Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MANAJEMEN LAKTASI
1.1.2 Fisiologi
a. Produksi Air susu ibu
Terjadi peningkatan suplai darah yang beredar lewat payudara dan
dapat ekstraksi bahan penting untuk pembentukan air susu.
Globulin,lemak dan molekul-molekul protein dari dasar sel-sel
sekretoris akan membengkakkan acini dan mendorongnya menuju ke
tubuli lactifer.
1.2.2 Etiologi
1. Faktor susu : Adanya efek dari stafilokokus aureus.
2. Keturunan : Ibu yang menderita gangguan payudara sebagian besar
diturunkan pada anaknya, terutama tumor payudara.
3. Hiperestrinisme : Ada hubungan antara penyakit payudara dengan
endotrium terjadi akibat ketidakseimbangan estrogen. Pada kehamilan,
estrogen ditekan yang dikendalikan oleh system neuro endokrinologi
yang sama.
Kita dapat membedakan tiga macam perubahan fisiologis kelenjar
payudara.
a. Pertumbuhan dan involusi kelenjar payudara. Pada waktu lahir
payudara merupakan suatu system saluran yang bermuara ke
mamalia. Beberapa hari sesudah lahir sebagian besar bayi baik laki-
laki maupun perempuan menunjukan pembesaran kelenjar payudara
sedikit dan mulai bersekresi sedikit mengeluarkan kolostrum yang
menghilang sesudah kira-kira 1 minggu kemudian. Kelenjar
payudara kembali dalam keadaan infantile, tidakaktif. Pada
permulaan pubertas antara 10-15 tahun, areola membesar dan lebih
mengandung pigmen. Payudara pun menyerupai satu cakram.
Pertumbuhan kelenjar akan berjalan terus sampai usia dewasa
hingga bentuk seperti kuncup. Hal ini terjadi dibawah pengaruh
estrogen yang kadarnya meningkatnya, terutama yang tumbuh ialah
jaringan lemak dan jaringan ikat , diantara kumpulan kelenjar 15-20
lobus dari payudara saluran-saluran lobus tidak banyak tumbuh,
biasanya payudara sudah sempurna.
b. Perubahan kelenjar payudara yang berhubungan dengan haid. Pada
waktu haid payudara agak membesar dan menegang. Pada beberapa
wanita timbul rasa nyeri (mastodenia), perubahan ini kiranya ada
hubungan dengan perubahan vaskuler dan limfogen , karena itu
janganlah mengambil keputusan terhadap kelainan payudara pada
waktu haid, karena mungkin kita akan memutuskan melakukan
biopsy yang sebenarnya tidak perlu di kerjakan. Apabila dalam
keadaan ragu-ragu, lebih baik keputusan di tangguhkan sampai
pemeriksaan sesudah haid selesai.
c. Perubahan payudara pada waktu hamil dan laktasi. Perubahan
payudara dipengaruhi oleh progsteron, maka kemungkinan dapat
terjadi gangguan pad apayudara.
4. Trauma : Belum ada kepastian.
1.2.3 Manifestasi Klinis
Masalah yang sering timbul adalah: kurang/salah informasi puting susu
terbenam (retracted) atau putting susu datar.
a. Kurang / salah informasi
Banyak ibu yang merasa bahwa susu formula itu sama baiknya atau
malah lebih baikdari ASI sehingga cepat menambah susu formula bila
merasa bahwa ASI kurang.Petugas kesehatanpun masih banyak yang
tidak memberikan informasi pada saatpemeriksaan kehamilan atau saat
memulangkan bayi. Sebagai contoh, banyakibu/petugas kesehatan yang
tidak mengetahui bahwa:
Bayi pada minggu-minggu pertama defekasinya encer dan sering,
sehingga dikatakan bayi menderita diare dan sering kali petugas
kesehatan menyuruh menghentikan menyusui. Padahal sifat defekasi
bayi yang mendapat kolostrum memang demikiankarena kolostrum
bersifat sebagai laksans.
ASI belum keluar pada hari pertama sehingga bayi dianggap perlu
diberikan minuman lain, padahal bayi yang baru lahir cukup bulan
dan sehat mempunyai persediaan kalori dan cairan yang dapat
mempertahankannya tanpa minum selama beberapa hari. Disamping
itu, pemberian minuman sebelum ASI keluar akan memperlambat
pengeluaran ASI oleh bayi menjadi kenyang dan malas menyusu.
Karena payudara berukuran kecil dianggap kurang menghasilkan ASI
padahal ukuran payudara tidak menentukan apakah produksi ASI
cukup atau kurang karena ukuran ditentukan oleh banyaknya lemak
pada payudara sedangkan kelenjar penghasil ASI sama banyaknya
walaupun payudara kecil dan produksi ASI dapat tetap mencukupi
apabila manajemen laktasi dilaksanakan dengan baik dan benar.
Informasi yang perlu diberikan kepada ibu hamil/menyusui antara lain
meliputi :
Fisiologi laktasi
Keuntungan pemberian ASI
Keuntungan rawat gabung
Cara menyusui yang baik dan benar
Kerugian pemberian susu formula
Menunda pemberian makanan lainnya paling kurang setelah 6 bulan.
b. Putting susu datar atau terbenam
Putting yang kurang menguntungkan seperti ini sebenarnya tidak selalu
menjadi masalah. Secara umum ibu tetap masih dapat menyusui bayinya
dan upaya selama antenatal umumnya kurang berfaedah, misalnya
dengan memanipulasi Hofman, menarik-nerik puting, ataupun
penggunaan brest shield dan breast shell. Yang paling efisien untuk
memperbaiki keadaan ini adalah isapan langsung bayi yang kuat. Maka
sebaiknya tidak dilakukan apa-apa, tunggu saja sampai bayi lahir, segera
setelah pasca lahir lakukan :
Skin-to-skin kontak dan biarkan bayi mengisap sedini mungkin
Biarkan bayi mencari putting kemudian mengisapnya, dan bila perlu
coba berbagaiposisi untuk mendapat keadaan yang paling
menguntungkan. Rangsang putting biardapat keluar sebelum bayi
mengambilnya.
Apabila putting benar-benar tidak bisa muncul, dapat ditarik dengan
pompa putting susu (nipple puller), atau yang paling sederhana
dengan sedotan spuit yangdipakai terbalik.
Jika tetap mengalami kesulitan, usahakan agar bayi tetap disusui
dengan sedikit
penekanan pada areola mammae dengan jari sehingga terbentuk dot
ketika
memasukkan putting susu ke dalam mulut bayi.
Bila terlalu penuh ASI dapat diperas dahulu dan diberikan dengan
sendok atau cangkir, atau teteskan langsung ke mulut bayi. Bila perlu
lakukan ini hingga 1-2 minggu.
1.2.4 Patofisiologi
Patofisiologi laktasi tidak hanya diperhatikan dari sisi fungsi glandula
mammae dalam memproduksi air susu, glandula mammae pada setiap
fase pertumbuhan meniadakan kapasitas fungsional glandula mammae.
Pengaturan hormon terhadap pengeluaran ASI dibagi 3 bagian yaitu :
a. Pembentukan kelenjar payudara :
1. Sebelum Pubertas
Duktus primer dan duktus sekunder sudah terbentuk pada masa
fetus. Mendekati Pubertas terjadi pertumbuhan yang cepatdari
system duktus terutama di bawah pengaruh hormon estrogen sedang
pertumbuhan alveoli oleh hormone progesterone. Hormon yang juga
ikut berperan adalah prolaktin yang dikeluarkan oleh kelenjar
anterior adrenalin, tiroid, paratiroid dan hormone pertumbuhan.
2. Masa Pubertas
Pada masa system duktus,proliferasi dan kanalisasi dari unit-unit
lobuloalveolar yang terletak pada ujung ujung distal duktulus.
Jaringan penyangga stoma mengalami organisasi dan membentuk
septum interlobalir.
3. Masa siklus menstruasi
Perubahan kelenjar peyudara wanita dewasa berhubungan siklus
mentruasi dan pengaruh pengaruh hormone yang mengatur siklus
tersebut seperti estrogen dan progrsteron yang dihasilkan oleh
korpus luteum. Bila kadar hormone tersebut meningkat maka akan
terjadi edema lobulus , secara klinik payudara dirasakan berat
mentruasi kadar estrogen dan progesterone, berkurang. Yang bekerja
hanya prolaktin saja. Oedem berkurang berkurang juga. Hal ini
menyebabkan payudara besar sampai umur 30 tahun.
4. Masa Kehamilan
Pada awal kehamilan terjadi perningkatan yang jelas dari duktulus
yang baru, percabangan-percabangan dan lobulus, yang dipengaruhi
oleh hormon. Hormon yang kurang berperan adenohipofise adalah
hormone ini terjadi pertumbuhan percabangan-percabangan dan
penuh. Setelah sehingga besar payudara selalu tambah pada tiap
siklus ovulasi mulai dari permulaan mentruasi plasenta dan korpus
luteum. Hormon yang membantu mempercepat pertumbuhan
plasenta, korionik gonado tropin, insulin, kortisol hormone tiroid,
Parathyroid, dan hormone pertumbuhan.
5. Pada 3 bulan Kehamilan
Prolaktin dari adenohipofise mulai merangsang kelenjar air susu
untuk menghasilkan air susu yang disebut kolostrum. Pada masa ini
kolostrum masih di hambat oleh estrogen dan progesterone. Tetapi
jumlah prolaktim meningkat hanya aktifitas dalam pembuatan
kolustrum yang ditekan.
6. Pada Trimester kedua Kehamilan
Laktogen plasenta mulai merangsang pembentukan kolostrum.
Keaktifan dari rangsangan hormone terhadap pengeluaran air susu
telah didemontrasikan kebenarannya bahwa seorang ibu yang
melahirkan bayi berumur 4 bulan dimana bayinya meninggal, tetap
keluar kolostrum adalah Prolaktin, laktogen.
1.2.5 Pathway
Stimulasi hipofise anterior Impuls Syaraf Dari Hisapan Stimulasi hipofise posterior
laktasi
1.2.6 Komplikasi
Komplikasi bendungan ASI dapat dilakukan dengan cara :
a. Mastitis
Peradangan pada payudara disebabkan kuman, terutama bakteri
stafylococcus aereus melalui puting susu atau melalui peredaran darah
b. Abses payudara
Terjadi sebagai komplikasi mastitis akibat meluasnya peradangan,
sakit ibu tampak lebih parah, payudara lebih merah, mengkilat
benjolan tebal sekeras mastitis, tetapi lebih penuh atau bengkak berisi
cairan.
1.2.7 Prognosis
Pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berusia 6 bulan
Berikan MP-ASI setelah bayi berusia 6 bulan
Memantau kecukupan gizi dan memberikan cukup waktu istirahat
bagi ibu menyusui
Memperoleh dukungan suami untuk menunjang keberhasilan
menyusui
Mengatasi masalah menyusui.
ASI diproduksi melalui proses kompleks yang mencakup faktor fisik dan
emosional serta interaksi banyak hormon terutama hormon prolaktin.
Setelah bayi dilahirkan dan plasenta dikeluarkan, kadar hormon
progesteron dan estrogen ibu menurun sehingga kadar prolaktin akan
meningkat dan dimulailah produksi ASI (kontrol endokrin). Setelah
beberapa hari kadar prolaktin secara bertahap berkurang tetapi produksi
ASI dipertahankan bahkan meningkat karena mekanisme umpan balik
lokal yaitu dengan mengosongkan payudara (kontrol otokrin). Oleh
karena itu, peningkatan kadar prolaktin diperlukan untuk meningkatkan
produksi ASI, tetapi tidak untuk mempertahankan produksi ASI. Jika
pengosongan payudara tidak dilakukan secara teratur dan sempurna,
produksi ASI akan berkurang. Sebaliknya, makin sering dan sempurna
pengosongan payudara menyebabkan peningkatan produksi ASI.
1.2.8.1 Prolaktin
Prolaktin dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian depan akibat
stimulasi pada puting. Proses ini diatur oleh hipotalamus dengan
dopamin sebagai mediator. Konsentrasi prolaktin serum
meningkat selama kehamilan dari 10 ug/L pada wanita tidak
hamil menjadi 200 ug/L pada saat kehamilan cukup bulan.
Prolaktin dihambat kerjanya dengan kenaikan konsentrasi hormon
progesteron. Setelah persalinan, prolaktin ibu yang tidak
menyusui akan kembali ke kadar sebelum hamil dalam 2-3
minggu pasca melahirkan. rolaktin serum basal ibu menyusui
tetap tinggi dan meningkat lebih tinggi karena stimulasi pada
puting.
1.2.8.2 Oksitosin
Ketika bayi menyusu di payudara ibu, saraf sensoris di areola
terangsang. Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus,
menyebabkan pelepasan oksitosin dari hipofisis bagian belakang.
Pelepasan oksitosin dihambat oleh katekolamin yang diproduksi
jika ibu stres atau kesakitan. Pencegahan dan pemecahan masalah
menyusui yang menyebabkan ibu kesakitan dan stres sangat
penting untuk mencapai keberhasilan menyusui
1.3.3 Perencanaan
Diagnosa1 : ketidakefektifan pemberian ASI pemberian ASI
Tujuan dan kreteria hasil
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama .......x24 jam, diharapakan
hasil dengan kriteria (NOC) :
a. Mengatur penyusuan: bayi : melatih bayi untuk menyusu dari ibunya
sebagai pemberian makan 2-3 minggu pertama
b. Memperthankan penyusuan : nelanjutkan pemberian makan bayi
melalui penyusuan
c. Fungsi otot : keadekuatan kontraksi otot yang diperlukan untuk
bergerak
d. Status nutrisi : asupan makanan dan cairan : banyaknya makanan dan
cairan yang diserap tubuh pada periode 24 jam
Intervensi (NIC)
a. Konseling laktasi : proses interaktif untuk membantu penyusuan yang
baik dan berhasil
b. Pengisapan non nutritive : latihan mengisap bagi bayi yang mengalami
kesulitan mengisap atau tidak dapat menerima apapun melaui mulut
oleh ibu.
NIC:
DiagnosaKeperawat
RencanaKeperawatan Rasionalisasi
an
diskontinuitas a. Kaji alasan ibu tidak a. Mengedintifikasi
pemberian ASI: datang berkunjung masalah untuk
a. Penurunan asupan kerumah sakit menentikan intervensi
ASI, b. HE dan mitivasi pada b. ASI adalah makanan
b. Penurunan absorbsi keluarga pentingnya dan minuman yang
nutrisi pemberian ASI bagibayi paling cocok diserap
c. Depresi, stress, c. Anjurkan ibu memompa sempurna oleh bayi
isolasi sosial ASI untuk memenuhi c. Menjaga memenuhi
kebutuhan ASI klien kebutuhan ASI bayi
d. Berikan informasi tentang secara adekuat
penyimpanan ASI dalam d. Agar dapat diminum
lemari Es bayi sewaktu-waktu
dan tidak basi
1.4 Daftar Pustaka
Azamris, 2013. Kanker Payudara dalam Kehamilan. Padang: Universitas
Andalas.
Tarwoto dan Wartowah. 2004. KDM dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
(..................................................) (..................................................)
Preseptor Akademik,
(....................................................)