuahan akan diimplantasikan ke
dalam rahim istrinya. Anak yang lahir mempunyai status yag sah dan mempunyai hubungan untuk
mewaris dan hubungan keperdataan selama si suamj tidak menyangkal dan juga melakukan tes
DNA. Dasar hukum ini ada di dalam Dasar hukum ps.250 KUHPer.

Dan jika embrio diimplantasikan ke dalam wahim wanita yang lainnya yang sudah brsuami maka
anak yang lahir nanti merupakan anak yang sah dari pasangan penghamil tadi. Dasar Hukum ps. 42
UU No. 1/1974 dan ps.250 KUHPer

Jika semua benihnya dari donor, maka jika sel sperma atau juga sel telurnya berasal dari prang yang
terikat pada suatu hubngan pernikahan dan perkawinan, namu embrio yang diimplantasikan ke
dalam rahim seorang wanita akan terikat dalam perkawinan dan anak yang lahir mempunyai status
anak yang sah dari pasangan suami istri tadi karena sudah dilahirkan dari rahim seorang perempuan
yang sudah terikat dalam perkawinan yang sah

Jika diimplantasikan dalam rahim seorang gadis, maka anak ini mempunyai status sebagai anak
diluar kawin karena gadis ini tidak mempunyai suatu ikatan perkawinan yang sah dan secara biologis
kecuali ika sel telur berasal darinya. Namun jika sel telur berasal darinya maka anak tersebut dengan
secara biologis dan yuridis dianggap sebagai anaknya.

Anda mungkin juga menyukai