Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan
air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk
mendapatkan dan menelan susu. Air susu ibu merupakan satu jenis makanan yang
mencakupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, sosial maupun
emosi. ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur kekebalan, faktor pertumbuhan
dan anti alergi serta anti inflamasi.1
Selama menyusui seorang ibu dapat mengalami berbagai keluhan atau
gangguan kesehatan yang membutuhkan obat. Padahal obat tersebut dapat
memberikan efek yang tidak dikehendaki pada bayi yang disusui. Sehingga
seringkali ada kebutuhan untuk memutuskan apakah seorang ibu yang menyusui
dan yang membutuhkan pengobatan dapat mengambil obat yang diperlukan dan
masih terus menyusui dengan aman.
Keracunan pada bayi yang baru lahir dapat terjadi jika obat bercampur dengan
ASI secara farmakologis dalam jumlah yang signifikan. Konsentrasi obat pada
ASI dapat melebihi yang ada di plasenta sehingga dosis terapeutik pada ibu dapat
menyebabkan bayi keracunan. Pada tahun 2006, sekitar 1 juta ibu menyatakan
bahwa mereka harus menkonsumsi obat-obatan dan tidak ingin bayi mereka untuk
mendapatkan efek obat tersebut sehingga mereka harus berhenti menyusui.
Farmakokinetik obat sangat penting untuk diketahui baik dari faktor obat,
faktor ibu, maupun faktor bayi sangat berperan penting untuk mengetahui apakah
suatu obat aman untuk dikonsumsi oleh ibu yang menyusui atau tidak. Dengan
demikian, perlu pemahaman yang baik mengenai obat apa saja yang relatif tidak
aman hingga harus dihindari selama menyusui agar tidak merugikan ibu ataupun
bayinya.

Anda mungkin juga menyukai