Anda di halaman 1dari 58

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biji merupakan sumber makanan yang penting bagi hewan dan manusia. Mempunyai biji
merupakan salah satu ciri tumbuhan spermatophyta. Bagi tumbuhan spermatophyta biji ini
merupakan alat perkembangbiakan yang utama. Karena biji mengandung calon tumbuhan baru
atau lembaga. Biji berkembang dari bakal biji. Dengan dihasilkannya biji tumbuhan dapat
mempertahankan jenisnya. Biji yang terlihat sempurna tentunya mempunyai bagian bagian
tertentu. Namun dalam biji dikotil dan monokotil jumlah dan bagian bagian tersebut tidak selalu
sama. Apa sajakah bagian bagian penyusun biji pada umumnya? Serta bagian apa yang
membedakan biji monokotil dan dikotil? Dalam proses perkembangbiakan biasanya biji
mengalami proses yang dinamakan perkecambahan. Perkecambahan merupakan tahap awal
perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam
biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang
menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai
kecambah. Bagaimanakah proses perkecambahan itu? Akan kita bahas pada bab selanjutnya.
Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, misalnya menyudut, ginjal, bulat,
memanjang, bulat telur dan lain-lain. Bentuk biji yang unik dijumpai pada genjer yang mempunyai
biji, seperti ladam, dan senggani yang mempunyai bentuk biji, seperti rumah siput.
Permukaan kulit luar biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil, berduri dan
sebagainya. Ini dapat dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang tergolong gulma.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan embrio dan biji


Setelah pembuahan ganda, jaringan-jaringan baru yakni embrio dan endosperm berkembang
disertai dengan perkembangan atau pertumbuhan jaringan lain disekelilingnya seperti jaringan
dinding bakal buah yang berkembang menjadi jaringan buah.
Lembaga dan putih lembaga merupakan inti biji atau isi biji. Bagian ini terdapat di dalam kulit
biji. Lembaga atau embrio terdiri atas akar lembaga (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan
batang lembaga. Putih lembaga terdiri atas putih lembaga dalam (endosperma) dan putih
lembaga luar (perisperma).

2.2 Bagian Biji Sebelah Dalam


a. Selaput biji (arillus)
Selaput biji merupakan pertumbuhan dari tali pusar. Pada biji ada kalanya tali pusar ikut
tumbuh dan berubah sifatnya menjadi selaput biji (arillus). Salut biji ada yang berdaging,
misalnya pada biji durian dan ada yang berair misalnya pada biji rambutan. Serta ada juga yang
menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji pala.
b. Kulit biji
Kulit biji merupakan bagian terluar biji dan berasal dari selaput bakal biji. Pada umumnya,
kulit biji dari tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapisan sebagai berikut.
Lapisan kulit luar (testa).
Lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit,
dan ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagi bagian
biji yang ada di dalam. Lapisan luar ini juga dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang
berbeda-beda misalnya merah, biru, pirang, kehijau-hijauan, ada yang licin rata, dan ada pula
yang mempunyai bentuk keriput.
Lapisan kulit dalam (tegmen).
Biasanya tipis seperti selaput, disebut juga dengan kulit ari. Pada tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae), kulit biji terdiri dari tiga lapisan sebagai berikut.
1. Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging. Pada waktu masih muda berwarna hijau,
kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
2. Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat, keras, dan berkayu.
3. Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput dan seringkali melekat erat pada inti.

c. Sayap (ala) dan Rambut (coma)


Berbagai jenis tumbuhan mempunyai alat tambahan yang berupa sayap pada kulit luar biji,
dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencar oleh angin. Misalnya pada biji kelor.
Selain sayap ada juga beberapa tumbuhan yang memiliki rambut atau bulu halus yang berasal
dari penonjolan sel-sel kulit luar biji. Bulu halus ini memudahkan beterbangannya biji oleh tiupan
angin. Misalnya pada biji kapas.
2.3 Bagian biji sebelah dalam

Pada bagian bij sebelah dalam terdapat embrio dan bagian-bagian embrio yaitu akar
embrio (radicula), batang embrio (cauliculus) dan keping biji (cotyledo).

Lembaga dan putih lembaga merupakan inti biji atau isi biji. Bagian ini terdapat di dalam
kulit biji. Lembaga atau embrio terdiri atas akar lembaga (radikula), daun lembaga (kotiledon),
dan batang lembaga. Putih lembaga terdiri atas putih lembaga dalam (endosperma) dan putih
lembaga luar (perisperma).

Bagian embrio, seperti radikula akan berkembang menjadi akar. Pada tumbuhan
Dicotyledoneae, radikula akan berkembang menjadi akar tunggang. Pada Monocotyledoneae,
akar tersebut akan berkembang menjadi akar primer, namun masa hidupnya tidak lama karena
segera diganti oleh sistem akar sekunder. Kotiledon pada biji dapat berfungsi sebagai tempat
penimbunan makanan, alat untuk berfotosintesis sementara, dan sebagai alat untuk menghisap
makanan dari putih lembaga. Batang lembaga terdiri atas epikotil dan hipokotil. Epikotil adalah
pemanjangan ruas batang di atas kotiledon, sedangkan hipokotil adalah pemanjangan ruas
batang di bawah kotiledon. Batang lembaga dan calon-calon daun merupakan bagian lembaga
yang disebut plumula.

Bagian putih lembaga, seperti endosperma merupakan cadangan makanan pada biji.
Berdasarkan pembentukannya, endosperma berasal dari sel induk endosperma yang telah dibuahi
oleh sel sperma. Perisperma merupakan putih lembaga luar. Bagian ini berasal dari nuselus atau
selaput bakal biji.

2.3 Perkecambahan

Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru.
Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Perkecambahan biji
bergantung pada imbibisi. Imbibisi merupakan penyerapan air oleh biji. Air yang berimbibisi
menyebabkan biji mengembang, memecahkan kulit biji, dan memicu perubahan metabolic pada
embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhannya. Munculnya plantula
(tumbuhan kecil) dari dalam biji merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio.

Fase perkecambahan diikuti pertumbuhan 3 jaringan meristem primer, yaitu :


a. Protodrem : lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis

b. Meristem dasar akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks pada akar
diantara stele dan epidermis

c.Prokambium : lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem dan xylem.
Berdasarkan letak kotiledonnya perkecambahan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Perkecambahan Epigeal

Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat keatas tanah. Ruas


batang di bawah daun lembaga (hipokotil) akan tumbuh lurus mengangkat kotiledon dan epikotil.
Dengan demikian epikotil dan kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah. Epikotil
memunculkan helai daun pertamanya. Sedang kotiledon akan layu dan rontok karena cadangan
makanannya telah habis oleh embrio yang berkecambah. Contohnya pada perkecambahan
kacang hijau dan kacang tanah.

2. Perkecambahan Hypogeal

Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di bawah.


Tumbuhnya epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas
permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal di dalam tanah. Contohnya pada
perkecambahan kacang kapri dan jagung.

Urutan proses perkecambahan:

1. Masuknya air ke dalam biji atau imbibisi

2. Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme, membongkar cadangan makanan dalam


kotiledon / endosperm

3. Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan
pertumbuhan embrio.

4.Embrio tumbuh dan berkembang

Bagian bagian perkecambahan :

a. Radikula adalah bakal calon akar yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya untuk
menyokong dan menyuplai bahan bahan makanan untuk di proses pada bagian tanaman
lainnya.
b. Kotiledon adalah daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah. Fungsinya untuk
menyimpan cadangan makanan dan asimilasi.

c. Cauliculus adalah bakal calon batang yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya
sebagai bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan ke atas untuk membentuk
batang. Hipokotil : Batang yang terletak di bagian bawah kotiledon
Epikotil : Batang yang terletak di bagian atas kotiledon.

d. Testa adalah bagian yang melindungi bagian dalam biji.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari hasil pembahasan yaitu:

1. Biji merupakan salah satu ciri tumbuhan spermatophyta. Bagi tumbuhan spermatophyta biji ini
merupakan alat perkembangbiakan yang utama.

2. Setelah pembuahan ganda, jaringan-jaringan baru yakni embrio dan endosperm berkembang
disertai dengan perkembangan atau pertumbuhan jaringan lain disekelilingnya.

3. Bagian biji sebelah luar terdiri dari selaput biji, kulit biji, sayap dan bulu.

4. Bagian biji sebelah dalam terdiri dari lembaga dan bagian-bagian lembaga yaitu akar lembaga,
batang lembaga dan keping biji (cotyledon).
5. Perkecambahan berdasarkan letak kotiledonnya dibagi menjadi 2, yaitu :

Perkecambahan epigeal

Perkecambahan hipogeal

6. Bagian bagian perkecambahan :

Radikula

Kotiledon

Cauliculus

Hipokotil : Batang yang terletak di bagian bawah kotiledon

Epikotil : Batang yang terletak di bagian atas kotiledon

Testa

DAFTAR PUSTAKA

http://junwarhp18biologi.blogspot.com/2011/04/struktur-anatomi-biji.html

http://biologyprincess.wordpress.com/2011/03/26/makalah-buah-dan-biji/

http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/buah-dan-biji-pada-tumbuhan.html

Hidajat,b.estiti. 1994. Morfologi Tumbuhan. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan direktorat


Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Guru. Bandung.
Tjitrosoepomo, Gembong.1985. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Pres. Yogyakarta.

Morfologi Tumbuhan-Makalah Tentang BIJI

MAKALAH
MORFOLOGI TUMBUHAN

Tentang

BIJI
Makalah Ini Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Morfologi Tumbuhan

Dosen Pembimbing: Sukmala Dewi, S.Pd


Disusun Oleh :
KELOMPOK VII MIPA-BIO E (Smester II)

Ketua : 1. KAMARUDDIN

Nama Anggota : 2. ATY SUSANTI

3. FINATI

4. NANDA RIZKI

5. NURSARINAH

6. NURSIDAH

7. ST. ASIAH

8. YANTI RAHMAWATI

9. KHAIRUNISA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP-


BIMA
2010

KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat menjalankan aktifitas kita sebagai
mahasiswa. Berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dari kelompok VII dapat menyelesaikan
penyusunan Karya Ilmiah ini tidak kurang dari waktu yang ditentukan. Tidak lupa pula kami
khaturkan Salam dan Shalawat atas junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW sebagai Pabrik Figur
umat manusia khususnya kita umat islam sebagai pengikutnya, sehingga kita dapat merasakan
kemerdekaan dalam memeluk agama dan keyakinan. Berkat perjuangan dan kerja keras beliau kita
dapat merasakan indahnya hidup yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan di jauhkan
keterpurukkan dan kejahilliyaan dunia yang fana ini.

Melihat betapa pentingnya ilmu pengetahuan, maka dunia pendidikan sebagai sarana
dan fasilitator menyajikan berbagai mata kuliah yang bisa menumbuhkembangan potensi manusia,
khususnya kita sebagai mahasiswa. Salah satu contoh mata kuliah MORFOLOGI TUMBUHAN. Mata
Kuliah Morfologi Tumbuhan menyajikan sejuta pengetahuan tentang bentuk, struktur serta fungsi
organ tumbuhan secara detail. Oleh karena itu kami dari kelompok VII BIO E STKIP Bima ingin
mendalami ilmu morfologi tumbuhan lewat tugas yang dibebankan oleh Dosen. Maka dari itu
penyusunan karya ilmiah ini menitik beratkan pada organ Assesories tumbuhan yakni BIJI.

Dalam penyusunan karya ilmiah ini, tentunya masih terdapat kekeliruan dan
kekurangan. Oleh karena itu besar harapan kami kepada Dosen atau rekan-rekan mahasiswa
memberikan sebuah gagasan baru, baik berupa kritik dan saran yang bersifat membangun, agar
penyusunan karya ilmiah selanjutnya lebih baik lagi, untuk itu kami sampaikan terimakasih.

Wabillahi Fisabilillah Fastabiqul Khairat.

Kota Bima, 30 Maret 2010

Wassalam,

KELOMPOK VII

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL/COVER...................................................i

KATA PENGANTAR ...............................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................1

B. Rumusan Masalah...................................................................2

C. Tujuan......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Biji........................................................................3

B. Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka)........................6


C. Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup.........................7

D. Tumbuhan Monokotil dan Dikotil.........................................8

1. Ciri-ciri dan Perbedaan Monokotil dan Dikotil...............8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................10

B. Saran-Saran...........................................................................10

DAFTAR PERPUSTAKAAN..............................................

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dunia Pendidikan merupakan salah satu sarana dan fasilitas bagi manusia dalam
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Salah satunya lewat dunia perkuliahan, potensi
yang ada dalam diri individu tersebut bisa digali dan dikembangkan. Dalam dunia perkuliahan
disajikan berbagai mata kuliah guna menumbuhkembangkan potensi tersebut. Misalnya Mata
Kuliah Morfologi Tumbuhan disajikan bagi mahasiswa khususnya, agar dapat memperluas
wawasannya terhadap keanekaragaman tumbuhan berdasarkan ciri-ciri morfologi dan
modifikasinya.

Berdasarkan pengetahuan tentang ciri morfologi organ tumbuhan dan modifikasinya


tersebut, diharapkan Bagi mahasiswa dapat mengidentifikasi jenis suatu tumbuhan. Pokok bahasan
mata kuliah tersebut mencakup bagian organ vegetatif tumbuhan / Organ primer (akar, batang,
daun) dan modifikasinya, serta organ reproduktif tumbuhan (bunga, buah, dan biji) atau organ
Assesories/Perhiasan.

Betapa pentingnya mempelajari ilmu morfologi tumbuhan, maka tidak jarang dosen-
dosen di dunia perkuliahan, khususnya yang berprofesi sebagai dosen mata kuliah tersebut, tidak
jarang memberikan tugas bahkan mengadakan penelitian terhadap mata kuliah ini.

Oleh sebab itu salah satu faktor yang melatar belakangi penyusunan karya ilmiah ini
adalah adanya tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa khususnya kami dari kelompok VII MIPA-
BIO-E STKIP-Bima sebagai tanggungjawab langsung kami terhadap mata kuliah morfologi tumbuhan.
Adapun masalah yang akan dibahas terutama dititikberatkan pada fitografi BIJI atau Tumbuhan
Berbiji.

B. RUMUSAN MASALAH

Pengertian Biji

Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka)

Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup

Tumbuhan Monokotil dan Dikotil

C. TUJUAN

Menjelaskan Pengertian Biji Dan Spermathopyta (Tumbuhan Berbiji)


Menjelaskan Pengertian Gymanospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka)

Menjelaskan Pengertian Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup)

Menjelaskan Pengertian Monokotil (Tumbuhan Berkeping Satu) dan Dikotil (Tumbuhan


Berkeping Dua) Serta Ciri-Ciri Dan Perbedaannya.

Adapun maksud dan tujuan lain dari penyusunan karya ilmiah ini adalah sebagai bentuk
tanggungjawab langsung kami terhadap tugas yang diberikan Dosen sekaligus sebagai bahan diskusi
/ presentase guna menunjang proses pembelajaran perkuliahan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BIJI

Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan.


Perbanyakan yang dimaksud adalah untuk memperbanyak keturunan atau spesies dalam
mempertahankan kelangsungan hidup generasinya. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang
setelah mengalami pembuahan.

Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau
tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan
kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk
pertumbuhan.

Biji hanya terdapat pada tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji,
phyton=tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu
organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya
mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan
atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.
1. Ciri Tubuh

Ciri tumbuhan berbiji meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh. Ukuran dan
bentuk tubuh Tumbuhan berbiji berukuran makroskopik dengan ketinggian yang sangat bervariasi.
Tumbuhan biji tertinggi berupa pohon dengan tinggi melebihi 100 m. masalnya pohon konifer
Sequoiadendron giganteum di taman Nasional Yosemite California, dengan tinggi sekitar 115 m dan
diameter batang sekitar 14 m. Habitus atau perawakan tumbuhan berbiji sangat bervariasi, yaitu
Pohon, misalnya jati, duku, kelapa, beringin, cemara; Perduk, misalnya mawar, kembang merak,
kembang sepatu; semak, misalnya arbei; dan Herba, misalnya sayur-sayuran, bunga lili, serta bunga
krokot.

2. Struktur dan Fungsi

Tumbuhan berbiji merupakan heterospora. Tumbuhan berbiji membentuk struktur


megasporangia dan mikrosporangia yang berkumpul pada suatu sumbuh pendek. Misalnya struktur
seperti konus atau strobilus pada konifer dan bunga pada tumbuhan berbunga. Seperti halnya pada
tumbuhan lain, spora pada tumbuhan berbiji dihasilkan melalui meiosis di dalam sporangia. Akan
tetapi, pada tumbuhan berbiji, megaspora tidak dilepaskan melainkan dipertahankan.
Megasporangia mendukung perkembangan gametofit betina dan menyediakan makanan serta air.
Gametofit betina akan tetap berada dalam sporangium, menjadi matang dan memlihara generasi
sporofit berikutnya setelah terjadi pembuahan. Pada mikrosporangium, produk meiosis berupa
mikrospora. Mikrospora yang mencapai sporofit akan berkecambah membentuk serbuk sari yang
tumbuh menuju kearah bakal biji untuk membuahi gametofit betina. Pada tumbuhan berbiji, istilah
mikrospora merupakan serbuk sari, mikrosporangium merupakan kantung serbuk sari, dan
mikrosporofil merupakan benagsari. Istilah megaspora merupakan kandung lembaga (kantung
embrio), megasporangium merupakan bakal biji, dan megasporofil merupaka daun buah (karpela).

Kulit, Inti Biji, dan Tali Pusar

Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan.


Perbanyakan yang dimaksud adalah untuk memperbanyak keturunan atau spesies dalam
mempertahankan kelangsungan hidup generasinya. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang
setelah mengalami pembuahan.
Ada beberapa macam tipe bakal biji, yaitu orthotropous bila mikropil terletak di bagian atas,
sedangkan hilumnya di bagian bawah; amphitropous, yaitu bakal biji yang tangkai bijinya
membengkok sehingga ujung bakal biji dan tangkai dasarnya berdekatan satu sama lain. Anatropous,
yaitu bakal biji yang mempunyai mikropil membengkok sekitar 180o, dan campylotropous, yaitu
bakal biji yang membengkok 90o sehingga tali pusar tampak melekat pada bagian samping bakal biji.

Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, misalnya menyudut, ginjal, bulat,


memanjang, bulat telur dan lain-lain. Bentuk biji yang unik dijumpai pada genjer yang mempunyai
biji, seperti ladam, dan senggani yang mempunyai bentuk biji, seperti rumah siput.

Permukaan kulit luar biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil, berduri dan
sebagainya. Ini dapat dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang tergolong gulma.

Bagian-bagian biji terdiri atas kulit biji, inti biji, dan tali pusar. Kulit biji pada tumbuhan ada
yang terdiri atas dua lapis, ada juga yang tiga lapis. Inti biji terdiri atas embrio dan cadangan
makanan. Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan plasenta. Pada kulit biji
dapat dijumpai bagian-bagian, seperti sayap, bulu, salut biji, pusar biji, liang biji, berkas pembuluh
pengangkut, tulang biji, carunle, dan strophiole.

Lembaga dan Putih Lembaga

Lembaga dan putih lembaga merupakan inti biji atau isi biji. Bagian ini terdapat di dalam
kulit biji. Lembaga atau embrio terdiri atas akar lembaga (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan
batang lembaga. Putih lembaga terdiri atas putih lembaga dalam (endosperma) dan putih lembaga
luar (perisperma).

Bagian embrio, seperti radikula akan berkembang menjadi akar. Pada tumbuhan
Dicotyledoneae, radikula akan berkembang menjadi akar tunggang. Pada Monocotyledoneae, akar
tersebut akan berkembang menjadi akar primer, namun masa hidupnya tidak lama karena segera
diganti oleh sistem akar sekunder. Kotiledon pada biji dapat berfungsi sebagai tempat penimbunan
makanan, alat untuk berfotosintesis sementara, dan sebagai alat untuk menghisap makanan dari
putih lembaga. Batang lembaga terdiri atas epikotil dan hipokotil. Epikotil adalah pemanjangan ruas
batang di atas kotiledon, sedangkan hipokotil adalah pemanjangan ruas batang di bawah kotiledon.
Batang lembaga dan calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang disebut plumula.

Bagian putih lembaga, seperti endosperma merupakan cadangan makanan pada biji.
Berdasarkan pembentukannya, endosperma berasal dari sel induk endosperma yang telah dibuahi
oleh sel sperma. Perisperma merupakan putih lembaga luar. Bagian ini berasal dari nuselus atau
selaput bakal biji.

3. Cara Hidup dan Habitan Reproduksi

Tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat. Namun, tumbuhan berbiji ada yang hidup
mengapung di air, misalnya teratai. Tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan fotoautotrof.

4. Klasifikasi

Berdasarkan kajian filogeni menggunakan DNA kloroplas (cpDNA) saat ini dapat
dikelompokkan berbagai anggota tumbuhan berbiji sebagai berikut : 1) tumbuhan berbunga
(Angiospermae) dan Gymnospermae

B. GYMNOSPERMAE (Tumbuhan Berbiji Terbuka)

Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos (telanjang) dan sperma (biji) atau
tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung
dalam bakal buah (ovarium). Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae, atau Magnoliophyta), biji
atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada
Gymnospermae, biji terekspos langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus atau
runjung. Pada melinjo misalnya, "pntil"nya (yaitu bijinya) sejak dari "kroto" hingga melinjo masak
dapat dilihat, sementara pada tusam biji terletak pada runjungnya.

Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu),
sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang
sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara: Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta
dan Cordaitophyta. Anggota-anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya hingga
sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu kelompok
Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).

1. Pengelompokan

Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena
banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah
keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka
dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik.
Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih
bertahan:

Bennetophyta, punah

Cordaitophyta, punah

Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang

Salah satu contoh tumbuhan gymnospermae adalah tumbuhan Melinjo (G.gnemon L.)
merupakan salah satu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) yang tumbuh di daerah tropis.
Perkembangbiakan tunbuhan melinjo secara generatif.

C. ANGIOSPERMAE (Tumbuhan Berbiji Tertutup )

Tumbuhan biji tertutup (angiospermae) merupakan tumbuhan berbunga yang memiliki


pembungkus biji (ovulum) dibagi ke dlm 2 kelas yaitu Monokotiledon (berkeping satu) dan
dikotilodonae (berkeping dua). ada yang berumah satu dan bermah dua.

Peranan tumbuhan biji tertutup diantaranya adalah:

Sebagai tanaman hias, misalnya cempaka, mawar, kembang sepatu, kaktus, bunga matahari,
bunga sedap malam, bunga gladiol, anggrek, dll

Bahan bumbu dapur, misalnya kemiri, lada, cengkeh, pala, ketumbar, temu-temuan, dll

Sumber makanan berupa sayuran, misalnya tomat, kubis, sawi, lobak, terong, bayam, labu siam,
kentang, dll

Buah-buahan, misalnya apel, pir, arbei, pisang, mangga, jambu, anggur, jeruk, nangka,
rambutan, pepaya dll

Sumber protein yang berasal dari tumbuhan, seperti kacang kedelai, kacang tanah, kacang
merah, dll

Bahan baku industri furnitur/alat-alat rumah tangga, misalnya bambu, rotan, kayu jati, kelapa,
kayu meranti, dll
Bahan untuk obat, misalnya mahkota dewa, buah merah, jambu biji, daun jarak, mengkudu,
sambiloto, kumis kucing dll

Penghasil minyak aromatik, misalnya melati, mawar, nilam, lavender, kayu putih dll

Penghasil minyak sayur, misalnya kelapa, kelapa sawit

Penghasil biodisel, misalnya jarak, kelapa sawit

Penghasil gula, misalnya tebu (Saccharum sp.), aren (Arenga pinnata), lontar (Borassus
flabellifer)

Sumber karbohidrat, misalnya padi, gandum, singkong, ubi jalar, kentang, dan lain-lain.

D. TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL

Tumbuhan Monokotil adalah tumbuhan yang berkeping satu (mono;satu-kotil;keping),


Contoh tumbuhan monokotil : Kelapa, Jagung, Padi, Pinang, Bambu, Tebu, Palem, Durian, Salak,
Melinjo, dst. Sedangkan tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berkeping dua (di;dua dan kotil;keping).
Contoh tumbuhan dikotil adalah Kacang tanah, Mangga, Rambutan, Belimbing, Beringin, Jati,
Mahoni,jahe, dst.

1. Ciri-Ciri dan Perbedaan Monokotil dan Dikotil

Pada tumbuhan kelas / tingkat tinggi dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu
tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae dan
tumbuhan berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae. Ciri-ciri
tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae
karena memiliki bunga yang sesungguhnya.
Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang
dimiliki :

1. Bentuk akar

- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut

- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang

2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun

- Monokotil : Melengkung atau sejajar

- Dikotil : Menyirip atau menjari

3. Kaliptrogen / tudung akar

- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra

- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar

4. Jumlah keping biji atau kotiledon

- Monokotil : satu buah keping biji saja

- Dikotil : Ada dua buah keping biji

5. Kandungan akar dan batang

- Monokotil : Tidak terdapat kambium

- Dikotil : Ada cambium

6. Jumlah kelopak bunga

- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga

- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima

7. Pelindung akar dan batang lembaga

kotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza

: Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil


8. Pertumbuhan akar dan batang

kotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

: Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Biji merupakan bagian dan struktur yang sangat efisien untuk perkembangbiakan pada
tumbuhan khususnya Spermathopyta (tumbuhan berbiji). Fungsi biji itu sendiri adalah untuk
memperbanyak keturunan atau spesies dalam mempertahankan kelangsungan hidup generasinya.
Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan.

Biji juga merupakan salah satu organ assesories atau organ perhiasan pada Tumbuhan
berbiji (Spermathopyta). Biji bukan hanya sebagai organ assesories tetapi juga mempunyai fungsi
yang utama yakni, sebagai alat perkembangbiakan atau untuk memperbanykan keturunan, agar
tumbuhan tersebut tidak punah.

Sesuai dengan bentuk dan stukturnya, biji dapat dikelompokkan kedalam beberapa
kelompok besar yakni :

Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka )

Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup)

Sedangkan pada tumbuhan Angiospermae Ciri-ciri tumbuhan monokotil dan dikotil


hanya dapat ditemukan, karena memiliki bunga yang sesungguhnya atau bunga lengkap. Oleh
karena itu Tumbuhan Angiospermae dibagi menjadi dua kelompok besar yakni ; Monokotil
(Tumbuhan Berkeping satu) dan Dikotil (Berkeping Dua). Contoh tumbuhan monokotil seperti
Kelapa, Jagung, Padi, Pinang, Bambu, Tebu, Palem, Durian, Salak, Melinjo, dst. Sedangkan Contoh
tumbuhan dikotil adalah Kacang tanah, Mangga, Rambutan, Belimbing, Beringin, Jati, Mahoni,jahe,
dst.

B. SARAN

Dalam penyusunan karya ilmiah tentunya masih terdapat kekeliruan dan kekurangan,
oleh karena itu kritik dan saran dari Dosen dan rekan-rekan mahasiswa yang membangun sangat
kami harapkan, guna mengevaluasi diri kami agar penyusunan karya ilmiah selanjutnya lebih baik
lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008, Biji, http://id.wikipedia.org/, diakses pada tanggal 13 Oktober 2008 pukul 21:38.

Anonim, 2006, Dormansi dan Perkecambahan Biji, http://elisa.ugm.ac.id/, diakses pada tanggal
13 Oktober 2008 pukul 22:53.

Anonim, 2008, Dormansi Benih dan Pemecahannya, http://pustaka.ut.ac.id//, diakses pada


tanggal 15 April 2008 pukul 21:38.

Anonim, 2006, Pertumbuhan dan Perkembangan Biji, http://www.freewebs.com//, diakses pada


tanggal 13 Oktober 2008 pukul 21:36.

Anonim, 2007, Biji dan Perkembangan Biji, http:// www.sith.itb.ac.id//, diakses pada tanggal 13
Oktober 2008 pukul 22:34.

Bold, H.C., Alexopoulos, C.J., and Delevoryas, T. (1980). Morphology of Plants and Fungtion. New
York: Harper & Row, Publishers.

Tjitrosoepomo, G. (1989). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

www.Blog.Ilmu Biologi.com_kategori : Spermathopyta

www. Freedownload PDFBio_Gymnospermae dan angiospermae.co.id


www.guruNgeblog.OrganTumbuhan_ilmuMorfologi

http://www.google.com

http://www.wiki.org.biji.co.id

http://www.wiki.org.spermathopyta.co.id

Perbedaan Biji Dikotil dan Monokotil


Biji adalah alat perkembangbiakan yang diproduksi tumbuhan berbunga untuk dapat menghasilkan
keturunan baru. Biji dihasilkan setelah terjadi pembuahan pada bunga, pembuahan diawali dengan
jatuhnya serbuk sari pada kepala putik dan terjadinya penyatuan gamet jantan dan gamet betina.

Selengkapnya tentang penyatuan gamet dapat dibaca pada Pembuahan Ganda pada Angiosperma.

Biji umumnya berisi cadangan makanan yang digunakan untuk pertumbuhan calon individu baru
tersebut. Pada angiosperma, biji dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu biji dikotil dan biji monokotil.
Biji dikotil adalah biji yang memiliki 2 atau lebih keping biji, sedangkan biji monokotil hanya memiliki
1 keping biji saja.

Selain dari perbedaan jumlah keping bijinya, perbedaan biji dikotil dan monokotil dapat dilihat dari
struktur jaringan yang terdapat di dalamnya. Perhatikanlah gambar dan tabel di bawah ini untuk
melihat perbedaan biji dikotil dan monokotil.
Perbedaan biji dikotil dan monokotil dapat dicermati dari tabel berikut.

Pembeda Dikotil Monokotil

Jumlah keping (kotiledon) Dua atau lebih Satu

Endosperma Tidak ada Ada

Embrio Tidak dilindungi Dilindungi seludang

Radikula dan plumula Tidak dilindungi Radikula dilindungi koleoriza,


dan plumula dilindungi
koleoptil

Endosperma adalah cadangan makanan yang dimiliki oleh biji. Baik dikotil dan monokotil awalnya
sama-sama memiliki endosperma namun ketika biji dikotil telah masak, endosperma tersebut
biasanya telah hilang. Endosperma pada dikotil hilang karena semua cadangan makanan di dalamnya
telah diserap semuanya hingga masuk ke kotiledon. Namun pada monokotil, cadangan makanan
tetap terdapat pada endosperma, dan kotiledon berperan sebagai penghubung antara embrio
dengan cadangan makanan dalam endosperma.

Struktur Biji Tumbuhan Dikotil dan Monokotil


Seperti kita ketahui, tumbuhan adalah merupakan organisme hidup yang ciri-cirinya adalah dapat
tumbuh dan berkembangbiak untuk meneruskan kehidupannya. Tumbuhan berbiji dibedakan
menjadi 2, yaitu tumbuhan monokotil (berbiji tunggal) dan tumbuhan dikotil (berbiji belah) yang
memiliki alat perkembangbiakan berupa biji.

Biji pada tumbuhan adalah merupakan alat reproduksi, penyebaran, dan kelangsungan hidup
tumbuhan pada umumnya. Biji adalah merupakan alat reproduksi yang membentuk kehidupan
tumbuhan sebagai individu baru di luar induknya.

Tumbuhan dikotil contohnya tanaman kacang.


Tumbuhan dikotil memiliki struktur biji yang terdiri atas:

plumula
hipokotil
radikula
kotiledon
embrio

Tumbuhan monokotil contohnya tanaman jagung.

Tumbuhan monokotil memiliki struktur biji yang terdiri atas:

koleoptil
plumula
radikula
koleoriza
skutelum
endosperma

Plumula pada biji tanaman dikotil maupun monokotil adalah merupakan poros embrio yang tumbuh
ke atas yang selanjutnya akan tumbuh menjadi daun pertama, sedangkan radikula adalah poros
embrio yang tumbuh ke bawah dan akan menjadi akar primer.

Pada tanaman monokotil, misalnya jagung, kotiledon mengalami modifikasi menjadi skutelum dan
koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai alat penyerap makanan yang terdapat di dalam endosperma,
sedangkan koleoptil berfungsi melindungi plumula. Selain itu, pada jagung juga terdapat koleoriza
yang berfungsi melindungi radikula.

BIJI
Struktur Morpologi Biji
1) Monokotil : Kecil, licin, dan berkeping satu.
2) Dikotil : Kecil, licin, dan berkeping dua.
Struktur Anatomi Biji
1) Monokotil : Seed coat, endosperm, cotyledon, epicotyl, and radicle.
2) Dikotil : Seed coat, cotyledon, epicotyl, and hypocotil.

Biji merupakan bagian tumbuhan yang terbentuk dari hasil pembuahan (fertilisasi)
yang terletak di dalam bakal buah. Di dalam bakal buah terdapat bakal biji. Di
dalam bakal biji terdapat embrio yang merupakan calon individu.
Setiap embrio di dalam bakal biji terdiri atas akar lembaga, daun lembaga, dan
batang lembaga.

1) Akar lembaga (radikula), merupakan calon akar.


2) Daun lembaga (kotiledon), merupakan daun pertama pada tumbuhan. Berfungsi
sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis sebelum daun sebenarnya terbentuk. Bagian ini
juga berfungsi untuk menimbun makanan
3) Batang lembaga, dibedakan menjadi ruas batang di atas daun lembaga dan ruas batang
di bawah daun lembaga. Daun lembaga dan batang lembaga sering juga disebut plumula
(puncak lembaga)

Pada Angiospermae, bakal biji terbungkus oleh daun buah, sedangkan pada
Gymnospermae tidak.
Biji berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan dan alat pemencar tumbuhan.
Pemencar biji dapat terjadi dengan bantuan angin, air, kelelawar, dan manusia.

1) Angin, contoh : kapuk


2) Air, contoh : kelapa
3) Kelelawar, contoh : sawo kecik
4) Manusia contoh : kina dan berbagai jenis tumbuhan yang bernila ekonomi.

MAKALAH MORFOLOGI BIJI

BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Biji adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat
terlindung oleh organ lain (buah,pada angiospermae atau magnoliophyta) atau tidak (pada
gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi,biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil
yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk
pertumbuhan. Dengan demikian biji telah memperlihatkan diri sebagai perkembangan
penting dalam reproduksi dan pemencaran spermatophyte (tumbuhan berbunga atau
tumbuhan berbiji;Gr.sperma biji,phyton tumbuhan;) dibandingkan dengan tanaman yang
lebih primitive seperti lumut,lumut hati dan pakis,yang tidak memiliki biji dan menggunakan
cara lain untuk menyebarkan diri. Ini tampak pada kenyataan bahwa tumbuhan berbiji
mendominasi trelung-relung biologi sejak dari padang rumput hingga ke hutan,baik di
wilayah tropis maupun daerah beriklim dingin.
Kata biji adalah pinjaman dari bahasa Sangsekerta. Kata biji acap dipertukarkan
penggunaanya dengan benih dan bibit. Dalam istilah teknis pertanian dan
kehutanan,benih adalah biji yang dipersiapkan khusus untuk menhasilkan tanaman baru.
Sedangkan bibit atau biasa juga disebut semai adalah tanaman muda siap tanam hasil
perkembangan benih atau hasil perbanyakkan tanaman dengan cara yang lain (misalnya
cangkok,stek,okulasi dan lain-lain).
B.Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan biji?
2. Bagaimana bagian-bagian dari biji?
3. Bagaimana perkecambahan pada biji?
4. Bagaimana macam-macam perkecambahan?
C.Tujuan
Tujuan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian biji
2. Dapat mengetahui bagian-bagian biji
3. Untuk mengetahui perkecambahan pada biji
4. Untuk mengetahui macam-macam perkecambahan

BAB 2 PEMBAHASAN

A.Biji
1. Pengertian Biji
Biji(bahasa latin:semen) adalah bakal biji (ovalum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah,pada angiospermae atau magnoliophyta)
atau tidak (pada gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi,biji merupakan embrio atau
tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang
sesuai untuk pertumbuhan. Bagi tumbuhan biji (spermatophyte) biji merupakan alat
perkembangbiakkan yang utama,karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga).
Dengan dihasilkan biji,tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya,dan dapat pula terpencar
ke tempat lain.Semula biji itu duduk pada suatu tangkai pada papan biji atau
tembuni(placenta).
2. Struktur Biji
Biji tersusun atas 3 komponen utama,yakni:
1. Kulit biji
Kulit biji adalah bagian biji yang berasal dari selaput bakal biji (integumnetum). Pada
tumbuhan biji tertutup (angiospermae) kulit biji tersusun atas 2 lapisan,yakni:
a) lapisan kulit terluar (testa) merupakan lapisan yang tipis,kaku dan merupakan pelindung
utama bagian dalam biji. Bagian luar ini juga dapat memperlihatkan warna dan gambaran
yang berbeda-beda:merah,biru,perang,kehijau-hijauan ada yang licin rata ada pula yang
memiliki permukaan yang keriput.
b) Lapisan kulit dalam (tegmen) biasanya tipis seperti selaput dan seringkali disebut sebagai
kulit ari.
Pada gymnospermae,kulit biji terdiri atas tiga lapisan,yakni:
a) Kulit luar (sarcotesta),biasanya tebal berdaging,pada waktu masih muda biasanya berwarna
hijau kemudian berwarna kuning dan akhirnya merah.
b) Kulit tengah (sclerotesta) merupakan lapisan yang kuat dan keras dan berkayu,menyerupai
kulit dalam (endocarpium) pada buah batu. Contonhya kelapa(cocos nucifera).
c) Kulit dalam (endotesta) biasanya tipis seperti selaput dan melekat pada inti biji.

2. Tali pusar (Funiculus)


Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni. Jika biji masak,
biasanya biji terlepas dari tali pusarnya.
3. Inti biji (Nucleus seminis)
Inti biji adalah semua bagian biji yang terletak di dalam kulitnya. Inti biji terdiri atas:
a. Lembaga (embryo) yang merupakan calon individu baru yang nantinya akan tumbuh
menjadi tumbuhan baru,setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan. Lembaga di
dalam biji telah memperlihatkan ketiga bagian utama tubuh tumbuhan,yaitu:
1. Akar lembaga atau calon akar (radikula) yang biasanya akan tumbuh terus merupakan akar
tunggang (untuk tumbuhan yang tergolong dalam dicotyledoneae). Akar lembaga ini
ujungnya mengahadap ke arah liang biji,dan pada perkecam,bahan biji,akar itu akan tumbuh
menembus kulit biji dan keluar melalui liang tadi.
2. Daun lembaga (cotyledo),yang merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Daun lembaga
mempunyai fungsi:
Sebagai tempat penimbunan makanan
Sebagai alat untuk melakukan asimilasi (pengolahan zat organik)
Sebagai alat penghisap makanan (skutelum)
3. Batang lembaga (cauliculus),yang dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
Ruas batas diatas daun lembaga (internodium epicotylum)
Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum)

4. Putih lembaga (albumen) adalah jaringan yang berisi cadangan makanan untuk masa
permulaan kehidupan tumbuhan. Namun cadangan makanan tidak disimpan dalam putih
lembaga melainkan dalam daun lembaga,maka dari itu daun lembaga menjadi tebal. Menurut
asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan tadi,putih lembaga
dapat dibedakan menjadi dua bagian,yaitu:
Putih lembaga dalam (endospermium),jika jaringan penimbunan makanan itu terdiri atas sel-
sel yang berasal dari inti kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh
salah sati inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbunan makanan ini.
Melihat asalnya putih lembaga dalam ini,maka biji dengan bagian ini hanya dalam ditemukan
dalam tumbuhan biji tertutp (angiospermae).
Putih lembaga luar (perispermium),jika bagian ini berasal dari bagian biji diluar kandung
lembaga,entas dari nuselus entah dari selaput bakal biji.

3. Bagian-bagian tambahan pada kulit luar biji

a. Sayap (ala),yakni alat tambahan pada biji yang digunakan dalam pemencaran ole angin.
Contoh biji Moringa oleifera.
b. Bulu (coma),yakni penonjolan sel-sel kulit biji yang berupa rambut-rambut. Bulu-bulu ini
memiliki fungsi seperti sayap yaitu memudahkan beterbangannya biji oleh tiupan angin.
Contoh Gossypium sp.
c. Salut biji (arilus). Contoh pada durio zibethinus.
d. Salut biji semu (arillodium).
e. Pusar biji (hilus),yakni bagian kulit luar biji yang merupakan berkas pelekatan dengan tali
pusar. Contoh pada vigna sinensis
f. Liang biji (micropyle), yakni liang kecil bekas masuknya serbuk sari. Contoh pada biji
ricinus communis.
g. Berkas-berkas pembuluh angkut (chalaza),yakni tempat pertemuan integument dengan
nuselus. Contoj vitis vinifera
h. Tulang-tulang biji (raphe),yakni terusan tali pusar pada biji. Contoh pada ricinus communis.
Batang lembaga beserta calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang dinamakan
pucuk lembaga (plumula). Calon-calon daun itu ada yang sudah jelas,ada pula yang
belum,sehingga yang dinamakan plumula seringkali hanya berupa titik tumbuh batang
lembaga saja. Jika akar lembaga pada rumput mempunyai suatu selubung,maka pada biji
tumbuhan tersebut pucuk lembaganya pun mempunyai suatu selubung yang disebut sarung
pucuk lembaga (coleoptilum). Jumlah daun lembaga pada biji merupakan salah satu cirri
yang penting dalam mengadakan penggolongan tumbuhan biji:
1. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan satu daun lembaga. Lembaga yang
hanya memiliki satu daun lembaga disebut tumbuhan biji tunggal (monocotyledoneae),karena
biji tampak utuh/tunggal.
2. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga. Biji ini jelas terlihat
terdiri atas dua belahan daun atau dua keping,tumbuhan ini dinamakan tumbuhan biji belah
(dicotyledoneae).
3. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan lebih dari dua daun lembaga dapat
sampai 15. Tumbuhan ini termasuk dalam golongan tumbuhan biji telanjang
(gymnospermae).
B.Perkecambahan Benih/Biji
Tumbuhan yang masih kecil,belum lama muncul dari biji,dan masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat didalam biji,dinamakan kecambah (plantula). Kecambah
memperlihatkan bagian-bagian seperti telah diuraikan mengenai lembaga,karena memang
kecambah itu berasal dari lembaga. Hanya pada kecambah bagian-bagian tadi sudah lebih
jelas mempunyai ukuran yang lebih besar.
1. Faktorfaktor yang mempengaruhi perkecambahan
a.Faktor dalam antara lain:
Tingkat kemasakan benih
Ukuran benih
Dormansi
Penghambat perkecambahan
b.Faktor luar antara lain:
Air
Suhu
Oksigen
Cahaya
Medium

2. Proses perkecambahan benih


Proses perkecambahan benih merupakan suatu rangkaian kompleks dari perubahan-
perubahan morfologi,fisiologi dan biokimia. Tahap-tahap yang terjadi pada tahap
perkecambahan benih adalah:
a. Penyerapan air oleh benih,melunaknya kulit benih dan hidrasi dari protoplasma.
b. Terjadi kegiatan-kegiatan sel dan enzim-enzim serta naiknya tingkat respirasi benih.
c. Terjadi penguraian bahan-bahan seperti diatas pada daerah meristematik untuk menghasilkan
energy bagi pertumbuhan sel-sel baru.
d. Pertumbuhan kecambah melalui proses pembelahan,pembesaran dan pembagian sel-sel pada
titik tumbuh.
Sementara daun belum dapat berfungsi sebagai organ untuk fotosintesa maka pertumbuhan
kecambah sangat tergantung pada persediaan makanan yang ada dalam biji.

3. Kriteria kecambah normal dan abnormal


Daya kecambah benih memberikan informasi kepada pemakai benih akan kemampuan benih
tumbuh normal menjadi tanaman yang berproduksi wajar dalam lingkungan yang optimum.
Berikut ini adalah uraian criteria kecambah normal dan abnormal:
a. Kecambah normal
Kecambah memiliki perkembangan system perakaran yang baik,terutama akar primer
danakar seminal paling sedikit dua.
Perkembangan hipokotil baik dan sempurnatan pada kerusakan pada jaringan.
Pertumbuhan plumula sempurna dengan daun hijau tumbuh baik. Epikotil tumbuh sempurna
dengan kuncup normal.
Memiliki satu kotiledon untuk kecambah dari monokotil dan dua bagi dikotil.

b. Kecambah abnormal
Kecambah rusak tanpa kotiledon,embrio pecah dan akar primer rusak.
Bentuk kecambah cacat,perkembangan bagian-bagian lemah dan kurang seimbang. Plumula
terputar,hipokoyil,epikotil,kotiledon membengkok,akar pendek,kecambah kerdil.
Kecambah tidak membentuk klorofil

4. Macam-macam perkecambahan

a. Perkecambahan di atas tanah (epigaeis) jika perkecambahan,karena pembentangan luas


batang dibawah daun lembaga,daun lembaganya lalu terangkat keatas,muncul diatas tanah.
Misalnya pada kacang hijau (phaseolus aureus), daun lembaganya lalu berubah warnanya
menjadi hijau,dapat digunakan sebagai asimilasi,tetapi umurnya tidak panjang. Daun lembaga
kemudian gugur,dan sementara itu pada kecambah sudah terbentuk daun-daun normal.
b. Perkecambahan dibawah tanah (hypogaeis),daun lembaga tetap tinggal di dalam kulit
biji,dan tetap didalam tanah,seperti terdapat dalam biji kacang kapri (pisum sativum)
BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan
Biji(bahasa latin:semen) adalah bakal biji (ovalum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah,pada angiospermae atau magnoliophyta)
atau tidak (pada gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi,biji merupakan embrio atau
tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang
sesuai untuk pertumbuhan. Bagi tumbuhan biji (spermatophyte) biji merupakan alat
perkembangbiakkan yang utama,karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga).
Dengan dihasilkan biji,tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya,dan dapat pula terpencar
ke tempat lain.Semula biji itu duduk pada suatu tangkai pada papan biji atau
tembuni(placenta).
DAFTAR PUSTAKA

http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/buah-dan-biji-pada-tumbuhan.html
Tjitrosoepomo,gembong.2003.Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta:Universitas Gajah Mada

MAKALAH
STRUKTUR BIJI
Diajukan untuk memenuhi tugas penulisan makalah Mata Kuliah
Anatomi Tumbuhan
Dosen Pengampu:
Novianti Muspiroh, M.Pd

Disusun oleh:
1. Anis Khaerunnisa (1415106010)
2. Chamidah (1415106021)
3. Fatih Ibnu Batuthoh (1415106032)
Tadris IPA-BIOLOGI (A)
Semester 2

KEMENTRIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
Jalan Perjuangan By Pass Sunyaragi Telp. (0231) 489926 Cirebon 45132
Website : www.iaincirebon.ac.id
E-mail : info@iaincirebon.ac.id
2016

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Terdapat dua kelas tumbuhan berbiji, yaitu Angiospermae dan Gymnospermae.
Angiospermae (Magnoliophyta) terdiri dari dua sub kelas yaitu Monocotyledoneae dan
Dicotyledoneae, perbedaan antara keduanya terdapat pada struktur dan morfologi benih. Pada
tumbuhan dikotil, plumula dan kotiledon tumbuh membesar dan memanjang hingga muncul
ke permukaan tanah. sedangkan pada tumbuhan monokotil, plumula terlebih dahulu
menembus koleoptil sebelum melanjutkan pertumbuhannya.
Tumbuhan berbiji atau yang biasa disebut dengan Spermatophyta adalah tumbuhan yang
melakukan perkembang biakan melalui biji. Tumbuhan Spermatophyta dibagi menjadi dua
macam yaitu tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) dan tumbuhan biji terbuka
(Gymnospermae). Tumbuhan Gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, bakal biji pada
tumbuhan gymnospermae tidak terlindungi oleh buah sehingga terdapat pada luar permukaan.
Tumbuhan Gymnospermae menghasilkan dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk
gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari. Tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae) pada umumnya memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai biji yang tidak tampak
dari luar karena terbungkus oleh buah, dan memiliki bunga sejati. Jenis tumbuhan biji
tertutup ini dibedakan menjadi dua kelas yaitu dikotil dan monokotil.
Biji adalah suatu organisme yang teratur, rapi dan mempunyai persediaan bahan makanan
yang cukup untuk melindungi serta memperpanjang kehidupannya. Biji mengandung embrio
atau lembaga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan bagi tumbuhan. Walaupun terdapat
banyak bagian pada biji, tetapi baik mengenai jumlah, bentuk maupun strukturnya,
mempunyai satu fungsi dan tujuan yang sama yaitu untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
Beragamnya bagian-bagian biji, baik mengenai jumlah, bentuk maupun struktur sejatinya
mempunyai satu fungsi dan tujuan yang sama, yaitu untuk menjamin kelangsungan hidup.
Pengetahuan tentang struktur biji akan memberikan pemahaman yang baik tentang perbedaan
kedua struktur biji tersebut. Ada perbedaan antara struktur biji berbagai tanaman pangan
seperti jagung, padi, kedelai dan kacang tanah. perbedaan tersebut didasarkan pada golongan
monokotil dan dikotil.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja bagian-bagian struktur biji?
1.2.2 Apa saja perbedaan biji dikotil dan monokotil dan memahami komponen penyusun
masing-masing tipe biji?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dan bagian-bagian struktur biji.
1.3.2 Mampu membedakan biji dikotil dan monokotil dan memahami komponen penyusun
masing-masing tipe biji.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dibuatnya makalah ini sebagai berikut:
1.4.1 Menambah pengetahuan dan wawasan tentang bagian-bagian yang ada di struktur biji.
1.4.2 Sebagai rujukan akan pentingnya mengetahui perbedaan biji dikotil dan monokotil
serta mampu memahami komponen penyusun masing-masing tipe biji.

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN BIJI
Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon
individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau
persarian yang diikuti oleh pembuahan. Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum)
dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan
embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada
kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
2.2 STRUKTUR BIJI
A. Bagian-Bagian Biji
Bagian-bagian biji dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu: bagian dasar biji dan bagian non
dasar biji.
1. Bagian-bagian dasar biji
Bagian-bagian dasar biji terdiri dari :
a. Embrio, adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan
betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang berkembangnya sempurna terdiri dari
struktur-struktur sebagai berikut : epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon batang), kotiledon
(calon daun) dan radikula (calon akar). Tanaman di dalam kelas Angiospermae
diklasifikasikan oleh banyaknya jumlah kotiledon. Tanaman monokotiledon mempunyai satu
kotiledon misalnya : rerumputan dan bawang. Tanaman dikotiledon mempunyai dua
kotiledon misalnya kacang-kacangan sedangakan pada kelas Gymnospermae pada umumnya
mempunyai lebih dari 2 kotiledon misalnya pinus, yang mempunyai sampai sebanyak 15
kotiledon. Pada rerumputan (grasses) kotiledon yang seperti ini disebut scutellum, kuncup
embrioniknya disebut plumulle yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut koleoptil,
sedangkan pada bagian bawah terdapat akar embrionik yang disebut radicule yang ditutupi
oleh upih pelindung yang disebut coleorhiza.
b. Jaringan penyimpan cadangan makanan Pada biji ada beberapa struktur yang dapat
berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan, yaitu : Kotoledon, misalnya pada
kacang-kacangan, semangka dan labu. Endosperm, misal pada jagung, gandum, dan golongan
serelia lainnya. Pada kelapa bagian dalamnya yang berwarna putih dan dapat dimakan
merupakan endospermnya. Perisperm, misal pada famili Chenopodiaceae dan
Caryophyllaceae, Gametophytic betina yang haploid misal pada kelas Gymnospermae yaitu
pinus. Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat,
lemak, protein dan mineral. Komposisi dan presentasenya berbeda-beda tergantung pada jenis
biji, misal biji bunga matahari kaya akan lemak, biji kacang-kacangan kaya akan protein, biji
padi mengandung banyak karbohidrat.
c. Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan endosperm dan kadang-
kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule yang
mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit luar biji
keras dan kuat berwarna kecokelatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit
biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan
cendawan, bakteri dan insekta.Dalam hal penggunaan cadangan makanan terdapat beberapa
perbedaan diantara sub kelas monokotiledon dan dikotiledon dimana pada : Sub kelas
monokotiledon : cadangan makanan dalam endosperm baru akan dicerna setelah biji masak
dan dikecambhakan serta telah menyerap air. Contoh jagung, padi, gandum. Sub kelas
dikotiledon : cadangan makanan yang terdapat dalam kotileodon atau perisperm sudah mulai
dicerna dan diserap oleh embrio sebelum biji masak. Contoh kacang-kacangan, bunga
matahari dan labu

2. Bagian-bagian non dasar biji


1. Kulit Biji (Spermodermis)
Kulit Biji (Testa) Kulit biji terletak paling luar. Testa berasal dari intergumen ovule yang
mengalami modifikasi selama pembentukan biji berlangsung. Seluruh bagian intergumen
dapat berperan dalam pembentukan kulit biji. Lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-
macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, dan ada yang keras seperti kayu atau batu.
Bagian ini merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalam. Lapisan luar ini
juga dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda misalnya merah, biru,
pirang, kehijau-hijauan, ada yang licin rata, dan ada pula yang mempunyai bentuk keriput.
Lapisan testa terdiri dari dari 3 bagian yaitu:
1. Lapisan terluar (Sarkotesta), adalah lapisan luar pada kulit biji tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae). Biasanya tebal berdaging. Pada waktu masih muda berwarna hijau,
kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
2. Lapisan bagian tengah (Sklerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu,
menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu.
3. Lapisan terdalam (Endotesta), biasanya tipis seperti selaput, serigkali melekat erat pada
inti biji Pada kulit luar biji itu masih dapat ditemukan bagian-bagian lain seperti:
a. Sayap (ala)
alat tambahan berupa sayap pada kulit luar biji, dan dengan demikian biji mudah dipencarkan
oleh angin, ch. pada spatodea (Spathodea campanulata P.B.), kelor (Moringa oleifera Lamk).
b. Bulu (coma)
Penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut yang
halus, memudahkan biji ditiup oleh angin, ch. pada kapas (Gossypium), biduri (Calotropis
gigantea Dryand).
c. Salut biji (arillus)
Biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada bijidurian (Durio zibethinus
Murr), dll.
d. Salut Biji semu (arillodium)
Seperti salu biji, tetapi tidak berasal dari tali pusar. Melainkan
tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle).
2. Pusar Biji (Hilus)
Bagian kulit luar biji bekas perlekatan dengan tali pusar, biasanya kelihatan kasar dan
mempunyai warna yang berlainan dengan bagian lain kulit biji. Pusar biji jelas kelihatan pada
biji tumbuhan berbuah polong, misalnya ; Kacang panjang (Vigna Sinensis Edl), kacang
merah (Phaseolus vulgaris L). Dll
a. Liang biji (micropyle)
Ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk sari ke dalam
bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang inii seringkali tumbuh menjadi badan
berwarna keputih-putihan, lunak, yang disebut karunkula (caruncula). Jika badan yang
berasal dari tepi liang ini sampai merupakan salut biji, maka disebut salut biji semu
(arillodium).
b. Bekas-bekas pembuluh pengangkutan (Chalaza)
Tempat pertemuan integument dengan nuselus, masih kelihatan pada biji anggur (Vitis
vinifera.L).
c. Tulang biji (Raphe),
Yaitu tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang
berasal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus), dan pada biji biasanya tak begitu jelas
lagi, masih kelihatan misalnya pada biji jarak (Ricinus communis L).
3. Tali Pusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan
tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan
pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji.
4. Inti Biji (Nucleus Seminis)
Inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga
dapat dinamakan isi biji.
a. Putih Lembaga (albumen)
Jaringan berisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru
(kecambah) sebelum dapat mencari makanan sendiri.
b. Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet jantan dan betina pada
suatu proses tumbuhan. Embrio merupakan sporofit muda, pada beberapa tumbuhan
embrionya mempunyai kloroplas dan berwarna hijau. Embrio dikelilingi oleh kotiledon dan
endosperma yang merupakan persediaan makanan. Calon tumbuhan baru yang akan tumbuh
menjadi tumbuhan baru terdiri dari yaitu:
1. Radikula (akar lembaga atau calon akar)
a. Dikotil : berkembang menjadi akar tunggang.
b. Monokotil: berkembang menjadi akar serabut Cotyledon (daun lembaga) Merupakan
daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah Cauliculus (batang lembaga) Ruas
batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum) Ruas batang di bawah daun lembaga
(internodium hypocotylum).
2. Cotyledon (daun lembaga) Merupakan daun kecil yang terletak di bawah daun pertama
kecambah.
3. Cauliculus (batang lembaga):
a. Ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum).
b. Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum).
c. Putih Lembaga (Albumen) Putih lembaga adalah bagian biji, yang terdiri atas suatu
jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga. Tidak setiap biji mempunyai
putih lembaga. Seperti misalnya pada biji tumbuhan berbuah polong (Leguminosae),
cadangan makanan tidak tersimpan dalam putih lembaga, melainkan dalam daun lembaga,
oleh sebab itu daun lembaganya menjadi tebal. Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat
penimbunan zat makanan cadangan tadi kita dapat membedakan putih lembaga dalam :
1. Putih lembaga dalam (endospermium)
Jika jaringan penimbun makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari inti kandung
lembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah-
belah menjadi jaringan penimbun makanan ini. Hanya dapat ditemukan pada tumbuhan biji
tertutup (Angiospermae).
2. Putih lembaga luar (perispremium) Jika bagian ini berasal dari bagian biji di luar
kandung lembaga, entah dari nuselus entah dari selaput bakal biji. Biji yang sebagian besar
terdiri atas putih lembaga dalam, misalnya biji jagung (Zea mays L) dan biji rumput
(Gramineae) umumnya, sedang biji yang untuk sebagian besar hanya terdiri atas putih
lembaga luar ialah biji lada (Piper nigrum L.). Ada pula biji yang cadangan makanannya
tersimpan baik dalam putih lembaga luar maupun dalam, jadi kedua-duanya ada pada biji
tadi, seperti misalnya pada biji pala (Myristica fragrans Houtt.)

2.3 PERBEDAAN BIJI DIKOTIL DAN BIJI MONOKOTIL


Monokotil Dikotil
1. Berkeping Satu 1. Berkeping Dua
2. Terdapat Endosperma 2. Tidak ada Endosperma
3. Makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari endosperma. 3. Makanan untuk
pertumbuhan embrio di peroleh dari cotyledon
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan serta pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon
individu baru, yaitu lembaga.
2. Bagian-bagian biji dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu: bagian dasar biji dan bagian
non dasar biji.
3. Bagian-bagian dasar biji terdiri dari : Embrio, Jaringan penyimpan cadangan makanan,
Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji.
4. Bagian-bagian non dasar biji terdiri dari : Kulit Biji (Spermodermis), Pusar Biji (Hilus),
Tali Pusar (Funiculus).
5. Perbedaan biji monokotil dan dikotil pada biji Monokotil Berkeping satu, terdapat
endosperma, serta makanan untuk pertumbuhan embrio diperoleh dari endosperma,
sedangkan pada biji dikotil berkeping dua, tidak ada endosperma, serta makanan untuk
pertumbuhan embrio diperoleh dari cotyledon.

DAFTAR PUSTAKA

Hidajat,b.estiti. 1994. Morfologi Tumbuhan. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan


direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Guru. Bandung.
Tjitrosoepomo, Gembong.1985. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Pres.
Yogyakarta.
Tjitrasam, 1983. Botani Umum I. Angkasa: Bandung.
Rifai. 1976. Keanekaragaman Tumbuhan. UM press. Malang.

Struktur Anatomi Biji

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biji merupakan sumber makanan yang penting bagi hewan dan manusia.Mempunyai biji
merupakan salah satu ciri tumbuhan spermatophyta. Bagi tumbuhan spermatophyta biji ini
merupakan alat perkembangbiakan yang utama. Karena biji mengandung calon tumbuhan
baru atau lembaga.Biji berkembang dari bakal biji. Dengan dihasilkannya biji tumbuhan
dapat mempertahankan jenisnya.Biji yang terlihat sempurna tentunya mempunyai bagian
bagian tertentu. Namun dalam biji dikotil dan monokotil jumlah dan bagian bagian tersebut
tidak selalu sama. Apa sajakah bagian bagian penyusun biji pada umumnya? Serta bagian
apa yang membedakan biji monokotil dan dikotil? Dalam proses perkembangbiakan biasanya
biji mengalami proses yang dinamakan perkecambahan. Perkecambahan merupakan tahap
awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio
di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan
fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini
dikenal sebagai kecambah. Bagaimanakah proses perkecambahan itu? Akan kita bahas pada
bab selanjutnya.
Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, misalnya menyudut, ginjal, bulat,
memanjang, bulat telur dan lain-lain.Bentuk biji yang unik dijumpai pada genjer yang
mempunyai biji, seperti ladam, dan senggani yang mempunyai bentuk biji, seperti rumah
siput.
Permukaan kulit luar biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil, berduri dan
sebagainya.Ini dapat dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang tergolong gulma.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan fungsi biji?
2. Bagaimanakah struktur antomi biji?
3. Bagaimana perbedaan biji monokotil dan dikotil?
4. Apa pengertian perkecambahan pada biji ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi biji.
2. Untuk mengetahui struktur anatomi biji.
3. Untuk mengetahui perbedaan biji monokotil dan dikotil.
4. Untuk mengetahui perkecamban pada biji
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Fungsi Biji
Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon
individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau
persarian yang diikuti oleh pembuahan.
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang
termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk
pertumbuhan
Biji merupakan bagian tumbuhan yang terbentuk dari hasil pembuahan (fertilisasi) yang
terletak di dalam bakal buah.Di dalam bakal buah terdapat bakal biji.Di dalam bakal biji
terdapat embrio yang merupakan calon individu.Setiap embrio di dalam bakal biji terdiri atas
akar lembaga, daun lembaga, dan batang lembaga.
1. Akar lembaga (radikula), merupakan calon akar.
2. Daun lembaga (kotiledon), merupakan daun pertama pada tumbuhan. Berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya fotosintesis sebelum daun sebenarnya terbentuk. Bagian ini juga
berfungsi untuk menimbun makanan
3. Batang lembaga, dibedakan menjadi ruas batang di atas daun lembaga dan ruas batang di
bawah daun lembaga. Daun lembaga dan batang lembaga sering juga disebut plumula
(puncak lembaga). (Hidayat:1995)
Pada Angiospermae, bakal biji terbungkus oleh daun buah, sedangkan pada
Gymnospermae tidak. Biji berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan dan alat
pemencar tumbuhan.Pemencar biji dapat terjadi dengan bantuan angin, air, kelelawar, dan
manusia.
1) Angin, contoh : kapuk
2) Air, contoh : kelapa
3) Kelelawar, contoh : sawo kecik
4) Manusia contoh : kina dan berbagai jenis tumbuhan yang bernilai ekonomi. (Suradinata:1998)
B. Struktur Anatomi Biji
1. Bagian Biji Sebelah Dalam
Pada bagian bij sebelah dalam terdapat embrio dan bagian-bagian embrio yaitu akar
embrio (radicula), batang embrio (cauliculus) dan keping biji (cotyledo).
Lembaga dan putih lembaga merupakan inti biji atau isi biji.Bagian ini terdapat di dalam
kulit biji.Lembaga atau embrio terdiri atas akar lembaga (radikula), daun lembaga
(kotiledon), dan batang lembaga.Putih lembaga terdiri atas putih lembaga dalam
(endosperma) dan putih lembaga luar (perisperma).
Bagian embrio, seperti radikula akan berkembang menjadi akar. Pada tumbuhan
Dicotyledoneae, radikula akan berkembang menjadi akar tunggang. Pada Monocotyledoneae,
akar tersebut akan berkembang menjadi akar primer, namun masa hidupnya tidak lama
karena segera diganti oleh sistem akar sekunder. Kotiledon pada biji dapat berfungsi sebagai
tempat penimbunan makanan, alat untuk berfotosintesis sementara, dan sebagai alat untuk
menghisap makanan dari putih lembaga.Batang lembaga terdiri atas epikotil dan
hipokotil.Epikotil adalah pemanjangan ruas batang di atas kotiledon, sedangkan hipokotil
adalah pemanjangan ruas batang di bawah kotiledon.Batang lembaga dan calon-calon daun
merupakan bagian lembaga yang disebut plumula. (Yatim: 2007)
Bagian putih lembaga, seperti endosperma merupakan cadangan makanan pada
biji.Berdasarkan pembentukannya, endosperma berasal dari sel induk endosperma yang telah
dibuahi oleh sel sperma.Perisperma merupakan putih lembaga luar.Bagian ini berasal dari
nuselus atau selaput bakal biji.
a. Selaput biji (arillus)
Selaput biji merupakan pertumbuhan dari tali pusar.Pada biji ada kalanya tali pusar ikut
tumbuh dan berubah sifatnya menjadi selaput biji (arillus).Salut biji ada yang berdaging,
misalnya pada biji durian dan ada yang berair misalnya pada biji rambutan.Serta ada juga
yang menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji pala.( Hidayat:
1995)
b. Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan
betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang perkembangannya sempurna akan
memiliki struktur sebagai berikut: epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon akar) dan kotiledon
(calon daun). ( Suradinata: 1998)

c. Cadangan Makanan
Cadangan makanan merupakan kandungan yang ada dalam biji, baik dalam jumlah
sedikit maupun banyak. Biji yang sedikit atau bahkan tidak ada. Cadangan makanan disebut
biji eskalbumin. Cadangan makanan berfungsi sebagai jaringan penyimpan. Cadangan
makanan memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan dalam
perkembangannya. Cadangan makanan bersel kecil berwarna putih agak kelabu, berdinding
tipis, mengandung butir aleuron dan tetes minyak serta bahan cadangan tersimpan di dalam
selnya. (Suradinata: 1998)
Perkembangan cadangan makanan umunya dimulai sebelum perkembangan embrio.
Cadangan makanan berkembang dari pembelahan mitosis inti endosperm yang dihasilkan
dari peleburan salah satu gamet jantan dengan 2 inti kutub atau dengan inti sekunder.
Cadangan makanan tersebut kaya akan zat zat makanan, yang disediakan bagi embrio yang
sedang berkembang. Pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan
penyimpan cadangan makanan yaitu:
1) Kotiledon, misal pada kacang-kacangan (Legumes), semangka (Citrullus vulgaris Schrad),
labu (Cucurbita pepo L).

2) Endosperm, misal pada jagung (Zea mays L), gandum (Triticum aestivum L) dan golongan
cerealia lainnya. Pada kelapa (Cocos nucifera bagian dalamnya yang berwama putih dan
dapat dimakan adalah merupakan endospermnya. (Yatim: 2007)
2. Bagian Biji Luar
a. Lapisan kulit dalam (tegmen).
Biasanya tipis seperti selaput, disebut juga dengan kulit ari.Pada tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae), kulit biji terdiri dari tiga lapisan sebagai berikut.
1) Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging. Pada waktu masih muda berwarna hijau,
kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
2) Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat, keras, dan berkayu.
3) Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput dan seringkali melekat erat pada inti.
(Hidayat: 1995)

b. Lapisan kulit luar (testa).


Pelindung biji terdiri atas kulit biji, sisa-sisa nucleus, endosperm dan kadang-kadang
bagian dari buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule yang
mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung.
Kulit biji (testa) berkembang dari jaringan integumen yang semula mengitari ovula (bakal
biji). Tatkala biji masak, kulit biji ini dapat setipis kertas (misalnya pada kacang tanah) atau
tebal dan keras seperti pada kelapa. Kulit biji ini berguna untuk menjaga lembaga (embrio)
dari kekeringan dan kerusakan mekanis.
Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwama kecoklatan sedangkan bagian dalamnya
tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan
mekanis atau serangan cendawan, bakteri dan insekta. (Campbell:2008)

c. Sayap (ala) dan Rambut (coma)


Berbagai jenis tumbuhan mempunyai alat tambahan yang berupa sayap pada kulit luar
biji, dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencar oleh angin.Misalnya pada biji
kelor. Selain sayap ada juga beberapa tumbuhan yang memiliki rambut atau bulu halus yang
berasal dari penonjolan sel-sel kulit luar biji. Bulu halus ini memudahkan beterbangannya biji
oleh tiupan angin. Misalnya pada biji kapas. (Campbell:2008)

C. Perbedaan Biji Monokotil dan Dikotil


1. Biji Monokotil
Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok
besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun
lembaga. Biji monokotil memiliki endosperma sehingga makanan untuk pertumbuhan embrio
berasal dari endosperma. (yatim: 2007)
2. Biji Dikotil
Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan
tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun
lembaga(kotiledon:daun yang terbentuk pada embrio) berbentuk sejak dalam tahap biji
sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua. Biji dikotil tidak
memiliki endosperma. Makanan untuk pertumbuhan embrio berasal dari kotiledon. (Hidayat:
1995)
No. Monokotil Dikotil
1. Berkeping satu Berkeping dua

2. Terdapat endosperma Tidak ada endosperma

3. Makanan untuk pertumbuhan Makanan untuk pertumbuhan embrio di


embrio di peroleh dari endosperma peroleh dari cotyledon

D. Kecambah
Kecambah adalah tumbuhan yang masih kecil dan belum lama muncul dari bji serta
masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji. Kecambah memperlihatkan
bagian-bagian seperti telah diuraikan mengenai lembaga, karena memang kecambah itu
berasal dari lembaga. Hanya pada kecambah bagian-bagian tadi sudah lebih jelas dan
mempunyai ukuran yang lebih besar.
Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua macam :
1. Perkecambahan diatas tanah (epigaeis), yaitu jika pada perkecambahan, karena
pembentangan ruas batang dibawah daun lembaga, daun lembaganya lalu terangkat keatas,
muncul diatas tanah, misalnya pada kacang hijau (Phaseolus radiates), daun lembaganya lalu
berubah warnanya menjadi hijau, dapat digunakan untuk asimilasi, tetapi umurnya tidak
panjang. Daun lembaga itu kemudian gugur, dan sememtara itu pada kecambah
sudahterbentuk daun-daun normal yang dapat melakukan tugas asimilasi.
2. Perkecambahan dibawah tanah (Hypogaeis), bila daun lembaga tetap tinggal didalam kulit
biji, dan tetap didalam tanah, seperti terdapat misalnya pada biji kacang kapri (Pisum
sativum). (Suradinata:1998)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Biji merupakan salah satu ciri tumbuhan spermatophyta. Bagi tumbuhan spermatophyta biji
ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama.
2. Setelah pembuahan ganda, jaringan-jaringan baru yakni embrio dan endosperm berkembang
disertai dengan perkembangan atau pertumbuhan jaringan lain disekelilingnya.
3. Bagian biji sebelah luar terdiri dari selaput biji, kulit biji, sayap dan bulu.
4. Bagian biji sebelah dalam terdiri dari lembaga dan bagian-bagian lembaga yaitu akar
lembaga, batang lembaga dan keping biji (cotyledon).
5. Perkecambahan berdasarkan letak kotiledonnya dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Perkecambahan epigeal
b. Perkecambahan hypogeal
6. Bagian bagian perkecambahan :
a. Radikula
b. Kotiledon
c. Cauliculus
d. Hipokotil : Batang yang terletak di bagian bawah kotiledon
e. Epikotil : Batang yang terletak di bagian atas kotiledon
f. Testa
7. Fungsi biji sebagai cadangan makanan yang memperkuat daya serap biji akan hara yang
diperlukan tumbuhan dalam perkembangannya. Cadangan makanan bersel kecil berwarna
putih agak kelabu, berdinding tipis, mengandung butir aleuron dan tetes minyak serta bahan
cadangan tersimpan di dalamselnya.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Nell A, dkk. 2008. Biologi Jilid 1 (Edisi Kedelapan). Jakarta : Erlangga
Hidayat, Estiti .B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB
Suradinata, Tatang. 1998. Struktur Tumbuhan. Bandung : Angkasa
Yatim, Wildan. 2007. Kamus Biologi. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan

MORFOLOGI TUMBUHAN TENTANG


BIJI
BIJI (SEMEN)
Setelah terjadinya penyerbukan dan yang diikuti pembuahan, bakal buah tumbuh
menjadi buah, dan bakal biji tumbuh menjadi biji. Pada tumbuhan biji (Spermatophyta), biji
merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung lembaga atau calon
tumbuhan baru.

Biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni (placenta).
Tangkai pendukung dari biji tersebut disebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat
pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak maka tali pusarnya
akan terputus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar umumnya akan
nampak jelas pada biji.
Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh berubah sifatnya menjadi salut atau
selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang meupkan selubung biji yang sempurna ada yang
hnya menyelubungi sebagian biji saja.
Salut biji ada yang :
Berdaging atau berair dan sering kali dapat di makan, misalnya pada biji durian (Durio
zibethius Murr.), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.) dll.
Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji (Myristica fragrans
Houtt.). salut biji pala dinamakan macis yang seperti bijinya sendiri digunakan pula sebagai
bumbu untuk masak dan berbagai macam keperluan lainya.
Pada biji umumnya memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
a. Kulit biji (spermodermis)
b. Tali pusar (funiculus)
c. Inti biji atau isi biji (nucleus seminis)
Kulit Biji (Spermodermis)
Seperti yang telah di kemukakan kulit biji berasal dari selaput bakal biji
(Intergumnetum) oleh sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae) terdiri dari dua lapisan, yaitu :
a. Lapisan kulit luar (testa). Lapisa ini mempunyai sifat yang bermacam-mcam ada yang tipis
ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu dan batu. Bagian ini merupakan
pelindung utama bagi biji yang ada didakamnya.
b. Lapisan kulit dalam (tegmen). Biasanya tipis seperti selaput sering kali juga dinamakan kulit
ari.
Walapun telah di kemukakan tadi, bahawa kulit biji berasal dari integumentum, maka
belum berarti bahwa kulit luar biji berasal dari integumentum luar dan kulit berasal berasal
dari itegumentum yang dalam, karena pembentukan kulit biji dap pula ikut serta dalam bakal
biji yang lebih dalam daripada integumentumnya.

Di atas telah dikemukakan bahwa biji yang memiliki dua lapisan adalah biji tertutup
(angiospermae), pada tumbuhan biji telanjang (gymnopermae) malah terdapat tiga lapisan,
kita dapat menyaksikan sendiri pada buah melinjo (Gnetum genemon L.) padahal bakal biji
tumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu integumentum saja.
Ketiga lapisan kulit biji seperti dapat dilihat pada buah melinjo itu masing-masing
dinamakan :
a. Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu muda berwarna hijau, kuning
lalu berwarna ketika masak.
b. Kulit tengah (sclerolesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu mempunyai kuli dalam
(endocarpium) pada buah batu.
c. Kuli dalam (endotesta), biasnya tipis seperti selaput, seringkali melekat erat pada biji.

Jika diadakan pemeriksaan yang teliti terhadap keadaan kulit luar biji berbagai jenis
tumbuhan, maka pada kuli luar biji itu masih dapat ditemukan bagian-bagian lain, misalnya :
1. Sayap (ala), berbagai jenis tumbuhan mempunya alat tambahan yang berupa sayap pada kulit
luar biji dan dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencarkan oleh angin. Biji
yang bersayap contohnya
adalah pada tanaman spatodea (Spathodea campanulata P.B.), kelor (Moringa oleifera
Lamk.)
2. Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kuli biji yang berupa rambut-rambut yang halus. Bulu-
bulu ini mempunya fungsi seperti sayap, yaitu memudahkan biji untuk terterbangkan oleh
tiupan angin. Contoh: kapas (Gossypium), biduri (Calotropis gigantea Dryand.)
3. Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada biji
durian (Durio zibethinus Murr.)
4. Salut biji semu (arillodium), seperti sallut biji, tetapi tidak berasal dari tali pusar, melainkan
tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle). Macis pada biji pala adalah suatu
salut biji semu.
5. Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit biji yang merupakan bekas perlekatan degan tali pusar,
biasanya telihat kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagain lain kulit biji.
Misal: kacang panjang (Vigna sinensis Endl.) kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) dll.
6. Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh sebuk sari ke dalam
bakal biji pada peristiwa pembuahan.
7. Bekas berkas pembuluh pengangkut (chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen degan
nuselus, masih terlihat jelas pada biji anggur (Vitis vinifera L.)
8. Tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang
bersal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus) dan pada biji biasnya tak begitu jelas
lagi. Masih terlhiat apda biji jarak (Ricinus communis L.).

Tali Pusar (Funiculus)


Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi
merupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusar biji. Dan
pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusat biji.
Inti Biji (Nucleus Seminis)
Yang dinamakan inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya, oleh
sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji.
Inti biji terdiri atas :
a. Lembaga (embryo) yang merupakan calon individu baru,
b. Putih lembaga (albumen), jaringan beirisi cadangan makanan untuk masa permulaan
kehidupan tumbuhan baru (kecambah) sebelum mencar makanan sendiri.

Lembaga (Embryo)
Lembaga adalah calon tumbuhan baru yang nantinya akan tumbuh menajdi tumbuhan
baru setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan
a. Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya kemudian tumbuh terus menjadi
akar tunggang. Akar lemabaga ini ujungnya menghadap ke arah liang biji dan pada
perkecambahan biji, akar itu akan menembus kulit biji dan keluar melalui liang tadi.
b. Daun lembaga (cotyledo), merypak daun yang pertama kali tumbuh. Fungsi daun lembaga
bisa memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Sebagai tempat penimbunan makanan
Sebagai tempat melakukan asimilasi
Sebagai alat penghisab makanan untuk lembaga dari putih lembaga
c. Batang lembaga (cauliculus) yang sering dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu :
Ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum),
Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum),

Putih Lembaga (Albumen)


Putih lembaga adalah bagian biji yang terdiri atas suatu jaringan yang menjadi tempat
cadangan makanan lembaga, tidak setiap biji mempunyai putih lembaga. Melihat asalnya
jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan tadi kita dapat
membedakan putih lembaga dalam :
a. Putih lembaga dalam (endospermium), jika jaringan penimbun makanan itu terdiir atas sel-
sel yang berasal dari initi kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah di buahi oleh
salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini.
b. Putih lembaga luar (perispermium), jika bagian ini berasal dari bagian biji di luar kandung
lembaga entah dari nuselus atau dari selaput bakal biji.

Kecambah (Plantula)
Tumbuhan yang masih kecil belum lama muncul dari biji dan msih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji dinamakan kecambah (plantula).
Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua macam:
a. Perkecambahan di atas tanah (epigaeis), yaitu jika perkecambahan karena pembentagan ruas
batang di bawah daun lembaganya lalu terangkat ke atas, muncul di atas tanah. Misalnya
pada kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)
b. Perkecambahan di bawah tanah (hypogaeis), bila daun lembaga tetap tinggal di dalam kulit
biji, dan tetap di dalam tanah seperti terdapat pada biji kacan kapri (Pisum sativum L.)
Telah di kemukakan, bahwa biji hanya akan berkecamabah jika syarat-syarat yang
diperlukan yaitu : air, udara, cahaya dan panas. Jika syarat-syarat itu tidak terpenuhi biji baru
yang ada didalam berada dalam ke adaan tidur (latent). Dalam keadaan ini lembaga tetap
hidup bahkan sampai bertahun-tahun tanpa kehilnagan daya tumbuhnya. Pada umumnya daya
tumbuh biji akan berkurang seiring berjalanya waktu, tetapi ada pula biji yang memerlukan
waktu istirahat dulu, kemudian tumbuh lagi. Sebelum dicukupi waktu untuk beristirahat yang
diperlukan biji tidak mau tumbuh walaupun terdapat syarat-syarat yang sudah terpenuhi.
Dalam dunia pertanian itu disebut sebagai dormansi (dormancy).

Struktur Anatomi Biji

BAB I
PENDAHULUAN

1.Latar Belakang
Biji merupakan sumber makanan yang penting bagi hewan dan manusia. Mempunyai biji
merupakan salah satu ciri tumbuhan spermatophyta. Bagi tumbuhan spermatophyta biji ini
merupakan alat perkembangbiakan yang utama. Karena biji mengandung calon tumbuhan
baru atau lembaga. Biji berkembang dari bakal biji. Dengan dihasilkannya biji tumbuhan
dapat mempertahankan jenisnya.
Biji yang terlihat sempurna tentunya mempunyai bagian bagian tertentu. Namun dalam biji
dikotil dan monokotil jumlah dan bagian bagian tersebut tidak selalu sama. Apa sajakah
bagian bagian penyusun biji pada umumnya? Serta bagian apa yang membedakan biji
monokotil dan dikotil?
Dalam proses perkembangbiakan biasanya biji mengalami proses yang dinamakan
perkecambahan. Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan,
khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada
kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang
menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah. Bagaimanakah
proses perkecambahan itu? Akan kita bahas pada bab selanjutnya.

2.Rumusan Masalah
a.Bagaimanakah struktur umum antomi biji? Serta perbedaan biji monokotil dan dikotil?
b.Bagaimanakah proses perkecambahan?

3.Tujuan
a.Dapat mengetahui struktur umum anatomi biji, serta mengetahui perbedaan biji monokotil
dan dikotil
b.Dapat mengetahui proses perkecambahan
BAB II
PEMBAHASAN

1.Pengertian Biji
Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon
individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau
persarian yang diikuti oleh pembuahan.
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang
termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk
pertumbuhan.
2.Bagian Bagian Biji
a.Kulit Biji (Testa)
Kulit biji terletak paling luar. Testa berasal dari intergumen ovule yang mengalami
modifikasi selama pembentukan biji berlangsung. Seluruh bagian intergumen dapat berperan
dalam pembentukan kulit biji. Akan tetapi pada kebanyakan biji sebagian besar dari jaringan
intergumen itu dihancurkan dan diserap oleh jaringan berkembang lain pada biji itu. Pada
kulit biji beberapa tumbuhan dapat dijumpai suatu lapisan sel memanjang secara radial, yang
menyerupai palisade tetapi tanpa ruang ruang interseluler yang dinamakan sel malpighi.
Lapisan itu terdiri atas selulosa, lignin dan juga kitin. Lapisan testa terdiri dari :
Sarkotesta : Lapisan terluar
Sklerotesta : Lapisan bagian tengah, tebal dan keras
Endotesta : Lapisan terdalam, selaput tipis & berdaging

Ada bagian bagian yang sering menyertai permukaan biji, yang pada masing masing biji
mempunyai bagian yang berbeda. Bagian bagian itu adalah:
Sayap (Ala)
Merupakan pelebaran dari kulit luar sehingga membentuk sayap.
Bulu (Coma)
Merupakan penonjolan sel sel kulit luar biji yang berupa rambut rambut halus.
Salut Biji (Arillus)
Merupakan pertumbuhan dari tali pusar.
Salut Biji Semu (Arillodium)
Merupakan pertumbuhan di sekitar liang bakal biji (Microphyle).
Pusar Biji (Hilus)
Merupakan berkas perlekatan dengan tali pusar.
Liang Biji (Microphyle)
Liang kecil berkas masuknya buluh serbuk sari kedalam bakal biji pada peristiwa
pembuahan. Tepi liang ini sering tumbuh menjadi badan berwarna keputih putihan dan
lunak yang disebut karankula.
Berkas Berkas Pembuluh Pengangkutan (Chalaza)
Merupakan tempat pertemuan antara intergumen dengan nukleus.
Tulang Biji (Raphe)
Terusan tali pusar pada biji. Biasanya terdapat pada biji yang berasal dari bakal biji.

Pada biji biji tertentu ada lapisan luar yang menjadi berlendir apabila terkena air. Lendir
merupakan bagian berpektin pada lapisan dinding selnya yang akan mengembung bila
terkena air dan akan memperlihatkan tekstur bergaris garis. Lamela tengah tidak cukup
elastik untuk menampung pembengkakan sehingga menjadi robek dan lapisan dinding luar
yang berkutin tertutup kutikula, terangkat dan pecah pecah. Dibawah epidermis terdapat 1
atau 2 lapisan sel. Dibawah lapisan sel sel tersebut ada lapisan sel sel sklerenkim
memanjang yang bernoktah. Sklerenkim ini letaknya sejajar tegak lurus terhadap sel sel
parenkim. Sel parenkim ini mengandung banyak pati yang diserap oleh jaringan lain selama
perkembangan biji itu.

b.Cadangan Makanan
Cadangan makanan merupakan kandungan yang ada dalam biji, baik dalam jumlah sedikit
maupun banyak. Biji yang sedikit atau bahkan tidak ada Cadangan makanan disebut biji
eskalbumin. Cadangan makanan berfungsi sebagai jaringan penyimpan.
Cadangan makanan memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan dalam
perkembangannya. Cadangan makanan bersel kecil berwarna putih agak kelabu, berdinding
tipis, mengandung butir aleuron dan tetes minyak serta bahan cadangan tersimpan di dalam
selnya.
Perkembangan cadangan makanan umunya dimulai sebelum perkembangan embrio.
Cadangan makanan berkembang dari pembelahan mitosis inti endosperm yang dihasilkan
dari peleburan salah satu gamet jantan dengan 2 inti kutub atau dengan inti sekunder.
Cadangan makanan tersebut kaya akan zat zat makanan, yang disediakan bagi embrio yang
sedang berkembang. Pada sebagian besar monokotil, cadangan makanan memupuk zat zat
makanan yang digunakan oleh biji setelah perkecambahan yang biasa disebut dengan
endosperm. Pada banyak dikotil, cadangan makanan diangkut ke Cotyledon (keping biji)
sebelum biji itu menyelesaikan perkembangannya dan sebagai akibatnya biji dewasa ini tidak
mengandung endosperma.
Jaringan cadangan makanan pada biji yang bertumbuh dapat terjadi dari sel sel berdinding
tipis dengan vakuola besar besar yang mengandung substansi cadangan.
Cadangan makanan mempunyai 2 tipe dinding sel, yaitu :
Dinding tipis : cadangan makanannya disimpan didalam selnya
Dinding tebal : cadangan makanannya disimpan didindingnya

c.Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet jantan dan betina pada
suatu proses tumbuhan. Embrio merupakan sporofit muda, pada beberapa tumbuhan
embrionya mempunyai kloroplas dan berwarna hijau. Embrio dikelilingi oleh kotiledon dan
endosperma yang merupakan persediaan makanan. Calon tumbuhan baru yang akan tumbuh
menjadi tumbuhan baru terdiri dari :
Radikula (akar lembaga atau calon akar)
Dikotil : berkembang menjadi akar tunggang
Monokotil : berkembang menjadi akar serabut
Cotyledon (daun lembaga)
Merupakan daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah
Cauliculus (batang lembaga)
Ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum)
Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum)
3.Struktur Anatomi Biji

Keterangan struktur anatomi biji, yaitu :


a.Kulit biji : terletak di bagian luar biji dan melapisi seluruh bagian biji.
b.Hipokotil : bagian bawah aksis (pangkal) yang melekat pada kotiledon.
c.Radikula : bagian terminal (ujung).
d.Epikotil : bagian atas pangkal.
e.Plumula : bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun.
f.Kotiledon : bagian cadangan makanan

Perbedaan biji monokotil dan dikotil


No
Monokotil
Dikotil
1
Berkeping satu
Berkeping dua
2
Terdapat endosperma
Tidak ada endosperma
3
Makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari endosperma
Makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari cotyledon

4.Perkecambahan
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Biji
akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Perkecambahan biji
bergantung pada imbibisi. Imbibisi merupakan penyerapan air oleh biji. Air yang berimbibisi
menyebabkan biji mengembang, memecahkan kulit biji, dan memicu perubahan metabolic
pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhannya. Munculnya
plantula (tumbuhan kecil) dari dalam biji merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan
embrio.

Fase perkecambahan diikuti pertumbuhan 3 jaringan meristem primer, yaitu :


a.Protodrem : lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis
b.Meristem dasar akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks
pada akar diantara stele dan epidermis
c.Prokambium : lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem dan
xylem

Tahapan dan perkembangan


a.Pembelahan sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak
b.Spesialisasi : sel-sel yang sejenis berkelompok
c.Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
d.Organogenesis sel : proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
e.Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang yang lain memiliki
kekhususan dalam bentuk dan fungsi

Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :


a.Perkecambahan Epigeal
Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat keatas tanah. Ruas
batang di bawah daun lembaga (hipokotil) akan tumbuh lurus mengangkat kotiledon dan
epikotil. Dengan demikian epikotil dan kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah. Epikotil
memunculkan helai daun pertamanya. Sedang kotiledon akan layu dan rontok karena
cadangan makanannya telah habis oleh embrio yang berkecambah. Contohnya pada
perkecambahan kacang hijau dan kacang tanah.

b.Perkecambahan Hypogeal
Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di bawah.
Tumbuhnya epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di
atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal di dalam tanah. Contohnya pada
perkecambahan kacang kapri dan jagung.
Urutan proses perkecambahan:
a.Masuknya air kedalam biji atau imbibisi
b.Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme, membongkar cadangan makanan dalam
kotiledon / endosperm
c.Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan
pertumbuhan embrio.
d.Embrio tumbuh dan berkembang

Bagian bagian perkecambahan :


a.Radikula
Adalah bakal calon akar yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya untuk
menyokong dan menyuplai bahan bahan makanan untuk di proses pada bagian tanaman
lainnya.
b.Kotiledon
Adalah daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah. Fungsinya untuk
menyimpan cadangan makanan dan asimilasi.

c.Cauliculus
Adalah bakal calon batang yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya sebagai
bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan ke atas untuk membentuk batang.
Hipokotil : Batang yang terletak di bagian bawah kotiledon
Epikotil : Batang yang terletak di bagian atas kotiledon
d.Testa
Adalah bagian yang melindungi bagian dalam biji.
BAB III
PENUTUP

1.Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini dapat di simpulkan bahwa :
a.Bagian biji yang utama adalah kulit biji (testa), cadangan dan embrio.
b.Kulit biji (testa) terdiri dari suatu lapisan sel memanjang secara radial, yang menyerupai
palisade tetapi tanpa ruang ruang interseluler yang dinamakan sel malpighi. Lapisan itu
terdiri atas selulosa, lignin dan juga kitin. Lapisan testa terdiri dari :
Sarkotesta : Lapisan terluar
Sklerotesta : Lapisan bagian tengah, tebal dan keras
Endotesta : Lapisan terdalam, selaput tipis & berdaging
c.Cadangan makanan bersel kecil berwarna putih agak kelabu, berdinding tipis, mengandung
butir aleuron dan tetes minyak serta bahan cadangan tersimpan di dalam selnya. Cadangan
makanan berkembang dari pembelahan mitosis inti endosperm yang dihasilkan dari peleburan
salah satu gamet jantan dengan 2 inti kutub atau dengan inti sekunder.
Cadangan makanan mempunyai 2 tipe dinding sel, yaitu :
Dinding tipis : cadangan makanannya disimpan didalam selnya
Dinding tebal : cadangan makanannya disimpan didindingnya
d.Biji mempunyai struktur anatomi, yaitu : kulit biji, hipokotil, radikula, epikotil, plumula,
dan kotiledon.
e.Ada 3 jaringan meristem yang mengikuti fase perkecambahan, yaitu :
Protodrem : lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis
Meristem dasar akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks pada
akar diantara stele dan epidermis
Prokambium : lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem dan
xylem
f.Tahapan dan perkembangan
Pembelahan sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak
Spesialisasi : sel-sel yang sejenis berkelompok
Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan
fungsi
Organogenesis sel : proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang yang lain memiliki
kekhususan dalam bentuk dan fungsi
g.Urutan proses perkecambahan:
Masuknya air kedalam biji atau imbibisi
Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme, membongkar cadangan makanan dalam
kotiledon / endosperm
Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan
pertumbuhan embrio.
Embrio tumbuh dan berkembang

h.Perkecambahan berdasarkan letak kotiledonnya dibagi menjadi 2, yaitu :


Perkecambahan epigeal
Perkecambahan hipogeal

i.Bagian bagian perkecambahan :


Radikula
Kotiledon
Cauliculus
Hipokotil : Batang yang terletak di bagian bawah kotiledon
Epikotil : Batang yang terletak di bagian atas kotiledon
Testa

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Estiti .B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB


Fahn, A. 1995. Anatomi Tumbuhan. Jogja : Gajah Mada Univercity Press
Yatim, Wildan. 2007. Kamus Biologi. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan
http://ninityulianita.wordprees.com/2009/07/29/anatomi.tumbuhan

Anda mungkin juga menyukai