PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Pada bagian bij sebelah dalam terdapat embrio dan bagian-bagian embrio yaitu akar
embrio (radicula), batang embrio (cauliculus) dan keping biji (cotyledo).
Lembaga dan putih lembaga merupakan inti biji atau isi biji. Bagian ini terdapat di dalam
kulit biji. Lembaga atau embrio terdiri atas akar lembaga (radikula), daun lembaga (kotiledon),
dan batang lembaga. Putih lembaga terdiri atas putih lembaga dalam (endosperma) dan putih
lembaga luar (perisperma).
Bagian embrio, seperti radikula akan berkembang menjadi akar. Pada tumbuhan
Dicotyledoneae, radikula akan berkembang menjadi akar tunggang. Pada Monocotyledoneae,
akar tersebut akan berkembang menjadi akar primer, namun masa hidupnya tidak lama karena
segera diganti oleh sistem akar sekunder. Kotiledon pada biji dapat berfungsi sebagai tempat
penimbunan makanan, alat untuk berfotosintesis sementara, dan sebagai alat untuk menghisap
makanan dari putih lembaga. Batang lembaga terdiri atas epikotil dan hipokotil. Epikotil adalah
pemanjangan ruas batang di atas kotiledon, sedangkan hipokotil adalah pemanjangan ruas
batang di bawah kotiledon. Batang lembaga dan calon-calon daun merupakan bagian lembaga
yang disebut plumula.
Bagian putih lembaga, seperti endosperma merupakan cadangan makanan pada biji.
Berdasarkan pembentukannya, endosperma berasal dari sel induk endosperma yang telah dibuahi
oleh sel sperma. Perisperma merupakan putih lembaga luar. Bagian ini berasal dari nuselus atau
selaput bakal biji.
2.3 Perkecambahan
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru.
Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Perkecambahan biji
bergantung pada imbibisi. Imbibisi merupakan penyerapan air oleh biji. Air yang berimbibisi
menyebabkan biji mengembang, memecahkan kulit biji, dan memicu perubahan metabolic pada
embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhannya. Munculnya plantula
(tumbuhan kecil) dari dalam biji merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio.
b. Meristem dasar akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks pada akar
diantara stele dan epidermis
c.Prokambium : lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem dan xylem.
Berdasarkan letak kotiledonnya perkecambahan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Perkecambahan Epigeal
2. Perkecambahan Hypogeal
3. Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan
pertumbuhan embrio.
a. Radikula adalah bakal calon akar yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya untuk
menyokong dan menyuplai bahan bahan makanan untuk di proses pada bagian tanaman
lainnya.
b. Kotiledon adalah daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah. Fungsinya untuk
menyimpan cadangan makanan dan asimilasi.
c. Cauliculus adalah bakal calon batang yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya
sebagai bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan ke atas untuk membentuk
batang. Hipokotil : Batang yang terletak di bagian bawah kotiledon
Epikotil : Batang yang terletak di bagian atas kotiledon.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Biji merupakan salah satu ciri tumbuhan spermatophyta. Bagi tumbuhan spermatophyta biji ini
merupakan alat perkembangbiakan yang utama.
2. Setelah pembuahan ganda, jaringan-jaringan baru yakni embrio dan endosperm berkembang
disertai dengan perkembangan atau pertumbuhan jaringan lain disekelilingnya.
3. Bagian biji sebelah luar terdiri dari selaput biji, kulit biji, sayap dan bulu.
4. Bagian biji sebelah dalam terdiri dari lembaga dan bagian-bagian lembaga yaitu akar lembaga,
batang lembaga dan keping biji (cotyledon).
5. Perkecambahan berdasarkan letak kotiledonnya dibagi menjadi 2, yaitu :
Perkecambahan epigeal
Perkecambahan hipogeal
Radikula
Kotiledon
Cauliculus
Testa
DAFTAR PUSTAKA
http://junwarhp18biologi.blogspot.com/2011/04/struktur-anatomi-biji.html
http://biologyprincess.wordpress.com/2011/03/26/makalah-buah-dan-biji/
http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/buah-dan-biji-pada-tumbuhan.html
MAKALAH
MORFOLOGI TUMBUHAN
Tentang
BIJI
Makalah Ini Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Ketua : 1. KAMARUDDIN
3. FINATI
4. NANDA RIZKI
5. NURSARINAH
6. NURSIDAH
7. ST. ASIAH
8. YANTI RAHMAWATI
9. KHAIRUNISA
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat menjalankan aktifitas kita sebagai
mahasiswa. Berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dari kelompok VII dapat menyelesaikan
penyusunan Karya Ilmiah ini tidak kurang dari waktu yang ditentukan. Tidak lupa pula kami
khaturkan Salam dan Shalawat atas junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW sebagai Pabrik Figur
umat manusia khususnya kita umat islam sebagai pengikutnya, sehingga kita dapat merasakan
kemerdekaan dalam memeluk agama dan keyakinan. Berkat perjuangan dan kerja keras beliau kita
dapat merasakan indahnya hidup yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan di jauhkan
keterpurukkan dan kejahilliyaan dunia yang fana ini.
Melihat betapa pentingnya ilmu pengetahuan, maka dunia pendidikan sebagai sarana
dan fasilitator menyajikan berbagai mata kuliah yang bisa menumbuhkembangan potensi manusia,
khususnya kita sebagai mahasiswa. Salah satu contoh mata kuliah MORFOLOGI TUMBUHAN. Mata
Kuliah Morfologi Tumbuhan menyajikan sejuta pengetahuan tentang bentuk, struktur serta fungsi
organ tumbuhan secara detail. Oleh karena itu kami dari kelompok VII BIO E STKIP Bima ingin
mendalami ilmu morfologi tumbuhan lewat tugas yang dibebankan oleh Dosen. Maka dari itu
penyusunan karya ilmiah ini menitik beratkan pada organ Assesories tumbuhan yakni BIJI.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini, tentunya masih terdapat kekeliruan dan
kekurangan. Oleh karena itu besar harapan kami kepada Dosen atau rekan-rekan mahasiswa
memberikan sebuah gagasan baru, baik berupa kritik dan saran yang bersifat membangun, agar
penyusunan karya ilmiah selanjutnya lebih baik lagi, untuk itu kami sampaikan terimakasih.
Wassalam,
KELOMPOK VII
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL/COVER...................................................i
DAFTAR ISI................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................2
C. Tujuan......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Biji........................................................................3
A. Kesimpulan...........................................................................10
B. Saran-Saran...........................................................................10
DAFTAR PERPUSTAKAAN..............................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dunia Pendidikan merupakan salah satu sarana dan fasilitas bagi manusia dalam
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Salah satunya lewat dunia perkuliahan, potensi
yang ada dalam diri individu tersebut bisa digali dan dikembangkan. Dalam dunia perkuliahan
disajikan berbagai mata kuliah guna menumbuhkembangkan potensi tersebut. Misalnya Mata
Kuliah Morfologi Tumbuhan disajikan bagi mahasiswa khususnya, agar dapat memperluas
wawasannya terhadap keanekaragaman tumbuhan berdasarkan ciri-ciri morfologi dan
modifikasinya.
Betapa pentingnya mempelajari ilmu morfologi tumbuhan, maka tidak jarang dosen-
dosen di dunia perkuliahan, khususnya yang berprofesi sebagai dosen mata kuliah tersebut, tidak
jarang memberikan tugas bahkan mengadakan penelitian terhadap mata kuliah ini.
Oleh sebab itu salah satu faktor yang melatar belakangi penyusunan karya ilmiah ini
adalah adanya tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa khususnya kami dari kelompok VII MIPA-
BIO-E STKIP-Bima sebagai tanggungjawab langsung kami terhadap mata kuliah morfologi tumbuhan.
Adapun masalah yang akan dibahas terutama dititikberatkan pada fitografi BIJI atau Tumbuhan
Berbiji.
B. RUMUSAN MASALAH
Pengertian Biji
C. TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan lain dari penyusunan karya ilmiah ini adalah sebagai bentuk
tanggungjawab langsung kami terhadap tugas yang diberikan Dosen sekaligus sebagai bahan diskusi
/ presentase guna menunjang proses pembelajaran perkuliahan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BIJI
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau
tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan
kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk
pertumbuhan.
Biji hanya terdapat pada tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji,
phyton=tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu
organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya
mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan
atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.
1. Ciri Tubuh
Ciri tumbuhan berbiji meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh. Ukuran dan
bentuk tubuh Tumbuhan berbiji berukuran makroskopik dengan ketinggian yang sangat bervariasi.
Tumbuhan biji tertinggi berupa pohon dengan tinggi melebihi 100 m. masalnya pohon konifer
Sequoiadendron giganteum di taman Nasional Yosemite California, dengan tinggi sekitar 115 m dan
diameter batang sekitar 14 m. Habitus atau perawakan tumbuhan berbiji sangat bervariasi, yaitu
Pohon, misalnya jati, duku, kelapa, beringin, cemara; Perduk, misalnya mawar, kembang merak,
kembang sepatu; semak, misalnya arbei; dan Herba, misalnya sayur-sayuran, bunga lili, serta bunga
krokot.
Permukaan kulit luar biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil, berduri dan
sebagainya. Ini dapat dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang tergolong gulma.
Bagian-bagian biji terdiri atas kulit biji, inti biji, dan tali pusar. Kulit biji pada tumbuhan ada
yang terdiri atas dua lapis, ada juga yang tiga lapis. Inti biji terdiri atas embrio dan cadangan
makanan. Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan plasenta. Pada kulit biji
dapat dijumpai bagian-bagian, seperti sayap, bulu, salut biji, pusar biji, liang biji, berkas pembuluh
pengangkut, tulang biji, carunle, dan strophiole.
Lembaga dan putih lembaga merupakan inti biji atau isi biji. Bagian ini terdapat di dalam
kulit biji. Lembaga atau embrio terdiri atas akar lembaga (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan
batang lembaga. Putih lembaga terdiri atas putih lembaga dalam (endosperma) dan putih lembaga
luar (perisperma).
Bagian embrio, seperti radikula akan berkembang menjadi akar. Pada tumbuhan
Dicotyledoneae, radikula akan berkembang menjadi akar tunggang. Pada Monocotyledoneae, akar
tersebut akan berkembang menjadi akar primer, namun masa hidupnya tidak lama karena segera
diganti oleh sistem akar sekunder. Kotiledon pada biji dapat berfungsi sebagai tempat penimbunan
makanan, alat untuk berfotosintesis sementara, dan sebagai alat untuk menghisap makanan dari
putih lembaga. Batang lembaga terdiri atas epikotil dan hipokotil. Epikotil adalah pemanjangan ruas
batang di atas kotiledon, sedangkan hipokotil adalah pemanjangan ruas batang di bawah kotiledon.
Batang lembaga dan calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang disebut plumula.
Bagian putih lembaga, seperti endosperma merupakan cadangan makanan pada biji.
Berdasarkan pembentukannya, endosperma berasal dari sel induk endosperma yang telah dibuahi
oleh sel sperma. Perisperma merupakan putih lembaga luar. Bagian ini berasal dari nuselus atau
selaput bakal biji.
Tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat. Namun, tumbuhan berbiji ada yang hidup
mengapung di air, misalnya teratai. Tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan fotoautotrof.
4. Klasifikasi
Berdasarkan kajian filogeni menggunakan DNA kloroplas (cpDNA) saat ini dapat
dikelompokkan berbagai anggota tumbuhan berbiji sebagai berikut : 1) tumbuhan berbunga
(Angiospermae) dan Gymnospermae
Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos (telanjang) dan sperma (biji) atau
tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung
dalam bakal buah (ovarium). Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae, atau Magnoliophyta), biji
atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada
Gymnospermae, biji terekspos langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus atau
runjung. Pada melinjo misalnya, "pntil"nya (yaitu bijinya) sejak dari "kroto" hingga melinjo masak
dapat dilihat, sementara pada tusam biji terletak pada runjungnya.
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu),
sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang
sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara: Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta
dan Cordaitophyta. Anggota-anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya hingga
sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu kelompok
Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).
1. Pengelompokan
Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena
banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah
keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka
dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik.
Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih
bertahan:
Bennetophyta, punah
Cordaitophyta, punah
Salah satu contoh tumbuhan gymnospermae adalah tumbuhan Melinjo (G.gnemon L.)
merupakan salah satu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) yang tumbuh di daerah tropis.
Perkembangbiakan tunbuhan melinjo secara generatif.
Sebagai tanaman hias, misalnya cempaka, mawar, kembang sepatu, kaktus, bunga matahari,
bunga sedap malam, bunga gladiol, anggrek, dll
Bahan bumbu dapur, misalnya kemiri, lada, cengkeh, pala, ketumbar, temu-temuan, dll
Sumber makanan berupa sayuran, misalnya tomat, kubis, sawi, lobak, terong, bayam, labu siam,
kentang, dll
Buah-buahan, misalnya apel, pir, arbei, pisang, mangga, jambu, anggur, jeruk, nangka,
rambutan, pepaya dll
Sumber protein yang berasal dari tumbuhan, seperti kacang kedelai, kacang tanah, kacang
merah, dll
Bahan baku industri furnitur/alat-alat rumah tangga, misalnya bambu, rotan, kayu jati, kelapa,
kayu meranti, dll
Bahan untuk obat, misalnya mahkota dewa, buah merah, jambu biji, daun jarak, mengkudu,
sambiloto, kumis kucing dll
Penghasil minyak aromatik, misalnya melati, mawar, nilam, lavender, kayu putih dll
Penghasil gula, misalnya tebu (Saccharum sp.), aren (Arenga pinnata), lontar (Borassus
flabellifer)
Sumber karbohidrat, misalnya padi, gandum, singkong, ubi jalar, kentang, dan lain-lain.
Pada tumbuhan kelas / tingkat tinggi dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu
tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae dan
tumbuhan berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae. Ciri-ciri
tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae
karena memiliki bunga yang sesungguhnya.
Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang
dimiliki :
1. Bentuk akar
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Biji merupakan bagian dan struktur yang sangat efisien untuk perkembangbiakan pada
tumbuhan khususnya Spermathopyta (tumbuhan berbiji). Fungsi biji itu sendiri adalah untuk
memperbanyak keturunan atau spesies dalam mempertahankan kelangsungan hidup generasinya.
Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan.
Biji juga merupakan salah satu organ assesories atau organ perhiasan pada Tumbuhan
berbiji (Spermathopyta). Biji bukan hanya sebagai organ assesories tetapi juga mempunyai fungsi
yang utama yakni, sebagai alat perkembangbiakan atau untuk memperbanykan keturunan, agar
tumbuhan tersebut tidak punah.
Sesuai dengan bentuk dan stukturnya, biji dapat dikelompokkan kedalam beberapa
kelompok besar yakni :
B. SARAN
Dalam penyusunan karya ilmiah tentunya masih terdapat kekeliruan dan kekurangan,
oleh karena itu kritik dan saran dari Dosen dan rekan-rekan mahasiswa yang membangun sangat
kami harapkan, guna mengevaluasi diri kami agar penyusunan karya ilmiah selanjutnya lebih baik
lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008, Biji, http://id.wikipedia.org/, diakses pada tanggal 13 Oktober 2008 pukul 21:38.
Anonim, 2006, Dormansi dan Perkecambahan Biji, http://elisa.ugm.ac.id/, diakses pada tanggal
13 Oktober 2008 pukul 22:53.
Anonim, 2007, Biji dan Perkembangan Biji, http:// www.sith.itb.ac.id//, diakses pada tanggal 13
Oktober 2008 pukul 22:34.
Bold, H.C., Alexopoulos, C.J., and Delevoryas, T. (1980). Morphology of Plants and Fungtion. New
York: Harper & Row, Publishers.
http://www.google.com
http://www.wiki.org.biji.co.id
http://www.wiki.org.spermathopyta.co.id
Selengkapnya tentang penyatuan gamet dapat dibaca pada Pembuahan Ganda pada Angiosperma.
Biji umumnya berisi cadangan makanan yang digunakan untuk pertumbuhan calon individu baru
tersebut. Pada angiosperma, biji dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu biji dikotil dan biji monokotil.
Biji dikotil adalah biji yang memiliki 2 atau lebih keping biji, sedangkan biji monokotil hanya memiliki
1 keping biji saja.
Selain dari perbedaan jumlah keping bijinya, perbedaan biji dikotil dan monokotil dapat dilihat dari
struktur jaringan yang terdapat di dalamnya. Perhatikanlah gambar dan tabel di bawah ini untuk
melihat perbedaan biji dikotil dan monokotil.
Perbedaan biji dikotil dan monokotil dapat dicermati dari tabel berikut.
Endosperma adalah cadangan makanan yang dimiliki oleh biji. Baik dikotil dan monokotil awalnya
sama-sama memiliki endosperma namun ketika biji dikotil telah masak, endosperma tersebut
biasanya telah hilang. Endosperma pada dikotil hilang karena semua cadangan makanan di dalamnya
telah diserap semuanya hingga masuk ke kotiledon. Namun pada monokotil, cadangan makanan
tetap terdapat pada endosperma, dan kotiledon berperan sebagai penghubung antara embrio
dengan cadangan makanan dalam endosperma.
Biji pada tumbuhan adalah merupakan alat reproduksi, penyebaran, dan kelangsungan hidup
tumbuhan pada umumnya. Biji adalah merupakan alat reproduksi yang membentuk kehidupan
tumbuhan sebagai individu baru di luar induknya.
plumula
hipokotil
radikula
kotiledon
embrio
koleoptil
plumula
radikula
koleoriza
skutelum
endosperma
Plumula pada biji tanaman dikotil maupun monokotil adalah merupakan poros embrio yang tumbuh
ke atas yang selanjutnya akan tumbuh menjadi daun pertama, sedangkan radikula adalah poros
embrio yang tumbuh ke bawah dan akan menjadi akar primer.
Pada tanaman monokotil, misalnya jagung, kotiledon mengalami modifikasi menjadi skutelum dan
koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai alat penyerap makanan yang terdapat di dalam endosperma,
sedangkan koleoptil berfungsi melindungi plumula. Selain itu, pada jagung juga terdapat koleoriza
yang berfungsi melindungi radikula.
BIJI
Struktur Morpologi Biji
1) Monokotil : Kecil, licin, dan berkeping satu.
2) Dikotil : Kecil, licin, dan berkeping dua.
Struktur Anatomi Biji
1) Monokotil : Seed coat, endosperm, cotyledon, epicotyl, and radicle.
2) Dikotil : Seed coat, cotyledon, epicotyl, and hypocotil.
Biji merupakan bagian tumbuhan yang terbentuk dari hasil pembuahan (fertilisasi)
yang terletak di dalam bakal buah. Di dalam bakal buah terdapat bakal biji. Di
dalam bakal biji terdapat embrio yang merupakan calon individu.
Setiap embrio di dalam bakal biji terdiri atas akar lembaga, daun lembaga, dan
batang lembaga.
Pada Angiospermae, bakal biji terbungkus oleh daun buah, sedangkan pada
Gymnospermae tidak.
Biji berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan dan alat pemencar tumbuhan.
Pemencar biji dapat terjadi dengan bantuan angin, air, kelelawar, dan manusia.
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Biji adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat
terlindung oleh organ lain (buah,pada angiospermae atau magnoliophyta) atau tidak (pada
gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi,biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil
yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk
pertumbuhan. Dengan demikian biji telah memperlihatkan diri sebagai perkembangan
penting dalam reproduksi dan pemencaran spermatophyte (tumbuhan berbunga atau
tumbuhan berbiji;Gr.sperma biji,phyton tumbuhan;) dibandingkan dengan tanaman yang
lebih primitive seperti lumut,lumut hati dan pakis,yang tidak memiliki biji dan menggunakan
cara lain untuk menyebarkan diri. Ini tampak pada kenyataan bahwa tumbuhan berbiji
mendominasi trelung-relung biologi sejak dari padang rumput hingga ke hutan,baik di
wilayah tropis maupun daerah beriklim dingin.
Kata biji adalah pinjaman dari bahasa Sangsekerta. Kata biji acap dipertukarkan
penggunaanya dengan benih dan bibit. Dalam istilah teknis pertanian dan
kehutanan,benih adalah biji yang dipersiapkan khusus untuk menhasilkan tanaman baru.
Sedangkan bibit atau biasa juga disebut semai adalah tanaman muda siap tanam hasil
perkembangan benih atau hasil perbanyakkan tanaman dengan cara yang lain (misalnya
cangkok,stek,okulasi dan lain-lain).
B.Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan biji?
2. Bagaimana bagian-bagian dari biji?
3. Bagaimana perkecambahan pada biji?
4. Bagaimana macam-macam perkecambahan?
C.Tujuan
Tujuan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian biji
2. Dapat mengetahui bagian-bagian biji
3. Untuk mengetahui perkecambahan pada biji
4. Untuk mengetahui macam-macam perkecambahan
BAB 2 PEMBAHASAN
A.Biji
1. Pengertian Biji
Biji(bahasa latin:semen) adalah bakal biji (ovalum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah,pada angiospermae atau magnoliophyta)
atau tidak (pada gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi,biji merupakan embrio atau
tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang
sesuai untuk pertumbuhan. Bagi tumbuhan biji (spermatophyte) biji merupakan alat
perkembangbiakkan yang utama,karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga).
Dengan dihasilkan biji,tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya,dan dapat pula terpencar
ke tempat lain.Semula biji itu duduk pada suatu tangkai pada papan biji atau
tembuni(placenta).
2. Struktur Biji
Biji tersusun atas 3 komponen utama,yakni:
1. Kulit biji
Kulit biji adalah bagian biji yang berasal dari selaput bakal biji (integumnetum). Pada
tumbuhan biji tertutup (angiospermae) kulit biji tersusun atas 2 lapisan,yakni:
a) lapisan kulit terluar (testa) merupakan lapisan yang tipis,kaku dan merupakan pelindung
utama bagian dalam biji. Bagian luar ini juga dapat memperlihatkan warna dan gambaran
yang berbeda-beda:merah,biru,perang,kehijau-hijauan ada yang licin rata ada pula yang
memiliki permukaan yang keriput.
b) Lapisan kulit dalam (tegmen) biasanya tipis seperti selaput dan seringkali disebut sebagai
kulit ari.
Pada gymnospermae,kulit biji terdiri atas tiga lapisan,yakni:
a) Kulit luar (sarcotesta),biasanya tebal berdaging,pada waktu masih muda biasanya berwarna
hijau kemudian berwarna kuning dan akhirnya merah.
b) Kulit tengah (sclerotesta) merupakan lapisan yang kuat dan keras dan berkayu,menyerupai
kulit dalam (endocarpium) pada buah batu. Contonhya kelapa(cocos nucifera).
c) Kulit dalam (endotesta) biasanya tipis seperti selaput dan melekat pada inti biji.
4. Putih lembaga (albumen) adalah jaringan yang berisi cadangan makanan untuk masa
permulaan kehidupan tumbuhan. Namun cadangan makanan tidak disimpan dalam putih
lembaga melainkan dalam daun lembaga,maka dari itu daun lembaga menjadi tebal. Menurut
asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan tadi,putih lembaga
dapat dibedakan menjadi dua bagian,yaitu:
Putih lembaga dalam (endospermium),jika jaringan penimbunan makanan itu terdiri atas sel-
sel yang berasal dari inti kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh
salah sati inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbunan makanan ini.
Melihat asalnya putih lembaga dalam ini,maka biji dengan bagian ini hanya dalam ditemukan
dalam tumbuhan biji tertutp (angiospermae).
Putih lembaga luar (perispermium),jika bagian ini berasal dari bagian biji diluar kandung
lembaga,entas dari nuselus entah dari selaput bakal biji.
a. Sayap (ala),yakni alat tambahan pada biji yang digunakan dalam pemencaran ole angin.
Contoh biji Moringa oleifera.
b. Bulu (coma),yakni penonjolan sel-sel kulit biji yang berupa rambut-rambut. Bulu-bulu ini
memiliki fungsi seperti sayap yaitu memudahkan beterbangannya biji oleh tiupan angin.
Contoh Gossypium sp.
c. Salut biji (arilus). Contoh pada durio zibethinus.
d. Salut biji semu (arillodium).
e. Pusar biji (hilus),yakni bagian kulit luar biji yang merupakan berkas pelekatan dengan tali
pusar. Contoh pada vigna sinensis
f. Liang biji (micropyle), yakni liang kecil bekas masuknya serbuk sari. Contoh pada biji
ricinus communis.
g. Berkas-berkas pembuluh angkut (chalaza),yakni tempat pertemuan integument dengan
nuselus. Contoj vitis vinifera
h. Tulang-tulang biji (raphe),yakni terusan tali pusar pada biji. Contoh pada ricinus communis.
Batang lembaga beserta calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang dinamakan
pucuk lembaga (plumula). Calon-calon daun itu ada yang sudah jelas,ada pula yang
belum,sehingga yang dinamakan plumula seringkali hanya berupa titik tumbuh batang
lembaga saja. Jika akar lembaga pada rumput mempunyai suatu selubung,maka pada biji
tumbuhan tersebut pucuk lembaganya pun mempunyai suatu selubung yang disebut sarung
pucuk lembaga (coleoptilum). Jumlah daun lembaga pada biji merupakan salah satu cirri
yang penting dalam mengadakan penggolongan tumbuhan biji:
1. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan satu daun lembaga. Lembaga yang
hanya memiliki satu daun lembaga disebut tumbuhan biji tunggal (monocotyledoneae),karena
biji tampak utuh/tunggal.
2. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga. Biji ini jelas terlihat
terdiri atas dua belahan daun atau dua keping,tumbuhan ini dinamakan tumbuhan biji belah
(dicotyledoneae).
3. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan lebih dari dua daun lembaga dapat
sampai 15. Tumbuhan ini termasuk dalam golongan tumbuhan biji telanjang
(gymnospermae).
B.Perkecambahan Benih/Biji
Tumbuhan yang masih kecil,belum lama muncul dari biji,dan masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat didalam biji,dinamakan kecambah (plantula). Kecambah
memperlihatkan bagian-bagian seperti telah diuraikan mengenai lembaga,karena memang
kecambah itu berasal dari lembaga. Hanya pada kecambah bagian-bagian tadi sudah lebih
jelas mempunyai ukuran yang lebih besar.
1. Faktorfaktor yang mempengaruhi perkecambahan
a.Faktor dalam antara lain:
Tingkat kemasakan benih
Ukuran benih
Dormansi
Penghambat perkecambahan
b.Faktor luar antara lain:
Air
Suhu
Oksigen
Cahaya
Medium
b. Kecambah abnormal
Kecambah rusak tanpa kotiledon,embrio pecah dan akar primer rusak.
Bentuk kecambah cacat,perkembangan bagian-bagian lemah dan kurang seimbang. Plumula
terputar,hipokoyil,epikotil,kotiledon membengkok,akar pendek,kecambah kerdil.
Kecambah tidak membentuk klorofil
4. Macam-macam perkecambahan
Kesimpulan
Biji(bahasa latin:semen) adalah bakal biji (ovalum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah,pada angiospermae atau magnoliophyta)
atau tidak (pada gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi,biji merupakan embrio atau
tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang
sesuai untuk pertumbuhan. Bagi tumbuhan biji (spermatophyte) biji merupakan alat
perkembangbiakkan yang utama,karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga).
Dengan dihasilkan biji,tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya,dan dapat pula terpencar
ke tempat lain.Semula biji itu duduk pada suatu tangkai pada papan biji atau
tembuni(placenta).
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/buah-dan-biji-pada-tumbuhan.html
Tjitrosoepomo,gembong.2003.Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta:Universitas Gajah Mada
MAKALAH
STRUKTUR BIJI
Diajukan untuk memenuhi tugas penulisan makalah Mata Kuliah
Anatomi Tumbuhan
Dosen Pengampu:
Novianti Muspiroh, M.Pd
Disusun oleh:
1. Anis Khaerunnisa (1415106010)
2. Chamidah (1415106021)
3. Fatih Ibnu Batuthoh (1415106032)
Tadris IPA-BIOLOGI (A)
Semester 2
KEMENTRIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
Jalan Perjuangan By Pass Sunyaragi Telp. (0231) 489926 Cirebon 45132
Website : www.iaincirebon.ac.id
E-mail : info@iaincirebon.ac.id
2016
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Terdapat dua kelas tumbuhan berbiji, yaitu Angiospermae dan Gymnospermae.
Angiospermae (Magnoliophyta) terdiri dari dua sub kelas yaitu Monocotyledoneae dan
Dicotyledoneae, perbedaan antara keduanya terdapat pada struktur dan morfologi benih. Pada
tumbuhan dikotil, plumula dan kotiledon tumbuh membesar dan memanjang hingga muncul
ke permukaan tanah. sedangkan pada tumbuhan monokotil, plumula terlebih dahulu
menembus koleoptil sebelum melanjutkan pertumbuhannya.
Tumbuhan berbiji atau yang biasa disebut dengan Spermatophyta adalah tumbuhan yang
melakukan perkembang biakan melalui biji. Tumbuhan Spermatophyta dibagi menjadi dua
macam yaitu tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) dan tumbuhan biji terbuka
(Gymnospermae). Tumbuhan Gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, bakal biji pada
tumbuhan gymnospermae tidak terlindungi oleh buah sehingga terdapat pada luar permukaan.
Tumbuhan Gymnospermae menghasilkan dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk
gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari. Tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae) pada umumnya memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai biji yang tidak tampak
dari luar karena terbungkus oleh buah, dan memiliki bunga sejati. Jenis tumbuhan biji
tertutup ini dibedakan menjadi dua kelas yaitu dikotil dan monokotil.
Biji adalah suatu organisme yang teratur, rapi dan mempunyai persediaan bahan makanan
yang cukup untuk melindungi serta memperpanjang kehidupannya. Biji mengandung embrio
atau lembaga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan bagi tumbuhan. Walaupun terdapat
banyak bagian pada biji, tetapi baik mengenai jumlah, bentuk maupun strukturnya,
mempunyai satu fungsi dan tujuan yang sama yaitu untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
Beragamnya bagian-bagian biji, baik mengenai jumlah, bentuk maupun struktur sejatinya
mempunyai satu fungsi dan tujuan yang sama, yaitu untuk menjamin kelangsungan hidup.
Pengetahuan tentang struktur biji akan memberikan pemahaman yang baik tentang perbedaan
kedua struktur biji tersebut. Ada perbedaan antara struktur biji berbagai tanaman pangan
seperti jagung, padi, kedelai dan kacang tanah. perbedaan tersebut didasarkan pada golongan
monokotil dan dikotil.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja bagian-bagian struktur biji?
1.2.2 Apa saja perbedaan biji dikotil dan monokotil dan memahami komponen penyusun
masing-masing tipe biji?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dan bagian-bagian struktur biji.
1.3.2 Mampu membedakan biji dikotil dan monokotil dan memahami komponen penyusun
masing-masing tipe biji.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dibuatnya makalah ini sebagai berikut:
1.4.1 Menambah pengetahuan dan wawasan tentang bagian-bagian yang ada di struktur biji.
1.4.2 Sebagai rujukan akan pentingnya mengetahui perbedaan biji dikotil dan monokotil
serta mampu memahami komponen penyusun masing-masing tipe biji.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN BIJI
Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon
individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau
persarian yang diikuti oleh pembuahan. Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum)
dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan
embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada
kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
2.2 STRUKTUR BIJI
A. Bagian-Bagian Biji
Bagian-bagian biji dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu: bagian dasar biji dan bagian non
dasar biji.
1. Bagian-bagian dasar biji
Bagian-bagian dasar biji terdiri dari :
a. Embrio, adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan
betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang berkembangnya sempurna terdiri dari
struktur-struktur sebagai berikut : epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon batang), kotiledon
(calon daun) dan radikula (calon akar). Tanaman di dalam kelas Angiospermae
diklasifikasikan oleh banyaknya jumlah kotiledon. Tanaman monokotiledon mempunyai satu
kotiledon misalnya : rerumputan dan bawang. Tanaman dikotiledon mempunyai dua
kotiledon misalnya kacang-kacangan sedangakan pada kelas Gymnospermae pada umumnya
mempunyai lebih dari 2 kotiledon misalnya pinus, yang mempunyai sampai sebanyak 15
kotiledon. Pada rerumputan (grasses) kotiledon yang seperti ini disebut scutellum, kuncup
embrioniknya disebut plumulle yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut koleoptil,
sedangkan pada bagian bawah terdapat akar embrionik yang disebut radicule yang ditutupi
oleh upih pelindung yang disebut coleorhiza.
b. Jaringan penyimpan cadangan makanan Pada biji ada beberapa struktur yang dapat
berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan, yaitu : Kotoledon, misalnya pada
kacang-kacangan, semangka dan labu. Endosperm, misal pada jagung, gandum, dan golongan
serelia lainnya. Pada kelapa bagian dalamnya yang berwarna putih dan dapat dimakan
merupakan endospermnya. Perisperm, misal pada famili Chenopodiaceae dan
Caryophyllaceae, Gametophytic betina yang haploid misal pada kelas Gymnospermae yaitu
pinus. Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat,
lemak, protein dan mineral. Komposisi dan presentasenya berbeda-beda tergantung pada jenis
biji, misal biji bunga matahari kaya akan lemak, biji kacang-kacangan kaya akan protein, biji
padi mengandung banyak karbohidrat.
c. Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan endosperm dan kadang-
kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule yang
mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit luar biji
keras dan kuat berwarna kecokelatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit
biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan
cendawan, bakteri dan insekta.Dalam hal penggunaan cadangan makanan terdapat beberapa
perbedaan diantara sub kelas monokotiledon dan dikotiledon dimana pada : Sub kelas
monokotiledon : cadangan makanan dalam endosperm baru akan dicerna setelah biji masak
dan dikecambhakan serta telah menyerap air. Contoh jagung, padi, gandum. Sub kelas
dikotiledon : cadangan makanan yang terdapat dalam kotileodon atau perisperm sudah mulai
dicerna dan diserap oleh embrio sebelum biji masak. Contoh kacang-kacangan, bunga
matahari dan labu
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan serta pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon
individu baru, yaitu lembaga.
2. Bagian-bagian biji dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu: bagian dasar biji dan bagian
non dasar biji.
3. Bagian-bagian dasar biji terdiri dari : Embrio, Jaringan penyimpan cadangan makanan,
Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji.
4. Bagian-bagian non dasar biji terdiri dari : Kulit Biji (Spermodermis), Pusar Biji (Hilus),
Tali Pusar (Funiculus).
5. Perbedaan biji monokotil dan dikotil pada biji Monokotil Berkeping satu, terdapat
endosperma, serta makanan untuk pertumbuhan embrio diperoleh dari endosperma,
sedangkan pada biji dikotil berkeping dua, tidak ada endosperma, serta makanan untuk
pertumbuhan embrio diperoleh dari cotyledon.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biji merupakan sumber makanan yang penting bagi hewan dan manusia.Mempunyai biji
merupakan salah satu ciri tumbuhan spermatophyta. Bagi tumbuhan spermatophyta biji ini
merupakan alat perkembangbiakan yang utama. Karena biji mengandung calon tumbuhan
baru atau lembaga.Biji berkembang dari bakal biji. Dengan dihasilkannya biji tumbuhan
dapat mempertahankan jenisnya.Biji yang terlihat sempurna tentunya mempunyai bagian
bagian tertentu. Namun dalam biji dikotil dan monokotil jumlah dan bagian bagian tersebut
tidak selalu sama. Apa sajakah bagian bagian penyusun biji pada umumnya? Serta bagian
apa yang membedakan biji monokotil dan dikotil? Dalam proses perkembangbiakan biasanya
biji mengalami proses yang dinamakan perkecambahan. Perkecambahan merupakan tahap
awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio
di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan
fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini
dikenal sebagai kecambah. Bagaimanakah proses perkecambahan itu? Akan kita bahas pada
bab selanjutnya.
Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, misalnya menyudut, ginjal, bulat,
memanjang, bulat telur dan lain-lain.Bentuk biji yang unik dijumpai pada genjer yang
mempunyai biji, seperti ladam, dan senggani yang mempunyai bentuk biji, seperti rumah
siput.
Permukaan kulit luar biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil, berduri dan
sebagainya.Ini dapat dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang tergolong gulma.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan fungsi biji?
2. Bagaimanakah struktur antomi biji?
3. Bagaimana perbedaan biji monokotil dan dikotil?
4. Apa pengertian perkecambahan pada biji ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi biji.
2. Untuk mengetahui struktur anatomi biji.
3. Untuk mengetahui perbedaan biji monokotil dan dikotil.
4. Untuk mengetahui perkecamban pada biji
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Fungsi Biji
Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon
individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau
persarian yang diikuti oleh pembuahan.
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang
termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk
pertumbuhan
Biji merupakan bagian tumbuhan yang terbentuk dari hasil pembuahan (fertilisasi) yang
terletak di dalam bakal buah.Di dalam bakal buah terdapat bakal biji.Di dalam bakal biji
terdapat embrio yang merupakan calon individu.Setiap embrio di dalam bakal biji terdiri atas
akar lembaga, daun lembaga, dan batang lembaga.
1. Akar lembaga (radikula), merupakan calon akar.
2. Daun lembaga (kotiledon), merupakan daun pertama pada tumbuhan. Berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya fotosintesis sebelum daun sebenarnya terbentuk. Bagian ini juga
berfungsi untuk menimbun makanan
3. Batang lembaga, dibedakan menjadi ruas batang di atas daun lembaga dan ruas batang di
bawah daun lembaga. Daun lembaga dan batang lembaga sering juga disebut plumula
(puncak lembaga). (Hidayat:1995)
Pada Angiospermae, bakal biji terbungkus oleh daun buah, sedangkan pada
Gymnospermae tidak. Biji berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan dan alat
pemencar tumbuhan.Pemencar biji dapat terjadi dengan bantuan angin, air, kelelawar, dan
manusia.
1) Angin, contoh : kapuk
2) Air, contoh : kelapa
3) Kelelawar, contoh : sawo kecik
4) Manusia contoh : kina dan berbagai jenis tumbuhan yang bernilai ekonomi. (Suradinata:1998)
B. Struktur Anatomi Biji
1. Bagian Biji Sebelah Dalam
Pada bagian bij sebelah dalam terdapat embrio dan bagian-bagian embrio yaitu akar
embrio (radicula), batang embrio (cauliculus) dan keping biji (cotyledo).
Lembaga dan putih lembaga merupakan inti biji atau isi biji.Bagian ini terdapat di dalam
kulit biji.Lembaga atau embrio terdiri atas akar lembaga (radikula), daun lembaga
(kotiledon), dan batang lembaga.Putih lembaga terdiri atas putih lembaga dalam
(endosperma) dan putih lembaga luar (perisperma).
Bagian embrio, seperti radikula akan berkembang menjadi akar. Pada tumbuhan
Dicotyledoneae, radikula akan berkembang menjadi akar tunggang. Pada Monocotyledoneae,
akar tersebut akan berkembang menjadi akar primer, namun masa hidupnya tidak lama
karena segera diganti oleh sistem akar sekunder. Kotiledon pada biji dapat berfungsi sebagai
tempat penimbunan makanan, alat untuk berfotosintesis sementara, dan sebagai alat untuk
menghisap makanan dari putih lembaga.Batang lembaga terdiri atas epikotil dan
hipokotil.Epikotil adalah pemanjangan ruas batang di atas kotiledon, sedangkan hipokotil
adalah pemanjangan ruas batang di bawah kotiledon.Batang lembaga dan calon-calon daun
merupakan bagian lembaga yang disebut plumula. (Yatim: 2007)
Bagian putih lembaga, seperti endosperma merupakan cadangan makanan pada
biji.Berdasarkan pembentukannya, endosperma berasal dari sel induk endosperma yang telah
dibuahi oleh sel sperma.Perisperma merupakan putih lembaga luar.Bagian ini berasal dari
nuselus atau selaput bakal biji.
a. Selaput biji (arillus)
Selaput biji merupakan pertumbuhan dari tali pusar.Pada biji ada kalanya tali pusar ikut
tumbuh dan berubah sifatnya menjadi selaput biji (arillus).Salut biji ada yang berdaging,
misalnya pada biji durian dan ada yang berair misalnya pada biji rambutan.Serta ada juga
yang menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji pala.( Hidayat:
1995)
b. Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan
betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang perkembangannya sempurna akan
memiliki struktur sebagai berikut: epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon akar) dan kotiledon
(calon daun). ( Suradinata: 1998)
c. Cadangan Makanan
Cadangan makanan merupakan kandungan yang ada dalam biji, baik dalam jumlah
sedikit maupun banyak. Biji yang sedikit atau bahkan tidak ada. Cadangan makanan disebut
biji eskalbumin. Cadangan makanan berfungsi sebagai jaringan penyimpan. Cadangan
makanan memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan dalam
perkembangannya. Cadangan makanan bersel kecil berwarna putih agak kelabu, berdinding
tipis, mengandung butir aleuron dan tetes minyak serta bahan cadangan tersimpan di dalam
selnya. (Suradinata: 1998)
Perkembangan cadangan makanan umunya dimulai sebelum perkembangan embrio.
Cadangan makanan berkembang dari pembelahan mitosis inti endosperm yang dihasilkan
dari peleburan salah satu gamet jantan dengan 2 inti kutub atau dengan inti sekunder.
Cadangan makanan tersebut kaya akan zat zat makanan, yang disediakan bagi embrio yang
sedang berkembang. Pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan
penyimpan cadangan makanan yaitu:
1) Kotiledon, misal pada kacang-kacangan (Legumes), semangka (Citrullus vulgaris Schrad),
labu (Cucurbita pepo L).
2) Endosperm, misal pada jagung (Zea mays L), gandum (Triticum aestivum L) dan golongan
cerealia lainnya. Pada kelapa (Cocos nucifera bagian dalamnya yang berwama putih dan
dapat dimakan adalah merupakan endospermnya. (Yatim: 2007)
2. Bagian Biji Luar
a. Lapisan kulit dalam (tegmen).
Biasanya tipis seperti selaput, disebut juga dengan kulit ari.Pada tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae), kulit biji terdiri dari tiga lapisan sebagai berikut.
1) Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging. Pada waktu masih muda berwarna hijau,
kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
2) Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat, keras, dan berkayu.
3) Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput dan seringkali melekat erat pada inti.
(Hidayat: 1995)
D. Kecambah
Kecambah adalah tumbuhan yang masih kecil dan belum lama muncul dari bji serta
masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji. Kecambah memperlihatkan
bagian-bagian seperti telah diuraikan mengenai lembaga, karena memang kecambah itu
berasal dari lembaga. Hanya pada kecambah bagian-bagian tadi sudah lebih jelas dan
mempunyai ukuran yang lebih besar.
Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua macam :
1. Perkecambahan diatas tanah (epigaeis), yaitu jika pada perkecambahan, karena
pembentangan ruas batang dibawah daun lembaga, daun lembaganya lalu terangkat keatas,
muncul diatas tanah, misalnya pada kacang hijau (Phaseolus radiates), daun lembaganya lalu
berubah warnanya menjadi hijau, dapat digunakan untuk asimilasi, tetapi umurnya tidak
panjang. Daun lembaga itu kemudian gugur, dan sememtara itu pada kecambah
sudahterbentuk daun-daun normal yang dapat melakukan tugas asimilasi.
2. Perkecambahan dibawah tanah (Hypogaeis), bila daun lembaga tetap tinggal didalam kulit
biji, dan tetap didalam tanah, seperti terdapat misalnya pada biji kacang kapri (Pisum
sativum). (Suradinata:1998)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Biji merupakan salah satu ciri tumbuhan spermatophyta. Bagi tumbuhan spermatophyta biji
ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama.
2. Setelah pembuahan ganda, jaringan-jaringan baru yakni embrio dan endosperm berkembang
disertai dengan perkembangan atau pertumbuhan jaringan lain disekelilingnya.
3. Bagian biji sebelah luar terdiri dari selaput biji, kulit biji, sayap dan bulu.
4. Bagian biji sebelah dalam terdiri dari lembaga dan bagian-bagian lembaga yaitu akar
lembaga, batang lembaga dan keping biji (cotyledon).
5. Perkecambahan berdasarkan letak kotiledonnya dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Perkecambahan epigeal
b. Perkecambahan hypogeal
6. Bagian bagian perkecambahan :
a. Radikula
b. Kotiledon
c. Cauliculus
d. Hipokotil : Batang yang terletak di bagian bawah kotiledon
e. Epikotil : Batang yang terletak di bagian atas kotiledon
f. Testa
7. Fungsi biji sebagai cadangan makanan yang memperkuat daya serap biji akan hara yang
diperlukan tumbuhan dalam perkembangannya. Cadangan makanan bersel kecil berwarna
putih agak kelabu, berdinding tipis, mengandung butir aleuron dan tetes minyak serta bahan
cadangan tersimpan di dalamselnya.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Nell A, dkk. 2008. Biologi Jilid 1 (Edisi Kedelapan). Jakarta : Erlangga
Hidayat, Estiti .B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB
Suradinata, Tatang. 1998. Struktur Tumbuhan. Bandung : Angkasa
Yatim, Wildan. 2007. Kamus Biologi. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan
Biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni (placenta).
Tangkai pendukung dari biji tersebut disebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat
pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak maka tali pusarnya
akan terputus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar umumnya akan
nampak jelas pada biji.
Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh berubah sifatnya menjadi salut atau
selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang meupkan selubung biji yang sempurna ada yang
hnya menyelubungi sebagian biji saja.
Salut biji ada yang :
Berdaging atau berair dan sering kali dapat di makan, misalnya pada biji durian (Durio
zibethius Murr.), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.) dll.
Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji (Myristica fragrans
Houtt.). salut biji pala dinamakan macis yang seperti bijinya sendiri digunakan pula sebagai
bumbu untuk masak dan berbagai macam keperluan lainya.
Pada biji umumnya memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
a. Kulit biji (spermodermis)
b. Tali pusar (funiculus)
c. Inti biji atau isi biji (nucleus seminis)
Kulit Biji (Spermodermis)
Seperti yang telah di kemukakan kulit biji berasal dari selaput bakal biji
(Intergumnetum) oleh sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae) terdiri dari dua lapisan, yaitu :
a. Lapisan kulit luar (testa). Lapisa ini mempunyai sifat yang bermacam-mcam ada yang tipis
ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu dan batu. Bagian ini merupakan
pelindung utama bagi biji yang ada didakamnya.
b. Lapisan kulit dalam (tegmen). Biasanya tipis seperti selaput sering kali juga dinamakan kulit
ari.
Walapun telah di kemukakan tadi, bahawa kulit biji berasal dari integumentum, maka
belum berarti bahwa kulit luar biji berasal dari integumentum luar dan kulit berasal berasal
dari itegumentum yang dalam, karena pembentukan kulit biji dap pula ikut serta dalam bakal
biji yang lebih dalam daripada integumentumnya.
Di atas telah dikemukakan bahwa biji yang memiliki dua lapisan adalah biji tertutup
(angiospermae), pada tumbuhan biji telanjang (gymnopermae) malah terdapat tiga lapisan,
kita dapat menyaksikan sendiri pada buah melinjo (Gnetum genemon L.) padahal bakal biji
tumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu integumentum saja.
Ketiga lapisan kulit biji seperti dapat dilihat pada buah melinjo itu masing-masing
dinamakan :
a. Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu muda berwarna hijau, kuning
lalu berwarna ketika masak.
b. Kulit tengah (sclerolesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu mempunyai kuli dalam
(endocarpium) pada buah batu.
c. Kuli dalam (endotesta), biasnya tipis seperti selaput, seringkali melekat erat pada biji.
Jika diadakan pemeriksaan yang teliti terhadap keadaan kulit luar biji berbagai jenis
tumbuhan, maka pada kuli luar biji itu masih dapat ditemukan bagian-bagian lain, misalnya :
1. Sayap (ala), berbagai jenis tumbuhan mempunya alat tambahan yang berupa sayap pada kulit
luar biji dan dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencarkan oleh angin. Biji
yang bersayap contohnya
adalah pada tanaman spatodea (Spathodea campanulata P.B.), kelor (Moringa oleifera
Lamk.)
2. Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kuli biji yang berupa rambut-rambut yang halus. Bulu-
bulu ini mempunya fungsi seperti sayap, yaitu memudahkan biji untuk terterbangkan oleh
tiupan angin. Contoh: kapas (Gossypium), biduri (Calotropis gigantea Dryand.)
3. Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada biji
durian (Durio zibethinus Murr.)
4. Salut biji semu (arillodium), seperti sallut biji, tetapi tidak berasal dari tali pusar, melainkan
tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle). Macis pada biji pala adalah suatu
salut biji semu.
5. Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit biji yang merupakan bekas perlekatan degan tali pusar,
biasanya telihat kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagain lain kulit biji.
Misal: kacang panjang (Vigna sinensis Endl.) kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) dll.
6. Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh sebuk sari ke dalam
bakal biji pada peristiwa pembuahan.
7. Bekas berkas pembuluh pengangkut (chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen degan
nuselus, masih terlihat jelas pada biji anggur (Vitis vinifera L.)
8. Tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang
bersal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus) dan pada biji biasnya tak begitu jelas
lagi. Masih terlhiat apda biji jarak (Ricinus communis L.).
Lembaga (Embryo)
Lembaga adalah calon tumbuhan baru yang nantinya akan tumbuh menajdi tumbuhan
baru setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan
a. Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya kemudian tumbuh terus menjadi
akar tunggang. Akar lemabaga ini ujungnya menghadap ke arah liang biji dan pada
perkecambahan biji, akar itu akan menembus kulit biji dan keluar melalui liang tadi.
b. Daun lembaga (cotyledo), merypak daun yang pertama kali tumbuh. Fungsi daun lembaga
bisa memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Sebagai tempat penimbunan makanan
Sebagai tempat melakukan asimilasi
Sebagai alat penghisab makanan untuk lembaga dari putih lembaga
c. Batang lembaga (cauliculus) yang sering dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu :
Ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum),
Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum),
Kecambah (Plantula)
Tumbuhan yang masih kecil belum lama muncul dari biji dan msih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji dinamakan kecambah (plantula).
Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua macam:
a. Perkecambahan di atas tanah (epigaeis), yaitu jika perkecambahan karena pembentagan ruas
batang di bawah daun lembaganya lalu terangkat ke atas, muncul di atas tanah. Misalnya
pada kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)
b. Perkecambahan di bawah tanah (hypogaeis), bila daun lembaga tetap tinggal di dalam kulit
biji, dan tetap di dalam tanah seperti terdapat pada biji kacan kapri (Pisum sativum L.)
Telah di kemukakan, bahwa biji hanya akan berkecamabah jika syarat-syarat yang
diperlukan yaitu : air, udara, cahaya dan panas. Jika syarat-syarat itu tidak terpenuhi biji baru
yang ada didalam berada dalam ke adaan tidur (latent). Dalam keadaan ini lembaga tetap
hidup bahkan sampai bertahun-tahun tanpa kehilnagan daya tumbuhnya. Pada umumnya daya
tumbuh biji akan berkurang seiring berjalanya waktu, tetapi ada pula biji yang memerlukan
waktu istirahat dulu, kemudian tumbuh lagi. Sebelum dicukupi waktu untuk beristirahat yang
diperlukan biji tidak mau tumbuh walaupun terdapat syarat-syarat yang sudah terpenuhi.
Dalam dunia pertanian itu disebut sebagai dormansi (dormancy).
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Biji merupakan sumber makanan yang penting bagi hewan dan manusia. Mempunyai biji
merupakan salah satu ciri tumbuhan spermatophyta. Bagi tumbuhan spermatophyta biji ini
merupakan alat perkembangbiakan yang utama. Karena biji mengandung calon tumbuhan
baru atau lembaga. Biji berkembang dari bakal biji. Dengan dihasilkannya biji tumbuhan
dapat mempertahankan jenisnya.
Biji yang terlihat sempurna tentunya mempunyai bagian bagian tertentu. Namun dalam biji
dikotil dan monokotil jumlah dan bagian bagian tersebut tidak selalu sama. Apa sajakah
bagian bagian penyusun biji pada umumnya? Serta bagian apa yang membedakan biji
monokotil dan dikotil?
Dalam proses perkembangbiakan biasanya biji mengalami proses yang dinamakan
perkecambahan. Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan,
khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada
kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang
menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah. Bagaimanakah
proses perkecambahan itu? Akan kita bahas pada bab selanjutnya.
2.Rumusan Masalah
a.Bagaimanakah struktur umum antomi biji? Serta perbedaan biji monokotil dan dikotil?
b.Bagaimanakah proses perkecambahan?
3.Tujuan
a.Dapat mengetahui struktur umum anatomi biji, serta mengetahui perbedaan biji monokotil
dan dikotil
b.Dapat mengetahui proses perkecambahan
BAB II
PEMBAHASAN
1.Pengertian Biji
Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon
individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau
persarian yang diikuti oleh pembuahan.
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang
termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk
pertumbuhan.
2.Bagian Bagian Biji
a.Kulit Biji (Testa)
Kulit biji terletak paling luar. Testa berasal dari intergumen ovule yang mengalami
modifikasi selama pembentukan biji berlangsung. Seluruh bagian intergumen dapat berperan
dalam pembentukan kulit biji. Akan tetapi pada kebanyakan biji sebagian besar dari jaringan
intergumen itu dihancurkan dan diserap oleh jaringan berkembang lain pada biji itu. Pada
kulit biji beberapa tumbuhan dapat dijumpai suatu lapisan sel memanjang secara radial, yang
menyerupai palisade tetapi tanpa ruang ruang interseluler yang dinamakan sel malpighi.
Lapisan itu terdiri atas selulosa, lignin dan juga kitin. Lapisan testa terdiri dari :
Sarkotesta : Lapisan terluar
Sklerotesta : Lapisan bagian tengah, tebal dan keras
Endotesta : Lapisan terdalam, selaput tipis & berdaging
Ada bagian bagian yang sering menyertai permukaan biji, yang pada masing masing biji
mempunyai bagian yang berbeda. Bagian bagian itu adalah:
Sayap (Ala)
Merupakan pelebaran dari kulit luar sehingga membentuk sayap.
Bulu (Coma)
Merupakan penonjolan sel sel kulit luar biji yang berupa rambut rambut halus.
Salut Biji (Arillus)
Merupakan pertumbuhan dari tali pusar.
Salut Biji Semu (Arillodium)
Merupakan pertumbuhan di sekitar liang bakal biji (Microphyle).
Pusar Biji (Hilus)
Merupakan berkas perlekatan dengan tali pusar.
Liang Biji (Microphyle)
Liang kecil berkas masuknya buluh serbuk sari kedalam bakal biji pada peristiwa
pembuahan. Tepi liang ini sering tumbuh menjadi badan berwarna keputih putihan dan
lunak yang disebut karankula.
Berkas Berkas Pembuluh Pengangkutan (Chalaza)
Merupakan tempat pertemuan antara intergumen dengan nukleus.
Tulang Biji (Raphe)
Terusan tali pusar pada biji. Biasanya terdapat pada biji yang berasal dari bakal biji.
Pada biji biji tertentu ada lapisan luar yang menjadi berlendir apabila terkena air. Lendir
merupakan bagian berpektin pada lapisan dinding selnya yang akan mengembung bila
terkena air dan akan memperlihatkan tekstur bergaris garis. Lamela tengah tidak cukup
elastik untuk menampung pembengkakan sehingga menjadi robek dan lapisan dinding luar
yang berkutin tertutup kutikula, terangkat dan pecah pecah. Dibawah epidermis terdapat 1
atau 2 lapisan sel. Dibawah lapisan sel sel tersebut ada lapisan sel sel sklerenkim
memanjang yang bernoktah. Sklerenkim ini letaknya sejajar tegak lurus terhadap sel sel
parenkim. Sel parenkim ini mengandung banyak pati yang diserap oleh jaringan lain selama
perkembangan biji itu.
b.Cadangan Makanan
Cadangan makanan merupakan kandungan yang ada dalam biji, baik dalam jumlah sedikit
maupun banyak. Biji yang sedikit atau bahkan tidak ada Cadangan makanan disebut biji
eskalbumin. Cadangan makanan berfungsi sebagai jaringan penyimpan.
Cadangan makanan memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan dalam
perkembangannya. Cadangan makanan bersel kecil berwarna putih agak kelabu, berdinding
tipis, mengandung butir aleuron dan tetes minyak serta bahan cadangan tersimpan di dalam
selnya.
Perkembangan cadangan makanan umunya dimulai sebelum perkembangan embrio.
Cadangan makanan berkembang dari pembelahan mitosis inti endosperm yang dihasilkan
dari peleburan salah satu gamet jantan dengan 2 inti kutub atau dengan inti sekunder.
Cadangan makanan tersebut kaya akan zat zat makanan, yang disediakan bagi embrio yang
sedang berkembang. Pada sebagian besar monokotil, cadangan makanan memupuk zat zat
makanan yang digunakan oleh biji setelah perkecambahan yang biasa disebut dengan
endosperm. Pada banyak dikotil, cadangan makanan diangkut ke Cotyledon (keping biji)
sebelum biji itu menyelesaikan perkembangannya dan sebagai akibatnya biji dewasa ini tidak
mengandung endosperma.
Jaringan cadangan makanan pada biji yang bertumbuh dapat terjadi dari sel sel berdinding
tipis dengan vakuola besar besar yang mengandung substansi cadangan.
Cadangan makanan mempunyai 2 tipe dinding sel, yaitu :
Dinding tipis : cadangan makanannya disimpan didalam selnya
Dinding tebal : cadangan makanannya disimpan didindingnya
c.Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet jantan dan betina pada
suatu proses tumbuhan. Embrio merupakan sporofit muda, pada beberapa tumbuhan
embrionya mempunyai kloroplas dan berwarna hijau. Embrio dikelilingi oleh kotiledon dan
endosperma yang merupakan persediaan makanan. Calon tumbuhan baru yang akan tumbuh
menjadi tumbuhan baru terdiri dari :
Radikula (akar lembaga atau calon akar)
Dikotil : berkembang menjadi akar tunggang
Monokotil : berkembang menjadi akar serabut
Cotyledon (daun lembaga)
Merupakan daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah
Cauliculus (batang lembaga)
Ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum)
Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum)
3.Struktur Anatomi Biji
4.Perkecambahan
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Biji
akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Perkecambahan biji
bergantung pada imbibisi. Imbibisi merupakan penyerapan air oleh biji. Air yang berimbibisi
menyebabkan biji mengembang, memecahkan kulit biji, dan memicu perubahan metabolic
pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhannya. Munculnya
plantula (tumbuhan kecil) dari dalam biji merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan
embrio.
b.Perkecambahan Hypogeal
Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di bawah.
Tumbuhnya epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di
atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal di dalam tanah. Contohnya pada
perkecambahan kacang kapri dan jagung.
Urutan proses perkecambahan:
a.Masuknya air kedalam biji atau imbibisi
b.Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme, membongkar cadangan makanan dalam
kotiledon / endosperm
c.Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan
pertumbuhan embrio.
d.Embrio tumbuh dan berkembang
c.Cauliculus
Adalah bakal calon batang yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya sebagai
bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan ke atas untuk membentuk batang.
Hipokotil : Batang yang terletak di bagian bawah kotiledon
Epikotil : Batang yang terletak di bagian atas kotiledon
d.Testa
Adalah bagian yang melindungi bagian dalam biji.
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini dapat di simpulkan bahwa :
a.Bagian biji yang utama adalah kulit biji (testa), cadangan dan embrio.
b.Kulit biji (testa) terdiri dari suatu lapisan sel memanjang secara radial, yang menyerupai
palisade tetapi tanpa ruang ruang interseluler yang dinamakan sel malpighi. Lapisan itu
terdiri atas selulosa, lignin dan juga kitin. Lapisan testa terdiri dari :
Sarkotesta : Lapisan terluar
Sklerotesta : Lapisan bagian tengah, tebal dan keras
Endotesta : Lapisan terdalam, selaput tipis & berdaging
c.Cadangan makanan bersel kecil berwarna putih agak kelabu, berdinding tipis, mengandung
butir aleuron dan tetes minyak serta bahan cadangan tersimpan di dalam selnya. Cadangan
makanan berkembang dari pembelahan mitosis inti endosperm yang dihasilkan dari peleburan
salah satu gamet jantan dengan 2 inti kutub atau dengan inti sekunder.
Cadangan makanan mempunyai 2 tipe dinding sel, yaitu :
Dinding tipis : cadangan makanannya disimpan didalam selnya
Dinding tebal : cadangan makanannya disimpan didindingnya
d.Biji mempunyai struktur anatomi, yaitu : kulit biji, hipokotil, radikula, epikotil, plumula,
dan kotiledon.
e.Ada 3 jaringan meristem yang mengikuti fase perkecambahan, yaitu :
Protodrem : lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis
Meristem dasar akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks pada
akar diantara stele dan epidermis
Prokambium : lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem dan
xylem
f.Tahapan dan perkembangan
Pembelahan sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak
Spesialisasi : sel-sel yang sejenis berkelompok
Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan
fungsi
Organogenesis sel : proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang yang lain memiliki
kekhususan dalam bentuk dan fungsi
g.Urutan proses perkecambahan:
Masuknya air kedalam biji atau imbibisi
Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme, membongkar cadangan makanan dalam
kotiledon / endosperm
Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan
pertumbuhan embrio.
Embrio tumbuh dan berkembang
DAFTAR PUSTAKA