Dosen Pembimbing
Wa Ode Hajrah, SST, M.Kes
Mahasiswa:
Brigitta Ayu Romei : P3. 73. 24. 3. 15. 045
Linda Sonita : P3. 73. 24. 3. 15. 062
Nabila Putri Rahmadani : P3. 73. 24. 3. 15. 063
Putri Dyah Patni : P3. 73. 24. 3. 15. 067
Zanneta Nourma Syabani : P3. 73. 24. 3. 15. 078
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Organisasi
Manajemen Pelayanan Kebidanan yang berjudul Konsep Organisasi dan Manajemen
Pelayanan Kesehatan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih
terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan serta jauh dari kesempurnaan sebagaimana
yang kita harapkan. Oleh karena itu, dengan senang hati kami senantiasa mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini dikemudian
hari.
Demikianlah makalah ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan
semoga jerih payah kita mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
Penulis,
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami konsep manajemen.
2. Untuk mengetahui fungsi manajmen.
3. Untuk mengetahui unsur- unsur manajemen.
4. Untuk mengetahui tingkatan pada manajemen.
5. Untuk mengetahui dan memahami organisasi.
6. Untuk mengetahui tujuan organisasi.
7. Untuk mengetahui prinsip organisasi.
8. Untuk mengetahu bentuk organisasi.
9. Untuk mengetahui bagan organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa Romawi Kuno dengan dasar manage atau
managiare yang berarti belajar melangkahkan kaki. Dalam bahasa Inggris
manajemen berarti management dengan asal kata to manage yang berarti
mengatur1.
Adapun beberapa pengertian manajemen menurut para hali yaitu sebagai
berikut:
Menurut Evancevich, manajemen adalah suatu proses yang dilakukan
oleh satu orang atau lebih untuk mengkoordinasikan kegiatan- kegiatan
oranglain guna mencapai hasil (tujuan) yang tidak dapat dicapai oleh
hanya satu orangsaja.
Menurut Encyclopedia of social scciences, manajemen adalah proses
dimana pelaksanaan dari suatu tujuan diselenggarakan dan diawasi.
Menurut Robert D. Terry, manajemen adalah pencapaian tujuan- tujuan
yang telah ditentukan dengan menggunakan orang lain.
Dalam bidang kesehatan masyarakat, Manajemen Kesehatan adalah suatu
kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan
nonpetugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
program kesehatan. Dengan kata lain manajemen kesehatan masyarakat
adalah penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan
masyarakat sehingga yang menjadi objek dan sasaran manajemen adalah
sistem pelayanan kesehatan masyarakat (Notoatmodjo, 2003)2.
Manajemen kesehatan adalah suatu proses unuk menggerakkan sumber
daya manusia dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan
mengawasi semua kegiatan pelayanan kesehatan dalam organisasi dalam
upaya untuk1:
1) Mengetahui adanya persoalan pelayanan kesehatan
2) Mendefinisikan persoalan pelayanan kesehatan
3) Mengumpulkan fakta- fakta yang terkait dengan pelayanan kesehatan
4) Data dan informasi yang timbul dalam pelayanan kesehatan
5) Menyusun alernatif penyelesaian persoalan pelayanan kesehatan
6) Mengambil keputusan pelayanan kesehatan dengan memilih salah sat
alternatif penyelesaian dan melaksanakan keputusan serta tindka lanjut
untukmenapai tujuan yang haru dicapai.
2. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen menurut beberapa ahli mengandung berbagai
komponen sebagai berikut:
Menurut L. Gullick manajemen mengandung beberapa unsur antara lain
planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting,
budgetting.
Menurut George Terry manajemen mengandung beberapa komponen
antara lain planning, organizing, actuating, controlling.
Menurut Koozt O Donnel manajemen mengandung beberapa komponen
antara lain planning, organizing, staffig, directing, controlling.
Menurut H. Fayol manajemen mengandung beberapa komponen antara
lain palnning, organizing,commanding, coordinating, controlling.
Berbagai komponen fungsi manajemen tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Planning (perencanaan) adalah sebuah proses yang dimulai dengan
merumuskan tujuan organisasi sampai dengan menetapkan alternative
kegiatan untuk pencapaiannya.
Tingkat Atas
Tingkat
Menengah
Tingkat Bawah
Konseptual
Hubungan Manusiawi
Operasional
2.2 Organisasi
1. Pengertian Organisasi
Organisasi didefinisikan sebagai sekelompok orang (dua atau lebih) yang
bekerjasama dengan terkoordinasi, dengan cara yang terstruktur, untuk
mencapai tujuant tertentu. Setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar,
yaitu:
a. Orang- orang (sekumpulan orang)
b. Kerjasama
c. Tujuan yang ingin dicapai
Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu organisasi yang
aktivitas pokoknya melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dengan salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu atau berkualitas.
2. Tujuan Organisasi
a) Untuk merealisasikan keinginan dan cita-cita bersama anggota organisasi
dalam pelayanan kesehatan
b) Mecapai tujuan yang diharapkan dalam suatu organisasi.
c) Untuk mengatasi terbatasnya kemandirian, kemampuan, serta sumber
daya yang dimilikinya untuk mencapai sebuah tujuan.
d) Tempat untuk mencapai tujuan dengan efisien serta selektif karena
dilakukan secara bersama-sama.
e) Tempat dalam mendapatkan pembagian kerja dan jabatan.
f) Tempat untuk mencari keuntungan dan pendapatan bersama-sama.
g) Tempat untuk mengelola lingkungan secara bersama-sama.
h) Tempat untuk mendapatkan penghargaan.
i) Tempat mendapatkan pengawasan dan kekuasaan.
a. Tempat untuk menambat pergaulan serta memanfaatkan adanya waktu
luang.
3. Prinsip Organisasi
A.M. Williams mengemukakan pendapatnya dalam bukunya yang
berjudul Organization of Canadian Goverment Administration (1965)
prinsip organisasi yaitu:
Prinsip tujuan
Prinsip tujuan ini memiliki makna bahwa terbentuknya sebuah
organisasi haruslah didasari oleh adanya sebuah tujuan. Bukanlah sebuah
organisasi apabila organisasi tersebut tidak memilki tujuan. Contohnya
adalah Muhammadiyah yang memiliki tujuan untuk menegakkan dan
menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya.
Prinsip skala Hierarki
Skala hirarkhi memiliki makna berupa tingkatan kepemimpinan. Dalam
sebuah organisasi diperlukan garis kepemimpinan yang terstruktur
dengan baik dan rapi dari pimpinan utama hingga para pelaksana.
Dengan adanya tingkatan dalam sistem kepemimpinan maka akan
mempermudah pembagian wewenang dan tanggung jawab. dan akan
menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan, sehingga
dapat mempermudah kerja organisasi dalam upaya pencapaian tujuan.
Prinsip kesatuan perintah
Kesatuan perintah memiliki makna yaitu seorang anggota organisasi
hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan
saja. Sehingga dalam prinsip ini pimpinan berperan penting karena
pemimpin memiliki kewajiban untuk mengawasi setiap kebijakan yang
muncul di bawah kepemimpinannya.
Prinsip pendelegasian wewenang
Setiap orang memiliki sebuah keterbatasan, begitu juga dengan seorang
pemimpin yang memiliki kemampuan terbatas dalam menjalankan
pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang
kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat
menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian
wewenang, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam
pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan
mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada
atasannya lagi. Meski begitu atasan-lah yang tetap harus bertanggung
jawab atas pengambilan keputusan tersebut.
Prinsip pertanggungjawaban
Dalam prinsip ini dijelaskan bahwa setiap pegawai memiliki
kewajibannya untuk menjalankan tugasnya dan dalam menjalankan
tugasnya pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya pada atasan.
Prinsip pembagian pekerjaan
Untuk mencapai tujuannya, sebuah organisasi melakukan berbagai
aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal
maka dilakukan pembagian tugas / pekerjaan (job description) yang
didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing
pegawai.
Kejelasan dalam pembagian tugas juga akan menimbulkan kejelasan
dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang
efektivitas jalannya organisasi. Dalam pembagian kerja seorang
pimpinan mempunyai kewenangan untuk memberikan perintah / tugas
terhadap pegawai.
Prinsip rentang pengendalian
Prinsip rentang pengendalian memiliki makna bahwa jumlah bawahan
atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi
secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe
organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang
cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya. Dalam
menentukan banyaknya jumlah bawahan maka dituntut adanya batasan
proposional suatu organisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan
organisasi tersebut. Apabila jumlanya bawahan atau staf yang harus
dikendalikan berjumlah banyak maka semakin besar juga pengendalian
yang harus dilakukan.
Prinsip fungsional
Prinsip Fungsional ini menjelaskan bahwa seorang pegawai dalam suatu
organisasi secara harus memiliki kejelasan dalam tugas, wewenang,
kegiatan, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya. Hal
ini juga berhubungan dengan prinsip pembagian kerja. Dan prinsip
fungsional juga memiliki kekuatan penting dalam mengontrol dan
mengatur pembagian tugasnya secara fungsional.
Prinsip pemisahan
Prinsip ini menekankan bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak
dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain. Prinsip
pemisahan juga menjelaskan bahwa telah ada bagian tugas bagi setiap
pegawai / staf dan akan dipertanggung jawabkan kepada pemimpin.
Prinsip keseimbangan
Keseimbangan yang dimaksud dalam prinsip ini adalah keseimbangan
antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam
hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari
organisasi tersebut. Tentunya tujuan organisasi akan lebih mudah dicapai
apabila segala aktifitas organisasi dapat berjalan dengan baik, dan itu
hanya akan didapat apabila terdapat struktur organisasi yang baik.
Prinsip fleksibilitas
Prinsip Fleksibilitas ini menerangkan bahwa fleksibilitas dari suatu
organisasi akan mempengaruhi eksistensi organisasi tersebut dalam
menghadapi perkembangan. Organisasi harus senantiasa melakukan
pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi
sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh dari luar
organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan
fungsi-fungsinya dalam upaya mencapai mencapai tujuannya. Organisasi
yang mampu berkembang dan menyesuaikan terhadap pertumbuhan
sosial akan mampu terus tumbuh dan membuat organsasi tersebut
menjadi lebih baik.
Prinsip kepemimpinan
Memiliki sebuah sistem yang baik tidaklah cukup bagi sebuah organisasi
untuk meraih tujuan yang dicita-citakan, ini disebabkan organisasi
membutuhkan sebuah kepemimpinan yang baik. Pimpinan akan
dijadikan panutan oleh para bawahannya. Apabila seorang pemimpin
menunjukkan sikap dan etos kerja yang baik, maka ini akan berdampak
positif bagi perkembangan organisasi tersebut karena menjadi motivasi
bagi para bawahannya untuk turut memberikan kontribusi maksimal
dalam mewujudkan tujuan organisasi, atau dengan kata lain organisasi
mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan
yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.
4. Bentuk Organisasi
Berikut ini beberapa bentuk organisasi dikemukakakn oleh beberapa ahli
sebagai berikut 4:
1) Lyman A. Keith & Carlo E. Gubellini:
a) Line structure (struktur jalur)
b) Functionalization (fungsional)
c) Staff and service devision kemudia berubah menjadi line and staff (staf
dan satuan pelayanan, kemudian berubah menjadi struktur jalur dan
staff)
2) Lawrence L. Bethel, Franklin S. Atwaer, George H. E. Smith & Harvey
A. Stockman, Jr
a) Line or military (struktur jalur)
b) Line and staff (jalur dan staff)
c) Functional (pure) (fungsional murni)
d) Line and functional staff (jalur dan staf fungsional)
e) Line, functional staff, and committees(jalur, staf fungsional, dan
panitia)
3) Rober Y. Durand
a) Line and staff (jalur dan staf)
b) Line (jalur)
c) Functional (fungsional)
4) Dalton E. Mc Farland
a) Line organization (organisasi jalur)
b) Staff structure (struktur staf)
c) Functional structure (struktur fungsional)
d) Comittee structure (struktur panitia)
5) William R. Sprieel
a) The line, military or scalar organization (organisasi jalur, militer, atau
hierarki)
b) The functional organization (organisasi fungsional)
c) The line-and-staff organization (organisasi jalur dan staff)
d) The committee (panitia)
Bentuk organisasi jalur dan staff adalah organisasi yang wewenang dari
pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan satuan organisasi dibawahnya
dalam semua bidang pekerjaan baik pekerjaan pokok maupun maupun
pekerjaan bantuan, dan dibawah pucuk pimpinan atau pimpinan satuan
organisasi yang memerlukan diangkat pejabat yang tidak memiliki wewenang
komando tetapi hanya dapat memberikan nasihat tentang bidang keahlian
tertentu.
5. Bagan Organisasi
Dalam setiap organisasi pasti ada yang namanya struktur, yaitu bagan
untuk menentukan penyusunan sebuah jabatan yang tertinggi sampai yang
terendah maupun sama/sederajat. Di bawah ini adalah beberapa contoh umum
dari beberapa bentuk struktur, diantaranya yaitu :
a) Bagan Horizontal
Dikatakan sebagai bagan horizontal karena bagan ini menuliskan
tingkatan jabatannya kesamping. Seperti contoh gambar bagan dibawah
ini.
b) Bagan Vertikal
Bagan struktur ini adalah kebalikan dari bagan horizontal yang
menyamping, tetapi bagan ini meluas kebawah. Semakin banyak jabatan
dalam perusahaan maka struktur bagan ini akan semakin meluas ke bawah
seperti contoh gambar bagan di bawah ini.
c) Bagan Piramid
Bagan ini adalah bagan yang paling mudah dibuat dari bentuk-bentuk
bagan yang lain. Karena pada bagan ini berbentuk piramid, dimana urutan
jabatan yang paling tertinggi di bagian yang paling atas (TOP). Dan yang
jabatannya tidak terlalu rendah, diletakkan di bagian tengan
bagan(middle). Dan jabatan yang papling rendah, di letakkan pada bagan
yang paling bawah pula(low). Seperti contoh bagan struktur di bawah ini
:
d) Bagan Lingkaran
Bagan ini jarang sekali kita jumpai dalam pembentukan bagan struktur
yang biasanya. Bagan ini berbentuk lingkaran, dimana setiap jabatan
dengan jabatan lainnya itu membentuk sebuah lingkaran. Dan semakin
banyak jabatan terbuat, maka semakin besar pula diameter pada bagan ini.
Lihat contoh bagan lingkaran di bawah ini :
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen Kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk
mengaur para petugas kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna meningkatkan
kesehatan masyarakat melalui program kesehatan.
Organisasi kesehatan adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-
bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan
yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk
mengatur para petugas kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna meningkatkan
kesehatan masyarakat melalui program kesehatan. Fungsi manajemen yaitu
Manajemen yang diterapkan di jajaran Dapartemen kesehatan lebih mengacu pada
konsep yang disampaikan G.Terry yaitu: perencanaan (planning),
pengorganisasian(organizing), penggerakan pelaksanaan (actuating), pengawasan
dan pengendalian (controlling).
Tujuan umum dari suatu organisasi kesehatan adalah untuk menyusun dan
melaksanakan suatu program atau kebijakan guna meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Sangat banyak organisasi kesehatan yang sudah terbentuk
di indonesia, beberapa diantaranya adalah: Organisasi kesehatan pemerintah
pusat, Organisasi kesehatan pemerintah daerah, Rumah sakit, Unit pelaksana
teknik, Organisasi kesehatan swasta
3.2 Saran
Tujuan dari suatu organisasi kesehatan hanya dapat diwujudkan jika ada
kerjasama dari semua pihak baik dari pemerintah, pihak organisasi, maupun
masyarakat dalam rangka mendukung dan melaksanakan program-program
kesehatan. Selain itu, organisasi kesehatan perlu lebih agresif dalam mendeteksi
hal-hal yang nantinya dapat mempengaruhi status kesehatan masyarakat sehingga
kemungkinan terburuk dapat dicegah sebelum terjadi dan tenaga kesehatan harus
mengerti peranannya dalam organisasi agar program yang menjadi tujuannya
berjalan dengan baik sampai mencapai tujuannya.
DAFTAR PUSTAKA