Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PROMOSI KESEHATAN

MAKALAH HIPERTENSI

Disusun oleh :
SUKMAWATI
P 17420513079

POGRAM STUDI D III KEPERAWATAN MAGELANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2014

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi merupakan penyakit yang
mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang ditimbulkannya
baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga membutuhkan penanggulangan jangka
panjang yang menyeluruh dan terpadu. Penyakit hipertensi menimbulkan angka morbiditas
(kesakitan) dan mortalitasnya (kematian) yang tinggi.
Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari berbagai
faktor resiko yang dimiliki seseorang. Berbagai penelitian telah menghubungkan antara berbagai
faktor resiko terhadap timbulnya hipertensi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tenyata prevalensi (angka kejadian)
hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Dari berbagai penelitian epidemiologis yang
dilakukan di Indonesia menunjukan 1,8-28,6% penduduk yang berusia diatas 20 tahun adalah
penderita hipertensi.
Hipertensi, saat ini terdapat adanya kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan lebih
banyak menderita hipertensi dibandingkan masyarakat pedesaan. Hal ini antara lain dihubungkan
dengan adanya gaya hidup masyarakat kota yang berhubungan dengan resiko penyakit hipertensi
seperti stress, obesitas (kegemukan), kurangnya olahraga, merokok, alkohol, dan makan makanan
yang tinggi kadar lemaknya.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan
darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus
meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun
drastis.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi hipertensi ?
2. Bagaimana mengukur tekanan darah ?
3. Menjelaskan penyebab hipertensi ?
4. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi ?
5. Menjelaskan akibat dari hipertensi ?
6. Bagaimana pencegahan hipertensi ?
7. Menjelaskan pengobatan hipertensi ?
8. Menjelaskan diit untuk pasien hipertensi ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi hipertensi.
2. Untuk mengetahui cara mengukur tekanan darah.
3. Untuk mengetahui penyebab hipertensi.
4. Untuk mengetahui gejala yang di timbulkan.
5. Untuk mengetahui akibat dari hipertensi.
6. Untuk mengetahui pencegahan hipertensi.
7. Untuk mengetahui pengobatan hipertensi.
8. Untuk mengetahui diit untuk pasien dengan hipertensi.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi, adalah meningkatnya tekanan darah atau kekuatan
menekan darah pada dinding rongga di mana darah itu berada. Tekanan Darah Tinggi (hipertensi)
adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. (Hiper artinya Berlebihan, Tensi artinya
tekanan/tegangan; jadi, hipertensi adalah Gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan
kenaikan tekanan darah diatas nilai normal.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak
secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah
juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan
lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi di
waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.

B. Mengukur Tekanan Darah


Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi
diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat
jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring
tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. Sejalan
dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah, tekanan
sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia
55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
Tekanan darah ditulis dengan dua angka, dalam bilangan satuan mmHg (millimeter air
raksa) pada alat tekanan darah/ tensi meter, yaitu sistolik dan diastolik. Sistolik adalah angka
yang tertinggi ialah tekanan darah pada waktu jantung sedang menguncup atau sedang
melakukan kontraksi. Diastolik adalah angka yang terendah pada waktu jantung mengembang
berada di dalam akhir relaksasi.
Misalnya tekanan darah 120/ 80 mmHG artinya tekanan sistolik 120 dan tekanan diastolik
80 mmHg.
Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh :
a. Kekuatan kuncup jantung yang mendesak isi bilik kiri untuk memasukkan darah ke dalam
batang pembuluh nadi.
b. Tahanan dalam pembuluh nadi terhadap mengalirnya darah.
c. Saraf otonom yang terdiri dari sistem simpatikus dan para simpatikus.

Klasifikasi tekanan darah


No Klasifikasi Sistolik Diastolik
1 Optimal < 120 mmHg < 80 mmHg
2 Normal < 130 mmHg < 85 mmHg
3 Normal tinggi 130 139 mmHg 85 89 mmHg
4 Hipertensi ringan 140 159 mmHg 90 99 mmHg
5 Hipertensi sedang 160 179 mmHg 100 109 mmHg
6 Hipertensi berat > 180 mmHg > 110 mmHg

Tekanan darah normal


Tekanan darah setiap orang bervariasi setiap hari, tergantung pada keadaan dan
dipengaruhi oleh aktivitas seseorang, jadi tekanan darah normalpun bervariasi.
Orang dewasa bila tekanan darah menunjukkan angka 140/ 90 mmHg ke atas dianggap
tidak normal. Ada anggapan tekanan darah rendah kurang baik, hal tersebut kurang tepat. Sebab
data statistik menunjukkan bahwa orang dengan tekanan darah rendah mempunyai umur yang
sama dengan yang disebut normal. Yang terbaik adalah menjaga tekanan darah agar normal dan
anggapan bahwa semakin bertambah usia tekanan darah lebih tinggi tidak menjadi masalah,
adalah anggapan yang perlu diluruskan, karena berdasarkan data statistik orang tua yang tekanan
darahnya berkisar di normal, kecenderungan mendapat gangguan stroke rendah. Periksa tekanan
darah secara teratur minimal 6 bulan sekali atau setiap kali ke dokter/ fasilitas kesehatan.
Di kenal 2 klasifikasi hipertensi (berdasarkan penyebabnya) yaitu :
a. Hipertensi primer (hipertensi idiophatik), dimana penyebabnya tidak diketahui dengan pasti.
Dikatakan juga bahwa hipertensi ini adalah dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor
lingkungan.
b. Hipertensi secundary, adalah hipertensi yang terjadi akibat dari penyakit dari penyakit lain
misalnya kelainan pada ginjal atau keruskanan dari sistem hormon.

WHO mengklasifikasikan hipertensi berdasarkan ada tidaknya kelainan pada organ tubuh lain,
yaitu :
a. Hipertensi tanpa kelainan pada organ tubuh lain.
b. Hipertensi dengan pembesaran jantung.
c. Hipertensi dengan kelainan pada organ lain di samping jantung.

Klasifikasi hipertensi berdasarkan tingginya tekanan darah yaitu :


a. Hipertensi borderline : tekanan darah antara 140/90 mmHg dan 160/95 mmHg.
b. Hipertensi ringan : tekanan darah antara 160/95 mmHg dan 200/110 mmHg.
c. Hipertensi moderate : tekanan darah antara 200/110 mmHg dan 230/120 mmHg.
d. Hipertensi berat : tekanan darah antara 230/120 mmHg dan 280/140 mmHg.
C. Penyebab hipertensi
Ada 2 macam hipertensi, yaitu esensial dan sekunder.
a. Hipertensi esensial adalah hipertensi yang sebagian besar tidak diketahui penyebabnya.
Ada 10-16% orang dewasa mengidap takanan darah tinggi.
b. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang diketahui sebab-sebabnya. Hipertesnsi jenis
ini hanya sebagian kecil, yakni hanya sekitar 10%.

Beberapa penyebab hipertensi, antara lain :


1. Keturunan
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara yang
memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi
lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada
kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan
bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.
2. Usia
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang
bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa
tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda
dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal.
3. Garam
Faktor ini bisa dikendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat
pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan,
orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.
4. Kolesterol
Faktor ini bisa dikendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda, dapat
menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat
pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat. Kendalikan
kolesterol Anda sedini mungkin.
5. Obesitas/Kegemukan
Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat
badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
6. Stres
Faktor ini bisa dikendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat
memicu tekanan darah tinggi.
7. Rokok
Faktor ini bisa dikendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi
tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan
stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan
darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-
penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
8. Kafein
Faktor ini dikendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman cola bisa
menyebabkan peningkatan tekanan darah.
9. Alkohol
Faktor ini bisa dikendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan
tekanan darah tinggi.

10. Kurang Olahraga


Faktor ini bisa dikendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan
darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah
tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan
darah tinggi.

D. Tanda dan Gejala hipertensi

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala, meskipun secara
tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan
darah tinggi (padahal sebenarnya tidak ada ).
Gejala-gejala hipertensi, antara lain :
a. Sebagian besar tidak ada gejala.
b. Sakit pada bagian belakang kepala.
c. Leher terasa kaku.
d. Kelelahan.
e. Mual.
f. Sesak napas.
g. Gelisah.
h. Muntah.
i. Mudah tersinggung.
j. Sukar tidur.
k. Pandangan jadi kabur karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal
Keluhan tersebut tidak selalu akan dialami oleh seorang penderita hipertensi. Sering juga
seseorang dengan keluhan sakit belakang kepala, mudah tersinggung dan sukar tidur, ketika
diukur tekanan darahnya menunjukkan angka tekanan darah yang normal. Satu-satunya cara
untuk mengetahui ada tidaknya hipertensi hanya dengan mengukur tekanan darah.

E. Akibat-akibat hipertensi
Komplikasi/bahaya yang dapat ditimbulkan pada penyakit hipertensi :
a. Pada mata : penyempitan pembuluh darah pada mata karena penumpukan kolesterol dapat
mengakibatkan retinopati, dan efek yang ditimbulkan pandangan mata kabur.
b Pada jantung : jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung yang lama dapat
menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa sakit dan bahkan
menyebabkan kematian yang mendadak.
c. Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun menyebabkan terjadi penumpukan
produk sampah yang berlebihan dan bisa menyebabkan sakit pada ginjal.
d. Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O2 berkurang bisa
menyebabkan pusing. Jika penyempitan pembuluh darah sudah parah mengakibatkan
pecahnya pembuluh darah pada otak (stroke).

F. Pencegahan hipertensi
Resiko seseorang untuk mendapatkan hipertensi (kecuali yang esensial), dapat dikurangi
dengan cara :
a. Memeriksa tekanan darah secara teratur.
e. Menjaga berat badan ideal.
f. Mengurangi konsumsi garam.
g. Jangan merokok.
h. Berolahraga secara teratur.
i. Hidup secara teratur.
j. Mengurangi stress.
k. Jangan terburu-buru.
l. Menghindari makanan berlemak.

Pencegahan Primer :
1. Tidur yang cukup, antara 6-8 jam per hari.
2. Kurangi makanan berkolesterol tinggi dan perbanyak aktifitas fisik untuk mengurangi berat
badan.
3. Kurangi konsumsi alkohol.
4. Konsumsi minyak ikan.
5. Suplai kalsium, meskipun hanya menurunkan sedikit tekanan darah tapi kalsium juga cukup
membantu.

Pencegahan Sekunder :
1. Pola makanam yamg sehat.
2. Mengurangi garam dan natrium di diet anda.
3. Fisik aktif.
4. Mengurangi Akohol intake.
5. Berhenti merokok.

Pencegahan Tersier :
1. Pengontrolan darah secara rutin.
2. Olahraga dengan teratur dan di sesuaikan dengan kondisi tubuh.

G. Pengobatan hipertensi
Pengobatan hipertensi untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut:
a) Pengobatan farmakologis yaitu dengan menggunakan obat-obatan atas ijin dokter
b) Pengobatan non farmakologis yaitu dengan

1. Mengurangi asupan garam dan lemak


2. Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan minum alkohol
3. Berhenti merokok bagi yang merokok
4. Menurunkan berta badan bagi yang kegemukan
5. Olah raga teratur seperti joging, jalan cepat, bersepeda, berenang
6. Menghindari ketegangan
7. Istirahat cukup
8. Hidup tenang
c) Pencegahan agar tidak terjadi komplikasi dari hipertensi
1. Kontrol teratur
2. Minum obat teratur
3. Diit rendah garam dan lemak
Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi antara lain:
1. Sayur-sayuran hijau kecuali daun singkong, daun melinjo dan melinjonya
2. Buah-buahan keculi buah durian
3. Ikan laut tidak asin terutama ikan laut air dalam seperti kakap dan tuna
4. Telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam 1 minggu dan diutamakan putih
telurnya saja
5. Daging ayam (kecuali kulit, jerohan dan otak karena banyak mengandung lemak)

Makanan yang perlu dihindari


1. Makanan yang di awetkan seperti makanan kaleng, mie instant, minuman kaleng
2. Daging merah segar seperti hati ayam, sosis sapi, daging kambing
3. Makanan berlemak dan bersantan tinggi serta makanan yang terlalu asin
Pengobatan tradisional
Selain obat-obatan yang diijinkan oleh dokter,ada cara lain yang tradisisonal yaitu dengan :
a. Dua buah belimbing diparut kemudian diperas airnya sehingga menjadi satu gelas belimbing
dan diminum setiap pagi.
b. Daun salam 4 lembar + 2 gelas air direbus sampai menjadi 1 gelas, minum 2 gelas/hari.
c. Makan 2 buah ketimun / hari atau dibuat jus

Cara membuat jus mentimun :


1. kg buah mentimun dicuci bersih
2. Dikupas kulitnya kemudian diparut
3. Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih
4. Diminum setiap hari 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan sore hari

BAB III
STUDI KASUS
1. Analisa Situasi
a. Karakteristik objek pengamatan
Nama : Ny. K
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Wironatan RT/RW : 02/ 02, Butuh, Purworejo
b. Latar belakang objek pengamatan
Pada pengamatan kasus, Ny. K, umur 45 tahun, agama Islam, sudah menikah. Klien mengalami
hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Klien mengeluh Sakit pada bagian belakang kepala, leher terasa
kaku, kelelahan, mual, sesak napas, gelisah, muntah, mudah tersinggung, sukar tidur. Klien
mendapat penanganan pertama dari bidan desa, karena kondisi klien yang semaki buruk keluarga
klien membawa klien ke rumah sakit, klien di diagnose hipertensi.
c. Perilaku awal
klien mengeluh pusing, leher terasa kaku, sesak napas dan sukar tidur.
d. Perilaku yang diharapkan
1. Klien akan lebih berhati-hati
2. Klien diharapkan mampu mengontrol emosi
3. Klien diharapkan mampu meningkatkan keamanan diri agar tidak terjadi cidera
4. Menjaga pola akan dan pola hidup sehat
5. Perubahan perilaku menjadi lebih baik/lebih mementingkan kesehatan
e. Pendidikan kesehatan yang diberikan
1. Definisi hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Pengobatan hipertensi
f. Media yang Digunakan
Leaflet.

INTERVENSI RASIONAL
1. Pantau tekanan darah. 1.Perbandingan dari tekanan
memberikan gambaran yang lebih
lengkap tentang keterlibatan/bidang
masalah vaskuler.
2.Mungkin berkaitan dengan
2. Amati warna kulit, kelembaban suhu, dan
vasokontraksi atau mencerminkan
masa pengisian kapiler. dekompensasi atau penurunan curah
jantung.
3.Mengindikasi gagal jantung,
3. Catat edema umum/tertentu. kerusakan ginjal atau vaskuler.

4.Membantu untuk menurunkan


4. Beri lingkungan tenang, nyaman, kurangi
rangsangan simpatis, menurunkan
aktifitas/keributan lingkungan dan batasi relaksasi.
jumlah pengunjung dan lamannya tinggal.

5. Pertahankan pembatasan aktifitas (jadwal


5.Menurunkan stress dan ketegangan
istirahat tanpa gangguan, istirahat di
yang mempengaruhi tekanan darah
tempat tidur/kursi), bantu pasien dan perjalanan penyakit hipertensi.
melakukan aktifitas perawatan diri sesuai
kebutuhan.

6. Anjurkan tehnik relaksasi, distraksi, dan


6.Mengurangi ketidaknyamanan dan
panduan imajinasi. dapat menurunkan rangsang simpatis.

7. Pantau respon terhadap obat untuk 7.Menurunkan rangsangan stress


membuat efek tenang, sehingga akan
mengontrol tekanan darah.
menurunkan tekanan darah.

8. Kolaborasi pemberian diit rendah garam 8.Penurunan risiko komplikasi lanjutan


dan lemak

CATATAN KEPERAWATAN
WAKTU IMPLEMENTASI RESPON
Minggu, 1. Memantau tekanan darah. DS : -
21 September 2014 DO :
TD = 160/100 mmHg
2. Mengamati warna kulit, DS : -
kelembaban suhu, dan masa DO : kulit kering, warna
pengisian kapiler. kulit sawo matang

3. Memcatat edema umum/tertentu. DS : -


DO : Tidak ada edema
4. Memberi lingkungan tenang,
nyaman, kurangi
DS : klien mengatakan
aktifitas/keributan lingkungan dan
merasa lebih tenang dan
batasi jumlah pengunjung dan
pikirannya lebih jernih
lamannya tinggal.
DO : klien tampak rileks
bernapas teratur dan
5. Mempertahankan pembatasan
tampak tenang
aktifitas (jadwal istirahat tanpa
gangguan, istirahat di tempat
DS : -
tidur/kursi), bantu pasien
DO : klien tampak rileks
melakukan aktifitas perawatan diri
bernapas teratur dan
sesuai kebutuhan.
tampak tenang

6. Mengajarkan tehnik relaksasi,


distraksi, dan panduan imajinasi.

DS : klien mengatakan
lebih rileks dan nyeri dapat
lebih berkurang seteh
melakukan teknik
7. Memantau respon terhadap obat
relaksasi.
untuk mengontrol tekanan darah.
DO : klien tampak rileks
bernapas teratur dan
8. Memberi makanan dengan menu :
tampak tenang
sayur sop, nasi, tahu goreng, buah
pisang, serta jus mentimun dan
DS : -
seledri DO : tidak ada respon
alergi terhadap obat

DS : klien mengatakan
makanan yang diberikan
terasa hambar tetapi enak
DO : klien menghabiskan
makanan yang diberikan
dan tampak menikmati.

Senin, 1. Memantau tekanan darah. DS : -


22 September 2014 DO :
TD = 140/ 90 mmHg
2. Mempertahankan lingkungan
DS : klien mengatakan
tenang, nyaman, kurangi
merasa lebih tenang dan
aktifitas/keributan lingkungan dan
pikirannya lebih jernih
batasi jumlah pengunjung dan
DO : klien tampak rileks
lamannya tinggal.
bernapas teratur dan
tampak tenang
3. Mempertahankan pembatasan
aktifitas (jadwal istirahat tanpa
DS : -
gangguan, istirahat di tempat
DO : klien tampak rileks
tidur/kursi), bantu pasien
bernapas teratur dan
melakukan aktifitas perawatan diri
tampak tenang
sesuai kebutuhan.

4. Menanyakan klien tentang tehnik


relaksasi, distraksi, dan panduan
imajinasi yang telah dajarkan
DS : klien mengatakan
sudah menerapkan apa
yang telah diajarkan dan
setelah melakukannya
klien mengatakan lebih
rileks dan nyeri dapat lebih
berkurang seteh
melakukan teknik
relaksasi.
5. Memantau respon terhadap obat DO : klien tampak rileks
untuk mengontrol tekanan darah. bernapas teratur dan
6. Memberi makanan dengan menu : tampak tenang
sayur sop, nasi, tempe goreng ,
buah apel, serta jus mentimun dan DS : -
seledri DO : tidak ada respon
alergi terhadap obat
DS : klien mengatakan
makanan yang diberikan
terasa hambar tetapi enak
DO : klien menghabiskan
makanan yang diberikan
dan tampak menikmati.

EVALUASI
Setelah dilakukan promosi kesehatan dan asuhan keperawatan klien mampu :
1. Melaporkan nyeri/ketidaknyamanan hilang atau terkontrol
2. Berpartisupasi dalam aktivitas yang diinginkan/diperlukan
3. Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan tekanan darah atau beban kerja jantung.
4. Menunjukkan perubahan pola makan ( misalnya pilihan makan, kuantitas,dan sebagainya),
mempertahankan berat badan yang diinginkan dengan pemeliharaan kesehatan optimal.
5. Mengidentivikasi perilaku koping efektif dan konsekuensinya
6. Klien menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen pengobatan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Penyakit Hipertensi merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat yang mana dapat
dihadapi baik itu dibeberapa negara yang ada didunia maupun di Indonesia.
Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah dengan memperbaiki rasa tawar
dengan menambah gula merah/putih, bawang (merah/putih), jahe, kencur dan bumbu lain yang
tidak asin atau mengandung sedikit garam natrium. Makanan dapat ditumis untuk memperbaiki
rasa. Membubuhkan garam saat diatas meja makan dapat dilakukan untuk menghindari
penggunaan garam yang berlebih. Dianjurkan untuk selalu menggunakan garam beryodium dan
penggunaan garam jangan lebih dari 1 sendok teh per hari.
DAFTAR PUSTAKA

1. Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia.
Penuntun Diet;Edisi Baru, Jakarta, 2004, PT Gramedia Pustaka Utama
2. Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani W. I, Setiowulan W, Kapita Selekta
Kedokteran Edisi ke-3 jilid 1, Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI, Jakrta, 1999

Anda mungkin juga menyukai