OLEH :
1
Untuk melegitimasi prosedur dan standar akuntansi keuangan, dibutuhkan kerangka
konseptual. CAP tidak menekankan tugas pada perumusan kerangka kerja akuntansi, tetapi
merumuskan prinsip dan standar akuntansi dengan pendekatan konvensi yang merupakan
suatu sistem perumusan prinsip dan standar akuntansi dengan mengambil dari praktek-
praktek yang telah terjadi (deskriptif). APB dan FASB mencoba mengembangkan kerangka
konseptual akuntansi. APB membuat perumusan postulat-postulat dan prinsip-prinsip
akuntansi dan menghasilkan ARS no.1 dan 3. Namun, ARS ini tidak diterima oleh profesi
dan akhirnya gagal. Kemudian pekerjaannya dilanjutkan oleh FASB. Meskipun gagal, namun
studi tersebut merupakan kunci usaha perumusan teoritis akuntansi keuangan terpadu.
ARS No. 1
Postulat dibagi ke dalam tiga tipe, yaitu:
1. Postulat yang berorientasi politik dan ekonomi (kualifikasi, pertukaran, kesatuan
usaha, periode waktu dan satuan ukur).
2. Postulat yang berorientasi akuntansi (laporan keuangan, harga pasar serta entitas dan
tentative akuntansi).
3. Postulat yang berorientasi keharusan (kelangsungan usaha, objektifitas, konsistensi,
unit moneter yang satbil dan pengungkapan).
ARS No. 3
Merumuskan delapan prinsip yang digunakan sebagai pedoman pengakuan,
pengukuran dan penyajian laporan keuangan, yaitu:
2
1. Prinsip A (pengakuan laba)
2. Prinsip B (pengakuan dan pengukuran perubahan sumber daya)
3. Prinsip C (pengakuan aset-aset dalam laporan keuangan)
4. Prinsip D (pengukuran harga dan nilai asset)
5. Prinsip E (mengenai kewajiban dan pelaporannya dalam laporan keuangan)
6. Prinsip F (kewajiban yang diselesaikan dengan barang dan jasa serta pengukurannya)
7. Prinsip G (ekuitas dan pengakuan laba)
8. Prinsip-prinsip pengungkapan
B.1 Postulat-postulat
Merupakan asumsi dasar yang membahas lingkungan bisnis. Postulat-postulat dapat
dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Postulat Kelangsungan Usaha
Menyatakan bahwa suatu perusahaan akan terus berjalan atau berlanjut tanpa henti
melakukan aktivitasnya jika tidak ada bukti yang berlawanan. Melaporkan nilai
likuidas untuk aset dan ekuitas di masa yang akan datang yang dapat diketahui dari
sekarang merupakan pelanggaran. Asumsi kontinuitas terlalu luas untuk mengarah
pada jenis pilihan antara sistem penilaian, termasuk biaya historis. Fremgen dan
Sterling telah mengkritik postulat ini. Sterling menolak secara logis karena jangka
3
waktu kontinuitas dianggap cukup panjang untuk menyimpulkan perjanjian kontrak
hadir perusahaan. Pada saat perusahaan menyimpulkan suatu hal berdasarkan data
sebelumnya, mereka akan digantikan oleh pengaturan baru. Oleh karena itu,
implikasinya adalah salah satu dari kehidupan yang tidak terbatas.
2. Postulat Periode Waktu
Dalam kegiatan bisnis serta hampir dalam setiap bentuk kegiatan akan beroperasi
dengan menggunakan rentang periode waktu yang merupakan pembentukan suatu
segmen tertentu dari proses yang berkelanjutan dalam suatu perusahaan. Bagi suatu
badan usaha, jangka waktu adalah kalender atau penilaian bisnis tahunan. Sebagai
akibatnya, laporan keuangan akan menyampaikan terkait dengan laporan kondisi
keuangan, pendapatan, dan aliran dana dari waktu ke waktu dalam rentang waktu satu
tahun.
3. Postulat Kesatuan Akuntansi
Menyatakan bahwa suatu unit perusahaan merupakan unit akuntansi yang terpisah
dari pemiliknya dan perusahaan lain baik secara akuntansi maupun hukum. Akuntansi
mengatur hasil operasi dari suatu entitas, yang terpisah dan berbeda dari pemilik
entitas. Meskipun demikian, ada dua masalah penting dalam hal ini. Pertama, masalah
mendefinisikan entitas dan akuntansi untuk melihat hubungan antar bagian dalam
entitas. Kedua, terkait dengan bagamana akuntansi melihat hubungan antara
perusahaan dan pemiliknya.
4. Postulat Unit Moneter
Dalam ekonomi nonbarter, uang berfungsi sebagai alat tukar serta telah menjadi
standar utama nilai dan standar pada proses pengukuran. Dengan demikian, laporan
keuangan dinyatakan dalam unit moneter suatu negara yang bersangkutan. Akuntansi
adalah pengukuran dan proses mengkomunikasikan aktivitas perusahaan yang dapat
diukur dalam satuan moneter. Unit pertukaran dan pengukuran diperlukan untuk
mencatat transaksi perusahaan dengan cara yang seragam.
B.2 Prinsip-prinsip
Merupakan pendekatan umum yang digunakan dalam penilaian dan pengakutan
peristiwa-peristiwa akuntansi. APB Statement No.4 mendefinisikan Prinsip Akuntansi Yang
Diterima Umum sebagai pendekatan umum yang digunakan oleh para akuntan dalam
mengakui dan memilai peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi prosesi keuangan dan hasil
usaha dari suatu entitas. Ini masih tumpang tindih dengan definisi Grady, dimana prinsip-
4
prinsip diidentifikasi sebagai suatu praktek yang dapat diterima, tetapi terdapat perbedaan
antara prinsip dengan dalil meskipun mereka berasal dari kebutuhan praktis dan suatu
pengalaman yang terkait. Berdasarkan orientasinya, prinsip dikelompokkan menjadi prinsip
berorientasi input dan output.
6
3. Prinsip Materialitas
Materialitas mengacu pada pentingnya item (atau kelompok item) kepada pengguna
dalam hal relevansinya dengan evaluasi atau pembuatan keputusan. Materialitas,
bersama dengan pengungkapan, akan menjadi isu yang semakin penting di masa
mendatang.
4. Prinsip Objektivitas
Di masa lalu, objektivitas telah ditafsirkan dalam beberapa cara berbeda, terutama
dalam hal kualitas bukti transaksi yang pada akhirnya diringkas dan diselenggarakan
dalam bentuk laporan keuangan. APB Statement No.4 mengadopsi pandangan ini
meskipun membahas konsep sebagai tujuan kualitatif dari akuntansi dan pemastian
relabel itu.
7
3. Prinsip Keseragaman
Prinsip ini mengarah pada pemakaian metode yang sama secara berkelanjutan pada
suatu entitas serta pemakaian interpretasi yang sama terhadap transaksi. SFAS nomor
2 yang mensiratkan perualasan penelitian dan pengembangan biaya, merupakan
sebuah contoh dari prinsip keseragaman ini.
C. Teori-Teori Ekuitas
Teori ini membahas tentang permasalah hubungan antara perusahaan dengan pemiliknya.
Ada beberapa teori ekuitas, yaitu teori kepemilikan, teori entitas, teori ekuitas residual, teori
dana dan teori pimpinan.
9
REFERENSI
Wolk, Harry I., Michael G. Tearney, James L. Dodd. 2001. Accounting Theory A
Conceptual and Institutional Approach Fifth Edition. USA: South-Western College
Publishing.
10