Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Bahasa Pemograman

Bahasa pemrograman, atau sering diistilahkan juga dengan bahasa komputer ataubahasa
pemrograman komputer, adalah instruksi standar untuk memerintah komputer. Bahasa
pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantikyang dipakai untuk
mendefinisikan program komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat
menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan
disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai
situasi.

Fungsi Bahasa Pemrograman


Fungsi bahasa pemrograman yaitu memerintah komputer untuk mengolah data sesuai dengan
alur berpikir yang kita inginkan. Keluaran dari bahasa pemrograman tersebut berupa
program/aplikasi. Contohnya adalah program yang digunakan oleh kasir di mal-mal atau
swalayan, penggunaan lampu lalu lintas di jalan raya, dll.

Bahasa Pemrograman yang kita kenal ada banyak sekali di belahan dunia, tentang ilmu komputer
dan teknologi dewasa ini. Perkembangannya mengikuti tingginya inovasi yang dilakukan dalam
dunia teknologi. Contoh bahasa pemrograman yang kita kenal antara lain adalah untuk membuat
aplikasi game, antivirus, web, dan teknologi lainnya.

Bahasa pemrograman komputer yang kita kenal antara lain adalah Java, Visual Basic, C++, C,
Cobol, PHP, .Net, dan ratusan bahasa lainnya. Namun tentu saja kebutuhan bahasa ini harus
disesuaikan dengan fungsi dan perangkat yang menggunakannya..

Namun,secara umum bahasa pemrograman terbagi menjadi 4 kelompok, yaitu :

1. Object Oriented Language (Visual dBase, Visual FoxPro, Delphi, Visual C)


2. High Level Language (seperti Pascal dan Basic)
3. Middle Level Language (seperti bahasa C), dan
4. Low Level Language (seperti bahasa Assembly)
-> Contoh script html

Tingkatan Bahasa Pemrograman

1. Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi .

Merupakan bahasa tingkat tinggi yang mempunyai ciri-ciri mudah dimengerti


karena kedekatannya terhadap bahasa sehari hari. Sebuah pernyataan program
diterjemahkan kepada sebuah atau beberapa mesin dengan menggunakan compiler.
Sebagai contoh adalah :

BASIC, C, C++, COBOL, FORTRAN, ada, Pascal, Java , .NET

2. Bahasa Tingkat Menengah


Disebut tingkat menengah karena bisa masuk ke dalam bahasa tingkat tinggi maupun rendah.
Contohnya bahasa C.

3. Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah


Bahasa tingkat rendah (Low Level Language)
Bahasa tingkat rendah merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi pada mesin. Disebut
tingkat rendah karena bahasa ini lebih dekat ke bahasa mesin daripada bahasa manusia. Yang
tergolong dalam bahasa tingkat rendah adalah bahasa assembly.
Kelemahan bahasa tingkat rendah antara lain :
- sulit dipelajari karena programmer harus mengetahui seluk beluk perangkat keras yang
digunakan
- bahasa assembly untuk satu jenis mikroprosesor satu dengan yang lain sangat jauh berbeda
karena belum ada standardisasi. Contoh : bahasa assembly untuk mikroprosesor Intel 8088

Proses Pembuatan Program


Proses pembuatan program yaitu kita menulis kode sumber pada teks editor
misalnya notepad kemudian mengubahnya menjadi bahasa mesin yang bisa
dieksekusi oleh CPU. Proses pengubahan kode sumber (source code) menjadi
bahasa mesin (machine language) ini terdiri dari dua macam yaitu kompilasi dan
interpretasi

Kompilasi (Compilation)
Dalam proses kompilasi semua kode sumber dibaca terlebih dahulu dan jika tidak
ada kesalahan dalam menulis program maka akan dibentuk kode mesinnya sehingga
program bisa dijalankan. Program yang melakukan tugas ini disebut Compiler.
Program hasil kompilasi akan berbentuk executable. Program bisa langsung
dijalankan tanpa harus memiliki Compiler di komputer yang menjalankan program
tersebut. Bahasa yang menggunakan teknik kompilasi misalnya bahasa C, C++,
Pascal, Assembly dan masih banyak lagi.

Interpretasi (Interpretation)
Bahasa yang menggunakan teknik interpretasi akan membaca kode sumber perbaris
dan dieksekusi perbaris. Jika ditemukan kesalahan dalam penulisan program maka
di baris kesalahan itulah program akan dihentikan. Program yang melakukan tugas
ini disebut Interpreter. Pada teknik interpretasi tidak ada akan dihasilkan program
standalone, artinya untuk menjalankan program kita harus mempunyai kode
sumbernya sekaligus interpreter program tersebut. Bahasa yang menggunakan
teknik interpretasi misalnya bahasa Perl, Python, Ruby dan masih banyak lagi.

Kompilasi Sekaligus Interpretasi


Ada juga bahasa pemrograman yang menghasilkan programnya dengan teknik
kompilasi sekaligus interpretasi. Misalnya bahasa java. Dalam pembuatan program
java kode sumber diubah menjadi bytecode. Meskipun nampak seperti bahasa mesin
namun ini bukanlah bahasa mesin dan tidak executable. Untuk menjalankan
bytecode tersebut kita membutuhkan Java Runtime Environment (JRE) yang
bertugas sebagai interpreter sehingga menghasilkan program dari bytecode tersebut.
Meskipun setiap bahasa pemrograman dibuat untuk membuat program namun
setiap bahasa dibuat dengan tujuan dan fungsi yang berbeda-beda. Misalnya untuk
membuat driver hardware kita tidak bisa menggunakan bahasa Visual Basic. Untuk
membuat program berbasis sistem seperti driver kita bisa gunakan bahasa C atau
Assembly. Contohnya sistem operasi linux yang open source. Jika anda melihat kode
sumbernya anda akan menemukan bahwa linux dibuat menggunakan bahasa C.
Sedangkan untuk pemrograman desktop kita bisa menggunakan Visual Basic.
Bahasa tersebut dirancang oleh Microsoft untuk pemrograman desktop dengan
tampilan GUI yang memukau.

Perbedaan antara Kompilasi


(Compilation)dengan Interpretasi
(Interpretation)
1. Jika hendak menjalankan program hasil kompilasi dapat dilakukan tanpa butuh kode
sumber. Kalau interpreter butuh kode sumber.
2. Jika dengan kompiler, maka pembuatan kode yang bisa dijalankan mesin dilakukan
dalam 2 tahap terpisah, yaitu parsing ( pembuatan kode objek ) dan linking (
penggabungan kode objek dengan library ) . Kalau interpreter tidak ada proses terpisah.
3. JIka compiler membutuhkan linker untuk menggabungkan kode objek dengan berbagai
macam library demi menghasilkan suatu kode yang bisa dijalankan oleh mesin. Kalau
interpreter tidak butuh linker untuk menggabungkan kode objek dengan berbagai macam
library
4. Interpreter cocok untuk membuat / menguji coba modul ( sub-routine / program-program
kecil ). Maka compiler agak repot karena untuk mengubah suatu modul / kode objek
kecil, maka harus dilakukan proses linking / penggabungan kembali semua objek dengan
library yang diperlukan.
5. Pada kompiler bisa dilakukan optimisasi / peningkatan kualitas kode yang bisa
dijalankan. Ada yang dioptimasi supaya lebih cepat, ada yang supaya lebih kecil, ada
yang dioptimasi untuk sistem dengan banyak processor. Kalau interpreter susah atau
bahkan tidak bisa dioptimasikan

Saya akan membahas sedikit Tentang PENGERTIAN BAHASA ASSEMBLY

Bahasa pemrograman generasi kedua adalah bahasa assembly. Bahasa rakitan


(bahasa Inggris: assembly language) adalah bahasa pemrograman komputer tingkat
rendah. Bahasa assembly merupakan notasi untuk bahasa mesin yang dapat dibaca
oleh manusia dan berbeda-beda tergantung dari arsitektur komputer yang
digunakan.
Berbeda dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi, bahasa assembly atau rakitan
biasanya memiliki hubungan 1-1 dengan instruksi bahasa mesin. Misalnya, tiap
julukan (mnemonic) yang ditulis di program dengan bahasa rakitan akan
diterjemahkan menjadi tepat satu kode operasi yang dapat dimengerti langsung oleh
komputer. Pada bahasa tingkat tinggi, satu perintah dapat diterjemahkan menjadi
beberapa kode operasi dalam bahasa mesin. Proses pengubahan bahasa rakitan ke
bahasa mesin dilakukan oleh assembler, dan proses balikannya dilakukan oleh
disassembler.
Setiap arsitektur komputer memiliki bahasa mesin yang berbeda-beda sehingga
bahasa rakitannya pun berbeda-beda.(dna)
Pemrograman AT89S51 bahasa Assembly
Bahasa Assembly adalah bahasa pemrograman tingkat rendah. Dalam pemrograman
komputer dikenal dua jenis tingkatan bahasa, jenis yang pertama adalah bahasa
pemrograman tingkat tinggi (high level language) dan jenis yang kedua adalah
bahasa pemrograman tingkat rendah (low level language).
Bahasa pemrograman tingkat tinggi lebih berorientasi kepada manusia yaitu
bagaimana agar pernyataan-pernyataan yang ada dalam program mudah ditulis dan
dimengerti oleh manusia. Sedangkan bahasa tingkat rendah lebih berorientasi ke
mesin, yaitu bagaimana agar komputer dapat langsung mengintepretasikan
pernyataan-pernyataan program.
Kelebihan Bahasa Assembly:
1. Ketika di-compile lebih kecil ukuran
2. Lebih efisien/hemat memori
3. Lebih cepat dieksekusi
Kesulitan Bahasa Assembly:
1. Dalam melakukan suatu pekerjaan, baris program relatif lebih panjang dibanding
bahasa tingkat tinggi
2. Relatif lebih sulit untuk dipahami terutama jika jumlah baris sudah terlalu banyak
3. Lebih sulit dalam melakukan pekerjaan rumit, misalnya operasi matematis
BAHASA ASSEMBLY MCS-51
Dalam program bahasa assembly terdapat 2 jenis yang kita tulis dalam program
yaitu:
1. Assembly Directive (yaitu merupakan kode yang menjadi arahan bagi
assembler/compiler untuk menata program)
2. Instruksi (yaitu kode yang harus dieksekusi oleh CPU mikrokontroler)
Klik disini untuk melihat daftar Assembly Directive dan Instruksi MCS-51.
PENGGUNAAN SOFTWARE
Software untuk membantu memprogram mikrokontroler MCS-51 sudah banyak
tersedia. Untuk mempermudah maka dapat dipilih software yang merupakan
Integrated Development Environment (IDE) yaitu software yang merupakan editor
sekaligus compiler. Bahkan juga ada yang sekaligus debugger dan simulator. Salah
satunya yang digunakan pada training di PRASIMAX adalah Read51.
Daftar Assembly Directive
Assembly Directive Keterangan
EQU Pendefinisian konstanta
DB Pendefinisian data dengan ukuran satuan 1 byte
DW Pendefinisian data dengan ukuran satuan 1 word
DBIT Pendefinisian data dengan ukuran satuan 1 bit
DS Pemesanan tempat penyimpanan data di RAM
ORG Inisialisasi alamat mulai program
END Penanda akhir program
CSEG Penanda penempatan di code segment
XSEG Penanda penempatan di external data segment
DSEG Penanda penempatan di internal direct data segment
ISEG Penanda penempatan di internal indirect data segment
BSEG Penanda penempatan di bit data segment
CODE Penanda mulai pendefinisian program
XDATA Pendefinisian external data
DATA Pendefinisian internal direct data
IDATA Pendefinisian internal indirect data
BIT Pendefinisian data bit
#INCLUDE Mengikutsertakan file program lain
Daftar Instruksi
Instruksi Keterangan Singkatan
ACALL Absolute Call
ADD Add
ADDC Add with Carry
AJMP Absolute Jump
ANL AND Logic
CJNE Compare and Jump if Not Equal
CLR Clear
CPL Complement
DA Decimal Adjust
DEC Decrement
DIV Divide
DJNZ Decrement and Jump if Not Zero
INC Increment
JB Jump if Bit Set
JBC Jump if Bit Set and Clear Bit
JC Jump if Carry Set
JMP Jump to Address
JNB Jump if Not Bit Set
JNC Jump if Carry Not Set
JNZ Jump if Accumulator Not Zero
JZ Jump if Accumulator Zero
LCALL Long Call
LJMP Long Jump
MOV Move from Memory
MOVC Move from Code Memory
MOVX Move from Extended Memory
MUL Multiply
NOP No Operation
ORL OR Logic
POP Pop Value From Stack
PUSH Push Value Onto Stack
RET Return From Subroutine
RETI Return From Interrupt
RL Rotate Left
RLC Rotate Left through Carry
RR Rotate Right
RRC Rotate Right through Carry
SETB Set Bit
SJMP Short Jump
SUBB Subtract With Borrow
SWAP Swap Nibbles
XCH Exchange Bytes
XCHD Exchange Digits
XRL Exclusive OR Logic

Anda mungkin juga menyukai