Anda di halaman 1dari 4

PELAKSANAAN TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)

ORIENTASI REALITAS : SESI 1

A. Pengertian
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah suatu psikoterapi yang
dilakukan oleh sekelompok penderita bersama-sama dengan jalan berdiskusi
satu sama lain yang dipimpin, diarahkan oleh seorang terapis/petugas
kesehatan jiwa yang telah terlatih.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan klien tentang realitas/kenyataan.
2. Tujuan Khusus
Klien dapat mengetahui nama panggilan, nama lengkap, alamat dan hobi
klien yang lain
Klien mampu bersosialisasi
Melatih daya ingat klien
Melatih klien untuk dapat memfokuskan kegiatan/konsentrasi.
C. Kebijakan
1. Dilakukan oleh semua mahasiswa
2. Indikasi klien :
- Halusinasi
- Confusion
- Salah mengenal orang lain
- Demensia
D. Persiapan Alat
1. Papan nama sejumlah klien dan terapis
2. Tape recorder
3. Bola tenis
4. Spidol
5. Kaset lagu
6. Jam dinding
E. Persiapan Terapis
1. Terapis membagi peran sesuai kebutuhan
Leader : Muhamad Sardiman
Co Leader : Yulia Listiyani
Observer/Notulis : Nurhayati
Pelaksana Terapis : Dewi Sri Anggraeni
Ernawati
Defi Adi Cahyaningrum
2. Menyiapkan alat dan tempat
Tempat : ruang makan bangsal P2
F. Persiapan Klien
1. Melakukan seleksi klien sesuai indikasi TAK
2. Memastikan klien telah mendapatkan psikoterapi orientasi realitas
minimal satu fase lebih lanjut dari sesi yang akan dilakukan TAK.
3. Melakukan kontrak terapi yang akan dilakukan.
G. Persiapan Lingkungan
1. Menjaga privasi klien
2. Memberi rasa aman dan nyaman
3. Menghindarkan darikesibukan di ruang perawatan
4. Dilakukan tidak mendekati waktu makan
H. Prosesur Kerja
1. Fase Orientasi
a. Menjelaskan tujuan kegiatan
b. Menjelaskan aturan main :
1) Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus
minta ijin kepada terapis.
2) Lama kegiatan 30 menit
3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
4) Menjelasakan urutan pelaksanaan kegiatan
c. Salam terapeutik
d. Perkenalan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
e. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (pakai papan nama)
f. Menanyakan perasaan klien saat ini
g. Menanyakan masalah yang dirasakan
h. Menanyakan penerapan TAK yang lalu
2. Fase Kerja
a. Semua klien diberi kesempatan untuk menyebutkan nama
panggilan, nama lengkap, alamat dan hobi.
b. Terapis memutar musik dan klien memutar bola tenis ke peserta
lain searah jarum jam sampai musik dimatikan.
c. Peserta yang memegang bola tenis saat musik dimatikan diberi
kesempatan untuk menyebutkan nama panggilan, nama lengkap,
alamat dan hobi klien disamping kanannya.
d. Ulangi kegiatan No 6 sampai semua peserta mendapat giliran.
e. Terapis memberikan pujian kepada klien setelah memberikan
jawaban dengan tepat.
3. Fase Terminasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
c. Menganjurkan klien melatih dan mendiskusikan kepada orang lain.
d. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang
I. Dokumentasi
1. Evaluasi Klien
a. Kemampuan Verbal
Nama Klien
No Aspek yang dinilai Martini Nur Asih. Nur Yanti Sri.M
Jannah W Anny
1. Menyebutkan nama panggilan peserta
yang lain
2. Menyebutkan nama lengkap peserta yang X X X
lain
3. Menyebutkan alamat peserta yang lain X X X X
4. Menyebutkan hobi peserta yang lain X X X X X
Jumlah 2 1 2 1 4 2
Penilaian : Nilai 3-4 : klien mampu
Nilai 0-3 : belum mampu
Kemampuan verbal klien selama pelaksanaan TAK adalah terdapat
1 klien dengan nilai = 4 (klien mampu) yaitu Yanti sedangkan ke-5 klien
yang lain nilai = 1/2 (belum mampu). Sebagian besar peserta belum
mampu menyebutkan alamat dan hobi peserta yang lain.

b. Kemampuan Non Verbal


Nama Klien
No Aspek yang dinilai Martini Nur Asih. Nur Yanti Sri.M
Jannah W Anny
1. Kontak mata X X
2. Duduk tegak X X
3. Mengungkapkan bahasa tubuh yang
sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
Jumlah 3 3 4 3 4 3

Kemampuan non verbal klien selama kegiatan TAK secara umum


baik hanya saja terdapat 2 klien yang kontak mata kurang dan duduknya
tidak tegak. Semua klien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
kegiatan.
2. Evaluasi Terapis
Secara umum pelaksanaan TAK sesuai dengan prosedur yang ada
dan dapat melaksanakan kegiatan dari awal sampai akhir. Untuk TAK
selanjutnya lebih baik lagi apabila kegiatan dimodifikasi dan posisi terapis
disesuaikan sesuai dengan tugasnya.

Anda mungkin juga menyukai