KELOMPOK 2
Disusun oleh:
1. Wahyudha ( 1714301024)
2. Jovani Agustina (1714301018)
3. Syaza (1714301044)
4. Tara Melinia (1714301035)
5. Gerry Clarisya (1714301017)
6. Rindi Annelia (1714301041)
7. Adelia Putri (1714301047)
Page | 1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan segala rahmat, petunjuk dan karunia-NYA akhirnya, tugas makalah pancasila
ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini memaparkan pengertian,asal mula pancasila sebagai Dasar Negara
Republik Indonesia. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Pancasila di Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang.
Jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini, kami mohon maaf. Karena,
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca guna menyempurnakan tugas makalah selanjutnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
Page | 2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A.Kesimpulan ................................................................................................ 12
B. Saran .......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
Page | 3
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Hal ini sesuai dengan susunan sila yang bersifat sistematis-hierarkis, yang
berarti bahwa kelima sila pancasila itu menunjukkan suatu rangkaian urutan-urutan
yang bertingkat-tingkat, dimana tiap-tiap sila mempunyai tempatnya sendiri di dalam
rangkaian susunan kesatuan itu sehingga tidak dapat dipindahkan. Bagi bangsa
Indonesia hakikat yang sesungguhnya dari pancasila adalah sebagai pandangan hidup
bangsa dan sebagai dasar negara. Kedua pengertian tersebut sudah selayaknya kita
fahami akan hakikatnya. Selain dari pengertian tersebut, pancasila memiliki beberapa
sebutan berbeda, seperti : 1) Pancasila sebagai jiwa bangsa, 2) Pancasila sebagai
kepribadian bangsa. 3) Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum. Untuk itu
kita sebagai generasi penerus, sudah merupakan kewajiban bersama untuk senantiasa
menjaga kelestarian nilai nilai pancasila sehingga apa yang pernah terjadi di masa
lalu tidak akan teredam di masa yang akan datang.
II. Tujuan
Makalah ini disusun untuk menjelaskan pengertian, asal mula pancasila, bentuk
dan susunan pancasila serta isi arti pancasila sebagai dasar negara serta untuk
melaksanakan tugas yang diberikan oleh dosen matakuliah Pancasila.
Page | 4
BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia,
bukan terbentuk secara mendadak serta tidak hanya diciptakan oleh seseorang
melainkan terbentuknya melalaui proses yang cukup panjang dalam sejarah
bangsa Indonesia. Ditinjau dari kausalitasnya, asal mula Pancasila dibedakan
menjadi dua macam yaitu: asal mula yang langsung dan asal mula yang tidak
langsung.
Asal mula yang langsung tentang Pancasila adalah asal mula yang langsung
terjadinya Pancasila sebagai dasar filsafat Negara yaitu asal mula yang sesudah
dan menjelang proklamasi kemerdekaan. Adapun rincian asal mula langsung
Pancasila tersebut menurut Notonagoro (1975) adalah sebagai berikut:
Page | 5
1.2 Asal Mula yang Tidak Langsung
Asal mula tidak langsung Pancasila adalah asal mula sebelum proklamasi
kemerdekaan yang terdapat pada kepribadian serta dalam pandangan hidup
sehari-hari bangsa Indonesia. Adapun rincian asal mula tidak langsung Pancasila
adalah sebagai erikut:
c. Dengan demikian asal mula tidak langsung Pancasila adalah bangsa Indonesia
sendiri sebagai Kausa Materialis yaitu sebagai asal mula tidak langsung
nilai-nilai Pancasila.
Page | 6
II. Bentuk dan Susunan Sila-Sila Pancasila
Pancasila lahir 1 Juni 1945, dan ditetapkan pada 18 Agustus 1945 bersama-sama
dengan UUD45. Rumusan Pancasila tercantum di dalam alinea IV Pembukaan
UUD45. Rumusan tersebut secara konstitusional sah dan benar sebagai dasar
negara RI. Bentuk dan susunan Pancasila terdiri dari:
1. Majemuk tunggal
2. Hierarkhis-piramidal
a. Setiap sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dan
utuh.Artinya, masing-masing sila dalam Pancasila tidak dapat
dipisahkan.
Susunan sila- sila Pancasila merupakan kesatuan yang organis, satu sama lain
membentuk suatu sistem disebut dengan istilah majemuk tunggal (Notonagoro).
Majemuk tunggal artinya Pancasila terdiri dari 5 sila tetapi merupakan satu
kesatuan yang berdiri sendiri secara utuh.
1. Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah meliputi serta menjiwai sila
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
2. Sila kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah diliputi atau dijiwai
sila Ketuhanan Yang Maha Esa, meliputi serta menjiwai sila
persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. Sila ketiga :Persatuan Indonesia, adalah diliputi atau dijiwai sila Ketuhanan
Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, meliputi
serta menjiwai sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Page | 7
4. Sila keempat :Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, adalah diliputi atau dijiwai sila
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, meliputi serta menjiwai sila
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
5. Sila kelima :Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, adalah diliputi
atau dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
/perwakilan (Kaelan, 2008:60).
Pancasila sebagai satu kesatuan sistem nilai, juga membawa implikasi bahwa
antara sila satu dengan sila yang lain saling mengkualifikasi. Hal ini berarti bahwa
antara sila satu dengan sila yang lain, saling memberi kualitas, memberi bobot isi
(Rukiyati, 2008:31 ).
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah berkemanusiaan yang adil dan beradab,
berpersatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah ber-Ketuhanan Yang Maha
Esa, berpersatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, adalah ber-Ketuhanan Yang
Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia,
berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan (Notonagoro, 1975:43,44).
Page | 8
III. Isi Arti Pancasila yang Abstrak Umum Universal
Isi arti pancasila yang abstrak umum universal adalah tetap tidak berubah dan
dapat berlaku di mana saja,tidak hanya untuk bangsa dan negara indonesia, tetapi
juga bagi bangsa-bangsa lain dengan ciri khusus tertentu,sehinga dari sifat abstrak
umum universal dapat di susun arti pancasila umum kolektif sebagai pelaksanaan
dalam kedudukanya dasar filsafat negara atau sebagai pedoman praktis dalam
penyelengaraan Negara.
Isi Pancasila yang abstrak umum universal merupakan inti dari Pancasila sehingga
menjadi pangkal tolak pelaksanaan pada bidang-bidang kenegaraan, tertib hukum
Indonesia, dan realisasi praktisnya dalam berbagai bidang kehidupan. Isi arti
Pancasila yang abstrak umum universal sebagai prinsip dasar umum merupakan
pengertian yang sama bagi bangsa Indonesia.
IV. Isi Arti Pancasila yang Umum Kolektif
Isi arti Pancasila yang umum kolektif, yaitu isi arti Pancasila sebagai pedoman
kolektif Negara dan bangsa Indonesia terutama dalam tertib hukum Indonesia. Isi
arti Pancasila yang umum kolektif adalah realisasinya dalam bidang-bidang
kehidupan. Pancasila sebagai pedoman dan sumber nilai kolektif bangsa dan
negara Indonesia terutama dalam tertib hukum Indonesia. Sebagai sumber dari
segala hukum atau sebagai sumber tertib hukum Indonesia maka Setiap produk
hukum harus bersumber dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Pancasila
tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan UUD 1945, kemudian
dijelmakan atau dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang
meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang pada akhirnya
dikongkritisasikan atau dijabarkan dari UUD1945, serta hukum positif lainnya.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa serta idiologi
bangsa dan negara, bukanlah hanya untuk sebuah rangkaian kata- kata yang indah
namun semua itu harus kita wujudkan dan di aktualisasikan di dalam berbagai
bidang dalam kehidupan bermasarakat, berbangsa dan bernegara.
Negara dan dalam hal ini adalah suatu Negara Indonesia memerlukan suatu
norma-norma atau ukuran-ukuran yang berlaku secara kolektif, dan oleh karena
itu isi-arti pancasila dan pengertian ini adalah bersifat umum kolektif yaitu
merupakan pedoman umum bagi seluruh Bangsa Indonesia dan Negara Indonesia.
Pelaksanaan Pancasila yang konkrit ini sangat bersifat dinamis, yaitu sesuai
dengan perkembangan zaman, keadaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
peradaban manusia. Karena sifatnya yang khusus dan kongkrit serta dinamis
maka setiap pelaksaan dan kebijaksanaan bisa berbeda, namun tetap dalam batas
norma isi-arti Pancasila yang umum universal dan umum kolektif (yaitu
sebagaimana terumuskan dalam pedoman-pedoman umum secara kolektif
terutama sebagaimana tercantum dalam rumusan pokok hukum positif Indonesia
yaitu UUD 1945 dan Ketetapan MPR).
Page | 9
Beberapa contoh konkrit pelaksanaan isi-arti Pancasila yang khusus singular
dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara adalah sebagai berikut :
a. Bidang politik
Dalam kehidupan politik, terlihat kesan kuat bahwa telah timbul apa yang pernah
disebut dan dikhawatirkan oleh dr. Mohammad Hatta sebagai suatu ultra
demokrasi. Walaupun lembaga legislatif serta lembaga eksekutif telah dipilih
secara demokratis, namun demonstrasi ke jalan-jalan bukan saja tidak berhenti,
tetapi sudah menjadi suatu hal yang terjadi secara rutin. Tiada hari tanpa
demonstrasi. Partai-partai politik yang seyogyanya berfungsi sebagai lembaga
demokrasi yang mengagregasi serta mengartikulasikan aspirasi dan kepentingan
rakyat serta sebagai wahana untuk seleksi kepemimpinan ditengarai hanya asyik
dengan dirinya sendiri dan telah mulai kehilangan kepercayaan dari rakyat.
Page | 10
2. Untuk menyehatkan perekonomian nasional maka pemerintah
mengeluarkan kebijaksanaan paket Oktober (Pakto), Kebijaksanaan
devaluasi, peningkatan ekspor non migas dan kebijaksanaan-
kebijaksanaan di bidang moneter dan perbankan yang lainnya.
3. Kebijaksanaan menaikkan harga BBM, kerjasama ekonomi dengan
Negara-negara lain dan sebagainya. Kesemuanya itu tetap berpedoman
pada perekonomian yang berdasarkan Pancasila, sebagaimana diatur
secara kolektif dalam Pasal 33 UUD 1945).
Page | 11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dapat diketahui bahwa perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara bukanlah hal
yang mudah.Dari mulai pemilihan kata,gagasan-gagasan yang diusulkan butuh
kesepakatan untuk menjadi suatu dasar yang dapat mencakup asas-asas dan
karakter bangsa Indonesia.Pancasila merupakan perjanjian luhur bangsa Indonesia
yang harus dijunjung tinggi bersama.Dengan demikian sejak saat bangsa
Indonesia bersepakat untuk mengatur sendiri kehidupannya yang berdasar
Pancasila,setiap warga negara Indonesia seharusnya merasa dirinya berada dalam
keterikatan dan merasa bertanggung jawab pada asas-asas yang telah disepakati
bersama,yaitu kelima sila dalam Pancasila.
Pancasila tidak hanya untuk dipahami artinya saja namun juga diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari sebagai pribadi,dalam tata pergaulan hidup dengan
masyarakat,dan dalam kehidupan kebangsaan dan kenegaraan.Pancasila juga
harus terwujud dalam pembangunan sosial,ekonomi,pendidikan maupun dalam
hal politik.
Selain menghayati dan mengamalkan semua sila dengan sebaik-baiknya,setiap
warga negara juga harus mengamankan dan menyelamatkan Pancasila dari setiap
usaha yang hendak merongrong atau menggantinya.Jika setiap warga negara
bersikap seperti itu tidaklah mustahil jika negara Indonesia bisa menjadi negara
yang kuat dan berani.Yang terpenting disetiap generasi akan selalu menghasilkan
generasi yang dapat memajukan Indonesia menjadi lebih baik lagi.
B. SARAN
1. Diharapkan pembaca mampu lebih memahami arti dari kata Pancasila itu
sendiri.
2. Diharapkan pembaca mampu memahami asal mula Pancasila.
3. Diharapkan pembaca nantinya mampu menjelaskan dan memahami bentuk
dan susunan sila-sila
4. Diharapkan pembaca memahami isi arti pancasila.
Page | 12
DAFTAR PUSAKA
http://damayantilinda.blogspot.co.id/2014/05/asal-mula-pancasila.html
http://mediabelajarnurwendah.blogsport.com/
http://www.academia.edu/9869791/makalah_pancasila
Page | 13