Anda di halaman 1dari 30

PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Tahun 2015

Makalah ini Disusun untuk memenuhi tugas Analisis Laporan Keuangan

Dosen pembimbing: Diah Ayu Susanti SE, AK, M.ACC,

Disusun oleh kelompok 4 :

Nama :

1. Evi Octaviani Sari 201412135

2. Vivi Fadhilatul hekmah 201512202

3. Nur Azizah 201512203

4. Hariyanti 201512207

Kelas : 4E

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

TAHUN AJARAN 2015/2016


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
karunia, rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kami masih diberi kesempatan untuk mengabdi dan
menyumbangkan pikiran untuk Nusa, Bangsa dan Negara khususnya melalui bidang
Pendidikan.Terwujudnya makalah Tentang Pengungkapan Laporan Keuangan dari berbagai
tinjauan ini merupakan kerja keras yang baik antara kelompok penyusun.

Kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
Analisis Laporan Keuangan dengan judulPengungkapan Laporan Keuangan PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk Tahun 2015". Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.

Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari dalam makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh sebab itu kami mohon maaf atas kesalahan dalam
makalah ini. Kami mengharap saran dan kritikan yang bersifat membangun kami untuk
sempurnanya makalah ini.

Akhir kata penyusun berharap makalah ini dapat memberi manfaat kepada penyusun
khususnya dan kepada pembaca umumnya dalam keikutsertaan mewujudkan pemuda-pemudi
yang mandiri.

Kudus, 17 Maret 2017

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma
berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan
Akta No.249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan
Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto,
SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri
kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C2-
2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan
diumumkan dalam. Berita Negara Republik Indonesia No.12 tanggal 11 Februari
1992, Tambahan No.611. Perseroan mengubah namanya yang semula PT
Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan
keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan
dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny
Kristianto, SH., Notaris di Jakarta. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka
di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh
Salim Group.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung didirikan pada


bulan Mei 1992 dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan salah
satu cabang dari PT Sanmaru Food Manufcturing Company Ltd. yang berpusat di
Jakarta dan mulai beroperasi pada bulan Oktober 1992. Pada saat itu jumlah
karyawan yang ada sebanyak 200 orang

Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang


berada di lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang
pengolahan mie instan.
Divisi mie instan merupakan divisi terbesar di Indofood dan pabriknya
tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang,
Lampung, Pontianak,Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar,
Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo,
Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup
didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk
dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan segar serta membantu program
pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.
Tujuan Pendirian
Tujuan didirikannya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung
adalah (1) memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha
internal maupun pengembangan usaha strategis; (2) mengurangi biaya
transportasi; (3) selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan; (4) mensuplai
daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang; dan (5) berperan serta
dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Visi dan misi yang ditunjukan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. adalah realistik, spesifik, dan meyakinkan yang merupakan penggambaran
citra, nilai, arah dan tujuan untuk masa depan perusahaan.

Visi
Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan
produk bermutu, berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi
pemimpin di industri makanan.

Misi
Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di
bidang industri makanan.

Perkembangan Perusahaan
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma
berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990. berdasarkan
keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan
dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 Perseroan mengubah
namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses
Makmur. Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah
perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang
didirikan pada tahun 1971. PT. Indofood Sukses Makmur terus mengalami
kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya pesebaran distribusi produk yang
dipasarkan. Saat ini, PT. memliki 36 pabrik, lebih dari 10 merek dengan 150 rasa
dan tipe distributor yang melayani hampir 150.000 outlet.

PT. Indofood Sukses Makmur cabang Bandung merupakan salah satu


bagian darinoodle division, PT. Indofood Sukses Makmur memiliki areal kantor
dan pabrik seluas 61.640 m. Cabang Bandung daerah cakupan pemasaran di
kabupaten dan kota Bandung, Cimahi, Cikampek, Purwakarta, Subang, Cirebon,
Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Cianjur, Indramayu, dan Sumedang.
PT. Indofood Sukses Makmur TBK cabang Indofood Grup yang bergerak
dibidang mie instan merupakan pelopor dalam industri makanan olahan di
Indonesia. Saat ini perusahaan menjadi perusahaan pengolahan mie terdepan dan
memegang market leader pada masing-masing brand yang dimilikinya.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana


produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar.
Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas
maupun kualitas produk. Oleh karena itu, perusahaan selalu mengembangkan
inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya selera konsumen.
Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan
terdiri dari 2 kelompok besar yaitu :
1. Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus; dan

2. Mie telor, yaitu mi yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng


melainkan dikeringkan.

Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu,


minyak bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah
untuk melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan tercemar atau rusak
sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen.
Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke dalam karton.
Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan dan
kemudian menuju gudang untuk disalurkan.
Kelebihan

Setiap tahunnya PT. Indofood Sukses Makmur Tbk harus mengendalikan


biaya promosi agar biaya promosi yang dikeluarkan untuk promosi produk tidak
mengeluarkan biaya yang terlalu banyak yang menjadi pemborosan perusahaan
dan supaya tingkat penjualan tidak menurun. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
melakukan pendistribusian yang sesuai dengan target pasar, produk yang
dihasilkanpun harus memenuhi dengan minat konsumen.

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk terus mengadakan riset terhadap pasar
untuk menyaingi pesaing perusahaan lain. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
menambah unggulan-unggulan terhadap produk yang akan dipasarkan,
memperhatikan kualitas produk yang ingin dipasarkan, melihat kebutuhan dari
konsumen dan perusahaan melakukan gebrakan yang menjadi daya tarik
konsumen terhadap produk yang dipasarkan.
Kekurangan

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk kurang meningkatkan kewaspadaan


kepada produksi mie lain yang gencar malakukan promosi yang sangat agresif.
Seharusnya, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk harus melakukan juga promosi
yang agresif dan luar biasa, dan membuat harga produknya dibawah dari produk
yang lainnya, ditambah keunggulan-keunggulan lain. Sehingga dapat
meningkatkan hasil produksi dengan baik.

Dan juga PT. Indofood Sukses Makmur Tbk harus memiliki kemampuan
untuk mengidentifikasi mengenal kebutuhan dan keinginan konsumen yang
heterogen, sehingga dapat mengetahui dengan jelas kebutuhan dan keinginan
konsumen. Itu semua dilakukan agar melancarkan kegiatan produksi agar sesuai
dengan target pasar yang diinginkan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu Informasi Akuntansi ?

2. Apa itu akuntansi dan informasi akuntansi ?

3. Apa saja tujuan pelaporan keuangan ?

4. Pengungkapan pada laporan keuangan pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 INFORMASI AKUNTANSI


Menurut Accounting Principles Board, yang mana akuntansi adalah
kegiatan jasa yang memiliki fungsi untuk menyediakan data informasi secara
kuantitatif khususnya jasa yang memiliki fungsi untuk menyediakan data untuyk
pengambilan keputusan masalah ekonomi. Setelah melihat beberapa pengertian
mengenai akuntansi tersebut, maka bisa dikatakan bahwa informasi akuntansi
meruapakan data yang diproses dan diolah dalam bentuk pencatatan yang runtun
terkait dengan keuangan ataupun transaksi sehingga dapat digunakan oleh pihak
yang membutuhkan seperti perusahaan, lembaga, pengusaha dan lain-lain. Adanya
informasi akuntansi dibuat mencapai beberapa tujuan di antaranya adalah
menyediakan data terkait pengelolaan keuangan, ketepatan penyajian ataupun
struktur organisasinya.

2.2 AKUNTANSI DAN INFORMASI AKUNTANSI


Akuntansi bisa didefinisakan sebagai proses pengidentifikasian,
pengukuran, pencatatan, dan pengkomunikasian informasi ekonomi yang bisa
dipakai untuk penilaian (judgment) dan pengambilan keputusan oelh pemakai
informasi tersebut. Karena biasanya pemakai hanya bisa menampung dan
menganalisis informasi yang terbatas, maka tujuan pelaporan akuntansi adalah
membuat sistem pemrosesan dan komunikasi yang meringkaskan informasi
perusahaan yang sangat banyak ke dalam bentuk yang bisa dipahami.

Dengan demikian akuntansi bisa dipahami sebagai penghubung antara


kegiatan ekonomi suatu perusahaan dengan pembuat keputusan. Kebanyakan
pelaporan akuntansi dilakukan oleh perusahaan Gambar 2.1 ini menggambarkan
informasi akuntansi yang menghubungkan kegiatan ekonomi perusahaan dengan
pengambil keputusan.

Pemakai data akuntansi secara umum bisa dikelompokan ke dalam dua


kelompok yaitu (1) pemakai internal, dan (2) pemakai eksternal. Pemakai
eksternal adalah investor atau calon investor yang meliputi pembeli atau calon
pembeli saham atau obligasi, kreditor atau peminjam dana bank, supplier, dan
pemakai-pemakai lain, seperti karyawan, analis keuangan, pialang saham,
pemerintah (berkaitan dengan pajak), dan bapepam (berkaitan dengan perusahaan
yang go public).
Pemakai internal adalah pihak manajemen yang bertanggung jawab
terhadap pengelolaan perusahaan harian (jangka pendek dan juga jangka panjang).
Pemakai eksternal biasanya mendasarkan terutama hanya pada laporan keuangan
yang dipublikasikan. Informasi tambahan bisa diperoleh melalui publikas-
publikasi lain seperti dari majalah dan surat kabar. Sebaliknya, pemakai informasi
akuntansi internal bisa memperoleh baik laporan keuangan yang dipublikasikan
maupun informasi keuangan yang tidak dipublikasikan, serta informasi non-
keuangan lainnya yang relevan. Pemakai internal mempunyai akses ke informasi
akuntansi yang lebih besar; faktor pembatas disini adalah kemampuan sistem
akuntansi untuk memberikan informasi yang diperlukan. Semakin baik sistem
informasi yang disusun, berarti akan semakin banyak informasi relevan yang bisa
dihasilkan.

Gambar 2.1. Informasi Akuntansi, Kegiatan Ekonomi, dan Pengambilan


Keputusan
2.3 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN
Tujuan-tujuan laporan keuangan yang semuanya bersifat umum, berkaitan
dengan pemakai eksternal yang bermacam-macam jenisnya bukan pemakai
internal yang spesifik seperti manajemen. Gambar di bawah (Gambar 2.3)
menggambarkan tujuan laporan keuangan dimulai dari yang paling umum,
kemudian bergerak ke tujuan yang lebih spesifik.

Informasi yang Bermanfaat untuk Pengambialn Keputusan


Tujuan yang paling umum yang diperlihatkan pada Gambar 2.3 adalah
bahwa pelaporan keuangan harus memberikan informasi yang bermanfaat untuk
investor, dan pemakai lainnya, saat ini maupun potensial (masa mendatang), utnu
pembuatan keputusan investasi, kredit, dan investasi semacam lainnya. Dari tujuan
yang paling umum di atas, kemudian tujuan berikutnya yang lebih spesifik. Tujuan
tersebut berkaitan dengan perkiraan penerimaan kas untuk pemakai eksternal.

Informasi yang Bermanfaat untuk Memperkirakan Aliran Kas untuk


Pemakai Eksternal
Tujuan kedua dalam bagan tersebut dinyatakan sebagai berikut. Laporan
keuangan harus memberikan informasi yang bermanfaat untuk pemakai eksternal
untuk memperkirakan jumlah, waktu, dan ketidakpastian (yang berarti risiko)
penerimaan kas yang berkaitan. Tujuan ini penting, karena investor atau pemakai
eksternal mengeluarkan kas untuk memperoleh aliran kas masuk. Pemakai
eksternal harus yakin bahwa ia akan memperoleh aliran kas masuk yang lebih dari
aliran kas keluar. Pemakai eksternal harus memperoleh aliran kas masuk bukan
hanya yang bisa mengembalikan aliran kas keluar (return on investement), tetapi
juga aliran kas masuk yang diperlukan utnu membantu menganalisis jumlah dan
saat/waktu penerimaan kas (yaitu deviden, bunga) dan juga memperkirakan risiko
yang berkaitan.

Informasi yang Bermanfaat untuk Memperkirakan Aliran Kas Perusahaan


Penerimaan kas pihak eksternal akan ditentukan oleh aliran kas masuk
perusahaan. Perusahaan yang kesulitan kas akan mengalami kesulitan untuk
memberi kas ke pihak eksternal, dan dengan demikian penerimaan kas ke pihak
eksternal akan terpengaruh.
Gambar 2.3. Tujuan Pelaporan Keuangan
TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN
Tujuan Umum
Memberi informasi yang bermanfaat bagi investor, kreditur, dan
pemakai lainnya, sekarang atau masa yang akan datang (potensial)
untuk membuat keputusan investasi, pemberian kredit, dan keputusan
lainnya yang serupa yang rasional

Diturunkan Tujuan
Pemakai Eksternal Memberi informasi yang bermanfaat bagi investor, kreditur, dan
pemakai lainnya, sekarang atau masa yang akan datang (potensial)
untuk memperkirakan jumlah, waktu (timing), dan ketidakpastian dari
. penerimaan kas dari deviden atau bunga, dan dari penjualan,
pelunasan surat-surat berharga atau hutang pinjaman.

Diturunkan Tujuan
Perusahaan (lembaga) Memberi informasi untuk menolong investor, kreditur, dan pemakai
lainnya untuk memperkirakan jumlah, waktu (timing), dan
ketidakpastian aliran kas masuk bersih ke perusahaan (lembaga).

Tujuan Spesifik

Memberi informasi Memberi informasi Memberi informas


sumber daya pendapatan yang aliran kas
ekonomi kewajiban, komprehensif
dan modal saham
Tujuan ketiga adalah pelaporan keuangan harus memberikan informasi
untuk membantu pihak eksternal untuk memperkirakan jumlah, waktu, dan
ketidakpastian aliran kas masuk bersih perusahaan. Penerimaan kas perusahaan
diperoleh selama siklus bisnis perusahaan tersebut, dimulai dari pembelian bahan-
bahan mentah, produksi, penjualan, dan penerimaan kas kembali. Dalam siklus
tersebut perusahaan juga mngeluarkan kas (misal untuk membeli bahan mentah).
Penerimaan kas bersih perusahaan akan mempengaruhi penerimaan kas bersih
pihak eksternal.

2.4 DISCLOSURE (PENGUNGKAPAN) PADA LAPORAN KEUANGAN


PERUSAHAAN
Kata Disclosure memiliki arti tidak menutupi atau tidak menyembunyikan.
Apabila dikaitkan dengan data, Disclosure berarti memberikan data yang
bermanfaat kepada pihak yang memerlukan. Jadi data tersebut harus benar-benar
bermanfaat, karena apabila tidak bermanfaat, maka tujuan dari pengungkapan
(Disclosure) tersebut tidak akan tercapai. Apabila dikaitkan dengan laporan
keuangan, Disclosure mengandung arti bahwa laporan keuangan harus
memberikan informasi dan penjelasan yang cukup mengenai hasil aktifitas suatu
unit usaha. Dengan demikian informasi yang diungkapkan harus jelas, lengkap dan
dapat menggambarkan secara tepat mengenai kejadian-kejadian ekonomi yang
berpengaruh terhadap hasil operasi unit usaha tersebut.
Tiga konsep pengungkapan yang umumnya diusulkan adalah sebagai berikut :

1. Pengungkapan yang cukup (Adequate)


Disclosure yang minimal harus ada sehingga ikhtisar-ikhtisar
keuangan menjadi tidak menyesatkan.
2. Wajar (Fair Disclosure)
Tersirat tujuan-tujuan etis untuk memberikan perlakuan yang sama
kepada semua pihak yang merupakan pembaca potensi pembaca potensial
dari laporan keungan.
3. Lengkap(Full)
Berarti penyajian semua informasi yang relevan. Bagi beberapa
pihak Full Disclosure berarti penyajian informasi secara berlebih-lebihan
dan karenanya tidak tepat. Informasi yang berlebih-lebihan adalah
berbahaya karena penyajian informasi dengan detail terlalu banyak justru
akan menyembunyikan informasi yang penting dan membuat laporan
keuangan menjadi sukar diinterpretasikan.

Yang paling umum digunakan dari ketiga konsep diatas adalah


pengungkapan yang cukup (Adequate).
Pengungkapan (Disclosure) dalam Laporan Keuangan
Tujuan yang positif dari Disclosure adalah untuk memberikan informasi
yang penting dan relevan kepada para pemakai laporan keuangan, sehingga dapat
membantu mereka dalam membuat keputusan dengan cara yang terbaik. Ini berarti
bahwa informasi yang tidak material atau relevan harus diabaikan apabila kita
mengaharapkan bahwa informasi yang disajikan itu mempunyai makna dan dapat
dimengerti.

Sejalan dengan tujuan dasar akuntansi, salah satu tujuan yang dicapainya
adalah penyajian informasi yang cukup sehingga perbandingan dari hasil yang
diharapkan dapat dilakukan. Kemungkinan membandingkan (comparability) dapat
dicapai dengan dua cara, yaitu:
1. Dengan Penyajian Disclosure yang cukup mengenai bagaimana angka-angka
akuntansi diukur dan dihitung.
2. Dengan memberikan kemungkinan kepada investor untuk melakukan rangkai
dari berbagai masukan kedalam decision models-nya.

Laporan keuangan perusahaan ditujukan kepada pemegang saham,


investor, dan kreditur. Disamping ketiga pihak tersebut, pengungkapan juga
diberikan kepada pegawai, konsumen, pemerintah dan masyarakat umum, tetapi
pihak-pihak ini dipandang sebagai penerima kedua dari laporan keuangan dan
bentuk-bentuk lain pengungkapan.

Masalah yang berkaitan dengan seberapa banyak informasi perlu disajikan


dalam laporan keuangan sangat dipengaruhi oleh tujuan pelaporan keuangan.
Dalam SFAC No. 1 FASB (1980) menyebutkan bahwa tujuan pelaporan keuangan
tidak terbatas pada isi dari laporan keuangan. Dengan kata lain cakupan pelaporan
keuangan adalah lebih luas dibandingkan dengan laporan keuangan.

PRINSIP PENGUNGKAPAN PENUH


IASB menyatakan bahwa beberapa informasi yang bermanfaat lebih baik
disajikan dalam laporan keuangan dan beberapa lainnya lebih baik disajikan
dengan menggunakan media pelaporan keuangan selain lapiran keuangan. Sebagai
contoh, meskipun laba dan arus kas telah tersedia dalam laporan keuangan, namun
para investor mungkin lebih baik melihat perbandingan hal itu dengan perusahaan
lain dalam industry yang sama, yang bisa ditemui pada artikel berita atau laporan
perusahaan perantara (broker).

Seperti telah dinyatakan pada Bab 2, profesi akuntansi telah menerapkan


prinsip pengungkapan penuh yang berlaku bagi pelaporan keuangan atas setiap
fakta keuangan yang cukup signifikan untuk mempengaruhi pertimbangan
pembaca yang menerima informasi itu. Bberapa pihak berpendapat bahwa
persyaratan pelaporan sudah begitu rinci dan substansial sehingga pemakai akan
mengalami kesulitan memahami informasi tersebut, mereka menuduh profesi
akuntansi menyajikan informasi yang berlebihan (information overload).
Peningkatan Persyaratan Pelaporan
Penyebab peningkatan persyaratan pengungkapan ini adalah beragam, beberapa
diantaranya adalah :
1. Kerumitan Lingkungan Bisnis
2. Kebutuhan akan informasi yang tepat waktu

3. Akuntansi sebagai alat Pengendalian dan Pemantauan.


BAB III

PEMBAHASAN

3.1 AKUNTANSI DAN INFORMASI AKUNTANSI PADA PT INDOFOOD


CBP SUKSES MAKMUR TBK.
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, menyediakan data informasi
secara kuantitatif yang dapat dimanfaatkanoleh pihak-pihak yang berkepentingan
untuk pengambilan keputusan. Informasi Akuntansi yang terdapat pada PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk pada Laporan keuangan tahunannya sudah
baik dan benar, semua informasi yang terdapat pada perusahaan sudah
dicantumkan yang nantinya informasi itu akan digunakan oleh para pamakai data
akuntansi, seperti :

1. Pihak Intern
Pihak intern adalah pihak yang diberi tanggung jawab melaksanakan
kegiatan perusahaan. Pemakai informasi akuntansi dari pihak intern biasanya
adalah pimpinan perusahaan ataupun manajer perusahaan.

Para manajer perusahaan adalah pihak yang sangat tergantung dan paling
banyak berhubungan dengan hasil akhir akuntansi. Manajer perusahaan
menjalankan segala kegiatan dengan jalan mengikuti secara seksama garis-garis
pedoman yang telah ditetapkan oleh pemilik perusahaan. Dengan pedoman ini
para manajer dapat merencanakan dan mengendalikan pekerjaa sehari-hari.
Tiap-tiap manajer dari yang terendah hingga yang tertinggi memerlukan
informasi akuntansi yang cermat dan yang berkaitan dengan bidang
pertanggungjawaban mereka masing-masing. Misalnya, untuk menentukan harga
pokok suatu produk, seorang manajer bagian produksi seringkali memerlukan
informasi akuntansi yang berhubungan dengan perhitungan biaya-biaya produksi.

2. Pihak Ekstern
Pihak ekstern adalah pihak di luar perusahaan tetapi mempunyai
kepentingan terhadap perusahaan. Pemakai informasi dari pihak ekstern dapat
dirincikan lagi menjadi enam kelompok, yaitu sebagai berikut:

a. Pemilik Perusahaan
Pemilik perusahaan dan calon pemilik perusahaan perlu mengetahui posisi
keuangan dan prospek perusahaan di masa yang akan datang serta hasil yang dapat
dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.
b. Kreditor
Sebelum memberikan pinjaman, kreditor (misalnya bank) memerlukan
informasi keuagan perusahaan. Tujuannya adalah untuk menilai kemampuan
keuangan perusahaan dalam menanggung risiko yang mungkin terjadi. Kreditor
harus dapat menilai apakah perusahaan yang mengajukan permintaan kredit
mampu mengembalikan pinjaman atau tidak. Kreditor akan menolak usulan kredit
dari suatu perusahaan bila informasi akuntansi perusahaan itu meragukan atau
menunjukkan hal yang negatif.

c. Pemerintah dan Badan-badan Pemerintah


Pemerintah dan badan-badan pemerintah memerlukan informasi akuntansi
untuk keperluan pemungutan pajak dan untuk memenuhi ketentuan-ketentuan
peraturan serta undang-undang yang lain. Perusahaan diharuskan untuk membuat
laporan keuangan oleh pemerintah untuk menetapkan besarnya pajak yag harus
dibayar oleh perusahaan.

d. Karyawan dan Serikat Pekerja


Karyawan dan serikat pekerja sangat berkepentingan terhadap informasi
keuangan perusahaan untuk perundingan kontrak kerja, pengajuan kesejahteraan,
dan kepentingan karyawan lainnya. Melalui informasi akuntansi, karyawan
perusahaan dapat mengetahui posisi keuangan dan kemajuan perusahaan. Jika
posisi keuangan dan kemajuan perusahaan menunjukkan hasil yang baik, maka
keadaan ini akan menenteramkan karyawan perusahaan dalam kelangsungan
kerjanya.

e. Investor
Investor adalah anggota masyarakat yang mampu atau mempunyai
permodalan. Jika mereka akan menginvestasikan modalnya, maka mereka akan
memerlukan data informasi keuangan perusahaan untuk mengukur tingkat
kemampulabaan atau profitabilitas perusahaan serta prospek perusahaan di masa
yang akan datang. Apabila posisi keuangan perusahaan itu sehat, maka investor
mungkin akan menanamkan modalnya pada perusahaan dengan cara membeli
saham atau obligasi.

f. Pelanggan Perusahaan
Pelanggan atau partner bisnis sangat berkepentingan terhadap informasi akuntansi
untuk mengadakan evaluasi terhadap hubungan dagang atau usaha di masa
mendatang.

g. Masyarakat
Perusahaan berkaitan erat dengan masyarakat. Perusahaan memberikan
sumbagan yang berarti bagi perekonomian nasional, termasuk penyediaan
lapangan kerja dan perlindungan investor domestik. Laporan keuangan dapat
membantu masyarakat dengan menyediakan informasi tentang kecenderungan
(trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran beserta rangkaian kegiatan
perusahaan.

3.2 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN PT INDOFOOD CBP SUKSES


MAKMUR TBK
Tujuan utama penyusunan Laporan Tahunan PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk untuk meningkatkan keterbukaan informasi Perseroan kepada
otoritas. Laporan Tahunan 2015 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk menjadi
sumber dokumen komprehensif yang berisikan informasi kinerja Perseroan dalam
setahun. Informasi tersebut memuat dokumentasi lengkap yang menggambarkan
profil Perseroan; kinerja operasional pemasaran, dan keuangan; informasi tentang
tugas, peran, dan fungsi struktural organisasi Perusahaan yang menerapkan konsep
best practices dan prinsipprinsipcorporate governance.

Selain itu, Laporan Tahunan ini juga bertujuan untuk membangun


pemahaman dan kepercayaan tentang Perseroan dengan menyediakan informasi
yang tepat, seimbang,dan relevan. Para pemegang saham serta seluruh pemangku
kepentingan lainnya dapat memperoleh informasi yang memadai terkait kebijakan
yang telah dan akan dilakukan serta kesuksesan pencapaian Perseroan pada 2015.

Menurut ACCOUNTING PRINCIPLE BOARD, Ada 2 tujuan Laporan


Keuangan yaitu :
a Tujuan Khusus

Untuk menyajikan laporan posisi keuangan, Hasil usaha, dan Perubahan


posisi keuangan lainya secara wajar sesuai dengan GAAP pada PT. Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk.
b Tujuan Umum

Memberikan Informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan


kewajiban perusahaan. Dengan maksud sebagai berikut :
a. Untuk menilai kekuatan dan kelemahan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

b. Untuk menunjukan posisi keuangan dan investasi di PT CBP Sukses Makmur


Tbk.

c. Untuk menilai kemampuan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk apakah


mereka dapat menyelesaikan utang-utangnya.
d. Menunjukan kemampuan sumber-sumber kekayaan yang ada untuk
pertumbuhan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
3.3 PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PT INDOFOOD CBP
SUKSES MAKMUR TBK

A. PENGUNGKAPAN PADA LAPORAN LABA RUGI DAN


PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Penjualan Neto
ICBP MEMBUKUKAN PENJUALAN NETO KONSOLIDASIAN
SEBESAR RP 31,74 TRILIUN DI TAHUN 2015, meningkat 5,7% dari Rp 30,02
triliun didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata dan volume penjualan baik dari
bisnis yang sudah ada maupun bisnis baru. Di sepanjang tahun 2015, perseroan
membukukan penjualan di luar Indonesia mencapai sekitar US$ 218 juta atau 9%
dari penjualan neto konsolidasian.

Divisi Mi instan tetap menjadi kontributor terbesar terhadap penjualan neto


konsolidasi dengan memberikan kontributor sekitar 65,2%. Divisi-divisi lainnya,
termasuk Dairy, Makanan Ringan, Minuman, Penyedap Makanan dan Nutrisi &
Makanan khusus masing-masing memberikan kontribusi sekitar 18,5%, 6,2%,
5,8%, 2,5% dan 1,9% terhadap penjualan neto konsolidasi.

Di sepanjang tahun 2015, Divisi Mi Instan menunjukan ketangguhannya


dengan mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 5,4% menjadi Rp 21,00
triliun dari Rp 19,92 triliun, didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata dan
pertumbuhan volume.

Kami juga melihat kinerja yang kuat di bisnis dairy, didorong oleh
pertumbuhan dari merek-merek produk yang sudah ada dan kontribusi dari
Milkuat sebagai merek produk yang baru diakuisisi. Divisi dairy membukukan
pertumbuhan total nilai penjualan sebesar 12,0% menjadi Rp 5,88 triliun
dibandingkan Rp 5,25 triliun di tahun 2014 karena kenaikan volume penjualan
meskipun harga jual rata-rata lebih rendah akibat perubahan komposisi penjualan.

Divisi Makanan Ringan membukukan total nilai penjualan sebesar Rp 1,99


triliun, sedikit turun sebesar 0,6% dari rp 2,00 triliun di tahun sebelumnya
terutama karena turunnya volume penjualan dalam ton sedangkan harga jual rata-
rata mengalami peningkatan.
Pada tahun 2015, Divisi Penyedap Makanan mencatatkan pertumbuhan
total nilai penjualan sebesar 8,7% menjadi Rp 1,25 triliun dibandingkan Rp 1,15
triliun di tahun 2014. Hal ini didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata,
sedangkan volume penjualan mengalami penurunan.

Total nilai penjualan Divisi Nutrisi & Makanan Khusus naik 5,6% menjadi
Rp 610,2 miliar dari Rp 577,8 miliar di tahun 2014 didorong oleh kenaikan harga
jual rata-rata, sedangkan volume penjualan mengalami penurunan.

Divisi Minuman mencatatkan total nilai penjualan sebesar Rp 1,84 triliun


di tahun 2015, turun 4,2% dari Rp, 1,92 triliun di tahun 2014 terutama karena
harga jusl rata-rata yang lebih rendah sebagai akibat perubahan komposisi
penjualan.

Laba Bruto Dan Laba Usaha (EBIT)


Seiring kenaikan penjualan, laba bruto meningkat 18,8% menjadi Rp 9,62
triliun di tahun 2015 dari Rp 8,10 triliun di tahun sebelumnya. Marjin laba bruto
membaik menjadi 30,3% di tahun 2015 dibandingkan 27,0% di tahun 2014
terutama karena turunnya beban bahan baku.
Laba Tahun Berjalan
Laba tahun berjalan mencapai Rp 2,92 triliun, naik 13,6% dari Rp 2,57
triliun di tahun 2014 karena kinerja operasional yang lebih baik. Setelah
memperhitungkan kepentingan nonpengendali, laba tahun berjalan yang dapat
distribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 13,5% menjadi Rp 3,00 triliun
dari Rp 2,64 triliun di tahun 2014. Tanpa memperhitungkan akun non-reccuring
dan selisih kurs, core profit naik 15,4% menjadi Rp 2,99 triliun di tahun 2015 dari
Rp 2,59 triliun di tahun 2014.

B. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN DAN TOTAL LABA


KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

Penghasilan komprehensif lain ditahun 2015 mencapai Rp 101,9 miliar


terutama terdiri dari laba pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja
karyawan, sedangkan di tahun 2014 terdapat rugi komprehensif lain sebesar Rp
30,8 miliar. Sehingga total laba komprehensif tahun berjalan mencapai Rp 3,03
triliun, naik 18,9 % dari Rp 2,54 triliun di tahun 2014.

C. LAPORAN POSISI KEUANGAN

Total Aset
Pada tanggal 31 Desember 2015 ICBP membukukan total aset sebesar Rp
26,56 triliun, naik 6,1 % dari Rp 25,03 triliun pada tanggal 31 Desember 2014.
Total aset pada akhir tahun 2015 terdiri dari total aset lancar sebesar Rp 13,96
triliun dan total aset tidak lancar sebesar Rp 12,60 triliun, sedangkan diakhir tahun
2014 masing masing mencapai sebesar Rp 13,62 triliun dan Rp 11,41 triliun.
Kenaikan total aset lancar terutama didorong oleh meningkatnya kas dan setara
kas, sedangkan sedangkan kenaikan total aset tidak lancar terutama karena naiknya
aset tetap netto akibat penambahan kapasitas naiknya penyertaan jangka panjang
terkait akuisisi Asian Aset Management Pte.Ltd.(AAM).
Pada tanggal 24 Juni 2015, Perseroan melakukan penyertaan saham
sebesar 50 % dari total saham yang diterbitkan AAM dengan nilai transaksi
sebesar US$ 39 juta. AAM memiliki investasi penuh baik secara langsung dan
tidak langsung di PT Aston Inti Makmur (AIM), yang bergerak dibidang usaha
properti dengan memiliki memiliki dan mengoperasikan gedung perkantoran
dengan nama Gedung Ariobima Sentral.

Total Liabilitas

Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2015 mencapai sebesar Rp 10,17


triliun, 2,6% dari Rp 10,45 triliun pada tanggal 31 Desember 2014. Total liabilitas
pada akhir tahun 2015 terdiri dari total liabilitas lancar sebesar Rp 6,00 triliun dan
total liabilitas tidak lancar sebesar Rp 4,17 triliun, sedangkan pada akhir tahun
sebelumnya masing-masing mencapai Rp 6,21 triliun dan Rp 4,24 triliun.
Turunnya total liabilitas lancar dab total liabilitas tidak lancar masing-masing
terutama disebabkan olehlebih rendahnya utang jangka pendek termasuk trust
receipt dan utang jangka panjang.

Posisi keuangan ICBP tetap kuat di tahun 2015. Total funded debt di akhir
tahun tersebut turun menjadi Rp 2,87 triliun dari Rp 3,41 triliun di akhir tahun
2014. Rasio utang kotor terhadap ekuitas dan utang bersih terhadap ekuitas
masing-masing adalah sebesar 0,18 kali dari -0,29 kali di tahun 2015,
dibandingkan dengan 0,23 kali dari -0,27 kali di tahun 2014.

Total Ekuitas
Pada tanggal 31 Desember 2015 total ekuitas mencapai Rp 16,39 triliun,
naik dibandingkan dengan Rp 14,58 triliun pada tanggal 31 Desember 2014. Hal
ini terutama karena laba yang dihasilkan sepanjang tahun 2015 dikurangi dengan
pembayaran dividen untuk tahun buku 2014.
Solvabilitas

Kemampuan Perseroan untuk membayar seluruh kewajibannya membaik


di akhir tahun 2015. Hal ini tercermin pada turunnya rasio total liabilitas terhadap
total ekuitas menjadi 0,62 kali di tahun 2015 dari 0,72 kali di tahun 2014, terutama
karena naiknya ekuitas akibat laba yang dihasilkan di sepanjang tahun 2015.
Rasio interest coverage naik menjadi 18,7 kali di tahun 2015 dari 17,2 kali
di tahun 2014, terutama dikarenakan oekh kinerja operasional Perseroan yang
lebih baik.

Kolektibilitas

Total piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2015 mencapai Rp 3,20


triliun, dimana sekitar 83% meruapakan piutang usaha lancar.

D. Laporan Arus Kas

Pada tahun 2015 ICBP membukukan arus kas neto yang diperoleh dari
aktivitas operasi sebesar Rp 3,49 triliun, lebih rendah dari Rp 3,86 triliun di tahun
sebelumnya terutama karena kebutuhan modal kerja yang lebih tinggi.

Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi naik menjadi Rp
2,05 triliun dari Rp 1,75 triliun di tahun 2014, terutama karena naiknya
pengeluaran untuk belanja modal terkait penambahan kapasitas.

Perseroan mencatatkan arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas


pendanaan sebesar Rp 1,26 triliun di tahun 2015 terutama digunakan untuk
pembayaran deviden, dibandingkan dengan Rp 0,29 triliun di tahun 2014 yang
terutama digunakan untuk pembayaran dividen setelah dikurangi dengan
penerimaan bersih utang bank.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung didirikan pada
bulan Mei 1992 dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan salah
satu cabang dari PT Sanmaru Food Manufcturing Company Ltd. yang berpusat di
Jakarta dan mulai beroperasi pada bulan Oktober 1992. Pada saat itu jumlah
karyawan yang ada sebanyak 200 orang

Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang


berada di lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang
pengolahan mie instan.

Pengungkapan laporan keuangan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk


di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada laba tahun berjalan di tahun
2015 meningkat sebesar Rp 2,92 triliun, naik 13,6% dari Rp 2,57 triliun di tahun
2014 karena kinerja operasional yang lebih baik.

Pada penghasilan komprehensif lain dan total laba komprehensif tahun


berjalan, total laba komprehensif tahun berjalan mencapai Rp 3,03 triliun, naik
18,9 % dari Rp 2,54 triliun di tahun 2014.
Pada laporan posisi keuangan Kenaikan total aset lancar terutama didorong
oleh meningkatnya kas dan setara kas, sedangkan sedangkan kenaikan total aset
tidak lancar terutama karena naiknya aset tetap netto akibat penambahan kapasitas
naiknya penyertaan jangka panjang terkait akuisisi Asian Aset Management
Pte.Ltd.(AAM). Total liabilitas di tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 2,6%
dari tahun 2015. Pada tanggal 31 Desember 2015 total ekuitas mencapai Rp 16,39
triliun, naik dibandingkan dengan Rp 14,58 triliun pada tanggal 31 Desember
2014.
Solvabilitas kemampuan Perseroan untuk membayar seluruh kewajibannya
membaik di akhir tahun 2015. Hal ini tercermin pada turunnya rasio total liabilitas
terhadap total ekuitas menjadi 0,62 kali di tahun 2015 dari 0,72 kali di tahun 2014,
terutama karena naiknya ekuitas akibat laba yang dihasilkan di sepanjang tahun
2015. Kolektibilitas total piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2015 mencapai
Rp 3,20 triliun, dimana sekitar 83% meruapakan piutang usaha lancar.
Pada arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi naik menjadi
Rp 2,05 triliun dari Rp 1,75 triliun di tahun 2014, terutama karena naiknya
pengeluaran untuk belanja modal terkait penambahan kapasitas.
Untuk pelaporan keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
(persero) sudah menyajikan atau menyusun laporan posisi keuangan, laporan
laba rugi komprehensif laporan perubahan modal, laporan arus kas catatan
atas laporan keuangan, laporan posisi keuangan pada awal periode
komparatif. Jadi untuk pelaporan keuangan PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk sudah sesuai dengan ED PSAK No. 1.

Pada tahun 2015 PT Indofood Sukses Makmur mengalami beberapa


tantangan, karena pada tahun 2015 terjadi pemulihan ekonomi dinegara-
negara maju yang berakibat pencapaian untuk seluruh kinerja masih dibawah
standar. Tahun 2015 juga merupakan era MEA dimulai, PT indofood Sukses
Makmur telah menyiapkan langkah-langkah guna menghadapi era MEA.
Selanjutnya dalam segi kemajuan penjualan produk terutama produk tepung
mengalami penurunan sehingga bogasari mempertajam strategi pemasaran
stabil kembali. PT Indofood Sukses Makmur telah melakukan upaya yang
baik di tahun 2015 ini dan di tahun selanjutnya diharapkan perekonomian di
Indonesia maupun dunia sudah membaik sehingga berdampak bagus
terhadap PT indofood Sukses Makmur.
DAFTAR PUSTAKA

M. Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim. 2007. Analisis Laporan Keuangan.


Yogyakarta: STIM YKPN.
http://www.indofoodcbp.com/menu/financial-statements

http://www.indofoodcbp.com/

https://romannurbawastore.wordpress.com/2012/05/06/pengertian-laporan-
keuangan-menurut-pakar-ahlinya/

http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-analisi-laporan-keuangan.html

http://alkresume.blogspot.co.id/

http://faisalassasin.blogspot.co.id/2010/03/teori-akuntansi-tujuan-laporan-
keuangan.html

http://sashaannisa18.blogspot.co.id/2015/03/pengungkapan-penuh-dalam-
pelaporan.html

Anda mungkin juga menyukai