Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka menigkatkan pelayanan rekam medis dan mutu pelayanan di


puskesmas dibutuhkan petugas medis yang handal dalam menghadapi situasi pada
unit rekam medis. Petugas yang memiliki kemampuan dalam melayani pasien
serta dapat membantu praktisi kesehatan atau pihak yang membutuhkan informasi
kesehatan dapat diperoleh melalui perekrutan pegawai yang ketat.
Salah satu hal yang di perhatikan dalam perekrutan yang dilakukan oleh
puskesmas adalah mendapatkan petugas yang sehat dan mampu memperlihatkan
kinerja tinggi dengan tingkat kesalahan dalam bekerja sangat rendah, sehingga
produktivitas pekerja dapat dimaksimalkan.
Selain dari petugas, ruangan yang nyaman juga sangat di perlukan untuk
menunjang pekerjaan yang dilakukan oleh petugas pendaftaran. Apabila
ruangannya tidak sesuai atau tidak nyaman maka akan menimbulkan beberapa
masalah diantaranya gangguan kesehatan petugas pendaftaran.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis didapatkan gambaran
sebagai berikut: ruangan kerja yang sempit, bising (terlalu mepet dengan jalan
raya), sirkulasi udara yang kurang baik, penerangan yang kurang, berkas banyak
yang berdebu.
Dari gambaran diatas maka dapat dilihat bahwa kriteria ruang kerja yang
baik belum terdapat di Puskesmas Sobo Banyuwangi. Dengan ruangan yang
tidak memenuhi kriteria dapat pula menimbulkan kemungkinan-kemungkinan
penyakit.
Karena itu penulis ingin mengetahui penyakit yang terdapat pada petugas
pendaftaran di Puskesmas Sobo Banyuwangi, maka dari itu masalah yang
diambil dalam penelitian ini adalah tinjauan penyakit yang rentan diderita
petugas pendaftaran di unit kerja unit Rekam Medis Puskesmas Sobo
Banyuwangi.

1
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa: tinjauan penyakit yang rentan
diderita petugas pendaftaran di unit kerja unit Rekam Medis Puskesmas Sobo
Banyuwangi.

1.3 Tujuan Penelitian


Mendapat gambaran penyakit-penyakit yang rentan diderita petugas
pendaftaran di lingkungan kerja unit Rekam Medis Puskesmas Sobo
Banyuwangi.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi Rumah Sakit
Sebagai masukan untuk pihak rumah sakit dalam rangka meningkatkan
produktivitas petugas Rekam Medis di RSUD Tarakan Jakarta melalui
kesehatan .
b. Bagi Penulis
Dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang di peroleh selama mengikuti
perkuliahan dalam memecahkan masalah yang di hadapi dalam praktek di
rumah sakit serta mendapatkan pengalaman yang bermanfaat dalam usaha
pengembangan pengetahuan di bidang Rekam Medis.

2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Puskesmas
2.1.1 Definisi Puskesmas
Puskesmas merupakan suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang
pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi
sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan
pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk
masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara mandiri
dalam menentukan kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek
pembiayaan (Azwary, 2013). Puskesmas juga dikatakan sebagai suatu lembaga
atau unit kerja atau pelaksana pelayanan yang berada dalam suatu wilayah
kecamatan atau pedesaan yang tujuannya adalah untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang tinggal di pedesaan yang menjadi
pusat kegiatan pembangunan. Dari pengertian tersebut maka puskesmas adalah
merupakan Organisasi Kesehatan fungsional yang langsung berada dalam
pengawasan baik administratif maupun teknis dari dinas Kesehatan Kabupaten
(Saputra, 2013).
2.2 Rekam Medis
2.2.1 Definisi Rekam Medis
Rekam medis merupakan keterangan baik tertulis maupun yang terekam
tentang identitas, anamnese, penetuan fisik laboratorium, diagnosis segala
pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, pengobatan baik
yang dirawat inap, rawat jalan serta pelayanan di rawat darurat. Rekam medis
memiliki arti yang cukup luas, tidak hanya sebatas berkas yang digunakan untuk
menuliskan data pasien tetapi juga dapat berupa rekaman dalam bentuk sistem
informasi (pemanfaatan reka medis elektronik) yang dapat digunakan utnuk
menumpulakan segala informasi pasien terkait pelayanan yang diberikan di
fasilitas kesehatan pelayanan kesehatan sehingga dapat digunakan untuk berbagai
kepentingan, seperti pengambilan keputusan pengobatan kepada pasien, bukti
legal pelayanan yang telah diberikan dan dapat juga sebagi bukti tentang kinerja

3
sumber daya manusia di fasilitas pelayanan kesehatan (Wijono, 1999 dalam Budi,
2011).
2.2.2 Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis
Menurut Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah
Sakit tahun 2006, tujuan rekam medis adalah tercapainya tertib administrasi
dalam rangka upaya peningkayan pelayanan kesehatan di rumh sakit. Tanpa
didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, tidak
akan tercipta tertib administrasi rumah sakit sebagaimana yang diharapkan.
Sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan
didalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:
a. Aspek Administrasi
Di dalam berkas rekam medis terdapat nilai administrasi, karena
isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab
sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan
kesehatan.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
khususnya dalam bidan teknologi informasi yang sudah memasuki
bidang kesehatan, maka penggunaannya didalam rekam medis saat ini
sangat diperlukan karena kita melihat proses pengobatan dan tindakan
yang diberikan atas diri seorang pasien dapat diakses secara langsung
oleh bagian yang berwenang atas pemeriksaan tersebut.
Kemudian pengolahan data-data medis secara komputerisasi juga
akan memudahkan semua pihak yang berwenang dalam hal ini petugas
administrasi di instansi suatu pelayanan kesehatan dapat segera
mengetahui rincian biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien selama
menjalani pengobatan di rumah sakit.
b. Aspek Medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis, karena catatan
tersebut digunakan sebagai dasar untuk merencakanan pengobatan atau
perawatan yang diberikan kepada seorang pasien dan dalam rangka

4
mempertahankan mutu pelayanan melalui audit medis, manajemen
resiko klinis serta keamanan atau keselamatan pasien dan kendali biaya.
c. Aspek Hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar
keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan
bahan sebagai tanda bukti untuk menegakkan keadilan. Rekam medis
adalah milik dokter dan rumah sakit, sedangkan isinya yang terdiri dari
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
yang telah diberikan adalah sebagai informasi yang dapat dimiliki sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku (UU Praktik
Kedokteran RI No.29 Tahun 2004 pasal 64 ayat (1).
d. Aspek Keuangan
Suatu berkas rekma medis mempunyai nilai uang, karena isinya
mengandung data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek
keuangan. Kaitannya rekam medis dengan aspek keuangan sangat erat
sekali dalam hal pengobatan, terapi serta tindakan tindakan apa saja
yang diberikan kepada seorang pasien selama menjalani perawatan di
rumah sakit, oleh karena itu penggunaan sistem teknologi komputer
didalam proses penyelenggaraan rekam medis sangat diharapkan sekali
untuk diterapkan pada setiap instansi pelayanan kesehatan.
e. Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian karena
isinya mengangkut data dan informasi yang dapat digunakan sebagai
aspek pendukung penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
dibidang kesehatan.
f. Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan karena
isinya menyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dan
kegiatan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien, informasi

5
tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan atau referensi pengajaran
dibidang profesi pendidikan kesehatan.
g. Aspek Dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena
isinya menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan
dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diaplikasikan
penerapannya disalam penyelenggaraan dan pengelolaan rekam medis
yang cukup efektif dan efisien. Pendokumentasian data rekam medis
seorang pasien dapat dapat dilaksanaka dengan mudah dan efektif sesuai
aturan serta prosedur yang di tetapkan.
2.2.3 Unit Kerja Rekam Medis
Menurut Budi 2011 dalam buku Manajemen Unit Kerja Rekam Medis, unit
kerja rekam medis merupakan sebagai salah satu organisasi pendukung kegiatan
di fasilitas pelayanan kesehatan. Untuk memperlancar pengelolaan kegiatan dalam
unit rekam medis dibentuk struktur organisasi rekam medis. Kepala unit rekam
medis mempunyai kewajiban untuk mempertanggung jawabkan kegiatannya
kepada atasan langsung. Kepala unit reka medis mempunyai wewenang untuk
mengatur manajemen yang ada di unit rekam medis termasuk mengarahkan
sumber daya didalamnya seperti bagian penerimaan pasien, assembling,
penyimpanan berkas rekam medis, pelaporan dan logistik pada bagian unit kerja
rekam medis.
2.3 Kegiatan Yang Ada Di Unit Pendaftaran
2.3.1 Pendaftaran pasien
Salah satu tempat pelayanan petugas yang diberikan puskesmas di loket
pendaftaran yaitu memberikan nomor antrian atau memberikan kartu rawat jalan
yang sudah terdaftar sebelumnya. Pelayanan rawat jalan merupakan salah satu
tempat pelayanan puskesmas kepada pengunjung, di mana pelayanan pendaftaran
rawat jalan Puskesmas merupakan awal tempat untuk pasien mendapatkan
pelayanan berobat yang diberikan oleh petugas puskesmas (Barsasella, 2014).

6
2.3.2 Pengarsipan Berkas Rekam Medis
a. Penomoran Rekam Medis
Sistem penomoran dalam pelayanan rekam medis adalah tata cara
penulisan nomor yang diberikan kepada pasien yang datang berobat
sebagai bagian dari identitas pribadi pasien yang bersangkutan
(Widjaja, 2016).
b. Penyimpanan Berkas Rekam Medis
Ada dua macam sistem penyimpanan berkas rekam medis
(Asmayanti, 2011):
Sentralisasi
Sentralisasi ini diartikan penyimpanan rekam medis
seorang pasien dalam satu kesatuan baik catatan catatan
kunjungan poliklinik maupun catatan catatan selama seorang
pasien dirawat. Penggunaan sistem sentralisasi memiliki
kebaikan dan juga ada kekurangannya.
Desentralisasi
Dengan cara desentralisasi terjadi pemisahan antara rekam
medis poliklinik dengan rekam medis penderita dirawat. Berkas
rekam medis rawat jalan dan rawat inap disimpan tempat
penyimpanan yang terpisah.
c. Pendistribusian Berkas Rekam Medis
Pendistribusian adalah proses pengiriman berkas rekam medis ke
klinik yang dituju untuk dilakukan pelayanan kesehatan.
Pendistribusian atau pengiriman berkas dilakukan setiap kali ada
permintaan dari TPP (Tempat Pendaftaran Pasien), berdasarkan
keinginan pasien menuju klinik yang diinginkan (Mauren, 2011).
2.4 Kesehatan Lingkungan Kerja
Kesehatan lingkungan kerja sebagaimana diterapkan menkes no.
261/MENKES/SK/II/1998 adalah: Spesialisasi ilmu kesehatan atau kedokteran
beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja atau masing-masing pekerja

7
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, mental ataupun
sosial dengan usaha-usaha preventif dan kuratif. Terhadap penyakit-penyakit,
gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerja dan lingkungan
pekerja serta terhadap penyakit-penyakit umum.
2.5 Penyakit Yang Terdapat Pada Petugas Pendaftaran di Puskesmas Sobo
Banyuwangi
Pada dasarnya keselamatan dan kesehatan kerja adalah menjadi tanggung
jawab atas semua orang dalam perusahaan atau industri serta bertanggung
jawab atas keselamatan dan kesehatan dirinya masing-masing di lingkungan
kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja melingkupi lingkungan kerja yang baik serta
petugas yang sehat. Petugas yang sehat adalah petugas yang tidak berpenyakit,
yaitu tidak terdapat gangguan kesehatan yang di akibatkan oleh virus, bakteri atau
pelayanan faal atau jaringan organ. Adapun penyakit yang diderita oleh petugas
pendaftaran di Puskesmas Sobo Banyuwangi antara lain: Influenza, Sinusitis,
penyakit pernapasan lainnya.

8
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu
menganalisis, menggambarkan, dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari
berbagai data yang dikumpulkan berupa hasil wawancara atau pengamatan
mengenai masalah yang diteliti yang terjadi di lapangan. Dalam penelitian ini,
peneliti bermaksud memberikan deskripsi atau gambaran mengenai penyakit yang
rentan dialami petugas pendaftaran di Puskesmas Sobo Banyuwangi.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di bagian pendaftaran pasien Puskesmas Sobo
Banyuwangi.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah 2 responden yang terdiri petugas pendaftaran
pasien di Puskesmas Sobo.
3.4 Instrumen Penelitian
Adapun instrumen dalam penelitian yang digunakan metode kualitatif
yaitu pertama pedoman wawancara dan yang kedua observasi kepada petugas
pendaftaran di Puskesmas Sobo Banyuwangi.
3.5 Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer di
peroleh dari langsung dari responden melalui wawancara yang mendalam yang
telah dipersiapkan sebelumnya, serta dari observasi langsung dilapangan tentang
penyakit yang rentan dialami oleh petugas pendaftaran di Puskesmas Sobo
Banyuwangi.

9
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Penyakit Yang Rentan Dialami Oleh Petugas Pendaftaran Di Puskesmas


Sobo Banyuwangi.

Penyakit yang rentan dialami oleh petugas pendaftaran yaitu penyakit


influenza, sinusitis dan gangguan saluran pernapasan lainnya, dikarenakan tempat
ruang pendaftaran sangat sempit dan sekaligus sebagai tempat penyimpanan
berkas yang tidak memdai.
4.1.2 Kegiatan kegiatan petugas Pendaftaran Di Puskesmas Sobo Banyuwangi.

Kegiatan- kegiatan yang terdapat di tempat pendaftaran Puskesmas Sobo


antara lain penerimaan pasien rawat jalan, pendistribusian dan pengambilan
kembali berkas rekam medis, serta penyimpanan berkas rekam medis ke rak
filling. Petugas pendaftaran mulai bekerja pukul 07.30 14.00 WIB untuk hari
Senin sampai dengan Kamis dan pukul 07.30 11.00 WIB untuk hari Jumat.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa penyakit yang pernah
diderita oleh petugas pendaftaran sedikit berhubungan dengan kegiatan yang
dilakukan di ruang rekam medis seperti: kegiatan pendaftaran pasien dan
penyimpanan berkas ke rak filling. Maka dari itu ruang pendaftaran pasien harus
di desain secara ergonomi dengan cara memberi pembatas antara ruang
pendaftaran dan rak penyimpanan berkas. Untuk rak penyimpanan berkas perlu
adanya perbaikan atau tambahan rak baru dikarenakan jumlah berkas yang sudah
melebihi kapasitas rak berkas. Hal yang seperti itu dapat menyebabkan banyak
debu yang menempel pada berkas sehingga akan terhirup oleh petugas
pendaftaran dan akan membahayanan kesehatannya. Apabila hal tersebut terus
terjadi dalam waktu yang lama maka tidak menutup kemungkinan petugas akan
terkena penyakit gangguan pernapasan .

10
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penyakit yang
rentan dialami oleh petugas pendaftaran di Puskesmas Sobo Banyuwangi adalah
penyakit yang berkaitan dengan gangguan saluran pernapasan seperti influenza,
sinusitis dan gangguan pernapasan lainnya.
5.2 Saran
Agar tercipta lingkungan kerja yang nyaman dan dapat meningkatkan
produktifitas kerja di Puskesmas Sobo Banyuwangi, maka sebaiknya pihak
Puskesmas menyediakan fasilitas ideal, seperti:
a. Ventilasi udara yang cukup
b. Cuaca kerja dengan suhu efektif berkisar 18-22oC dengan kelembapan
berkisar 40-60 %.
c. Penataan dan desain tempat kerja yang baik.
d. Memberikan pengetahuan dan motivasi tentang pentingnya keselamatan
kerja, serta membuat kebijakan dan standar prosedur mengenai kesehatan
dan keselamatan kerja di lingkungan unit pendaftraan pasien.

11
DAFTAR PUSTAKA

Asmayanti. 2011. Tinjauan Tata Kelola Sistem Filing Rekam Medis Rawat Jalan
Di Rsud Datu Sanggul Rantau Tahun 2011. Skripsi. STIKES Husada
Borneo.

Azwary. 2013. Peran Paramedis Dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan


Masyarakat Di Puskesmas Pembantu Kampung Kasai Kecamatan Pulau
Derawan Kabupaten Berau. Jurnal. Universitas Mulawarman.

Barsasella. 2014. Analisis Sistem Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas


Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 2014. Junal. Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya.

Budi. 2011. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis


Mauren. 2011. Tinjauan Lama Waktu Pendistribusian Rekam Medis Dilihat Dari
Lokasi Penyimpanan Di Rsj Dr. Soeharto Heerdjan. Skripsi. Universitas
Esa Unggul.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 1998. menkes no.


261/MENKES/SK/II/1998 tentang kesehatan lingkungan kerja. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Saputra. 2013. Studi Tentang Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Daerah


(Jamkesda) Di Puskesmas Sidomulyo Kecamatan Samarinda Ilir Kota
Samarinda. Jurnal. Universitas Mulawarman.

Widjaja. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Duplikasi Penomoran


Rekam Medis Di Rumah Sakit Atma Jaya 2016. Jurnal. Universitas Esa
Unggul.

12

Anda mungkin juga menyukai