Bila elektroda Cu/CuSO4 dalam sel Daniell diganti dengan elektroda Ag/AgNO3,
potensial sel adalah 1,56 V, yang lebih besar dari potensial sel Daniell. Jadi potensial sel
bervariasi dengan cukup besar bergantung jenis bahan elektroda. Jadi, metoda berikut
digunakan untuk membandingkan potensial berbagai jenis sel.
Standardisasi potensial
Potensial sel yang terdiri atas pasangan elektroda hidrogen normal (H/H+) dan
elektroda Zn/ZnSO4 dinormalkan (Gambar 10.3) adalah -0,763 V. Catat bahwa reaksi
elektroda yang terjadi adalah
1/2 H2 + 1/2 Zn2+> H++ 1/2 Zn (10.14)
Bukan.
Tabel 10.2 Potensial elektroda normal, V (sebagai larutan dalam air, 25C)
Berdasarkan conth di atas, diharapkan bahwa elektroda yang terbuat dari logam dengan
kecenderungan ionisasi besar akan memiliki potensial elektroda normal negatif besar
dan elektroda yang terbuta dari halogen dengan keelektronegativan besar akan memiliki
potensial elektroda positiif. Dan faktanya memang potensial elektroda berikut
Li+ + e Li (10.18)
F2(g) + 2e 2F (10.19)
Berturut-turut adalah -3,045 V dan +2,87 V. Anda dapat memahami strategi untuk
membuat sel dengan potensial tinggi. Kombinasi elektroda Li dan elektroda fluorin
adalah salah satu kemungkinan untuk mencapai tujuan ini. Jelas diperlukan kehati-
hatian untuk memastikan sel seperti ini aman. Elektroda logam alkali/alkali tanah
digunakan dalam sel alkali, yang digunakan dengan meluas.
1. 0,009 V
2. 0,617 V
3. 0,739 V
c. Persamaan Nernst
aA +bB xX + yY (10.20)
K2Cr2O7/ H2SO4 adalah oksidan yang dikenal baik, dan reaksi elektrodanya adalah
Cr2O72 + 14H+ + 6e> 2Cr3+ + 7H2O (E = 1,29 V)
Hitung potensial elektroda ini pada kondisi berikut. (gunakan nilai ini lnx = 2,303 logx,
2,303RT/F = 0,0592 V pada 25C).