Mari kita awali dengan membahas satu topik yang sangat populer dalam
fisika yaitu radiasi benda hitam. Tori tentang radiasi benda hitam menandai awal
lahirnya mekanika kuantum dan fisika modern. Benda hitam merupakan penyerap
sekaligus pemancar kalor terbaik sekaligus pemancar kalor terbaik. Benda hitam
dapat dianalogikan sebagai kotak yang berisi gas foton. Jumlah foton dalam kotak
tidak selalu konstan. Ada kalanya foton diserap oleh atom-atom yang berada di
dinding kotak dan sebalaiknya atom-atom di dinding kotak dapat memancarkan
foton ke dalam ruang kotak. Karena jumlah foton yang tidak konstan ini maka
factor Bose-Einstein untuk gas foton adalah 1/(eE/KT- 1) , yang diperoleh dengan
menggunakan = 0.
8
g()d = (10.1)
4
()d
n()d = eE/kT 1 (10.2)
Karena energi satu foron adalah E = hc/ maka energi foton yang memiliki
panjang gelombang antara sampai d+ adalah
E()d = ()d
8
= (10.3)
5 eE/kT 1
()
| =0 (10.4)
8 1
E () = (10.5)
5 ehc/kT 1
1
( 5 (e1/x 1) ) = 0 (10.8)
Jika kalian lakukan diferensiasi secara seksama akan dapatkan hubungan berikut
ini.
(1-5x)e1/x 5 =0 (10.9)
Nilai x pada persamaan (10.9) dapat diselesaikan dengan berbagai cara. Jika kita
menggunakan instruksi Mathematica (Wolfram Research), maka solusi untuk x
yang memenui persamaan (10.9) adalah 0,194197. Dengan demikian, m
memenuhi hubungan
= 0,194197
Atau
= 0,194197 (10.10)
-23 -34
Dengan menggunakan nilai konstanta k=1,38 10 J/K, h= 6,625 10 J s, dan
8
c = 3 10 m/s maka kita peroleh
1
=8 0 (10.12)
5 ehc/kT 1
1
=
1 5 5
= ( )
5
1
=
1
d=
y2
Sekarang kita tentukan syarat batas yang berlaku bagi y . Saat = 0 maka y =
dan saat = maka y= 0. Dengan demikian, dalam variable y integral (10.12)
menjadi
Persamaan (10.13) merupakan kerapatan energi foton di dalam kotak. Hubungan
antara
kerapatan
energi
yang
diradasi
dengan
energi
foton
dalam
kotak adalah
= 5,65 108 /2 4