adapula yang dililit dengan tembaga dan bentuknya bermacam-macam. Bentuk umum yang biasanya
banyak dikenal oleh masyarakat adalah bentuk spiral,dipasang, kesehatan ibu harus diperiksa dahulu untuk
memastikan kecocokannya.
Sejarah AKDR
AKDR ini pertama kali dibuat oleh Richtaer di Polandia pada tahun 1909. Pada waktu itu ia menggunakan
bahan yang terbuat dari sutera. Dan kemudian pada tahun 1928, Graverbreng menulis pengalamannya
dengan AKDR yang terbuat dari benang sutera yang telah diikat satu sama lain. Hasil AKDR yang terbuat
dari sutera ini berbentuk segi enam tetapi mudah sekali keluar. Kemudian ia kembali membuat AKDR
dengan bentuk yang lain. Yaitu berbentuk cincin dari perak.
Selain Richtaer dan Garverbreng, ada lagi pembuat AKDR, yaitu Ota yang berasal dari jepang. Untuk
pertama kalinya ia membuat AKDR berbahan dasar plastic yang berbentuk cincin. Karena sulit
memasangcincin dari logam, maka ia membuat cincin dari plastic.
Mekanisme Kerja
Penggunaan AKDR akan menimbulkan reaksi radang di endometrium, yang disertai dengan peningkatan
produksi prostaglandin dan infiltrasi leukosit. Reaksi ini ditingkatkan oleh tembaga yang mempengaruhi
enzim-enzim di endometrium, metabolism glikogen, dan penyerapan estrogen serta menghambat
transportasi sperma. Untuk pengguna AKDR yang mengandung tembaga, jumlah spermatozoa berkurang.
Berikut adalah rincian mekanisme kerja AKDR:
3. AKDR yang mengeluarkan hormon akan mengentalkan lendir serviks sehingga menghalangi
pergerakan sperma untuk melewati kavum uteri.
4. Pergerakan ovum yang bertambah cepat dalam tuba fallopii.
Keuntungan
1. Kontrasepsi ini sangat efektif mencegah kehamilan jangaka penjang yang ampuh, paling tidak 10
tahun.
2. IUD dapat efektif segera setelah pemasangan.
3. Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Hubungan intim jadi lebih nyaman karena rasa aman
terhadap risiko kehamilan
4. Metode jangka panjang.
5. Tidak adanya efek samping hormonal
6. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. Aman untuk ibu menyusui tidak mengganggu
kualitas dan kuantitas ASI
7. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
8. Dapat digunakan sampai menopause
9. Tidak ada interaksi dengan obat-obat
10. Membantu mencegah kehamilan ektopik
11. Setelah IUD dikeluarkan, bisa langsung subur
Kerugian
Setelah pemasangan, biasanya ibu akan merasakan nyeri dibagian perut dan mengalami pendarahan
sedikit. Ini biasanya berjalan selama 3 bulan setelah pemasangan dilakukan. Tetapi jika sudah lewat 3 bulan
pendarahan masih terjadi harus segera dilakukan pemeriksaan.
Sumber:masbied.com&fourseasonnews.blogspot.com
2) Cara Kerjanya.
- Meninggikan getaran saluran telur sehingga pada waktu blastokista
sampai ke rahim,
endometrium belum siap untuk menerima nidasi hasil konsep
(blastokista).
- Menimbulkan reaksi jasringan, sehingga terjadi serbukan sel darah putih
(lekosit), yang
melarutkan blastokista.
- lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertilitas.