seperti api dan bara yang meninggalkan debu,, menyatu seperti sinar mentari menyentuh embun pagi.. menjadikannya tetesan air sebening kristal" - Roman Picisan
"Kata orang di Utara, mawar itu indah. Aku diam.
Kata orang di Selatan, krisantemum lebih indah. Aku diam. Kata orang di Timur, melati paling indah. Aku diam. Orang di Utara, Selatan, dan Timur diam. Aku bilang, Wulandari yang terindah." - Roman Picisan
"Di penghujung hari yang hampir hilang.
Ku tetap menggenggam rasaku. Tanpa memiliki kesimpulan tentang rasamu. Hanya mampu ratapi rasaku. Dan mendoakan munculnya rasamu." - Roman Picisan
"Kupikir pisau itu tajam
tapi perkataanmu lebih menghujam Kupikir bangkai itu busuk tapi penolakanmu lebih menusuk" - Roman Picisan
"Cinta kau datang tanpa dikira,
kau pergi tanpa menyapa.. Cinta kau itu indahkan dunia, tapi kau tak lupa menabur luka.. Cinta, aku mohon padamu jangan datang untuk pergi jangan berbahagia lalu menyakiti.." - Roman Picisan
"Kata orang benda termahalmu adalah waktu
Karna hanya sekali tak bisa diputar kembali Jadi..kuberterima kasih kepada Wulandari Untuk terbuangnya waktu yang takkan kembali" - Roman Picisan