Anda di halaman 1dari 3

ETIKA

Dari segi etimologi (ilmu asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti
watak kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu
pengetahuan tentang azaz-azaz akhlak (moral). Dari pengertian kebahsaan ini terlihat bahwa
etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku manusia. Adapun arti etika dari
segi istilah, telah dikemukakan para ahli dengan ungkapan yang berbeda-beda sesuai dengan
sudut pandangnya. Menurut ahmad amin mengartikan etika adalah ilmu yang menjelaskan
arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan
tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan
untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat.
Moral
Arti moral dari segi bahasa berasal dari bahasa latin, mores yaitu jamak dari kata mos yang
berarti adapt kebiasaan. Di dalam kamus umum bahasa Indonesia dikatan bahwa moral
adalah pennetuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.Selanjutnya moral dalam
arti istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat,
perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar,
salah, baik atau buruk. Berdasarkan kutipan tersebut diatas, dapat dipahami bahwa moral
adalah istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan
nilai (ketentuan) baik atau buruk, benar atau salah. Jika pengertian etika dan moral tersebut
dihubungkan satu dengan lainnya, kita dapat mengetakan bahwa antara etika dan moral
memiki objek yang sama, yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan manusia
selanjutnya ditentukan posisinya apakah baik atau buruk.
Akhlak
Ahlak ialah hal ihwan yang melekat pada jiwa (Sanubari). Dari situ timbul perbuatan-
perbuatan secara mudah tanpa dipikir panjang dan diteliti terlebih dahulu (Spontanitas).
Apabila hal ihwal atau tingkah laku itu menimbulkan perbuatan-perbuatan baik dan terpuji
menurut pikiran dan syariah, maka tingkah laku itu disebut ahklak yang baik. Apabila
menimbulkan perbuatan-perbuatan yang buruk, maka tingkah laku disebut ahklak yang
buruk. Ahklak terpuji dan baik tidak akan terbentuk begitu saja, landasan dalam islam adalah
al-quran dan al-hadits, yakni kitab Allah dan sunnah rasullnya. Dari kedua landasan inilah
dijelaskan kreteria demi kreteria antara kebajikan dan kejahatan, keutamaan dan
keburukan, terpuji dan tercelah. Kedua Landasan itupula yang dapat dijadikan cermin dan
ukuran akhlak muslim. Ukuran itu ialah iman dan takwa semakin tinggi keimanan dan
ketakwaan semakin tinggi keimanan dan ketakwaan seseorang, akan seakin baik pula
ahlaknya, namun sebaliknya, semakin rendah nilai keimanan dan ketakwaan seseorang maka
akan semakin rendah pula kualitas ahlaknya.

Karakteristik etika dalam islam


Etika dalam Islam memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang baik dan
menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk.
2. Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral, ukuran baik dan buruknya
perbuatan seseorang didasarkan kepada al-Quran dan al-Hadits yang shohih.
3. Etika Islam bersifat universal dan komprehensif, dapat diterima dan dijadikan pedoman
oleh seluruh umat manusia kapanpun dan dimanapun mereka berada.
4. Etika Islam mengatur dan mengarahkan fitrah manusia kejenjang akhlak yang luhur dan
mulia serta meluruskan perbuatan manusia sebagai upaya memanusiakan manusia.

5. Etika islam merupakan pedoman mengenai perilaku individu maupun masyarakat di


segala aspek kehidupan yang sesuai dengan ajaran islam.

Akhlak yang perlu diaktualisasikan dalam kehidupan adalah sebagai berikut:

1. Akhlak kepada Allah swt.


a. Mentauhidkan Allah swt. (QS. Al-Ikhlas/112:1-4)
b. Beribadah kepada Allah swt. (QS. Adz-Dzaariyat/51:56)
c. Berdzikir kepada Allah swt. (QS. Ar- Rad/13:28)
d. Tawakkal kepada Allah swt. (QS. Hud/111:123)

2. Akhlak terhadap diri sendiri


a. Sabar (QS. Al-Baqarah/2:153)
b. Syukur (QS. An-Nahl/16:14)
c. Tawaddu (QS. Luqman/31:18)
d. Iffah, yaitu mensucikan diri dari perbuatan terlarang (QS. Al-Isra/17:26)
e. Amanah (QS. An-Nisa/14:58)
f. yajaah (QS. Al-Anfaal/18:15-16)
g. Qanaah (QS. Al-I?sra/17:26)

3. Akhlak terhadap orang lain


1. Akhlak terhadap kedua orang tua (QS. Al-Isra/17:23-24)
2. Akhlak terhadap keluarga, yaitu mengembangkan kasih sayang, keadilan dan
perhatian. (QS. An-Nahl/16:90 dan QS. At-Tahrim/66:6)
3. Akhlak terhadap tetangga (QS. An-Nisa/4:36)

4. Akhlak terhadap lingkungan

Berakhlak terhadap lingkungan hidup adalah di mana manusia menjalin dan


mengembangkan hubungan yang harmonis dengan alam sekitarnya. Allah menyediakan
kekayaan alam yang melimpah hendaknya disikapi dengan cara mengambil dan
memberi dari dan kepada alam serta tidak dibenarkan segala bentuk perbuatan yang
merusak alam. Maka alam yang terkelola dengan baik dapat memberi manfaat yang
berlipat ganda, sebaliknya alam yang dibiarkan merana dan diambil manfaatnya saja
justru mendatangkan malapetaka bagi manusia. (QS. Al-Qashash/28:77, QS. ar-
Rum/30:41, dan QS. Hud/11:61)
Macam Macam Moral
1. Moral keagamaan
Merupakan moral yang selalu berdasarkan pada ajaran agama Islam.
2. Moral sekuler
Merupakan moral yang tidak berdasarkan pada ajaran agama dan hanya bersifat
duniawi semata-mata.
Faktor yang memengaruhi moral
Secara garis besar ada 2 hal yang mempengaruhi moral:
1. Faktor orang tua
Seorang anak menjadikan orang tua maupun orang dewasa lainnya sebagai model atau
contoh yang melatih mereka langsung mengenai moral.

2. Faktor lingkungan.
Lingkungan sangat berpenaruh dalam pembentukan moral seseorang, karena di dalamnya
terdapat unsur adaptasi dan pembentukan/perubahan tingkah laku menyesuaikan
lingkungan dia berada.

Anda mungkin juga menyukai