Anda di halaman 1dari 33

SOP / Protap Menerima Pasien Baru

Pengertian Menerima pasien yang baru masuk


Puskesmas untuk dirawat sesuai yang berlaku.
Pasien segera memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan kebutuhan
Tujuan Sebagai acuan untuk penerimaan pasien baru.
Kebijakan - Ada petugas yang terampil
Prosedur Persiapan :
- Pasien dan keluarganya diterima dengan
ramah.
- Bila pasien dapat berdiri, atau berat
badan sebelum penderita dibaringkan.
- Selanjutnya lakukan pengkajian data
melalui anamnese dan pemeriksaan fisik.
- Laporan pasien pada penanggung jawab
ruangan.
- Pasien dan keluarga diberi penjelasan
tentang tata tertib yang berlaku di Rumah
Sakit serta orientasi keadaan
ruangan/fasilitas yang ada.
- Mencatat data dari hasil pengkajian
pada catatan medik dan catatan perawatan
pasien.
- Memberitahukan prosedur
perawatan/tindakan yang segera dilakukan.

Unit terkait Poliklinik, Ruang Perawatan


JANUARI 2010

SOP Observasi Pasien Gawat


Pengertian Memantau keadaan pasien gawat

Tujuan Sebagai acuan pemantauan/ observasi penderita


gawat agar selamat jiwanya .

Kebijakan Pelayanan yang cepat dan tepat akan menyelamatkan


jiwa seseorang.

Prosedur 1. Penderita gawat harus di observasi


2. Observasi dilakukan tiap 5 15 menit sesuai
dengan tingkat kegawatannya.
3. Observasi dilakukan oleh paramedis perawat, bila
perlu oleh dokter.
4. Hal-hal yang perlu diobservasi :
a. Keadaan umum penderita
b. Kesadaran penderita
c. Kelancaran jalan nafas (air Way).
d. Kelancaran pemberian O2
e. Tanda-tanda vital :
- Tensi
- Nadi
- Respirasi / pernafasan
- Suhu
f. Kelancaran tetesan infus
5. Apabila hasil observasi menunjukkan keadaan
penderita semakin tidak baik maka paramedis
perawat harus lapor kepada Dokter yang sedang
bertugas (diluar jam kerja pertelpon).
6. Apabila kasus penyakitnya diluar kemampuan
Dokter UGD maka perlu dirujuk
7. Observasi dilakukan maksimal 2 jam, selanjutnya
diputuskan penderita bisa pulang atau rawat inap.
8. Perkembangan penderita selama observasi dicatat
di kartu status penderita (les UGD) / lembar
observasi.
9. Setelah observasi tentukan apakah penderita perlu
: rawat jalan / rawat inap / rujuk

Unit terkait Rawat Inap


SOP Orientasi petugas baru
Pengertian Tatacara mempersiapkan petugas baru UGD
Tujuan Sebagai acuan orientasi petugas UGD baru agar petugas
baru mengenal, mengetahui dan memahami cara kerja
di UGD.
Kebijakan Sebelum bertugas di UGD petugas baru perlu menjalani
orientasi selama 1 minggu sebagai persiapan
melaksanakan tugas.
Prosedur 1. Sebelum melaksanakan tugas di UGD petugas baru
melaksanakan orientasi / pengenalan UGD.

2. Masa orientasi / pengenalan selama 1 minggu / 6


hari kerja.

3. Jadual orientasi petugas baru :


* Hari ke I : Perkenalan dengan, Dokter UGD,
Kep. Ruangan dan Petugas UGD
lainnya.
* Hari ke II : Mengetahui struktur organisasi
dari struktur fungsional dan
mekanisme kerja UGD.
* Hari ke III : Mengetahui pembagian tugas dan
uraian tugas petugas UGD.
* Hari ke IV : Mempelajari protap-protap UGD.
* Hari ke V : Memantapakan orientasi hari ke I
sampai hari ke IV.
* Hari ke VI : Menyaksikan dan mengikuti
pelaksanaan tugas sehari-hari di
UGD.

4. Setelah menjalani orientasi selama 1 minggu, petugas


baru mendapatkan tugas dalam uraian tugasnya.

5. Pada minggu ke II petugas baru melaksanakan tugas


sesuai dengan tugas yang diberikan.

Unit terkait TU
SOP mengobati luka tusuk paku
Pengertian Tatacara mengobati luka tusuk paku
-1 Memberi rasa aman
- Mencegah komplikasi dan infeksi nosokomial
Tujuan -2 Sebagai acuan dalam melakukan pengobatan
luka tusuk paku
Kebijakan -3 Perawat yang terampil
-4 Alat-alat yang lengkap
Prosedur PERSIAPAN ALAT STERIL :
1. Pinset anatomi
2. Pinset chirurge
3. Gunting
4. Bengkok
5. Kom kecil
6. Kassa
7. Kapas
8. Hand scoen
9. Spuit
10. NaCl
11. Mess
BAKI/POLEY BERISI ALAT NON STERIL :
1. Gunting balutan
2. Plester
3. Verban
4. Obat desinfektan dalam tempatnya
(bethadine)
5 Tempat sampah
6. Lidokain injeksi sebagai anasthesi
PELAKSANAAN :
1. Memberitahu pasien dan keluarga
2. Perawat cuci tangan
3. Mengatur posisi (perawat memakai hand
scoen)
4. Perawat membersihkan luka
5. Mendesinfektan luka dan sekitarnya dengan
NaCl
6. Memberikan diclor ethil atau lidokain
7. Membuat luka tusuk paku pada luka/ cros
incisi
8. Dikeluarkan darahnya dan dibersihkan
dengan bethadine
9. Tutup luka dengan kasa steril
9. Mencatat kegiatan dan hasil observasi
10. Klien dirapikan
11. Alat dibereskan dan dibersihkan
12. Perawat cuci tangan
Uniot terkait RAWAT INAP, BP, PUSTU/POLINDES
SOP / Protap pertolongan pada luka baru
Pengertian Memberikan tinadakan pertolongan pada luka baru
dengan cepat dan tepat
Tujuan Agar luka tidak terjadi infeksi lanjut
Kebijakan Seluruh perawat diijinklan melakukan penjahitan dan
perawatan luka, tetapi tidak pada luka putus tendon
Prosedur PERSIAPAN ALAT :
Streril
1. Bak instrumen bensi
a. Spurt irigasi 50 cc
b. Soft koteker / tobe feeding
c. Pinset anatomis
d. Pinset chirrugis
e. Gunting jaringan
f. Arteri klem
g. Knop sonde
h. Container untuk cairan irigasi
2. Korentang dengan tempatnya
3. Kassa dan depres dalam tromol
4. Handschone / gloves steril
5. Neerbeken (bengkok)
6. Kom kecil/ sedang
7. Pembalut sesuai kebutuhan
a. Kasa
b. Kasa gulung
8. Topical terapi
a. Betadine sol
b. Sutratol
9. Cairan pencuci luka dan disinfektan
a. Cairan NS / RL hangat sesuai suhu tubuh
34 0 -37 0 C
b. Alkohol 70 %

Non Streril
1. Schort / gown
2. Perlak + alas perlak / underpad
3. Handschone / gloves bersih
4. Sketsel / tirai
5. Gunting verband
6. Neerbeken / bengkok
7. Plester (adhesive) atau hipafix micropone
8. Tas plastik kotoran / tempat sampah
9. Alat tulis
10. Form inform consern
11. Form UGD
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PERAWAT
Menerima Pasien Baru
UPT. Puskesmas No Dokumen No. Revisi Halaman
Kupang
0 2

Tanggal Terbit Di Tetapkan


Kepala UPT. Puskesmas Kupang

STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR 02 - 01 - 2014

BAMBANG PRIYONO, S.Kep., Ns


Penata Tk. I
NIP. 19620518 198303 1 006

Pengertian Mengukur suhu pasien dengan menggunakan alat pengukur suhu badan
(thermometer)

Tujuan Untuk mengetahui :


1. Pengerti dan Pemahaman etika penerimaan pasien baru

Kebijakan Dalam memberikan pelayanan kepada pasien baru harus berdasarkan S.O.P
yang tersedia.

Prosedur 1. Persiapan alat :


1.1 Buku Penerimaan Pasien.
1.2 Status Pasien.
1.3 Kartu Tunggu.
1.4 Alat tulis.
1.5 Termometer.
1.6 Tensimeter.
1.7 Tempat tidur.
1.8 Stetoskop.
2. Pelaksanaan.
2.1 Petugas meminta surat tanda pendaftaran.
2.2 Menulis pada buku penerimaan pasien.
2.3 Memberikan penjelasan tentang paraturan UPT. Puskesmas Kupang.
2.4 Pasien dipersilahkan tidur di tempat tidur yang telah disediakan.
2.5 Mengkaji tentang;
a) Tanda-tanda vital.
b) Alasan masuk Puskesmas.
c) Riwayat kesehatan pasien.
2.6 Melakukan pemeriksaan fisik;
a) Inspeksi.
b) Palpasi.
c) Auskultasi.
d) Perkusi.
2.7 Mengidentifikasi kelainan.

2.8 Merumuskan diagnosa.


2.9 Melakukan pemeriksaan penunjang diagnosa.
2.10 Melaporkan hasil pengkajian.
2.11 Melakukan advis dokter.
2.12 Memesan kamar pada pasien rawat inap.
2.13 Alat-alat dibereskan pasien dirapikan.
2.14 Petugas cuci tangan.
-

Unit Terkait Medis, Perawat


Menghitung Tetesan Infus
UPT. Puskesmas No Dokumen No. Revisi Halaman
Kupang
0 1

Tanggal Terbit Di Tetapkan


Kepala UPT. Puskesmas Kupang

STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR 02 - 01 - 2014

BAMBANG PRIYONO, S.Kep., Ns


Penata Tk. I
NIP. 19620518 198303 1 006

Pengertian Menghitung tetesan infus

Tujuan Untuk mengetahui :


Banyaknya / jumlah tetesan infus.

Kebijakan Menghitng banyaknya / jumlah tetesan infus dalam 1 menit berdasarkan


S.O.P yang tersedia.

Prosedur 1. Persiapan alat :


1) Jam yang ada jarum detaknya.
2. Langkah-langkah :
1) Menjelaskan tujuan menghitung tetesan infus.
2) Mengatur dan melihat posisi jarum infus, apakah tetesn infus lancer atau
tidak.
3) Menghitung banyaknya / jumlah tetesan dalam 1 menit sesuai dengan
program dokter dengan rumus :
Volume Total Infus x Faktor tetesan
Total Waktu Infus dalam Menit
3. Sikap
1) Teliti.
2) Sabar.
4. Penyelesaian
1) Merapikan alat.
2) Merapikan pasien.
3) Pencatatan dan pelaporan.
Unit Terkait Medis, Perawat

Vena Sectie
UPT. Puskesmas No Dokumen No. Revisi Halaman
Kupang
0 2

Tanggal Terbit Di Tetapkan


Kepala UPT. Puskesmas Kupang

STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR 02 - 01 - 2014

BAMBANG PRIYONO, S.Kep., Ns


Penata Tk. I
NIP. 19620518 198303 1 006

Pengertian Vena Sectie

Prosedur 1. Persiapan alat :


1) Meja atau baki dengan pengalas.
2) Bisturi.
3) Gunting vena.
4) Arteri klem.
5) Nalfoder.
6) Pinset cirurgis.
7) Pinset anatomis.
8) Pinset anatomi kecil.
9) Bengkok.
10) Klem duk.
11) Jarum vena sectie.
12) Duk lubang.
13) Spuit dan jarum secukupnya dalam bak steril.
14) Kasa steril dan lidi waten dalam tempatnya.
15) Lidocain.
16) Catgout.
17) Benang zyde.
18) Abbocat.
19) Sarung tangan steril pada tempatnya.
20) Alcohol.
21) Betadin.
22) Infus set.
23) Cairan infus.
24) Korentang.
25) Plester.
26) Standart infus.
27) Gunting kasa.
28) Verban.
29) Spalk siap pakai.

2. Persiapan Pasien :
1) Pasien dijelaskan tentang prosedur dan tujuan tindakan yang dilakukan.
2) Posisi pasien diatur senyaman mungkin.
3. Pelaksanaan :
1) Alat-alat didekatkan pada pasien.
2) Cairan infus disiapkan sesuai dengan persiapan pemasangan infus.
3) Petugas memakai sarung tangan.
4) Permukaan kulit yangakan disayat di desinfeksi, mula-mula dengan betadin
kemudian dengan alcohol.
5) Duk lubang dipasang pada daerah yang akan disayat.
6) Lakukan anastesi pada daeran yang akan disayat.
7) Lakukan vena sectie sampai selesai, kemudian infus dipasang.
8) Luka sayat dijahit bila perlu, kemudian luka ditutup dengan kasa steril dan
diplester, selanjutnya dipasang spalk bila perlu.
9) Pasien dirapika kembali.
10) Alat-alat dibereskan, petugas cuci tangan.
Perhatian !
1. Perhatikan keadaan umum pasien.
2. Perhatikan teknik dan aseptic.
3. Hindari tindakan yang membuat pasien lelah.
4. Perhatikan jumlah tetesan cairan infus.
Unit Terkait Medis, Perawat
Tujuan Untuk mengetahui :
1. Tata cara pemasangan infus pada pasien.

Kebijakan Dalam memberikan pelayanan pemasangan infus pada pasien harus


berdasarkan S.O.P yang tersedia.

Unit Terkait

Mengukur Suhu Badan


UPT. Puskesmas No Dokumen No. Revisi Halaman
Kupang
0 3

Tanggal Terbit Di Tetapkan


Kepala UPT. Puskesmas Kupang

STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR 02 - 01 - 2014

BAMBANG PRIYONO, S.Kep., Ns


Penata Tk. I
NIP. 19620518 198303 1 006
Pengertian Mengukur suhu pasien dengan menggunakan alat pengukur suhu badan
(thermometer)

Tujuan Untuk mengetahui :


1. Suhu badan pasien.
2. Adanya kelainan pada tubuh.
3. Membantu menentukan diagnosa.
4. Perkembangan penyakit.

Kebijakan Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien harus berdasarkan


S.O.P yang tersedia.

Prosedur 1. Mengambil suhu tubuh di ketiak.


1.1 Persiapan :
a. Thermometer pada tempatnya.
b. Botol berisi larutan sabun.
c. Botol berisi larutan lysol 5% dasar botol diberi kasa / kapas.
d. Botol berisi air bersih dasar botol diberi kasa / kapas.
e. Potongan tisu pada tempatnya.
f. Vaselin pada tempatnya.
g. Catatan suhu.
h. Handuk kecil.
i. Bengkok.
j. Hand schoon.
1.2 Pelaksanaan.
a. Pasien diberi tahu.
b. Alat dibawa kedekat pasien.
c. Petugas cuci tangan memakai sarung tangan.
d. Ketiak pasien dikeringkan dengan handuk.
e. Memeriksa air raksa apakah air raksa turun sampai ke reservoirnya (jika
belum turunkan dulu).
f. Mengempitkan ujung thermometer di tengah-tengah ketiak.
g. Menekankan tangan pasien yang ada thermometer pada dada dengan
tangannya memegang bahu sebelahnya. Sedang tangan yang lain menekan
siku, dengan demikian ketiak akan tertutup rapat.
h. Membaca naiknya air raksa dan dicatat.
i. Thermometer diletakkan pada bantal tisu kemudian ke air sabun, ke air
bersih, kemudian dilap dengan tisu.
j. Alat dibereskan.
k. Petugas cuci tangan.

Yang perlu diperhatikan !


- Tidak boleh dilakukan pada bayi.
- Pasien yang sangat kurus.
- Pasien yang luka atau kudis di ketiak dan operasi pada payudara.
- Pasien harus tenang dan berada di tempat tidur.
2. Mengambil suhu di pelepasan.
2.1 Persiapan.
a. Thermometer pada tempatnya.
b. Botol berisi larutan sabun.
c. Botol berisi larutan lysol 5% dasar botol diberi kasa / kapas.
d. Botol berisi air bersih dasar botol diberi kasa / kapas.
e. Potongan tisu pada tempatnya.
f. Vaselin pada tempatnya.
g. Catatan suhu.
h. Bengkok.
2.2 Pelaksanaan.
a. Pasien diberitahu.
b. Alat didekatkan pada pasien.
c. Petugas cuci tangan, memakai hand schoon.
d. Melepaskan pasien yang menutup bokong.
e. Miringkan pasien.
f. Menekukkan kaki pasien sebelah atas ke arah lutut.
g. Mengoleskan vaselin pada ujung thermometer.
h. Membuka belahan pantat bagian atas dengan tangan kiri sehingga pelepasan
terlihat jelas.
i. Masukkan thermometer ke dalam pelepasan kira-kira 3cm (batas reservoir
air raksa).
j. Mengangkat thermometer setelah 5 menit.
k. Dilap dengan tisu ke arah reservoir.
l. Membaca hasil dan dicatat.
m. Merapikan pasien, membersihkan thermometer.
n. Petugas cuci tangan.
Yang perlu diperhatikan !
- Pengambilan suhu pelepasan dilakukan pada bayi, anak-anak dan pasien
dalam keadaan parah.
- Atas instruksi dokter.
- Bila tidak dapat dilakukan pada bagian tubuh lain.
- Pengambilan suhu pelepasan tidak boleh dilakukan pada pasien yang luka
pada daerah anus dan pasien yang berpenyakit kelamin.
- Selama mengukur suhu, pasien harus dijaga untuk menghindari pecahnya
reservoir dan untuk mempertahankan reservoir selama waktu pengambilan
suhu.
3. Pengambilan suhu di mulut.
3.1 Persiapan.
a. Thermometer pada tempatnya.
b. Botol berisi larutan sabun.
c. Botol berisi larutan lysol 5% dasar botol diberi kasa / kapas.
d. Botol berisi air bersih dasar botol diberi kasa / kapas.
e. Potongan tisu pada tempatnya.
f. Vaselin pada tempatnya.
g. Catatan suhu.
h. Bengkok.
3.2 Pelaksanaan suhu di mulut dilakukan :
a. Menurut kebiasaan rumah sakit.
b. Bila tidak dikerjakan di bagian tubuh yang lain.
c. Atas instruksi dokter.

3.3 Langkah-langkah
a. Memberitahu pasien.
b. Membawa alat ke dekat pasien.
c. Petugas mencuci tangan.
d. Meminta pasien membuka mulut.
e. Meletakkan thermometer di bawah lidah pasien dari sudut mulut.
f. Menyuruh pasien menutup bibirnya rapat-rapat dan bernafas melalui hidung.
g. Thermometer diangkat setelah 3 menit, dilap dengan tisu kearah reservoir.
h. Membaca dan mancatat hasilnya.
i. Meletakkan thermometer, rapikan tempat semula.
j. Petugas cuci tangan.
Yang perlu diperhatikan !
- Tidak boleh dilakukan pada pasien yang tidak sadar / gelisah.
- 10 menit sebelum pengambilan suhu, pasien tidak boleh makan dan minum.
- Selama thermometer di mulut pasien dilarang bicara karena thermometer
bisa pecah dan pecahnya melukai selaput lendir mulut dan air raksanya bisa
tertelan.

Unit Terkait Medis, Perawat


Menghitung Denyut Nadi
UPT. No
Puskesmas No. Revisi Halaman
Dokumen
Kupang
0 1

Tanggal Terbit Di Tetapkan


Kepala UPT. Puskesmas
Kupang
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR 02 - 01 - 2014

BAMBANG PRIYONO,
S.Kep., Ns
Penata Tk. I
NIP. 19620518 198303 1
006

Pengertian Menghitung denyut nadi melalui arteria : radialis, brachialis, temporalis,


fernoralis, frontalis, dorsalis pedis.

Tujuan Mengetahui jumlah denyut nadi dalam 1 menit.

Dalam asuhan keperawatan kepada pasien harus berdasarkan S.O.P yang


Kebijakan
tersedia.

Prosedur 1. Menghitung denyut nadi dengan meraba :


a. Arteri radialis pada pergelangan tangan.
b. Arteri brachialis pada siku bagian dalam.
c. Arteri parotis pada leher.
d. Arteri temporalis pada kepala.
e. Arteri femoralis pada lipatan paha.
f. Arteri dorsalis pedis pada kaki.
g. Arteri frontalis pada ubun-ubun.
2. Persiapan.
2.1 Persiapan alat :
a. Arloji tangan dengan petunjuk detik.
b. Buku catatan suhu dan nadi.
2.2 Persiapan pasien :
a. Pasien diberi penjelasan supaya tenang.
b. Pada waktu mengukur nadi pasien pada posisi berbaring atau duduk.
3. Pelaksanaan.
a. Dengan mengukur suhu badan pasien.
b. Pada waktu menghitung denyut nadi, pasien harus benar-benar istirahat
dalam posisi berbaring atau duduk.
c. Perhitungan dilakukan dengan menempelkan jari telunjuk dan jari tengah di
atas arteri selama setengah menit dan hasilnya dikalikan dua.
d. Khusus untuk anak-anak, perhitungan dilakukan selama 1 menit.
e. Hasil perhitungan dicatat pada buku catatan suhu dan nadi.
Perhatian !
a. Perhatikan isi volume denyut nadi, iramanya teratur atau tidak dan
tekanannya keras atau lemah.
b. Menghitung denyut nadi tidak boleh dilakukan bila tangan petugas baru saja
memegang gas.

Unit Terkait Medis, perawat.

Menghitung Pernafasan
UPT. Puskesmas No Dokumen No. Revisi Halaman
Kupang
0 1

Tanggal Terbit Di Tetapkan


Kepala UPT. Puskesmas Kupang

STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR 02 - 01 - 2014

BAMBANG PRIYONO, S.Kep., Ns


Penata Tk. I
NIP. 19620518 198303 1 006
Pengertian Menghitung nafas pasien pada`saat pasien mengambil nafas atau
mengelarkan nafas.

Tujuan Menghitung pernafasan pasien dalam 1 menit guna mengetahui keadaan


umum pasien.

Dalam asuhan keperawatan kepada pasien harus berdasarkan S.O.P yang


Kebijakan
tersedia.

Prosedur 1. Persiapan.
a. Arloji tangan dengan petunjuk detik.
b. Buku catatan.
2. Persiapan pasien.
a. Pasien diberitahu tentang yang akan dilakukan.
3. Pelaksanaan
a. Perhitungan pernafasan dilakukan bersamaan dengan pengukuran suhu dan
denyu nadi.
b. Penghitungan dilakukan dalam 1 menit dan hasilnya dicatat.
c. Bila ada`kelainan segera laporkan pada yang bertanggung jawab di ruangan
atau yang bersangkutan.

Unit Terkait Medis, perawat.


Memberikan Kompres Dingin
UPT. Puskesmas No Dokumen No. Revisi Halaman
Kupang
0 1

Tanggal Terbit Di Tetapkan


Kepala UPT. Puskesmas Kupang

STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR 02 - 01 - 2014

BAMBANG PRIYONO, S.Kep., Ns


Penata Tk. I
NIP. 19620518 198303 1 006
Pengertian Memberikan rasa nyaman kepada pasien yang mengalami peningkatan suhu
tubuh atau nyeri.

Tujuan Umum :
a. Dengan memebrikan suhu dingin, maka pembulh darah akan menyempit
sehingga yang mengalir melalui daerah yang didinginkan itu akan menurun.
Khusus :
a. Menurunkan suhu tubuh pasien.
b. Mengurangi perasaan nyeri yang dialami pasien.
c. Mencegah perluasan infeksi.
d. Penghentikan perdarahan.

Dalam asuhan keperawatan kepada pasien harus berdasarkan S.O.P yang


Kebijakan
tersedia.

Prosedur 1. Persiapan.
1.1 Persiapan alat :
a. Kantong es / waslap.
b. Butir-butir es pada tempatnya / mangkok berisi air dingin / air es.
c. Sarung kantong es.
d. Perlak kecil dan alasnya.
1.2 Persiapan pasien :
Akan dilakukan dan pasien diatur sesuai kebutuhan.
2. Pelaksanaan :
a. Perlak dan alas dipasang pada tempat yang akan dikompres.
b. Eskap diisi butir-butir es secukupnya diberi udara kemudian ditutup rapat.
Sarung kantong es dipasang, waslap dibasahi dengan air dingin secukupnya
dan letakkan ditempat yang akan dikompres.
c. Dilakukan observasi pada pasien.
d. Setelah selesai, petugas cuci tangan.
e. Kompres diganti kalau tidak dingin (jika masih diperlukan).
f. Melakukan pencatatan tindakan dan hasil observasi.
d.

Unit Terkait Medis, perawat.


PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
PUSKESMAS SIMAN
Jl. Raya Siman No. 48 Telp. ( 0352 ) 485198 Kode Pos 63471
PONOROGO
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR

Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk menyiapkan tempat tidur dengan


Pengertian
segala perlengkapan agar siap dipakai

Untuk mengetahui kemampuan perawat yang akan melaksanakan praktek


Tujuan
klinik dalam menyiapkan tempat tidur agar siap dipakai
Uraian
a. Persiapan

1. Kasur, bantal dan guling


2. Laken
3. Stek laken
4. Perlak
5. Selimut
6. Selimut
7. Sarung bantal, sarung guling
8. Waskom berisi larutan clorin 0,5 %
9. Waskom berisi air bersih
10. Lap kerja
11. Troli linen
12. Over laken (plastik)

b. Persiapan pasien dan lingkungan

1. Lingkungan sekitar tempat tidur dirapikan

c. Pelaksanaan

Prosedur 1. Perawat cuci tangan dan memakai hand scoon


2. Bersihkan tempat tidur dengan menggunakan clorin dan bilas dengan
enggunakan air bersih
3. Letakkan kasur diatas tempat tidur
4. Pasang laken dengan cara:
5. Perlak dipasang sekurang kurangnya 30 cm dari sisi tempat tidur bagian
kepala
6. Stek laken dipasang diatas perlak dengan tiap sisi-sisinya dimasukkan
bersama perlak ke bawah kasur setegang mungkin
7. Selimut dilipat empat secara terbalik dan pasang pada kasur bagian kaki,
sedangkan bagian atas terbalik dimasukkan ke bawah kasur sekurang
kurangnya 10 cm dan ujung-ujung sisi selimut dimasukkan dibawah kasur
8. Bantal dimasukkan kedalam sarung, dengan cara sarung bantal bagian
ujung di lipat terlebih dahulu ke arah luar, kemudian bantal baru
dimasukkan dan dan tarik ujung sarung bantal yang di lipat tadi. Pastikan
ujung bantal masuk kedalam ujung sarung bantal
9. Pasang bantal di bagian atas kasur dengan bagian sarung bantal yang
terbuka tidak menghadap ke arah pintu
10. Bila tempat tidur tidak dipakai, tutup dengan menggunakan over laken
11. Alat dirapikan
12. Lepas hand scoon dan cuci tangan

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman

Dr. Zulfita Riyanti


NIP. 19721108 200212 2 004

1.
Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1, Jakarta : penerbit
Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta : Sub
Referensi
Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Kelompok Kerja Keperawatan RSUP Dr. Saiful Anwar (2010). Instrumen
Evaluasi Penerapan Standart asuhan Keperawatan RSUP Dr. Saiful Anwar,
Malang.

Prosedur Membersihkan Tempat Tidur


Nomor SOP 95

Tanggal Terbit 2011-02-01

Pengertian Mempertahankan tempat tidur termasuk kasur, bantal dan alat-alat tenunn
dengan cara membersihkannya

Tujuan 1. Memberi rasa nyaman pada pasien


2. Mencegah infeksi
Kebijakan 1. Mengacu pada standar asuhan keperawatan departemen kesehata
2. SK. Direktur tentang pemberlakuan SOP tindakan keperawatan RS
Banyumas

Prosedur Persiapan alat

Tempat alat tenun kotor


Sikat kasur dan bantal
Lap kerja bersih sekurang-kurangnya 3 helai
VIM dalam tempatnya
Ember berisi larutan sabun hangat
Ember berisi air bersih

Persiapan pasien

Bantal diangkat dan dikeluarkan dari sarungnya


Alat tenun dilepaskan dari bawah kasur, digulung satu persatu kem
dalam tempatnya, demikian juga sarung bantal
Kasur dan bantal dibawa keluar ruangan untuk dibersihkan dengan
kemudian dijemur kedua permukaannya selama masing-masing 2
tempat tidur masih digunakan pasien kasur yang basah diganti.
Alat tempat tidur dibersihkan dengan sikat lembab, jika tempat tidu
maka papannya dibersihkan dengan lap lembab kemudian dijemur
Kerangka tempat tidur dibersihkan dengan lap larutan sabun, bila a
dengan vim kemudian dibersihkan dengan lap basah dan dikeringk
Alat-alat tenun yang kotor ditaruh pada tempat tenun kotor (ember
Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat sem
Perawat cuci tangan

Pelaksana

Unit Terkait 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Poli
3. Rawat Inap
Prosedur Membantu Pasien Pindah Dari
Tempat Tidur ke Kursi Roda dan
Sebaliknya
Nomor SOP 78

Tanggal Terbit 2011-02-01

Pengertian Perawat membantu/membimbing pasien pindah dari tempat tidur ke kursi


roda ke tempat tidur

Tujuan Pasien dapat dipindah dengan aman dan nyaman

Kebijakan 1. Mengacu pada standar Asuhan keperawatan departemen kesehat


2. SK. Direktur tentang pemberlakuan SOP tindakan keperawatan RS
Banyumas

Prosedur 1. Mencuci tangan


2. Meletakkan kursi roda sejajar dengan tempat tidur pasien
3. Mengunci kursi roda dan membuka sandaran kaki
4. Kedua kaki pasien digeser ke pinggir tempat tidur dan dibantu dud
terjuntai
5. Perawat berdiri di depan pasien dibawah ketiak pasien dan jari-jari
6. Pasien dibantu untuk berdiri
7. Menganjurkan pasien membelakangi kursi roda
8. Kedua tangan pasien memegang kedua tangan kursi roda, kemud
untuk duduk diatas kursi roda
9. Memasang kembali pancatan kaki dan membantu meletakkan kak
pancatan
10. Mencuci tangan

Pelaksana

Unit Terkait 1. IGD


2. Poli
3. Rawat Inap
Prosedur Memantau Pasien
Nomor SOP 169

Tanggal Terbit 2011-02-01

Pengertian Memonitor pasien pasca bius secara terus menerus

Tujuan Keadaan umum pasien dapat diketahui secara adil

Kebijakan 1. Mengacu pada standar asuhan keperawatan departemen kesehata


2. SK. Direktur tentang pemberlakuan SOP tindakan keperawatan RS
Banyumas

Prosedur 1. Mencuci tangan


2. Mengkaji posisi tidur pasien
3. Mengkaji status pernapasan pasien
4. Pola pernafasan slym yang terakumulasi
5. Warna kulit
6. Mempertahankan jalan nafas tetap efektif
7. Mengkaji tingkat kesadaran pasien (GCS)
8. Mengobservasi tanda-tanda vital setiap 15 menit
9. Mengobservasi perdarahan

Tanda-tanda
Jumlah / volume
Mencatat semua hasil dalam catatan perawatan
Setelah semua membaik / GCS 456 alat-alat dibereskan
Mencuci tangan

Pelaksana
Unit Terkait 1. Instalasi gawat darurat
2. Instalasi rawat jalan
3. Instalasi rawat inap

Prosedur Tindakan Merawat Luka Robek


Nomor SOP 128

Tanggal Terbit 2011-02-01

Pengertian Gangguan pada kulit sampai otot akibat benda tajam yang mengakibatkan

Tujuan Mencegah infeksi lanjutan pada tubuh

Kebijakan 1. Mengacu pada standar asuhan keperawatan departemen kesehata


2. SK. Direktur tentang pemberlakuan SOP tindakan keperawatan RS
Banyumas

Prosedur Persiapan alat


1. Bak instrumen steril berisi

1 pincet, gunting, naal foeder


Klem secukupnya
Sarung tangan dan duk steril
Spuit injeksi, jarum dan benang jahit, catgut

2. Obat anesthesi, perhydrol, RC, Aquadest


3. Bethadine, kapas asvlon, kapas alkohol, verban
4. Alat cukur (garuk dan silet)
5. Bengkok, plester, gunting verban, lampu tindakan
Pelaksanaan
Memberitahu pada pasien (bila pasien sadar)
Memakai sarung tangan steril
Melakukan anesthesi pada daerah sekitar luka
Membersihkan / mencukur dan mendesinfeksi luka dari dalam ke a
perhydrol dan bila ada dengan RC / Aquadest'
Keluarkan benda asing (bila ada) dari luka
Mengatasi perdarahan yang terjadi
Membuang jaringan dan kulit yang rusak
Menjahit luka lapis demi lapisdan meratakan kulit
Periksa lagi apakah masih / sudah tidak ada perdarahan
Lakukan perdarahan bila masih ada perdarahan
Menutup luka dengan kassa bethadine dan lakukan pembalutan / p
Alat-alat dibersihkan dan disterilkan
Perawat cuci tangan

Pelaksana

Unit Terkait 1. IGD


2. Rawat Inap

Prosedur Menimbang Berat Badan


Nomor SOP 120

Tanggal Terbit 2011-02-01

Pengertian Menimbang berat badan dengan mempergunakan timbangan badan

Tujuan 1. Mengetahui BB dan perkembangan BB pasien


2. Membantu menentukan program pengobatan, diit dan lain-lain

Kebijakan 1. Mengacu pada standar asuhan keperawatan departemen kesehata


2. SK. Direktur tentang pemberlakuan SOP tindakan keperawatan RS
Banyumas

Prosedur Persiapan
1. Alat
a. Timbangan
b. Buku catatan
2. Pasien
Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang hal-hal yang dilakukan
Pelaksanaan
1. Bila pasien dapat berjalan disuruh naik sendiri diatas timbangan
2. Bacalah angka petunjuk jarum secara tepat kemudian hasilnya dicatat

Pelaksana

Unit Terkait 1. IGD


2. Rawat Inap

Prosedur Mengganti Balutan Luka


Nomor SOP 113

Tanggal Terbit 2011-06-01

Pengertian Menukar balutan / penutup luka yang sudah kotor atau yang lama dengan
luka yang baru

Tujuan 1. Mencegah terjadinya infeksi


2. Mencegah agar luka tetap bersih/steril, memberi rasa nyaman

Kebijakan 1. Mengacu pada standar asuhan keperawatan departemen kesehata


2. SK. Direktur tentang pemberlakuan SOP tindakan keperawatan RS
Banyumas
Prosedur A. Persiapan
1. Persiapan alat steril

Pinset anatomi
Pincet Chirurgis
Gunting lurus
Kasa steril
Mangkok steril

2. Peralatan tidak steril

Plester
Gunting balutan
Obat desinfektan pada tempatnya
Bengkok
Kain pembalut secukupnya (verband)
Obat luka sesuai kebutuhan
Baki/dressing car

3. Persiapan Penderita

Pasien diberitahu
Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan

B. Pelaksanaan

1. Perawat cuci tangan


2. Perawat memakai hanschoen
3. Balutan luka yang lama dibuka dengan pinset tidak steril
4. Luka dibersihkan dengan memakai pinset dan kapas desinfektan d
5. Kapas kotor dibuang ke dalam tempatnya
6. Pinset yang sudah tidak steril ditempatkan pada bengkok, observa
7. Luka diolesi obat, selanjutnya ditutup dengan kasa steril dengan m
steril dan dijaga agar serat kasa tidak melekat pada luka
8. Setelah diobati luka dibalut / diplester
9. Cacat hasil observasi dan respon pasien
10. Sesudah selesai alat-alat dibereskan dan pasien dirapikan
11. Perawat cuci tangan

Pelaksana

Unit Terkait 1. Semua Ruangan


2. Tim Medis
Prosedur Mendesinfeksi Alat-Alat Logam,
Kaca, Karet dan Tenun
Nomor SOP 103

Tanggal Terbit 2011-02-01

Pengertian Suatu tindakan untuk menghilangkan kuman pada alat-alat tertentu tanpa

Tujuan Alat-alat terbebas dari spora

Kebijakan 1. SK. Direktur tentang pemberlakuan SOP/PROTAP tindakan kepera


2. SK. Direktur tentang pemberlakuan prosedur rekruitment tenaga ke
3. SK. Direktur tentang aturan pendelegasian

Prosedur Persiapan

Kalau perlu perawat memakai sarung tangan


Membersihkan alat-alat dari kotoran dibawah air yang mengalir
Merendam alat-alat dalam larutan desinfektan selama 2 (dua) men
Alat-alat dibersihkan dan dikeringkan dengan lap
Mencuci tangan

Pelaksana

Unit Terkait 1. IGD


2. Poli
3. Rawat Inap
4. Laundry
Memindahkan Pasien dari Tempat Tidur ke
Brankard
Nomor SOP 10

Tanggal Terbit 2011-02-01

Pengertian Memindahkan klien dari tempat tidur ke brankrad / kereta dorong dengan maksud te

Tujuan 1. Melaksanakan tindakn perawatan tertentu yang ridak dapat dilaksanakan ditempa
2. Memindahkan klien pada tempat yang baru

Kebijakan 1. UU No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan


2. SK Menkes No.1222 tahun 1999 tentang Penerapan Standar Pelayanan RS
3. Surat Keputusan Direktur RSU Siaga Medika Banyumas tentang pemberlakuan S
Pelayanan Keperawatan RSU Siaga Medika Banyumas

Prosedur A. Persiapan Alat


1. Atur tempat tidur untuk persiapan pemindahan pasien
a. Atur posisi tempat hingga pada posisi yang datar dari bagian kepala sampai deng
kaki
b. Naikkan ketinggian tempat tidur sehingga posisinya menjadi lebih tinggi dibanding
permukaan brankard
2. Atur posisi pasien di tepi tempat tidur dan atur posisi brankard
a. Posisi pasien di tepi tempat tidur, tutupi dengan selimut untuk memberi kenyaman
menjaga privasi
b. Tempatkan brankard secara pararel di samping tempat tidur dan kunci semua rod
3. Pindahkan pasiendengan aman ke brankard
a. Minta klien untuk memflesikan leher jika memungkinkan, dengan meletakkan kedu
menyilang di dada mencegah cedera pada bagian-bagian tubuh ini.
b. Dengan bantuan perawat lain, lakukan persiapan untuk mengangkat pasien. Pera
pertama meletakkan kedua tangan di bagian bawah dada dan leher, perawat kedua
meletakkan tangan di bawah pinggul, dan perawat ketiga meletakkan tangan di baw
pasien
c. Condongkan tubuh ke depan, pleksikan pinggul, lutut, dan pergelangan kaki. Pera
pertama memberikan instruksi, kemudian angkat pasien bersama-sama dari tempat
pindahkan ke brankard
4. Pastikan keamanan dan kenyamanan pasien
a. Buat pasien merasa nyaman, segera naikkan pagar brankard
b. Buka kunci roda pasien dan dorong ke brankard menjauhi pasien

Pelaksana Perawat, Bidan

Unit Terkait Seluruh pelayanan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai