Anda di halaman 1dari 17

SUMBANGAN YUNANI DAN MESIR KUNO

TERHADAP PERKEMBANGAN FISIKA

DISUSUN
OLEH

NAMA : ZUFIKAR TELAUMBANUA


NPM : 15120019
MATA KULIAH : SEJARAH FISIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP TAPANULI SELATAN
2017

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kita sehingga kita dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul SUMBANGAN YUNANI DAN MESIR

KUNO TERHADAP PERKEMBANGAN FISIKA. Saya menyadari bahwa

makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan maupun isi yang

terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun sehingga kami dapat berkarya dengan lebih baik

di masa yang akan datang. Akhirnya dengan satu harapan dari saya, semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi kita khususnya dan bagi rekan-rekan pembaca

umumnya.

Padangsidimpuan, september 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ................................................................................. 1

1.2 Tujuan .............................................................................................. 2

1.3 Rumusan Masalah ............................................................................ 2

BAB II. PEMBAHASAN

A. Perkembangan Pengetahuan di Daerah Mesir ............................... 2

B. Perkembangan Pengetahuan Pada Yunani Kuno ............................ 5

BAB III. KESIMPULAN ............................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Prasejarah adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa di mana

catatan sejarah yang tertulis belum tersedia. Zaman prasejarah dapat dikatakan

bermula pada saat terbentuknya alam semesta, namun umumnya digunakan untuk

mengacu kepada masa di mana terdapat kehidupan di muka bumi dimana manusia

mulai hidup. Batas antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah adalah mulai

adanya tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah adalah

zaman sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah

adanya tulisan. Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah

untuk setiap bangsa di dunia tidak sama, tergantung dari peradaban bangsa

tersebut. Semakin berkembangnya zaman, semakin maju juga pemikiran

manusianya. Dan pemikiran tersebut menyebabkan perbedaan peradaban suatu

bangsa dan mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Termasuk pula ilmu fisika. Perkembangan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini

tidaklah berlangsung secara tiba-tiba, melainkan melalui proses bertahap dan

evolutif.

1
1.2 Tujuan

1. Mahasiswa memahami perkembangan Fisika serta pikiran-pikiran yang

melatar belakanginya

2. Untuk mengetahui sumbangan Perkembangan Mesir , Babilonia dan

Yunani Kuno dalam Fisika

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa Perkembangan Mesir , Babilonia dan Yunani Kuno dalam Fisika ?

2. Bagaimana perbandingan perkembangan Mesir , Babilonia dan Yunani

Kuno dalam Fisika ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Pengetahuan di daerah Mesir

Kira kira tahun 3000 SM di daerah Mesopotamia , yaitu di lembah sungai

Tigris dan Euphart orang telah mulai bertani dengan jumlah besar . Mereka

telah menggunakan binatang dan bajak untuk membajak tanah serta memiliki

perahu dan kendaraan peroda untuk keperluan transportasi . Pada masa itu

pula mereka memperoleh kemajuan besar dalam mengolah serta

memanfaatkan perunggu sebagai alat dalam kehidupan sehari hari . Selain

itu mereka telah mampu membuat barang barang keramik . Pada tahun 2500

SM bangsa Sumer yang mendiami daerah Mesopotamia telah mengenal

matematika dalam arti mempunyai kemampuan berhitung dan menuliskan

lambang bilangan bilangan sera membuat penjumlahan , pengurangan dan

perkalian bilangan bilangan tersebut .

Kebudayaan Mesir pada zaman kuno sudah lebih maju . Dalam bidang

transportasi orang Mesir telah berhasil menemukan kereta beroda dan perahu

layar . Disamping itu mereka juga telah mengenal timbangan yang

memungkinkan mereka mengetahui berat suatu benda .

Adanya banjir yang terjadi pada sungai Nil di jadikan patokan permulaan

tahun oleh orang Mesir dan dengan demikian mereka membuat kalender

dengan membagi satu tahun dalam 360 hari . Banjir yang terjadi tiap tahun

pada sungai Nil menghapus batas tanah pertanian yang terdapat pada lembah

sungai Nil . Oleh karena itu mereka mengembangkan cara cara menghitung

3
panjang dan lebar tanah pertanian serta menghitung luas suatu bentuk segitiga,

segiempat berdasarkan panjang sisi sisinya .

Pada tahun 2500 SM di Mesir telah dibangun suatu piramida yang sisi

sisinya telah menghadap arah barat , timur , utara dan selatan . Dalam

membangun suatu piramida tidak saja sisi sisinya harus menghadap ke arah

mata angin tetapi alasnya harus berbentuk bujursangkar yaitu segiempat yang

bersisi sama psnjsng dan bersudut siku siku . Untuk membentuk sudut 90

orang Mesir menggunakan tali . Tiga utas tali masing masing berukuran

panjang 3 , 4 dan 5 satuan diikatkan satu dengan lainnya dan direnggangkan

pada simpul simpul tersebut sehingga terbentuk segitiga siku siku .

Matematika yang dikenal orang Mesir , digunakan untuk menghitung isi

gudang , membagi bahan makanan sesuai dengan jumlah penduduk dan

binatang pada suatu periode tertentu , menghitung sudut elevasi piramida dan

penyelesaian suatu persamaan dengan suatu bilangan yang tak diketahui .

Dalam bidang pengolahan logam orang Mesir telah lama mengenal cara cara

pemurnian emas , pengolahan besi serta biji logam lain . Hal ini di ketahui

dengan di temukannya benda benda dari logam yang berupa perhiasan atau

senjata . Emas , perak dan tembaga di perkirakan telah ada pada tahun 3000

SM . Ada kemungkinan tembaga dibuat dari mineral malakhit yang di bakar

dengan arang . Perunggu telah di pergunakan orang pada tahun 2500 SM dan

waktu itu besi dan timbal di temukan orang . Raksa mulai di kenal orang pada

tahun 1500 SM . Besi merupakan logam yang di sukai dan di hargai , akan

tetapi karena mudah maka logam ini tidak banyak di pakai dalam upacara

4
keagamaan ataupun untuk hiasan . Timbal terdapat sebagai biji timal sulfida di

suatu tempat dekat Laut Merah .

Selain logam , orang Mesir telah menggunakan alat yang berupa roda yang

berputar pada sumbu tegak untuk memberi bentuk kepada tanah liat yang

digunakan , misalnya bentuk suatu bejana , kemudian dibakar dalam sebuah

tungku atau tanur tinggi yang tertutup . Pembuatan gelas secara besar

besaran baru di lakukan pada tahun 1370 SM dengan menggunakan netron

yang di leburkan bersama kwarsa . Senyawa senyawa tembaga di pakai

untuk memberi warna hijau atau biru pada gelas . Kira kira pada tahun 4000

SM orang orang Mesir telah mengenal zat warna indigo yang di gunakan

untuk memberi warna pada tekstil .

B. Perkembangan Pengetahuan pada Yunani Kuno

Pada era ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase, yaitu:

a. Zaman Batu Tua

Zaman batu tua disebut juga masa prasejarah. Era ini berlangsung sekitar

empat juta tahun SM (sebelum Masehi) sampai 20.000 atau 10.000 tahun

SM. Pada zaman ini telah mempunyai beberapa ciri khas, di antaranya

adalah menggunakan alat-alat sederhana yang dibuat dari batu dan tulang,

mengenal cocok taman dan beternak, dan dalam kehidupan sehari-hari

didasari dengan pengamatan primitif menggunakan sistem trial and error

(mencoba-coba dan salah) kemudian bisa berkembang menjadi know how.

Pada zaman batu tua, yang menjadi tokoh utama disebut-sebut dengan

manusia purba. Belum ditemukan secara spesifik data diri mereka, tetapi

5
yang terlihat secara jelas adalah hasil karya mereka. Karya-karya mereka

yang fenomenal adalah peralatan yang terbuat dari batu dan tulang.

b. Zaman Batu Muda

Era ini berlangsung tahun 10.000 SM sampai 2.000 SM atau abad 100

sampai 20 SM. Di zaman ini telah berkembang kemampuan-kemampuan

yang sangat signifikan. Kemampuan itu berupa tulisan (dengan gambar

dan symbol), kemampuan membaca (bermula dari bunyi atau suku kata

tertentu), dan kemampuan menghitung.

Dalam zaman ini juga berkembang masalah perbintangan, matematika, dan

hukum. Pada zaman batu muda sudah ada kerajaan-kerajaan besar yang

ikut andil dalam mengukir sejarah. Kerajaan itu adalah Mesir, Babylon,

Sumeria, Niniveh, India , dan Cina. Karya-karya yang didapat dari zaman

ini berupa batu Rosetta (Hieroglip), segitiga dengan unit 3, 4, 5 (segitiga

siku-siku), nilai logam sebagai nilai tukar, perundangan yang ditulis,

lukisan di dinding gua, tulisan Kanji (Pistographic Writing), dan zodiac .

c. Zaman Logam.

Zaman ini berlangsung dari abad 20 SM sampai abad 6 SM. Pada zaman

ini pemakaian logam sebagai peralatan sehari-hari, bahkan sebagai

perhiasan, peralatan masak, atau bahkan peralatan perang. Pada zaman

Logam didominasi oleh kerajaan Mesir. Tetapi kerajaan Cina dan Sumeria

juga masih mempunyai peran. Pada masa ini karya-karya yang ada berupa

didominasi dengan alat-alat yang terbuat dari besi dan perunggu. Seni

membuat patung juga menjadi karya fenomenal pada masanya, bahkan

6
sampai saat ini. Contohnya adalah karya-karya dari Mesir, seperti patung

istri raja Firaun (Neferitti).

Menurut Soetriono dan SDRm Rita Hanafie, masa sejarah dimulai kurang

lebih 15.000 sampai 600 tahun Sebelum Masehi. Pada masa ini

pengetahuan manusia berkembang lebih maju. Mereka telah mengenal

membaca, menulis, dan berhitung. Kebudayaan mereka pun mulai

berkembang di berbagai tempat tertentu, yaitu Mesir di Afrika, Sumeria,

Babilonia, Niniveh, dan Tiongkok di Asia, Maya dan Inca di Amerika

Tengah. Mereka sudah bisa menghitung dan mengenal angka

d. Zaman Yunani Kuno

Menurut Bertrand Russel, diantara semua sejarah, tak ada yang begitu

mencengangkan atau begitu sulit diterangkan selain lahirnya peradaban di

Yunani secara mendadak. Memang banyak unsur peradaban yang telah

ada ribuan tahun di Mesir dan Mesopotamia. Namun unsur-unsur tertentu

belum utuh sampai kemudian bangsa Yunanilah yang

menyempurnakannya. Zaman ini berlangsung dari abad 6 SM sampai

dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap an inquiring

attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis), dan

tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude

(sikap menerima segitu saja). Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh

dengan subur. Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman

keemasannya .

7
Pada zaman ini banyak bermunculan ilmuwan terkemuka. Ada beberapa

nama yang popular pada masa ini, yaitu :

a. Thales (624-545 SM) dari Miletus.

Kurang lebih enam ratus tahun sebelum Yesus terlahir, muncullah

sosok pertama dari tridente Miletus yaitu Thales yang menggebrak cara

berfikir mitologis masyarakat Yunani dalam menjelaskan segala

sesuatu. Sebagai Saudagar-Filosof, Thales amat gemar melakukan

muhibah. Ia bahkan pernah melakukan lawatan ke Mesir. Thales adalah

filsuf pertama sebelum masa Socrates. Menurutnya zat utama yang

menjadi dasar segala materi adalah air. Pada masanya, ia menjadi filsuf

yang mempertanyakan isi dasar alam.

b. Pythagoras (580 SM500 SM)

Pythagoras lahir di Samos (daerah Ioni), tetapi kemudian berada di

Kroton (Italia Selatan).[17] Ia adalah seorang matematikawan dan

filsufYunani yang paling dikenal melalui teoremanya. Dikenal sebagai

Bapak Bilangan, dan salah satu peninggalan Phytagoras yang

terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat

hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah

kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Walaupun fakta di

dalam teorema ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya Pythagoras,

namun teorema ini dikreditkan kepada Pythagoras karena ia yang

pertama kali membuktikan pengamatan ini secara matematis. Selain

itu, Pythagoras berhasil membuat lembaga pendidikan yang disebut

8
Pythagoras Society. Selain itu, dalam ilmu ukur dan aritmatika ia

berhasil menyumbang teori tentang bilangan, pembentukan benda, dan

menemukan hubungan antara nada dengan panjang dawai.

c. Socrates (469 SM-399 SM)

Socrates lahir di Athena, dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli

filsafat besar dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles.

Socrates adalah yang mengajar Plato, dan Plato pada gilirannya juga

mengajar Aristoteles. sumbangsih Socrates yang terpenting bagi

pemikiran Barat adalah metode penyelidikannya, yang dikenal sebagai

metode elenchos, yang banyak diterapkan untuk menguji konsep moral

yang pokok. Karena itu, Socrates dikenal sebagai bapak dan sumber

etika atau filsafat moral, dan juga filsafat secara umum.

d. Plato (427 SM-347 SM)

Ia adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles. Karyanya yang

paling terkenal ialah Republik (Politeia) di mana ia menguraikan garis

besar pandangannya pada keadaan ideal. Selain itu, ia juga menulis

Hukum dan banyak dialog di mana Socrates adalah peserta utama.

Sumbangsih Plato yang terpenting tentu saja adalah ilmunya mengenai

ide. Dunia fana ini tiada lain hanyalah refleksi atau bayangan daripada

dunia ideal. Di dunia ideal semuanya sangat sempurna.

e. Aristoteles (384 SM- 322 SM)

Aristoteles adalah seorang filsufYunani, murid dari Plato dan guru dari

Alexander yang Agung. Ia memberikan kontribusi di bidang

9
Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, dan Ilmu Alam. Di

bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan

dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis.

Sementara itu, di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk

politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan

monarki. Dari kontribusinya, yang paling penting adalah masalah

logika dan Teologi (Metefisika). Logika Aristoteles adalah suatu sistem

berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan sampai saat ini

masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika

formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari

pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive

thinking). Logika yang digunakan untuk menjelaskan cara menarik

kesimpulan yang dikemukakan oleh Aristoteles didasarkan pada

susunan pikir (syllogisme).

Selain nama-nama diatas, masih ada filosof-filosof sepertiAnaximander

(610 SM-546 SM) dengan diktum falsafinya bahwa permulaan yang

pertama, tidaklah bisa ditentukan (Apeiron), karena tidaklah memiliki

sifat-sifat zat yang ada sekarang. Anaximenes yang hidup pada abad ke

6 SM., masih satu generasi dengan Anaximander, ia berpendapat

bahwa zat yang awal ada adalah udara. Ia menganggap bahwa

semuanya di alam semesta dirasuki dengan udara. Demokreitos (460-

370 SM), ia mengembangkan teori mengenai atom sebagai dasar

materi, sehingga ia dikenal sebagai Bapak Atom Pertama.

10
Empedokles (484-424 SM) adalah seorang filsufYunani berpendapat

bahwa materi terdiri atas empat unsur dasar yang ia sebut sebagai akar,

yaitu air, tanah, udara, dan api. Selain itu, ia menambahkan satu unsur

lagi yang ia sebut cinta (philia). Hal ini dilakukannya untuk

menerangkan adanya keterikatan dari satu unsur ke unsur lainnya.

Empedokles juga dikenal sebagai peletak dasar ilmu-ilmu fisika dan

biologi pada abad 4 dan 3 SM. Dan juga Archimedes, (sekitar 287 SM-

212 SM) ia adalah seorang ahli matematika, astronom, filsuf,

fisikawan, dan insinyur berbangsa Yunani. Archimedes, dianggap

sebagai salah satu matematikawan terbesar sepanjang masa, hal ini

didasarkan pada temuannya berupa prinsip matematis tuas, sistem

katrol (yang didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal

sendirian saja), dan ulir penak, yaitu rancangan model planetarium

yang dapat menunjukkan gerak matahari, bulan, planet-planet, dan

kemungkinan konstelasi di langit. Di bidang matematika, penemuannya

terhadap nilai (phi) lebih mendekati dari ilmuan sebelumnya. Dari

karya-karyanya yang bersifat eksperimental, ia kemudian dijuluki

sebagai, Bapak IPA Eksperimental.

11
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Dari pembahasan diatas kami dapat menyimpulkan bahwa hasil pemikiran

dari para fisikawan pada zaman Yunani Kuno sudah memberikan kontribusi

yang banyak bagi dunia ini, hingga sekarang hasil pemikiran para fisikawan

tersebut masih digunakan sebagi acuan dalm sebuah pembelajaran. Banyak

dari hasil pemikiran para fisikawan pada zaman Yunani Kuno dijadikan

sebagi acuan bagi para Fisikwan periode-periode selanjutnya, seperti teori

yang diungkapkan oleh Phytagoras, menjadikan inspirasi bagi Einstein

tentang teroi relativitas umum. Archimedes menurunkan banyak deskripsi

kuantitatif yang benar dari mekanik dan hidrostatik.

2. Astronomi Babilonia adalah upaya pertama dan sangat sukses untuk

memberikan deskripsi pengolahan matematis dari fenomena astronomi .

3. Di bandingkan dengan Babilonia , kebudayaan Mesir pada zaman kuno

sudah lebih maju . Dalam bidang transportasi orang Mesir telah berhasil

menemukan kereta beroda dan perahu layar dan mengenal timbangan yang

memungkinkan mereka mengetahui berat suatu benda .

4. Dalam bidang astronomi orang Babilonia ternyata lebih maju dari pada orang

Mesir , sebab mereka lebih tekun dan mempunyai kegemaran melakukan

pengamatan atas benda benda angkasa .

12
5. Orang Babilonia telah mengenal waktu . Dengan memperhatikan pergantian

musim yang dikaitkan dengan bercocok tanam , mereka membagi waktu

dalam satuan waktu yaitu hari .

6. Adanya banjir yang terjadi pada sungai Nil di jadikan patokan permulaan

tahun oleh orang Mesir dan dengan demikian mereka membuat kalender

dengan membagi satu tahun dalam 360 hari .

7. Banjir yang terjadi tiap tahun pada sungai Nil menghapus batas tanah

pertanian yang terdapat pada lembah sungai Nil . Oleh karena itu mereka

mengembangkan cara cara menghitung panjang dan lebar tanah pertanian

serta menghitung luas suatu bentuk segitiga , segiempat berdasarkan panjang

sisi sisinya .

8. Sejarah Fisika memulai sejarahnya dengan mengambil orientasi Yunani

Kuno dengan menyebut tokoh Thales dari Miletus ( 625 BC 545 BC )

sebagai tokoh dalam pembukaan kalam sejarah Fisika

13
DAFTAR PUSTAKA

Farchani Rosyid, 2008 . Pengantar Sains Undercover . Yogyakarta : Gava Media

Poedjiadi, Anna, 1987 . Sejarah dan Filsafat Sains . Bandung : Depdikbud Proyek

Pengembangan Lembaga Pendidikan Kependidikan Fakultas Panca Sarjana

Setjoatmodjo, Pranyoto , 1988 . Filsafat Ilmu Pengetahuan . Jakarta : Depdikbud

Direktorat Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan LPTK

Tim Dosen , 2014 . Sejarah Fisika . Medan : FMIPA UNIMED

(http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-phytagoras.html

,diakses pada bulan Januari 2009).

(http://info-biografi.blogspot.com/2010/04/biografi-archimedes.html

,diakses pada bulan April 2010).

(http://earlfhamfa.wordpress.com/2010/04/05/penemuan-archimedes.html

,diakses pada tanggal 05 April 2010).

(http://cixers.blogspot.com/2007/02/aristoteles-bapak-ilmu-pengetahuan.html

,diakses pada tanggal 12 Februari 2007).

14

Anda mungkin juga menyukai