BAB I
PENDAULUAN
A. Latar Belakang
Profesi : Bidang pekerjaan yg dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan,
kejuruan, dsb) tertentu (Alwi, dkk, 2002) Contoh : dokter, dokter gigi, apoteker,
SKM, SKp, wartawan, hakim, pengacara, akuntan, bidan, perawat. Ciri-ciri
pekerjaan/profesi : (Mnt. Hanafiah & Amir, 1998) Mengikuti pendidikan sesuai
standar nasional Pekerjaannya berlandaskan etika profesi Mengutamakan panggilan
kemanusiaan drpd keuntungan Pekerjaannya legal, mll perijinan Anggota-
anggotanya belajar sepanjang hayat Anggota-anggotanya bergabung dlm suatu
organisasi profesi. Profesi Kesehatan Profesi kesehatan adalah pekerjaan yang
memenuhi kriteria : Diberikan kewenangan untuk melaksanakan pelayanan kepada
klien maupun tenaga kesehatan lain Mempunyai pendidikan formal untuk
memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan Melaksanakan pelayanan melalui
kode etik dan standar pelayanan yang diakui masyarakat Profesional (KBBI)
Bersangkutan dengan profesi Pekerjaan yang memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya Mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya (lawan
dari amatir)
. Profesionalisme : (Alwi, dkk, 2002) Mutu, kualitas, dan tindak tanduk yg
merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional 7 Syarat Pekerjaan
Profesional Pekerjaan tersebut adalah untuk melayani orang banyak (umum) Bagi
yang ingin terlibat dalam profesi dimaksud, harus melalui pelatihan yang cukup
lama dan berkelanjutan Adanya kode etik dan standar yang ditaati berlakunya di
dalam organisasi tersebut Menjadi anggota dalam organisasi profesi dan selalu
mengikuti pertemuan ilmiah yang diselenggarakan oleh organisasi profesi tersebut 7
Syarat Pekerjaan Profesional (2) Mempunyai media/publikasi yang bertujuan untuk
meningkatkan keahlian dan ketrampilan anggotanya Kewajiban menempuh ujian
untuk menguji pengetahuan bagi yang ingin menjadi anggota Adanya suatu badan
tersendiri yang diberi wewenang oleh pemerintah untuk mengeluarkan sertifikat
Fungsi Standar Ukuran mutu Pedoman kerja Batas tanggung jawab Alat pemberi
perintah Alat pengawasan Kemudahan bagi umum Pekerjaan yang Memerlukan
Standar Menyangkut kepentingan orang banyak Mutu hasilnya ditentukan Banyak
orang (pekerja) terlibat Sifat dan mutu pekerjaan sama Ada organisasi yang
mengatur Profesionalisme
Profesionalisme adalah suatu paham yang mencitakan dilakukannya
kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang
tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan -- serta ikrar (fateri/profiteri) untuk
menerima panggilan tersebut -- untuk dengan semangat pengabdian selalu siap
memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan di tengah
gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999). 2 Intinya Proses pendidikan maupun
pelatihan yang khusus Semangat pengabdian Bedakan dengan Kerja Biasa! Kerja
biasa (occupation) yang semata bertujuan untuk mencari nafkah dan/ atau kekayaan
materiil-duniawi 3 Watak Profesionalisme Tiga watak kerja yang merupakan
persyaratan dari setiap kegiatan pemberian "jasa profesi" (dan bukan okupasi) ialah
bahwa kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi
tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu
mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil; bahwa kerja seorang
profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang
dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan yang panjang, ekslusif dan
berat; bahwa kerja seorang profesional -- diukur dengan kualitas teknis dan kualitas
moral -- harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik
yang dikembangkan dan disepakati bersama didalam sebuah organisasi profesi.
Arahnya?
Untuk tetap mempertahankan idealisme yang menyatakan bahwa keahlian
profesi yang dikuasai bukanlah komoditas yang hendak diperjual-belikan sekedar
untuk memperoleh nafkah, melainkan suatu kebajikan yang hendak diabdikan demi
kesejahteraan umat manusia. Honor/Upah? Kalau didalam peng-amal-an profesi
yang diberikan ternyata ada semacam imbalan (honorarium) yang diterimakan,
maka hal itu semata hanya sekedar "tanda kehormatan" (honour) demi tegaknya
kehormatan profesi, yang jelas akan berbeda nilainya dengan pemberian upah yang
hanya pantas diterimakan bagi para pekerja upahan saja. Siapakah Kaum
Profesional itu? Awalnya: Para dokter dan guru -- khususnya mereka yang banyak
bergelut dalam ruang lingkup kegiatan yang lazim dikerjakan oleh kaum padri
maupun juru dakhwah agama -- dengan jelas serta tanpa ragu memproklamirkan
diri masuk kedalam golongan kaum profesional Bagaimana dengan ANALIS
KESEHATAN, apakah termasuk profesional? PERBEDAAN PROFESI
Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus. Dilaksanakan sebagai
suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu). Dilaksanakan sebagai sumber
utama nafkah hidup. Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
PROFESIONAL Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya. Meluangkan
seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu. Hidup dari situ. Bangga
akan pekerjaannya. Ciri-ciri jabatan profesional : Bagi pelakunya secara nyata (de
facto) dituntut berkecakapan kerja (keahlian) ssi dg tugas-tugas khusus serta
tuntutan dari jenis jabatannya (cenderung ke spesialisasi). Kecakapan atau keahlian
seorang pekerja profesional bukan sekedar hasil pembiasaan atau latihan rutin yg
terkondisi, tetapi perlu didasari o/ wawasan keilmuan yg mantap
Ciri-ciri jabatan profesional Pekerjaan profesional dituntut berwawasan
sosial yangg luas, sehingga pilihan jabatan serta kerjanya di dasari oleh kerangka
nilai tertentu, bersikap (+) thd jabatannya & perannya. Jabatan profesional perlu
mendapat pengesahan dari masy. & atau negaranya. Seorang pekerja profesional
dibedakan dengan seorang tehnisi, keduanya (pekerja profesional & tehnisi) dapat
saja trampil dlm unjuk kerja yg sama (mis. Menguasai tehnik kerja yg sama dpt
memecahkan masalah-masalah teknis dlm bidang kerjanya), tetapi seorang pekerja
profesional dituntut menguasai visi yg mendasari ketrampilannya yg menyangkut
wawasan filosofi, pertimbangan rasional & memiliki sikap yg (+) dlm melaks. Serta
memperkembangkan mutu karyanya. (Joni, 1980)
Jabatan dpt ditinjau dari 2 aspek : Jabatan struktural adalah : jabatan yang
secara tegas ada & diatur berjenjang dalam suatu organisasi Jabatan fungsional.
adalah : jabatan yang ditinjau serta dihargai dari aspek fungsinya yang vital dalam
kehidupan bermasyarakat & negara. ANALIS KESEHATAN = MEDICAL
TECNOLOGIST = Laboratory Technologist = Ahli Teknologi Laboratorium
KESEHATAN Analis Kesehatan (PP 32 ttg tenaga kesehatan, Institusi pendidikan :
SMAK/SMK, D III, D IV, Permenkes ttg Pelayanan Labkes) Analis Medis (Kepdirjen
Yanmed No. HK.00.06.3.3.10381 ttg Pedoman pengelolaan Lab Klinik RS, Program
D III Analis Medis UNAIR) Ahli Teknologi Labkes (Permenkes No :
370/Menkes/SK/III/2007 ttg standar profesi, SI Teknologi Labkes) Pranata Labkes
(Permen PAN No. PER/08/M.PAN/3/2006 : Jabatan fungsional Pranata Labkes).
Jabatan Analis Kesehatan adalah jabatan profesional & Analis Kesehatan tersebut
wajar mendapat tunjangan fungsional Persyaratan ANALIS KESEHATAN sEbAgAI
jabatan profesional : Memberikan pelayanan yang bersifat khusus (spesialis) Melalui
jenjang pendidikan Diakui oleh masyarakat Punya kewenangan yang disahkan atau
diberikan oleh pemerintah Punya peran & fungsi yg jelas Punya kompetensi yang
jelas & terukur Memiliki organisasi profesi Memiliki kode etik Memiliki etika analis
kesehatan Memiliki standar profesi. Memiliki standar pendidikan yang mendasari &
mengembangkan profesi yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan Memiliki standar
pendidikan berkelanjutan sbg wahana pengembangan kompetensi Perilaku
profesional ANALIS KESEHATAN:
Dalam melaksanakan tugasnya analis kesehatan berpegang teguh pada
filosofi etika profesi & aspek legal Bertanggungjawab dalam keputusan klinis yang
dibuatnya Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan, teknologi &
ketrampilan mutakhir secara berkala Menggunakan konsultasi & rujukan yang tepat
selama memberikan pelayanan Lanjutan. Perilaku profesional ANALIS
KESEHATAN Menghargai & memanfaatkan budaya setempat sehubungan dengan
kegiatan promosi kesehatan Menggunakan model kemitraan dalam bekerjasama
dengan masyarakat dalam menerapkan pola hidup sehat dan memberikan dorongan
untuk senantiasa mengetahui status kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium
Lanjutan .. Perilaku profesional ANALIS KESEHATAN Menggunakan ketrampilan
berkomunikasi Bekerjasama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat ANALIS KESEHATAN sEbAgAI profesi
memiliki ciri-ciri : Mengembangkan pelayanan yang unik/khas kepada masyarakat
Anggota-anggotanya dipersiapkan melalui suatu prog. Pendidikan yang ditujukan
untuk profesi ybs. Memiliki serangkaian pengetahuan Ilmiah Anggota-anggotanya
manjalankan tugas profesinya sesuai dengan kode etik yang berlaku Anggota-
anggotanya bebas mengambil keputusan dalam menjalankan profesinya. Anggota-
anggotanya wajar menerima imbalan jasa atas pelayan yang diberikan.
Memiliki suatu organisasi Profesi yg senantiasa meningkatkan kualitas
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat Bahwa jenis pekerjaan profesional
memiliki ciri ttt yaitu : memerlukan persiapan atau pendidikan khusus bagi
pelakunya (membutuhkan pendidikan pra jabatan yg relevan), kecakapan seorang
pekerja profesional dituntut memenuhi persyaratan yg telah dibakukan o/ pihak yg
berwenang ( mis. Organisasi profesi & pemerintah) & jabatan yg mendapat
pengakuan dari masy. & atau negara. Prinsip-Prinsip Etika PROFESI Prinsip
tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya terhadap dampak
pekerjaan terhadap orang lain Prinsip keadilan, tidak merugikan; membedakan
orang lain. Prinsip Otonomi. Kebebasan sepenuhnya dalam menjalankan profesinya,
tetapi dibatasi tanggungjawab dan komitmen profesional dan tidak mengganggu
kepentingan umum. Prinsip integritas moral yang tinggi. Komitmen pribadi menjaga
keluhuran profesi. Prinsip-Prinsip Etika Profesi 3. Prinsip Otonomi. Kebebasan
sepenuhnya dalam menjalankan profesinya, tetapi dibatasi tanggungjawab dan
komitmen profesional dan tidak mengganggu kepentingan umum. 4. Prinsip
integritas moral yang tinggi. Komitmen pribadi menjaga keluhuran profesi.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah tentang kode etik seorang tenaga
Analis Laboratorium bermaksud untuk memberikan wawasan dan pemahaman
kepada kita semua pentingnya Berlaboratorium sesuai dengan kode Etik yang ada
demi kelanjaran dan kebenaran dalam melakukan pekerjaan di Laboratorium
terutama seoran anali kesehatan.
BAB II
PENDAHULUAN
1. Defenisi
Kata etik atau etika berasal dari kata ethos (Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat. Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu
ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah
dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.sedangkan itu etika merupakan
cerminan dari sebuah mekanisme kontrol yang dibuat dan diterapkan oleh dan
untuk kepentingan suatu kelompok sosial atau profesi. Kehadiran organisasi profesi
dengan kode etik profesi diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan
profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan
maupun penyalah-gunaan keahlian
Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan
yang memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang
rumit dari manusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan
ketrampilan dan keahlian tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimilikinya
penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia,
kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya; serta adanya disiplin etika yang
dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi
tersebut.Adapun Ciri-Ciri Profesi sebagai berikut :
o Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasuki sebuah profesi;
o Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual yang signifikan;
o Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat.
o Adanya proses lisensi atau sertifikat;
o Adanya organisasi;
o Otonomi dalam pekerjaannya.
Kata etik atau etika berasal dari kata ethos (Yunani) yang
berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki
oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah
dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
Etika merupakan cerminan dari sebuah mekanisme kontrol yang dibuat dan diterapkan oleh
dan untuk kepentingan suatu kelompok sosial atau profesi. Kehadiran organisasi profesi
dengan kode etik profesi diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di
sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalah-gunaan
keahlian
PROFESI
Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang
memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari
manusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan keahlian
tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang
lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya;
serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang
menyandang profesi tersebut.
Ciri-ciri Profesi :
Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat.
Adanya organisasi;
KODE ETIK
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang
harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik agar profesional memberikan
jasa sebaik-baiknya kepada pemakai jasa. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang
tidak profesional.
Orientasi kode etik hendaknya ditujukan kepada : profesi, pekerjaan, rekan, pemakai jasa, dan
masyarakat.
PROFESIONALISME
Self comitment (teguh pada tujuan yang ingin dicapai dan berprinsip namun tidak
kaku)
Self management (manajemen prioritas dan manajemen waktu)
Self awareness (pengelolaan kelemahan dan kelebihan diri)
Tangibles (bukti langsung dan nyata) meliputi kemampuan hasil pengujian, dapat
menunjukkan konsep derajat kesehatan pada diri sendiri
Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan
dengan segera dan memuaskan
Responsiveness (daya tanggap), yaitu tanggap dalam memberikan pelayanan yang
baik terhadap pemakai jasa (pasien, klinisi, dan profesi lain)
Assurance (jaminan), mencakup kemampuan, kesopanan, sifat dapat dipercaya yang
dimiliki Analis Kesehatan dan bebas dari risiko bahaya atau keragu-raguan
Emphaty (empati) meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang
baik dan memahami kebutuhan pemakai jasa (pasien, klinisi, dan profesi lain)
http://labkesehatan.blogspot.com/2010/02/eika-profesi-analis-kesehatan.html
ETIKA
Kata etik atau etika berasal dari kata ethos (Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat. Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun
kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau
benar, buruk atau baik.
Etika merupakan cerminan dari sebuah mekanisme kontrol yang dibuat dan diterapkan
oleh dan untuk kepentingan suatu kelompok sosial atau profesi. Kehadiran organisasi profesi
dengan kode etik profesi diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di
sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalah-gunaan
keahlian
PROFESI
Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang
memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari
manusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan keahlian
tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang
lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya;
serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang
menyandang profesi tersebut.
Ciri-ciri Profesi :
Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasuki sebuah profesi;
Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual yang signifikan;
Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat.
Adanya proses lisensi atau sertifikat;
Adanya organisasi;
Otonomi dalam pekerjaannya.
KODE ETIK
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang
harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik agar profesional memberikan
jasa sebaik-baiknya kepada pemakai jasa. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang
tidak profesional.
Orientasi kode etik hendaknya ditujukan kepada : profesi, pekerjaan, rekan, pemakai jasa, dan
masyarakat.
PROFESIONALISME
Profesionalisme adalah suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan
kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa
keterpanggilan serta ikrar untuk menerima panggilan tersebut dengan semangat pengabdian
selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan di
tengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999).
http://vongolafamily7th.blogspot.com/2013/09/etika-profesi-analis-kesehatan.html