MAKALAH HIPERTENSI
Disusun oleh :
SUKMAWATI
P 17420513079
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi merupakan penyakit yang
mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang ditimbulkannya
baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga membutuhkan penanggulangan jangka
panjang yang menyeluruh dan terpadu. Penyakit hipertensi menimbulkan angka morbiditas
(kesakitan) dan mortalitasnya (kematian) yang tinggi.
Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari berbagai
faktor resiko yang dimiliki seseorang. Berbagai penelitian telah menghubungkan antara berbagai
faktor resiko terhadap timbulnya hipertensi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tenyata prevalensi (angka kejadian)
hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Dari berbagai penelitian epidemiologis yang
dilakukan di Indonesia menunjukan 1,8-28,6% penduduk yang berusia diatas 20 tahun adalah
penderita hipertensi.
Hipertensi, saat ini terdapat adanya kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan lebih
banyak menderita hipertensi dibandingkan masyarakat pedesaan. Hal ini antara lain dihubungkan
dengan adanya gaya hidup masyarakat kota yang berhubungan dengan resiko penyakit hipertensi
seperti stress, obesitas (kegemukan), kurangnya olahraga, merokok, alkohol, dan makan makanan
yang tinggi kadar lemaknya.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan
darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus
meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun
drastis.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi hipertensi ?
2. Bagaimana mengukur tekanan darah ?
3. Menjelaskan penyebab hipertensi ?
4. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi ?
5. Menjelaskan akibat dari hipertensi ?
6. Bagaimana pencegahan hipertensi ?
7. Menjelaskan pengobatan hipertensi ?
8. Menjelaskan diit untuk pasien hipertensi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi hipertensi.
2. Untuk mengetahui cara mengukur tekanan darah.
3. Untuk mengetahui penyebab hipertensi.
4. Untuk mengetahui gejala yang di timbulkan.
5. Untuk mengetahui akibat dari hipertensi.
6. Untuk mengetahui pencegahan hipertensi.
7. Untuk mengetahui pengobatan hipertensi.
8. Untuk mengetahui diit untuk pasien dengan hipertensi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi, adalah meningkatnya tekanan darah atau kekuatan
menekan darah pada dinding rongga di mana darah itu berada. Tekanan Darah Tinggi (hipertensi)
adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. (Hiper artinya Berlebihan, Tensi artinya
tekanan/tegangan; jadi, hipertensi adalah Gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan
kenaikan tekanan darah diatas nilai normal.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak
secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah
juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan
lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi di
waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
WHO mengklasifikasikan hipertensi berdasarkan ada tidaknya kelainan pada organ tubuh lain,
yaitu :
a. Hipertensi tanpa kelainan pada organ tubuh lain.
b. Hipertensi dengan pembesaran jantung.
c. Hipertensi dengan kelainan pada organ lain di samping jantung.
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala, meskipun secara
tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan
darah tinggi (padahal sebenarnya tidak ada ).
Gejala-gejala hipertensi, antara lain :
a. Sebagian besar tidak ada gejala.
b. Sakit pada bagian belakang kepala.
c. Leher terasa kaku.
d. Kelelahan.
e. Mual.
f. Sesak napas.
g. Gelisah.
h. Muntah.
i. Mudah tersinggung.
j. Sukar tidur.
k. Pandangan jadi kabur karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal
Keluhan tersebut tidak selalu akan dialami oleh seorang penderita hipertensi. Sering juga
seseorang dengan keluhan sakit belakang kepala, mudah tersinggung dan sukar tidur, ketika
diukur tekanan darahnya menunjukkan angka tekanan darah yang normal. Satu-satunya cara
untuk mengetahui ada tidaknya hipertensi hanya dengan mengukur tekanan darah.
E. Akibat-akibat hipertensi
Komplikasi/bahaya yang dapat ditimbulkan pada penyakit hipertensi :
a. Pada mata : penyempitan pembuluh darah pada mata karena penumpukan kolesterol dapat
mengakibatkan retinopati, dan efek yang ditimbulkan pandangan mata kabur.
b Pada jantung : jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung yang lama dapat
menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa sakit dan bahkan
menyebabkan kematian yang mendadak.
c. Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun menyebabkan terjadi penumpukan
produk sampah yang berlebihan dan bisa menyebabkan sakit pada ginjal.
d. Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O2 berkurang bisa
menyebabkan pusing. Jika penyempitan pembuluh darah sudah parah mengakibatkan
pecahnya pembuluh darah pada otak (stroke).
F. Pencegahan hipertensi
Resiko seseorang untuk mendapatkan hipertensi (kecuali yang esensial), dapat dikurangi
dengan cara :
a. Memeriksa tekanan darah secara teratur.
e. Menjaga berat badan ideal.
f. Mengurangi konsumsi garam.
g. Jangan merokok.
h. Berolahraga secara teratur.
i. Hidup secara teratur.
j. Mengurangi stress.
k. Jangan terburu-buru.
l. Menghindari makanan berlemak.
Pencegahan Primer :
1. Tidur yang cukup, antara 6-8 jam per hari.
2. Kurangi makanan berkolesterol tinggi dan perbanyak aktifitas fisik untuk mengurangi berat
badan.
3. Kurangi konsumsi alkohol.
4. Konsumsi minyak ikan.
5. Suplai kalsium, meskipun hanya menurunkan sedikit tekanan darah tapi kalsium juga cukup
membantu.
Pencegahan Sekunder :
1. Pola makanam yamg sehat.
2. Mengurangi garam dan natrium di diet anda.
3. Fisik aktif.
4. Mengurangi Akohol intake.
5. Berhenti merokok.
Pencegahan Tersier :
1. Pengontrolan darah secara rutin.
2. Olahraga dengan teratur dan di sesuaikan dengan kondisi tubuh.
G. Pengobatan hipertensi
Pengobatan hipertensi untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut:
a) Pengobatan farmakologis yaitu dengan menggunakan obat-obatan atas ijin dokter
b) Pengobatan non farmakologis yaitu dengan
BAB III
STUDI KASUS
1. Analisa Situasi
a. Karakteristik objek pengamatan
Nama : Ny. K
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Wironatan RT/RW : 02/ 02, Butuh, Purworejo
b. Latar belakang objek pengamatan
Pada pengamatan kasus, Ny. K, umur 45 tahun, agama Islam, sudah menikah. Klien mengalami
hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Klien mengeluh Sakit pada bagian belakang kepala, leher terasa
kaku, kelelahan, mual, sesak napas, gelisah, muntah, mudah tersinggung, sukar tidur. Klien
mendapat penanganan pertama dari bidan desa, karena kondisi klien yang semaki buruk keluarga
klien membawa klien ke rumah sakit, klien di diagnose hipertensi.
c. Perilaku awal
klien mengeluh pusing, leher terasa kaku, sesak napas dan sukar tidur.
d. Perilaku yang diharapkan
1. Klien akan lebih berhati-hati
2. Klien diharapkan mampu mengontrol emosi
3. Klien diharapkan mampu meningkatkan keamanan diri agar tidak terjadi cidera
4. Menjaga pola akan dan pola hidup sehat
5. Perubahan perilaku menjadi lebih baik/lebih mementingkan kesehatan
e. Pendidikan kesehatan yang diberikan
1. Definisi hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Pengobatan hipertensi
f. Media yang Digunakan
Leaflet.
INTERVENSI RASIONAL
1. Pantau tekanan darah. 1.Perbandingan dari tekanan
memberikan gambaran yang lebih
lengkap tentang keterlibatan/bidang
masalah vaskuler.
2.Mungkin berkaitan dengan
2. Amati warna kulit, kelembaban suhu, dan
vasokontraksi atau mencerminkan
masa pengisian kapiler. dekompensasi atau penurunan curah
jantung.
3.Mengindikasi gagal jantung,
3. Catat edema umum/tertentu. kerusakan ginjal atau vaskuler.
CATATAN KEPERAWATAN
WAKTU IMPLEMENTASI RESPON
Minggu, 1. Memantau tekanan darah. DS : -
21 September 2014 DO :
TD = 160/100 mmHg
2. Mengamati warna kulit, DS : -
kelembaban suhu, dan masa DO : kulit kering, warna
pengisian kapiler. kulit sawo matang
DS : klien mengatakan
lebih rileks dan nyeri dapat
lebih berkurang seteh
melakukan teknik
7. Memantau respon terhadap obat
relaksasi.
untuk mengontrol tekanan darah.
DO : klien tampak rileks
bernapas teratur dan
8. Memberi makanan dengan menu :
tampak tenang
sayur sop, nasi, tahu goreng, buah
pisang, serta jus mentimun dan
DS : -
seledri DO : tidak ada respon
alergi terhadap obat
DS : klien mengatakan
makanan yang diberikan
terasa hambar tetapi enak
DO : klien menghabiskan
makanan yang diberikan
dan tampak menikmati.
EVALUASI
Setelah dilakukan promosi kesehatan dan asuhan keperawatan klien mampu :
1. Melaporkan nyeri/ketidaknyamanan hilang atau terkontrol
2. Berpartisupasi dalam aktivitas yang diinginkan/diperlukan
3. Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan tekanan darah atau beban kerja jantung.
4. Menunjukkan perubahan pola makan ( misalnya pilihan makan, kuantitas,dan sebagainya),
mempertahankan berat badan yang diinginkan dengan pemeliharaan kesehatan optimal.
5. Mengidentivikasi perilaku koping efektif dan konsekuensinya
6. Klien menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen pengobatan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Penyakit Hipertensi merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat yang mana dapat
dihadapi baik itu dibeberapa negara yang ada didunia maupun di Indonesia.
Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah dengan memperbaiki rasa tawar
dengan menambah gula merah/putih, bawang (merah/putih), jahe, kencur dan bumbu lain yang
tidak asin atau mengandung sedikit garam natrium. Makanan dapat ditumis untuk memperbaiki
rasa. Membubuhkan garam saat diatas meja makan dapat dilakukan untuk menghindari
penggunaan garam yang berlebih. Dianjurkan untuk selalu menggunakan garam beryodium dan
penggunaan garam jangan lebih dari 1 sendok teh per hari.
DAFTAR PUSTAKA
1. Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia.
Penuntun Diet;Edisi Baru, Jakarta, 2004, PT Gramedia Pustaka Utama
2. Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani W. I, Setiowulan W, Kapita Selekta
Kedokteran Edisi ke-3 jilid 1, Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI, Jakrta, 1999