Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Daerah Bukit Mas, Kabir dan sekitarnya di Kecamatan Pantar

Kabupaten Alor memiliki potensi mineral emas berdasarkan

kenampakan permukaan berupa batuan yang telah mengalami alterasi

hidrotermal dan ditemukan zonasi mineralisasi khususnya urat kuarsa.

Daerah Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi terletak diantara

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

1.3. RUMUSAN MASALAH

1.4. BATASAN MASALAH

1.5. LOKASI DAN KESAMPAIAN DAERAH


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. GEOLOGI

2.1.1. GEOMORFOLOGI REGIONAL

2.1.2. STRATIGRAFI REGIONAL

2.1.3. TEKTONIK DAN STRUKTUR GEOLOGI REGIONAL

2.1.4. MINERALISASI REGIONAL

2.2. DASAR TEORI

2.2.1. HIDROTERMAL

2.2.2. ALTERASI HIDROTERMAL

2.2.3. MINERALISASI EMAS

2.2.4. PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP

MINERALISASI EMAS

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. METODOLOGI PENELITIAN

3.1.1.

3.2. A

3.3. B
3.4.

Pulaua pantar merupakan Tugas akhir merupakan mata kulia wajib

dalam program pendidikan tingkat sarjana (S1). Pada Program Studi Teknik

Pertambangan, Fakultas Sains dan Teknik Petambangan, Universitas Nusa

Cendana. Tugas akhir tersebut berupa penelitian dan pemetaan yang

dilakukan oleh mahasiswa. Penelitian ini dilakukan di daerah Desa Bukit

Mas, Kelurahan Kabir, Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa

Tenggara Timur, bekerja sama dengan PT. Kajoran Patra Utama.

PT. Kajoran Patra Utama merupakan perusahaan yang bergerak

dibidang pertambangan yang telah memperoleh izin melalui SK Bupati Alor

Nomor 102/HK/KEP/2010 Persetujuan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi

Kepada PT. Kajoran Putra Utama di Desa Bukit Mas, Kelurahan Kabir,

Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor yang telah diperpanjang dengan SK

Bupati Alor Nomor 190.a/HK/KEP/2014 tentang Persetujuan Perpanjangan

Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi kepada PT. Kajoran Putra Utama

Secara administrasi IUP Eksplorasi terletak di Kecamatan pantar

dengan luas 5.000 Ha. Secara geografis berada pada koordinat 1240800

- 1241530 Bujur Timur dan antara 081230 - 081800 lintang selatan.

Keberadaan suatu potensi sebaran mineral dikontrol kondisi geografis

setempat seperti kondisi geologi, zona alterasi, asosiasi batuan, struktur


geologi, kelurusan, bentukan oksidasi, morfologi, pola aliran sungai, dan

vegetasi (Rajesh, 2004).

Eksplorasi emas saat ini banyak dilakukan dengan metode

pengamatan geologi, parit uji, geokimia tanah/endapan sungai yang

dimaksudkan untuk mengetahui kondisi geologi lokal, melokalisir

penyebaran dan menafsirkan model/tipe pembentukan emas wilayah

bersangkutan (Tampubolon, 2006).

I.2. Rumusan Permasalahan

Suatu penelitian agar lebih fokus dan mengarah sesuai dengan tujuan

penelitian, maka diperlukan adanya perumusan masalah.

Adapun pokok masalah yang diharapkan terjawab dalam penelitian ini

adalah:

1. Bagaimana kondisi geologi (geomorfologi, stratigrafi, struktur

geologi) daerah penelitian ?

2. Bagaimana hubungan struktur geologi terhadap penyebaran mineral

daerah penelitian ?

3. Bagaimana mineralisasi dan alterasi yang berkembang pada daerah

penelitian ?

I.3. Maksud dan Tujuan


Maksud dari penelitian ini adalah untuk memenuhi syarat

menyelesaikan studi Program Sarjana (S1) di Program Studi Teknik

Pertambangan, Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi geologi

daerah penelitian yang berupa aspek geomorfologi, stratigrafi, struktur

geologi sebagai pengontrol penyebaran alterasi dan mineralisasi dengan

melakukan pemetaan dan analisa pola sebaran vein.

I.5. Lokasi dan Kesampaian Daerah.

Lokasi penelitian merupakan salah satu daerah eksplorasi PT. Kajoran

Patra Utama, yang secara administratif berada di daerah Desa Bukit Mas,

Kelurahan Kabir, Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa

Tenggara Timur (Gambar1.1). lokasi daerah penelitian memiliki luasan

sebesar 5.000 Ha. Lokasi penelitian memiliki berjarak 6

Buat peta !!!!

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

..............................................................................5

2.1.Geologi

2.1.1.fisiografi dan geomorfologi regional

Secara fisiografi, tempat penelitian termasuk dalam lembar lomblen

yang merupakan gugusan kepulauan yang meliputi bagian ujung timur Pulau

Flores (daerah Larantuka), Pulau Adonara, sebagian Pulau Solor, Pulau

Lomblen, Pulau Rusa, Pulau Kambing, Pulau Pantar, Pulau Marisa, Pulau
Batang, Pulau Pura, Pulau Treweg, Pulau Kisu, Pulau Ternate, dan sebagian

Pulau Alor. Selain itu, juga Pulau Komba

2.1.2.stratigrafi regional

2.1.3.tatanan tektonik dan struktur geologi

2.2.struktur pengontrol mineralisasi

2.3.dasar teori

2.3.1.tinjauan tentang struktur geologi

2.4.alterasi dan mineralisasi hidrotermal

2.4.1.alterasi hidrotermal

2.4.2.mineralisasi hidrotermal

2.4.3.mineralisasi pada endapan emas epitermal

2.5. sistem dan karakteristik endapan epitermal

2.5.1endapan emas epitermal high sulfidation

2.5.2.endapan emas epitermal low sulfidation

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1.metodelogi penelitian

3.1.1.tahap pendahuluan

3.2.1.kegiatan lapangan

Peralatan lapangan

3.2.3.kegiatan pengolaham data

II.1. Alterasi Hidrothermal .....................................................................5

II.1.1. Proses Pengisian Celah.....................................................10


II.12. Proses Penggantian ............................................................11

II.2. Mineralisasi ..................................................................................13

II.3. Karakteristik Endapan Epithermal ...............................................14

II.4. Klasifikasi Endapan Epithermal ...................................................15

II.4.1. Epitermal Sulfidasi Tinggi ...............................................17

II.5. Terraspektral Geologi Analisis.....................................................22

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

..........................................................26

III.1. Tahap Perencanaan .............................................................. .......26

III.2. Tahap Survey Lapangan .............................................................26

III.3. Analisa Laboratorium .................................................................27

III.4. Analisa Mineral Lempung ..........................................................27

III.5. Analisa Petrografi dan Mineragrafi ............................................28

III.6. Analisa Geokimia Batuan ...........................................................28

III.7. Interpetasi Geologi ......................................................................28

Anda mungkin juga menyukai