A. Pengertian
Sehat dapat diartikan sebagai suatu keadaan baik segenap badan
serta bagiannya - bagiannya atau suatu hal ini dapat mendatangkan
kebaikan. Kesehatan sendiri dapat diartikan sebagai keadaan sehat
(terbebas dari penyakit) dan kebaikan keadaan (badan atau lainnya).
Dengan kata lain, kesehatan dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang
sehat terbebas dari penyakit, sehingga dapat melakukan aktifitas tanpa
hambatan fisik. Seseorang di katakan sehat apabila ia memiliki kesehatan
baik secara fisik (organ tubuh) maupun psikis (mental,emosional,sosial
dan spiritual). (Soegeng, Santoso 2008 )
Anak yang sehat adalah anak yang sehat secara fisik dan psikis.
Kesehatan seorang anak dimulai dari pola hidup yang sehat. Pola hidup
sehat dapat di terapkan dari yang terkecil mulai dari menjaga kebersihan
diri, lingkungan, hingga pola makan yang sehat dan teratur. (Soegeng,
Santoso 2008).
E. Perkembangan Anak
Menurut Donna L. Wong (2000) perkembangan anak secara umum
terdiri dari :
1. Periode prenatal
Terjadi pertumbuhan yang cepat dan sangat penting karena terjadi
pembentukan organ dan system organ anak. Selain itu hubungan antara
kondisi itu memberi dampak pada pertumbuhannya.
2. Periode bayi
Periode ini terdiri dari neonatus (0-28 hari) dan bayi (28-12 bulan).
Pada periode ini pertumbuhan dan perkembangan yang cepat terutama
pada aspek kognitif, motorik dan social.
3. Periode kanak-kanak awal
Terdiri atas anak usia 1-3 tahun yang disebut toddler dan pra sekolah
3-6 tahun. Toddler menunjukkan perkembangan motorik yang lebih
lanjut pada usia pra sekolah. Perkembangan fisik lebih lambat dan
relative menetap.
4. Periode kanak-kanak pertengahan
Periode ini dimulai pada usia 6-11 tahun dan pertumbuhan anak laki-
laki sedikit lebih meningkat daripada perempuan dan perkembangan
motorik lebih sempurna.
5. Periode kanak-kanak akhir
Merupakan fase transisi yaitu anak mulai masuk usia remaja pada usia
11-18 tahun. Perkembangannya yang mencolok pada periode ini
adalah kematangan identitas seksual dengan perkembangannya organ
reproduksi.
G. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian kesehatan pada anak, dimulai dengan bayi berumur satu
bulan dan di akhiri dengan anak usia belasan tahun pada masa remaja akhir.
Pengkajian akan lebih mudah bagi anak,orang tua,dan pemeriksa jika sudah
dijalain hubungan saling percaya dan komunikasi dapat membantu membuat
pengkajian menjadi sebuah pengalaman yang lebih positif.
1. Identitas Pasien
Dalam identitas pasien terdapat biodata lengkap pasien, dan tanggal
masuk rumah sakit. Selain itu dilengkapi pula dengan identitas penanggung
jawab pasien.
Contoh :
a. Identitas Klien
2. Nama/Nama panggilan : Anak A
3. Tempat tgl lahir : Badung, 3 Maret 2013
4. Usia : 1 tahun
5. Jenis kelamin : Perempuan
6. A g a m a : Hindu
7. Pendidikan :-
8. Alamat : Mengwi, Badung
9. Tgl masuk : 24 Januari 2014
b. Identitas Orang tua
Ayah
a. N a m a : Tn. S
b. U s i a : 32 tahun
c. Pendidikan : D3
d. Pekerjaan : Pegawai Swasta
e. A g a m a : Hindu
f. Alamat : Mengwi, Badung
Ibu
a. N a m a : Ny. M
b. U s i a : 30 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : IRT
e. A g a m a : Hindu
f. Alamat : Mengwi, Badung
2. Genogram
Contoh:
menikah
menikah
menikah
Keterangan :
= meninggal
= pasien
= tinggal serumah
3.Alasan Dirawat
a. Keluhan utama
Dalam keluhan utama terdapat alasan pasien datang ke RS atau
Poli Klinik. Gunakan pernyataan pembukaan singkat seperti Apa masalah
yang buat ia datang kesini? catat kata-kata orang tua atau anak, catat
semua kata-kata orng tua dan anak. Contoh : Memantau perkembangan
anak A
3. Riwayat Keluarga
Untuk mengidentifikasi adanya faktor genetika atau penyakit yang
memiliki kecenderungan terjadi dalam keluarga dan untuk mengkaji
pajanan terhadap penyakit menular pada anggota .
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Tergantung total
5. Pola tidur dan istirahat
Pada pola ini hal yang perlu kita kaji adalah:
a. Bagaimana pola tidur istirahat pasien dalam 24 jam
b. Bagaimana kualitas dan kuantitas tidur pasien
c. Apakah pasien mengalami masalah sebelum tidur atau saat tidur
d. Apakah pasien ada menggunakan obat tidur
Contoh : Sebelum dan setelah ke poli anak Orang tua anak mengatakan si
anak biasanya tidur pukul 7 malam dan terbangun pukul 7 / 8 dan tertidur
nyenyak tanpa gangguan apapun
6. Pola kognitif perseptual keadekuatan alat sensori
Pada pola ini hal yang perlu kita kaji adalah:
a.Bagaimana fungsi penglihatan, perasa, pembau pasien
b. Bagaimana kemampuan bahasa, belajar, ingatan dan pembuatan
keputusan pasien
c.Apakah mengalami disorientasi atau tidak
Contoh : Menurut Ibunya, anak A tidak mengalami gangguan pada
pendengaran, pengelihatan, maupun pengecapan. Hanya saja anak A
memiliki mental yang kurang bagus, karena anak A cenderung takut saat
melihat orang-orang baru di lingkungannya. Anak A juga tidak mudah
untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
7. Pola persepsi-konsep diri
Pada pola ini hal yang perlu kita kaji adalah:
a.Bagaimana sikap pasien mengenai dirinya
b. Bagaimana persepsi pasien tentang kemampuannya
c.Bagaimana pola emosional pasien
d. Bagaimana citra diri, identitas diri, ideal diri, harga diri dan peran
diri
Contoh : Gambaran diri : orang tua anak mengatakan anaknya sulit
beradaptasi dengan lingkungan dan cenderung takut dengan orang orang
baru yang ditemuinya. Hal ini menyebabkan terbatasnya aktivitas si anak
A untuk semakin berkembang. Identitas diri : Orang tua anak mengatakan
saya dikaruniai anak perempuan dan saya bangga pada dirinya. Peranan
diri : Orang tua anak mengatakan anak A merupakan anak terakhir dari 3
bersaudara dan sebagai anak saya. Harga diri : Orang tua anak
mengatakan harga diri pasien maupun keluarganya tidak terganggu.
8. Pola peran dan tanggung jawab
Pada pola ini hal yang perlu kita kaji adalah:
a. Bagaimana persepsi pasien tantang pola hubungan
b. Bagaimana persepsi pasien tentang peran dan tanggung jawabnya
c. Biasanya pasien akan mengalami gejala kesulitan menentukan kondisi.
(tidak mampu bekerja, mempertahankan fungsi peran).
Contoh : Sebelum ke poli anak dan setelah ke poli anak orang tua anak
mengatakan memiliki hubungan yang dekat dengan anaknya karena
perasaab yang dialami pasti ikut dialami oleh orangtuanya. Hubungan
dengan keluarga baik dan harmonis serta ibunya menjalankan perannya
sebagai ibu rumah tangga. Dan orang tuanya mengatakan bahwa anaknya
adalah hal terpenting karena tanpa anak hidupnya terasa sepi
9. Pola seksual reproduksi
Pada pola ini hal yang perlu kita kaji adalah:
a. Kepuasan dan ketidakpuasan yang dirasakan klien terhadap
seksualitasnya.
b. Bagaimana tahap dan pola reproduksi
Contoh : Sebelum ke poli anak dan setelah ke poli anak Orang tua anak
mengatakan si Anak tidak memiliki masalah seksual sejauh ini.
10. Pola koping dan toleransi stress
Pada pola ini hal yang perlu kita kaji adalah:
a.Bagaimana kemampuan pasien dalam mengendalikan stress
b. Apakah ada sumber pendukung
Contoh : Sebelum ke poli anak dan setelah ke poli anak Orang tua anak
mengatakan kalau memiliki masalah dengan anaknya selalu terbuka
dengan keluarganya
11. Pola nilai dan keyakinan
Pada pola ini hal yang perlu kita kaji adalah:
a. Bagaimana nilai, tujuan dan keyakinan pasien
b. Bagaimana spiritual pasien sebelum ataupun setelah sakit
c. Apakah ada kendala untuk melakukan ibadah saat sakit
Contoh : Sebelum ke poli anak dan sesudah ke poli anak Orang tua anak
mengatakan sembahyang adalah hal yang wajib hukumnya. Ia jarang
meninggalkan sembahyang dan berdoa baginya berdoa dan bersyukur
adalah hal yang penting.
5. Pemerikasaan Fisik
Untuk memperoleh informasi yang menyangkut adanya kemungkinan
masalah kesehatan pada anak, tinjauan ini akan menjadi pilihan yang lebih baik
selain pengkajian riwayat kesehatan anak karena dalam pengkajian cenderung
hanya berfokus pada informasi yang diberikan anak/keluarga sedangkan
kemungkinan terhadap kondisi kelainan yang ada pada tubuh anak belum
disadari olehnya. Meliputi :
1. Kesadaran Umum :
2. Warna kulit :
3. Suara waktu menangis :
4. Tonus otot :
5. Turgor kulit :
6. Edema :
1. Kepala
Lingkar kepala :
Rambut : kebersihan, warna, tekstur
Distribusi rambut : seperti , merata, tebal,kuat/ mudah
tercabut.
2. Mata :
Sklera :
Konjungtiva :
Palpebra :
Pupil : bentuk, reaksi cahaya
3. Hidung : septum simetris (+/-), Sekret (-/+),
Polip (+/-)
4. Telinga :
5. Mulut : kebersihan, warna, kelembaban.
Lidah :
Gigi :
6. Leher :
Kelenjar Getah Bening :
Kelenjar Tiroid :
7. Thoraks
Inspeksi :
Palpasi :
Perkusi
Auskultasi :
8. Jantung
Inspeksi : misalnya ictus kordis terlihat/ tidak
Palpasi : misasalnya ictus cordis teraba
medial (MCS RIC V)
Auskultasi : misalnya irama teratur, suara S1
dan S2 reguler
9. Abdomen
Inpeksi :
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
10. Ekstremitas : kekuatan dan tonus otot , refleks.
Atas :
Bawah :
11. Antropometri
BB :
TB :
Lingkar kepala :
Lingkar dada :
Lingkar lengan :
12. Gejala Kardinal
Suhu :
Nadi :
Pernafasan :
Tekanan darah :
I. Perencanaan Keperawatan
J. Implementasi
Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi .
K.Evaluasi
S (Subjektif) : Data subektif Berisi data dari pasien melalui anamnesis
(wawancara) yang merupakan ungkapan langsung .
O (Objektif) : Data objektif data yang dari hasil observasi melalui
pemeriksaan fisik.
DAFTAR PUSTAKA