Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntansi keuangan sektor publik sangat erat kaitannya dengan fungsi
akuntansi sebagai penyedia informasi keuangan unuk pihak eksternal organisasi.
Disektor publik, kebutuhan akan infformasi akuntansi semakin tinggi seiring
dengan semakin meningkatnya akuntabilitas publik dan transparansi oleh
lembaga-lembaga publik. Laporan keuangan sektor publik menjadi instrumen
utama untuk menciptakan akuntabilitas publik. Untuk menghasilkan laporan
keuangan sektor publik yang relevan dan handal, maka diperlukan standar
akuntansi keuangan sektor publik dan sistem akuntansi sektor publik.
Pengembangan standar akuntansi keuangan sektor publik merupakan suatu yang
sangat krusial, karena kualitas standar akuntansi secara langsung akan
mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Dengan demikian pada bahan ajaran ini
perlu dikembangkan sistem akuntansi yang mampu menghasilkan sebuah laporan
keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pemahaman sektor publik sering diartikan sebagai aturan pelengkap
pemerintah yang mengakumulasi utang sektor publik dan permintaan pinjaman
sektor publik untuk suatu tahun tertentu. Artikulasi ini dampak dari sudut
pandang ekonomi dan politik yang selama ini mendominasi perdebatan sektor
publik.
Dari berbagai bukti buku lama terbitan Eropa Barat, akuntansi sektor
publik disebut akuntansi pemerintahan. Dan diberbagai kesempatan teersebut juga
sebagai akuntansi keuangan publik. Berbagai perkembangan terakhir, sebagai
dampak penerapan daripada accrual base di Selandia Baru, pemahaman ini telah
berubah.

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK 1


1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Akuntansi Manajemen Sektor Publik ?
2. Bagaimana akuntansi sebagai alat perencanaan organisasi ?
3. Bagaimana akuntansi sebagai alat pengendalian organisasi ?
4. Bagaimana proses perencanaan dan pengendalian manajerial organisasi
sektor publik ?
5. Bagaimana peran akuntansi manajemen sektor publik ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa arti dari Akuntansi Manajemen Sektor Publik.
2. Untuk mengetahui apakah akuntansi bisa menjadi alat perencanaan
organisasi.
3. Untuk mengetahui apakah akuntansi bisa menjadi alat untuk melakukan
pengendalian organisasi.
4. Untuk mengetahui bagaimana proses perencanaan dan pengendalian
manajerial organisasi sektor publik.
5. Untuk mengetahui apa peran akuntansi manajemen sektor publik.

1.4 Kegunaan Penulisan


1. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang definisi Akuntansi
Manajemen Sektor Publik.
2. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang akuntansi sebagai alat
perencanaan organisasi.
3. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang akuntansi sebagai alat
untu meelakukan pengendalian organisasi.
4. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang proses perencanaan dan
pengendalian manajerial organisasi sektor publik.
5. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang apa saja peran akuntansi
manajemen sektor publik.

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK 2


1.5 Metodologi Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini adalah Metode
Pustaka yaitu data penulisan makalah ini dilakukan dengan mempelajari dan
mengumpulkan data yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun
informasi di internet.

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK 3


BAB II
KONSEP DAN DEFINISI

2.1 Definisi Akuntansi Manajemen Sektor Publik


Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa yang terdiri dari mencatat,
mengklasifikasikan, dan melaporkan kejadian atau transaksi ekonomi yang
akhirnya akan menghasilkan suatu informasi keuangan yang akan dibutuhkan oleh
pihak-pihak tertentu untuk pengambilan keputusan.
Akuntansi manajemen adalah salah satu bidang ilmu akuntansi yang
mempelajari bagaimana cara menghasilkan informasi keuangan untuk pihak
manajemen yang selanjutnya akan digunakan untuk pengambilan keputusan.
Umumnya informasi yang dihasilkan sifatnya lebih dalam.
Sektor publik adalah semua yang berhubungan dengan kepentingan publik
dan tentang penyediaan barang dan jasa yang ditujukan untuk publik, dibayarkan
melalui pajak dan pendapatan negara lainnya yang sudah diatur dalam hukum.
Contohnya : transportasi, pendidikan, kesehatan.
Akuntansi manajemen sektor publik mempelajari bagaimana membuat
informasi akuntansi yang relevan dan handal yang ditujukan pada pimpinan
dengan maksud untuk perencanaan (perencanaan strategi, pemberian informasi
biaya, penilaian kinerja) dan pengendalian (mengukur pencapaian kinerja
manajemen dengan cara pencapaian target yang sesuai dengan program yang
sudah direncanakan).
Peran utama akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan
informasi akuntansi yang akan digunakan oleh manajer sektor publik dalam
melakukan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Informasi akuntansi
diberikan sebagai alat atau sarana untuk membantu manajer menjalankan fungsi-
fungsi manajemen sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Akuntansi manajemen merupakan bagian dari suatu sistem pengendalian
manajemen yang integral. Institute of Management Accountants (1981)
mendefinisikan akuntansi manajemen sebagai suatu proses pengidentifikasian,
pengukuran, pengakumulasian, penganalisaan, penyiapan, pengintepretasian, dan
pengkomunikasian informasi finansial yang digunakan oleh manajemen

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK 4


perencanaan, evaluasi, dan pengendalian organisasi serta untuk menjamin bahwa
sumber daya digunakan secara tepat dan akuntabel.
Statements on Management Accounting 1A tentang definisi akuntansi
manajemen, dipaparkan sebagai berikut:
The Process of identification, measurement, accumulation, analysis, preparation,
interpretation, and communication of financial information used by management
to plan, evaluate, and control within an organization and to assure appropriate use
of and accountability for its resources.
Chartered Institute of Management Accountants (1994) dalam Jones dan
Pandlebury (1996) membuat definisi yang lebih luas daripada definisi yang
dikeluarkan oleh Institute of Management Accountants, terutama dalam hal luas
informasi yang diberikan. Chartered Institute of Management Accountants
mendefinisikan akuntansi manajemen sebagai suatu bagian integral dari
manajemen yang terkait dengan pengidentifikasian, penyajian, dan
pengintepretasian informasi yang digunakan untuk:
1. Perumusan strategi
2. Perencanaan dan pengendalian aktivitas
3. Pengambilan keputusan
4. Pengoptimalan penggunaan sumber daya
5. Pengungkapan (disclosure) kepada shareholders dan pihak luar organisasi
6. Pengungkapan kepada karyawan
7. Perlindungan aset

Baik institute of Management Accountans maupun Chartered Institute of


Management Accountans sama-sama menyatakan bahwa akuntansi manajemen
merupakan bagian yang integral dari sistem pengendalian manajemen. Oleh
karena akuntansi manajemen merupakan bagian yang integral, maka
pengembangan akuntansi manajemen tidak dapat dilakukan secara parsial dan
terisolasi dari sistem yang lain. Desain pengembangan akuntansi manajemen
harus dikaitkan dengan orang-orang yang akan menjalankan sistem tersebut. Apa
yang dikehendaki personel dalam organisasi dan bagaimana reaksi mereka

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK 5


terhadap sistem pengendalian akuntansi yang akan diterapkan harus menjadi
perhatian utama dalam mendesain akuntansi manajemen.
Pada dasarnya prinsip akuntansi manajemen sektor publik tidak banyak
berbeda dengan prinsip akuntansi manajemen yang diterapkan pada sektor swasta.
Akan tetapi, harus diingat bahwa sektor publik memiliki perbedaan sifat dan
karakterisitik dengan sektor swasta, sehingga penerapan teknik akuntansi
manajemen sektor swasta tidak dapat diadopsi secara langsung tanpa modifikasi.

2.2 Tujuan Akuntansi Manajemen Sektor Publik


1. Menyediakan informasi akuntansi yang akan digunakan oleh manajer
sektor publik dalam melakukan fungsi perencanaan dan pengendalian
organisasi.
2. Informasi akuntansi diberikan sebagai alat atau sarana untuk membantu
manajer dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai.

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK 6


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Akuntansi Sebagai Alat Perencanaan Organisasi


Perencanaan merupakan cara organisasi menetapkan tujuan dan sasaran
organisasi. Perencanaan meliputi aktivitas yang sifanya strategic, taktis dan
melibatkan aspek operasional. Dalam hal perencanaan organisasi, akuntansi
manajemen berperan dalam pemberian informasi historis dan prospektif untuk
memfasilitasi perencanaan. Proses perencanaan juga melibatkan aspek perilaku
yaitu partisipasi dalam pengembangan system perencanaan, penetapan tujuan dan
pemilihan alat yang paling tepat untuk memonitor perkembangan pencapaian
tujuan.
Perencanaan organisasi sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi
keadaan di masa yang akan datang. Bagi tiap-tiap jenis organisasi, system
perencanaan berbeda-beda tergantung pada tingkat ketidak pastian dan kestabilan
lingkungan yang mempengaruhi. Semakin tinggi tingkat ketidak pastian dan
ketidakstabilan lingkungan yang dihadapi organisasi, maka diperlukan system
perencanaan yang semakin kompleks dan canggih.
Dalam organisasi sektor publik, lingkungan yang mempengaruhi sangat
heterogen. Faktor politik dan ekonomi sangat dominan dalam mempengaruhi
tingkat kestabilan organisasi. Informasi akuntansi diperlukan untuk membuat
prediksi-prediksi dan estimasi mengenai kejadian ekonomi yang akan datang
dikaitkan dengan keadaan ekonomi dan politik saat ini.
Sementara itu, tingkat ketidakpastian (turbulansi) yang dihadapi sektor
publik di masa-masa mendatang akan semakin tinggi. Hal ini tidak terlepas dari
pengaruh pesatnya teknologi informasi yang merambah ke seluruh sector,
termasuk sektor publik. Sebagai missal, perkembangan internet menyebabkan
munculnya gagasan dikembangkannya e-government. E-government merupakan
upaya untuk memperbaiki proses dan prosedur administrasi di pemerintahan
dengan menggunakan teknologi informasi (internet) agar memberikan kemudahan
dan kecepatan pelayanan kepada stakeholder-nya.

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK 7


Selain itu, globalisasi juga turut menyumbang semakin tingginya tingkat
ketidakpastian. Dalam era globalisasi yang mana antara negara satu dengan negara
lainnya seolah-olah tanpa batas (borderless), maka peristiwa di suatu negara akan
dengan cepat mempengaruhi negara lain. Untuk itu, akuntansi sebagai alat
perencanaan memiliki peran yang sentral dalam menentukan arah organisasi.
Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan pada dasarnya dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Informasi sifatnya rutin ataukah ad hoc
2. Informasi kuantitatif ataukah kualitatif
3. Informasi disampaikan melalui saluran formal ataukah informal

Informasi yang sifatnya rutin diperlukan untuk perencanaan yang regular,


misalnya laporan keuangan bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan.
Sementara itu, organisasi sector public seringkali menghadapi masalah yang
sifatnya temporer dan membutuhkan informasi yang segera. Untuk melakukan
perencanaan yang temporer, diperlukan informasi yang sifatnya ad hoc.
Informasi akuntansi untuk perencanaan dapat juga dibedakan berdasarkan
cara penyampaiannya. Apakah informasi akuntansi tersebut disampaikan melalui
mekanisme formal ataukah informal. Mekanisme formal misalnya adalah melalui
rapat-rapat dinas, rapat komisi dan sebagainya.
Pada organisasi sektor publik, saluran informasi lebih banyak bersifat
formal, sedangkan mekanisme informal relative jarang dilakukan. Hal tersebut
adalah karena adanya batasan transparansi dan akuntabilitas public yang harus
dilakukan oleh lembaga-lembaga publik, sehingga perencanaan tidak dapat
dilakukan secara personal atau hanya melibatkan beberapa orang saja.

3.2 Akuntansi Sebagai Alat Pengendalian Organisasi


Untuk menjamin bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasi
dijalankan secara ekonomis, efisien dan efektif, maka diperlukan suatu system
pengendalian yang efektif. Pola pengendalian organisasi berbeda-beda tergantung
pada jenis dan karakteristik organisasi. Organisasi bisnis karena sifatnya yang
berorientasi pada perolehan laba, maka alat pengendaliannya lebih banyak

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK 8


bertumpu pada mekanisme negosiasi (negotiated bargain), meskipun hal tersebut
bervariasi untuk tiap organisasi dan tingkatan manjemen. Sementara itu,
organisasi sektor publik karena sifatnya yang tidak mengejar laba serta adanya
pengaruh politik yang besar, makan alat pengendaliannya lebih banyak berupa
peraturan birokrasi.
Fungsi utama informasi akuntansi pada dasarnya adalah pengendalian.
Informasi akuntansi merupakan alat pengendalian yang vital bagi organisasi
karena akuntansi memberikan informasi yang bersifat kuantitatif. Informasi
akuntansi umunya dinyatakan dalam bentuk ukuran financial, sehingga
memungkinkan untuk dilakukan pengintegrasian informasi dari tiap-tiap unit
organisasi yang pada akhirnya membentuk gambaran kinerja organisasi secara
keseluruhan. Lebih lanjut, informasi akuntansi memungkinkan bagi organisasi
untuk mengitegrasikan aktifitas organisasi.
Dalam memahami akuntansi sebagai alat pengendalian perlu dibedakan
penggunaan informasi akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan (financial
control) dengan akuntansi sebagai alat pengendalian organisasi (organizational
control). Pengendalian keuangan terkait dengan peraturan atau system aliran uang
dalam organisasi, khususnya memastikan bahwa organisasi memiliki likuiditas
dan solvabilitas yang cukup baik.
Sementara itu, penegndalian organisasi adalah terkait dengan
pengintegrasian aktivitas fungsional kedalam system organisasi secara
keseluruhan. Pengendalian organisasi diperlukan untuk menjamin bahwa
organisasi tidak menyimpang dari tujuan dan strategi organisasi yang telah
ditetapkan. Pengendalian organisasi memerlukan informasi yang lebih luas
dibandingkan pengendalian keuangan.
Informasi yang dibutuhkan lebih kompleks tidak sekedar informasi
keuangan saja. Sebagai contoh dalam sebuah usulan investasi publik, informasi
yang dibutuhkan untuk pengendalian keuangan adalah berupa prediksi aliran kas
dan profitabilitas dari investasi tersebut. Sementara itu, untuk tujuan pengendalian
organisasi di butuhkan informasi yang lebih luas meliputi aspek ekonomi, social
dan politik dari investasi yang diajukan.

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK 9


Akuntansi manajemen sektor publik mempuyai peran melakukan
pengendalian, dalam hal ini mengukur pencapaian kinerja manajemen dengan cara
pencapaian target yang sesuai dengan program yang sudah direncanakan. Tipe
pengendalian manajemen dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu :
1. Pengendalian preventif
Pengendalian manajemen terkait dengan perumusan strategi perencanaan
strategik yang dijabarkan dalam bentuk program-program.
2. Pengendalian operasional
Dalam tahap ini pengendalian manajemen yang berkaitan dengan
pengawasan pelaksanaan program yang sudah ditetapkan. Dasar
pelaksanaan dengan menggunakan anggaran. Anggaran digunakan untuk
menghubungkan perencanaan dengan pengendalian.
3. Pengendalian kinerja
Pada tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis evaluasi kinerja
berdasarkan pengukuran kinerja yang telah ditetapkan.

3.3 Proses Perencanaan Dan Pengendalian Manajerial Organisasi Sektor


Publik
Perencanaan dan pengendalian pada dasarnya merupakan dua sisi dari
mata uang yang sama, sehingga keduanya harus dipertimbangkan secara bersama-
sama. Tanpa pengendalian, perencanaan tidak akan berarti karena tidak ada tindak
lanjut (follow-up) untuk mengidentifikasi apakah rencana organisasi telah dicapai.
Sebaliknya, tanpa ada perencanaan, maka pengendalian tidak akan berarti karena
tidak ada target atau rencana yang digunakan sebagai pembanding. Perencanaan
dan pengendalian merupakan suatu proses yang membentuk suatu siklus, sehingga
satu tahap akan terkait dengan tahap yang lain dan terintegrasi dalam suatu
organisasi. Jones and Pendlebury (1996) membagi proses perencanaan dan
pengendalian manajerial pada organisasi sektor publik menjadi lima tahap, yaitu :
1. Perencanaan tujuan dan sasaran dasar
2. Perencanaan operasional
3. Penganggaran
4. Pengendalian dan pengukuran

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK 10


5. Pelaporan, analisis dan umpan balik.

3.4 Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik


Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah
memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk
melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Dalam organisasi
sektor publik, perencanaan dimulai sejak dilakukannya perencanaan stratejik,
sedangkan pengendalian dilakukan terhadap pengendalian tugas (task control).
Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik meliputi:
1. Perencanaan strategik
2. Pemberian informasi biaya
3. Penilaian investasi
4. Penganggaran
5. Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan penentuan tarif
pelayanan (charging for services)
6. Penilaian kinerja

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK 11


1. Perencanaan Strategik
Perencanaan strategik adalah sebuah alat manajemen yang digunakan
untuk mengelola kondisi saat ini dalam melakukan proyeksi kondisi pada masa
depan, sehingga rencana strategis menjadi sebuah petunjuk yang dapat
ddigunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka yang bekerja menuju 5
sampai 10 tahun kedepan (Kerzner, 2001). Perencanaan strategik digunakan untuk
membantu organisasi sektor publik menjalankan tugasnya dengan baik, berfokus
pada sumber daya organisasi, memantau dan menjamin organisasi bekerja dengan
tujuan yang sama. Perencanaan strategis merupakan usaha untuk membuat
keputusan dan memberikan panduan pada organisasi sektor publik tentang apa
yang akan dilakukan dan bagaimana meraih suatu tujuan untuk mendapatkan hasil
yang maksimal. Manajemen organisasi sektor publik melakukan perencanaan
strategik dengan membuat beberapa program alternatif yang dapat mendukung
strategi organisasi. Program yang dibuat sesuai dengan skala prioritas dan sumber
daya organisasi yang dimiliki oleh organisasi sektor publik.
Dalam perencanaan strategik, organisasi sektor publik membuat program-
program yang akan mendukung strategi organisasi. Selain itu manajemen sektor
publik memberikan informasi biaya program dan biaya aktivitas yang
direncanakan. Maka dengan informasi tersebut seorang manajer dapat membuat
anggaran untk organisasi sektor publik yang dipimpinnya. Untuk dapat
menghasilkan kualitas pelayanan publik yang memuaskan perlu adanya
perencanaan strategik dengan biaya yang murah.

Adapun hasil dari perencanaan strateegik adalah :


a. Sasaran strategik
b. Inisiatif strategik
c. Target

Tiga alasan pentingnya perencanaan strategis :


a. Perencanaan strategis merupakan dasar dari perencanaan lainnya.
b. Pemahaman terhadap perencanaan strategis perlu dipahami agar
mempermudah perencanaan lainnya.

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK 12


c. Perencanaan strategis adalah awal dari penilaian kinerja manajer dan
organisasi sektor publik.

2. Pemberian informasi biaya


Akuntansi manajemen publik akan memberikan informasi biaya yang akan
direncanakan dan dilaksanakan oleh organisasi sektor publik. Biaya (cost) dalam
akuntansi sektor publik dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Biaya Input: Biaya input adalah sumber daya yang dikorbankan untuk
memberikan pelayanan publik. Biaya input bisa berupa biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Contoh Perusahaan Listrik
Negara (PLN) mempunyai biaya input seperti :
a. Biaya tenaga kerja gaji karyawan bagian produksi.
b. Biaya bahan baku PLN, yakni bahan bakar minyak, pelumas.
c. Biaya overhead pabrik adalah gaji karyawan kantor (yang tidak
langsung berhubungan dengan produksi), pemeliaraan mesin.
2. Biaya output: Biaya output adalah biaya yang dikeluarkan untuk
mengantarkan produk hingga sampai ke tangan pelanggan. Pada organisasi
sektor publik output diukur dengan berbagai cara tergantung pada
pelayanan yang dihasilkan. Contoh pada sektor organisasi publik PLN,
biaya output adalah biaya pemasangan listrik.
3. Biaya proses: Biaya proses dapat dipisahkan berdasarkan fungsi
organisasi. Biaya diukur dengan mempertimbangkan fungsi organisasi,
misalnya biaya yang timbul dari departemen-departemen yaitu pada
departemen personalia ada biaya gaji karyawan, pada departemen promosi
ada biaya promosi.

Ada 5 aktivitas yang harus dilakukan ketika organisasi sektor publik


melakukan proses penentuan biaya yaitu :
1. Cost Finding
Pada tahap ini organisasi sektor publik melakukan akumulasi biaya yang
dibutuhkan untuk menghasilkan produk dan jasa.
2. Cost Recording

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK 13


Pada tahap ini perlu dilakukan kegiatan pencatatan data-data organisasi
sektor publik kedalam sistem yang sudah disediakan.
3. Cost Analizing
Pada tahap ini dilakukan analisis biaya yang artinya perlu
mengidentifikasikan biaya-biaya yang timbul termasuk mengidentifikasi
jenis, perilaku, perubahan, dan volume biaya. Manajemen organisasi harus
dapat menentukan pemicu biaya (cost driver) agar biaya lebih efisien.
4. Strategic Cost Reduction
Pada tahap ini adalah menentukan srategi untuk melakukan penghematan
biaya agar tercapai value for money. Pendekatan strategik dalam
pengukuran biaya memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Manajemen harus selalu proaktif dalam melakukan usaha
penghematan biaya.
b. Membudayakan perbaikan organisasi yang terus menerus dan
berfokus pada pelayanan pada masyarakat.
c. Manajemen puncak yang bekerja dengan sungguh-sungguh
merupakan penentu kesuksesan program pengurangan biaya.
5. Cost Reporting
Tahap terakhir adalah memberikan informasi biaya secara lengkap kepada
pimpinan ddalam bentuk internal report yang kemudian diintegrasikan
kedalam suatu laporan yang akan disampaikan oleh pihak eksternal.
Informasi manajemen hendaknya dapat mendeteksi adanya pemborosan
yang masih berpotensi untuk diefisiensikan serta mencari metode atau
teknik untuk penghematan biaya.

3. Penilaian investasi
Organisasi sektor publik dalam operasinya selalu membuat anggaran.
Apabila anggaran yang sudah dibuat dan dilaksanakan ternyata mengalami
surplus, maka surplus anggaran tersebut dapat digunakan untuk melakukan
investasi. Investasi yang dilakukan oleh pemerintah atau organisasi sektor lainnya
baik investasi sekuritas utang maupun saham, tetap pada tujuan utamanya adalah

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK 14


memberi pelayanan dan bermanfaat pada masyarakat. Investasi yang dilakukan
oleh pemerintah dapat berupa investasi jangka panjang maupun jangka pendek.

Ada 2 jenis investasi yaitu:


1. Investasi securitas utang dapat berupa pembelian obligasi.
2. Investasi saham adalah kepemilikan modal dalam perusahaan.

Penilaian investasi yang dilakukan pemerintah dapat menggunakan :


1. Metode biaya
yaitu investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Besarnya hasil investasi
dicatat sebesar hasil yang diterima.
2. Metode ekuitas
yaitu investasi awal dicatat sebesar biaya perolehan ditambah ataupun
dikurangi laba atau rugi pemerintah setelah tanggal perolehan. Bagian laba
yang diterima pemerintah akan mengurangi nilai investasi pemerintah.
Sedangkan deviden yang dibayarkan dalam bentuk saham, tidak
mempengaruhi nilai investasi pemerintah.
3. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan
metode ini dapat digunakan terutama untuk kepemilikan yang akan
dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.

Penggunaan metode tersebut diatas didasarkan pada kriteria sebagai


berikut :
4. Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya.
5. Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi
memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas.
6. Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas.
7. Kepemilikan bersifat non permanen menggunakan metode nilai bersih
yang direalisasikan.

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK 15


4. Penganggaran
Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran
publik yang efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu sebagai alat
alokasi sumber daya publik, alat distribusi, dan stabilisasi, maka akuntansi
manajemen merupakan alat yang vital untuk proses mengalokasikan dan
mendistribusikan sumber dana publik secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan
merata.

5. Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan penentuan tarif


pelayanan (charging for services)
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang
dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa tarif yang akan
dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan publik, termasuk menghitung subsidi
yang diberikan. Tuntutan agar pemerintah meningkatkan mutu pelayanan dan
keluhan masyarakat akan besarnya biaya pelayanan merupakan suatu indikasi
perlunya perbaikan sistem akuntansi manajemen di sektor publik. Masyarakat
menghendaki pemerintah memberikan pelayanan yang cepat, berkualitas, dan
murah. Pemerintah yang berorientasi pada pelayanan publik harus merespon
keluhan, tuntutan dan keinginan masyarakat tersebut agar kualitas hidup
masyarakat menjadi semakin baik dan kesejahteraan masyarakat meningkat.

6. Penilaian kinerja
Penilaian kinerja merupakan bagian dari ssitem pengendalian. Penilaian
kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi
dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Dalam tahap penilaian kinerja,
akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan indikator kinerja kunci (key
performance indicator) dan satuan ukur untuk masing-masing aktivitas yang
dilakukan. Penentuan indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut :
1. Biaya pelayanan diukur dengan unit.
2. Penggunaan; indikator penggunaan membandingkan antara pelayanan
yang ditawarkan dengan permintaan publik.

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK 16


3. Kualitas dan standar pelayanan; indikator kualitas dan standar pelayanan
dengan menetapkan standar.
4. Cakupan pelayanan; indikator cakupan pelayanan adalah banyaknya
masyarakat yang sudah diberi layanan organisasi sektor publik.
5. Kepuasan indikator; kepuasan biasanya diukur melalui metode jajak
pendapat secara langsung ataupun juga dengan kuisioner yang diberikan
pada masyarakat.

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK 17


BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah
memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk
melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Dalam organisasi
sektor publik, perencanaan dimulai sejak dilakukannya perencanaan stratejik,
sedangkan pengendalian dilakukan terhadap pengendalian tugas. Adanya
penetapan tarif harga penuh, tarif retribusi dan tarif marjinal, serta subsidi,
merupakan bentukperencanaan atau kebijakan sektor publik untuk memberikan
pelayanan kepada publik.
Akuntansi manajemen memiliki sedikit perbedaan antara sektor swasta
dengan sektor publik dalam hal penentuan biaya produk/pelayanan. Hal tersebut
disebabkan sebagian besar biaya pada sektor swasta cenderung
merupakan engineered cost yang memiliki hubungan secara langsung dengan
output yang dihasilkan, sementara biaya pada sektor publik sebagian besar
merupakan discretionary cost ditetapkan di awal periode anggaran dan sering
tidak memiliki hubungan langsung antara aktivitas yang dilakukan dengan output
yang dihasilkan.

4.2 Saran
Pemerintah bereperan penting dalam akuntansi sektor publik, karena
pemerintah yang berkuasa, yang merencanakan, mengendalikan serta
mengorganisir. Pemerintah memberikan pelayanan kepada konsumen alisa publik
yang memberikan dana kepada pemerintah. Namun, kadangkala pemerintah
mengabaikan fungsinya, dan publik menjadi korban. Maka, diperlukan sistem
pemerintah yang jujur serta adil dalma melayani visi serta fungsinya dalam dunia
pemerintahan.

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK 18


DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Masdiasmo, MBA, Ak. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta :
Andi Offset.

V. Wiratna Sujarweni. 2015. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Pustaka Baru


Press.

http://matriaoktarina.blogspot.co.id/2016/03/akuntansi-manajemen-sektor-
publik.html?m=1

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK 19

Anda mungkin juga menyukai