Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN PENDIDIKAN PANCASILA PROF.

KAELAN BAB I

- - - { PENDAHULUAN } - - -

Pancasila = dasar filsafat


o Disahkan PPKI tanggal 18 Agustus 1945
o Tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
o Diundangkan dalam :
Berita RI Tahun 2 No.7
Batang Tubuh UUDS 1945

TAP MPR Tahun 1998 No.XVIII/MPR/1998


Mengembalikan kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara RI

- - - { LANDASAN } - - -

Landasan Pendidikan Pancasila :


A. Historis
B. Kultural
C. Yuridis
D. Filosofis

A. LANDASAN HISTORIS
Terbentuk melalui proses panjang sejak zaman kerajaan
Suatu prinsip tersimpul dalam pandangan dan filsaat hidup bangsa berupa ciri khas, sifat, dan
karakter.
Nasionalisme Indonesia bukan dengan kekuasaan atau hegemoni ideologi tapi dengan
kesadaran berbangsa dan bernegara yang berakar pada sejarah.
Kausa Materialis Pancasila :

B. LANDASAN KULTURAL
Setiap bangsa memiliki ciri khas dan pandangan hidup yang berbeda dengan bangsa lain.
Sila-sila Pancasila merupakan karya besar bangsa yang dimiliki melalui proses refleksi filosofis
pendiri negara, diantaranya :
o Soekarno
o Moh.Yamin
o Moh.Hatta
o Soepomo
Sila-sila Pancasila merupakan hasil pemikiran tentang bangsa dan negara yang mendasarkan
pandangan hidup suatu prinsip nilai.

C. LANDASAN YURIDIS
UU No.2 Tahun 1989 memuat Sistem Pendidikan Nasional di Perguruan Tinggi
Pasal 39 berisi kurikulum (jenis/jalur/jenjang) dinyatakan wajib memuat pendidikan :
o Pancasila
o Agama
o Kewarganegaraan
SK Mendiknas No.232/U/2000
Tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belaja
Mahasiswa. Pasal 10 ayat 1 menyatakan setiap pelajaran wajib memuat agama, Pancasila, dan
Kewarganegaraan.
SK Dirjen PT : SK No.38/DIKTI/KEP/2002 (pasal 3)
Untuk :
o Mampu berpikir
o Nasional
o Dinamis
Terdiri :
o Historis
o Filosofis
o Ketatanegaraan
o Etika politik

D. LANDASAN FILOSOFIS
Sebelum merdeka
o Bangsa berketuhanan dan berkemanusiaan
o Karena manusia makhluk Tuhan Yang Maha Esa (kenyataan objektif)
Syarat mutlak suatu negara
o Negara berpersatuan dan berkerakyatan
o Persatuan berwujud rakyat (unsur pokok)
Konsekuensi rakyat
o Rakyat
o Dasar ontologis demokrasi karena asal mula kekuasaan negara adalah rakyat

- - - { TUJUAN } - - -

UU No.2 Tahun 1989 dan SK No.38/DIKTI/KEP/2003


Mengarahkan perhatian pada moral dalam kehidupan sehari-hari dengan :
o Memanfaatkan iman dan taqwa
o Mendukung kerakyatan

Arti tujuan pendidikan


Seperangakat tindakan intelektual penuuh tanggung jawab yang berorientasi pada kompetensi
dan bidang profesi masing-masing.
Cermin sikap
o Intelektual, meliputi :
a. Kemafiran
b. Ketepatan
c. Keberhasilan bertindak
o Tanggung jawab, meliputi :
a. Iptek
b. Etika
c. Agama
d. Budaya
Kesimpulan tujuan
o Kemampuan bertanggung jawab sesuai hati nurani
o Mengenali masalah hidup, kesejahteraan dan solusi
o Mengenali perubahan dan perkembangan :
a. Ilmu pengetahuan
b. Teknologi
c. Seni
o Memaknai sejarah dan nilai budaya untuk persatuan

- - - { PEMBAHASAN ILMIAH } - - -

Syarat-syarat ilmiah Pembahasan Pancasila menurut buku Tahu dan Pengetahuan karangan
I.R.Poedjawijatno ada 4, yaitu : Berobjek
Bermetode
Bersistem
Universal

BEROBJEK
Menurut filsafat ilmu : Objek Forma
Objek Materia

Objek Forma
Sudut pandang tertentu dalam Pembahasan Pancasila.
Pancasila dapat dipandang dari sudut : Moral Moral Pancasila
Ekonomi Ekonomi Pancasila
Pers Pers Pancasila
Hukum Pancasila Yuridis
Filsafat Filsafat Pancasila

Objek Materia
Sasaran pengkajian pancasila adalah Bangsa Indonesia dengan segala aspek budayanya yang
meliputi :
Non Empiris Budaya Empiris Adat Istiadat
Moral Bukti Sejarah
Religius Naskah Kenegaraan
Lembaran Sejarah
BERMETODE
Analitico Syntetic
Metode pembahasan Pancasila yang merupakan perpaduan metode analisis dan sintetis
Hermeneutika
Digunakan untuk menemukan makna dibalik objek
Koherensi Historis
Pemahaman, Penafsiran dan Interpretasi

BERSISTEM
Hubungan dalam sistem : Interelasi artinya berhubungan
Interpedensi artinya ketergantungan
Sifat sistem : Koheren (runtut)
Sehingga sila-sila Pancasila menjadi kesatuan yang sistematik

UNIVERSAL
Berarti tidak terbatas untuk waktu, ruang, keadaan, situsi, kondisi, dan jumlah.
Hakikatnya : Ontologis Nilai Pancasila
Intisari / esensi
Makna sila-sila universal
Tingkatan pengetahuan ilmiah : Deskriptif : Bagaimana
Kausal : Mengapa
Normatif : Kemana
Essensial : Apa
Proses kausalitas Pancasila : Materialis
Formalis
Effisien
Finalis
Pengamalan : Das Sollen : yg seharusnya
Das Sein : kenyataan

- - - { BEBERAPA PENGERTIAN PANCASILA } - - -

Lingkup pengertian : Etimologis


Historis
Terminologis

SECARA ETIMOLOGIS
Bahasa Sansekerta India
o Panca : lima
o Syila : batu sendi, alas, dasar
o Syiila : peraturan tingkah laku yang baik
Berbatu sendi 5
Dasar yang memiliki 5 unsur

Kitab Tripitaka
o Suttha Pitaka
o Abhidama Pitaka
o Vinaya Pitaka
Five Moral Principles, menurut Budha :
o Panatipada veramani sikhapadam samadiyani
Jangan membunuh
o Dinna dana veramani sikhapadam samadiyani
Jangan mencuri
o Kameshu micchacara veramani sikhapadam samadiyani
Jangan berzina
o Musawada veramani sikhapadam samadiyani
Jangan berbohong
o Surya meraya masjja pamada tikana veramani
Jangan mabuk

Syair Pujian Empu Prapanca (sarga 53 bait 2)


Yatnaggegwani Pancasyiila Kertasangkarbhisekaka krama berarti 5 pantangan, berupa :
o Mateni : Membunuh
o Maling : Mencuri
o Madon : Berzina
o Mabok : Mabuk
o Main : Berjudi

SECARA HISTORIS
Menurut Mr.Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
o Peri Kebangsaan
o Peri Kemanusiaan
o Peri Ketuhanan
o Peri Kerakyatan
o Kesejahteraan Rakyat

Yang dituangkan menjadi :


o Ketuhanan Yang Maha Esa
o Kebangsaan Persatuan Indonesia
o Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
o Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
o Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Menurut Ir. Soekarno (1 Juni 1945)


o Nasionalisme / Kebangsaan Indonesia
o Internasionalisme / Perikemanusiaan
o Mufakat / Demokrasi
o Kesejahteraan Sosial
o Ketuhanan yang Berkebudayaan

Dalam perkembangannya PANCASILA diusulkan menjadi TRISILA yang berisi :


o Sosio Nasional : Nasionalisme dan Internasionalisme
o Sosiso Demokrasi : Demokrasi dan Kesejahteraan Rakyat
o Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam perkembangannya TRISILA diusulkan menjadi EKASILA yang merupakan gotong
royong

Menurut Piagam Jakarta (22 Juni 1945)


o Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
o Kemanusiaan yang adil dan beradab
o Persatuan Indonesia
o Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam pemusyawaratan perwakilan
o Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

SECARA TERMINOLOGIS
Bagian UUD 1945
o Pembukaan (4 alinea)
o 37 Pasal
o Peraturan Peralihan (4 pasal)
o Aturan Tambahan (2 ayat)

Konstitusi RIS (berlaku sejak 29 Desember 1949 s/d 17 Agustus 1950)


o Ketuhanan Yang Maha Esa
o Peri Kemanusiaan
o Kebangsaan
o Kerakyatan
o Keadilan Sosial

UUDS 1950 (berlaku sejak 17 Agustus 1950 s/d 5 Juli 1959)


o Ketuhanan Yang Maha Esa
o Peri Kemanusiaan
o Kebangsaan
o Kerakyatan
o Keadilan Sosial

Kalangan Masyarakat
o Ketuhanan Yang Maha Esa
o Peri Kemanusiaan
o Kebangsaan
o Kedaulatan Rakyat
o Keadilan Sosial

Pembukaan UUD 1945 dan TAP MPR XX/MPRS/1966 dan INPRES No.12,13 April 1968
menegaskan :
Pengucapan, penulisan, dan rumusan Pancasila yang sah dan benar adalah PEMBUKAAN UUD
1945

Anda mungkin juga menyukai