Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ASUHAN GZI II

PANDUAN ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA KASUS 1

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Gizi II

Dosen Pengampu : Deny Yudi Fitranti, S.Gz, M.Si

Disusun Oleh :

1. Putri Gita Andini 22030115120001


2. Lainatin Nisa 22030115120003
3. Puspasari Pasaribu 22030115120005
4. Anne Azkiya Nur Syabani 22030115120007
5. Wigati Ladinia Syam 22030115120009
6. Rahma Wati Dwi Lestari 22030115120011

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2017
KASUS 1

Ny. T (36 tahun) datang ke RS dengan keluhan mual, nyeri lambung dan merasa
pusing selama kurang lebih 3 hari terakhir. Setiap kali makan, makanan dimuntahkan
kembali. Ny T mengaku menjalani diit ketat selama 1 bulan terakhir karena merasa
kegemukan tetapi tidak mengkonsumsi obat-obatan.

Dari hasil pemeriksaan klinis, tekanan darah Ny. T adalah 140/70 mmHg, nadi 100
kali/menit. Hasil pemeriksaan fisik, pasien tampak lemah, mual dan muntah. Hasil
pemeriksaan antropometri didapatkan tinggi lutut (TL) pasien 46 cm, berat badan 110 kg.
Hasil pemeriksaan laboratorium pasien menunjukkan hemoglobin 14,9 g/dL, hematokrit
42,3%, ureum 15,5 mg/dl, kreatinin 0,6 mg/dl dan gula darah sewaktu 321 mg/dl. Dari
wawancara, pasien kolesterol terakhir adalah 260 mg/dl.

Riwayat penyakit pasien yaitu setahun yang lalu dirawat di RS karena


gastritis.Beberapa kali pasien menjalani diit ketat dengan metode diit yang dipilih yaitu
makan sekali dalam sehari. Sebagai ibu rumah tangga, pekerjaan yang dilakukannya adalah
mencuci, memasak dan sedikit aktivitas fisik. Hasil recall pasien 24 jam pada saat di RS
adalah bubur 5 sendok makan, sayur bayam wortel 2 sendok makan, telur puyuh 5 butir, dan
teh manis 60 ml. Dari asupan tersebut, jumlah energi yang diasup adalah 150 kkal, protein
7,9 gr, lemak 7,7 gr, karbohidrat 11,6 gr.

A. GAMBARAN KASUS
Nama : Ny T

Umur : 36 th

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Keluhan : Mual, nyeri lambung dan pusing selama 3 hari

Diagnosis medis : Gastritis akut

Kondisi : Menjalani diit ketat (One Day A meal)

Pemeriksaan klinis : Tekanan darah 140/70 mmHg dan nadi 100 kali/menit

Antropometri : BB 110 kg, TL 46 cm


Permeriksaan lab : Hb 14,9 g/dl, hematokrit 42,3%, ureum 15,5 mg/dl,

kreatinin 0.6mg/dl, gula darah sewaktu 321 mg/dl,

kolesterol 260 mg/dl

B. ASESMEN GIZI

1. Pengkajian Riwayat terkait Gizi/makanan (FH)


Domain Data Interpretasi
FH-1.1.1.1 Total asupan energi : 150 kkal/hr 6,25% dari kebutuhan
FH-1.5.2 Total protein : 7,9 g/hr 5,27% dari kebutuhan
FH-1.5.3 Total karbohidrat : 11,6 g/hr 3,22% dari kebutuhan
FH-1.5.1 Total lemak : 7,7 g/hr 11,25% dari kebutuhan
FH-5.2.2 Diet ketat 1 hari 1 kali makan
FH-7.3.6 Memasak, mencuci, dan sedikit Aktifitas fisik kurang
aktifitas fisik
Kesimpulan : Pembatasan asupan yang terlalu ketat menyebabkan inadequate oral
intake

2. Pengkajian antropometri (AD)


Domain Data Interpretasi
AD 1.1.1 Perkiraan tinggi badan dari tinggi IMT = BB/TB2
lutut menggunakan rumus Chumlea = 110/(1,6042) 2
= 84,88 (0,24 x U) + (1,83 x TL) = 42,80 kg/m2
= 84,88 (0,24 x 36) + (1,83 x 46) (Obese class II)
= 160,42
Tinggi Badan : 160,42 cm
AD-1.1.2 Berat Badan : 110 kg
Kesimpulan : Dari data antropometri didapatkan, pasien memiliki IMT yang sudah
masuk dalam kategori Obese kelas II dengan IMT 42,80 kg/m2
3. Pengkajian Biokimia (BD)
Domain Data Nilai Satuan Interpretasi
normal
BD-1.2.1 Ureum : 15.5 < 28 mg/dL Normal
BUN = Urea / 2.1428
= 15.5 / 2.1428
= 7.23
BD-1.2.2 Kreatinin : 0,6 0,5 1,5 mg/dL Normal
BD-1.5.2 Gula darah sewaktu : 321 70 200 mg/dL Tinggi
BD-1.7.2 Kolesterol : 260 160 200 mg/dL Tinggi
BD-1.10.1 Hemoglobin : 14,9 12 16 g/dL Normal
BD-1.10.1 Hematocrit : 0,43 0,36-0,46 unit IU Normal
Kesimpulan : Dari data biokimia pasien memiliki kadar gula darah sewaktu dan
kolestrol tinggi

4. Pengkajian Data Klinis/Fisik (PD)


Domain Data Nilai normal Interpretasi
PD-1.1.5 Mual, muntah, pusing - Gejala dari
dan nyeri lambung penyakit yang
diderita
PD-1.1.9 Tekanan darah : 140/70 120/80 mmHg Isolated systolic
(Vital mmHg hypertension
sign)
Denyut nadi : 100 x 60-100 x / menit Normal
/menit
Kesimpulan : pasien mengalami gangguan cerna dan hipertensi

5. Pengkajian Data Riwayat Pasien (CH)


Domain Data Interpretasi
CH-1.1.1 Umur : 36 Tahun -
CH-1.1.2 Jenis kelamin : Perempuan -
CH-2.1.5 1 tahun lalu menderita gastritis -
CH-3.1.6 Pekerjaan : Ibu rumah tangga -

6. Komparatif Standar (CS)


Domain Data
CS 1.1.1 Total energy estimated needs = 2400 kkal
CS 2.1.1 Total fat estimated needs = 40.01 g
CS 2.2.1 Total protein estimated needs = 150.03 g
CS 2.3.1 Total carbohydrate estimated needs = 360.08 g
CS 2.4.1 Total Fiber Estimated Needs = 30 g

C. DIAGNOSIS GIZI
Domain Diagnosis Tanda dan Gejala
NI-2.1 Inadequate oral intake Total asupan energi : 150
kkal/hr
NC-1.4 Altered GI function Mual, muntah, pusing dan nyeri
lambung
NC-2.2 Altered nutrition - related Gula darah sewaktu : 321mg/dL
laboratory value Kolesterol : 260 mg/dL
NB-1.1 Food and nutrition-related Beberapa kali pasien menjalani
knowledge deficit diit ketat
NB-2.1 Physical inactivity Sedikit aktivitas fisik
NB-2.5 Poor nutrition quality of life Metode diit yang dipilih yaitu
makan sekali dalam sehari.

Diagnosis Gizi Ny T
Inadequate oral intake (P) berkaitan dengan pemilihan diit ketat (E) ditandai
dengan total asupan energi sebesar 150kkal/hari atau hanya sekitar 6,25% dari total
kebutuhan (S).
Pengetahuan tentang zat gizi yang rendah (P) berkaitan dengan profesi sebagai
ibu rumah tangga (E) ditandai dengan pemilihan diet one day one meal (S).
D. RENCANA INTERVENSI GIZI
1. Perencanaan
a) Tujuan
- Memberikan asupan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan zat gizi
pasien dengan memperhatikan kondisi klinis yang ada.
- Membantu terapi medis dalam menormalkan nilai laboratorium (gula
darah sewaktu dan Kolesterol)
- Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai pola makan
yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pasien, serta gaya hidup
yang sehat melalui edukasi dan konseling.
b) Preskripsi Diet
- Modifikasi asupan dari segi jumlah
1) Meningkatkan asupan energi secara bertahap hingga mencapai 2400
kkal
2) Lemak diberikan rendah yaitu sebesar 15% dari total kebutuhan
energi atau sebesar 40.01 gram
3) Protein diberikan tinggi yaitu sebesar 25% dari total kebutuhan energi
atau sebesar 150.03 gram
4) Karbohidrat diberikan cukup yaitu sebesar 60% dari total kebutuhan
energi atau sebesar 360.08 gram
5) Serat diberikan cukup yaitu 30 gram
6) Cairan diberikan cukup yaitu sebesar 6-8 gelas perhari atau sekitar
1500-2000 mL
- Modifikasi asupan dari segi Jenis
1) Jenis makanan diberikan secara bertahap mulai dari makanan cair,
lunak hingga makanan biasa untuk meningkatkan daya terima pasien
dan tidak memperparah penyakit pasien.
2) Jenis lemak yang diberikan adalah jenis PUFA, seperti omega 3 yang
banyak terdapat pada salmon, tuna, meckerel, herring, udang, cod
liver oil, lobster dan kepiting. Sumber PUFA lain diantaranya minyak
jagung, minyak safflower, minyak kedelai dan beberapa margarin
yang kaya akan PUFA.7
3) Sumber protein yang diberikan adalah sumber protein yang
mengandung lemak yang rendah seperti seafood, daging unggas,
susu, keju, yogurt, biji-bijian, kedelai, dan lain-lain.
4) Sumber karbohidrat yang diberikan adalah karbohidrat kompleks
yang memiliki indeks glikemik rendah sedang. Contoh makanan
dengan indeks glikemik rendah adalah sebagian besar buah-buahan
dan sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian olahan, pasta, makanan
olahan rendah lemak, dan kacang-kacangan. Indeks glikemik sedang
(GI 56 sampai 69): Kentang putih dan ubi jalar, jagung, nasi putih,
couscous, sereal sarapan seperti Cream of Wheat dan Mini Wheats.
- Modifikasi Asupan dari segi jadwal
1) Saat pasien masih mengonsumsi makanan cair, makanan cair
diberikan sebanyak 6 kali dalam sehari
2) Untuk makanan lunak dan biasa, seharusnya makanan diberikan
dengan porsi kecil tapi sering. Namun karena di rumah sakit tidak
bisa menggunakan prinsip ini, maka makanan akan diberikan 3 kali
makan utama dan 3 kali selingan
2. Implementasi
- Berdasarkan hasil recall saat dirumah sakit, pasien hanya mampu
mengasup 150 kkal sehingga asupan energi sebanyak 2400 kkal diberikan
bertahap pada hari pertama diberikan makanan cair dengan energi sebesar
750 kkal, kemudian bila pasien dapat menerima makanan dengan baik
maka jenis makanan diganti menjadi makanan lunak dengan energi
sebesar 1250 kkal, hari berikutnya energi ditingkatkan menjadi 1750
kemudian bila daya terima pasien terhapat makanan sudah meningkat dan
tidak ada keluhan mual dan nyeri perut maka pasien diberikan makanan
bisasa dengan energi sebanyak 2400 kkal.
- Konseling dan edukasi gizi diberikan pada pasien untuk meningkatkan
pengetahuan gizi pasien, memberi tahu pasien mengenai pemilihan
makanan yang tepat baginya, serta metode penurunan berat badan yang
tepat bila pasien sudah pulih dari sakitnya. Edukasi gizi juga diberikan
pada keluarga pasien untuk mendukung intervensi yang diberikan pada
pasien.
E. RENCANA MONITORING EVALUASI

Indikator Metode Target Pencapaian


Pengetahuan gizi Memberikan kuisioner Perubahan perilaku terkait gizi
Asupan Recall 24-jam dan Asupan terpenuhi
melihat penerimaan
makanan dengan
pemantauan makanan
sisa
Biokimia Dengan melihat hasil Menurunkan nilai GDS menjadi
nilai laboratorium 70-200 mg/dl
(Gula darah sewaktu, Menurunkan kadar kolesterol
Kolesterol, Tekanan menjadi 160-200 mg/dl
darah) Tekanan darah kembali normal
120/80 mmHg

F. PEMBAHASAN
Berdasarkan data assesment, permasalahan yang berkaitan dengan responden
Ny. T adalah inadequate oral intake dan pengetahuan zat gizi yang rendah yang di
tandai dengan pemilihan diit one day one meal. Selain itu masalah lain yang terkait
dengan responden Ny. T adalah kelebihan berat badan yang mendasari keinginannya
untuk melakukan diit ketat.
Diet ketat membuat Ny. T hanya mampu memenuhi kebutuhan asupannya
sekitar 6,25% dari total kebutuhan atau sebesar 150 KKal/hari utuk itu kami membuat
diagnosis bagi responden yaitu Inadequate oral intake berkaitan dengan pemilihan diit
ketat ditandai dengan total asupan energi sebesar 150kkal/hari atau hanya sekitar
6,25% dari total kebutuhan.
Asupan yang terbatas tentunya tidak dapat mencukupi kebutuhan seseorang
pada umumnya terlebih pada orang yang obesitas. responden Ny. T memiliki berat
badan 110 kg dan tinggi badan 160,42 cm, dengan BMI 42,8. Ditambah dengan data
kadar kolesterol yang tinggi. Karena temuan tersebut kami membuat diagnosis bagi
responden Ny. T yaitu Obesitas tingkat II berkaitan dengan pengetahuan gizi yang
rendah ditandai dengan IMT sebesar 42,74.
Berdasarkan data pada assesment juga diketahui bahwa responden Ny. T
bekerja sebagai Ibu rumah tangga yang hanya melakukan aktifitas rumah tangga yang
tergolong dalam aktifitas ringan. Terbatasnya aktifitas ini menggambarkan kurang
aktifnya responden terhadap beberapa hal termasuk pemilihan diit untuk menurunkan
berat badanya yang tergolong obesitas. Responden tidak bias memilah mana dit yang
benar dan salah yang mengakibatkan responden mengalami gangguan pencernaan.
Karena temuan yang demikian kami membuat diagnosis yaitu Pengetahuan tentang
zat gizi yang rendah berkaitan dengan profesi sebagai ibu rumah tangga ditandai
dengan pemilihan diet one day one meal.6
Diet yang dilakukan bertujuan untuk memberikan asupan yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi pasien dengan memperhatikan kondisi klinis yang ada,
membantu terapi medis dalam menormalkan nilai laboratorium (gula darah sewaktu
dan kolesterol), dan meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai pola
makan yang seimbang dan seusai dengan kebutuhan pasien.
Intervensi dilakukan mulai dari pengaturan pemberian makan, modifikasi
asupan, hingga konseling dan edukasi gizi.
1. Pengaturan Pemberian Makan
Jenis makanan yang diberikan adalah makanan cair selama 1-2 hari.
Pemberian makanan cair bertujuan agar pasien dapat menerima makanan
dengan baik. Berdasarkan data sebelumnya, pasien sudah diberikan makanan
lunak namun tidak dapat diterima dengan baik karena pasien masih
mengeluhkan mual dan muntah setelah makan. Makanan cair diberikan agar
asupan makanan pasien terpenuhi sedikit demi sedikit. Pemberian makan
dilakukan sebanyak 5-6 kali dalam sehari. Bila kondisi pasien sudah membaik
maka secara bertahap diberikan makanan lunak kemudian padat dengan porsi
yang kecil namun dengan frekuensi yang sering agar kebutuhan gizi pasien tetap
terpenuhi. Makanan dalam jumlah kecil namun dengan frekuensi sering dapat
membantu meningkatkan aliran darah ke perut yang dapat meningkatkan
penyembuhan. Selain itu, pengaturan porsi makan dapat membantu mencegah
efek asam terhadap lambung. Makanan yang diberikan bersifat tidak
merangsang atau tidak pedas, tidak asam, tidak berlemak, tidak berbumbu tajam
agar nyeri lambung pada pasien dapat teratasi. Pemberian makanan juga tidak
memiliki bau amis karena dapat merangsang pasien mual dan muntah.1
2. Pemberian Asupan Kalori
Pemberian asupan energi sebesar 2400 kalori perhari bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan pasien. Peningkatan asupan kalori secara bertahap sebesar
500 kalori setiap harinya bertujuan agar kebutuhan pasien terpenuhi. 1
3. Modifikasi Asupan Lemak
Pemberian diet rendah lemak dibutuhkan untuk membantu mengurangi kerja
lambung dan dapat meningkatkan produksi asam lambung serta diet rendah
lemak bermanfaat untuk mengurangi kadar kolesterol pasien. Asupan lemak
secara bertahap ditingkatkan hingga sesuai dengan kebutuhan. Jenis lemak yang
diberikan diutamakan jenis lemak PUFA, seperti omega 3 yang mengandung zat
anti inflamasi yang bermanfaat bagi penderita gastritis.2
4. Modifikasi Asupan Protein
Peningkatan asupan protein dibutuhkan agar asupan protein terpenuhi dan
untuk membantu memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh gastritis.
Protein yang diperlukan adalah protein yang mengandung lemak rendah, karena
lemak dalam makanan dapat meningkatkan produksi asam lambung yang dapat
mengiritasi lapisan lambung.3
5. Asupan Cairan Cukup
Pemberian asupan cairan yang cukup dibutuhkan untuk mengurangi risiko
dehidrasi pada pasien yang disebabkan karena muntah selain itu, asupan cairan
yang cukup juga dapat mengontrol gejala gastritis. Oleh sebab itu sangat
dianjurkan untuk minum air putih 6-8 gelas perhari.3
6. Edukasi dan Konseling
Pemberian edukasi dan konseling bertujuan untuk membimbing pasien
untuk memahami masalah gizi yang dihadapi dan bagaimana mengatasinya.
Dalam edukasi dan konseling pasien diajarkan untuk memperhatikan asupan
makanan dan pentingnya aktifitas fisik. Pasien juga diberitahu jenis makanan
apa saja yang bermanfaat bagi kesehatan dan makanan apa saja yang harus
dihindari. Pendekatan pada orang terdekat pasien seperti keluarga dan kerabat
juga perlu dilakukan untuk memberikan dukungan pada pasien dalam merubah
gaya hidupnya kearah yang lebih baik.4
DAFTAR PUSTAKA

1. Wahyuningsih, Retno. Penatalaksanaan diet pada pasien. 2013. Yogyakarta: Graha Ilmu

2. Jong-Min P, Sung-Hun K, Young-Min H, Ki-Baik H, Eun-Hee K. Omega-3


Polyunsaturated Fatty Acids as Potential Chemopreventive Agent for Gastrointestinal
Cancer. NCBI. 2013 Sep; 18(3): 201208.

3. Esther Kinuthia Rn Bsn Ba. Gastritis Treatment Diet [Internet]. 2015 Oct 29 [cited 2017
Feb 28]; Available from: http://www.livestrong.com/article/282955-foods-that-heal-
ulcers-and-gastritis/

4. Josh Axe. Gastritis Diet Treatment Plan [Internet]. [cited 2017 Feb 28]; Available from:
https://draxe.com/gastritis-diet/

5. Association AD. International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT) Refference


Manual. Standardized Language fot the Nutrition Care Process. 2013;4.

6. Association AD. International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT) Refference


Manual. Standardized Language fot the Nutrition Care Process. 2013;4.

7. Melodie Anne. PUFA Diet [internet]. [Updated: 2015 Aug 13; Cited: 2017 Jun 10].
Available from: http://www.livestrong.com/article/419123-pufa-diet/

8. Harvard Helath Publication. A good guide to good carbs: The glycemic index [internet].
[cited: 2017 Jun 10]. Available from: http://www.health.harvard.edu/healthbeat/a-good-
guide-to-good-carbs-the-glycemic-index
Lampiran

Perhitungan Kebutuhan Gizi

CS 1.1.1 Total Energy Eestimated


BBI = (TB 100) 10 %
= (160.42 100) 10 %
= 60.32
Adjusted weight = (BBA - BBI) x 0.25 + BBI
= (110 60.32) x 0.25 + 60.32
= 72.74 kg
Estimated Energy Requirement
= 387 7.31 x Age + PA x (10.9 x weight + 660.7 x height)
= 387 7.31 x 36 + 1.4 x (10.9 x 72,74 kg + 660.7 x 1.6042)
= 2400.55 kkal
CS 2.1.1 Total fat estimated needs
15 % x estimasi energi
Total fat estimated needs = 9
15 % x 2400.55
= 9

= 40.01 gram

CS 2.2.1 Total protein estimated needs


25 % x estimasi energi
Total protein estimated needs = 4
25 % x 2400.55
= 4

= 150.03 gram

CS 2.3.1 Total carbohydrate estimated need


60 % x estimasi energi
Total carbohydrate estimated need = 4
60% x 2400.55
= 4

= 360.08 gram
CS 2.4.1 Total fiber estimated need
AKG kebutuhan serat untuk wanita 36 tahun = 30 g
Rekomendasi Menu yang diberikan:

Diet Saring 750 kkal


Waktu Contoh Berat Energi Protein Lemak KH Serat
Menu URT
Menu (g) (kkal) (g) (g) (g) (g)
07.00 Bubur tepung Tepung 4 sdm 25 g 90,2 1,7 0,2 19,9 0,2
beras dan sup beras
ayam giling Daging 1 ptg sdg 30 g 85,5 8,1 5,7 0 0
ayam
Jus jeruk Jeruk 1 buah 50 g 23,5 0,4 0,1 5,9 0
manis
10.00 Bubur kacang Kacang 2 sdm 20 g 23,2 1,5 0,1 4,2 1,3
hijau saring hijau
Gula 2 sdm 20 g 75,2 0 0 19,5 0
merah
12.00 Bubur tepung Tepung 4 sdm 25 g 90,2 1,7 0,2 19,9 0,2
beras dan beras
semur daging Daging 1 ptg sdg 35 g 94,1 8,7 6,3 0 0
giling sapi
15.00 Agar-agar Agar- 1 ptg sdg 20 g 6,4 0,1 0,1 1,4 0,1
melon agar
melon
18.00 Bubur tepung Tepung 4 sdm 25 g 90,2 1,7 0,2 19,9 0,2
beras dan sup beras
telur tahu Telur 1 btr 50 g 77,6 6,3 5,3 0,6 0
ayam
Tahu 1 ptg sdg 25 g 38,8 3,2 2,7 0,3 0
21.00 Susu skim Susu 1 gls 200 69,8 6,8 0,4 9,8 0
skim mL
Total 750 39 19,5 101,4 3,5

Anda mungkin juga menyukai