Anda di halaman 1dari 9

Tugas KPJ

Ns.Rosmina Situngkir, S.kep

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN ISI FIKIR WAHAM

OLEH

KELOMPOK V :

Satriana Satriani

Siti Yustika

Sardeni Santi

Sri Wahyuni Sri Handayani

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK)

FAMIKA MAKASSAR

2010
LAPORAN PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan yang
tetap dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan
ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol.

B. ETIOLOGI
Penyebab secara umum dari waham adalah gannguan konsep diri : harga
diri rendah. Waham dipengaruhi oleh factor pertumbuhan dan perkembangan
seperti adanya penolakan, kekerasan, tidak ada kasih sayang, pertengkaran orang
tua dan aniaya. Waham dapat dicetuskan oleh tekanan, isolasi, pengangguran yang
disertai perasaan tidak berguna, putus asa, tidak berdaya.

C. TANDA DAN GEJALA


Perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan
harga diri.
Merasa gagal mencapai keinginan
Rasa bersalah terhadap diri sendiri
Merendahkan martabat
Gangguan hubungan sosial
Percaya diri kurang
Mencederai diri

D. KLASIFIKASI WAHAM
1) Waham Kebesaran
Penderita merasa dirinya orang besar, berpangkat tinggi, orang yang
pandai sekali, orang kaya.
2) Waham Berdosa
Timbul perasaan bersalah yang luar biasa dan merasakan suatu dosa
yang besar. Penderita percaya sudah selayaknya ia di hukum berat.
3) Waham Dikejar
Individu merasa dirinya senantiasa di kejar-kejar oleh orang lain
atau kelompok orang yang bermaksud berbuat jahat padanya.
4) Waham Curiga
Individu merasa selalu disindir oleh orang-orang sekitarnya,
individu curiga terhadap sekitarnya.
5) Waham Cemburu
Selalu cemburu pada orang lain.
6) Waham Somatik atau Hipokondria
Keyakinan tentang berbagai penyakit yang berada dalam tubuhnya
seperti ususnya yang membusuk, otak yang mencair.
7) Waham Keagamaan
Waham yang keyakinan dan pembicaraan selalu tentang agama.
8) Waham Nihilistik
Keyakinan bahwa dunia ini sudah hancur atau dirinya sendiri sudah
meninggal.
9) Waham Pengaruh
Pikiran, emosi dan perbuatannya diawasi atau dipengaruhi oleh org
lain.

E. RENTANG RESPON WAHAM


Rentang Respon perilaku klien dapat diidentifikasi sepanjang rentang
respon neurobiologis dari yang adaptif ke maladaptif yaitu :

Respons adaptif Respons maladaptif

Pikiran logis Pikiran kadang menyimpang: Gangguan proses pikir;


Ilusi waham
Proses akurat
Reaksi emosional Halusinasi
Emosi konsisten dengan berlebihan/kurang
pengalaman Kesulitan untuk
Perilaku aneh atau tidak lazim memproses emosi
Perilaku sesuai
Menarik diri. Ketidakteraturan perilaku
Hubungan sosial
Rentang Respon Neurobiologis
(Stuart dan Laraia, 1998, hal 407)

F. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI


1. Masalah keperawatan :
a) Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan
b) Kerusakan komunikasi : verbal
c) Perubahan isi pikir : waham
d) Gangguan konsep diri : harga diri rendah.
2. Data yang perlu dikaji :
a. Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan
1) Data subjektif
Klien memberi kata-kata ancaman, mengatakan benci dan
kesal pada seseorang, klien suka membentak dan menyerang
orang yang mengusiknya jika sedang kesal, atau marah,
melukai / merusak barang-barang dan tidak mampu
mengendalikan diri.
2) Data objektif
Mata merah, wajah agak merah, nada suara tinggi dank eras,
bicara menguasai, ekspresi marah, pandangan tajam,
merusak dan melempar barang-barang.
b. Kerusakan komunikasi : verbal
1) Data subjektif
Klien mengungkapkan sesuatu yang tidak realistik
2) Data objektif
Flight of ideas, kehilangan asosiasi, pengulangan kata-kata
yang didengar dan kontak mata kurang
c. Perubahan isi pikir : waham ( .)
1) Data subjektif :
Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang
agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang
kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan.
2) Data objektif :
Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga,
bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut,
kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai
lingkungan / realitas, ekspresi wajah klien tegang, mudah
tersinggung.
d. Gangguan harga diri rendah
1) Data subjektif
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu
apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan
perasaan malu terhadap diri sendiri.
2) Data objektif
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh
memilih alternatif tindakan, ingin mencedaerai diri/ ingin
mengakhiri hidup.

G. POHON MASALAH

Kerusakan Resiko tinggi


komunikasi verbal mencederai diri, orang
lain dan lingkungan

Perubahan isi
pikir: waham
Gangguan konsep diri: harga diri rendah

K. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Kerusakan komunikasi verbal b/d waham
2) Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan b/d waham
3) Perubahan isi pikir : waham (..) b/d harga diri rendah.

L. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan : 1. Kerusakan komunikasi verbal b/d waham
Intervensi :
1) Bina hubungan saling percaya
2) Identifikasi kemampuan yang dimiliki klien
3) Identifikasi kebutuhan klien yang tidak terpenuhi
4) Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok
5) Bantu klien menggunakan obat dengan 5 prinsip
6) Diskusikan dengan keluarga cara merawata klian.
Diagnosa keperawatan : 2. Resiko mencederai diri, orang lain, dan lingkungan b/d
waham
Intervensi :
1) Bina hubungan saling percaya
2) Identifikasi penyebab perilaku kekerasan
3) Identifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
4) Identifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
5) Identifikasi akibat perilaku kekerasan
6) Identifikasi cara mengontrol perilaku kekerasan
7) Identifikasi cara penggunaan obat yang benar (sesuai program).
Diagnosa keperawatan : 3. Perubahan isi pikir : Waham (............) b/d harga diri
rendah.
Intervensi :
1) Bina hubungan saling percaya
2) Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3) Rencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
4) Lakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
5) Manfaatkan sistem pendukung yang ada.

M. STRATEGI PELAKSANAAN (SP) :


NO. PASIEN KELUARGA

SP1P : SPIK :
1. Membantu orientasi realita 1. Mendiskusikan masalah yang
2. Mendiskusikan kebutuhan yang dirasakan keluarga dalam
tidak terpenuhi merawat pasien
3. Membantu pasien memenuhi 2. Menjelaskan pengertian, tanda
kebutuhannya dan gejala waham, jenis
4. Menganjurkan pasien memasukkan waham yang dialami pasien
dalam jadwal kegiatan harian. beserta proses terjadinya
3. Menjelaskan cara-cara
merawat pasien waham.
SP2P : SP2K :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Melatih keluarga
harian pasien mempraktekkan cara merawat
2. Berdiskusi tentang kemampuan yang pasien dengan waham
dimiliki 2. Melatih keluarga
3. Melatih kemampuan yang dimliki. mempraktekkan cara merawat
langsung pasien waham.
SP3P : SP3K :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Membantu keluarga membuat
harian pasien jadwal aktivitas di rumah
2. Memberikan pendidikan kesehatan termasuk minum obat
tentang penggunaan obat secara (discharge planning)
teratur 2. Menjelaskan follow up pasien
3. Menganjurkan pasien memasukkan setelah pulang.
dalam jadwal kegiatan harian.

DAFTAR PUSTAKA

1. Aziz R, dkk. Pedoman asuhan keperawatan jiwa.


Semarang: RSJD Dr. Amino Gondoutomo. 2003
2. Keliat Budi A. Proses keperawatan kesehatan jiwa. Edisi
1. Jakarta: EGC. 1999
3. Tim Direktorat Keswa. Standart asuhan keperawatan
kesehatan jiwa. Edisi 1. Bandung: RSJP.2000
4. Townsend M.C. Diagnosa keperawatan pada
keperawatan psikiatri; pedoman untuk pembuatan rencana keperawatan. Jakarta: EGC.
1998
5. ..Pelatihan asuhan keperawatan pada klien
gangguan jiwa. Semarang. 20 22 Novembr 2004. unpublished

Anda mungkin juga menyukai