Pelatihan Dan Pengembangan-Final
Pelatihan Dan Pengembangan-Final
DAFTAR ISI
Pengertian Diklat
- Mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja;
- Diberikan secara In Class Training dan On The Job Training;
- Obyeknya seseorang atau sekelompok orang;
- Sasarannya untuk memberikan pengetahuan,keterampilan dan sikap kerja
kepada karyawan sesuai dengan kebutuhannya;
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
1
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Diklat
SEBAGAI SALAH SATU BENTUK DARI PROSES BELAJAR
(LEARNING)
Adanya perubahan cara kerja karyawan di tempat kerja dari cara kerja lama ke cara
kerja baru (yang lebih baik), sesuai dengan Pengetahuan, Ketrampilan dan Sikap
Kerja yang dipelajari dalam Diklat.
Tidak cukup dengan hanya membuat peserta Diklat mengerti TAPI yang benar
adalah membuat peserta menerapkan apa yang mereka mengerti.
Model di atas tampak sebagai lima tahap yang berurutan. Ada dua pemikian yang
berbeda dalam melihat tahapan tersebut.
Pertama, setiap tahap dianggap sebagai kegiatan yang berdiri sendiri dan
hubungannya hanya berupa urutan logis saja. Pemikian semacam ini menganut
konsep pelatihan yang tradisional (lihat Lampiran I)
T
MEN
AGE
MAN
Keberhasilan Diklat
ERLI
KET
DAN
T,
PERSONNEL POLICIES, SYSTEMS, SUASANA, DAN SARANA POR
SUP
Sebelum
EN,
ITM
Diklat Yg Tepat Melakukan Identifikasi KOM
Diberikan Kpd Kebuthan Diklat (IKD)
Orang Yg Tepat
7
IDENTIFIKASI PELAKSANAAN
PENETAPAN MENDESAIN EVALUASI
KEBUTUHAN
Lampiran 2
IDENTIFIKAS
I
KEBUTUHAN
PELATIHAN
EVALUASI PENETAPAN
PELATIHAN SASARAN
PELAKSANAAN MENDESAIN
PROGRAM PROGRAM
KKJ terdiri dari unsur kompetensi inti, unsur kompetensi peran dan unsur
kompetensi Bidang. Jumlah jenis kompetensi inti sama bagi setiap pegawai, namun
level profesiensinya (tingkat kemahiran) berbeda, tergantung pada jenjang jabatan.
Jumlah jenis kompetensi peran berbeda, makin tinggi jenjangnya, makin banyak
jumlahnya, dan makin tinggi level profesiensinya. Untuk unsur kompetensi bidang,
jumlahnya semakin sedikit pada jabatanberjenjang tinggi, level profisiensinya rendah
pada jenjang yang rendah, pada umumnya tinggi pada jenjang pertengahan, dan
semakin tinggi pada jabatan-jabatan yang bersifat fungsional atau keahlian, namun
semakin rendah pada jabatan-jabatan yang bersifat general manager.
Bagi Pegawai yang dinyatakan tidak lulus dalam mengikuti Diklat Profesi pada
setiap level kompetensi, diberikan kesempatan mengulang Diklat Profesi yang sama
paling banyak 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun yang akan diatur lebih lanjut dalam
Petunjuk Pelaksanaan Diklat.
sebelumnya, kesempatan mengulang diberikan paling banyak 3 (tiga) kali pada Level
Kompetensi yang sama.
a. Integritas (Integrity).
b. Orientasi melayani pelanggan (Customer Service Orientation).
c. Orientasi pada pencapaian (Achievement Orientation).
d. Pembelajaran berkesinambungan (Continuous Learning).
e. Adaptasi (Adaptability).
Tabel 1
Pemetaan Kompetensi Inti Pada Jenis Jabatan Struktural
Integritas 4 3 3 2 2
Orientasi Pelayanan 4 3 3 2 2
Pelanggan
Pembelajaran 4 4 3 2 1
Berkesinambungan
Adaptasi 4 3 3 2 1
Peta kebutuhan kompetensi inti yang wajib dimiliki oleh setiap pegawai yang
menduduki jenis jabatan fungsional adalah sebagai berikut :
Tabel 2
Pemetaan Kompetensi Inti Pada Jenis Jabatan Fungsional
Integritas 4 3 3 2 2 1
Orientasi Pelayanan 3 3 3 2 1 1
Pelanggan
Orientasi pada 4 4 3 3 2 2
Pencapaian
Pembelajaran 4 3 3 2 1 1
Berkesinambungan
Adaptasi 3 3 2 2 2 1
Tabel 3
Pemetaan Kompetensi Peran Pada Jenis Jabatan Struktural
Business Spirit 3 2 1 - -
Relationship Building 4 3 1 1 1
Developing Others 4 4 2 2 1
Decision Making 4 3 2 2 1
Strategic Thinking 4 3 2 1 -
Team Leadership 4 3 2 2 1
Tabel 4
Pemetaan Kompetensi Peran Pada Jenis Jabatan Fungsional
Team Work 4 3 3 2 1 1
Business Spirit 2 1 - - - -
Strategic Thingking 3 2 2 1 - -
Uraian detail mengenai Soft Competency dapat dilihat pada Buku Direktori
Kompetensi Edisi Keempat September 2008 Jilid 1 dan uraian detail mengenai Hard
Competency dapat dilihal pada Buku Direktori Kompetensi Edisi Keempat Tahun
2008 Jilid 2
2.4.1. Pengertian
- DBK, adalah pendidikan dan pelatihan yang menitik beratkan pada penguasaan
suatu pengetahuan & keterampilan khusus dan sikap serta penerapannya
dilapangan kerja.
- Pengetahuan & keterampilan harus dapat didemontrasikan dengan standar
perusahaan yang ada
JENJANG DBK
JENJANG HAKEKAT
Keterangan :
- Lulus JENJANG (1) : Kompeten level kompetensi (2)
- Lulus JENJANG (2) : Kompeten level kompetensi (3)
- Lulus JENJANG (3) : Kompeten level kompetensi (5)
Dari beberapa penjelasan tersebut di atas tadi, maka dapat disimpulkan bahwa
identifikasi kebutuhan pelatihan adalah kegiatan memilah-milah kesenjangan antara
kemampuan yang dapat dilakukan karyawan saat ini dengan kemampuan yang
seharusnya/diharapkan dapat mereka lakukan di masa datang. Kemampuan saat ini
sering juga disebut sebagai kemampuan aktual, sedangkan kemampuan yang
diharapkan/seharusnya dinamakan kemampuan ideal. Dengan demikian identifikasi
kebutuhan pelatihan (IKD) dapat didefinisikan sebagai proses identifikasi
kesenjangan antara kemampuan ideal dengan kemampuan aktual.
perlu diatur tahapannya sedemikian rupa, agar hasilnya optimal. Salah satu model
tahapan kegiatan IKD yang banyak digunakan adalah seperti model dalam diagram
berikut :
TAHAPAN KEGIATAN TEKNIK IDENTIFIKASI
MERINCIKAN
PERFORMANSI TASK IDENTIFIKASI
PEKERJAAN
Questionare
IDENTIFIKASI
Interview
KEBUTUHAN PELATIHAN
Observation
Selain itu diagram juga memiliki sifat dasar visual yang dapat membantu kita
untuk melihat berbagai pola dan hubungan antar sebab. Pada umumnya diagram ini
sangat baik digunakan untuk :
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
25
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
- Mengajari team dan individu tentang proses yang sekarang atau proses yang
baru dan prosedurnya.
Setelah melalui diskusi dan pertimbangan yang matang, ide-ide yang telah
disetujui dimasukkan dan ditulis dalam form SWOT Identfication, selanjutnya ide-ide
tersebut ini dibahas kembali dalam kelompok untuk dicarikan strategi solusi
penanggulangannya.
Bidang
BidangPekerjaan
Pekerjaan
Lingkup
LingkupPekerjaan
Pekerjaan
Deskripsi
DeskripsiLingkup
Lingkup
Pekerjaan
Pekerjaan Identifikasi
Tugas
Identifikasi
IdentifikasiKewajiban
Kewajiban
b. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini merupakan jabatan yang disandang oleh seseorang atau
pekerjaan dan dipersyaratkan dalam melaksanakan tugas sebagai pekerja
sesuai dengan aktivitas sehari-hari di lapangan kerja, misal Instruktur JTM
(Jaringan Tegangan Menengah), Juru ketik, Ahli Pemasaran, dsb.
d. Identifikasi Kewajiban
Identifikasi kewajiban ini merupakan penjabaran dari lingkup pekerjaan atau
jabatan yang menguraikan suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh
seorang pekerja, misalnya bagi Ahli penjual harus mengenal produk yang
ditawarkan, mengetahui segmen pasar, merencanakan penjualan, dst.
e. Identifikasi Tugas-Tugas
Identifikasi tugas-tugas ini, merupakan penjabaran dari kewajiban-kewajiban
yang menguraikan secara jelas tentang tugas yang harus dikerjakan oleh
seseorang dalam mencapai satu kewajiban tertentu, misal seorang Guru yang
memiliki adalah mengetahui spesifikasi produk, mengetahui harga produk,
mengetahui manfaat produk bagi pelanggan, dst.
Untuk memperjeas pemahaman tentang Identifikasi tugas tersebut dapat kita
lihat untuk identifikasi tugas bidang pekerjaan sebagai berikut :
Contoh :
Kewajiban Tugas-tugas
A A1 A2
Melaksanakan Menyusun instrumen Melaksanakan
survey kebutuhan survey kebutuhan survey kebutuhan
pasar pasar pasar di lapangan
A3
Mengidentifikasi
data hasil survey
kebutuhan pasar
B B1 B2
Menetapkan Harga Menghitung biaya Menetapkan biaya
penyusutan produksi
B3 B4
Menghitung biaya Menghitung biaya
promosi pelaksanaan
B5
Menetapkan biaya
keuntungan
C C1 C2
Mempromosikan Menyiapkan Memasang iklan di
produk Leaflet/brosur media masa
C3
Mempresentasikan
produk
D D1 D2
Mengevaluasi hasil Mendata Mengevaluasi data
jasa pemasaran pelaksanaan hasil pemasaran
pemasaran
Mengembangkan level A. Menjalankan proses Dilakukan mulai Bimbingan konkrit dan aplikatif yang
kompetensi dalam area pembinaan (mentoring) kepada awal Februari tahun dilakukan secara langsung oleh
Developing People. Ali mengenai metode dan cara depan dan terus atasan mengenai bagaimana cara
untuk melakukan berlangsung hingga pengembangan SDMf
pengembangan SDM dengan bulan November. Mendokumentasikan dan meng-
menyusun telaahan staf tentang aplikasikan contoh-contoh riil yang
Kompetensi ini pengembngan SDM sesuai Visi diberikan oleh atasan mengenai
merupakan salah satu dan Misi Perusahaan. cara pengembangan SDMf
jenis kompetensi kritikal
yang dipersyaratkan
dalam posisi Aman SDM B. Mengirim Ali untuk mengikuti Dilakukan pada Mengembangkan ketrampilan dan
satu jenis posisi yang pengembangan melalui triwulan pertama. pengetahuan mengenai teknik
diproyeksikan akan Pelatihan Calon Asman SDM. pengembangan SDM.
ditempati oleh Bapak Ali Mendiskusikan hal-hal penting
dalam satu tahun yang dipelajari dengan
kedepan. atasan/mentor
Berbagai Jenis Tindakan Pengembangan
Membuat rencana kegiatan untuk
mengaplikasikan materi yang
Pada sisi lain, dari hasil diterima dalam pelatihan
assesment dan evaluasi
360 degree terlihat C. Memberikan penugasan kepada Dilakukan mulai Mengembangkan ketrampilan Ali
Secara periodikbulan
meminta
April 2004karyawandalam
untuk melakukan
Pementoran
bahwa Bapak Ali Ali untuk magang bersama mentransfer
membutuhkan proses Asman SDM proses pembelajaran dalam bidangilmu/pengetahuan
eksisting dalam tertentu yang kepada orang
(Mentoringship)
pengembangan pada kurun waktu 1(satu) bulan, lain
area kompetensi ini.
dipilih dengan
kemudian dilanjutkan sebagai
karyawan senior (mentor) yang
PH Asman SDMdianggap ahli.
selama Asman
SDM eksisting mengikuti
pengembangan di bidangnya.
5.1. Pengantar
Suatu program pelatihan dan pengembangan perlu dievaluasi dengan tujuan :
- Memberikan seberapa jauh sasaran program pelatihan dan pengembangan
dapat dicapai
- Memberikan informasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan dan memperbaiki
program yang akan datang serta menghindarkan diri dari bentuk yang tidak
efektif.
- Mengukur efektivitas program pengembangan dan pelatihan pegawai.
Evaluasi merupakan hal yang wajar karena kita mengharapkan adanya hasil-
hasil nyata di lapangan yang diperoleh dari suatu program pelatihan. Meskipun
demikian perlu disadari bahwa hasil nyata di lapangan merupakan interaksi dari
berbagai faktor, bukan semata-mata dari program pelatihan. Oleh karena itu dalam
mengevaluasi program pelatihan, harus jelas betul apa yang ingin dievaluasi.
Evaluasi akan lebih mengena sasaran jika kita melakukan evaluasi mengikuti
langkah-langkah tingkatan evaluasi diklat sebagai berikut :
- Reaksi, yaitu penilaian terhadap pelaksanaan program pelatihannya (tingkat
kepuasan peserta)
- Pelajaran, yaitu penilaian terhadap hasil belajar peserta yang mengikuti
pelatihan (tingkat pembelajaran)
- Tingkah laku, yaitu penilaian terhadap perubahan tingkah laku yang dihasilkan
dari program pelatihan (tingkat dampak perilaku di dalam bekerja).
- Hasil, yaitu penilaian terhadap hasil-hasil nyata di lapangan yang diperoleh dari
program pelatihan (tingkat dampak terhadap perusahaan/unit)
- Tingkat pengembalian investasi pelatihan /pengembangan ROTI perusahaan
/unit (tingkat kepuasan peserta)
Hal yang ingin dilihat dari evaluasi jenis ini adalah seberapa jauh peserta
mengenal/memahami/menguasai prinsip, fakta atau teknik yang diajarkan dan tidak
termasuk bagaimana aplikasi/penerapannya dalam pekerjaan sehari-hari.
3. Salah satu metode tes yang digunakan dalam assesment center adalah :
a. Role simulation
b. Tes IQ
c. Tes Kepribadian
Evaluasi jenis ini berkaitan dengan masalah penerapan dari bahan pelajaran
dalam kegiatan sehari-hari. Evaluasi ini perlu dilakukan karena dalam prakteknya
orang sering menguasai dan memahami prinsip atau pengetahuannya tetapi tidak
menerapkannya.
Harus diakui bahwa evaluasi tingkah laku ini bukan sesuatu yang mudah
karena perubahan tingkah laku dapat terjadi karena bermacam-macam pengaruh
bukan hanya dari tambahnya pengetahuan atau keterampilan peserta.
Seberapa signifikan?
Sangat Cukup Tidak
a. Tidak praktis
b. Atasan saya tidak mendorong saya
untuk berubah
c. Belum ada waktu
d. Sudah saya coba, tetapi tidak ada
hasilnya
e. Alasan lain
5. Sampai sejauh mana anda berniat untuk mengubah perilaku anda di masa
mendatang?
..... Banyak berubah ..... ckp banyak berubah ..... Tidak berubah
6. Apa saran anda untuk membuat program ini lebih bermanfaat bagi anda?
Apa saran anda agar program ini lebih bermanfaat bagi anda?
Evaluasi atasi hasil sulit dilakukan karena banyak faktor yang mempengaruhi
tercapainya keadaan seperti yang diharapkan. Kesulitan terutama terletak pada
menentukan seberapa jauh hasil pelatihan memberikan kontribusi terhadap
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
41
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
pemecahan masalah. Meskipun demikian evaluasi atas hasil ini tetap perlu
dilakukan.
Sebelum Sesudah
Jumlah produk cacat 121 unit 80 unit
Per bulan
6. PENINGKATAN EFEKTIVITAS
KEGIATAN PENGEMBANGAN SDM
PERIODE WAKTU
Eksekutif
Manajer
N Atasan
A
R
E
P
Trainer
Peserta
PERIODE WAKTU
Eksekutif
Manajer
N Atasan 60-80% 20-30% 50-60%
A
R
E
P
Trainer 20-30% 50-60% 10-20%
6.1. Lembagakan
Ubah cara kerja untuk mencakup ketrampilan-ketrampilan yang dipelajari
selama pelatihan. Bangun sistem dan mekanisme dimana materi training bisa
diaplikasikan secara mudah
Contoh:
Performance appraisals
Kaitkan kemajuan karir/promosi dengan penerapan pelatihan
Contoh:
- Lakukan Survei Iklim Organisasi
- Adakan Focus group
- Minta peserta mengisi kuesioner
- Adakan wawancara dengan orang-orang yang bekerja sama dengan peserta
Contoh:
- Berikan penghargaan untuk best practice
- Sediakan formulir untuk internal feedback
- Beri selamat kepada peserta setelah menyelesaikan pelatihan
- Adakan e-mail society atau Klub Alumni
Contoh:
- Lakukan Development Coaching
- Minta peserta membuat action planning secara formal
- Minta peserta membuat surat komitmen untuk dirinya sendiri dan atasannya
Peserta
Pelatihan
Pihak-pihak
yang Terlibat
6.5. Komunikasi
Adakan dialog tentang program pelatihan.
Contoh:
- Sebarkan informasi atau artikel.
- Lakukan komunikasi antara peserta dan atasannya sebelum, selama dan
sesudah pelatihan.
Contoh:
- Kaitkan dengan pelatihan sebelumnya
- Sediakan waktu untuk penerapan ketrampilan
- Lakukan reuni sebelum meluncurkan tahap berikutnya