Disusun Oleh :
Kelas: TIF A
TP: 2016-2017
Latar belakang:
Pariwisata merupakan suatu aspek yang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan suatu daerah, tidak
terkecuali Riau. Mentri Pariwisata Indonesia, Arief Yahya, menyebutkan bahwa pariwisata bisa
menjadi suatu sektor sumber utama devisa negara1.
Dalam hal pariwisata, Riau juga tidak kalah menarik dibandingkan dengan daerah lain. Riau kaya
dengan wisata sejarah seperti Candi Muara Takus, dan Istana Siak. Maupun wisata alam seperti,
Tambang Murai, Kampar.
Permasalahan yang ada, banyak objek wisata yang ada di Riau ini tidak diketahui oleh masyarakatnya.
Sehingga masyarakatnya lebih banyak berkunjung ke objek wisata luar daerah dibandingkan dalam
daerahnya.
Saat ini kemajuan teknologi sudah tidak dapat terbendung lagi. Salah satu aspek kemajuan yang paling
cepat adalah teknologi mobile application. Baik itu aplikasi media social, maupun aplikasi yang
memanfaatkan teknologi location-based service.
Location-based service merupakan layanan informasi yang dapat diakses oleh perangkat mobile
melalui suatu jaringan dan dapat menampilkan infoemasi geografis posisi perangkat mobile
tersebut.(Sari, Abdillah, Rizky, & Wardhani, 2016)
Salah satu cara memanfaatkan LBS dan menyelesaikan masalah pariwisata di Provinsi Riau ini adalah
dengan membuat suatu aplikasi berbasis android yang memberikan informasi tentang suatu situs
wisata dengan memanfaatkan teknologi location-based service.
Masalah:
Masalah yang terjadi pada pariwisata Provinsi Riau adalah sebagai berikut:
Membuat aplikasi pariwisata Provinsi Riau berbasis Android yang memanfaatkan teknologi
location-based service. Aplikasi yang akan dibuat memiliki fitur-fitur sebagai berikut:
User:
1
http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=16&id=2959
Sumber:
Sari, I. O., Abdillah, L. A., Rizky, K., & Wardhani, N. (2016). Application Location Based Service ( LBS )
Location Search Palembang Nature-Based Android, (January), 1920.
Biro Hukum dan Komunikasi Publik, Kementrian Pariwisata. Pariwisata Kini Jadi Andalan
Pendulang Devisa Negara (http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=16&id=2959) diakses
tanggal 21 April 2016.