Anda di halaman 1dari 23

ORGANISASI MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN

Konsep Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan

Dosen Pembimbing
Wa Ode Hajrah, SST, M.Kes

Mahasiswa:
Brigitta Ayu Romei : P3. 73. 24. 3. 15. 045
Linda Sonita : P3. 73. 24. 3. 15. 062
Nabila Putri Rahmadani : P3. 73. 24. 3. 15. 063
Putri Dyah Patni : P3. 73. 24. 3. 15. 067
Zanneta Nourma Syabani : P3. 73. 24. 3. 15. 078

PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN


POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN AJARAN 2017- 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Organisasi
Manajemen Pelayanan Kebidanan yang berjudul Konsep Organisasi dan Manajemen
Pelayanan Kesehatan.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih
terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan serta jauh dari kesempurnaan sebagaimana
yang kita harapkan. Oleh karena itu, dengan senang hati kami senantiasa mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini dikemudian
hari.

Demikianlah makalah ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan
semoga jerih payah kita mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Jakarta, 28 Agustus 2017

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................1
1.3 Tujuan ...................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Manajemen ............................................................................................................3


1. Pengertian Manajemen ....................................................................................3
2. Fungsi Manajemen ..........................................................................................4
3. Unsur- unsur Manajemen ................................................................................5
4. Tingkatan Manajemen .....................................................................................6
5. Ruang Lingkup Manajemen ............................................................................7
2.2 Organisasi .............................................................................................................7
1. Pengertian Organisasi......................................................................................7
2. Tujuan Organisasi ...........................................................................................7
3. Prinsip Organisasi ...........................................................................................8
4. Bentuk Organisasi .........................................................................................11
5. Bagan Organisasi ..........................................................................................13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .........................................................................................................16


3.2 Saran ...................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................17


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen adalah pekerjaan intelektual yang dilaksanakan orang dalam
hubungan organisasi. Sejarah umat manusia dapat ditelusuri dari perkembangan
organisasi sosial. Selama abad ke 20, terdapat pertumbuhan pesat dalam ukuran, jenis,
dan kompleksitas organisasi-perusahaan,serikat buruh,rumah sakit,instansi
pemerintahan,dan perseroan multi nasional.
Evolusi organisasi telah mendorong lahirnya jenis baru professional-manajer.
Manajemen professional bukanlah berdasarkan pemilikan, tetapi berdasarkan skill (
keterampilan /keahlian) yang diperoleh dari pegetahuan dan pengalaman. Manajemen
terdapat dalam semua organisasi. Ia bukan hanya pekerjaan dalam perusahaan atau
instansi pemerintah saja. Segala macam organisasi mempunyai banyak fungsi dan
ciri-ciri yang sama. Berbagai kegiatan pokok manajerial dilaksanakan dalam semua
instansi organisasi. Akan tetapi, kita semakin sadar bahwa setiap organisasi itu
mengembangkan kebudayaan internalnya (cara beroperasinya) sendiri yang
mempengaruhi cara pekerjaan manajerial itu dapat dilaksanakan secara efektif.
Kebudayaan organisasi itu menyangkut perangkat nilai, kepercayaan dan
pemahaman yang penting yang dimiliki bersama oleh para anggotanya. Salah satu
peranan penting dari manajemen adalah membentuk kebudayaan organisasi.
Gaya(style) manajemen adalah cara khas (distincitive manager) seorang manajer
berperilaku yang dibatasi oleh kebudayaan organisasi dan dituntun oleh filsafat
pibadinya. Kemudian timbul pertanyaan apa itu manajemen dan organisasi itu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud manajemen?
2. Apa saja fungsi manajemen?
3. Apa saja unsur- unsur manajemen?
4. Bagaimana tingkatan manajemen?
5. Apa yang dimaksud dengan organisasi?
6. Apa saja tujuan organisasi?
7. Apa saja prinsip organisasi?
8. Bagaimana bentuk organisasi?
9. Bagaimana bagan organisasi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami konsep manajemen.
2. Untuk mengetahui fungsi manajmen.
3. Untuk mengetahui unsur- unsur manajemen.
4. Untuk mengetahui tingkatan pada manajemen.
5. Untuk mengetahui dan memahami organisasi.
6. Untuk mengetahui tujuan organisasi.
7. Untuk mengetahui prinsip organisasi.
8. Untuk mengetahu bentuk organisasi.
9. Untuk mengetahui bagan organisasi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa Romawi Kuno dengan dasar manage atau
managiare yang berarti belajar melangkahkan kaki. Dalam bahasa Inggris
manajemen berarti management dengan asal kata to manage yang berarti
mengatur1.
Adapun beberapa pengertian manajemen menurut para hali yaitu sebagai
berikut:
Menurut Evancevich, manajemen adalah suatu proses yang dilakukan
oleh satu orang atau lebih untuk mengkoordinasikan kegiatan- kegiatan
oranglain guna mencapai hasil (tujuan) yang tidak dapat dicapai oleh
hanya satu orangsaja.
Menurut Encyclopedia of social scciences, manajemen adalah proses
dimana pelaksanaan dari suatu tujuan diselenggarakan dan diawasi.
Menurut Robert D. Terry, manajemen adalah pencapaian tujuan- tujuan
yang telah ditentukan dengan menggunakan orang lain.
Dalam bidang kesehatan masyarakat, Manajemen Kesehatan adalah suatu
kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan
nonpetugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
program kesehatan. Dengan kata lain manajemen kesehatan masyarakat
adalah penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan
masyarakat sehingga yang menjadi objek dan sasaran manajemen adalah
sistem pelayanan kesehatan masyarakat (Notoatmodjo, 2003)2.
Manajemen kesehatan adalah suatu proses unuk menggerakkan sumber
daya manusia dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan
mengawasi semua kegiatan pelayanan kesehatan dalam organisasi dalam
upaya untuk1:
1) Mengetahui adanya persoalan pelayanan kesehatan
2) Mendefinisikan persoalan pelayanan kesehatan
3) Mengumpulkan fakta- fakta yang terkait dengan pelayanan kesehatan
4) Data dan informasi yang timbul dalam pelayanan kesehatan
5) Menyusun alernatif penyelesaian persoalan pelayanan kesehatan
6) Mengambil keputusan pelayanan kesehatan dengan memilih salah sat
alternatif penyelesaian dan melaksanakan keputusan serta tindka lanjut
untukmenapai tujuan yang haru dicapai.
2. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen menurut beberapa ahli mengandung berbagai
komponen sebagai berikut:
Menurut L. Gullick manajemen mengandung beberapa unsur antara lain
planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting,
budgetting.
Menurut George Terry manajemen mengandung beberapa komponen
antara lain planning, organizing, actuating, controlling.
Menurut Koozt O Donnel manajemen mengandung beberapa komponen
antara lain planning, organizing, staffig, directing, controlling.
Menurut H. Fayol manajemen mengandung beberapa komponen antara
lain palnning, organizing,commanding, coordinating, controlling.
Berbagai komponen fungsi manajemen tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Planning (perencanaan) adalah sebuah proses yang dimulai dengan
merumuskan tujuan organisasi sampai dengan menetapkan alternative
kegiatan untuk pencapaiannya.

Organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan menajemen


untuk menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh
organisasi dan memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan
organisasi.

Actuating (directing, commanding, motivating, staffing, coordinating)


atau fungsi penggerakan pelaksanaan adalah proses bimbingan kepada
staff agar mereka mampu bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas
pokoknya sesuai dengan ketrampilan yang telah dimiliki, dan dukungan
sumber daya yang tersedia.

Controlling (monitoring) atau pengawasan dan pengendalian (wasdal)


adalah proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi
jika terjadi penyimpangan.

Banyak pengertian sehat disampaikan para ahli, WHO, maupun menurut


Undang-Undang, antara lain disebutkan bahwa sehat adalah suatu keadaan
yang optimal, baik fisik, mental maupun sosial, dan tidak hanya terbatas pada
keadaan bebas dari penyakit atau kelemahan saja.

Sesuai dengan tujuan sistem kesehatan tersebut, administrasi (manajemen)


kesehatan tidak dapat disamakan dengan administrasi niaga (business
adminstration) yang lebih banyak berorientasi pada upaya untuk mencari
keuntungan finansial (profit oriented). Administrasi kesehatan lebih tepat
digolongkan ke dalam administrasi umum atau publik (public administration)
oleh karena organisasi kesehatan lebih mementingkan pencapaian
kesejahteraan masyarakat umum. Manajemen kesehatan harus dikembangkan
di tiap-tiap organisasi kesehatan di Indonesia

3. Unsur- unsur Manajemen


a. Manusia (Man)
Pembangun organisasi kesehatan seperti rumah sakit, sumber daya
menusia merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan
terlaksananya manajemen.
b. Uang (Money)
Uang atau anggaran sangat diperlukan sebagai biaya yang harus dimiliki
organisasi untuk melakukan pelayanan kesehatan, mulai dari perizinan,
pembangunan rumah sakit, peralatan, pembayaran tenaga kerja dan lain
sebagainya.
c. Bahan baku (material)
Material adalah obat- obatan yang digunakan organisasi kesehatan untuk
melakukan kegiatan pelayanan kesehatan secara efisien.
d. Mesin (Machine)
Mesin adalah [eralatan yang digunakan dalam pelayanan kesehatan seperti
peralatan untuk perawatan gigi, peralatan untuk persalinan, peralatan
radiologi dan sebaginya.
e. Metode (Method)
Metode adalah cara yang ditempuh untuk melaksanakan sesuatu yang
telah dirancang dengan baik sehingga tujuan akan dapat dicapai dengan
tepat sesuai dengan perencanaan semula. Metode yang digunakan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan dengan berpedoman pada SOP
(Standar Operational Procedure).
4. Tingkatan Manajemen

Tingkat Atas

Tingkat
Menengah

Tingkat Bawah
Konseptual

Hubungan Manusiawi

Operasional

Bagan diatas menunjukkan bahwa manager puncak lebih banyak


membutuhkan konseptual, sedangkan manager operasional lebih banyak
membutuhkan kemampuan teknis. Meskipun demikian setiap maager harus
mempunyai ketiga macam keterampilan tersebut, meskipun dengan
penekanan yang berbeda- beda3.
Berikut ini uraian dari bagan di atas:
1) Tingkat Atas
Contoh halnya direktur utama dan wakilnya. Bertanggung jawab
pengolahan terhadap organisasi secara keseluruhan. Membuat rencana
jangka panjang, merumuskan strategi, menetapkan kebijaksanaan, dan
menetapkan interaksi atau hubungan organisasi dengan lingkungan luar.
Tingkatan yang mempunyai tanggung-jawab penuh terhadap jalannya
perusahaan. Dan biasanya pada tingkatan ini membuat keputusan yang
tidak terprogram, yaitu keputusan yang tidak selalu terjadi.
2) Tingkat Menengah
Salah satu contohnya seperti kepala bagian atau divisi. Pengendali
manajemen dalam suatu organisasi. Bertanggung-jawab atas ruang
lingkupnya, wilayah, divisi dan lain- lain. Merumuskan rencana jangka
menengah, melakukan pengendalian, membuat prosedur, dan membuat
keputusan berdasarkan lingkup tanggung-jawabnya. Sebagai pengendali
dalam arti mengawasi dan meyakini bahwa organisasi menjalankan
strategic yang sudah ditetapkan secara baik, efektif dan seefisien
mungkin.
3) Tingkat Bawah
Seperti supervisor atau mandor. Yaitu pengendali dalam jalannya
operasional. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan sasaran
operasional. Membuat keputusan jangka pendek dan mengendalikan
transaksi sehari-hari. Biasanya keputusan yang diambil yaitu keputusan
yang terprogram, keputusan yang sering terjadi dan rutin.
5. Ruang Lingkup Manajemen Kesehatan
1) Manajemen personalia (mengusrusi SDM)
2) Manajemen keuangan
3) Manajemen logistik (mengurusi logistik obat dan peralatan)
4) Manajemen pelayanan kesehatan dan sistem informasi manajemen
(mengurusi pelayanan kesehatan)

2.2 Organisasi
1. Pengertian Organisasi
Organisasi didefinisikan sebagai sekelompok orang (dua atau lebih) yang
bekerjasama dengan terkoordinasi, dengan cara yang terstruktur, untuk
mencapai tujuant tertentu. Setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar,
yaitu:
a. Orang- orang (sekumpulan orang)
b. Kerjasama
c. Tujuan yang ingin dicapai
Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu organisasi yang
aktivitas pokoknya melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dengan salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu atau berkualitas.
2. Tujuan Organisasi
a) Untuk merealisasikan keinginan dan cita-cita bersama anggota organisasi
dalam pelayanan kesehatan
b) Mecapai tujuan yang diharapkan dalam suatu organisasi.
c) Untuk mengatasi terbatasnya kemandirian, kemampuan, serta sumber
daya yang dimilikinya untuk mencapai sebuah tujuan.
d) Tempat untuk mencapai tujuan dengan efisien serta selektif karena
dilakukan secara bersama-sama.
e) Tempat dalam mendapatkan pembagian kerja dan jabatan.
f) Tempat untuk mencari keuntungan dan pendapatan bersama-sama.
g) Tempat untuk mengelola lingkungan secara bersama-sama.
h) Tempat untuk mendapatkan penghargaan.
i) Tempat mendapatkan pengawasan dan kekuasaan.
a. Tempat untuk menambat pergaulan serta memanfaatkan adanya waktu
luang.

3. Prinsip Organisasi
A.M. Williams mengemukakan pendapatnya dalam bukunya yang
berjudul Organization of Canadian Goverment Administration (1965)
prinsip organisasi yaitu:
Prinsip tujuan
Prinsip tujuan ini memiliki makna bahwa terbentuknya sebuah
organisasi haruslah didasari oleh adanya sebuah tujuan. Bukanlah sebuah
organisasi apabila organisasi tersebut tidak memilki tujuan. Contohnya
adalah Muhammadiyah yang memiliki tujuan untuk menegakkan dan
menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya.
Prinsip skala Hierarki
Skala hirarkhi memiliki makna berupa tingkatan kepemimpinan. Dalam
sebuah organisasi diperlukan garis kepemimpinan yang terstruktur
dengan baik dan rapi dari pimpinan utama hingga para pelaksana.
Dengan adanya tingkatan dalam sistem kepemimpinan maka akan
mempermudah pembagian wewenang dan tanggung jawab. dan akan
menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan, sehingga
dapat mempermudah kerja organisasi dalam upaya pencapaian tujuan.
Prinsip kesatuan perintah
Kesatuan perintah memiliki makna yaitu seorang anggota organisasi
hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan
saja. Sehingga dalam prinsip ini pimpinan berperan penting karena
pemimpin memiliki kewajiban untuk mengawasi setiap kebijakan yang
muncul di bawah kepemimpinannya.
Prinsip pendelegasian wewenang
Setiap orang memiliki sebuah keterbatasan, begitu juga dengan seorang
pemimpin yang memiliki kemampuan terbatas dalam menjalankan
pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang
kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat
menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian
wewenang, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam
pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan
mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada
atasannya lagi. Meski begitu atasan-lah yang tetap harus bertanggung
jawab atas pengambilan keputusan tersebut.
Prinsip pertanggungjawaban
Dalam prinsip ini dijelaskan bahwa setiap pegawai memiliki
kewajibannya untuk menjalankan tugasnya dan dalam menjalankan
tugasnya pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya pada atasan.
Prinsip pembagian pekerjaan
Untuk mencapai tujuannya, sebuah organisasi melakukan berbagai
aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal
maka dilakukan pembagian tugas / pekerjaan (job description) yang
didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing
pegawai.
Kejelasan dalam pembagian tugas juga akan menimbulkan kejelasan
dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang
efektivitas jalannya organisasi. Dalam pembagian kerja seorang
pimpinan mempunyai kewenangan untuk memberikan perintah / tugas
terhadap pegawai.
Prinsip rentang pengendalian
Prinsip rentang pengendalian memiliki makna bahwa jumlah bawahan
atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi
secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe
organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang
cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya. Dalam
menentukan banyaknya jumlah bawahan maka dituntut adanya batasan
proposional suatu organisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan
organisasi tersebut. Apabila jumlanya bawahan atau staf yang harus
dikendalikan berjumlah banyak maka semakin besar juga pengendalian
yang harus dilakukan.
Prinsip fungsional
Prinsip Fungsional ini menjelaskan bahwa seorang pegawai dalam suatu
organisasi secara harus memiliki kejelasan dalam tugas, wewenang,
kegiatan, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya. Hal
ini juga berhubungan dengan prinsip pembagian kerja. Dan prinsip
fungsional juga memiliki kekuatan penting dalam mengontrol dan
mengatur pembagian tugasnya secara fungsional.
Prinsip pemisahan
Prinsip ini menekankan bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak
dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain. Prinsip
pemisahan juga menjelaskan bahwa telah ada bagian tugas bagi setiap
pegawai / staf dan akan dipertanggung jawabkan kepada pemimpin.
Prinsip keseimbangan
Keseimbangan yang dimaksud dalam prinsip ini adalah keseimbangan
antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam
hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari
organisasi tersebut. Tentunya tujuan organisasi akan lebih mudah dicapai
apabila segala aktifitas organisasi dapat berjalan dengan baik, dan itu
hanya akan didapat apabila terdapat struktur organisasi yang baik.
Prinsip fleksibilitas
Prinsip Fleksibilitas ini menerangkan bahwa fleksibilitas dari suatu
organisasi akan mempengaruhi eksistensi organisasi tersebut dalam
menghadapi perkembangan. Organisasi harus senantiasa melakukan
pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi
sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh dari luar
organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan
fungsi-fungsinya dalam upaya mencapai mencapai tujuannya. Organisasi
yang mampu berkembang dan menyesuaikan terhadap pertumbuhan
sosial akan mampu terus tumbuh dan membuat organsasi tersebut
menjadi lebih baik.
Prinsip kepemimpinan
Memiliki sebuah sistem yang baik tidaklah cukup bagi sebuah organisasi
untuk meraih tujuan yang dicita-citakan, ini disebabkan organisasi
membutuhkan sebuah kepemimpinan yang baik. Pimpinan akan
dijadikan panutan oleh para bawahannya. Apabila seorang pemimpin
menunjukkan sikap dan etos kerja yang baik, maka ini akan berdampak
positif bagi perkembangan organisasi tersebut karena menjadi motivasi
bagi para bawahannya untuk turut memberikan kontribusi maksimal
dalam mewujudkan tujuan organisasi, atau dengan kata lain organisasi
mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan
yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.
4. Bentuk Organisasi
Berikut ini beberapa bentuk organisasi dikemukakakn oleh beberapa ahli
sebagai berikut 4:
1) Lyman A. Keith & Carlo E. Gubellini:
a) Line structure (struktur jalur)
b) Functionalization (fungsional)
c) Staff and service devision kemudia berubah menjadi line and staff (staf
dan satuan pelayanan, kemudian berubah menjadi struktur jalur dan
staff)
2) Lawrence L. Bethel, Franklin S. Atwaer, George H. E. Smith & Harvey
A. Stockman, Jr
a) Line or military (struktur jalur)
b) Line and staff (jalur dan staff)
c) Functional (pure) (fungsional murni)
d) Line and functional staff (jalur dan staf fungsional)
e) Line, functional staff, and committees(jalur, staf fungsional, dan
panitia)
3) Rober Y. Durand
a) Line and staff (jalur dan staf)
b) Line (jalur)
c) Functional (fungsional)
4) Dalton E. Mc Farland
a) Line organization (organisasi jalur)
b) Staff structure (struktur staf)
c) Functional structure (struktur fungsional)
d) Comittee structure (struktur panitia)
5) William R. Sprieel
a) The line, military or scalar organization (organisasi jalur, militer, atau
hierarki)
b) The functional organization (organisasi fungsional)
c) The line-and-staff organization (organisasi jalur dan staff)
d) The committee (panitia)

Dari berbagai pengertian tersebut maka dapat digambarkan bentuk- bentuk


organisasi sebagai berikut:
Berikut ini penjelasan dari uraian di atas:

Bentuk organisasi tunggal adalah organisasi pucuk pimpinannya ada di


tangan seorang. Sebutan jabatan untuk tunggal antara lain Presiden, Direktur,
Kepala, Ketua. Di dalam struktur organisasi pemerintah dikenal sebuah
jabatan Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, Camat, Lurah. Dalam struktur
organisasi ABRI dikenal sebutan jabatan Rektor, Dekan.

Bentuk organisasi jamak adalah organisasi yang pucuk pimpinannya ada


di tangan beberapa orang sebagai satu kesatuan. Sebutan jabatan yang
digunakan antara lain Presidium, Direksi, Direktorium, Dewan Majelis.

Bentuk organisasi jalur adalah organisasi yang wewenang dari pucuk


pimpinan dilimpahkan kepada satuan satuan organisasi dibawahnya dalam
semua bidang pekerjaan, baik pekerjaan pokok maupun pekerjaan bantuan.

Bentuk organisasi fungsional adalah organisasi yang wewenang dari


pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan satuan organisasi dibawahnya
dalam bidang pekerjaan tertentu, pimpinan tiap bidang berhak memerintah
kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya.

Bentuk organisasi jalur dan staff adalah organisasi yang wewenang dari
pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan satuan organisasi dibawahnya
dalam semua bidang pekerjaan baik pekerjaan pokok maupun maupun
pekerjaan bantuan, dan dibawah pucuk pimpinan atau pimpinan satuan
organisasi yang memerlukan diangkat pejabat yang tidak memiliki wewenang
komando tetapi hanya dapat memberikan nasihat tentang bidang keahlian
tertentu.

Bentuk organisasi fungsional dan staff adalah organisasi yang


wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan satuan
organisasi dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu, pimpinan tiap bidang
kerja dapat memerintah semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut
bidang kerjanya, dan dibawah pucuk pimpinan atau pimpinan satuan diangkat
pejabat yang tidak memiliki wewenang komando tetapi hanya dapat
memberikan nasihat tentang bidang keahlian tertentu.

Bentuk organisasi fungsional dan jalur adalah organisasi yang


wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan satuan
organisasi dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu, pimpinan tiap bidang
kerja dapat memerintah semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut
bidang kerjanya, dan dibawah pucuk pimpinan atau pimpinan satuan diangkat
pejabat yang tidak memiliki wewenang komando tetapi hanya dapat
memberikan nasihat tentang bidang keahlian tertentu.

Antara bentuk organisasi berdasarkan jumlah pucuk pimpinan dengan


bentuk organisasi berdasarkan saluran wewenang dapat dibedakan tetapi tidak
dapat dipisahkan dalam pemakaiannya. Artinya setiap bentuk organisasi
berdasarkan saluran wewenang dapat dipimpin tunggal maupun jamak.

5. Bagan Organisasi
Dalam setiap organisasi pasti ada yang namanya struktur, yaitu bagan
untuk menentukan penyusunan sebuah jabatan yang tertinggi sampai yang
terendah maupun sama/sederajat. Di bawah ini adalah beberapa contoh umum
dari beberapa bentuk struktur, diantaranya yaitu :
a) Bagan Horizontal
Dikatakan sebagai bagan horizontal karena bagan ini menuliskan
tingkatan jabatannya kesamping. Seperti contoh gambar bagan dibawah
ini.

b) Bagan Vertikal
Bagan struktur ini adalah kebalikan dari bagan horizontal yang
menyamping, tetapi bagan ini meluas kebawah. Semakin banyak jabatan
dalam perusahaan maka struktur bagan ini akan semakin meluas ke bawah
seperti contoh gambar bagan di bawah ini.

c) Bagan Piramid
Bagan ini adalah bagan yang paling mudah dibuat dari bentuk-bentuk
bagan yang lain. Karena pada bagan ini berbentuk piramid, dimana urutan
jabatan yang paling tertinggi di bagian yang paling atas (TOP). Dan yang
jabatannya tidak terlalu rendah, diletakkan di bagian tengan
bagan(middle). Dan jabatan yang papling rendah, di letakkan pada bagan
yang paling bawah pula(low). Seperti contoh bagan struktur di bawah ini
:

d) Bagan Lingkaran
Bagan ini jarang sekali kita jumpai dalam pembentukan bagan struktur
yang biasanya. Bagan ini berbentuk lingkaran, dimana setiap jabatan
dengan jabatan lainnya itu membentuk sebuah lingkaran. Dan semakin
banyak jabatan terbuat, maka semakin besar pula diameter pada bagan ini.
Lihat contoh bagan lingkaran di bawah ini :
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manajemen Kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk
mengaur para petugas kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna meningkatkan
kesehatan masyarakat melalui program kesehatan.
Organisasi kesehatan adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-
bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan
yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk
mengatur para petugas kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna meningkatkan
kesehatan masyarakat melalui program kesehatan. Fungsi manajemen yaitu
Manajemen yang diterapkan di jajaran Dapartemen kesehatan lebih mengacu pada
konsep yang disampaikan G.Terry yaitu: perencanaan (planning),
pengorganisasian(organizing), penggerakan pelaksanaan (actuating), pengawasan
dan pengendalian (controlling).
Tujuan umum dari suatu organisasi kesehatan adalah untuk menyusun dan
melaksanakan suatu program atau kebijakan guna meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Sangat banyak organisasi kesehatan yang sudah terbentuk
di indonesia, beberapa diantaranya adalah: Organisasi kesehatan pemerintah
pusat, Organisasi kesehatan pemerintah daerah, Rumah sakit, Unit pelaksana
teknik, Organisasi kesehatan swasta

3.2 Saran
Tujuan dari suatu organisasi kesehatan hanya dapat diwujudkan jika ada
kerjasama dari semua pihak baik dari pemerintah, pihak organisasi, maupun
masyarakat dalam rangka mendukung dan melaksanakan program-program
kesehatan. Selain itu, organisasi kesehatan perlu lebih agresif dalam mendeteksi
hal-hal yang nantinya dapat mempengaruhi status kesehatan masyarakat sehingga
kemungkinan terburuk dapat dicegah sebelum terjadi dan tenaga kesehatan harus
mengerti peranannya dalam organisasi agar program yang menjadi tujuannya
berjalan dengan baik sampai mencapai tujuannya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Academia. (__). Manajemen Kesehatan. Diperoleh pada 28 Agustus 2017 dari


http:// http://www.academia.edu/8755465/MANAJEMEN_KESEHATAN
2. Dinkes Lumajang. (24 April 2014). Manajemen Kesehatan, Konsep dan
Pengertian. Diperoleh pada 28 Agustus 2017 dari http://
http://dinkes.lumajangkab.go.id/pengertian-manajemen-kesehatan/
3. Hanafi. M. Mamduh. 2004. Manajemen Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN
4. Academia. (__). Bentuk- bentuk Organisasi. Diperoleh pada 29 Agustus 2017
dari http://www.academia.edu/3620603/bentuk-bentuk_organisasi

Anda mungkin juga menyukai