ANEMIA
ANEMIA
ANEMIA Normokrom-Normositer :
Perdarahan, hemolitik, anemia akibat gangguan produksi eritrosit
1
ANEMIA HEMOLITIK
Anemia yang timbul akibat pemecahan eritrosit (hemoisis) yang berlebihan dalam
tubuh.
Dx anemia Hemolitik :
Anemia , retikulositosis, hiperbilirubinemia indirek
Penurunan Hb 1 gr% atau lebih dalam 1 minggu tanpa penyebab yang jelas
Hemoglobinuria atau tanda-tanda hemolisis intravaskuler (burr cell, helmet cell,
cigar cell, dkk)
Tempat hemolisis :
1. Ekstravaskuler : oleh makrofag dalam RES hati dan lien
2. Intravaskuler
Gejala klinik :
1. Anemia hemolitik kronik kongenital
a. Anemia
b. Ikterus akholurik
c. Krisis : aplastik, megaloblastik, hemolitik
d. Splenomegali / hepatomegali
e. Cholelithiasis
f. Ulkus pada tungkai (leg ulcer)
g. Kelainan tulang
2
Terapi :
1. Terapi darurat untuk mengatasi serangan hemolisis akut : atasi syok dan GGA;
2. Terapi kausal : tergantung penyebab anemia hemolitik
3. Splenektomi : sangat bermanfaat untuk sferositosis & eliptositosis herediter. Pada
AIHA kadang-2 memberi respon baik
4. Kortikosteroid : untuk Warm AIHA, jika perlu dikombinasi dengan obat
imunosupresan
5. Anemia hemolitik kronis : suplementasi asam folat 0,15 0,3 mg/hr untuk cegah
krisis megaloblastik
ANEMIA APLASTIK
Klasifikasi :
A. Anemia aplastik didapat (acquired)
1. Bahan kimia atau fisik
a. Dose dependent : radiasi ionisasi, bensen, ankilating agent, bahan
sitotoksik lain, preparat emas
b. Dose independent (idiosinkratik) : kloramfenikol, fenilbutason, antionvulsan,
insektisida, sulfonamid, dkk
2. Sebab lain : infeksi virus (dengue, hepatitis), mikobakterial, kehamilan,
penyakit Simmonds
3. Idiopatik
B. Familial
Pansitopenia konstitusional Fanconi
Defisiensi pankreas pada anak
Gangguan heediter pemasukan asam folat ke dalam sel
Etiologi :
I. Primer
a. Kelainan kongenital : Fanconi, non-Fanconi, dyskeratosis congenital
b. Idiopatik : merupakan 50-70% anemia aplastik yang didapat
II. Sekunder
a. Akibat radiasi, bahan kimia, atau obat
b. Akibat obat-obatan idiosinkratik
c. Penyebab lain : infeksi virus, mikobakterium, kehamilan, dkk
TERAPI :
1. Terapi Kausal
Hindari penyebab / paparan
2. Terapi Suportif
a. Infeksi :
Identifikasi sumber infeksi & tx antibiotik adekwat;
Transfusi granulosit : pada sepsis gram negatif + neutropenia + tak ada
respon pada antibiotik
Profilaksis : CCK
b. Anemia : koreksi jika Hb < 7g% atau jika simptomatis; transfusi cukup sampai
Hb 9 10 g%
3
c. Perdarahan : Transfusi TC dan pemberian steroid
3. Terapi untuk memperbaiki fungsi SUTUL
A. Terapi untuk merangsang pertumbuhan SUTUL
1. Anabolik steroid : Oksimetoon atau stanozolol efek setelah 6 12 minggu
2. Kortikosateroid : prednison 60 100 mg/hr jika 4 minggu tak ada respon
hentikan
B. Pemakaian anti-lymphocyte globuline
C. Transplantasi SUTUL
Prognosis :
1. Kasus berat dan progresif mati dalam 3 bulan (10-15% kasus)
2. Kronis dengan remisi dan relaps (50%kasus) meninggal dalam 1 tahun
3. Penderita remisi sempurna atau parsial
DMPS