Karena E, P, dan V merupakan keadaan fungsi, H juga merupakan keadaan fungsi, yang
mana H hanya bergantung pada perbedaan antara Hakhir dan Hawal. Perubahan entalpi reaksi,
disebut juga panas reaksi, Hreaksi, selalu mengacu pada Hakhir minus Hawal:
H = Hakhir - Hawal = Hproduk - Hreaktan
Sehingga, karena Hproduk nilainya bisa lebih banyak atau lebih sedikit daripada Hreaktan,
tanda H mengindikasikan apakah panas diserapa atau dilepaskan dalam perubahan. Kita
menentukan tanda H dengan membanyangkan panas sebagai reaktan atau produk. Ketika
metana dibakar dalam udara, sebagai contoh, kita mengetahui panas dihasilkan, sehingga
menunjukkannya sebagai produk (di sebelah kanan):
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + H2O(g) + panas
Karena panas dilepaskan ke lingkungan, produk (1 mol CO2 dan 2 mol H2O) seharusnya
memiliki entalpi lebih kecil dibandingkan dengan rekatan (1 mol CH4 dan 2O2), jadi H (Hakhir -
Hawal) bernilai negatif, diagram entalpi ditunjukkan pada gambar 6.6A. Proses eksotermik
(panas keluar) melepaskan panas dan entalpi sistem berkurangI:
Eksotermik: Hakhir < Hawal H < 0 (H bernilai negatif)
Proses endotermik (panas masuk) menyerap panas daan sistem entalpi meningkat. Ketika
es meleleh, contohnya, panas mengalir ke dalam es dari lingkungan, sehingga kita dapat
menunjukkan panas sebagai reaktan (di sebelah kiri)
Eksotermik: Hakhir > Hawal H > 0 (H bernilai positif)
Secara umum, nilai dari perubahan entalpi mengacu pada reaktan dan produk pada suhu sama.
Adapun diagram untuk proses eksotermik dan endotermik dapat dilihat pada Gambar 6.6.
Entalpi reaksi dari pembentukan panas standar
1. Keadaan standar
Disini dapat kita lihat bagaimana Hukum Hess digunakan untuk menentukan nilai H
dari jumlah reaksi yang besar sekali. Untuk memulai kita harus memperhitungkan variabel
termodinamika, seperti H, ysng bervariasi dengan keadaan. Sehingga untuk menggunakan
panas reaksi, para ahli kimia memperkenalkan keadaan standar, serangkaian dari kondisi
dan konsentrasi yang spesifik:
- Untuk gas, keadaan standar gas untuk gas alami pada tekanan 1 atm
- Untuk cairan atau padatan: keadaan standar untuk wujud cair dan padat merupakan zat
murni didalam bentuknya paling stabil pada tekanan 1 atm.
- Untuk zat di dalam larutan: keadaan standar utuk zat didalam standar merupakan
konsentrasi tepatnya pada 1 Molaritas
b. Entalpi Pembakaran
Panas yang dilepaskan untuk pembakaran senyawa dari unsur-unsurnya pada
keadaan standar. Untuk menghitung entalpi pembakaran standar (standard enthalpy
of combustion), Hc , kita harus mengetahui nilai Hf0 dari senyawa yang
mengambil bagian dalam reaksi. Dimana simbol menunjukkan keadaan
standar (STP). Untuk menghitung nilai Hc dapat digunakan persamaan:
Adapun data entalpi standar pembakaran untuk beberapa senyawa kimia pada
keadaan standar dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4. Data Entalpi Pembakaran Standar pada
suhu 250C (298 K)
hitunglah nilai dari entalpi pembakaran metana pada 250C menggunakan entalpi
molar pembentukan
Energi yang dibutuhkan untuk memisahkan satu mol dari senyawa padatan ion
menjadiion-ion gas disebut energi kisi (U). energi kisi dari NaCl adalah 788 kJ/mol.
Dengan kata lain, kita akan perlu memasukkan energi sebesar 788 kJ untuk
memutuskan 1 mol padatan NaCl menjadi 1 mol ion Na+ dan 1 mol ion Cl-
Perubahan entalpi dihubungkan dengan proses hidrasi yang disebut dengan panas
hidrasi, (HHidrasi ). Dengan menerapkan hukum Hess, memungkinkan untuk
menentukan HLarutan sebagai jumlah dari energi kisi (U) dan panas hidrasi
Hhidrasi ditunjukkan dalam Gambar 6.11:
HLarutan = U + Hhidrasi
Sehingga,
d.