Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGANTAR MANAJEMEN TEKNIK INDUSTRI

Disusun Oleh :
Nama : Wandi
Kelas : Teknik Industri 1.4

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


STT TEXMACO PURWAKARTA-SUBANG
2017
KATA PENGANTAR

Dengan Menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pengantar manajemen
teknik industri.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang manajemen teknik industri ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Purwakarta, September 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................................... 1
1.4 Metode Penulisan .................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2
2.1 Pengertian Teknik Industri dan Ruang Lingkupnya ............................................................. 2
a.Pengertian Teknik Industri.................................................................................................... 2
b. Ruang Lingkup Teknik Industri .......................................................................................... 3
b. Sejarah Teknik Industri di Indonesia ................................................................................... 3
2.3 Peranan Teknik Industri ........................................................................................................ 5
2.4 Manajemen Teknik Industri ................................................................................................. 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................ 7
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................ 7
3.2 Saran ...................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era globalisasi saat ini, perkembangan dunia perindustrian semakin meningkat dari
waktu ke waktu, banyaknya produk dan jasa yang sudah dihasilakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup kita. Namun, apakah kalian sudah mengetahui tentang awal mula adanya ilmu teknik
industri, tentang perkembangannya di dunia dan di Indonesia sehingga seperti saat ini. Maka dari
itu, pada materi makalah ini akan dibahas tentang perkembangan teknik industri.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Definisi Teknik Industri dan Ruang Lingkupnya?
2. Peranan Teknik Industri?
3. Definisi Manajemen Teknik Industri?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tentang Definisi Teknik Industri dan Ruang Lingkupnya.
2. Untuk mengetahui bagaimana Peranan Teknik Industri.
3. Untuk mengetahui Manajemen Teknik Industri.

1.4 Metode Penulisan


Adapun metode penulisan makalah ini adalah dengan cara kajian pustaka dengan mencari sumber
dari situs Internet.

a. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen Teknik Industri.
2. Untuk lebih memahami tentang Perananan Teknik Industri.

b. Manfaat
Bagi Peneliti : Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Teknik Industri, mengetahui
banyak hal Perkembangan Teknik Industri.
Bagi Pembaca : Untuk mengetahui tentang Perkembangan Teknik Industri.
Bagi Universitas : Sebagai koleksi perpustakaan dan sebagai referensi bagi mahasiswa dan
dosen-dosen yang mengajar dibidang tersebut.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teknik Industri dan Ruang Lingkupnya

a.Pengertian Teknik Industri

Sebelum membahas ruang lingkup teknik industri, kita harus mengetahui terlebih dahulu
apa itu definisi ruang lingkup? Ruang lingkup merupakan suatu batasan. Ruang lingkup juga dapat
dikemukakan pada bagian variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan
lokasi peneletian.

Kemudian apa itu definisi Teknik Industri? Terdapat 3 definisi teknik industri yang popular
dan menjadi referensi utama saat ini, diantaranya adalah definisi yang dikemukakan oleh.
Engineering Council For Professional Development (ECPD), Blanchard dan Menurut Institute of
Industrial Engineering (IIE).

Engineering Council For Professional Development (ECPD) berpendapat bahwasanya


teknik industri merupakan profesi dimana suatu pengetahuan (Mat & IPA) melalui studi,
pengalaman dan praktek diaplikasikan dengan tujuan untuk mengembangkan cara-cara
mendayagunakan, material dan kekuatan alam secara ekonomis untuk kemanfaatan bagi manusia.
Sedangkan menurut Blanchard Teknik Industri adalah aplikasi sistematis dari kombinasi
sumberdaya fisik dan alam dengan suatu cara tertentu untuk menciptakan, mengembangkan,
memproduksi, dan mendukung suatu produk atau suatu proses dimana secara ekonomi mencakup
beberapa bentuk kegunaan bagi manusia.

Dan menurut Institute of Industrial Engineering (IIE) Teknik Industri adalah Disiplin ilmu
yang menangani pekerjaan-pekerjaan perancangan (design), perbaikan (improvement),
peninstalan (installation), dan menangani masalah manusia, peralatan, bahan/material, informasi,
energi secara efektif dan efisien.

Dari ketiga definisi diatas disimpulkan bahwa teknik industri merupakan disiplin ilmu yang
beroperasi dalam manajemen material, mesin, manusia dan energi dan menangani pada bidang
perancangan, perbaikan, penginstallan hingga bisa menciptakan suatu produk dengan efisien dan
efektif.

2
b. Ruang Lingkup Teknik Industri

Ruang lingkup Teknik Industri adalah suatu hubungan yang terintegrasi antara manusia,
mesin, material, informasi, dan energi tersebut. Namun Teknik Industri lebih menekankan pada
hubungan antara manusia dengan mesin dan materialnya.

Pada dasarnya, ilmu Teknik Industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang keahlian, yaitu
Sistem Manufaktur, Manajemen Industri, dan Sistem Industri dan Tekno Ekonomi. Sistem
Manufaktur adalah sebuah sistem yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk
peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral yang terdiri dari manusia, mesin,
material, energi, dan informasi melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian,
pengedalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan
lingkungan kerjanya. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Sistem Manufaktur ini antara
lain adalah Sistem Produksi, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pemodelan Sistem,
Perancangan Tata Letak Pabrik, dan Ergonomi.

Bidang keahlian Manajemen Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan


pendekatan teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui fungsi
dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani dalam menghadapi
lingkungan usaha yang dinamis. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Manajemen Industri
antara lain adalah Manajemen Keuangan, Manajemen Kualitas, Manajemen Inovasi, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keputusan dan Ekonomi Teknik.

Sedangkan bidang keahlian Sistem Industri dan Tekno Ekonomi adalah bidang keahlian
yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan daya saing sistem integral yang
terdiri atas tenaga kerja, bahan baku, energi informasi, teknologi, dan infrastruktur yang
berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan pemerintah Bidang keilmuan yang
dipelajari di dalam Sistem Industri, Sistem Logistik, Logika Pemrograman, Operational Research,
dan Sistem Basis Data.

c. Sejarah Teknik Industri di Indonesia

Sejarah Teknik Industri di Indonesia di awali dari kampus ITB Institut Teknologi Bandung
pada tanggal 1 Januari 1971. Sejarah pendirian pendidikan Teknik Industri di ITB tidak terlepas
dari kondisi praktik sarjana mesin pada tahun lima-puluhan. Pada waktu itu, profesi sarjana Teknik
mesin merupakan kelanjutan dari profesi pada zaman Belanda, yaitu terbatas pada pekerjaan
pengoperasian dan perawatan mesin atau fasilitas produksi. Barang-barang modal itu sepenuhnya
diimpor, karena di Indonesia belum terdapat pabrik mesin.

Di Universitas Indonesia, keilmuan Teknik Industri telah dikenalkan pada awal tahun tujuh
puluhan, dan merupakan sub bagian dari keilmuan Teknik Mesin. Sejak 30 Juni 1998,
diresmikanlah Jurusan Teknik Industri (sekarang Departemen Teknik Industri).

3
Kalau pada masa itu, dijumpai bengkel-bengkel tergolong besar yang mengerjakan
pekerjaan perancangan konstruksi baja seperti yang antara lain terdapat di kota Pasuruan dan
Klaten, pekerjaan itu pun masih merupakan bagian dari kegiatan perawatan untuk mesin-mesin
pabrik gula dan pabrik pengolahan hasil perkebunan yang terdapat di Jawa Timur dan Jawa
Tengah. Dengan demikian kegiatan perancangan yang dilakukan oleh para sarjana Teknik Mesin
pada waktu itu masih sangat terbatas pada perancangan dan pembuatan suku-suku cadang yang
sederhana berdasarkan contoh-contoh barang yang ada. Peran yang serupa bagi sarjana Teknik
Mesin juga terjadi di pabrik semen dan di bengkel-bengkel perkereta-apian.

Pada saat itu, dalam menjalankan profesi sebagai sarjana Teknik Mesin dengan tugas
pengoperasian mesin dan fasilitas produksi, tantangan utama yang mereka hadapi ialah bagaimana
agar pengoperasian itu dapat diselenggarakan dengan lancar dan ekonomis. Jadi fokus pekerjaan
sarjana Teknik Mesin pada saat itu ialah pengaturan pembebanan pada mesin-mesin agar kegiatan
produksi menjadi ekonomis, dan perawatan (maintenance) untuk menjaga kondisi mesin supaya
senantiasa siap pakai.

Pada masa itu, seorang kepala pabrik yang umumnya berlatar-belakang pendidikan mesin,
sangat ketat dan disiplin dalam pengawasan terhadap kondisi mesin. Di pagi hari sebelum pabrik
mulai beroperasi, ia keliling pabrik memeriksa mesin-mesin untuk menyakini apakah alat-alat
produksi dalam keadaan siap pakai untuk dibebani suatu pekerjaan.

Pengalaman ini menunjukan bahwa pengetahuan dan kemampuan perancangan yang


dipunyai oleh seorang sarjana Teknik Mesin tidak banyak termanfaatkan, tetapi mereka justru
memerlukan bekal pengetahuan manajemen untuk lebih mampu dan lebih siap dalam pengelolaan
suatu pabrik dan bengkel-bengkel besar.

Sekitar tahun 1955, pengalaman semacam itu disadari benar keperluannya, sehingga
sampai pada gagasan perlunya perkuliahan tambahan bagi para mahasiswa Teknik Mesin dalam
bidang pengelolaan pabrik.

Pada awal tahun 1958, mulai diperkenalkan beberapa mata kuliah baru di Departemen
Teknik Mesin, diantaranya : Ilmu Perusahaan, Statistik, Teknik Produksi, Tata Hitung Ongkos dan
Ekonomi Teknik. Sejak itu dimulailah babak baru dalam pendidikan Teknik Mesin di ITB, mata
kuliah yang bersifat pilihan itu mulai digemari oleh mahasiswa Teknik Mesin dan juga Teknik
Kimia dan Tambang.

Sementara itu pada sekitar tahun 1963-1964 Bagian Teknik Mesin telah mulai
menghasilkan sebagian sarjananya yang berkualifikasi pengetahuan manajemen produksi/teknik
produksi. Bidang Teknik Produksi semakin berkembang dengan bertambahnya jenis mata kuliah.
Mata kuliah seperti : Teknik Tata Cara, Pengukuran Dimensional, Mesin Perkakas, Pengujian Tak

4
Merusak, Perkakas Pembantu dan Keselamatan Kerja cukup memperkaya pengetahuan mahasiswa
Teknik Produksi.

Pada tahun 1966 - 1967, perkuliahan di Teknik Produksi semakin berkembang. Mata kuliah
yang berbasis teknik industri mulai banyak diperkenalkan. Sistem man-machine-material tidak
lagi hanya didasarkan pada lingkup wawasan manufaktur saja, tetapi pada lingkup yang lebih luas
yaitu perusahaan dan lingkungan. Dalam pada itu, di Departemen ini mulai diajarkan mata kuliah :
Manajemen Personalia, Administrasi Perusahaan, Statistik Industri, Perancangan Tata Letak
Pabrik, Studi Kelayakan, Penyelidikan Operasional, Pengendalian Persediaan Kualitas Statistik
dan Programa Linier. Sehingga pada tahun 1967, nama Teknik Produksi secara resmi berubah
menjadi Teknik Industri dan masih tetap bernaung di bawah Bagian Teknik Mesin ITB. Pada tahun
1968 - 1971, dimulailah upanya untuk membangun Departemen Teknik Industri yang mandiri.
Upaya itu terwujud pada tanggal 1 Januari 1971.

2.3 Peranan Teknik Industri

Teknik industri terintegrasi dalam 3 sistem yaitu manusia, material, peralatan dan energy.
Hal ini menunjukkan semua sistem yang harus memproduksi atau meningkatkan nilai tambah, baik
berupa barang maupun jasa.Oleh karena itu, seorang teknik industri mempunyai peranan yang
sangat penting dalam mengolah 3 sistem tersebut. Peran-peran seorang teknik industri adalah:

Merancang

Merancang menunjukkan kemampuan kreatif mengkombinasikan pengetahuan yang telah


dimiliki ke dalam sebuah rancangan sistem. Sistem ini dapat berupa pula merancangan sistem
solusi, yaitu rancangan solusi yang multidisiplin, multiapproach dan multidimensi. Itulah
sebabnya banyak lulusan teknik industri yang bekerja pada bidang konsultasi.

Meningkatkan

Meningkatkan dapat diartikan sebagai manajemen. Pakar manajemen mengatakan bahwa


terdapat perbedaan antara administrasi dan manajemen. Administrasi berorientasi untuk
mengerjakan hal yang sama terus menerus secara tepat dan teratur, sedangkan manajemen
bermakna ada peningkatan yang harus dilakukan. Berdasarkan definisi ini tentunya manajemen
menunjukkan kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah, karena inti dari peningkatan
adalah kemampuan memecahkan masalah. Sistem ini mencakup kemampuan analisa, kemampuan
manajemen proyek, berpikir secara sistematis, sehingga berguna dalam memecahkan masalah.

5
Menginstalasi

Menginstalasi menunjukkan kemampuan untuk melakukan pendefinisian langkah-langkah


yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi terhadap rancangan sistem. Menginstalasi memaksa
seorang teknik industri untuk berpikir jauh kedepan dalam merancang dan meningkatkan sistem.
Dalam 7 kebiasaan manusia efektif, konsep ini dikenal sebagai mulailah dari hasil akhir yang
diinginkan (Begin With the End in Mind). Konsep ini merupakan perancangan yang sudah
memasukkan unsur kemudahan pemeliharaan, pembuatan, bahkan pengontrolan kualitas sehingga
produk dapat lebih cepat diterima oleh pasar dalam kualitas optimal.

2.4 Manajemen Teknik Industri

Merupakan karya seni dan ilmu dalam memperintah, mengatur orang dengan
menggunakan fungsi-fungsi managemen seperti perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing) dan pengawasan (kontrolling).

Manajemen industri merupakan cabaang tekik yang berhubungaan dengan penciptaan dan
pengelolaan sistem yang mengintegrasikan antara manusia, sumber daya dan energi secara
produktif.

Manajemen industri sebagai bidang admiistrasi bisnis, mempelajari struktur dan organisasi
perubahaan idustri. Biasaanya terdiri dari bidang-bidang administrasi bisnis yang diperlukan untuk
mencapai keberhasilan perusahaan dalam sektor manufaktur dan jasa meliputi manajemen operasi,
pemasaran dan manajemen keuangan.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas kesimpulan yang dapat diambil adalah :

Teknik industri merupakan cabang dari ilmu teknik yang berkenaan dengan
pengembangan, perbaikan, implementasi, dan evaluasi sistem integral dari manusia,
pengetahuan, peralatan, energi, materi, dan proses.lahir dan memiliki akar yang kuat dari
proses.
Sejarah Teknik Industri di Indonesia di awali dari kampus ITB Institut Teknologi Bandung
pada tanggal 1 Januari 1971.
Awal mula Teknik Industri dapat ditelusuri dari beberapa sumber berbeda, dan Frederick
Winslow Taylor ditetapkan sebagai Bapak Teknik Industri.
Pada dasarnya, ilmu Teknik Industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang keahlian, yaitu
Sistem Manufaktur, Manajemen Industri, dan Sistem Industri dan Tekno Ekonomi.
Kebijaksanaan pemerintah dalam rangka penguasaan teknologi merupakan alat yang
ampuh di dalam mewujudkan program industrialisasi nasional seperti yang telah ditetapkan
dalam GBHN.
Melalui program industrialisasi dan keterampilan yang dimiliki akan dapat menghantarkan
bangsa Indonesia ke dalam penemuan-penemuan baru baik "product technology",
"manufacturing technology" maupun "production process technology".

3.2 Saran
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
sangat mengharap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini aga menjadi lebih baik.

7
DAFTAR PUSTAKA

Adi, Yusman. (2015). Definisi dan Ruang Lingkup Teknik Industri [Online].
Tersedia: http://www.kuliahku.net/2017/09/definisi-ruang-lingkup-dan-teknik.html [28
September 2017]

M. Tri Pamungkas (2014) . Makalah Teknik Industri [Online]


Tersedia : https://www.academia.edu/20057399/MAKALAH_TEKNIK_INDUSTRI [28
September 2017]

Teknik Industri [Online] Tersedia : https://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_industri [28 September


2017]

Manajemen Industri [Online] Tersedia : http://rocketmanajemen.com/manajemen-industri/ [28


September 2017]

Anda mungkin juga menyukai