Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Kendali Industri Semester V
Disusun oleh :
PLN yang dulu dikenal sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara kini telah berubah
menjadi PT. PLN (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 23
Tahun 1994. Inilah Badan Umum Milik Negara, yang diberi kuasa Usaha Kelistrikan Oleh
Pemerintah, sesuai pengertian yang diatur dalam Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985,
tentang ketenagalistrikan, yaitu BUMN yang diserahi tugas semata-mata untuk melaksanakan
usaha penyediaan listrik untuk kepentingan umum.
Dengan demikian maka usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum
diselenggarakan oleh PT.PLN (Persero) sebagai Pemegang Kuasa Ketenaga Listrikan
(PKUK) dan pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan dari Pemerintah.
PLN berkewajiban untuk menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dengan
tetap memperhatikan tujuan perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan sesuai dengan
Undang-Undang No. 19/2000.
Awal abad ke-19 - Beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di industri gula
dan teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan pabriknya sendiri.
Tahun 1942-1945 - Pengalihan pengelolaan perusahaan perusahaan Belanda kepada
Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang
Dunia II.
Agustus 1945 - Peralihan pengelolaan perusahaanpengelola listrik kepada pihak
Sekutu, bersamaandengan menyerahnya Jepang pada Perang Dunia II.
27 Oktober 1945 - Pembentukan Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen
Pekerjaan Umum dan Tenaga oleh Presiden Soekarno dengan kapasitas pembangkit
tenaga listrik sebesar 157,5 MW.
1 Januari 1961 Perubahan nama Jawatan Listrik dan Gas menjadi Badan Pimpinan
Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) yang bergerak di bidang listrik, gas
dan kokas.
1 Januari 1965 Pembubaran BPU-PLN disertai peresmian 2 perusahaan negara yaitu
Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas
Negara (PGN) sebagai pengelola gas.
Tahun 1972 - Sesuai Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik Negara
(PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang
Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik
bagi kepentingan umum.
Tahun 1994 - Status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan
(Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum.
Tahun 2009 Sesuai UU Nomor 30 Tahun 2009, PLN bukan lagi sebagai PKUK
namun ebagai Badan Usaha Milik Negara dengan tugas menyediakan tenaga listrik
bagi kepentingan umum.
SAHAM PERSEROAN
Perseroan merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara dengan badan hukum
berbentuk persero, bersifat terbuka, namun sahamnya tidak terdaftar dan tidak
diperdagangkan di pasar saham Bursa Efek Indonesia.Seluruh saham Perseroan dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia. Selama periode pelaporan tidak ada perubahan kepemilikan yang
signifikan terkait dengan kepemilikan saham Perseroan.
VISI, MISI, MOTO DAN STRATEGI UMUM PERUSAHAAN
VISI
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yangbertumbuh kembang, unggul dan
terpercayadengan bertumpu pada potensi insani.
MISI
MOTTO
Electricity for a Better Life (Listrik untuk kehidupan yang lebih baik).
Nilai nilai perusahaan PT. PLN (Persero) yang dapat digunakan sebagai prinsip dalam
menjalankan roda organisasi antara lain :
a. Jujur;
b. Integrasi;
c. Peduli;
d. Pembelajaran;
e. Teladan.
Makna Logo PLN
a. Bentuk Lambang
Bentuk warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai yang
tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No. :
031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum
Listrik Negara.
Menjadi bidang dasar bagi elemen - elemen lambang lainnya, melambangkan bahwa PT PLN
(Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna
kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik
mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan
semangat yang menyala - nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.
2. Petir atau Kilat
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang
dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan
PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang
merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan
kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam
menghadapi tantangan perkembangan jaman
3. Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang usaha utama yang
digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan
dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi
pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap)
seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru
juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan - insan perusahaan dalam memberikan
layanan terbaik bagi para pelanggannya.
Maksud dan Tujuan Utama PT. PLN (Persero) antara lain sebagai berikut :
a. Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus akumulasi profit
berdasarkan prinsip pengelola perusahaan.
b. Mengusahakan penyedia tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai dengan
tujuan :
1. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta
mendorong peningkatan kegiatan ekonomi;
2. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan;
3. Merintis kegiatan usaha menyediakan tenaga listrik;
4. Menyelenggarakan usaha usaha lain, menunjang tenaga listrik sesuai dengan
peraturan perundang undangan yang berlaku.
a. Jenjang pertama adalah Kantor Unit induk yang mempunyai peranan, visioner, strategik,
perencanaan komporat, regulaso, supervise dan pengendalian, serta advokasi;
b. Jenjang kedua adalah pelaksana, yaitu Area Pelayanan dan Jaringan (APJ); Area
Pelayanan (AP); Area Jaringan (AJ); Area Penganturan Distribusi (APD); yang
mempunyai peran operasional, perencanaan jangka pendek serta koordinasi tentang
kegiatan rutin pada unit asuhan bawahannya;
c. Jenjang ketiga adalah Sub Unit Pelaksana, yaitu Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ); Unit
Pelayanan (UP); Unit Jaringan (UJ); yang mempunyai peran operasional dan merupakan
unit pelaksana dari unit jenjang kedua.
GRUP USAHA PLN
PLN saat ini memiliki 12 anak usaha dengan kepemilikanmayoritas dan satu anak
usaha dengan kepemilikanminoritas. Bidang usaha anak perusahaan bervariasi,namun pada
intinya bergerak di sektor yang memberikanefek sinergi bagi Perseroan. Bidang usaha anak-
anakperusahaan PLN adalah pembangkit listrik, bidangkeuangan, rancang bangun,
pemasokan batu bara dankonstruksi. Grup usaha PLN saat ini terdiri atas:
BIDANG USAHA
- Kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber energi lainnya
untuk kepentingan tenaga listrik.
- Pemberian jasa operasi dan pengaturan (dispatcher) pada pembangkitan, penyaluran,
distribusi dan retail tenaga listrik.
- Kegiatan perindustrian perangkat keras dan lunak di bidang ketenagalistrikan dan
peralatan lainterkait dengan tenaga listrik.
- Kerja sama dengan pihak lain atau badan penyelenggara bidang ketenagalistrikan baik
dari dalam maupun luar negeri di bidang pembangunan, operasional, telekomunikasi
dan informasi terkait dengan ketenagalistrikan.
- Usaha jasa ketenagalistrikan.
Unit Bisnis PLN tersebar di Indonesia, terdiri dari :
1. Wilayah Aceh
2. Wilayah Sumatera Utara
3. Wilayah Sumatera Barat
4. Wilayah Sumatra Selatan, Jambi, dan Bengkulu
5. Wilayah Riau dan Kepulauan Riau
6. Wilayah Bangka Belitung
7. Wilayah Lampung
8. Wilayah Kalimantan Barat
9. P3B Sumatra
PLN Jasa
1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan
2. Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan
3. Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan
4. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan
5. Jasa Sertifikasi
6. Jasa Manajemen Konstruksi
PLN Pembangkitan
1. Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
2. Pembangktian Sumatera Bagian Utara
3. Pembangkitan Lontar
4. Pembangkitan Tanjung Jati B
5. Unit Pembangkitan Jawa Bali
Memiliki wewenang dan tanggung jawab akan asset (peralatan dan jaringan) mulai dari
konversi energy sampai pada output generator dan trafo step up dari 11kV/ 150 kV.
Memiliki wewenang dan tanggung jawab akan asset (peralatan dan jaringan) mulai dari
output trafo step-up 150 kV sampai padaincoming PMT 20 kV di Gardu Induk (substation).
PLN Distribusi
Memiliki wewenang dan tanggung jawab akan asset (peralatan dan jaringan) mulai dari
Outgoing PMT 20 kV di Gardu Induk (substation) sampai pada output MCB KwH meter
pelanggan.
Unit PLN Distribusi (Jawa Timur)
Kelistrikan untuk kemanfaatan umum mulai ada pada saat Perusahaan Swasta
Belanda yaitu NV. NIGN yang semula bergerak di bidang Gas memperluas usahanya di
bidang listrik untuk kemanfaatan umum. Dengan menyerahnya Pemerintah Belanda kepada
Jepang maka Perusahaan Listrik dan Gas beserta personilnya diambil alih oleh Jepang.
Seiring dengan itu dan dalam rangka Optimasi Corporate Gain dan penyusunan
organisasinya berdasarkan Value Chain ,sehingga tugas pokok dan susunan seperti yang telah
ditetapkan dengan Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara Nomor
154.K/023/DIR/1993 perlu disempurnakan lagi disertai perubahan status dan nama menjadi
PT.PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Timur yang tertuang pada Keputusan Direksi
PT.PLN (Persero) Nomor 26.K/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari 2001.
1. General Manager
2. Bidang yang terdiri atas:
a. Perencanaan
b. Operasi
c. Niaga
d. Keuangan
Saat ini PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur telah berhasil melayani 7.350.425
pelanggan memakai energi listrik rata rata sebulan 1.152.907.858 kWh, dengan pendapatan
rata rata Rp 974.332.119.601 per bulan, 92,77% terdiri dari kelompok Rumah Tangga yang
memberikan konstribusi pendapatan sebesar 35,13% sedangkan industri sejumlah 0,18%
memberikan pendapatan sebesar 46,83% daya tersambung sebesar 7.568.614.211 VA
pemakaian energi Jawa Timur pada siang hari tertinggi 933 MW pada malam hari 2.151 MW.
Dikelola oleh 4010 orang pegawai PLN Distribusi dan 14 area Pelayanan, 1 Unit
Pengaturan Distribusi, 108 UPPTR, 81 Unit Kantor Jaga 1715 Unit Payment Point. Sarana
kelistrikan terdiri dari jaringan tegangan menengah 27.756,6 Kms, Jaringan Tegangan
Rendah 49.953,5 Kms, Pelanggan Daerah Pelayanan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
timur dengan luas 47.922 Km2, yang terdiri dari 29 Kabupaten, 9 Kota Madya, 607
Kecamatan, 8.402 Desa. Tingkat kebocoran sebesar 12,54%, berhasil kembalikan atas energi
yang dipakai secara ilegal berkat Operasi Penerbitan Aliran Listrik (OPAL) rata rata Rp 2
Milyar per bulan.
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur pada akhir tahun 2003 energi terjual mencapai
15.704.975 MWh dan pendapatan sebesar Rp 7.75 Juta, harga jual per kWh Rp 562,23 susut
9,19% langganan tersambung 6.118.120 langganan daya tersambung 7.813.398 kVA.
Pengembangan Organisasi menambah 3 Area, Area layanan Surabaya Barat, Area Jaringan
Surabaya Barat dan Area Pelayanan Ponorogo. Konstribusi pendapatan keuangan PT. PLN
(Persero) sebesar 25% terhadap kelistrikan Indonesia.
Urutan puncak Pimpinan PLN di Daerah Tingkat I disebut PEMIMPIN sejak Exploitasi
IX (1972) sampai dengan tahun 2001, sedangkan sejak bulan Maret 2001 disebut GENERAL
MANAGER.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI
SEKILAS WILAYAH USAHA PT PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
Wilayah usaha PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dibagi menjadi beberapa
daerah Pelayanan yang melayani wilayah administrasi propinsi Jawa Timur :
Sistem pengaturan jaringan distribusi tenaga listrik dilaksanakan oleh suatu unit
organisasi area di lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi, yaitu Area Pengatur Distribusi
(APD). APD merupakan pusat kegiatan pemantauan dan pengaturan system distribusi yang
dilaksanakan secara terus menerus, real time, cepat dan tepat untuk menjaga agar pelaksanaan
operasi-operasi sistem distribusi yang berdasarkan pada operasi normal, pemadaman
terencana dan pemadaman tidak terencana dapat dilaksanakan dengan baik untuk mencapai
tujuan keandalan penyaluran tenaga listrik dengan memperhatikan mutu.
Situbondo, terdiri dari Gardu Induk : Mojokerto, teridir dari Gardu Induk :
1. GI Situbondo 1. GI Mojokerto
2. GI Paiton 2. GI Mojoagung
3. GI Bondowoso 3. GI Ngoro
4. GI Ploso
Jember, terdiri dari Gardu Induk : 5. GI Tarik
6. GI Siman
1. GI Jember
7. GI Kertosono
2. GI Tanggul
8. GI Jaya Kertas
3. GI Lumajang
9. GI Nganjuk
1. GI Banyuwangi
1. GI Bojonegoro
2. GI Genteng
2. GI Babat
3. GI Lamongan
4. GI Tuban
2. SAPD Barat, yang meliputi daerah :
5. GI Mliwang
Ponorogo, terdiri dari Gardu Induk : 1. GI Buduran
2. GI Babadan
1. GI Ponorogo
3. GI Driyorejo
2. GI Pacitan
4. GI Kriyan
3. GI Trenggalek
5. GI Porong
6. GI Balong Bendo
3. SAPD Tengah yang meliputi daerah :
7. GI Kasih Jatim
Surabaya Utara, terdiri dari Gardu Induk : 8. GI Tarik
4. GI Tandes 2. GI Bangkalan
5. GI Kenjeran 3. GI Sampang
6. GI Sawahan 4. GI Pamekasan
7. GI Simpang 5. GI Sumenep
8. GI Kupang
Gresik, terdiri dari Gardu Induk :
9. GI Gembong
10. GI Undaan 1. GI Segoromadu
11. GI Ngagel 2. GI Manyar
12. GI Altaprima 3. GI Altaprima
13. GI Segoromadu 4. GI Cerme
5. GI Lamongan
Surabaya Selatan, terdiri dari Gardu Induk:
6. GI Petrokimia
1. GI Ngagel
Surabaya Barat, teridiri dari Gardu Induk :
2. GI Waru
3. GI Darmo Grand 1. GI Babadan
4. GI Sukolilo 2. GI Darmogrand
5. GI Rungkut 3. GI Driyorejo
6. GI Wonokromo 4. GI Karangpilang
7. GI Tandes 5. GI Krian
8. GI Altaprima 6. GI Waru
7. GI Kasih Jatim
Sidoarjo, terdiri dari Gardu Induk :
Uraian Jabatan APD
1. Mengelola fungsi pengusahaan, perluasan dan pemeliharaan Gardu Induk, fungsi rele
dan meter bekerjasama dengan Ahli dan fungsi terkait di APD untuk memaksimalkan
kinerja APD.
2. Mengkoordinasi pemanfaatan anggaran bersama Asisten Manajer Scada dan
Teknologi Informasi, Asisten Manajer Operasi Sistem Distribusi, Asisten Manajer
Keuangan dan Administrasi, Ahli, fungsi terkait di APD untuk memaksimalkan
kinerja APD dan PT .PLN (Persero) Distribusi, khususnya penekanan susut dan
tunggakan, antara lain upaya Unit Garis Depan untuk program gardu sisipan
(sekaligus untuk perbaikan tegangan dan pemasaran), program analisis susut per
penyulang dan per gardu dan program pengurangan tagihan listrik akibat TMP tidak
terpenuhi, program kehumasan, apresiasi dan promosi pegawai, dll.
AREA PELAYAN&JARINGAN (APJ) MALANG
MANAJER AREA
FUNGSIONAL AHLI
ENDRO WICAKSONO EII LINGKUNGAN & K2
PRIJO UTOMO SSII KINERJA
TAUFIK SANTOSO AN KINERJA
AGUS MUSTIANTO SSII MANAJEMEN MUTU
MISTRI AN KINERJA
DJOKO SUHARSONO AN KINERJA
PRIYANTO AN MANAJEMEN MUTU
ASMAN PERENCANAAN DAN EVALUASI ASMAN KONTRUKSI ASMAN JARINGAN ASMAN TRANSAKSI ENERGI ASMAN PELAYANAN & ADMINISTRASI
SUPRIJADI SAID KEDJEL M. ZAINURI ARTIKA HADI WIBAWA MARIA GORETTI INDRAWATI GUNAWAN
HARI WAHYU UTOMO AE PERENCANAAN & EVALUASI SISTEM DIS SUDARMILLAH OF LOGISTIK Spv. Pengendalian Susut Spv. Administrasi Umum
SUNARKO EG EFISIENSI JARINGAN DISTRIBUSI
EG PERENCANAAN & EVALUASI KONSTRUKSI EG PERENCANAAN &
BAMBANG SUTRISNO TRIKORO BUDI PRANYOTO SUGENG PURNOMO FEBRINA M
DIS PENGENDALIAN KONS AGUS WIDODO EG EFISIENSI JARINGAN DISTRIBUSI
SUTRIS HARIYONO AS SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI TEGUH SUPRIYANTO AF LOGISTIK Spv. Pemeliharaan ACHMAD HUSAIN AF PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK AGUS WAHYONO AF ADMINISTRASI UMUM & K3
SUSENO BASUKI EG PERENCANAAN & EVALUASI SISTEM DIS BAMBANG SISWANTO AT PENYAMBUNGAN FIKIH ZULFIKAR ARIF EFFENDI AE PENGENDALIAN SUSUT & PJU MOCHAMAD ARMANSJAH ACHIJAT AF ADMINISTRASI UMUM & K3
RUDY HARTONO AE PERENCANAAN & EVALUASI ANGGARAN SUPRIYADI AS PENGADAAN WINARTO AF ADMINISTRASI TEKNIK Spv. Transaksi Energi MUKHRODOH AF ADMINISTRASI UMUM & K3
IRSYAM ASRI PUTRA AS SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI JUMADI EG PERENCANAAN & Spv. Operasi EKO SUCAHYONO INDAH CAHYAWATI AF ADMINISTRASI UMUM & K3
PENGENDALIAN KONS
RETNO ARDHANINGRUM AN PENGADAAN SUJOKO DINI ARIANI JE ANDEV PENYALURAN ENERGI MEO JOENTORO AS AKUNTANSI & KEUANGAN
TIANA SAWITRI ROSDIATNA JA PENGADAAN MOCHAMAD CHOIRI AO PELAYANAN TEKNIK IRFAN PRIASUKMANA JF PEMBACAAN METER & METER ELEKTRONIK IGNATIUS DIDIT YULIANTO AF ADMINISTRASI UMUM & K3
NANANG ADITYAWARMAN AO SISTEM PROTEKSI WERDI PRATIWI JF PENGELOLAAN REKENING EMILIA INDIRA MAYASARI AF ADMINISTRASI UMUM & K3
MOCHAMAD NURHIDAYAT AO SISTEM PROTEKSI Spv. Pemeliharaan Meter Transaksi NANIK KUSUMAWATI AF ADMINISTRASI UMUM & K3
SPV. P D K B SAMSUL ARIFIN YUDIANTI AS AKUNTANSI & KEUANGAN
W.H. TOTOK SUMANTRI PRISMA ASMARA YUDHAJT PEMELIHARAAN METER TRANSAKSI ANISSA SEFI ARDHANARESWARI JA AKUNTANSI & KEUANGAN
LAKSANA JAYA EG PREPARATOR PDKB FAUZY AFRIANSYAH JT PEMELIHARAAN METER TRANSAKSI MARIASIH PUSPITA SARI JF ADMINISTRASI UMUM & K3
NUR CHOLIK JE K3 PDKB UMI MAISAROH JF ADMINISTRASI UMUM & K3
ANDRI HIDAYAT JT TEKNISI PDKB ADELINA ANNELIES LAISINA AS AKUNTANSI & KEUANGAN
BUDI HERMANSYAH JE KEPALA REGU PDKB Spv. Pelayanan Pelanggan
MUHAMAD TONI JT TEKNISI PDKB WICAKSONO
NANANG YUDIANTO JT TEKNISI PDKB TANI HARIADI AF ADMINISTRASI PELANGGAN
DWI AHMAD NURKHOLIS JT TEKNISI PDKB IMA WAHYUNI AS PEMASARAN & PELAYANAN PELANGGAN
MUHAMMAD HUSEN JT TEKNISI PDKB BINTI CHOIRIYAH AF ADMINISTRASI PENGELOLAAN PENDAPATAN
ACHMAD SUAIDI JT TEKNISI PDKB
CHITAN ACHMAD TRI WAHYULJTKHARIM
TEKNISI PDKB
ZAENAL FURQON JT TEKNISI PDKB
HENDRO NURWANTO JT TEKNISI PDKB
DANI HERMAWAN JT TEKNISI PDKB
PT PLN (PERSERO) APJ Malang
1. Job Diskripsi
PT.PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan berkedudukan atau mempunyai wilayah kerja
di Unit PT.PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) existing.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, Manajer Area Pelayanan dan Jaringan
(MAPJ) dibantu oleh Asisten Manajer dan Tenaga Fungsional serta bertanggung jawab kepada
General Manager PT.PLN (Persero) Distribusi.
Produk yang dihasilkan oleh PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Malang adalah
produk yang berhubungan dengan jasa pelayanan masyarakat tentang kebutuhan listrik sehari-hari.
Sumber pasokan listrik sebenarnya berasal dari krian, dan sudah merupakan interkoneksi Jawa-Bali
yang artinya semua pembangkit listrik diwilayah itu sudah memenuhi kebutuhan listriknya. Jasa yang
diproduksi oleh PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Malang antara lain:
a. Pelayanan permintaan penyambungan baru, perubahan daya, dan berhenti sebagai
pelanggan.
b. Pelayanan perubahan nama pelanggan.
c. Perubahan golongan tarif.
d. Pelayanan penyambungan sementara .
e. Pelayanan pembayaran tagihan susulan dari penerbitan tenaga listrik.
f. Pelayanan permintaan pemutusan sementara.
g. Pelayanan pembongkaran sambungan tenaga listrik.
h. Pelayanan pengaduan pelanggan.
i. Pelayanan permintaan angsuran.
j. Pelayanan permintaan reduksi.
k. Pelayanan pembuatan rekening tagihan listrik.
l. Pelayanan mengirimkan rekening listrik.
m. Pelayanan pembayaran rekening tagihan listrik.
Manajer Area Pelayanan dan Jaringan (MAPJ) diangkat dan diberhentikan oleh Direksi
PT.PLN (Persero) dan Asisten Manajer diangkat dan diberhentikan oleh General Manager PT.PLN
(Persero) Distribusi, adapun tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut :
Uraian tugas :
a. Manajer Area Pelayanan dan Jaringan
Tugas Pokok:
Bertanggung Jawab atas pelaksanaan pengelolaan usaha ketenagalistrikan secara
efisien dan efektif yang meliputi:
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, Manajer Area Pelayanan dan
Jaringan mempunyai fungsi :
1. Melakukan koordinasi dengan seluruh manajer bidang dan manajer APD mengenai
rencana dan pelaksanaan pekerjaan APJ
2. Menyusun program kerja dan anggaran sebagai pedoman kerja
3. Mengusulkan PRK Unit sebagai bahan penyusunan RKAP
4. Mengelola fungsi pemasaran dan niaga yang meliputi strategi pemasaran,
peningkatan pelayanan serta Tata Usaha Pelanggan
5. Mengelola fungsi perencanaan yang meliputi perencanaan sistem dan konstruksi
serta sistem teknologi informasi
6. Mengelola fungsi distribusi yang meliputi operasi distribusi dan penetiban,
Pemeliharaan Jaringan, pengendalian pengukuran, serta Logistik
7. Mengelola fungsi keuangan yang meliputi pengendalian anggara dan keuangan,
pengawasan pendapatan serta akuntansi
8. Mengelola SDM dan administrasi yang meliputi SDM dan kesekretariatan
9. Mengevaluasi dan menganalisis semua laporan, baik yang bersifat rutin maupun
berkala
10. Melakukan pembinaan terhadap UPJ
11. Mengelola hubungan dengan mitra kerja, lembaga pemerintahan, swasta, tokoh
masyarakat serta mass media
Hubungan Kerja :
b. Asisten Manajer Pemasaran dan Administrasi
Tugas pokok:
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, Asisten Manajer Pemasaran
dan Administrasi mempunyai fungsi :
Hubungan Kerja :
c. Asisten Manajer Perencanaan Dan Evaluasi
Tugas Pokoknya adalah Bertanggung jawab atas :
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, Asisten Manajer Perencanaan
Dan Evaluasi mempunyai tugas:
Hubungan Kerja :
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, Asisten Manajer Konstruksi
mempunyai tugas:
Hubungan Kerja :
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, Asisten Manajer Jaringan
mempunyai tugas:
1. Menyusun usulan RKAP bidang jaringan, untuk memenuhi jadwal yang ditetapkan
Kantor Distribusi.
2. Mengatur dan mengendalikan operasi sistem distribusi tenaga listrik, untuk
mencapai standard sistem keandalan dan tingkat mutu pelayanan yang ditetapkan.
3. Mengatur kegiatan pemeliharaan jaringan tenaga listrik untuk meningkatkan
keandalan sistem distribusi tenaga listrik.
4. Mengatur dan mengevaluasi kegiatan pelaksanaan PDKB TM melalui Surat Perintah
Pelaksanaan Pekerjaaan (SP2B) dan Surat Perintah Pengawasan dan Pelaksanaan
Pekerjaan (SP3B) termasuk pengujian peralatan PDKB untuk menekan jumlah dan
lama padam.
5. Mengawasi, mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan Pelayanan Teknik.
6. Mengkoordinir penyusunan rencana kerja dan anggaran pemeliharaan fisik jaringan
distribusi dan Pembangkit, proteksi, telekomunikasi dan peralatan pendukungnya
khususnya pemeliharaan preventif, untuk pedoman pelaksanaan kerja tahunan.
7. Memverifikasi dan mengevaluasi kinerja asset Jaringan dan Pembangkit
8. Mengevaluasi SAIDI/SAIFI, gangguan /100kms, gangguan per penyulang, Trafo,
JTR, SR dan APP.
9. Mengevaluasi SFC/SLC, gangguan dan jam operasi pembangkit
10. Mengkoordinasikan pelaksanaan updating DIJ yang telah selesai dioperasikan,
dengan bagian perencanaan.
11. Menentukan prioritas pekerjaan pemeliharaan jaringan ( JTM, GTT, JTR dan SR)
dan pemeliharaan pembangkitan (TO,SO,MO).
12. Mengevaluasi pembebanan gardu distribusi untuk ditindak lanjuti dengan
pemeliharaan.
13. Mengevaluasi hasil sampling pengukuran tegangan jatuh / flicker / harmonisa
(Power Quality) dan besaran listrik lainnya di pelanggan.
14. Memutuskan pemadaman/pemulihan gangguan sifatnya sementara/emergency
15. Membuat target kinerja supervisor, dan fungsional ahli sebagai tolok ukur
keberhasilan kerja.
16. Mengevaluasi kinerja Bagian Jaringan secara berkala, untuk mencapai target kinerja.
17. Melaksanakan tugas / kegiatan yang ditetapkan pada cascading KPI atasannya
18. Menyusun Sistem Manajemen Unjuk Kerja setiap semester tahun berjalan
19. Memantau dan membina pencapaian Sasaran Unjuk Kerja Individu bawahannya
20. Membina kompetensi dan karir bawahannya, melalui Diklat Profesi, diklat dan
penjenjangan.
Hubungan Kerja :
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, Asisten Manajer Jaringan
mempunyai tugas:
Hubungan Kerja :
Lokasi PLN Persero APJ Malang terletak di Jalan Jendral Basuki Rahmad No. 100
Malang 65111. APJ atau Area Pelayanan dan Jaringan Malang memiliki 14 Unit Pelayanan
dan Jaringan atau disingkat UPJ.
Unit Pelayanan dan Jaringan Tumpang Jl. Raya Tulus Ayu Tumpang
Unit Pelayanan dan Jaringan Dinoyo Jl. MT. Haryono 189 Malang
Unit Pelayanan dan Jaringan Kota Jl. Basuki Rahmat 100 Malang
Unit Pelayanan dan Jaringan Dampit Jl. Gunung Jati 11 Ds. Dampit
Secara garis besar PT. PLN Rayon Dampit terdiri dari dua fungsi utama, yaitu Unit
Pelayanan dan Unit Jaringan.
Kegiatan operasional PT. PLN (Persero) Rayon Dampit meliputi Pelayanan gangguan
listrik, penyediaan aliran listrik, pelayanan produksi pasang aliran listrik, serta melakukan
penagihan kepada pelanggan atas pemakaian daya dan energi listrik yang merupakan piutang
usaha (piutang listrik) bagi perusahaan.
Visi :
Menjadi pengelola distribusi tenaga listrik yang efisien, andal dan berkualitas dengan
pelayanan ekselen
Misi :
1. Mengelola distribusi tenaga listrik yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan
anggota perusahaan
2. Mendistribusikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat dan menjadi pendorong kegiatan ekonomi
3. Mengelola distribusi tenaga listrik yang aman terhadap lingkungan
Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Rayon Dampit
M SABARILYAS
Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana disebutkan diatas, Ahli Kinerja Rayon
mempunyai fungsi sebagai berikut :
Hubungan Kerja :
c. Supervisor Administrasi
Tugas pokok:
Hubungan Kerja :
d. Supervisor Teknik
Tugas Pokok:
Transaksi Energi Listrik Yang diterapkan di PT.PLN (Persero) mulai dari Pembangkit sampai
Pelanggan
A B C
Untuk rayon yang memiliki penyulang hingga melintasi rayon lain maka diperlukan
AP (Alat Pengukur) yang berfungsi untuk mengukur energi yang digunakan oleh rayon lain
yang menggunakan penyulang tersebut. Dalam hal ini diperlukan PCT ( Potential Current
Transformer) untuk menurunkan tegangan dan arus agar bisa dibaca oleh kWh meter.
Contoh :
Rayon A
Rayon B
Pada gambar diatas dapat dilihat penyulang dari rayon A melintasi hingga rayon B,
disini rayon B menggunakan energy dari penyulang rayon A. Untuk menghitung berapa
energi yang digunakan maka diperlukan PCT agar energi nya dapat terbaca oleh kWh meter.
Kondisi seperti ini bisa murni pemakaian atau hanya manuver saja. Untuk murni
pemakaian maka LBS pada perbatasan pada kondisi NC ( Normally Close) tapi kalau untuk
manuver LBS pada kondis NO (Normally Open) dan akan menutup saat diperlukan manuver
ke rayon B.
Kinerja Rayon Dampit
Berdasarkan perhitungan SAIDI Th. 2013 didapatkan Total SAIDI Rayon Dampit adalah
261 menit/tahun= 4,33 jam/tahun. Sedangkan Target SAIDI dari APJ Malang sebesar 230
menit/tahun = 3,83 jam/tahun.
SAIDI
SAIFI
SAIDI SAIFI DESEMBER 2013
JUMLAH JAM X LAMA JAM FREKUENSI
No.
PENYEBAB PEMADAMAN PELANGGAN PELANGGAN PADAM RAT A- PADAM RAT A
Kode
PADAM PADAM RAT A (SAIDI) RAT A (SAIFI)
(a) (b) (c) (d) (e) (f)
A PEMADAMAN KARENA GANGGUAN
00 Kelompok sambungan tenaga listrik & APP
01a Pelebur pembatas putus/rusak. Kw h meter rusak 0 0.0000 0.00000 0.00000
01b M C B pembatas rusak. 0 0.0000 0.00000 0.00000
01c Rele dan/atau C B rusak. 0 0.0000 0.00000 0.00000
01d Pelebur putus dan LBS jatuh atau rusak. 0 0.0000 0.00000 0.00000
02 Kerusakan/Gangguan sambungan masuk pelay anan (SM P). 8 1.3333 0.00002 0.00014
03 Kerusakan/Gangguan sambungan luar pelay anan (SLP). 14 2.3333 0.00004 0.00025
04 Gangguan sambungan masuk kabel tanah. 0 0.0000 0.00000 0.00000
05 Jatuhny a pemutus karena asutan motor, pemakaian 0 0.0000 0.00000 0.00000
lebih pelanggan. 0
06a Kubikel APP/komponenny a rusak atau gagal bekerja. 0 0.0000 0.00000 0.00000
06b Kubikel TM bukan pengukuran rusak. 0 0.0000 0.00000 0.00000
06c Kubikel SAC O, AC O rusak. 0 0.0000 0.00000 0.00000
06d C T out door rusak. 0 0.0000 0.00000 0.00000
06e PT out door rusak. 0 0.0000 0.00000 0.00000
07 Kerusakan Konektor. 2 0.3333 0.00001 0.00004
08 Lain-lain. 1 0.1667 0.00000 0.00002
Jumlah 00 25 4.1667 0.00008 0.00045
10 Kelompok jaringan tegangan rendah
11 Pelebur TR putus. 4 1.6667 0.00003 0.00007
12 Gangguan dahan, pohon sehingga pelebur TR putus. 0 0.0000 0.00000 0.00000
13 Gangguan kabel tanah TR . 9 3.7500 0.00000 0.00016
14 Kerusakan papan hubung bagi TR ( al. di gardu ) 0 0.0000 0.00000 0.00000
karena beban lebih, mutu jelek dlsbny a. 0 0.0000
15 Isolator rusak. 0 0.0000 0.00000 0.00000
16 Penghantar TR putus. 0 0.0000 0.00000 0.00000
17 Kerusakan Konektor. 0 0.0000 0.00000 0.00000
18 Jumper SU TR rusak. 385 160.4167 0.00290 0.00696
19 Lain-lain. 0 0.0000 0.00000 0.00000
Jumlah 10 398 165.8333 0.00293 0.00720
20 Kelompok transformator gardu distribusi
21 Pelebur tegangan menengah putus. 211 87.9167 0.00159 0.00381
22 Bulusan akhir (terminal) kabel TM di gardu rusak. 0 0.0000 0.00000 0.00000
23 Kubikel atau komponenny a rusak. 0 0.0000 0.00000 0.00000
24 Transformator rusak. 0 0.0000 0.00000 0.00000
25a Kabel primer trafo rusak. 0 0.0000 0.00000 0.00000
25b Kabel secunder trafo rusak. 0 0.0000 0.00000 0.00000
25c Jamper trafo tiang rusak. 0 0.0000 0.00000 0.00000
25d Lightning arester rusak. 0 0.0000 0.00000 0.00000
26 Isolator trafo rusak. 0 0.0000 0.00000 0.00000
27 PM T/Lastrener terbuka. 0 0.0000 0.00000 0.00000
28 PM T terbuka/pelebur TM putus karena binatang. 0 0.0000 0.00000 0.00000
29 Lain-lain. 0 0.0000 0.00000 0.00000
Jumlah 20 211 87.9167 0.00159 0.00381
30 Kelompok tiang listrik TR dan TM
31 Tiang listrik TR roboh dilanggar kendaraan. 0 0.0000 0.00000 0.00000
32 Tiang listrik TR roboh karena tua. 0 0.0000 0.00000 0.00000
33 Tiang listrik TR roboh karena sebab lain. 0 0.0000 0.00000 0.00000
34 Kerusakan bagian - bagian tiang listrik TR kecuali 0 0.0000 0.00000 0.00000
isolator dan penghantar. 0
35 Tiang listrik TM roboh dilanggar kendaraan. 0 0.0000 0.00000 0.00000
36 Tiang listrik TM roboh karena tua. 0 0.0000 0.00000 0.00000
37 Tiang listrik TM roboh karena sebab lain. 723 301.2500 0.00545 0.01307
38 Kerusakan bagian - bagian tiang listrik TM kecuali 0 0.0000 0.00000 0.00000
isolator dan penghantar. 0
Jumlah 30 723 301.2500 0.00545 0.01307
40 SALURAN UDARA TM (SUTM)
41a Pemutus tegangan menengah terbuka,pelebur 0 0.0000 0.00000 0.00000
tegangan menengah putus karena pohon/dahan. 0
41b Pemutus tegangan menengah terbuka,pelebur tegang- 0 0.0000 0.00000 0.00000
an menengah putus karena binatang dalam gardu. 0
41c Pemutus tegangan menengah terbuka,pelebur tegangan 0 0.0000 0.00000 0.00000
menengah putus karena hujan / petir atau gangguan 0
sementara (intermittent fault y ang lain). 0
41d Pemutus tegangan menengah terbuka,pelebur tegangan 13,026 3256.5000 0.05887 0.23548
menengah putus karena sebab lain. 0
41e Rele bekerja tanpa peny ebab jelas, PM T dapat 0 0.0000 0.00000 0.00000
masuk kembali. 0
42 Komponen SU TM terbakar tetapi pemutus/pelebur 0 0.0000 0.00000 0.00000
tidak bekerja. 0
43 Kerusakan konektor 0 0.0000 0.00000 0.00000
44a SU TM putus. 0 0.0000 0.00000 0.00000
44b Jumper SU TM rusak. 0 0.0000 0.00000 0.00000
44c SU TM lepas dari Isolator. 0 0.0000 0.00000 0.00000
45 Isolator rusak. 13,026 3256.5000 0.05887 0.23548
46 C ut Out rusak. 0 0.0000 0.00000 0.00000
47 Pole Sw itch rusak. 0 0.0000 0.00000 0.00000
48 Lighning arester rusak. 0 0.0000 0.00000 0.00000
49 Lain-lain. 13,026 3256.5000 0.05887 0.23548
Jumlah 40 39,078 9769.5000 0.17661 0.70645
50 Saluran Kabel TM (SKTM)
51 PMT TM terbuka atau Pelebur TM putus karena 0 0.0000 0.00000 0.00000
gangguan kabel. 0
52 PMT TM terbuka atau Pelebur TM putus karena peng- 0 0.0000 0.00000 0.00000
galian y ang tidak sengaja (misdig) oleh PAM dlsb. 0
53 PMT TM terbuka atau Pelebur TM putus karena ke- 0 0.0000 0.00000 0.00000
rusakan bulusan peny ambung (kotak sambung) kabel. 0
54 PMT TM terbuka atau Pelebur TM putus karena 0 0.0000 0.00000 0.00000
kerusakan bulusan akhir (terminal) kabel. 0
55 PMT terbuka/pelebur TM putus karena binatang. 0 0.0000 0.00000 0.00000
56 Rele bekerja karena ikutan (sy mpthetic tripping). 0 0.0000 0.00000 0.00000
57 Rele bekerja karena beban lebih. 0 0.0000 0.00000 0.00000
58 Rele bekerja tanpa peny ebab y ang jelas, PMT 0 0.0000 0.00000 0.00000
dapat masuk kembali. 0
59 Lain-lain. 0 0.0000 0.00000 0.00000
Jumlah 50 0 0.0000 0.00000 0.00000
60 Gangguan transmisi dan gardu induk
61 Padam karena gangguan transmisi 500 kV. 0 0.0000 0.00000 0.00000
62 Padam karena gangguan transmisi 150 kV. 0 0.0000 0.00000 0.00000
63 Padam karena gangguan transmisi 70 kV. 0 0.0000 0.00000 0.00000
64 Pemadaman karena gangguan trafo gardu induk. 0 0.0000 0.00000 0.00000
65 Pemadaman karena kerusakan alat sakel / 0 0.0000 0.00000 0.00000
sw itchgear tegangan 500 atau 150 atau 70 KV. 0
66 Pemadaman karena kerusakan alat sakel / 0 0.0000 0.00000 0.00000
sw itchgear tegangan menengah. 0
67 Pemadaman karena Kendala transmisi ( beban 0 0.0000 0.00000 0.00000
lebih, tegangan turun ). 0
68 Pemadaman karena trafo gardu induk mengalami 0 0.0000 0.00000 0.00000
beban lebih ( ov er load ). 0
69 Lain-lain. 0 0.0000 0.00000 0.00000
Jumlah 60 0 0.0000 0.00000 0.00000
70 Kelompok padamnya sumber tenaga
71 Padam karena gangguan gardu induk pusat pembangkit. 0 0.0000 0.00000 0.00000
72 Padam karena gangguan penggerak mula atau 0 0.0000 0.00000 0.00000
generator pusat pembangkit. 0
73 Padam karena gangguan station serv ice pusat pembangkit. 0 0.0000 0.00000 0.00000
74 Rele pelepas beban bekerja karena gangguan gardu 0 0.0000 0.00000 0.00000
induk pusat pembangkit. 0
75 Rele pelepas beban bekerja karena gangguan penggerak 0 0.0000 0.00000 0.00000
mula atau generator pusat pembangkit. 0
76 Rele pelepas beban bekerja karena gangguan station 0 0.0000 0.00000 0.00000
serv ice pusat pembangkit. 0
77 Pemadaman secara manual karena gangguan gardu induk 0 0.0000 0.00000 0.00000
pusat pembangkit. 0
78 Pemadaman secara manual karena gangguan penggerak 0 0.0000 0.00000 0.00000
mula atau generator pusat pembangkit. 0
79 Pemadaman secara manual karena gangguan station 0 0.0000 0.00000 0.00000
serv ice pusat pembangkit. 0
79a Pemadaman sementara secara manual karena cadangan 0 0.0000 0.00000 0.00000
day a kurang. 0
79b Lain-lain. 0 0.0000 0.00000 0.00000
Jumlah 70 0 0.0000 0.00000 0.00000
80 Kelompok bencana alam
81 Angin kencang. 0 0.0000 0.00000 0.00000
82 H ujan lebat. 0 0.0000 0.00000 0.00000
83 Banjir. 0 0.0000 0.00000 0.00000
84 Tanah longsor. 0 0.0000 0.00000 0.00000
85 Gempa bumi. 0 0.0000 0.00000 0.00000
86 Kebakaran. 0 0.0000 0.00000 0.00000
87 Lain-lain. 0 0.0000 0.00000 0.00000
Jumlah 80 0 0.0000 0.00000 0.00000
SUB JUMLAH A 40,435 10328.6667 0.18665 0.73098
B PEMADAMAN TERENCANA
90 Kelompok Pemadaman terencana
91 Karena pembangunan. 0 0.0000 0.00000 0.00000
92 Karena pemeliharaan. 0 0.0000 0.00000 0.00000
93 Karena pelaksanaan perubahan tegangan menengah. 0 0.0000 0.00000 0.00000
94 Karena pelaksanaan perubahan tegangan rendah. 0 0.0000 0.00000 0.00000
95 Karena pelaksanaan rehabilitasi. 0 0.0000 0.00000 0.00000
96 Karena pelebaran jalan. 0 0.0000 0.00000 0.00000
97 Pemadaman bergilir karena cadangan day a kurang. 0 0.0000 0.00000 0.00000
98 Lain-lain. 0 0.0000 0.00000 0.00000
SUB JUMLAH B 0 0.0000 0.00000 0.00000
A EKSTERNAL
B INTERNAL
Definisi Pemadaman
Jenis Pemadaman
Secara umum listrik padam dapat disebabkan karena hal-hal sebagai berikut :
1. Pemadaman Terencana :
Pemadaman yang diakibatkan adanya kegiatan yang telah direncanakan oleh PLN yang
mengharuskan terhentinya aliran listrik PLN ke Pelanggan.
Terganggunya suatu unit pembangkit : gangguan pada sistem pelumasan, sistem pendingin,
generator, boiler pemanas air menjadi uap.
Terganggunya jaringan / transmisi listrik : Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV tersambar
petir, terkena pohon roboh, tanah longsor, trafo meledak dan lain-lain
Terganggunya instalasi pelanggan karena hubung singkat, kerusakan alat-alat listrik yang
dipakai atau beban lebih besar dari daya tersambung.
Pemadaman yang tidak direncanakan seperti ini memang tidak diberitahukan sebelumnya
karena PLN sendiri baru mengetahui pada saat terjadinya gangguan.
Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Jaringan distribusi PLN telah dilengkapi
peralatan proteksi PLN berupa lighting arrester, pemutus,recloser serta pembumian yang
andal. Dengan peralatan yang ada maka kondisi gangguan akan terdeteksi dan diatasi dengan
cepat.
Petir
Jaringan distribusi PLN telah dilengkapi dengan lightning arrester untuk meredam besar arus
listrik yang diakibatkan oleh petir. Akan tetapi jika frekuensi petir yang sangat tinggi tetap
dapat mengakibatkan kerusakan pada fasilitas jaringan listrik PLN.
Pohon
Kondisi jaringan listrik PLN yang ada di Lampung adalah jaringan listrik dengan penghantar
terbuka ( Non Insulated conductor) dan melalui daerah yang terbuka dan panjang. Daerah
terbuka itu tentunya melalui tanaman tumbuh milik masyarakat .
Jika penghantar PLN terkena ranting pohon merupakan salah satu pemicu terjadinya
gangguan. Untuk meminimalisir gangguan maka ranting dan daun pohon yang berada dekat
dengan jaringan PLN harus di pangkas. Pemangkasan ranting atau yang biasa disebut dengan
Pangkas Pohon itu dilakukan minimal tiga bulan sekali. Jarak aman antara jaringan listrik
dengan pohon adalah 2,5 meter.
Akan tetapi, kadang upaya pemangkasan ranting pohon ini menjadi terhambat bila tak
mendapat izin dari pemiliknya. Karena itu, sangat bijak bila anda merelakan ranting pohon
yang dimiliki untuk dipangkas supaya dapat meminimalkan potensi terjadinya gangguan,
demi kepentingan bersama. Pemangkasan ranting ini sebaiknya juga tidak dilakukan sendiri
oleh si pemilik, sebab cukup berbahaya jika ranting yang dipangkas berdekatan dengan
jaringan listrik. Serahkan saja pada petugas pemangkas ranting yang sudah ditunjuk oleh
PLN, untuk itu segeralah lapor ke kantor PLN terdekat bila dirasa pohon-pohon disekitar
rumah anda akan mengganggu jaringan PLN.
Untuk pemangkasan ini tidak akan dipungut biaya lagi dari pemilik pohon. Selain itu ranting
dan daun yang dipotong juga akan dibawa oleh petugas, sehingga halaman rumah Anda akan
tetap bersih. Percayalah, pohon yang telah dipangkas akan membuat pemandangan di
lingkungan rumah Anda tampak lebih rapi. Selain tentunya akan membuat pohon Anda lebih
sehat karena memiliki saat untuk meregenerasi daunnya.
Layang-Layang.
Ketika bermain layang-layang, tak jarang tali layang-layang tersangkut di jaringan listrik
PLN. Meski tampaknya sepele, tapi inilah awal timbulnya bahaya. Tali layang-layang yang
tersangkut di jaringan listrik PLN dapat menjadi penghantar dan menyebabkan terjadinya
arus hubung singkat pada jaringan.
Gangguan listrik yang disebabkan layangan semakin meningkat tiap tahun. Sebagai langkah
tindak lanjut PLN memusnahkan ribuan layang-layang yang menyangkut di Jaringan PLN di
seluruh Lampung.
Akibat Pemadaman
Bagi Pelanggan
Bagi PLN
Jelas, akibat kondisi ini PLN mengalami kerugian. Selain tak bisa menjual listrik karena
pemadaman, PLN juga harus mengeluarkan biaya cukup besar untuk perbaikan.
Bila terjadi gangguan di rumah, pelanggan dapat mengontak Contact Center PLN 123
SOP Penormalan Gangguan Penyulang
Bagan Alir Prosedur Pelayanan Gangguan Listrik
1. S O P Pemeliharaan App
2. S O P Penggantian Instalasi App Pengukuran Langsung
3. S O P Penggantian Kwh Meter
4. SOPP2TL
5. S O P P 2 T L Pengukuran Langsung Tegangan Rendah 1 Phasa
6. S O P P 2 T L Pengukuran Langsung Tegangan Rendah 3 Phasa
7. S O P P 2 T L Pengukuran Tidak Langsung Tegangan Rendah 1 Phasa
8. P 2 T L Pengukuran Tegangan Menengah Gardu Pasangan Dalam Tertutup (Kubikel
20 Kv)
9. S O P P 2 T L Pengukuran Tegangan Menengah Pasangan Dalam (Out Door)
SOP Sutr
SOP Sutm
di atas 200
3. S-3/TM Golongan tarif untuk keperluan pelayanan sosial besar.
kVA
450 VA s.d
4. R-1/TR Golongan tarif untuk keperluan rumah tangga kecil.
2.200 VA
3.500 VA
5. R-2/TR s.d.5.500 Golongan tarif untuk keperluan rumah tangga menengah.
VA
6.600 VA
6. R-3/TR Golongan tarif untuk keperluan rumah tangga besar.
ke atas
450 VA s.d.
7. B-1/TR Golongan tarif untuk keperluan bisnis kecil.
5.500 VA
6.600 VA
8. B-2/TR s.d. 200 Golongan tarif untuk keperluan bisnis menengah.
kVA
di atas 200
9. B-3/TM Golongan tarif untuk keperluan bisnis besar.
kVA
di atas 200
12. I-3/TM Golongan tarif untuk keperluan industri menengah.
kVA
30.000 kVA
13. I-4/TT Golongan tarif untuk keperluan industri besar.
ke atas
di atas 200
15. P-2/TM Golongan tarif untuk keperluan kantor pemerintah besar.
kVA
*) Keterangan :
TR : Tegangan Rendah
TM : Tegangan Menengah
TT : Tegangan Tinggi
Sumber: http://www.pln-jatim.co.id/red/?m=tdl2
1. Tarif Rumah Tangga
2. Tarif Bisnis
4. Tarif Sosial
6. Tarif Industri
8. Tarif Pemerintah &PJU
9. Tarif Curah
11. Tarif Traksi