Om Swastyastu,
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha
Esa. Karena atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyusun laporan mengenai Praktek
Kerja Mekanik Dasar Instalasi Listrik ini yang merupakan salah satu tanggung jawab saya
setelah melaksanakan praktek workshop.
Laporan ini berisi tentang semua yang telah saya laksanakan selama praktek di
workshop berlangsung. Saya sadar bahwa laporan ini jauh dari sempurna, oleh karena itu saya
harap pembaca dapat memberi saran dan kritik yang bersifat positif. Tidak lupa juga saya
berterima kasih atas semua yang berperan selama praktek berlangsung dan sampai laporan ini
dibuat.
Terima kasih telah membeaca laporan ini, semoga dapat bermanfaat untuk pembaca
khususnya Mahasiswa Politeknik Negeri Bali jurusan Teknik Elektro program studi Teknik
Listrik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
C. METERAN .........................................................................................................8
ii
A. CARA MENGGUNAKAN PENITIK .............................................................. 10
2.2.7 TAP.......................................................................................................................... 10
2. TANG POTONG............................................................................................. 14
5. TANG JEPIT...................................................................................................15
iii
3.1 ALAT DAN BAHAN MEMBUAT PROFIL U ......................................................18
iv
DAFTAR GAMBAR
v
GB 2.3.7 PENGGARIS BAJA.......................................................................................... 16
vi
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Setelah melaksanakan praktek Teknologi Mekanik ini, para mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengikir profil U
2. Menggores dan menitik
3. Menggergaji
4. Mengebor
5. Mengetap
6. Mengcountersing
7. Menggunakan tap dengan baik dan benar.
8. Menggunakan stempel huruf dan angka.
1
1.3 TEORI DASAR
1. PROPIL U
Praktek bengkel mekanik Propil U ini tidak hanya menitikberatkan hasil kerja,
tetapi juga pada prosesnya, dimana pada prosesnya lebih menekankan pada ketekunan,
disiplin, ketahanan, dan teknik pengerjaan. Aktivitas yang dilakukan pada praktek ini
adalah pemotongan besi propil u yang ukurannya sudah disesuaikan, penggoresan,
penitikan, penggergajian, pengikiran, pengeboran, mengetap, mengcountersink dan
menstempel. Propil U sendiri merupakan baja yang
2. MATA ITIK
Instalasi Listrik adalah suatu rangkaian yang menghasilkan sebuah aliran listrik,
bias berupa sebuah lampu atau sebuah sumber listrik. Pada teknik instalasi penerangan
seringkali dibutuhkan percabangan atau penyambungan saluran kabel. Maka sangat
diperlukan adanya penyambungan atau percabangan dari saluran kabel tersebut. Salah
satu jenis sambungan kabel yang sering digunakan yaitu sambungan MATA ITIK.
Sambungan Mata Itik adalah sambungan yang digunakan untuk menghubungkan
kawat penghantar dengan komponen komponen yang lain, misalnya pada fitting
lampu.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Praktikan harus waspada pada waktu bekerja, karena tidak seorangpun yang akan
celaka tanpa ada sebab. Oleh karena itu praktikan harus mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut :
2.2.1 GERGAJI
Gergaji digunakan untuk memotong dan untuk mengurangi ketebalan yang selanjutnya
akan dikerjakan lagi
A. BAGIAN-BAGIAN GERGAJI
a. Bingkai : Terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku agar hasilnya lurus
dan kuat. Bingkai yang dapat diatur dibuat dari pipa oval dan baja. Bingkai ini
dapat dipakai untuk bermacam-macam panjang dari daun gergaji.
3
b. Tangkai : Terbuat dari logam yang lunak.
c. Pasak : Tempat memasang daun gergaji.
d. Mur kupu-kupu : Untuk mengencangkan daun gergaji.
B. CARA MENGGUNAKAN GERGAJI
1. Benda kerja yang digergaji harus berada/terletak disebelah kanan dari yang
mengergaji.sehingga batas garis yg digergaji dapat dilihat. Dan tangan tidak
bergesekan dengan ragum.
2. Pasang daun gergaji dengan ketegangan yang cukup.agar tidak patah.
3. Posisi kaki harus disesuaikan dengan tiap penggergajian.
4. Pada waktu menggergaji bergerak kebelakang gergaji tidak ditekan.
5. Tekanan ringan pada beberapa gigi
6. Tambah tekanan sewaktu gigi bertambah banyak memakan.
7. Tekanan penuh pada beberapa gigi.
8. Tekanan tangan kanan dan tangan kiri harus seimbang.
9. Hasil gergaji yang baik adalah : potongannya mempunyai garis yang rata , dan lurus
2.2.2 KIKIR
Kikir adalah alat perkakas tangan yang berguna untuk pengikisan benda kerja.
Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan menghaluskan suatu bidang,
membuat rata dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya, membuat rata dan
sejajar, membuat bidang-bidang berbentuk dan sebagainya.
A. MACAM-MACAM KIKIR
1. Kikir gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama, lebar kikir kearah ujungnya menirus
kikir. Fungsinya untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan tegak lurus.
2. Kikir blok lebar kikir seluruhnya sama, lebar kikir bagian ujungnya berkurang.
Fungsinya membuat rata, sejajar dan menyiku antara bidang satu dengan bidang
lainnya.
3. Kikir segi empat (square) , fungsinya membuat rata dan menyiku antara bidang satu
dengan bidang lainnya.
4
4. Kikir segitiga (Treangle) bentuknya segi tiga, segitiga kikir pada bagian ujungnya
mengecil. Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang berbentuk sudut 60
atau lebih besar.
5. Kikir pisau (knife) bentuknya mirip pisau,fungsinya untuk meratakan dan
menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih kecil
6. Kikir setengah bulat (half round), fungsinya untuk menghaluskan,meratakan dan
membuat bidang cekung.
7. Kikir silang (crossing) fungsinya untuk menghaluskan bidang cekung, dan membuat
bidang cekung.
8. Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin mengecil. Fungsinya untuk
menghaluskan dan menambah diameter bidang bulat.
Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh dan tekanlah ujung gagang
dengan telapak tangan bagian tengah.
Tangan kiri : letakkan telapak tangan dan ibu jari pada ujung kikir, jari-jari lainnya
berada diujung kikir tersebut dengan keadaan rapat tetapi tidak menggenggam ujung
kikir.
5
Gambar 2.2.3 Sikap Kerja saat Mengikir
2.2.3 BOR
Pengeboran adalah hal yang penting dan sering digunakan dalam operasi permesinan.
Mesin bor dapat juga digunakan untuk bermacam-macam operasi seperti pelebaran,
countersing, boring, pemotongan ulir, dan beberapa pekerjaan yang bulat. Alat yang digunakan
untuk membuat lubang atau alur yang efisien adalah mata bor. Ukuran-ukuran mata bor
bermacam-macam yaitu : 2,7 ; 4,2 ; 5 ; 6 ; 8 ; 16. Benda kerja sebaiknya diberikan cairan untuk
memudahkan proses pengeboran dan hasil dengan kualitas baik.
6
Gambar 2.2.5 Mata Bor
A. MISTAR LOGAM
Mistar logam adalah alat ukur panjang yang paling sering digunakan, alat ini dapat mengukur panjang
suatu benda kerja. Mistar ini terbuat dari baja agar dapat mengukur benda kerja yang keras, dan juga sebagai
penahan saat menggores benda kerja.
7
B. JANGKA SORONG
Jangka sorong adalah alat ukur panjang yang digunakan saat mengukur benda kerja. Terdiri dari dua
skala yaitu, skala utama dan skala nonius. Pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitan pengguna
maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital.vpada versi analog memiliki
tingkat ketelitian 0,1 0,05 mm.jangka sorong berfungsi untuk mengukur diameter benda bulat, diameter
dalam, diameter luar serta mengukur kedalaman benda kerja.
C. METERAN
Pada prinsipnya meteran sama dengan penggaris, namun bentuknya berupa pita yang digulung.
Biasanya digunakan oleh tukang kayu atau tukang bangunan untuk mengukur tinggi atau panjang benda kerja.
8
2.2.5 PENGGORES
Penggores digunakan untuk menandai ukuran pada benda atau bahan yang akan diolah (biasanya besi).
Penggores ini menggantikan fungsi pensil atau pulpen karena tidak terhapus bila tersentuh. Ada 3 jenis
penggores yaitu : penggores tangan sendukan, penggores dengan satu ujung bengkok, dan penggores dengan
ujung dapat berubah-ubah.
2.2.6 PENITIK
Penitik atau penanda adalah alat bantu kerja bangku yang digunakan untuk memberi
tanda pada benda kerja sebelum dilakukan pengeboran. Dengan adanya penanda maka mata
bor yang digunakan tidak akan meleset dari sasaran saat pengeboran. Penitik terbuat dari besi
yang ujungnya membentuk sudut 300 - 600 .
9
A. CARA MENGGUNAKAN PENITIK
1. Buatlah garis persilangan untuk tempat yang dititik
2. Tempakan penitik pada pada persilangan garis dengan tepat betul.
3. Waktu memukul penitik untuk yang pertama harus pelan setelah dilihat dan tepat
boleh dipukul keras.
4. Hasil penitik yang baik adalah : lubang hasil penitikan tepat digaris
persilangannya.
2.2.7 TAP
Tap adalah alat yang digunakan untuk membuat ulir dalam untuk mur. Khususnya ulir
berdiameter kecil. Macam-macam tap yaitu : taper, plug, dan dhoming.
10
2.2.8 COUNTERSING
2.2.9 PALU
Palu digunakan untuk memukul benda kerja pada pekerja memahat, mengeling, membengkok,
dan lain-lain. Menurut bentuk palu dibedakan menjadi palu kepala lancip, palu konde, palu
pen, dan palu tembaga.
11
2.2.10 STAMP (CAP)
Cap dipakai untuk menandai logam dan beberapa bahan bukan logam dengan nomer, huruf atau tanda-
tanda lainnya. Cap-cap dibuat dari baja perkakas (alat potong), dikeraskan dan di tempering (60-62 RC). Cap-
cap tidak boleh digunakanpada bidang yang telah dikeraskan atau kasar ( raw ). Jika digunakan untuk itu,
makacap-cap akan rusak.
A. CARA MENGECAP
1. Pengecapan dari kanan ke kiri (untuk orang tidak kidal ) untuk mempermudah.
2. Letakkan cap pada benda kerja, miringkan sedikit kearah kita, diatas garis tanda..
3. Tarik cap hati-hati kegaris sampai kita merasakan berhenti digaris itu.
4. Cap sekarang ditegakkan sampai menyentuh permukaan benda kerja dengan rata.
5. Pukul satu kali dengan ringan pada posisi ini.
6. Periksa apakah hasilnya tepat digaris dan lurus (tegak ).
7. Untuk membetulkan adalah tempatkan kembali cap pada bekaspengecapan dibetulkan dengan
memutar searah jarum jam atauberlawanan.
8. Pada permukaan pukullah dengan ringan saja.
9. Pada permukaan pukullah dengan ringan saja. Setelah diadakan pembetulan, barulah kita pukul dengan
keras,sehingga semuanya seragam dan kedalaman yang tepat.
10. Terakhir hilangkan seluruh tonjolan-tonjolan yang terjadi denganmenggunakan kikir.
12
2.2.11 SIKU SIKU
Siku adalah alat yang penting dalam kegiatan pertukangan. Fungsi siku adalah menguji
kesikuan (kelurusan) tepid an melukis garis tegak lurus.
2.2.12 RAGUM
Ragum berfungsi untuk menjepit benda kerja secara kuat dan benar, artinya ragum tidk
boleh merusak benda kerja. Ragum bukanlah merupakan landasan sehingga tidak
diperkenankan untuk melakukan pemukulan benda kerja dengan ragum sebagai landasan.
Besi Propil U merupakan bahan kerja atau benda kerja yang digunakan alam praktek
kali ini.
13
2.3 ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN MEMBUAT MATA ITIK
2.3.1 TANG
Tang adalah alat yang digunakan untuk memegang benda kerja yang terbuat dari baja
dan pemegangnya dilapisi dengan karet keras.
15
2.3.2 PENGGARIS BAJA
Penggaris baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat dan secara khusus
digunakan untuk mengukur diameter luas secara kasar. Permukaan dan bagian sisinya rata dan
halus, sementara pada bagian atasnya terdapat guratan-guratan ukuran, dalam satuan inchi, cm
dan ada pula yang gabungan inchi dan sentimeter atau milimeter.
Untuk memotong kabel, dan juga untuk menggores agar lebih mudah.
16
2.3.5 KABEL NYA
Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luar/kabel udara.
Kode warna isolasi pada kabel ini adalah warna merah, kuning, biru, dan hitam. Kabel ini
biasanya dipergunakan untuk instalasi di perumahan. Ukuran kabel yang digunakan dalam
praktek kerja mekanik kali ini adalah kaber berukuran 1.5 mm2 , 2.5mm2 , dan ukuran 4 mm2
.
17
BAB 3
18
BAB 4
PEMBAHASAN
1. Setiap memulai workshop selalu diawali dengan bedoa, begitu juga mengakhirinya.
2. Membaca dan memahami jobsheet.
3. Meminjam alat dan bahan yang akan digunakan.
4. Mempelajari kegunaan jangka sorong
Cara menggunakan jangka sorong :
Kendurkan pengunci dan geser rahang untuk meletakkan benda kerja yang akan
diukur.
Kunci kembali rahang agar benda tidak bergerak dan pengukuran tepat.
Untuk pembacaan hasil, lihat skala utama. Lihat nilai terukur lurus atau
disebelah kirinya bila tidak tepat pada garis. Ketelitian pada tahap ini adalah
1mm.
Lihat skala nonius, cari angka yang berhimpit dengan garis pada skala utama.
Pengukuran ini memiliki ketelitian hingga 0,05 mm.
Hasil dari pengukuran adalah skala utama dijumlahkan dengan skala nonius.
5. Menjawab soal latihan yang diberikan oleh instruktur.
6. Profil U dipotong menjadi berukuran 86 x 67 x 36 mm. Cara menggergaji yang baik dan
benar telah dijelaskan pada bab 2.
Dari ukuran tersebut, kemudian digergaji menjadi ukuran 82 x 67 x 32 mm.
19
7. Mengikir
Penggunaan pengikir (kikir) dengan baik dan benar dapat dilihat pada bab 2.
Profil U yang berukuran 82 x 67 x 36 mm , dikikir dengan menggunakan kikir
kasar sampai berukuran 80 x 67 x 30 mm.
20
11. Menitik
Cara menggunakan penitik yang baik dan benar telah dijelaskan pada bab 2. Bagian
yang ditandai dengan penitik adalah titik tengah M5 , M3 .
12. Mengebor
Mata bor yang digunakan adalah mata bor berdiameter 5mm dan 3,5mm .
Saat proses pengeboran disarankan dilakukan oleh 2 orang agar benda kerja tidak
bergerak saat proses berlangsung.
Bagian yang dibor adalah bagian M5 dan M3 yang telah diberi titik
menggunakan penitik .
21
13. Countersing
Cara menggunakan countersing sama dengan mesin bor, haya saja mata bor diganti
dengan countersing.
Bagian yang dicountersing adalah lubang yang telah dibor pada bagian samping
profil U. Pada saat proses countersing disarankan agar berhati-hati agar hasil
tidak berlebih.
14. Mengetap
Bagian yang di tap adalah salah satu lubang yang telah di bor.
Mata tap yang digunakan adalah mata tap berukuran M4 dan M6.
22
15. Menstamp / Stempel
Bagian yang di stampel adalah bagian dalam dari profil U.
Format stempel adalah kelas dan nomor absen.
Contoh : E11 (E merupakan kelas 1E dan 11 merupakan nomor absen praktikan)
23
Gambar 4.9 Exercise 1
24
9. Membuat mata itik
Membengkokkan kawat kekiri 900 menggunakan bagian dalam dari tang bulat.
Membuat bulatan searah jarum jam, untuk diameter mata itik menyesuaikan
dengan baut (tidak terlalu kencang). Arah sisi satu dan lainnya berlawanan.
Jika sudah yakin, lapor pada instruktur.
Setelah job selesai dan telah dikumpulkan. Maka rapikan alat serta kembalikan
alat ke tempat semula
25
BAB 5
GAMBAR JOB
26
BAB 6
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Semua praktikan yang melakukan praktek kerja mekanik harus dapat menggunakan
semua peralatan tangan yang ada dengan baik dan benar. Hal ini penting karena masing-masing
alat memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada dasarnya manusia dapat bekerja dengan mudah,
aman, dan dapat menghasilkan hasil kerja yang baik.
Penggunaan alat kerja mekanik serta penggunaan alat ukur inilah yang diaplikasikan
dalam praktek ini untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai jobsheet dan instruktur. Karena
praktek kerja mekanik merupakan pekerjaan dasar yang harus dikuasai dalam mengerjakan
benda kerja secara manual. Praktek kerja mekanik ini sangat dibutuhkan untuk melatih
mahasiswa agar mampu menggunakan alat kerja dengan baik dan benar.
Selama praktek, praktikan banyak pengalaman dan manfaat yang sangat berguna bagi
praktikan. Namun hal itu tidak cukup dijadikan pedoman karena masih banyak kekurangan dari
pelaksanaan praktek ini. Saran-saran dari praktek ini adalah :
27