Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah tentang Modal Ventura Syariah. .

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang Modal Ventura Syariah
ini untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Bandung, Mei 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
1.1 LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA ......................................................................... 4
1.2 MODAL VENTURA ............................................................................................... 5
1.3 RUMUSAN MASALAH .......................................................................................... 5
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................................... 6
1.1 VISI DAN MISI PNM SYARIAH .............................................................................. 6
1.2 SEJARAH PNM SYARIAH .................................................................................. 7
1.3 STRUKTUR ORGANISASI PNM SYARIAH .......................................................... 8
1.4 TATA KELOLA PNM SYARIAH ........................................................................... 9
1.5 RUPS Dan Dewan Komite di PNM Syariah .................................................... 11
Rapat Umum Pemegang Saham ................................................................................... 11
Dewan Komisaris....................................................................................................... 11
Dewan Direksi ........................................................................................................... 12
Komite Audit ............................................................................................................. 12
Dewan Pengawas Syariah ......................................................................................... 12
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

Lembaga Keuangan

Dalam materi bank dan lembaga keuangan lainnya, setelah mempelajari tentang Bank, maka
yang selanjutnya adalah tentang lembaga keuangan. Lembaga keuangan adalah lembaga yang
menyediakan jasa keuangan bagi para nasabahnya, pada umumnya lembaga keuangan ini diatur
oleh regulasi keuangan yang dibuat oleh pemerintah.

Bentuk umum dari lembaga keuangan ini antara lain perbankan, building society ( sejenis
koperasi di Inggris) , Credit union, pialang saham, aset manajemen, modal ventura, koperasi,
asuransi, dana pensiun, pegadaian dan bisnis serupa. Di negara kita ini, lembaga keuangan dibagi
menjadi dua kelompok yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non-bank (yaitu
asuransi,pegadaian,perusahaan sekuritas,lembaga pembiayaan,dll).

Lembaga keuangan ini berfungsi menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan
pasar uang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan
yang membutuhkan dana tersebut. Adanya lembaga keuangan semacam inilah yang
memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu investor
dikumpulkan dalam bentuk tabungan. Hal tersebut membuat risiko dari para investor ini beralih
pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman
hutang kepada yang membutuhkan. Hal ini merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpan
dana untuk menghasilkan pendapatan.

Peranan Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan memiliki beberapa peranan. Peran yang pertama adalah pengalihan aset.
Lembaga keuangan mempunyai aset dalam bentuk janji-janji untuk membayar. Dapat diartikan
pula sebagai pinjaman kepada pihak lain dengan jangka waktu yang diatur sesuai dengan
kebutuhan peminjam. Peran kedua yaitu likuiditas. likuiditas berkaitan dengan kemampuan
untuk memperoleh uang tunai pada saat dibutuhkan.

Peran selanjutnya adalah realokasi pendapatan. Dalam masyarakat, banyak orang yang memiliki
penghasilan cukup pada saat masih muda dan mereka sadar bahwa pendapatannya akan
berkurang ketika sudah tua dan berhenti bekerja. Oleh karena itu, mereka menyisihkan
pendapatannya sebagai persiapan di masa yang akan datang. Mereka dapat membeli atau
menyimpan barang seperti tanah, rumah, dll. Terakhir yaitu transaksi.

4
1.2 MODAL VENTURA

Modal ventura adalah suatu investasi dalam bentuk pembiayaan berupa penyertaan modal ke
dalam suatu perusahaan swasta sebagai pasangan usaha (investee company) untuk jangka waktu
tertentu. Pada umumnya investasi ini dilakukan dalam bentuk penyerahan modal secara tunai
yang ditukar dengan sejumlah saham pada perusahaan pasangan usaha. Investasi modal ventura
ini biasanya memiliki suatu risiko yang tinggi namun memberikan imbal hasil yang tinggi pula.
Kapitalis ventura atau dalam bahasa asing disebut venture capitalist (VC), adalah seorang
investor yang berinvestasi pada perusahaan modal ventura. Dana ventura ini mengelola dana
investasi dari pihak ketiga (investor) yang tujuan utamanya untuk melakukan investasi pada
perusahaan yang memiliki risiko tinggi sehingga tidak memenuhi persyaratan standar sebagai
perusahaan terbuka ataupun guna memperoleh modal pinjaman dari perbankan. Investasi modal
ventura ini dapat juga mencakup pemberian bantuan manajerial dan teknikal. Kebanyakan dana
ventura ini adalah berasal dari sekelompok investor yang mapan keuangannya, bank investasi,
dan institusi keuangan lainnya yang melakukan pengumpulan dana ataupun kemitraan untuk
tujuan investasi tersebut. Penyertaan modal yang dilakukan oleh modal ventura ini kebanyakan
dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan baru berdiri sehingga belum memilkii suatu riwayat
operasionil yang dapat menjadi catatan guna memperoleh suatu pinjaman. Sebagai bentuk
kewirausahaan, pemilik modal ventura biasanya memiliki hak suara sebagai penentu arah
kebijakan perusahaan sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.

1.3 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah Visi dan Misi PNM Syariah?


2. Bagaimana awal mula sejarah PNM Syariah?
3. Bagaiman struktur organisasi PNM Syariah?
4. Bagaimana Tata Kelola PNM Syariah?
5. Bagaimana RUPS Dan Dewan Komite di PNM Syariah?

5
BAB 2
PEMBAHASAN

1.1 VISI DAN MISI PNM SYARIAH

VISI

"Menjadi lembaga pembiayaan terkemuka dalam meningkatkan nilai tambah secara


berkelanjutan bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) yang berlandaskan
prinsip-prinsip Good Corporate" Governance (GCG).

MISI

1. Menjalankan berbagai upaya, yang terkait dengan operasional perusahaan, untuk


meningkatkan kelayakan usaha dan kemampuan wirausaha para pelaku bisnis UMKMK.

2. Membantu pelaku UMKMK untuk mendapatkan dan kemudian meningkatkan akses


pembiayaan UMKMK kepada lembaga keuangan baik bank maupun non-bank yang pada
akhirnya akan meningkatkan kontribusi mereka dalam perluasan lapangan kerja dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.

3. Meningkatkan kreatifitas dan produktivitas karyawan untuk mencapai kinerja terbaik dalam
usaha pengembangan sektor UMKMK.

6
1.2 SEJARAH PNM SYARIAH

Sejarah Terbentuknya PNM

Perjalanan sejarah perkembangan ekonomi di Indonesia, termasuk terjadinya krisis ekonomi


pada tahun 1997, telah membangkitkan kesadaran akan kekuatan sektor usaha mikro, kecil,
menengah dan koperasi dan prospek potensinya di masa depan.

Nilai srategis tersebut kemudian diwujudkan pemerintah dengan mendirikan PT. Permodalan
Nasional Madani (Persero) pada 1 Juni 1999, sebagai BUMN yang mengemban tugas khusus
memberdayakan usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK).

Tugas pemberdayaan tersebut dilakukan melalui penyelengaraan jasa pembiayaan dan jasa
manajemen, sebagai bagian dari penerapan strategi pemerintah untuk memajukan UMKMK,
khususnya merupakan kontribusi terhadap sektor riil, guna menunjang pertumbuhan pengusaha-
pengusaha baru yang mempunyai prospek usaha dan mampu menciptakan lapangan kerja.

PT. Permodalan Nasional Madani (Persero), atau PNM, didirikan sebagai pelaksanaan dari
Tap XVI MPR/1998 dan berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No.38/1999 tanggal 29 Mei 1999,
dengan modal dasar Rp1,2 triliun dan modal disetor Rp300 miliar. Beberapa bulan kemudian,
melalui Kep Menkeu No. 487 KMK 017 tanggal 15 oktober 1999, sebagai pelaksanaan dari
undang-undang No.23 tahun 1999, PNM ditunjuk menjadi salah satu BuMN Koordinator untuk
menyalurkan dan mengelola 12 skim Kredit program.

Setelah sebelas tahun beroperasi, seiring dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat dan
dunia usaha kepada perusahaan, Hingga kini, perusahaan tetap fokus menyalurkan pembiayaan
uMKMK kepada masyarakat yang hasilnya dinikmati oleh lebih dari satu juta kepala keluarga
dan 1.500 lembaga keuangan mikro di seluruh penjuru tanah air.

7
1.3 STRUKTUR ORGANISASI PNM SYARIAH

8
1.4 TATA KELOLA PNM SYARIAH

Good Corporate Governance

Good Corporate Government (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik
merupakan salah satu pilar utama yang menopang operasional sebuah perusahaan
sekaligus merupakan indikator utama dari akuntabilitas. PNM memiliki komitmen
yang tegas dalam implementasi GCG.
PNM menyadari sepenuhnya bahwa implementasi GCG akan membantu
pencapaian misi memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pemangku
kepentingannya. Bagi PNM, implementasi GCG bukan hanya sebagai formalitas
semata. Komitmen PNM dalam melaksanakan GCG dituangkan dalam Sistem
Manajemen PNM (SM PNM) untuk memastikan konsistensi pelaksanaan GCG di
lingkungan perseroan secara menyeluruh dengan melibatkan seluruh jajaran dan
perangkat tata laksana manajemen perseroan.
SM PNM memberikan arahan yang terukur dan accountable terhadap segala aspek
implementasi GCG dan konsep serta implementasi Sistem Manajemen Mutu
(Quality Management System) ISO 9001:2008, Balance Score Card (BSC) serta
perangkat organisasi lainnya. SM PNM juga dilandaskan kepada nilai dan budaya
perusahaan. Implementasi BSC di PNM fokus kepada beberapa aspek organisasi
perusahaan seperti keuangan, proses bisnis, optimasi SDM serta pemangku
kepentingan.
Untuk menjaga konsistensi implementasi GCG, perusahaan secara berkala dan
terprogram terus melakukan kajian dan evaluasi menyeluruh terhadap berbagai
aspek operasionalnya, termasuk di dalamnya adalah kajian-kajian terhadap
organisasi pendukung usahanya. Kajian dan evaluasi ini akan diikuti oleh
perbaikan-perbaikan operasional dan bisnis perusahaan agar mampu memenuhi
dan memuaskan kebutuhan serta harapan pelanggan akan layanan berkualitas
melalui output produk berkualitas dan berdaya saing tinggi sehingga dapat diterima
dengan baik oleh pasar. Implementasi GCG perseroan juga mencakup pengelolaan
dan pengendalian resiko untuk menjamin kemampuan perusahaan. Kajian lain
yang secara berkala dilakukan oleh perusahaan adalah evaluasi kelengkapan
struktur organisasi, termasuk aspek cost and benefit.

Manajemen PNM berkomitmen untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang


baik yang berlandaskan atas prinsip keterbukaan, kemandirian, akuntabilitas,
keadilan dan pertanggungjawaban dalam setiap kegiatan. Praktik Tata Kelola
Peruasahaan yang Baik sangat penting untuk memastikan tercapainya pertumbuhan
yang berkelanjutan.

9
Di samping itu, Tata Kelola Perusahaan yang Baik juga dapat membangun citra
perusahaan serta menjaga etika bisnis dan kepatuhan terhadap ketentuan yang ada
sehingga memberikan manfaat bagi seluruh stakeholder.

Pedoman Tata Kelola PNM


Tata kelola perusahaan adalah suatu subjek yang memiliki banyak aspek. Salah
satu topik utama dalam tata kelola perusahaan adalah menyangkut masalah
akuntabilitas dan tanggung jawab mandat, khususnya implementasi pedoman dan
mekanisme untuk memastikan perilaku yang baik dan melindungi kepentingan
pemegang saham. Fokus utama lain adalah efisiensi ekonomi yang menyatakan
bahwa sistem tata kelola perusahaan harus ditujukan untuk mengoptimalisasi hasil
ekonomi, dengan penekanan kuat pada kesejahteraan para pemegang saham. Ada
pula sisi lain yang merupakan subjek dari tata kelola perusahaan, seperti sudut
pandang pemangku kepentingan, yang menuntut perhatian dan akuntabilitas lebih
terhadap pihak-pihak lain selain pemegang saham, misalnya karyawan atau
lingkungan.

Pedoman Prilaku PNM


PNM menyadari arti penting implementasi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan
yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) sebagai salah satu cara untuk
meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Pengelolaan PNM selain harus mengikuti peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku juga harus menjunjung tinggi norma-norma perilaku dan nilai etika
berbisnis untuk meningkatkan reputasi dan citra Perusahaan. Pedoman Perilaku
(Code of Conduct) adalah sekumpulan etika berperilaku Insan PNM yang disusun
untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian perilaku,
sehingga tercapai output yang konsisten dan sesuai dengan nilai budaya
perusahaan dalam mencapai visi dan misinya. Untuk mencapai tujuan tersebut,
perlu komitmen yang tinggi dari Insan PNM yang dituangkan dalam buku
Pedoman Perilaku (Code of Conduct). Dalam rangka menyesuaikan dengan
dinamika bisnis PNM, maka dilakukan pembaharuan Pedoman Perilaku (Code of
Conduct), dengan memperhatikan peraturan dan ketentuan yang berlaku, Visi,
Misi, Tujuan dan Nilai-nilai PNM.

10
Perusahaan senantiasa terus mendorong kepatuhan insan PNM terhadap pedoman
perilaku ini dengan mewajibkan seluruh pemimpin untuk memastikan bahwa
Pedoman Perilaku (Code of Conduct) dipatuhi dan dijalankan dengan baik oleh
setiap insan PNM dalam unit kerja di bawah kepemimpinannya.

1.5 RUPS Dan Dewan Komite di PNM Syariah

Rapat Umum Pemegang Saham

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tertinggi perusahaan yang memegang
segala kewenangan yang tidak dilimpahkan kepada Dewan Komisaris dan/atau Direksi. Sesuai
dengan Anggaran Dasar Perseroan. RUPS memiliki kewenangan antara lain:

Mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi


Meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi atas pelaksanaan tugas-
tugas mereka dalam mengelola Perseroan
Melakukan pengubahan atas Anggaran Dasar Perseroan.
Menyetujui atau menolak berbagai usulan terkait dengan aksi korporasi dan kebijakan
strategis yangg akan dilakukan manajemen

RUPS dilaksanakan secara rutin satu kali dalam setahun (RUPS Tahunan). Sewaktu-waktu
apabila dibutuhkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) dapat dilaksanakan.

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk melakukan supervisi dan memberikan saran kepada
Direksi menyangkut masalah-masalah yang berkaitan dengan kebijakan Perseroan maupun
pelaksanaan pengelolaan Perseroan pada umumnya.

Susunan Dewan Komisaris PNM adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama : Prasetijono Widjojo M.J.

Komisaris : Agus Muharram

Komisaris : Meidyah Indreswari

Komisaris : Dilza Vierson

11
Dewan Direksi

Direksi bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan dan mengelola Perseroan dengan
prinsip kehati-hatian sesuai dengan ketentuan yang ada untuk kepentingan Perseroan dan dalam
rangka mencapai tujuan-tujuan Perseroan yang telah ditetapkan.

Susunan Direksi PNM adalah sebagai berikut:

Direktur Utama : Parman Nataatmadja

Direktur Keuangan & Operasi : Kemas Hasani

Direktur Bisnis Mikro I : M.Lukman Rizal

Direktur Bisnis Mikro II : Carolina Dina Rusdiana

Komite Audit

Komite Audit Perseroan adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu
tugas Dewan Komisaris dalam menilai kecukupan sistem pengendalian internal, kecukupan
pelaporan dan pengungkapan laporan keuangan serta tugas-tugas lain dalam rangka mendukung
fungsi pengawasan dan penasihatan yang dilakukan Dewan Komisaris. Komite Audit bersifat
mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan dan bertanggung jawab
langsung kepada Dewan Komisaris Perseroan.

Susunan Komite Audit adalah:

Anggota : Kamarrudin Rini

Anggota : Hari Setiadi

Dewan Pengawas Syariah

Dewan Pengawas Syariah (DPS) dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.
017/SK/PNM/VI/2002, tanggal 20 Juni 2002, tentang Pembentukan Dewan Pengawas Syariah
dan anggota-anggota DPS disusun berdasarkan Surat Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI
No.U-240/DSN-MUI/VII/2011 tanggal 12 Juli 2011, mengenai rekomendasi Dewan Pengawas
Syariah.

Tugas DPS adalah untuk membantu melakukan pengawasan atas kegiatan unit-unit usaha di
lingkungan Perseroan yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah agar tidak
menyimpang dari ketentuan dan prinsip syariah yang telah difatwakan oleh DSN.

Susunan Dewan Pengawas Syariah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

12
Anggota : Prof. Dr. Didin Hafidhuddin MSc Anggota : Dr. Syafii Antonio MSc

13
BAB III
PENUTUP

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/ErikNugroho/modal-ventura-syariah

http://pnm.co.id/publikasi

https://id.wikipedia.org/wiki/Modal_ventura

15
16
17

Anda mungkin juga menyukai