Oleh:
Jubilate Sihombing
3714100008
Gambar 1. Perbandingan respon dari alat log NMR dengan alat log lainnya
Gambar 2. Log Nuclear Magnetic Resonance (NMR)
Log NMR mampu mengukur berbagai batuan dan sifat fluida dalam berbagai kondisi
reservoir (misalnya, salinitas, litologi, dan tekstur) dan beberapa di antaranya tidak dapat diukur
dengan menggunakan metode logging yang lainnya dan pengukuran log NMR sendiri tanpa
memerlukan sumber radioaktif. Log NMR dapat dijalankan sendiri atau dapat
mengintegrasikannya dengan data log yang lain untuk menganalisa reservoir tersebut. Log NMR
telah memberikan kontribusi signifikan terhadap akurasi evaluasi reservoir hidrokarbon.
B. Borehole Imaging
Borehole Imaging mengacu pada logging dan juga pengolahan data metode-metode yang
digunakan untuk menghasilkan gambar skala sentimeter dari dinding lubang bor serta batuan yang
terdapat disekitarnya. Borehole Imaging menjadi salah satu teknologi yang maju secara pesat pada
wireline well logging. Aplikasi secara umum dari Borehole Imaging ini yaitu mendeskripsikan
reservoir secara detail melalui kinerja reservoir untuk peningkatan recovery hidrokarbon. Selain
itu, Borehole Imaging digunakan untuk identifikasi fracture, analisa fitur sedimentology, evaluasi
formasi dan identifikasi breakouts (keanehan pada dinding sumur).
Subjek area Borehole Imaging ini bisa dibagi menjadi 4 yaitu :
Optical Imaging
Acoustic Imaging
Electrical Imaging
Conjunctive Acoustic and Electrical Imaging
1. Optical Imaging
Downhole camera merupakan alat borehole imaging yang pertama. Bahkan
sekarang teknologi tersebut telah mampu menampilkan kondisi dalam sumur
menggunakan image yang memiliki resolusi yang tinggi. Namun terdapat kendala apabila
kamera tersebut tertutupi oleh fluida yang kental dan tak transparent maka metode tersebut
gagal. Sehingga dalam penggunaan metode ini harus menggunakan penginjeksian fluida
transparan agar tidak mengotori lensa kamera tersebut.
2. Acoustic Imaging
Memiliki sebutan lain yaitu borehole televiewers. Borehole televiewer beroperasi
dengan pancaran energy akustik sehingga dapat menampilkan dinding sumur untuk
mengetahui lumpur pemboran. Jadi sistemnya yaitu memancarkan energy akustik lalu
kemudian ditangkap kembali. Energy akustik tersebut melewati lumpur pemboran dan
sebagian terpantulkan oleh dinding sumur.yang dilihat dari pengukuran pemancaran
tersebut adalah amplitudonya. Amplitude gelombang yang diapantulkan tadi merupakan
basis dari penggambaran secara akustik dari dinding sumur. Amplitude itu sendiri
dipengaruhi oleh banyak hal seperti bentuk dari lubang sumur, ketidakreguleran
(breakouts) sehingga terjadi pelemahan amplitudo gelombang yang direfleksikan.
3. Electrical Imaging
Pada penggambaran secara elektrikal, respon utama yang diperoleh ialah lebih ke
sifat fisik. Pada electrical imaging ini dapat dibagi menjadi tiga metode yaitu :
Micro-electrical imaging, metode logging wireline yang menghasilkan pemetaan tegangan
listrik beresolusi tinggi
Azimuthal resistivity imaging, metode logging wireline yang menggambarkan tingkat
kalibrasi resistivitas dengan teknik laterolog dengan resolusi yang rendah
LWD resistivity imaging, metode electrical imaging yang menggunakan elektroda dan
memproduksi gambaran resistivitas secara langsung dengan resolusi menengah