Tidak berlangsung bebas, tetapi bila H+ (aq) dan Zn(s) ada, reaksi
redoks akan berlangsung. Persamaan yang menyatakan reaksi yang
berlangsung didapat bila reaksi ke-2 dikurangi dengan persamaan
reaksi pertama
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-anorganik-universitas/reaksi-anorganik/elektrokimia/
2. Sel Elektrolisis
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Kimia/0217%20Kim%202-
9e.htm
Energi adalah salah satu kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari yang paling penting. Sumber energi sangat
diperlukan untuk memasak, transportasi, elektronik seperti TV dan komputer. Salah satu sumber energi utama untuk
keperluan tersebut adalah baterai, atau yang disebut dengan sel elektrokimia.
Salah satu Bab yang diberikan pada kimia dasar adalah bab tentang reaksi redoks dan elektrokimia. Bab ini sangat
penting dan perlu masuk dalam silabus Kimia Dasar karena banyaknya aktivitas kehidupan sehari-hari yang
melibatkan proses reaksi redoks dan elektrokimia. Karena pentingnya proses kimia ini maka dalam kurikulum
terdapat mata kuliah pilihan, yaitu Elektrokimia, khusus membahasnya sel elektrokimia secara mendalam.
Studi hubungan antara reaksi kimia dan aliran listrik disebut elektrokimia. Reaksi elektrolisis, dimana perubahan
non-spontan terjadi dengan mengalirkan arus listrik melalui sistem kimia, adalah termasuk elektrokimia. Reakai
spontan reduksi-oksidasi (reaksi redoks) yang dapat manghasilkan listrik juga termasuk elektrokimia. Perubahan
yang terjadi dalam suatu sistem kimia karena reaksi elektrolisis dan reaksi redoks dibahas dalam reaksi elektrokimia.
Reaksi elektrokimia sangat penting dalam mempelajari ilmu kimia dan juga aktivitas sehari-hari. Melalui reaksi
elektrokimia dapat diperoleh informasi mengenai perubahan energi reaksi kimia sehingga membantu menganalisa
sistem-sistem kimia. Reaksi elektrokimia juga penting dalam ilmu lain misalnya bidang biologi. Pengaruh reaksi
elektrokimia pada masyarakat modern hampir ditemukan dimana-mana. Industri kimia Al, Cl2 dan NaOH adalah
contoh penerapan reaksi elektrokimia elektrolisis. Dan semua sumber energi listrik kecil (baterai) diperoleh dari
reaksi elektrokimia reduksi-oksidasi.
http://imc.kimia.undip.ac.id/mata-kuliah/kimia-dasar-ii/bab-3-sel-elektrokimia/
Beberapa waktu yang lalu di awal tahun 2007, ibukota Jakarta ditimpa
musibah banjir karena curah hujan yang sangat tinggi sehingga
banyak menenggelamkan perumahan penduduk. Mensikapi kondisi
banjir yang lumayan tinggi tersebut, pihak PLN segera mengambil
tindakan cepat dengan segera memutuskan aliran listrik yang menuju
ke arah transformeter (trafo) yang terendam air banjir. Tahukah Anda
mengapa pihak PLN mengambil tindakan tersebut? Apakah air dapat
menghantarkan arus listrik sehingga dapat membahayakan penduduk?
Menurut pemikiran Anda, kira-kira kriteria air (larutan) yang
bagaimana yang dapat menghantarkan arus listrik? Apakah semua
larutan dapat menghantarkan arus listrik? Untuk mengetahui jawaban
dari pertanyaan-pertanyaan di atas, coba Anda perhatikan data
ekperimen uji daya hantar listrik terhadap beberapa larutan di bawah
ini.
Dari reaksi diatas jika 100 mol NaCl dilarutkan dalam air akan
terbentuk 100 mol ion Na+ dan 100 mol ion Cl-. Jadi jika 100 mol NaCl
dilarutkan akan terbentuk 200 mol ion.
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan
arus listrik dengan lemah. Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan
terurai sebagian (derajat ionisasi ? << 1) menjadi ion-ion sehingga
dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion. Tabel berikut
menggambarkan larutan-larutan yang termasuk elektrolit kuat,
elektrolit lemah dan non elektrolit.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/elektrolit-kuat-dan-
elektrolit-lemah/
Contoh lain adalah, bila NaCl dilarutan dalam air akan terurai menjadi
ion positif dan ion negatif. Ion positif yang dihasilkan dinamakan
kation dan ion negatif yang dihasilkan dinamakan anion. Larutan NaCl
adalah contoh larutan elektrolit. Perhatikan reaksi berikut.
2. Larutan Non Elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Hal ini ditandai lampu tidak menyala pada alat uji elektrolit dan tidak terdapat
gelembung gas pada permukaan elektrodanya. Contoh : larutan gula, larutan UREA,
larutan alkohol dsb.
Menurut Arrhenius, larutan elektrolit mengandung ion yang bergerak bebas. Ion inilah
yang menghantarkan arus listrik melalui larutannya. Zat elektrolit dapat berupa
senyawa ion dan senyawa. kovalen polar.
a. Senyawa ion : terdiri atas ion . Jika senyawa ion dilarutkan dalam air maka ion dapat
bergerak bebas dan larutan dapat menghantarkan arus listrik . Padatan / kristal
senyawa ion tidak dapat menghantarkan arus listrik , teatapi lelehan senyawa ion dapat
menghantarkan arus listrik.
b. Senyawa kovalen polar : Molekul senyawa kovalen polar dapat diuraikan oleh air
membentuk ion. Elektrolit jenis ini meliputi asam dan basa, tetapi lelehan senyawa
kovalen terdiri atas molekul netral, maka tidaka ada lelehan senyawa kovalen yang
dapat menghantarkan arus listrik walaupun bersifat polar.
http://atikhari.wordpress.com/2009/10/03/daya-hantar-listrik-larutan-elektrolit/
Dasar Teori.
Daya hantar listrik adalah ukuran seberapa kuat suatu larutan
dapat menghantarkan listrik. Daya hantar listrik merupakan
kebalikan dari hambatan listrik (R),
R = l/A
Suatu hambatan dinyatakan dalam ohm () , adalah tahanan
spesifik atau resistivitas dalam ohm cm (satuan SI, ohm m), l
adalah panjang dalam cm, dan A luas penampang lintang dalam
cm2. Oleh karena itu daya hantar listrik dinyatakan,
K = 1/
Daya hantar listrik disebut Konduktivitas. Satuannya disingkat -
1cm-1. Konduktivitas digunakan untuk pengukuran larutan /
cairan elektrolit. Konsentrasi elektrolit sangat menentukan
besarnya konduktivitas.
Energi listrik dapat di transfer melalui materi berupa hantaran
yang bermuatan listrik yang berwujud arus listrik. Ini berarti
bahwa hars terdapat pembawa muatan listrik di dalam materi
serta adanya gaya yang menggerakkan pembawa muatan
tersebut.
Pembawa muatan dapat berupa elektron seperti logam, dapat
pula berwujud ion positif dan ion negative seperti dalam larutan
elektrolit dan lelehan garam. Pembawa muatan yang berwujud
logam disebut elektrolit atau metalik, sedangkan pembawa
muatan yang berupa larutan disebut ionic atau elektrolit. Gaya
listrik yang membuat muatan bergerak biasanya berasal dari
baterai, generator atau sumber energy listrik yang lain.
Perpindahan muatan listrik dapat terjadi bila terdapat beda
potensial antara satu tempat terhadap yang lain, dan arus listrik
akan mengalir dari tempat yang meiliki potensial tinggi ke tempat
potensial rendah. Didalam suatu larutan, terjadinya arus listrik
dikarenakan adanya ion yang bergerak.
Larutan elektrolit
Elektrolit adalah suatu senyawa yang bila dilarutkan dalam
pelarut (misalnya air) akan menghasilkan larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. Elektrolit diklasifikasikan berdasarkan
kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik yaitu elektrolit
kuat dan elektrolit lemah. Suatu elektrolit dapat berupa asam,
basa maupun garam. Menurut Michael Faraday, elektrolit
merupakan suatu zat yang dapat menghantarkan listrik jika
berada dalam bentuk larutan atau lelehannya. Dalam suatu
larutan elektrolit bila diberi dua batang elektroda inert dan diberi
tegangan listrik diantaranya, maka anion-anion akan bergerak ke
elektroda negatif (katoda). Proses ini merupakan fenomena
transport seperti halnya yang terjadi dalam molekul gas adalah
adanya pengaruh medan listrik dan molekul pelarut. Analisis kimia
yang didasarkan pada daya hantar listrik berhubungan dengan
pergerakan suatu ion didalam larutan ion yang mudah bergerak
mempunyai daya hantar listrik yang besar.
Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya
hantar arus listrik, karena zat terlarut yang berada didalam pelarut
(biasanya air), seluruhnya dapat berubah menjadi ion-ion dengan
harga derajat ionisasi adalah satu ( = 1). Yang tergolong
elektrolit kuat adalah :
Asam kuat, : HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
Basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, :
NaOH, KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
Garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi, : NaCl, KCl, KI,
Al2(SO4)3 dan lain-lain.