Disusun oleh :
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan bagaimana metode
pengamatan deformasi dalam bidang survei dan pemetaan menggunakan teknologi
GNSS, serta contoh implementasi dan hasil dari metode GNSS dalam pemantauan
deformasi pada gunung berapi dan rel kereta cepat.
Pembahasan
Deformasi merupakan fenomena perubahan bentuk, posisi, dan dimensi pada
suatu benda (Kuang, 1996 dalam Blogger, 2010) yang dimana dalam bidang survei
dan pemetaan, deformasi memiliki efek jangka panjang yang harus diantisipasi agar
tidak merugikan banyak pihak. Dan seiring perkembangan zaman, salah satu
metode terbaik untuk melakukan monitoring deformasi di suatu wilayah adalah
menggunakan teknologi GNSS.
Metode pengamatan deformasi menggunakan GNSS sendiri sebenarnya
memiliki prinsip yang cukup sederhana dan kontinu, yaitu pemantauan terhadap
perubahan koordinat pada beberapa titik yan mewakili keadaan wilayah yang
dipantau. Metode ini menggunakan beberapa perangkat GNSS receiver (penerima
sinyal) dan ditempatkan pada titik-titik tersebut dalam jangka waktu yang telah
ditentukan.
Dalam pemantauan aktifitas gunung berapi misalnya, pusat pemantau yang
ada di area tersebut harus diletakkan di wilayah terdekat dari gunung api yang
bersangkutan. Koordinat titik-titik pantau tersebut kemudian ditentukan secara teliti
dengan GPS, relatif terhadap pusat pemantau, dengan menggunakan metode
penentuan posisi diferensial secara real-time. Untuk itu data pengamatan GPS dari
titik-titik pantau harus dikirimkan secara real-time ke pusat pemantau untuk
diproses bersama-sama dengan data pengamatan GPS dari pusat pemantau.
Pengiriman data ini dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan satelit
komunikasi ataupun telemetri dengan gelombang radio (eLisa, 2017).
https://doi.org/10.1016/j.geog.2016.04.001