Anda di halaman 1dari 4

PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NAPZA

Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAPZA terjadi akibat interaksi 3 faktor berikut:


1. Faktor NAPZA itu send iri

2. Faktor individu

3. Faktor Iingkungan.

1. FakIor NAPZA

Semua jenis NAPZA bekerja pada bagian otak yang menjadi pusat penghayatan kenikmatan,
termasuk stimulasi seksual. Oleh karena itu penggunaan NAPZA ingin diulangi lagi untuk
rnendapatkan kenikmatan yang diinginkan sesuai dengan khasiat farmakologi knya.
Potensi setiap jenis NAPZA untuk menimbulkan ketergantungan tidak sama besar. Makin
luas pusat penghayatan kenikmatan yang dipengaruhi oleh NAPZA. makin kuat potensi
NAPZA untuk menimbul kan ketergantungan.

2. Faktor Individu

Kebanyakan penyalahgunaan NAPZA dimulai atau terdapat pada masa rernaja. sebab rernaja
yang sedang mengalarni perubahan biologik. psikologik maupun sosial yang pesat
merupakan individu yang rentan untuk rnenyalahgunakan NAPZA.

Peru bahan Biologik

Pada awal masa remaja tinggi badan dan berat badan bertarnbah cepal. Postur badan juga
berubah, rnulai seperti postur badan orang dewasa dan ciri-ciri seksual sekunder mulai
nampak.
Perubahan yang cepat pada masa peralihan ini sering rnenimbulkan kebingungan dan
keresahan. disatu pihak badannya telah besar sehingga lebih pantas bergaul dengan anak yang
sudah lebih tua. Disisi lain secara psikologis rnungkin ia belum siap untuk bergaul dengan
anak yang lebih tua, karena masih ingin bermain seperti pada masa kanak-kanak.
Kebingungan ini bertarnbah bila sikap orangtuanya tidak konsisten. biIa ia menuntut suatu
hak atau kebebasan, Ia dibilang masih kecil. Sebaliknya bila a mernperiihatkan sikap kurang
hertanggung jawab, a dikatakan sudah dewasa. Kebingungan ,keresahan, dan bahkan depresi
akibat perubahan tersebut di atas dapat mendorong anak untuk menyalahgunakan NAPZA.

Perubahan PsikoIojik

Pada masa rernaja, individu mulai melepaskan ikatan emosional dengan orangtuanya dalam
rangka membentuk identitas diri. Di sisi lain. secara finansial ia masih bergantung pada
orangtuanya. Demikian pula bila rnenghadapi kesulitan ia masih membutuhkan bantuan
orangtua.
Pada masa remaja ini kemampuan intelektualnya juga bertambah. Daya abstraksi,
kemampuan konseptual, kemampuan memahami suatu persoalan jadi berkembang
idealismenya masih tinggi dan keingintahuan terhadap dunia sekitarnya bertambah kuat. ia
ingin mengetahui berbagai masalah di sekitarnya, termasuk mencari pengalaman seksual dan
mencoba NAPZA. mulai dan merokok. minuman

beralkohol dan lain-lain. merokok atau minum minurnan beralkohol sering dipandang sebagai
lambang kedewasaan. Pada rernaja seusia 15-16 tahun sering terdapat keyakinan bahwa
dirinya lain dan orang lain ( personal fable ). ia yakin bahwa bila NAPZA merugikan orang
lain, NAPZA tidak akan merugikan dirinya dan bahwa ia yakin dapat mcngendalikan
penggunaannya, walaupun kenyataan menunjukkan yang sebaliknya.

Perubahan Sosial

Dalam rangka melonggarkan ikatan dengan orangtua, remaja mernbutuhkan teman sebaya.
Minat terhadap lawan jenis juga mulai timbul. Diterimanya seorang remaja dalam kelompok
merupakan kebanggaan tersendiri bagi seorang remaja. walaupun untuk diterima dalam suatu
kelompok Ia harus mengikuti nilal atau norma kelompok tersebut. Bila kelompok tersebut
merokok. iapun tak keberatan akan merokok pula.

Bila pada masa remaja orang tua terlalu banyak memberi aturan dan larangan. remaja akan
menunjukkan sikap memberontak. antara lain dengan rnenggunakan NAPZA yang pasti
merupakan suatu perbuatan yang dilarang oleh orangtua.
Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi
penyalahguna NAPZA.
3. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungari meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan, baik pergaulan di
sekitar rumah, di sekolah maupun di tempat-tempat umum.
L ink ungan KeIuarga

Faktor keluarga, terutama faktor orangtua yang sering ikut menjadi penyebab seorang anak
atau remaja menjadi penyalahguna NAPZA antara lain adalah
orangtua yang kurang komunikatif dengan anak,
orangtua yang terlalu banyak mengatur anak atau selalu menuruti kehendak anak ( permisif)
orangtua yang menuntut secara berlebihan agar anak berprestasi di luar kemampuannya atau
keinginannya, misalnya dalam hal memilih jurusan di sekolah,
disiplin orangtua yang tidak konsisten,
sikap ayah dan ibu yang tidak sepaham terutama dalam hal pendidikan anak,
orangtua yang terlalu sibuk sehingga kurang memberi perhatian kepada anaknya,
orangtua yang kurang harmonis. sering bertengkar. orangtua bersclingkuh,

orangtua yang tidak memiliki dan menanamkan norma norma, nilai-nilai tentang baik-
buruk, boleh atau tidak boleh dilakukan.

orangtua atau salah satu anggota keluarga yang menjadi penyalahguna NAPZA.

Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah yang sering ikut mendorong terjadinya penyalahgunaan NAPZA antara
lain adalah:

sekolah yang kurang disiplin. tidak tertib,

sering tidak ada pelajaran pada jam sekolah,

pelajaran yang membosankan,

guru yang kurang pandai rnengajar,

guru / pengurus sekolah yang kurang komunikatif derigan siswa.


sekolah yang kurang mempunyai fasilitas untuk menampung atau
menyalurkan k reativitas siswanya.

Lingkungan Masyarakat

Remaja tidak hanya hidup di dalam lingkungan keluarga dan di sekolah, melainkan juga
dalam masyarakat luas. OIeh karena itu, kondisi dalam masyarakat juga mempengaruhi
perilaku remaja, termasuk perilaku yang berkaitan dengan penyalahgunaan NAPZA.

Faktor-faktor itu antara lain:

Mudah diperolehnya NAPZA

harga NAPZA makin rnurah

Kehidupan sosial. ekonomi, politik dan keamanan yang tidak menentu


rnenyebabkan terjadinya perubahan nilai dan norma, antara lain sikap yang
permisif (membolehkan)

Anda mungkin juga menyukai