Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Bismillah
Alhamdulillah, segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah
Subhanahuwataaala atas nikmat yang telah diberikan kepada saya yang tidak
mungkin bisa saya hitung satu per satu dan atas kehendak-Nyalah saya akhirnya
bisa memyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.

Critical Book Report adalah tugas yang diembankan kepada saya sebagai
Mahasiswa di Universitas yang menganut kurikulum KKNI 2016, yaitu
mengkritik sebuah buku utama dan membandingkan dengan buku pendukung
yang berkaitan dengan materi mata kuliah yang bersangkutan.

Penulis menyadari dalam pembuatan tugas ini masih banyak kekurangan,


terutama dalam hal mengkritik dan penggunaan tata bahasanya.Maka dari itu
penulis sangat membutuhkan kritikan dan saran dari para pembaca, terutama dari
dosen pengampu matakuliah Hidrolika ini.
Penulis

25 maret 2017

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................... 1
DAFTAR ISI .................................................................. 2
I. PENGANTAR ............................................................ 3
II. RINGKASAN ISI BUKU
1. BUKU 1(Diktat Hidrolika, Dr.Ir. Rumilla Harahap, MT). ... 4
2. BUKU 2(Hidraulika 1,Dr. Ir. Bambang Triatmodjo) ............ 12
III. KEUNGGULAN ......................................................... 18
IV. KELEMAHAN ........................................................... 18
V. IMPLIKASI TERHADAP:
A.TEORI .......................................................................... 19
B.PROGRAM PEMBANGUNAN DI INDONESIA ................. 19
C.ANALISIS MAHASISWA ..................................................... 19
VI. KESIMPULAN & SARAN ........................................ 20
KEPUSTAKAAN ........................................................... 21

2
I. PENGANTAR

Critical book report adalah mengkritik ataupun membandingkan dua buku


yang berbeda. Baik perbedaan buku dan pengarang, untuk membahas tentang
kelebihan dan kekurangan dari buku yang ingin dibandingkan. Laporan
pengkritikan buku ini bertujuan menambah wawasan mahasiswa mahasiswi
Universitas Negeri Medan . Dan buku yang ingin penulis kritik berjudul Ilmu
Hidrolika.

Buku Hidrolika merupakan buku yang mencakup seluruh pelajaran


mengenani air. Dengan demikian ilmu hidrolika dapat didefinisikan sebagai
cabang dari ilmu teknik yang mempelajari perilaku air baik dalam keadaan diam
maupun bergerak.

3
II. RINGKASAN ISI BUKU
1. RINGKASAN ISI BUKU PERTAMA

BAB II (KARAKTERISTIK FLUIDA HIDROLIKA)

2.1. Definisi dari Hidrolika adalah :

Cabang dari ilmu teknik mengenai cairan baik dalam keadaan diam atau
bergerak.

Aplikasi hidrolika dalam rekayasa teknik sipil :

1. Irigasi

2. Bendungan

3. Pembuatan jembatan

4. Drainase

5. Pelabuhan

6. Sember tenaga air dan navigasi

Material dalam ilmu mekanik dibagi menjadi :

Fluida

Benda padat

Perbedaan dasar antara fluida dan benda padat ialah sebagai berikut :

Ikatan partikel fluida dalam skala molekuler jauh lebih kecil dari benda
padat

Sifat ikatan fluida menyebabkan viskositas sehingga menimbulkan daya


tahan fluida terhadap suatu pergerakan antar molekul air (tegangan geser).

Daya tahan fluida terhadap tegangan geser jauh lebih kecil dari pada benda
padat sehingga fluida lebih mudah terdeformasi

4
Fluida mudah berubah bentuik tanpa terjadi volume.

Dalam mekanika fluida dikenal beberapa perilaku fluida antara lain :

1. Viskositas

Viskositas fluida menyebabkan adanya tegangan geser antar molekul


fluida yang bergerak. Teori dasar dalam pembahasan viskositas yaitu :

Newton : tegangan geser sebanding dengan gradien kecepatan normal terhadap


arah aliran.

2. Densitas

Pengaruh temperatur dan tekanan pada densitas sangat kecil sehingga


dapat diabaikan.

3. Fluida tak mampu mampat (Incompressible)

Kecuali mengalami tekanan gaya luar dan tidak memiliki kesempatan


untuk berdeformasi, atau kecepatan pengalirannya > 1 mach.

Jenis jenis aliran dalam Hidrolika

- Aliran tertutup = aliran dalam pipa

- Aliran terbuka = aliran dengan permukaan bebas

Tipe aliran :

- Aliran seragam, bila kedalaman aliran sama pada setiap penampang


salurannya. Contohnya saluran drainase.

- Aliran tidak seragam, bila kedalaman aliran tidak sama pada setiap
penampang saluran. Contohnya aliran pada pintu air.

Tipe lain yang dibedakan berdasarkan waktu :

5
- Aliran tetap, bila kedalaman aliran tidak berubah sepanjang waktu
tertentu. Contohnya irigasi.

- Aliran tidak tetap, bila kedalamannya berubah sesuai waktu. Contoh


aliran muara yang dipengaruhi pasang surut dan banjir/gelombang.

2.2. Aliran Kritis

Untuk suatu energi spesifik minimum debit aliran Maksimum

- Penampang kritis adalah suatu penampang dari saluran dimana


alirannya aliran kritis.

- Aliran kritis adalah apabila kondisi aliran kritis terjadi di sepanjang


saluran maka aliran dinamakan aliran kritis. Dan apabila aliran kritis
terjadi disepanjang saluran primatis maka untuk debit tetap, kedalaman
kritis disetiap penampang sepanjang saluran adalah sama besar.

- Kemiringan kritis disebut juga kemiringan batas, karena kemiringan


lebih landai dari aliran kritis yang disebut aliran subkritis.

- Kemiringan landai disebut kemiringan curam. Perhitungan untuk aliran


kritis dapat dilakukan dengan perhitungan cara aljabar dan perhitungan
secara grafis.

- Perhitungan secara metode grafis

- Untuk penampang yang rumit, penentuan besarnya kedalaman kritis


dapat dilakukan dengan membuat kurva hubungan antara Y dan Z = A
lebih dahulu.

6
2.4. ALIRAN SERAGAM

Aliran seragam merupakan aliran yang tidak berubah menurut tempat.


Terdapat dua kriteria utama untuk aliran seragam yaitu :

Garis energi

1. Garis permukaan aliran dan dasar saluran sejajar, dan ini berarti bahwa
kemiringan garis energi (If), garis permukaan (Iw) dan dasar saluran (Ib)
adalah sama. Terjadinya aliran seragam apabila aliran terjadi di dalam
suatu saluran hambatan akan mengandung aliran air dari hulu ke hilir,
hambatan tersebut berlawanan dengan komponen gaya gravitasi di arah
aliran tersebut, apabila hambatan diimbangi oleh gaya gravitasi.

2. Dari persamaan tampak bahwa besarnya hambatan atau tegangan geser


tergantung dengan kecepatan aliran. Contoh, pada waktu air memasuki
saluran secara perlahan lahan, kecepatan aliran berkurang dan oleh
karenanya besar tahanan yang berkurang pada saat tahanan menjadi lebih
kecil dari pada komponen gaya berat maka akan terjadi percepatan disaat
memasuki saluran. Sesudah itu secara lambat laun kecepatan dan tahanan
bertambah besar sampai terjadi keseimbangan antara tahanan dan gaya
berat.

BAB III (KARAKTERISTIK ZAT CAIR)

3.1 Zat cair

Aliran zat cair nyata lebih rumit bila dibandingkan dengan aliran zat cair
ideal, definisi dari zat cair nyata adalah zat cair yang mempunyai kekentalan,
sedangkan zat cair ideal adalah zat cair yang tidak mempunyai kekentalan.

Kekentalan adalah sifat pada zat cair untuk dapat menahan tegangan geser.
Rapat massa dan berat jenis adalah sifat zat cair yang dapat ditentukan pada

7
kondisi zat cair statis, sedangkan kekentalan (mu) adalah sifat zat cair yang hanya
dapat dinyatakan pada kondisi dinamik.

Gaya-gaya geser antara partikel-partikel zat cair dengan dinding-dinding


batasnya dan antara partikel-partikel zat cair itu sendiri, dihasilkan dari kekentalan
zat cair nyata tersebut.

Ada dua jenis aliran viskos, aliran tersebut adalah aliran laminer dan aliran
turbulen. Kedua jenis aliran tersebut diatur oleh hukum hukum yang berbeda.

Aliran laminer

Dalam aliran laminer partikel-partikel zat cair bergerak disepanjang


lintasan- lintasan lurus, sejajar dalam lapisan atau laminae. Besarnya kecepatan
dari laminae yang berdekatan tidak sama. Aliran laminer diatur oleh hukum yang
menghubungkan tegangan geser ke laju perubahan bentuk sudut, yaitu hasil kali
kekentalan zat cair dan gradien kecepatan atau kekentalan zat cair tersebut
dominan dan oleh karena mencegah setiap kecenderungan menuju ke kondisi
turbulen.

Bilangan reynold

Bilangan Reynold adalah bilangan yang tidak mempunyai dimensi, yang


menyatakan perbandingan gaya-gaya inersia terhadap gaya-gaya kekentalan.
Percobaan yang dilakukan pada tahun 1884 oleh Osborn Reynold ditunjukkan
sifat-sifat aliran laminar dan turbulen.

Peralatan yang digunakan dalam percobaan tersebut terdiri dari pipa kaca
yang diatur oleh sebuah katup sehingga dapat melewatkan air dengan berbagai
kecepatan. Melalui pipa kecil yang dihubungkan dengan pipa kaca tersebut
dialirkan zat warna. Oleh Reynolds ditunjukkan bahwa kecepatan aliran yang
kecil didalam pipa kaca, zat warna akan mengalir dalam suatu garis lurus yang
sejajar dengan sumbu pipa. Apabila katup dibuka sedikit demi sedikit sehingga
kecepatan akan bertambah besar, garis zat warna mulai bergelombang yang
akhirnya pecah dan menyebar pada seluruh aliran dalam pipa. Kecepatan pada
saat pecah ini adalah kecepatan kritik.

8
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perbedaan aliran, hasil dari
percobaan Reynolds adalah

- Faktor keadaan aliran yaitu kekentalan zat cair

- Rapat massa zat cair

- Diameter pipa

Reynolds menetapkan bahwa angka reynold dibawah2.000, gangguan


aliran dapat diredam oleh kekentalan zat cair, dan aliran pada kondisi tersebut
adalah laminar. Aliran akan turbulen apabila angka reynold lebih besar 4.000.
apabila angka reynolds pada kedua nilai diatas disebut dengan batas kritik bawah
dan atas.

Aliran turbulen

Dalam aliran turbulen partikel-partikel bergerak tidak teratur ke semua


arah, tegangan geser untuk aliran turbulen dapat dinyatakan dimana (eta) =
sebuah faktor yang tergantung pada rapat fluida dan gerakan fluida. Faktor
pertama menyatakan efek-efek dari gerakan viskos dan faktor kedua
menyatakan efek efek gerakan turbulen.

Hukum tahanan gesek

Percobaan reynolds untuk mendapatkan hukum tahanan gesek dilakukan


dengan melakukan pengukuran kehilangan energi (tenaga) di dalam beberapa pipa
dengan panjang yang berbeda-beda. Percobaan tersbut memberikan hasil berupa
suatu grafik hubungan antara kehilangan energi dan kecepatan aliran V.

Aliran laminer dalam pipa

Didalam mempelajari aliran zat cair, beberapa faktor yang penting


diketahui adalah distribusi kecepatan aliran, tegangan geser dan kehilangan energi

9
atau tenaga selama pengaliran. Persamaan distribusi kecepatan, tegangan geser
dan kehilangan tenaga untuk aliran laminer dan mantap akan diturunkan untuk
aliran melalui pipa berbentuk lingkaran.

Pada aliran laminer untuk zat cair riil, kecepatan aliran pada dinding batas
adalah mol. Dianggap bahwa distribusi kecepatan pada setiap tampang adalah
simetris terhadap sumbu pipa, sehingga semua pipa yang berjarak sama dari
sumbu pipa mempunyai kecepatan yang sama.

Hukum newton II

F = M.a

Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran


disepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol.

10
BAB IV (ALIRAN STEDI MELALUI SISTEM PIPA)

4.1 Persamaan Kontinuitas

Kumpulan dari beberapa garis arus disebut tabung arus. Karena tidak ada
aliran yang memotong garis arus, maka zat cair di dalam tabung arus tidak keluar
melalui dinding tabung. Konsep tabung arus ini sangat penting dalam menurunkan
persamaan kontinuitas.

Pandang pias kecil tabung arus, maka massa aliran yang masuk kedalam
tabung arus per detik sama dengan mass yang keluar dari tabung arus per detik.
Karena tidak ada massa yang memotong tabung arus

Persamaan kontinuitas untuk aliran stedi dan tidak mampu mampat adalah :

A1.V1 = A2.V2 = Q

Dimana :

- Q adalah debit atau juga disebut laju aliran volumetrik yang


dinyatakan dalam m3/detik

- A adalah luas penampang yang dinyatakan dalam m2

- V adalah kecepatan rata-rata pada penampang

Persamaan Bernoulli

Persamaan energi dalam aliran zat cair diturunkan berdasarkan persamaan


Euler. Pada gambar dibawah yang menunjukkan elemen silinder dari tabung arus
yang bergerak sepanjang garis arus. Gaya yang bekerrja adalah gaya akibat
tekanan (pressure Force) di ujung silinder dan gaya berat.

11
Dengan menggunakan Hukum Newton kedua untuk gerak partikel di
sepanjang garis arus ( gaya = massa x percepatan)

Geseran dalam pipa bulat

Suatu zat cair yang mengalir suatu bidang batas seperti melalui pipa akan
mengalami tegangan geser dan kemiringan kecepatan (gradien kecepatan) pada
seluruh medan aliran akibat kekentalan. Tegangan geser tersebut akan
mengakibatkan kehilangan energi selama pengaliran. Kehilangan energi ini
disebut kehilangan energi primer.

Pada aliran stedi dan seragam di dalam suatu pipa tegangan geser adalah
konstan sepanjang pipa, karena tebal lapisan batas adalah tetap. Laju kehilangan
energi atau kemiringan energi.

Garis kehilangan hidraulik (garis kemiringan tekanan) HGL adalah garis


yang menunjukkan tinggi tekanan sepanjang pipa. Di dalam pipa dengan
penampang seragam, tinggi kecepatan, adalah konstan dan garis kemiringan
energi adalah sejajar dengan garis kemiringan tekanan. Dengan menggunakan
persamaan bernoulli pada penampang 1 dan 2.

12
2. RINGKASAN ISI BUKU KEDUA

BAB I (Pendahuluan)

A. Definisi dan ruang lingkup

Hidrolika berasal dari kata hydor dalam bahasa Yunani yang berarti air.
Dengan demikian hidrolika dapat didefinisikan sebagai cabang dari ilmu teknik
yang mempelajari perilaku air baik dalam keadaan diam maupun bergerak.

Hidrolika dapat dibedakan dalam dua bidang yaitu Hidrostatika yang


mempelajari zat cair dalam keadaan diam, dan hidrodinamika yang mempelajari
zat cair bergerak.

B. Sejarah perkembangan ilmu hidrolika

Pada zaman mesir kuno dan Babilonia, teknik hidrolik telah dipraktekkan
dalam kehidupan sehari-hari. Bangunan-bangunan irigasi dan drainase seperti
bendungan, saluran, waduk, dan sebagainya dibangun sebelum masehi.

C. Hukum Newton II

Semua gerak yang ada di alam dapat dijelaskan oleh Hukum Newton II
yang menyatakan bahwa laju perubahan momentum (massa M x kecepatan
V) adalah berbanding langsung dengan gaya yang bekerja dan dalam arah
yang sama dengan gaya tersebut.

D. Dimensi dan satuan

Dimensi merupakan besaran terukut yang menunjukkan karakteristik suatu


obyek seperti massa, panjang, waktu temperatur dan sebagainya. Satuan
adalah suatu standar untuk mengukur dimensi misalnya satuan untuk
massa, panjang dan waktu adalah kilogram (kg), meter (m), dan detik (d)
untuk satuan SI, kilogram massa (kgm)

13
BAB II (Sifat-sifat zat cair)

A. Pendahuluan

Zat cair dan gas mempunyai sifat-sifat serupa, yang terpenting adalah
sebagai berikut.

1. Kedua zat ini tidak melawan perubahan bentuk

2. Kedua zat tidak mengadakan reaksi terhadap gaya geser, yaitu gaya
yang bekerja sejajar dengan permukaan lapisa-lapisan zat cair atau gas

Sedang perbedaan utama antara zat cair dan gas adalah sebagai berikut :

1. Zat cair mempunyai permukaan bebas, dan massa zat cair hanya akan
mengisi volume yang diperlukan dalam suatu ruangan, sedangkan gas
tidak mempunyai permukaan bebas.

2. Zat cair merupakan zat yang praktis tak termampatkan, sedangkan gas
adalah zat yang bisa dimampatkan.

Zat cair mempunyai sifat seperti berikut ini :

1. Apabila ruangan lebih besar dari volume zat cair, akan terbentuk
permukaan bebas horizontal yang berhubungan dengan atmosfer.

2. Mempunyai rapat massa dan berat jenis

3. Dapat dianggap tidak termampatkan

4. Mempunyai viskositas (kekentalan)

5. Mempunyai kohesi, adhesi dan tegangan permukaan.

B. Kemampatan zat cair

Kemampatan zat cair didefiniskan sebagai perubahan (pengecilan) volume


karena adanya perubahan (penambahan) tekanan, yang ditunjukkan oleh
perbandingan antara perubahan tekanan dan perubahan volume terhadap volume
awal. Perbandingan disebut dikenal dengan modulus elastisitas.

14
C. Kekentalan zat cair

Kekentalan adalah sifat dari zat cair untuk melawan tegangan geser pada
waktu bergerak/mengalir. Kekentalan disebabkan karena kohesi antara partikel zat
cair. Zat cair ideal tidak mempunyai kekentalan. Zat cair kental, seperti sirup atau
oli, mempunyai kekentalan besar, sedangkan zat cair encer, seperti air,
mempunyai kekentalan kecil.

D. Tegangan permukaan

Molekul-molekul zat cair saling tarik menarik diantara sesamanya dengan


gaya berbanding lurus dengan massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak antara pusat massa. Gaya tarik menarik tersebut adalah setimbang. Tetapi
pada permukaan antara zat cair dan udara, atau antara zat satu dengan zat lainnya,
gaya tarik keatas dan kebawah tidak setimbang.

Ketidaksetimbangan menyebabkan molekul-molekul pada permukaan


melakukan kerja untuk membentuk permukaan zat cair. Kerja yang dilakukan
untuk melawan gaya tarik kebawah tersebut dikenal dengan tegangan permukaan.

Dalam bidang teknik, besarnya gaya tegangan permukaan adalah sangat


kecil dibanding dengan gaya-gaya lain yang bekerja pada zat cair, sehingga
biasanya dapat diabaikan. Tegangan permukaan air pada beberapa temperatur
ditunjukkan dalam tabel 2.1 di buku ini.

15
BAB VII (Persamaan Bernoulli)

A. Persamaan bernoulli

Penurunan persamaan Bernoulli untuk aliran sepanjang garis arus


didasarkan pada hukum Newton II tentang gerak (F = M.a). persamaan ini
diturunkan berdasarkan anggapan sebagai berikut.

1. Zat cair adalah ideal, tidak mempunyai kekentalan

2. Zat cair adalah homogen dan tidak termampatkan

3. Aliran adalah kontinyu dan sepanjang garis arus

4. Kecepatan aliran adalah merata dalam suatu penampang

5. Gaya yang bekerja hanya gaya berat dan tekanan.

B. Persamaan bernoulli untuk zat cair riil

Penurunan persamaan Bernoulli dilakukan dengan anggapan bahwa zat


cair adalah ideal sehingga tidak ada gesekan baik antara partikel zat cair maupun
antara zat cair dengan dinding batas. Untuk zat cair riil, dalam aliran zat cair akan
terjadi kehilangan tenaga yang harus dipertimbangkan dalam aplikasi persamaan
Bernoulli. Kehilangan tenaga dapat terjadi karena adanya gesekan antara zat cair
dan dinding batas atau karena adanya perubahan tampang lintang aliran.

C. Koefisien koreksi energi

Dalam aliran satu dimensi, kecepatan aliran pada suatu tampang dianggap
konstan. Pada kenyataanya, kecepatan penampang adalah tidak merata.
Kecepatan di dinding batas adalah nol dan bertambah dengan jarak dari
dinding batas. Penggunaan kecepatan rerata untuk menggantikan
kecepatan tidak merata dalam persamaan bernoulli perlu memastikan
koefisien tak berdimensi pada suku tinggi kecepatan.

16
D. Pemakaian persamaan Bernoulli

1. Tekanan hidrostatis

2. Tekanan stagnasi

3. Alat pengukur kecepatan

4. Alat pengukur debit

5. Lintasan pancaran zat cair

17
III. KEUNGGULAN
Pada buku pertama, buku tersebut membahas menjelaskan setiap point-point
dalam ilmu hidrolika, cukup banyak point-point pembahasan dalam buku
pertama.Buku juga dilengkapi gambar ilustrasi, rumus dan penurunan rumus,
contoh soal dan penyelesaian, dan grafik yang dimaksudkan agar pembaca dapat
memahami isi buku.

Demikian juga dengan buku kedua yang membahas tentang ilmu Hidrolika
secara lengkap dan jelas disertai gambar, grafik, rumus pokok dan turunan rumus
serta contoh soal dan penyelesaiannya.Dibandingkan dengan buku pertama, buku
kedua lebih mudah untuk dipahami.

IV. KELEMAHAN
Pada buku pertama tidak terdapat daftar isi, sehingga mempersulit pembaca
untuk mencari subbab yang ingin dipelajari.Penjelasan materi pada buku ini juga
kurang jelas dan contoh soalnya sulit dipahami.Point-point yang ada pada buku ini
bisa saja lengkap akan tetapi penjelasan tentang point tersebut sulit dipahami jika
hanya dibaca saja.Materi yang ada pada buku ini sebagian diambil dari website,
berikut adalah link downloadnya :
http://web.ipb.ac.id/~erizal/hidrolika/BUKU%20AJAR%20HIDRAULIKA.docx

Grafik dan diagram yang ada pada buku pertama kurang jelas, seperti
diagram moody pada halaman 36 dan juga pada buku pertama tidak
dicantumkannya sumber-sumber yang dijadikan sebagai rujukan.

18
V. IMPLIKASI TERHADAP:
A.TEORI
Buku-buku berbau hidrolika sangat penting untuk mahasiswa teknik sipil,
karena buku hidrolika membantu mahasiswa untuk memahami tentang seluk-
beluk air dan sifat-sifatnya.Dari pengetahuan tentang air tersebut nantinya disaat
sudah menjadi sarjana sipil, dapat digunakan untuk merancang bangunan yang
berhubungan langsung dengan air, misalnya irigasi, saluran perpipaan dan lain
sebagainya.

B.PROGRAM PEMBANGUNAN DI INDONESIA


Dalam program pembangunan di Indonesia, sangatlah penting bagi tim
pengerjaan proyek infrastruktur untuk memiliki atau merekrut teknisi yang
memiliki konsentrasi dibidang bangunan air.Infrastruktur perpipaan sangat
penting bagi wilayah perkotaan dan pedesaan, terutama perkotaan sangat
membutuhkan saluran untuk menyalurkan air bersih.

C.ANALISIS MAHASISWA
Menurut analisis saya, dalam pembelajaran tentang hidrolika ini mahasiswa
harus memiliki kemampuan matematika dan fisika yang mumpuni,dan dalam
mempelajari nya harus memiliki minat yang khusus.

19
VI. KESIMPULAN & SARAN
Dari pembahasan yang saya telah jabarkan, maka dapat saya simpulkan
bahwa keberadaan ilmu hidrolika dalam lingkup teknik sipil sangat penting,
terutama pada pendesainan perpipaan untuk keperluan saluran pengairan warga
sipil.

Untuk mempelajari hidrolika penulis sarankan untuk menggunakan sumber


pembelajaran seperti buku.Disini penulis lebih menyarankan buku kedua sebagai
sumber pembelajaran.Penulis juga menyarankan agar buku pertama dilakukan
pemutakhiran isinya.

20
KEPUSTAKAAN
Dr.Ir.Rumilla Harahap, MT, Bahan Ajar Hidrolika.UNIMED,Medan.2017

Dr. Ir. Bambang Triatmodjo, Hidraulika 1, Beta offset,Yogyakarta.1996

21

Anda mungkin juga menyukai