Bab II
Bab II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang menggunakan istilah
pertumbuhan dan perkembangan secara bergantian. Kedua proses ini berlangsung
secara interdependensi, artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses ini
tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri sendiri-sendiri,
akan tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.
Karena pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dilihat dari tahapan
tersebut memiliki kesinambungan yang begitu erat dan penting untuk dibahas
bersama dengan faktor-faktor dasar perkembangan peserta didik perlu diketahui agar
perkembangan peserta didik dapat diketahui oleh pengajar seperti emosional,
kecerdasan, sosial dan bahasa dapat dikembangkan kearah yang lebih baik lagi.
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri dari mahluk hidup. Setiap
yang bernyawa akan mengalami hal itu. Mahluk hidup akan tumbuh dewasa bila
pertumbuhan dan perkembangannya dapat berjalan dengan selaras dan seimbang baik
secara fisik maupun mentalnya.
Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah, termasuk pendidikan agama
islam di sekolah-sekolah dan madrasah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang
paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan,
banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh anak didik.
Dilihat dari segi kepentingannya, pendidikan dapat dilihat dari dua bagian, pertama
pendidikan dari segi kepentingan individual, dan kedua pendidikan dari segi
kepentingan masyarakat. Dari segi kepentingan individual, pendidikan di samping
harus memperhatikan perbedaan bakat, kemampuan, kecenderungan dan lainnya yang
dimiliki anak, juga harus dapat membantu individu dalam mengekspresikan dan
4.3 Dewasa(Adult)
Menurut Elizabeth B. Hurlock dalam (Yudrik Jahja, 2009:246) membagi
masadewasa menjadi tiga bagian yaitu:
Masa dewasa awal (Masa Dewasa Dini/ Young Adult)
Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau kata adultus yang
berarti telah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi
dewasa. Hurlock (1991) mengatakan bahwa masa dewasa awal dimulai pada umur 18
tahun 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai
berkurangnya kemampuan reproduktif.
Masa dewasa awal adalah masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif
yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode
isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai,
kreativitas, dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru
Masa Dewasa Madya (Middle Adulthood)
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur 40 sampai 60 tahun. Ciri-
cirinya yang menyangkut pribadi dan sosial yaitu: masa dewasa madya merupakan
masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku
masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri
jasmani dan perilaku yang baru. Perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan