Anda di halaman 1dari 4

Pestisida selain bermanfaat, juga menghasilkan dampak lingkungan.

Disamping bermanfaat
untuk meningkatkan hasil pertanian, ia juga menghasilkan dampak buruk baik bagi
kesehatan manusia dan lingkungan. ... Penggunaan pestisida berlebih justru akan menjadikan
hama dan gulma resistan terhadap pestisida.

Dampak lingkungan dari pestisida - Wikipedia bahasa Indonesia ...

https://id.wikipedia.org/wiki/Dampak_lingkungan_dari_pestisida

Akibat dan Dampak Penggunaan Pestisida


AdChoices
Dampak Penggunaan Pestisida pada Lingkungan
Dalam penerapan di bidang pertanian, ternyata tidak semua pestisida mengenai sasaran.
Kurang lebih hanya 20 persen pestisida mengenai sasaran sedangkan 80 persen lainnya
jatuh ke tanah. Akumulasi residu pestisida tersebut mengakibatkan pencemaran lahan
pertanian. Apabila masuk ke dalam rantai makanan, sifat beracun bahan pestisida dapat
menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, mutasi, bayi lahir cacat, CAIDS (Chemically
Acquired Deficiency Syndrom) dan sebagainya (Said, 1994).

Pada masa sekarang ini dan masa mendatang, orang lebih menyukai produk pertanian yang
alami dan bebas dari pengaruh pestisida walaupun produk pertanian tersebut di dapat
dengan harga yang lebih mahal dari produk pertanian yang menggunakan pestisida (Ton,
1991). Pestisida yang paling banyak menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengancam
kesehatan manusia adalah pestisida sintetik, yaitu golongan organoklorin. Tingkat
kerusakan yang disebabkan oleh senyawa organoklorin lebih tinggi dibandingkan senyawa
lain, karena senyawa ini peka terhadap sinar matahari dan tidak mudah terurai (Said, 1994).

Penyemprotan dan pengaplikasian dari bahan-bahan kimia pertanian selalu berdampingan


dengan masalah pencemaran lingkungan sejak bahan-bahan kimia tersebut dipergunakan
di lingkungan. Sebagian besar bahan-bahan kimia pertanian yang disemprotkan jatuh ke
tanah dan didekomposisi oleh mikroorganisme. Sebagian menguap dan menyebar di
atmosfer dimana akan diuraikan oleh sinar ultraviolet atau diserap hujan dan jatuh ke tanah
(Uehara, 1993).

Pestisida bergerak dari lahan pertnaian menuju aliran sungai dan danau yang dibawa oleh
hujan atau penguapan, tertinggal atau larut pada aliran permukaan, terdapat pada lapisan
tanah dan larut bersama dengan aliran air tanah. Penumpahan yang tidak disengaja atau
membuang bahan-bahan kimia yang berlebihan pada permukaan air akan meningkatkan
konsentrasi pestisida di air. Kualitas air dipengaruhi oleh pestisida berhubungan dengan
keberadaan dan tingkat keracunannya, dimana kemampuannya untuk diangkut adalah
fungsi dari kelarutannya dan kemampuan diserap oleh partikel-partikel tanah.

Berikut ini akan diuraikan bebrapa dampak penggunaan pestisida yang berhubungan
dengan lingkungan dan ekosistem.

1) Punahnya Spesies
Polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengalami keracunan
dan kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang
peka, ada pula yang tahan. Hewan muda dan larva merupakan hewan yang peka terhadap
bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan
pencemar dan ada pula yang tidak. Meskipun hewan mampu beradaptasi, harus diketahui
bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampaui, hewan tersebut
akan mati.

2) Peledakan Hama
Penggunaan pestisida dapat pula mematikan predator. Jika predator punah, maka serangga
dan hama akan berkembang tanpa kendali.

3) Gangguan Keseimbangan lingkungan


Punahnya spasies tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai
makanan, jaring-jaring makanan dan aliran energi menjadi berubah. Akibatnya
keseimbangan lingkungan, daur materi, dan daur biogeokimia menjadi terganggu.
AdChoices
4) Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida dapat mematikan fauna tanah dan dapat juga menurunkan
kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi
asam. Sehingga dapat menurunkan kesuburan tanah.

Kerusakan tanah atau lahan dapat disebabkan oleh kemerosotan struktur tanah (pemadatan
tanah dan erosi), penurunan tingkat kesuburan tanah, keracunan dan pemasaman tanah,
kelebihan garam dipermukaan tanah, dan polusi tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi
degradasi tanah atau lahan adalah : (1) pembukaan lahan (deforestration) dan penebangan
kayu hutan secara berlebihan untuk kepentingan domestik, (2) penggunaan lahan untuk
kawasan peternakan/penggembalaan secara berlebihan (over grazing), dan (3) aktivitas
pertanian dalam penggunaan pupuk dan pestisida secara berlebihan (Hakim, 2002).

Dampak Penggunaan Pestisida Terhadap Kesehatan Manusia


Pestisida merupakan sarana untuk membunuh hama-hama tanaman, dalam Konsep
Pengendalian Hama Terpadu pestisida berperan sebagai salah satu komponen
pengendalian. Pestisida dengan cepat menurunkan populasi hama hingga meluasnya
serangan dapat dicegah, dan kehilangan hasil panen dapat dikurangi. Tetapi, benefit bagi
produksi pertanian tanaman tersebut bukan tidak menimbulkan dampak. Para ahli
menyatakan bahwa salah satu penyebab terbesar penyakit dan penuaan dini pada manusia
adalah banyaknya bahan kimia yang ada di lingkungan kita, dan rekayasa genetika yang
kerap dilakukan pada budidaya bahan pangan non-organik merupakan salah satu
penyebabnya.
Sekitar 40 % kematian di dunia disebabkan oleh pencemaran lingkungan termasuk
tanaman-tanaman yang dikonsumsi manusia, sementara dari 80 ribu jenis pestisida dan
bahan kimia lain yang digunakan saat ini, hampir 10 % bersifat karsinogenik atau dapat
menyebabkan kanker. Sebuah penelitian tentang kanker juga pernah menyatakan bahwa
sekitar 1,4 juta kanker di dunia disebabkan oleh pestisida.

Penggunaan pestisida sangat berdampak terhadap kesehatan dan lingkungan. Setiap hari
ribuan petani dan para pekerja dipertanian diracuni oleh pestisida oleh pestisida dan setiap
tahun diperkirakan jutaan orang yang terlibat dipertanian menderita keracunan akibat
penggunaan pestisida. Dalam beberapa kasus keracunan pestisida, petani dan pekerja di
pertanian lainnya terkontaminasi (terpapar) pestisida pada proses mencampur dan
menyemprotkan pestisida (pan AP,2001). Di samping itu masyarakat sekitar lokasi
pertanian sangat beresiko terkontaminasi pestisida melalui udara, tanah dan air yang ikut
tercemar, bahkan konsumen melalui produk pertanian yang menggunakan pestisida juga
beresiko terkontaminasi pestisida.

Penelitian terbaru mengenai bahaya pestisida terhadap keselamatan nyawa dan kesehatan
manusia sangat mencengankan. WHO (World Helth Organization) dan Program Lingkungan
PBB memperkirakan ada 3 juta orang yang bekerja pada sektor pertanian di negara-negara
berkembang terkena racun pestisida dan sekitar 18 ribu orang diantaranya meninggal setiap
tahunnya (Miller, 2004).

Menurut NRDC (Natural Resources Defenns Council) tahun 1998, hasil penelitian
menunjukkan bahwa kebanyakan penderita kanker otak, leukemia dan cacat pada anak-
anak awalnya disebabkan tercemar pestisida kimia.
AdChoices

Dampak Negatif Penggunaan Pestisida


wisnu lf
1 Comment
Saturday, 30 November 2013
Penggunaan pestisida secara intensif atau terus menerus sesungguhnya tidaklah baik. Kenapa
demikian? Pestisida adalah bahan kimia yang berbahaya. Meskipun bermanfaat untuk segala
kebutuhan dalam cakupan persawahan, pestisida juga memberi dampak negative bagi ekosistem
disekitarnya. Dampak negative itulah yang menyebabkan beberapa petani berpikir dua kali untuk
pemakaina pupuk kima seperti ammonia dan lain sebagainya.

Dampak negative itulah yang membuat ekosistem di sekitar persawahan tersebut menjadi rusak
atau musnah. Pemakaian pestisida secara berlebihan bias disebut juga dengan pemborosan. Selain
pemborosan, penggunaan pestisida yang berlebihan juga menimbulkan berbagai masalah yang
serius serta merugikan manusia dan hewan. Konsekuensi penggunaan pestisida yang berlebihan dan
intensif dapat menyebabkan dampak negative sebagai berikut :

1. Dapat meracuni manusia dan hewan domestic


2. Meracuni organisme yang berguna, mislanya musuh alam,I hama,lebah dan serangga yang
membantu penyerbukan, dan satwa liar yang mendukung fungsi kelestarian alam.
3. Mencemari lingkungan dengan segala akibatnya, termasuk residu pestisida.
4. Menimbulkan strain hama baru yang resisten terhadap pestisida.
5. Menimbulkan terjadinya resurgensi hama atau peristiwa meningkatnya populasi hama
setelah diperlakukan dengan pestisida tertentu.
6. Menyebabkan terjadinya ledakan hama sekunder dan hama potensial.
7. Memerlukan biaya yang mahal karena sifat ketergantungan keberhasilan budi daya tanaman
pada pestisida.

Hal inilah yang menyebabkan petani berfikir tentang tanaman di sawah mereka di masa mendatang
yang bakal dimanfaatkan sebagai bahan pangan utama masyarakat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai