Anda di halaman 1dari 3

NAMA : TUTIK KHARISMAYANTI

NIM : 06101381520027

FKIP KIMIA PALEMBNAG 15

TUGAS FILSAFAT ILMU

HIDUPKU UNTUK MENJADI SEORANG GURU

Dalam hidupku hal yang membuatku untuk selau semangat adalah kedua
orang tuaku. Aku dilahirkan disebuah desa yang cukup terpencil namun tak
asing yang sering disebut Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
(OKUT). Aku adalah anak ke dua dari tiga bersaudara, dari pasangan sederhana
Saijo dan Mintik. Sejak kecil hingga berumur 18 tahun aku di besarkan didesa
tersebut. Kami merupakan keluarga yang sederhana namun harmonis. Aku dan
kedua saudraku sangat merasakan kasih sayang yang diberikan oleh orang tua
kami. Pekerjaan ayah adalah seorang Pegawai Negeri Sipil Guru Sekolah Dasar
( SD) begitupun dengan ibuku yang juga bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil
Guru Sekoalah Dasar (SD). Sejak kecil kami didik untuk belajar disiplin,
mengaji dan belajar dengan baik. Ayah yang tak menuntut anaknya untuk
menjadi juara dikelas namun selalu memberi motivasi kepada kami seberapa
pentingnya untuk belajar. Walaupun ayah dan ibuku sibuk, namun mereka
selalu melakukan yang terbaik untuk kami tanpa membeda-bedakan satu sama
lain. ayah dan ibu adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun beliau
tetap mencari pekerjaan sambilan seperti berkebun dan bertani apalagi daerah
kami termasuk dalam kategori lumbung padi terbesar di sumatera selatan ini.
Saat kami mulai beranjak dewasa, ayahpun sadar bahwa kebutuhan kami
semakin meningkat. Tak terasa akupun sudah jenjang SMA dan sebentar lagi
akan kuliah.

Dalam hidupku hal yang paling membingungkan adalah ketika kelas XII
SMA dimana harus memilih Jurusan dan Universitas mana yang akan ku pilih
untuk menentukan massa depanku. Saat itu yang terbesit dalam fikiranku
hanyalah memilih jurusan Farmasi di Universitas Negeri Solo (UNS), sedangan
pilihan yang lainya FKIP Kimia, dan FKIP Fisika UNSRI, pilihan itulah yang
aku tulis saat pendaftaran SNMPTN dan SBMPTN, pilihan lain pun. Namun
ketika tiba waktu pengumuman akupun belum lulus. Kegagalan kedua tes
teresebut membuatku berfikir ulang tentang pilihan itu, saat itu masih tersisa
jalur USM. Dan akupun masih ingin mencoba memilih Fakultas Farmasi.
Namun, saat itu ibu memberi nasehat untuk memilih menjadi Guru Kimia saja,
atau Fisika dengan berbagai faktor misalnya karena Guru Kimia itu masih
banyak peluang kerjanya. Saat itu aku yang merasa agak kecewa dan bingung,
akhirnya aku memilih jurusan yang disarankan oleh ibu.

Dari sinilah keajaiban itu terjadi, dan pada tes USM itu aku diterima di
fakultas FKIP KIMIA Universitas Sriwijawa. Dimana doa seorang dan ridho
seorang ibu lebih di dengar oleh Allah SWT. Itulah asal muasalku menempuh
pendidikan untuk menjadi seorang guru. Walaupun ini bukan cita-citaku dulu
tapi ini adalah pekerjaan yang diridhoi oleh ibuku. Saat aku berfikir tentang itu
maka pasti inilah yang terbaik untukku kelak.

Ketika aku sedang kuliah, aku selalu berfikir untuk mengajar sambil
kuliah. Jika ada pertanyaan kapan kamu mau menjadi guru? Aku akan
menjawab aku ingin menjadi guru saat aku kuliah seperti mengajar privat atau
mengajar less. Kehidupan menjadi mahasiswi tidaklah seindah yang
dibayangkan. Karena semua harus dilakukan sendiri da dituntut untuk mandiri.
Saat mengajar jika saya dihadapkan dengan seorang siswa yang sama-sama dari
kota namun mempunyai karakter yang berbeda. Siswa yang ke-1 pendiam,
siswa ke-2 aktivis, siwa yang ke-3 nakal. Apakah yang harus saya lakukan agar
kelas tersebut menjadi kondusif saat proses belajar ? maka yang akan saya
lakukan adalah mengajar seperti biasa dan akan memeberikan mereka sebuah
balon yang kempes, kemudian saya menginginkan bagaimana bola tersebut agar
berisi udara.Menjadi seorang tidaklah mudah, guru selalu dituntut untuk
memahami situasi dan kondisi yang ada disekitarnya. Walaupun menjadi
seorang guru adalah bukan cita-cita ku yang sebenarnya, namun inilah jalan
yang terbaik untuku.

Anda mungkin juga menyukai