Anda di halaman 1dari 261

SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN MELALUI TEKNIK

MEMBACA SCANNING (MEMBACA MEMINDAI) PADA


SISWA KELAS V SD NEGERI 4 PEKUTATAN JEMBRANA

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

OLEH :

I Gede Danu Eka Setiawan


NPM. 10.8.03.51.31.1.5.2902

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2014


PERSETUJUAN PEMBIMBING

SKRIPSI INI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN GUNA


MENCAPAI GELAR SARJANA PENDIDIKAN PROGRAM S1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

MENYETUJUI,

PEMBIMBING I, PEMBIMBING II,

Dra. Ni Luh Sukanadi, M.Hum.


Dra. A.A Rai Laksmi, M.Hum.
NIP. 19610101 198703 2 002
NIP. 19590225 198703 2 001

i
TIM PENGUJI

UJIAN SKRIPSI SARJANA PENDIDIKAN PROGRAM S1 PROGRAM


STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

PENGUJI UTAMA,

Dra. Ni Kt. Pola Rustini, M.Hum.

NIP. 19550422 198503 2 001

PENGUJI I, PENGUJI II,


Dra. Ni Luh Sukanadi, M.Hum.
Dra. A.A Rai Laksmi, M.Hum.
NIP. 19610101 198703 2 002
NIP. 19590225 198703 2 001

ii
LEMBAR PENGESAHAN

DITERIMA OLEH PANITIA UJIAN SKRIPSI SARJANA PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

HARI :

TANGGAL

MENGESAHKAN,

KETUA, SEKRETARIS,
Prof. Dr. Wayan Maba
Dra, Ni Luh Sukanadi, M.Hum.
NIP. 19581231 198303 1 032
NIP. 19610101 198703 2 002

iii
KATA PERSEMBAHAN

SKRIPSI INI SAYA PERSEMBAHKAN KEPADA


KEDUA ORANG TUA ATAS DOA, MOTIVASI
DAN DUKUNGAN YANG MENGALIR TIADA
HENTI. ADIK-ADIK, SAHABAT, ORANG
TERCINTA YANG SELALU MEMBERIKAN
MOTIVASI DAN DUKUNGAN DEMI
KESUKSESAN SAYA. DAN TEMAN-TEMAN
SEPERJUANGAN ATAS MOTIVASI YANG
BEGITU BESAR, SERTA DOSEN-DOSEN
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA ATAS DEDIKASINYA
MEMBIMBING TANPA KENAL LELAH.
iv
MOTTO
SUKSES TIDAK ADA YANG
GRATIS, HARUS DIBELI
DENGAN PERJUANGAN DAN
PENGORBANAN.
v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang sudah
melimpahkan segala karunia dan memberikan kekuatan lahir

dan batin, sehingga penulisPeningkatan Kemampuanskripsi yan

Memahami Isi Bacaan Melalui Teknik Membaca Scanning pada siswa kelas V

SDN 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan tepat waktu.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyususan skripsi ini, baik secara teknis, materi, maupun
penyajiannya masih belum begitu sempurna. Walaupun demikian, penulis mengharapkan semoga
tulisan yang sederhana ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat kepada para pembaca.

Skripsi ini dapat terwujud berkat adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan yang baik ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah mendukung skripsi ini, yaitu :

Dr. Drs. I Made Sukemerta, M.Pd, Rektor Universitas Mahasaraswati Denpasar, atas fasilitas yang
diberikan selama penulis menjadi mahasiswa.

Bapak Prof. Dr. Wayan Maba, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Mahasaraswati Denpasar, yang banyak memberikan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.

Ibu Dra. Ni Luh Sukanadi, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, yang telah memberikan motivasi selama penulis melaksanakan penyusunan skripsi ini.

Ibu Dra. Ni Luh Sukanadi, M.Hum., selaku Pembimbing I, yang telah tekun memberikan petunjuk,
arahan, bimbingan serta nasehat selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

Ibu Dra. Anak Agung Rai Laksmi, M.Hum., selaku Pembimbing II, yang telah memberikan
petunjuk dan bimbingan dengan penuh kesabaran dalam penyusunan skripsi ini.

vi

Bapak dan Ibu dosen yang mengajar di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

vi
Universitas Mahasaraswati Denpasar, atas ilmu yang telah diberikan

selama penulis menjadi mahasiswa.

Bapak Kepala Sekolah SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana, yang telah memberikan


ijin mengadakan penelitian di kelas V.

Orang tua yang selalu memberikan dukungan doa dan semangat ketika penulis
menghadapi kendala dalam penyusunan skripsi ini.

Rekan-rekan mahasiswa lainnya yang selalu memberikan dukungan moral dan


materiil ketika penulis menghadapi kendala dalam

penyusunan skripsi ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kepada pembaca


yang budiman agar memberikan kritik, saran, pendapat, dan penyempurnaan
segala kekurangan skripsi ini.

Denpasar, Agustus 2014

Penulis,
vii
DAFTAR ISI

Isi Halaman JUDUL

PERSETUJUAN PEMBIMBING...i TIM


PENGUJI...........ii LEMBAR
PENGESAHAN....iii KATA
PERSEMBAHAN.........iv
MOTTO..........v KATA
PENGANTAR.......vi DAFTAR
ISI.. viii

DAFTAR TABEL.
x
DAFTAR GAMBAR.
xii
DAFTAR GRAFIK.......xiii
ABSTRAK..
xiv
BAB I, PENDAHULUAN

1.1
Latar Belakang...
1
1.2
Rumusan masalah...
5
1.3
Tujuan Penelitian
5
1.4
Ruang Lingkup Penelitian..
6

Manfaat penelitian..

Asumsi

BAB II, LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Membaca..........

2.2 Tujuan Membaca


11

Aspek-aspek Membaca...16

Jenis-jenis Membaca..19
Ragam Membaca27

2.6 Membaca Scanning.


28
2.7
Karakteristik Membaca Scanning....
29
2.8
Langkah-langkah Membaca Scanning.
30
2.9
Keunggulan dan Kelemahan Teknik Membaca Scanning......
31

viii
Isi

Halaman
BAB III, METODE PENELITIAN

3.1
Jenis Penelitian...
33
3.2
Subjek, Objek, Tempat Penelitian..
34
3.3
Rancangan Penelitian.
34
3.4
Prosedur Penelitian.
38
3.5
Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ..
41
3.6
Analisis Data...
45

BAB IV, PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

Hasil Penelitian...47

Refleksi Awal...47

Siklus I.51

Siklus II....56

Siklus III..62

Rekapitulasi Hasil Penelitian68

4.3 Pembahasan
69

BAB V, PENUTUP

Simpulan.72

Saran-saran. 75

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Skenario pembelajaran yang digunakan dalam penelitian

Siklus I.. 39

02. Kriteria penilaian dalam membaca scanning 42

Pedoman Konversi Norma Absolute44 Skla

Predikat Nilai Standar.45

Nilai Tes Awal tentang Kemampuan memahami Isi

Bacaan Pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan

Jembrana Tahun Pelajaran 2013/201449..

Analisis Data Hasil Tes Awal tentang Kemampuan Memahami Isi Bacaan Pada Siswa Kelas V SD
Negeri

4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/201450

Skenario pembelajaran yang digunakan dalam penelitian

Siklus I.52

Data Tes Siklus I Peningkatan Kemampuan Membaca

melalui Teknik Scanning Pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran

2013/2014.... 54

Analisis Data Hasil Tes Siklus I tentang Kemampuan memahami Isi Bacaan Melalui Teknik
Scanning pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran

2013/2014..... 55

Skenario pembelajaran yang digunakan dalam penelitian

Siklus II
58

Data Tes Siklus II Peningkatan Kemampuan Membaca melalui Teknik Scanning Pada Siswa Kelas
V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran

2013/2014 59
x
Tabel Halaman

Analisis Data Hasil Tes Siklus II tentang Kemampuan memahami Isi Bacaan Melalui
Teknik Scanning pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun
Pelajaran

2013/2014. 60

Skenario pembelajaran yang digunakan dalam penelitian

Siklus III..63

Data Tes Siklus III Peningkatan Kemampuan Membaca melalui Teknik Scanning
Pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran

2013/2014.... 65

Analisis Data Hasil Tes Siklus III tentang Kemampuan memahami Isi Bacaan Melalui
Teknik Scanning pada

Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun

Pelajaran

2013/2014. 66

Rekapitulasi Hasil Tes Awal, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III Tentang Kemampuan
memahami Isi Bacaan Melalui Teknik Scanning pada Siswa Kelas V SD Negeri 4
Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran

2013/2014 68
xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt


Lewin.. 36
xii
DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

Grafik tentang Kemampuan Membaca melalui Teknik Scanning Siswa kelas V SD Negeri 4
Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014 pada Tes Awal,

Siklus I, Siklus II, dan Siklus71 III


xiii
ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN MELALUI


TEKNIK MEMBACA SCANNING (MEMBACA MEMINDAI) PADA SISWA
KELAS V SD NEGERI 4 PEKUTATAN JEMBRANA TAHUN PELAJARAN

2013/2014.

Oleh : I Gede Danu Eka Setiawan


NPM : 10.8.03.03.51.31.15.2902
Tebal : XV, 75 halaman
Tahun : 2014

Dari hasil pengamatan di kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana, ternyata


kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan masih kurang, serta siswa
kesulitan untuk menentukan ide pokok atau gagasan utama suatu bacaan. Hal ini
juga didukung oleh hasil tes awal siswa dalam memahami isi satu bacaan masih
rendah yaitu 62, sementara target yang ditetapkan adalah 76 sesuai dengan kriteria
ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditetapkan di kelas V. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, dipilih teknik membaca scanning.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah (1) apakah melalui teknik scanning dapat meningkatkan kemampuan
memahami isi bacaan pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana tahun
pelajaran 2013/2014?, (2) bagaimanakah langkah-langkah teknik scanning agar
dapat meningkatkan kemampuan memahami isi bacaan pada siswa kelas V SD
Negeri 4 Pekutatan Jembrana tahun pelajaran 2013/2014?. Adapun tujuan khusus
dari penelitian ini adalah (1) mendapatkan data yang valid tentang kemampuan
memahami isi bacaan melalui teknik membaca scanning pada siswa kelas V SD
Negeri 4 Pekutatan Jembrana tahun pelajaran 2013/2014. (2) menemukan
langkah-langkah teknik membaca scanning yang tepat dalam pembelajaran
membaca. Ruang lingkup dari penelitian ini adalah (1) peningkatan kemampuan
memahami isi bacaan melalui teknik scanning pada siswa kelas V SD Negeri 4
Pekutatan Jembrana tahun pelajaran 2013/2014 dan (2) langkah-langkah teknik
membaca scanning, yang tepat dalam pembelajaran membaca.

Dalam Penelitian ini, teori-teori yang dipakai sebagai acuan adalah (1) pengertian
membaca, (2) tujuan membaca, (3) aspek-aspek membaca, (4) jenis-jenis
membaca, (5) ragam membaca, (6) pengertian membaca scanning, (7)
karakteristik membaca scanning, (8) langkah-langkah membaca scanning, dan (9)
keunggulan dan kelemahan teknik membaca scanning.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun
Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 25 orang terdiri dari 9 orang siswa
perempuan dan 16 orang siswa laki-laki. Objek penelitian ini adalah peningkatan
kemampuan memahami isi bacaan melalui teknik membaca scanning pada siswa
kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana tahun pelajaran 2013/2014. Tempat
penelitian dilaksanakan di SD Negeri 4 Pekutatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Rancangan penelitian tindakan kelas ini
dilakukan dalam 3 siklus. Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa siklus yang
masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi
xiv
evaluasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah (1)
obsevasi dan (2) tes. Pengolahan data ini digunakan metode deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian kemampuan memahami isi bacaan meningkat melalui penerapan


teknik membaca scanning pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana
Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat nilai rata-rata dari pra siklus (tes
awal) adalah 62, kemudian meningkat menjadi 66 pada siklus I, menjadi 73 pada
siklus II, dan meningkat lagi menjadi 82 pada siklus III.

Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan yang dapat diambil adalah penerapan
teknik scanning dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami isi
bacaan serta berdampak positif bagi siswa. Melihat hasil penelitian yang
menggambarkan kemampuan memahami isi bacaan pada siswa kelas V SD Negeri
4 Pekutatan Jembrana meningkat, disarankan agar guru hendaknya menerapkan
teknik membaca scanning dalam memahami materi lainnya.

Kata Kunci : Memahami isi bacaan, teknik membaca scanning.


xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Membaca merupakan suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang
ditulis. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah, terdapat
pembelajaran membaca yang menuntut siswa untuk memahami berbagai wacana,
baik sastra maupun non sastra. Selain dalam pembelajaran membaca, juga terdapat
pembelajaran menyimak, berbicara, dan menulis. Keterampilan membacalah yang
sangat dibutuhkan untuk memahami isi wacana (sebuah wacana) dari pada ketiga
keterampilan lain. Tarigan (1985:7) menyatakan bahwa membaca adalah suatu
proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan
yang disampaikan oleh penulis, pembaca tidak hanya memahami makna harfiah
kata per kata tetapi juga pembaca harus memahami makna secara global dari
pesan tersebut. Dengan demikian, untuk memahami makna secara keseluruhan
pesan tersebut, pembaca memerlukan strategi atau cara belajar yang tepat.

Pengajaran yang baik meliputi mengajarkan siswa bagaimana belajar, bagaimana


mengingat, bagaimana berpikir dan bagaimana memotivasi diri mereka sendiri,
pengajaran strategi belajar berdasarkan pada dalil bahwa keberhasilan siswa
sebagian besar bergantung pada kemahiran untuk belajar mandiri dan memonitor
belajar mereka sendiri. Hal inilah yang menjadikan strategi belajar mutlak
diajarkan kepada siswa sendiri dimulai dari sekolah dasar dan terus belajar sampai
sekolah menengah dan pendidikan tinggi. Hal lain yang dianggap penting

1
2

dalam mengajarkan strategi belajar adalah alur pemikiran Arends (dalam Trianto,
2003: 143), yang memikirkan kelemahan guru dalam tugas mengajarkan siswa
bagaimana belajar sebagai tujuan pendidikan.

Strategi pembelajaran merupakan siasat guru dalam mengefektifkan,


mengefisienkan, serta mengoptimalkan fungsi dan interaksi antar siswa dengan
komponen pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pengajaran. Dihubungkan dengan belajar-mengajar, strategi dapat diartikan
sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan
belajar-mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Strategi belajar
mengacu pada prilaku dan proses-proses berpikir yang digunakan oleh siswa yang
mempengaruhi materi yang dipelajari, termasuk proses memori dan metakognitif.
Selanjutnya Pressley (dalam Trianto, 2003: 144) mengatakan, bahwa strategi
belajar adalah operator-operator kognitif yang meliputi proses-proses yang secara
langsung terlibat dalam menyelesaikan tugas (belajar).

Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia merupakan bagian dari program


pengajaran bahasa yang memiliki peran penting dalam meningkatkan kemampuan
peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar,
baik secara lisan maupun secara tertulis. Bahasa memiliki peran sentral dalam
pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi. Didalam
hubungan ini bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita
bisa membina dan mengembangkan kebudayaan Nasional sedemikian rupa
sehingga memiliki ciri-ciri dan identitas yang dapat membedakan dari kebudayaan
daerah. Pada waktu yang sama bahasa Indonesia kita pergunakan sebagai alat
untuk menyatakan nilai-nilai sosial budaya nasional kita (Badudu, 1979:8).
3

Menyadari pentingya fungsi bahasa Indonesia dengan ruang lingkupnya yang luas,
maka pembinanan dan pngembangan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah
kebahasaan yang berlaku dapat tercapai dengan baik. Dalam usaha pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia dikembangkan kemampuan menggunakan
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan
keterampilan menulis. Dari keempat keterampilan tersebut saling berkaitan dan
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Terkait dengan keterampilan
tersebut, penulis mencoba untuk meneliti dan menindak lanjuti mengenai
keterampilan membaca, dimana membaca merupakan serangkaian kegiatan
pikiran yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk memahami makna suatu
keterangan yang disajikan kepada indra penglihatan dalam bentuk lambang huruf
dan lambang lainnya. Dalam membaca selain mengerti makna setiap kata atau
kalimat, juga harus dapat memahami isi bacaan tersebut. Membaca bukanlah
proses datangnya secara otomatis, oleh karena itu kegiatan membaca dapat
dilakukan dengan latihan-latihan atau praktek-praktek membaca.

Mengingat keterampilan membaca merupakan salah satu butir pembelajaran yang


telah tertuang dalam mata pelajaran sastra Indonesia yang memegang peran sangat
penting dalam pembelajaran, maka di sekolah dalam keterampilan membaca,
terutama dalam memahami isi bacaan.

Di Sekolah Dasar keterampilan membaca harus dimiliki oleh setiap siswa, karena
sering juga ditemukan banyak siswa bermasalah dalam membaca khususnya
dalam menguasai teks bacaan. Berdasarkan hal tersebut, banyak orang setuju
bahwa ini merupakan tanggung jawab utama sekolah untuk membantu setiap
siswa menjadi pembaca yang aktif. Untuk itu perlu ditekankan bahwa
4

tujuan dari pengajaran bahasa Indonesia seharusnya mengembangkan kompetensi membaca.

Lebih lanjut, siswa harus memiliki beberapa tujuan dalam membaca. Menurut Badrawi (dalam
Jawini, 2012: 4) dalam proses belajar mengajar, siswa tidak perlu membaca teks atau buku bacaan
dengan keras, tetapi teks tersebut ditekankan pada tujuan membaca itu sendiri, misalnya
menemukan fakta-fakta, ide-ide, dan kejadian-kejadian yang menyenangkan. Searah dengan tujuan
tersebut, ada beberapa hal yang harus dipenuhi, yaitu : (a) untuk menemukan informasi tertentu, (b)
untuk menemukan gambaran amumisi teks, (c) untuk menemukan ide pokok yang tidak tertulis, (d)
untuk menemukan ide pokok yang tersurat, (e) untuk menemukan informasi yang tidak tertulis, (f)
untuk menemukan informasi yang tersurat, (g) untuk menemukan makna kata, frase, dan kalimat
yang berdasarkan konteks, dan (h) untuk kesenangan.

Namun kenyataannya, dari hasil pengamatan peneliti di kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana,
ternyata kemampuan siswa dalam memahami isi suatu bacaan masih kurang. Hal ini juga didukung
oleh hasil tes awal siswa dalam memahami isi suatu bacaan masih rendah yaitu 62, sementara target
yang ditetapkan adalah 76 sesuai dengan kriteria ketuntasan minimum (KKM), yang ditetapkan di
kelas V.

Berdasarkan paparan di atas, peneliti tertarik mengangkat permasalahan di kelas V SDN 4


Pekutatan Jembrana dalam satu penelitian tindakan kelas dengan

judul Peningkatan Kemampuan Memahami Is

Scanning pada siswa kelas V SDN 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran

2013/2014.
5

1.2 Rumasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

Apakah melalui teknik scanning dapat meningkatkan kemampuan memahami isi


bacaan pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana tahun pelajaran
2013/2014?

Bagaimanakah langkah-langkah teknik scanning agar dapat meningkatkan


kemampuan memahami isi bacaan pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan
Jembrana tahun pelajaran 2013/2014?

Tujuan Penelitian

Dari penelitian ini adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis. Tujuan-tujuan
ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus :

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan Umum dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Untuk memberikan sumbangan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan


memahami isi bacaan pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana
melalui teknik membaca scanning yang dapat bermanfaat bagi sekolah, guru dan
siswa.

Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menemukan pikiran utama,


menemukan informasi rinci, menemukan konteks, dan menemukan makna kata
yang terdapat dalam satu bacaan/teks.
6

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Mendapatkan data yang valid tentang kemampuan memahami isi bacaan melalui
teknik membaca scanning pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana
tahun pelajaran 2013/2014.

Menemukan langkah-langkah teknik membaca scanning yang tepat dalam


pembelajaran membaca.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah : (1) peningkatan kemampuan memahami
isi bacaan melalui teknik scanning pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan
Jembrana tahun pelajaran 2013/2014 dan (2) langkah-langkah teknik membaca
scanning, yang tepat dalam pembelajaran membaca.

1.5 Manfaat Penelitian

Setiap usaha tentu mempunyai manfaat yang ingin dicapai, beberapa komponen
manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat menambah wawasan dan


memperkuat ilmu pengetahuan khususnya dalam membaca.

Hasil penelitian ini nantinya dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam


melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar bisa berjalan efektif dan efisien.
7

Manfaat Praktis

Bagi Guru

Guru yang terlibat penelitian ini akan memperoleh pengalaman langsung dalam
meningkatkan kemampuan memahami isi bacaan melalui teknik membaca
scanning.

Guru yang terlibat dalam penelitian ini, dapat menggunakan teknik membaca
scanning sebagai masukan dan berguna untuk menambah pengetahuan dalam
mengajar membaca.

Bagi Siswa

Membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan memahami isi bacaan melalui


teknik membaca scanning, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan menjadi
lebih bermanfaat.

Siswa yang terlibat dalam penelitian ini akan memperoleh pengalaman langsung
dalam belajar meningkatkan kemampuan memahami sebuah bacaan melalui
teknik membaca scanning sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih
baik.

Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dalam memperbaiki kualitas
pembelajaran.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan yang positif dalam upaya
meningkatkan mutu suatu pendidikan.

Bagi Peneliti

Dapat mengaplikasikan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah diberikan


dalam perkuliahan.
8

Dapat memberikan pengalaman dalam melakukan penelitian serta memberikan


pengalaman dalam proses belajar mengajar.

Asumsi

Asumsi adalah anggapan dasar tentang suatu masalah yang sudah mengandung
kebenaran tanpa perlu dibuktikan kebenarannya. Dalam penelitian ini (Arikunto
dalam Jawini, 2012: 3). Penulis berasumsi bahwa:

Siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana mampu memahami suatu isi


bacaan melalui teknik membaca scanning.

Setiap siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana telah mendapatkan


pelajaran Bahasa Indonesia tentang memahami isi bacaan.

Guru bidang studi/bahasa Indonesia di tingkat SD dalam mengajar berpedoman


pada kurikulum KTSP.

Guru yang mengajarkan bahasa Indonesia di tempat penelitian mempunyai


kewenangan yang sama dalam mengejar.

Sarana penunjang pembelajar bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 4 Pekutatan


Jembrana belum memadai karena perpustakaan disekolah bukunya belum
lengkap.

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam usaha menunjang penggarapan penelitian ini, maka dipandang perlu


mempelajari sejumlah acuan yang erat kaitannya dengan pokok permasalahan
yang akan dibahas. Senada dengan pernyataan tersebut dapat
9

dikatakan bahwa penelitian yang baik tentunya penelitian yang didasarkan atas
suatu teori.

Penyajian teori sebagai landasan untuk melangkah tentu saja terbatas pada
jangkauan penelitian yang dibicarakan dalam memecahkan masalah yang
dihadapi. Dalam penelitian ini teori-teori yang akan dimaksudkan adalah yang
berkaitan dengan: (1) pengertian membaca, (2) tujuan membaca, (3) aspek-aspek
membaca, (4) jenis-jenis membaca, (5) ragam membaca, (6) pengertian membaca
scanning, (7) karakteristik membaca scanning, (8) langkah-langkah membaca
scanning, dan (9) keunggulan dan kelemahan teknik membaca scanning. Untuk
lebih jelas akan diuraikan secara terperinci sebagai berikut.

2.1 Pengertian Membaca

Kegiatan membaca sangat penting dalam memperoleh informasi karena dengan


membaca orang akan mendapat berbagai macam pengetahuan. Bahkan sering
diantara kita mendengar ungkapan yang menyatakan bahwa membaca merupakan
jembatan untuk mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya. Mengingat
demikian pentingnya peranan membaca, maka penulis akan mengemukakan
beberapa pendapat dari para ahli bahasa Indonesia mengenai pengertian membaca.
Dalam kamus bahasa Indonesia dijelaskan membaca adalah melihat serta
memahami isi dari apa yang ditulis, baik dengan melisankan (mengucapkan)
maupun hanya dalam hati (Haster dalam Jawini, 2012: 8).

Menurut Santosa (2003:63), pada hakikatnya aktivitas membaca terdiri dari dua
bagian, yaitu membaca sebagai proses dan membaca sebagai produk. Membaca
sebagai proses mengacu pada aktivitas fisik dan mental. Sedangkan
10

membaca sebagai produk mengacu pada konsekuensi dari aktivitas yang


dilakukan pada saat membaca.

Menurut Hodgson (dalam Tarigan, 1985:7) membaca adalah suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis. Suatu
proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan
terlihat pada suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual
akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan
tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak
terlaksana dengan baik.

Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian dan pembacaan
sandi (a recording and decoding process), dengan berbicara dan menulis yang
justru melibatkan penyandian (encoding). Sebuah aspek pembacaan sandi
(decoding) ialah menghubungkan kata-kata tulis dengan makna bahasa lisan yang
mencakup perubahan tulisan menjadi bunyi yang bermakna (Tarigan, 1985: 9).

Bahkan ada pula beberapa penulis yang seolah-olah beranggapan bahwa membaca
adalah suatu kemampuan untuk melihat lambang-lambang tertulis serta mengubah
lambang tertulis tersebut melalui fonik (phonics) menuju membaca lisan. Phonics
adalah suatu metode pengajaran membaca, ucapan, ejaan, berdasarkan fonetik
terhadap ejaan bahasa. Membaca dapat pula dianggap sebagai suatu proses untuk
memahami isi bacaan yang tersirat di dalam kata-kata yang tertulis (Tarigan,
1985: 9).
11

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses
kegiatan memahami lambang, simbol-simbol, sandi, atau kode berupa tulisan ke
dalam wujud makna sehingga memperoleh pesan atau informasi sesuai dengan
yang disampaikan oleh penulis. Membaca membutuhkan keterampilan dan
pembiasaan, banyak orang-orang yang rajin membaca akan tetapi dia tidak
menemukan apa-apa dari bacaannya. Membaca membutuhkan konsentrasi,
penguasaan kata-kata dan kecepatan membaca, membaca tidak dapat dilakukan
dengan aktivitas lain, seperti membaca sambil menulis, mendengarkan, bercakap-
cakap, dan lain-lain. Salah satu aktivitas ini akan mengganggu kegiatan membaca.

Melalui kepandaian membaca orang tidak perlu tergantung pada orang lain, sebab
buku-buku memberi kesempatan untuk belajar sendiri, surat kabar, majalah, dan
lain-lainnya dapat menambah pengetahuan.

2.2 Tujuan Membaca

Menurut Santosa (2003:6.3) tujuan setiap pembaca adalah memahami bacaan


yang dibacanya. Dengan demikian, pemahaman merupakan faktor yang amat
penting dalam membaca. Pemahaman terhadap bacaan dapat dipandang sebagai
suatu proses yang bergulir terus menerus, dan berkelanjutan.

Adapun tujuan pembelajaran membaca menurut Santosa (2003 : 6.4), yaitu :

Menikmati keindahan yang terkandung dalam bacaan.

Membaca bersuara untuk memberikan kesempatan kepada siswa menikmati


bacaan.
12

Menggunakan strategi tertentu untuk memahami bacaan.

Menggali simpanan atau skemata siswa tentang suatu topik.

Menghubungkan pengetahuan baru dengan skemata siswa.

Mencari informasi untuk pembuatan laporan yang akan disampaikan dengan lisan
ataupun tulis.

Melakukan penguatan atau penolakan terhadap ramalan-ramalan yang dibuat oleh


siswa sebelum melakukan perbuatan membaca.

Meberikan kesmpatan kepada siswa melakukan eksperimentasi untuk meneliti


suatu yang dipaparkan dalam sebuah bacaan.

Mempelajari struktur bacaan.

Menjawab pertanyaan khusus yang dikembangkan oleh guru atau sengaja


diberikan oleh penulis bacaan.

Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi,
mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna arti (meaning) erat sekali
berhubungan dengan maksud tujuan atau intensif dalam membaca. Untuk lebih
jelasnya diuraikan tujuan membaca sebagai berikut :

Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for


detail or facts). Di dalam membaca untuk memperoleh rincian atau menemukan
atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh sang tokoh. Apa-
apa yang telah dibuat oleh sang tokoh, apa yang terjadi pada khusus, atau untuk
memecahkan masalah-masalah yang dibuat oleh sang tokoh.

Membaca untuk memperoleh ide-ide (reading for main ideas). Di dalam membaca
untuk memperoleh ide-ide membaca adalah
13

mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik,
masalah apa yang terjadi dalam cerita, apa-apa yang dipelajari atau yang
dialami sang tokoh dan merangkum hal-hal yang dilakukan oleh sang
tokoh untuk mencapai tujuannya.

Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan organisasi cerita (reading


for sequence or organization). Membaca bertujuan untuk menemukan atau
mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita, apa yang terjadi
pada bagian pertama, kedua, ketiga dan selanjutnya. Setiap tahap dibuat
untuk memecahkan suatu masalah, dengan adegan-adegan dan kejadian-
kejadian buat dramatisasi.

Membaca untuk menyimpulkan atau membaca inferensi (reading for


inference). Membaca untuk menyimpulkan adalah membaca untuk
menentukan serta mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti cara
mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh pengarang kepada para
pembaca, mengapa para tokoh yang membuat mereka berhasil atau gagal.

Membaca untuk mengelompokkan (reading to classify, juga disebut


membaca untuk mengklasifikasikan. Maksudnya adalah membaca untuk
menemukan serta memahami apa-apa yang tidak bisa, tidak wajar,
mengenai seseorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau apakah itu
benar atau tidak.

Membaca untuk menilai atau membaca mengevaluasi (reading to


evaluate). Pengertian yang terkandung dalam membaca untuk menilai atau
membaca mengevaluasi (reading to evaluate) adalah membaca
14

menemukan apakah sang tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-ukuran


tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti yang diperbuat oleh sang tokoh atau
bekerja seperti cara sang tokoh bekerja dalam cerita.

Membaca untuk membandingkan atau mempertentangkan (reading to compare or


contrast) adalah membaca untuk menemukan bagaimana caranya sang tokoh
berubah, bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita kenal, bagaimana
dua cerita mempunyai

persamaan, bagaimana sang tokoh menyerupai pembaca.

Di samping itu tujuan membaca yang telah diuraikan di atas, ada beberapa tujuan
membaca secara umum yang meliputi sebagai berikut :

Membaca untuk mendapatkan sesuatu yang bersifat praktis, misalnya ; cara


membuat masakan, cara membuat topi, dan sebagainya.

Membaca untuk memperkuat nila-nilai kepribadian atau keyakinan.

Mengganti pengalaman estetika yang sudah usang, misalnya membaca untuk


mendapatkan sensi baru melalui penikmatan bahasa bacaan (novel, cerita, roman,
dan sebagainya).

Membaca untuk menghindarkan diri dari kesulitan dan ketakutan (Nurhadi, 1991 :
136).

Seperti yang telah dikemukakan di atas, pada hakikatnya tujuan membaca adalah
modal utama membaca. Tujuan yang jelas akan memberikan motivasi intrinsik
yang besar bagi seseorang. Seseorang yang sadar sepenuhnya akan tujuan
membaca mengarahkan sasaran berpikir kritis dalam mengolah bahan bacaan
sehingga memperoleh kepuasan dalam membaca.
15

Tujuan khusus membaca untuk melengkapi tujuan umum di atas adalah

sebagai berikut :

Membaca untuk menemukan informasi faktual.

Membaca untuk memperoleh keterangan tentang suatu yang khusus dan bersifat
problematik bagi pembaca.

Membaca untuk memberikan penilaian terhadap karya tulis seseorang.

Membaca untuk memperoleh kenikmatan emosi semata.

Membaca hanya untuk mengisi waktu luang saja (Nurhadi, 1991:137). Tujuan
membaca dalam mengembangkan serta meningkatkan

keterampilan membaca yaitu :

Memperluas pengalaman sehingga akan mempermudah memahami keadaan dan


seluk beluk kebudayaan.

Mengajarkan bunyi-bunyi (bahasa) dan makna-makna baru.

Mengajarkan hubungan bunyi bahasa dan lambang atau simbol.

Memahami struktur-struktur kalimat.

Mengajarkan keterampilan-keterampilan pemahaman (comprehension

skills). Untuk meningkatkan kecepatan dalam membaca

(Tarigan, 1984:15).

2.3 Aspek-aspek Membaca

Menurut Santosa (2003: 6.3) proses membaca sangat kompleks dan rumit karena
melibatkan beberapa aktivitas, baik berupa kegiatan fisik maupun kegiatan
mental. Proses membaca terdiri dari beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut
meliputi :
16

Aspek sensori, yaitu kemampuan untuk memahami simbol-simbol tertulis.

Aspek-aspek perseptual, kemampuan untuk menginterpretasikan apa yang dilihat


sebagai simbol.

Aspek skemata, yaitu kemampuan menghubungkan informasi tertulis dengan


struktur pengetahuan yang telah ada.

Aspek berpikir, yaitu kemampuan membuat inferensi dan evaluasi dari materi
yang dipelajari.

Aspek efektif, yaitu aspek yang berkenaan dengan minat pembaca yang
berpengaruh terhadap kegiatan membaca.

Interaksi antara kelima aspek tersebut secara harmonis akan menghasilkan


pemahaman membaca yang baik, yakni terciptanya komunikasi yang baik antara
penulis dengan pembaca.

Setiap guru bahasa perlu menyadari serta memahami bahwa membaca adalah
suatu keterampilan yang kompleks dan rumit karena mencakup atau melibatkan
serangkaian keterampilan-keterampilan yang lebih kecil. Terkait dengan hal itu,
Broughton (dalam Tarigan, 1985: 10) menyatakan bahwa ada tiga komponen yang
perlu diperhatikan dalam keterampilan membaca. Komponen yang dimaksud
sebagai berikut :

Pengenalan terhadap aksara serta tanda baca. Keterampilam tahap ini merupakan
suatu kemampuan untuk mengenal bentuk-bentuk yang sesuaikan dengan kode
yang berupa gambar-gambar atas suatu lembaran, lengkungan, garis, titik-titik,
dalam hubungan yang berpola teratur rapi.
17

Korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur linguistik formal.


Keterampilan kedua ini merupakan suatu kemampuan untuk menghubungkan
tanda-tanda hitam di atas kertas dengan bahasa. Tidak mungkin belajar membaca
tanpa kemampuan belajar memperoleh serta memahami bahasa. Hubungan itu
jelas sekali terlihat antara unsur-unsur dari pola tersebut dan unsur bahasa yang
formal.

Hubungan antara aksara, tanda baca, serta unsur linguistik dengan makna atau
meaning. Keterampilan ketiga ini mencakup keseluruhan keterampilan membaca,
pada hakikatnya merupakan keterampilan intelektual. Ini merupakan kemampuan
atau abilitas untuk menghubungkan tanda-tanda dikertas dengan bahasa yang
formal, yaitu kata-kata atau bunyi, dengan makna yang dilambangkan oleh

kata-kata tersebut.

Sesuai dengan pandangan tersebut, Broughton (dalam Tarigan, 1985:12)


membedakan keterampilan atas dua aspek penting. Kedua aspek tersebut sebagai
berikut.

Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap


berada pada urutan yang lebih rendah. Aspek ini mencakup;

pengenalan bentuk huruf, (b) pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem, kata,


frasa, klausa, kalimat, dan lain-lain), (c) pengenalan hubungan/korespondensi pola
ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan bahan tertulis), dan (d) kecepatan
membaca bertaraf lambat.
18

Keterampilan yang bersifat pemahaman yang dapat dianggap berada pada urutan
yang lebih tinggi. Aspek ini mencakup; (a) memahami pengertian sederhana
(leksikal, gramatikal, retorika), (b) memahami signifikasi atau makna (maksud
dan tujuan pengarang/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca), (c) evaluasi atau
penilaian (isi, bentuk), serta (d) kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah
disesuaikan dengan keadaan.

Selanjutnya menurut Broughton (dalam Tarigan, 1985: 12) bahwa untuk mencapai
tujuan yang terkandung dalam keterampilan mekanis (mecanikal skills), aktivitas
yang paling sesuai adalah membaca nyaring, membaca bersuara (atau reading
aloud; oral reading). Kemudian untuk keterampilan pemahaman (comprehension
skills), yang paling tepat adalah dengan membaca dalam hati, (client reading),
yang dapat dibagi sebagai berikut.

Membaca ekstensif (ekstensive reading). Membaca ekstensif ini mencakup; (a)


membaca survei (survey reading), (b) membaca sekilas (skimming), dan (c)
membaca dangkal (super ficial reading).

Membaca intensif (intensive reading). Membaca intensif ini mencakup; (a)


membaca telaah isi (content study reading), yang mencakup; membaca teliti
(close reading), membaca pemahaman (conprenhensive reading), membaca kritis
(critical reading), membaca ide (reading for ideas), dan (b) membaca telaah
bahasa (language study reading), yang mencakup; membaca bahasa asing (freign
language reading) dan membaca sastra (literatury reading).
19

Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan perhatian pada aspek keterampilan


membaca yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi. Hal itu
dilakukan karena penulis ingin mengetahui keterampilan dan tingkat pemahaman
siswa terhadap suatu bacaan keterampilan membaca yang dimaksud disini berupa
membaca pemahaman tepatnya membaca dalam hati dengan kategori mambaca
intensif, khususnya membaca telaah isi, yang mencakup; membaca teliti,
membaca pemahaman, membaca kritis, membaca ide. Keempat keterampilan
membaca telaah isi tersebut tidak dibedakan secara tegas dalam penelitian ini.
Artinya, pemahaman terhadap kualitas keterampilan membaca siswa dilakukan
dengan melihat kemampuan siswa menelaah isi bacaan yang mencakup keempat
keterampilan tersebut. Hal itu sejalan dengan pandangan Tarigan (1985:56) yang
mengatakan bahwa membaca telaah isi pada prinsipnya sama dengan membaca
pemahaman. Jenis membaca ini bisa digunakan untuk memahami standar-standar
atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, dan pola-pola fiksi.

2.4 Jenis-jenis Membaca

Adapun jenis-jenis membaca yang akan dibahas adalah beberapa saja dari banyak
jenis-jenis membaca yang ada. Berikut akan diuraikan diantaranya sebagai
berikut.

Membaca Dalam Hati

Membaca dalam hati adalah suatu kegiatan baca yang di tandai dengan
dari si pembaca. Membaca dalam hati
tidak terdengarnya bunyi atau ujaran
20

merupakan membaca untuk memahami isi bacaan dan mengerti apa yang tersirat
dalam bacaan. Membaca dalam hati ini hanya menggunakan ingatan visual (visual
memory) yang melibatkan pengaktifan, mata dan ingatan (Tarigan. 1985:30).

Harus disadari benar-benar bahwa keterampilan membaca merupakan kunci bagi


semua ilmu pengetahuan. Pada membaca dalam hati ini anak-anak mencapai
kecepatan dalam membaca, dalam pemahaman frase-frase, memperkaya,
keuntungan dalam hal keakraban dengan sastra yang baik.

Sebagian besar kegiatan membaca yang dilakukan masyarakat adalah kegiatan


membaca dalam hati. Membaca dalam hati ini jauh lebih ekonomis, dapat
dilakukan di segala tempat sebagai contoh, kita sering melihat orang membaca
dengan asiknya dalam bus, kereta api, di tempat tidur, dan lain-lain tanpa
mengganggu orang lain.

Dalam garis besarnya membaca dalam hati dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
membaca ekstensif dan membaca intensif (Tarigan, 1985:30). Untuk lebih
jelasnya, kedua hal tersebut akan diuraikan di bawah ini.

Membaca Ekstensif

Membaca ekstensif berarti membaca secara luas objeknya meliputi

sebanyak mungkin dalam waktu yang sesingkat mungkin. Pengertian atau


pemahaman yang bertaraf relatif rendah (Tarigan, 1985:31).

Tujuan dan tuntutan kegiatan membaca ekstensif adalah untuk memahami isi
bacaan yang penting dengan cepat dan dengan demikian membaca secara efisien
dapat terlaksana, contoh : orang yang membaca surat kabar.

2.4.1.2 Membaca Intensif


21

Membaca intensif adalah studi seksama, telaah teliti, dan penanganan terpirinci
yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek-pendek, kira-
kira dua sampai empat halaman setiap hari, latihan pola-pola kalimat, latihan
kosakata, dan diskusi umum yang merupakan bagian dari membaca intensif. Yang
termasuk ke dalam membaca intensif sebagai berikut.

Membaca Telaah Isi

Membaca telaah isi adalah suatu bacaan menuntut ketelitian, pemahaman,


kekritisan berpikir serta keterampilan menangkap ide-ide yang tersirat dalam
bacaan. Membaca telaah isi dapat dibagi mejadi beberapa yaitu :

Membaca Teliti adalah; suatu pemutaran atau pembalikan pendidikan yang


menyeluruh.

Membaca Pemahaman adalah; sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami


standar-standar dan norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulisan, pola-
pola fiksi.

Membaca Kritis adalah; sejenis membaca semua yang dilakukan secara bijaksana
penuh tenggang hati, mendalam, evaluastif dan bukan hanya mencari kesalahan.

Membaca Idea adalah; kegiatan membaca untuk mencari, memperoleh serta


memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.

Membaca Telaah Bahasa

Pada hakikatnya segala sesuatu, lebih-lebih yang konkrit atas bentuk isi, atau atas
jasmaniah dan rohaniah. Begitu pula dengan bacaan yang terdiri atas isi dan
bahasa. Membaca telaah bahasa mencakup :
22

Membaca Bahasa, tujuan utama membaca bahasa adalah memperbesar daya kata-
kata dan pengembangan kosakata.

Membaca Sastra, keindahan suatu karya sastra tercermin dari keserasian dan
keharmonian antara keindahan bentuk isi.

Membaca Nyaring

Membaca nyaring adalah suatu kegiatan yang ditandai dengan keluarnya

bunyi bacaan secara lengkap dengan menggunakan intonasi baca yang baik atau
aktivitas atau kegiatan untuk melatih siswa agar mereka lebih lancar membaca
dengan mengeluarkan suara dan membaca teknis ini dianggap sebagai kegiatan
membaca yang sangat mudah dan siapapun seolah-olah dapat melakukannya
(Tarigan, 1985: 22).

Membaca Literal

Membaca literal merupakan kegiatan membaca untuk mengenal dan

menangkap arti (meaning) yang tertera secara tersurat (eksplisit). Artinya yaitu
pembaca hanya berusaha menangkap informasi yang terletak secara literal
(reading the lines) dalam bacaan dan tidak berusaha menangkap makna yang lebih
dalam lagi, yakni makna-makna tersirat , baik pada tataran antar baris (by the
lines). Kemampuan membaca literal merupakan kemampuan membaca yang
paling rendah, karena selain membaca lebih banyak bersikap pasif juga tidak
melibatkan berpikir kritis. Dengan kata lain, ketika melakukan proses membaca,
sang pembaca hanya berusaha menerima berbagai hal yang tersurat dari kata-kata
yang dibacanya atau yang dikemukakan oleh pengarang (Harras, 1997: 223).

Membaca Pemahaman
23

Tarigan (1985 :56) menegaskan bahwa membaca telaah isi pada prinsipnya sama
dengan membaca pemahaman. Jenis membaca ini biasanya digunakan untuk
memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama
tulis, dan pola-pola fiksi. Terkait dengan jenis membaca pemahaman, Burhan
(1971:19) menjelaskan bahwa membaca pemahaman adalah suatu perbuatan yang
dilaksanakan berdasarkan kerjasama beberapa kemampuan yaitu mengamati,
memahami, dan sekaligus memikirkan isi bacaan. Dalam hal ini membaca
dilakukan tidak hanya membaca secara sekilas tanpa memperhitungkan
pemahaman terhadap isi bacaan. Supriyadi (dalam Saranata, 2012 :18)
menyatakan defenisi membaca pemahaman merupakan jenis bacaan yang
dilakukan tanpa menyuarakan apa yang dibaca dengan tujuan untuk keperluan
studi menambah pengetahuan dengan meperoleh informasi.

Dari beberapa pendapat di atas, secara singkat dapat disimpulkan bahwa membaca
pemahaman bertujuan memahami pesan yang disampaikan oleh penulis secara
tertulis. Keberadaan pengertian demikian menurut Nurhadi (1991:74) menunjukan
bahwa pemahaman adalah esensi kegiatan membaca. Wujud pemahaman itu
beraneka ragam. Dalam memahami isi wacana orang akan melakukan
interprestasi, evaluasi, dan apresiasi. Mengapresiasi adalah mengkaji secara
mendalam dan sunggguh-sungguh bacaan yang dihadapi. Misalnya dari segi
ejaan, kata-kata yang menyusun kalimat, keterkaitan antar kalimat yang menyusun
kalimat. Terkait dengan kegiatan interprestasi dan evaluasi, Tri Rama K.
(2005:193) menyatakan menginterprestasi adalah menafsirkan maksud yang ingin
disampaikan penulis melalui tulisanya. Menginterpretasi merupakan kegiatan
penafsiran yaitu mengira-ngira maksud bacaan. Sedangkan
24

mengevaluasi adalah memberikan penelian terhadap bacaan tersebut dari segi


kelayakannnya. Terkait dengan kegiatan mengapresiasi dalam membaca,
mengapresiasi adalah kegiatan yang terencana dan sistematis dalam rangka
mendapatkan informasi yang tepat dari suatu bacaan dengan cara memahami
bacaan tersebut secara optimal.

Bruns dan Roe (dalam Sudiana, 2007:22-27) membedakan unit pemahaman


membaca menjadi lima meliputi :

Pemahaman Kata

Pemahaman dituntut untuk mengenali kata-kata yang terdapat dalam bacaan atau
teks. Dalam hal ini, pembaca dituntut untuk mampu mengucapkan, baik dalam
hati maupun dengan bersuara, kata-kata tersebut dengan lafal yang benar.

Dalam mamaknai kata perlu diperhatikan jenis-jenis kata. Ada dua jenis makna
kata, yaitu makna kata donatatif adalah makna dasar, atau makna kata umum suatu
kata. Disamping kata dasar, ada kata yang juga memiliki konotatif yaitu makna
tambahan atau makna sampingan.

Pemahaman Frasa

Frasa merupakan suatu bahasa yang lebih besar dari pada kata. Dalam kajian
sintaksis, frasa lazim disebut kelompok kata. Frasa sebagai kelompok kata
menduduki salah satu unsur fungsional kalimat, seperti subjek, predikat, objek
atau keterangan. Untuk memahami suatu teks, pembaca perlu mengetahui makna
frasa-frasa yang membentuk kalimat.

Pemahaman Kalimat
25

Untuk mengetahui makna kalimat, pembaca perlu mengetahui struktur dan


fungsi kalimat. Struktur kalimat berkaitan dengan bentuk-bentuk kalimat.
Hal ini mengisyaratkan proses kalimat tersebut disusun atau dibangun.
Fungsi kalimat berkaitan dengan penggunaan kalimat tersebut dalam
komunikasi. Terkait dengan fungsi tersebut dikenal dengan adanya kalimat
berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah.

Pemahaman Paragraf

Paragraf merupakan satuan bahasa yang lebih luas dari kalimat. Sebuah
paragraf dibagun dengan mengorganisasikan sejumlah kalimat. Kalimat-
kalimat yang membentuk paragraf mendukung pengungkapan suatu ide
pokok.

Dalam membaca, pemahaman terhadap masing-masing paragraf sangat


penting untuk memahami teks secara keseluruhan. Tanpa pemahaman
paragraf yang memadai, pemahaman keseluruhan teks sudah tentu akan
sangat terlambat. Pemahaman terhadap paragraf akan sangat membatu
pembaca dalam memahami teks.

Pemahaman Keseluruhan Teks

Keseluruhan teks tersusun dari jumlah unit bahasa yang lebih kecil, yaitu
kata, frasa, kalimat, dan paragraf. Pemahaman terhadap keseluruhan teks
sangat bergantung pada pemahaman terhadap unit-unit bahasa yang lebih
kecil.

Unit bahasa yang secara langsung membetuk teks adalah paragraf. Sejumlah
paragraf disusun sedemikian rupa untuk membangun sebuah
26

teks. Keseluruhan teks tersebut dapat mempresentasikan pemaparan ide,


deskripsi objek, atau proses, narasi, atau argumentasi.

Karena membaca adalah suatu keterampilan yang kompleks, rumit, dan


mencakup atau melibatkan serangkaian keterampilan-keterampilan
yang lebih kecil. Setiap guru bahasa berusaha membantu serta
membimbing dan mengembangkan keterampilan membaca para siswa
agar mereka tidak mengalami kesulitan dalam memahami dan
mendapatkan informasi dari suatu bacaan. Usaha itu menurut Tarigan
(1985 :15) dapat dilksanakan dengan cara anatara lain sebagai berikut.

Guru dapat menolong para siswa/siswi memperkaya kosakata mereka


dengan jalan : (a) memperkenalkan sinonim, antonim, paraprase, kata-
kata yang berdasar sama, (b) memperkenalkan imbuhan, yang
mencakup awalan, sisipan, dan akhiran, (c) mengira ngira makna kata-
kata dari konteks atau hubungan kalimat, dan (d) kalau perlu
menjelaskan arti suatu kata abstrak mempergunakan bahasa daerah atau
bahasa ibu siswa.

Guru dapat membatu para siswa untuk memahami makna struktur-


struktur kata, kalimat, dan sebagainya dengan cara yang dikemukakan
di atas, disertai dengan latihan seperlunya.

Guru memberikan serta menjelaskan pengertian kiasan, sindiran,


ungkapan, pepatah, dan lain-lain dalam bahasa daerah.

Guru dapat menjamin serta memastikan pemahaman para siswa dengan


berbagai cara, misalnya : (a) menanyakan apa ide pokok
27

suatu paragraf, dan (b) menyuruh para siswa membuat rangkuman dari suatu
paragraf.

2.5 Ragam Membaca

Pada umumnya membaca dapat dibedakan menjadi tiga ragam membaca (Gie
dalam Jawini, 2012:19) yaitu :

Membaca Ragam Hiburan

Membaca ragam hiburan adalah membaca cerita-cerita seperti cerpen atau

novel. Pembacaan dilakukan secara urut dari awal cerita sampai tahap akhir.
Tujuan utamanya untuk menikmati cerita itu dan mengahargai kemampuan
pengarang mengolah alur kisahnya sehingga merupakan kekuatan indah, selesai,
dan mencapai klimaks (Gie dalam Jawini, 2012:19).

Membaca Ragam Sepintas

Membaca ragam sepintas adalah membaca secara tepat yang kadang

disertai melompat-lompat terhadap suatu bahan bacaan. Pembacaan dapat


dilakukan ke depan dan ke belakang atau secara silang menyilang. Tujuannya
dapat berupa dua macam yaitu untuk memperoleh gambaran selayang pandang
mengenai apa yang diuraikan dalam suatu bahan bacaan untuk menemukan
sesuatu keterangan yang memang semua dicari dalam bacaan (Gie dalam Jawini,
2012:19).

Membaca Ragam Studi

Membaca ragam studi adalah membaca buku pelajaran dalam bahan

bacaan lainnya dalam suatu bidang pengetahuan pembacaan dilakukan secara

cermat dan bila perlu diulang beberapa kali tujuannya untuk menangkap,
28

memahami dan mengingat berbagai pengetahuan dalam suatu cabang

(Gie dalam Jawini, 2012:19).

2.6 Pengertian Membaca Scanning

Membaca tatap (scanning) atau disebut juga membaca memindai adalah membaca
sangat cepat. Ketika seseorang membaca memindai, dia akan melampui banyak
kata.

Membaca memindai penting untuk meningkatkan kemampuan membaca


(Mikuleeky & Jeffries dalam Farida Rahim, 2005:55). Siswa yang menggunakan
kemampuan membaca memindai (scanning) akan mencari beberapa informasi
secepat mungkin. Banyak siswa yang mencoba membaca setiap kata dari setiap
kalimat yang dibacanya. Dengan berlatih membaca memindai, seseorang bisa
belajar membaca untuk memahami teks bacaan dengan cara lebih cepat. Membaca
scanning umumnya digunakan untuk daftar isi, buku atau majalah, indeks dalam
buku teks, jadwal, advertensi dalam surat kabar buku petunjuk telepon dan kamus.

Dengan teknik ini siswa bisa belajar membaca untuk memahami teks bacaan
dengan cara yang lebih cepat. Tapi, membaca dengan cara memindai ini tidak asal
digunakan. Jika untuk keperluan membaca buku teks, puisi, surat penting dari ahli
hukum, dan sebagainya, perlu lebih detil membacanya.

Membaca scanning sangat bermanfaat untuk siswa. Jika ingin memperoleh


gagasan pokok bacaan (buku) secara cepat dan efisien, maka teknik scanninglah
yang digunakan. Jadi scanning dapat digunakan bila ingin membaca cepat
menemukan gagasan dalam suatu bacaan (Nurhadi, 1989:120).

Scanning atau membaca memindai berarti mencari informasi spesifik secara cepat
dan akurat. Memindai artinya terbang di atas halaman-halaman buku.
29

Membaca dengan teknik memindai artinya menyapu halaman buku untuk


menemukan suatu yang diperlukan. Scanning berkaitan dengan menggerakkan
mata secara cepat keseluruh bagian halaman tertentu untuk mencari kata dan frase
tertentu.

Teknik membaca memindai memindai (scanning) adalah teknik menemukan


informasi dari bacaan secara cepat, dengan cara menyapu halaman-halaman secara
merata, kemudian ketika sampai kebagian yang dibutuhkan gerakan mata
berhenti. Mata bergerak cepat, meloncat-loncat, dan tidak melihat kata demi kata.

2.7 Karakteristik Membaca Scanning

Dalam hal ini adapun karakteristik dari teknik membaca scanning adalah sebagai
berikut :

Scanning mencakup pencarian secara cepat dengan gerakan mata di atas ke bawah
menyapu seluruh teks untuk mencari fakta khusus, informasi khusus, atau kata-
kata kunci tertentu.

Manfaat scanning adalah dapat mencari informasi dalam buku secara cepat.

Scanning merupakan teknik membaca cepat untuk menemukan informasi yang


telah ditentukan pembaca.

Pembaca telah menentukan kata yang dicari sebelum kegiatan scanning dilakukan.

Pembaca tidak membaca bagian lain dari teks kecuali informasi yang dicari.
30

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik membaca


scanning adalah mencari informasi tertentu dengan cepat tanpa memperhatikan
yang lainnya.

Tujuan dari teknik membaca scanning adalah sebagai berikut :

Mencari informasi dalam buku secara cepat.

Scanning merupakan teknik membaca cepat untuk menemukan informasi yang


telah ditentukan pembaca.

Pembaca telah menentukan kata yang dicari sebelum kegiatan scanning dilakukan,
pembaca tidak membaca bagian lain dari teks kecuali informasi yang dicari.

Mendapatkan informasi spesifik dari sebuah teks. Biasanya ini dilakukan jika
telah mengetahui dengan pasti apa yang dicari sehingga berkonsentrasi mencari
jawaban yang spesifik.

Langkah-langkah Membaca Scanning

Langkah-langkah membaca scanning adalah sebagai berikut :

Perhatikan penggunaan urutan seperti angka, hurup, langkah, pertama, kedua, dan
selanjutnya.

Carilah kata yang dicetak tebal, miring, atau yang dicetak berbeda dengan teks
lainnya.

Terkadang penulis menempatkan kata kunci dibatas paragraf.

Menggerakkan mata seperti anak panah langsung meluncur kebawah menemukan


informasi yang telah tepat.

Setelah ditemukan kecepatan diperlambat untuk menemukan keterangan lengkap


dan informasi yang dicari.
31

Pembaca dituntut memiliki pemahaman yang baik berkaitan dengan karakteristik


yang dibaca (misalnya, kamus disusun secara alfabetis dan ada keyword disetiap
halaman bagian kanan atas, ensiklopedia disusun secara alfabetis dengan
pembalikan untuk istilah yang terdiri dari dua kata, dan sebagainnya).

Keunggulan dan Kelemahan Teknik Membaca Scanning

Adapun keunggulan dan kelemahan teknik membaca scanning adalah

sebagai berikut.

2.9.1 Keunggulan Membaca Scanning

Keunggulan membaca scanning adalah sebagai berikut :

Lebih cepat menyelesaikan suatu bacaan sehingga kita merasa antusias untuk
membaca bacaan yang lain.

Memudahkan kita untuk cepat menguasai informasi.

Bisa diterapkan pada bacaan apapun (buku, surat kabar, buku pelajaran, majalah,
dan lain-lain).

Dapat membantu seseorang untuk membuat pertimbangan dan memutuskan


sesuatu, misalnya yang berhubungan dalam membuat laporan suatu kegiatan.

Sangat membantu siswa untuk mengetahui informasi dan fakta tertentu dari suatu
bacaan.

Kelemahan Membaca Scanning

Kelemahan membaca scanning adalah sebagai berikut.


32

Adanya rasa kebingungan atau kehilangan pemahaman dari apa yang telah
dibaca karena kurang atau belum begitu menguasai keterampilan membaca
dengan teknik scanning.

Tidak bisa melihat kata demi kata karena langsung fokus pada informasi
yang dicari.

Teknik membaca scanning tidak asal digunakan, jika untuk keperluan


membaca buku teks, puisi, surat penting dari ahli hukum dan sebagainya,
perlu lebih detail atau lebih konsentrasi dalam membaca.

BAB III

METODE PENELITIAN
33

Metode penelitian merupakan penentu atau syarat bagi seorang penulis dalam
melaksanakan penelitian. Dengan demikian penelitian bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan memahami isi bacaan melalui teknik scanning.

Penyajian metode ini sebagai landasan untuk melangkah mengadakan penelitian


dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Dalam metode ini yang akan
dimaksud adalah yang berkaitan dengan : (1) jenis penelitian, (2) subjek, objek,
dan tempat penelitian, (3) rancangan penelitian, (4) prosedur penelitian, (5)
metode pengumpulan data (instrument penelitian), dan (6) analisis data.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitan
Tindakan Kelas (PTK) yang pelaksanaanya berupa latihan yang dilakukan di
dalam kelas dan juga dilakukan pemantauan di lapangan, serta mengikutsertakan
perencanaan yang bersifat relatif mandiri secara teratur terus menerus yang
berawal dari perencanaan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan ulang.
Penelitian tindakan kelas ini memiliki tujuan untuk memperbaiki kualitas
pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini terjemahan dari class room action
research yaitu suatu tindakan yang di kemukakan oleh Car dan Kemmis (dalam
Wardani, 2003:13), menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian
yang dilakukan oleh guru dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan
tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa
menjadi meningkat. Penelitian ini memperbaiki keterampilan-keterampilan siswa
melalui pembelajaran dengan menggunakan teknik membaca scanning dalam
memahami isi bacaan.
34

3.2 Subjek, Objek, dan Tempat Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana
Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 25 orang terdiri dari 9 orang siswa
perempuan dan 16 orang siswa laki-laki. Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan
Jembrana dililih karena kebetulan dalam kelas ini banyak siswa yang kurang
respon dalam pelajaran memahami isi bacaan, untuk itu melalui penelitian ini
diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

Objek penelitian ini adalah Peningkatan kemampuan memahami isi bacaan


melalui teknik membaca scanning pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan
Jembrana tahun pelajaran 2013/2014.

Tempat penelitian ini adalah di SD Negeri 4 Pekutatan, Kecamatan Pekutatan,


Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.

3.3 Rancangan Penelitian

Rancangan sama artinya dengan desain (Margono, 1997 :100). Rancangan pada
dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan tentang hal-hal
yang dilakukan. Dalam penelitian ini masalah pembelajaran memahami isi bacaan
sebagai pembelajaran di kelas. Tindakan yang di berikan untuk masalah tersebut
adalah pemberian tugas untuk memahami isi bacaan. Penelitian tindakan kelas ini
dilakukan secara terus menerus yang berawal dari perencanaan, pengamatan, dan
refleksi kemudian melakukan perencanaan ulang. Dengan demikian proses
pelaksanaan penelitian ini merupakan penelitian yang bersiklus.

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas


berdasarkan situasi kelas, yang dilakukan secara sistematis dengan mengikuti
prosedur atau langkah-langkah tertentu yakni penelitian bersiklus yang tiap
35

siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu : (a) perencanaan (planning), (b)
pelaksanaan (action), (c) pengamatan (obervasi), dan (d) refleksi (reflection).

Gambar 01. Siklus dalam


Penelitian
36
b e

S
P
e
r
mA
a
s
a
l
a
h
a
nP

S
IR
K
L
U
SP

It

P
e
r
m
aR
s
a
l
a
hD
a
n
la n
a
k
s
aP
n
t
a
a
n

t
i
n
d
aP
k
a
n

P
e
n
g
a
m
a
n
t
a
n

p
e
n
g
u
m
p
u
l
a
n

d
l
(
Am
r
t
i
ks
u
nb
t
os
a
d
a
l
a
m

S
a
r
i
a
n
i
,

2
0
1
3
:
3
7
)

K
e
e
m
p
a
t

t
a
h
a
p
a
n

d
a
37

penelitian ini dapat berlangsung tiga siklus. Dalam setiap siklus terdapat empat
tahap yaitu :

1. Perencanaan

Perencanaan adalah serangkaian tindakan yang terencana untuk meningkatkan dan


memperbaiki apa yang menjadi kendala bagi siswa untuk meningkatkan
perubahan prilaku dan sikap sebagai solusi.

2. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh guru atau
peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan, dan perubahan yang diinginkan
dalam pembelajaran. Pelaksanaan tindakan ini harus dilakukan dengan hati-hati
dan harus dilakukan sesuai dengan perencanaan.

3. Observasi dan Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu cara untuk mengamati hasil dari tindakan yang telah
dilaksanakan terhadap siswa. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah
tindakan yang diberikan dapat berjalan dengan lancar atau tidak.

4. Refleksi

Refleksi merupakan upaya untuk melihat dan mempertimbangkan hasil tindakan


yang telah diberikan dengan melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal
yang telah diberikan. Hasil refleksi digunakan untuk mencari hal-hal yang
dianggap penting ditambahkan atau dikurangi pada siklus selanjutnya. Melalui
refleksi peneliti berupaya untuk memperbaiki proses pembelajaran secara
berkelanjutan yaitu tindakan
38

tidak berhenti hanya pada proses tindakan ini saja, tetapi masih perlu adanya
tindakan lanjutan dari kendala-kendala yang dihadapi siswa sehingga peneliti
yang dilakukan mengalami peningkatan sesuai dengan yang diharapkan peneliti.

3.4 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa siklus yang masing-masing siklus
meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi.
Adapun penjelasan dari siklus tersebut adalah sebagai berikut.

Refleksi Awal

Observasi awal dilakukan untuk mengamati siswa dan kelemahan-

kelemahan yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran memahami isi bacaan
dan melakukan tes untuk mengetahui kemampuan siswa, hasil tes ini dipakai
untuk menentukan kemajuan yang dicapai pada penelitian.

3.4.2 Siklus I

a. Perencanaan Tindakan I

Sebelum melakukan tindakan, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan agar
penelitian dapat berlangsung dengan lancar. Hal-hal yang perlu dipersiapkan
antara lain :

Peneliti mendiskusikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan guru


pendamping dalam setiap siklus berdasarkan silabus.

Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

Menyusun lembar pengamatan dan menyusun lembar kerja siswa.

Menyusun tes.

b. Pelaksanaan Tindakan
39

Langkah-langkah pelaksanaan tindakan pembelajaran memahami isi

bacaan melalui teknik membaca scanning adalah :

Tabel 01. Skenario pembelajaran yang digunakan dalam penelitian siklus I

KEGIATAN AWAL
No
Guru (Peneliti)
Siswa

(1)
(2)
(3)
-
Membuka absensi kehadira siswa.
Memberitahukan teman-

temannya yang tidak hadir.


-
Memberikan apersepsi terkait
Mendengarikan apersepsi yang

dengan pelajaran yang akan


disampaikan oleh guru (peneliti).

dilaksanakan.

-
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Mendengarkan dan mencatat

tujuan pembelajaran.

KEGIATAN INTI

Guru (Peneliti)
Siswa

Eskplorasi

-
Menjelaskan materi pembelajaran
Siswa mendengarkan materi

tentang pengertian membaca,tujuan


pembelajaran dari guru.

membaca dan aspek-aspek

membaca, jenis-jenis membaca, dan

ragam membaca.

-
Menjelaskan meteri pembelajaran
Mendengarkan materi

(memahami isi bacaan melalui


pembelajaran.

teknik membaca scanning).

-
Menjelaskan karakteristik membaca
Mendengarkan penjelasan guru.

scanning.

-
Menjelaskan langkah-langkah
Mendengarkan penjelasan guru.

pembelajaran membaca scanning.

Elaborasi

-
Memberikan kesempatan kepada
Memberikan pertanyaan.

siswa untuk bertanya mengenai


materi yang sudah dijelaskan.

(1)
(2)
(3)

-
Memberikan kesempatan kepada
Siswa memikirkan suatu

siswa untuk berpikir menyelesaikan


masalah.

suatu masalah.

-
Meminta siswa untuk membaca
Membaca sebuah wacana.

sebuah wacana kemudian

memahami isi wacana tersebut.

Konfirmasi

-
Meminta siswa untuk mengerjakan
Mengerjakan tugas.
40

tugas yang diberikan.

-
Guru memberikan komentar dalam
Siswa memberikan komentar dari

mengerjak tugas.
guru.
-
Meminta siswa untuk menumpulkan
Mengumpulkan tugas yang telah

tugas yang telas dikerjakan.


di kerjakan.
-
Memberikan umpan balik positif dan
Siswa pun mendengarkan dengan

penguatan dalam bentuk lisan,


baik.

isyarat, terhadap keberhasilan

peserta didik.

KEGIATAN AKHIR

Guru (Peneliti)
Siswa
-
Bersama-sama siswa menyimpulkan
Ikut menyimpulkan merefleksi

dengan merefleksi hasil pelaksanaan


hasil pelaksanaan pembelajaran

pembelajaran yang telah dilakukan.


yang telah dilakukan.

-
Menutup pelajaran.
Menghormati guru (peneliti)
dalam menutup pelajaran.

c. Observasi / Evaluasi

Observasi dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Observasi


dilakukan untuk menilai tingkah laku siswa didalam kelas. Adapun hal-hal yang
diamati antara lain :

Perhatian siswa terhadap penjelasan guru (peneliti).

Keantusiasan dalam mengerjakan tugas.

Keberanian siswa dalam bertanya.

Hubungan kerja sama antara pasangan.

Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan berakhir. Evaluasi merupakan hasil


pengukuran yang telah dicapai dalam pembelajaran. Evaluasi bertujuan untuk
mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai dalam proses pendidikan yang
telah dilaksanakan.

d. Refleksi

Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis hasil kerja siswa. Analisis dilakukan
untuk mengukur baik kelebihan maupun kekurangan
41

yang terdapat pada siklus I kemudian hasil tes yang dilakukan secara kolaboratif
untuk perbaikan pada pelaksanaan siklus berikutnya sehingga peneliti merasa
cukup untuk melakukan penelitian tentang memahami isi bacaan melalui teknik
membaca scanning sudah mengalami peningkatan sesuai kriteria yang ditentukan
oleh peneliti.

3.5 Metode Pengumpulan Data (Instrumen Penelitian)

Untuk memperoleh data yang lengkap, peneliti menggunakan beberapa instrumen


yaitu sebagai berikut :

Metode Tes

Metode tes adalah cara untuk mengadakan penelitian yang berbentuk tugas

atau serangkaian tugas yang dikerjakan oleh siswa sehingga menghasilkan suatu
nilai tentang tingkah laku atau prestasi siswa-siswa tersebut yang dapat
dibandingkan dengan nilai yang dicapai siswa atau dengan suatu standar yang
ditetapkan (Nurkencana, 1990 : 25).

Metode tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa didalam memahami
isi bacaan melalui teknik membaca scanning. Bentuk tes yang digunakan dalam
data ini adalah berbentuk tugas yaitu memahami isi melalui teknik membaca
scanning dengan bentuk berupa soal essay yang berjumlah 6 soal.

Observasi

Observasi dilakukan pada saat melakukkan tindakan di kelas dari awal

pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Hasil observasi dicatat pada catatan

lapangan dan dilakukan dengan kerjasama dari guru kelas yang bersangkutan.

3.5.3 Teknik Evaluasi


42

Tugas yang telah dikerjakan siswa dievaluasi dengan kriteria sebagai berikut :

Tabel 02. Kriteria penilaian dalam membaca scanning

No.
Aspek yang dinilai
Rentangan Nilai
(1)
(2)
(3)
01.
Kemampuan siswa menemukan makna kata secara cepat.
1 sampai 10

02.
Kemampuan siswa memindai kata-kata baru yang ada
1 sampai 10

dalam isi bacaan.

03.
Kemampuan siswa menentukan informasi yang ada pada
1 sampai 10

isi bacaan secara cepat.

04.
Kemampuan siswa menemukan kata sulit yang terdapat
1 sampai 10

dalam isi bacaan.

05.
Kemampuan siswa menemukan makna kata yang sulit
1 sampai 10

dalam kamus.

06.
Kemampuan siswa mencari makna dalam kamus secara
1 sampai 10

cepat.
Jumlah
60

Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Standar

Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan melalui

teknik membaca scanning, makan siswa diberikan tugas untuk membaca sebuah
wacana dan memahami isi wacana tersebut, kemudian siswa diberikan sebuah tes.
Hasil tes tersebut dianalisis sehingga diperoleh data mengenai kemampuan siswa
dalam memahami isi bacaan. Dalam hal penulis menggunakan rumus norma absolute
sekala seratus. Adapun prosedur yang ditempuh adalah sebagai berikut :

Penentuan Nilai Skor Maksimal Ideal (SMI) dari tes yang diberikan. Yang dimaksud
dengan Skor Standar Ideal adalah skor yang mungkin dicapai apabila
43

semua item dapat dijawab dengan benar. Adapun rumus dari SMI tersebut adalah
SMI = jumlah butir soal x bobot masing-masing item.

Dengan demikian SMI = 6X10 = 60

Berdasarkan Skor Maksimal Ideal (SMI), maka dapat dihitung besar tiap-tiap
proses penguasaan seperti dibawah ini.

Penguasaan 95% = 95/100 x 60 = 57

Penguasaan 85% = 85/100 x 60 = 51

Penguasaan 75% = 75/100 x 60 = 45

Penguasaan 65% = 65/100 x 60 = 39

Penguasaan 55% = 55/100 x 60 = 33

Penguasaan 45% = 45/100 x 60 = 27

Penguasaan 35% = 95/100 x 60 = 21

Penguasaan 25% = 85/100 x 60 = 15

Penguasaan 15% = 75/100 x 60 = 9

Penguasaan 05% = 65/100 x 60 = 3

Penguasaan 0% = 55/100 x 60 = 0

Berdasarkan tabel tersebut di atas, maka ditentukan skor standar dari masing-
masing siswa, yang mendapatkan skor mentah 57-60 akan memperoleh skor
standar 100. Siswa yang mendapat skor mentah 51-56 akan memperoleh skor 90,
yang mendapat skor mentah 45-50 akan memperoleh skor standar 80. Demikian
selanjutnya sampai siswa mendapatkan skor mentah 0-2 akan memperoleh skor
standar 0.
Absolute Skala Seratus
Tabel 03. Pedoman Konversi Norma
44

No.
Tingkat Penguasaan
Skor Standar
(1)
(2)
(3)

01.
57-60
100

02.
51-56
90

03.
45-50
80

04.
39-44
70

05.
33-38
60

06.
27-33
50

07.
21-26
40
08.
15-20
30

09.
9-14
20

10.
3-8
10

11.
0-2
0

Dengan catatan batas minimal kelulusan atau keberhasilan siswa ditetapkan skor
70 atau siswa mencapai skor mentah 57-60. Skor standar yang diperoleh masing-
masing siswa dijumlahkan, kemudian hasilnya dibagi dengan jumlah sampel yakni
25 orang. Nilai yang dihasilkan tersebut adalah nilai rata-rata yang merupakan
dari siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana. Selanjutnya ditentukan
predikat nilai standar dimulai 10-100. Predikat tersebut dapat dirinci sebagai
berikut,

Tabel 04. Predikat Nilai Standar

Nilai Standar
Predikat

(1)
(2)

100
Istimewa

90
Baik sekali
80
Baik

70
Lebih dari cukup

60
Cukup

50
Hampir cukup

40
Kurang
45

30
Kurang sekali

20
Buruk

10
Buruk sekali

0
Gagal

3.6 Analisis Data

Analisis data merupakan suatu kegiatan yang dilakukan peneliti setelah


mengumpulkan data. Data-data yang terkumpul dianalisis dan diolah dengan
teknik deskriptif kuantitatif. Teknik deskriptif kuantitatif adalah analisis data yang
dilakukan secara kuantitatif dihitung dengan cara fresentase melalui langkah-
langkah sebagai berikut.

Merekap nilai yang diperoleh siswa.

Menghitung nilai komulatif dari seluruh aspek.

Menghitung nilai rata-rata dengan rumus.

Setelah mengetahui nilai masing-masing siswa, selanjutnya secara klasikal dapat


dicari nilai rata-ratanya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Mean =
N

Keterangan :

Mean
= Nilai rata-rata

( sigma=Jumlah )

= Frekwensi

= Nilai
46

N = Jumlah sampel (Nurkencana, 1990 : 99).

BAB IV

HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Refleksi Awal

Refleksi pada kegiatan tes awal, penulis mendiskusikan hasil pembelajaran


mengenai kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan. Berdasarkan tes awal
masih ditemukan permasalahan tentang memahami isi suatu bacaan pada siswa
47

kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014. Masalah


yang dihadapi siswa adalah siswa kurang mampu memahami suatu bacaan untuk
mencari suatu informasi.

Untuk mencapai hasil pembelajaran sesuai yang diharapkan penulis, maka


masalah-masalah tersebut harus dicari jalan keluarnya dengan upaya perbaikan
untuk bisa diterapkan pada pembelajaran selanjutnya yaitu, (1) merencanakan
pembelajaran yang lebih dipahami oleh siswa, (2) memberikan motivasi kepada
siswa yang mengalami kesulitan dengan memberikan pertanyaan dan latihan, dan

(3) menjelaskan secara rinci mengenai masalah-masalah yang dilakukan siswa


dalam membaca suatu bacaan. Perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam membaca untuk mencari informasi yang diinginkan
secara cepat. Demikian juga halnya dengan hasil tes awal belum memenuhi target
yang ditetapkan yaitu 76, sementara hasil yang diperoleh baru 62, oleh karena itu,
maka penelitian ini perlu dilanjutkan pada siklus I untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.

Hasil Observasi Awal

Sebelum diadakan tindakan peningkatan membaca untuk memahami isi

bacaan melalui teknik scanning penulis telah melakukan observasi awal dan
mengadakan tes awal pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun
Pelajaran 2013/2014. Dalam penelitian ini, penulis tidak memberikan penjelasan
terlebih dahulu mengenai materi yang diberikan kepada siswa, hanya memberikan
gambaran sekilas tentang memahami isi bacaan kemudian siswa langsung
diberikan sebuah wacana untuk dibaca secara scanning (memindai) kemudian
48

menuliskan pokok-pokok yang tedapat dalam wacana tersebut. Dari hasil pengamatan,
ternyata keaktifan siswa dalam membaca satu bacaan/wacana masih kurang. Siswa
malas membaca redaksi kalimat-kalimat yang panjang, sehingga berdampak pada
pemahaman siswa pada satu bacaan.

Hasil Tes Awal

Penelitian dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 01 April 2014, hasil tes

awal dalam memahami isi wacana adalah sebagai berikut.

Tabel 05. Nilai Tes Awal tentang Kemampuan memahami Isi Bacaan pada Siswa
Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014.

Aspek yang di nilai

No.
Nama Siswa
SM
SS
Kategori

A
B
C
D
E
F

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
01.
Ana Mariya
5
6
6
5
5
5
32
50
Hampir cukup

02.
I Kd. Alika Kidi Ananta
7
8
5
8
7
7
42
70
Lebih dari cukup
03.
Alfin Fahmi Ali
7
4
9
8
8
8
44
70
Lebih dari cukup
04.
Agus Efendi
5
6
5
6
6
5
33
60
Cukup
05.
Ni Kd. Ari Wahyuni
8
8
9
8
9
8
50
80
Baik
06.
I Kt. Herdi Adi G.
6
7
6
7
7
7
40
70
Lebih dari cukup
07.
I GNA Arkya Bawa
7
8
9
8
8
8
48
80
Baik
08.
Ni Pt. Ayu Indah W.
7
7
8
6
7
7
42
70
Lebih dari cukup
09.
I Kt. Bayu Pradnyana
6
5
5
7
6
6
35
60
Cukup
10.
I Md. Dwi Sentana
7
6
7
5
6
6
37
60
Cukup
11.
I Km. Kerisna
7
6
6
5
6
6
36
60
Cukup
12.
Kholis Setiawan
5
5
4
6
5
5
30
50
Hampir cukup
13.
Istayatul Afifah
5
5
6
7
5
5
33
50
Hampir cukup
49

14.
Ni Md. Nova Andila D.
9
8
8
8
8
9
50
80
Baik
15.
Rifki Dwi Farhan M.
5
6
5
6
5
5
32
50
Hampir cukup
16.
I Kd. Rai Dharmawan
6
6
7
6
6
6
37
60
Cukup
17.
I Md. Sandhy Adinata
7
7
8
7
7
7
43
70
Lebih dari cukup
18.
Ni Kd. Siwi Cipta Dewi
8
9
8
8
8
7
48
80
Baik
19.
Nanda Irma Yanti
5
6
6
5
5
5
32
50
Hampir cukup
20.
Moch Ichtarom Haris
6
5
4
6
6
6
33
50
Hampir cukup
21.
Taufik Kurohman
5
5
6
4
5
6
31
50
Hampir cukup
22.
Pt. Puspita Dewi F.
6
5
6
7
5
6
35
60
Cukup
23.
I Gd. Wahyu Santika
5
5
6
5
6
6
33
50
Hampir cukup
24.
SolehSohaludin
6
6
6
7
6
6
36
60
Cukup
25.
Ni GPAK Lisa Triani
6
6
6
7
7
6
38
60
Cukup

Jumlah
156
155
161
162
159
158
950
1550

Nilai Rata-rata

62
Cukup

Keterangan :

A = Memahami isi bacaan melalui teknik scanning.

B = Menentukan informasi yang ada pada isi bacaan.

C = Menemukan kata yang sulit secara cepat pada isi bacaan. D = Mencari makna kata
dalam kamus secara cepat.

E = Menentukan makna kata yang sulit pada isi bacaan.

F = Membuat kalimat sederhana dengan kata-kata sulit yang telah di scanning. SM =


Skor Mentah.

SS = Skor Standar.

Analisis Data Tes Awal


Analisis data hasil tes awal tentang kemampuan memahami isi bacaan

pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014

dapat di lihat dari tabel berikut.

Tabel 06. Analisis Data Hasil Tes Awal tentang Kemampuan Memahami Isi Bacaan
pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014.

No.
Kategori
Rentangan
Skor
Frekuensi
Jumlah
Peresentase
Nilai

Skor
Standar

Nilai

Rata-rata
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

01.
Istimewa
57-60
100
0
0
0%
50

02.
Baik Sekali

51-56
90
0
0
0%

03.
Baik

45-50
80
4
320
16%
1550 : 25

04.
Lebih dari

39-44
70
5
350
20%

cukup

= 62

05.
Cukup

33-38
60
8
480
32%

(Cukup)

06.
Hampir

27-33
50
8
400
32%

cukup

07.
Kurang

21-26
40
0
0
0%

08.
Kurang

15-20
30
0
0
0%

sekali

09.
Buruk
9-14
20
0
0
0%

10.
Buruk sekali

3-8
10
0
0
0%

Jumlah

25
1550
100%
Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui jumlah skor standar yang
diperoleh siswa adalah 1550 dengan nilai rata-rata 62. Rincian siswa yang
mengikuti tes adalah sebagai berikut: 4 orang (16%) mendapat nilai standar 80
dengan kategori baik, 5 orang (20%) mendapat skor standar 70 dengan kategori
lebih dari cukup, 8 orang (32%) mendapat skor standar 60 dengan kategori cukup,
dan 8 orang (32%) mendapat skor standar 50 dengan kategori hampir cukup. Dari
25 siswa yang mengikuti tes, hanya 4 orang (16%) yang tuntas dalam
pembelajaran memahami isi bacaan dan 21 orang (84%) belum tuntas. Oleh
karena itu penulis menggunakan teknik membaca scanning yaitu salah satu
strategi belajar dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami isi
bacaan.

4.1.2 Siklus I

Perencanaan Siklus I

Mengingat hasil tindakan tes awal belum sesuai dengan target yang
siklus I. Pada siklus I ini diharapkan
ditetapkan, maka perlu diadakan dapat
51

memberikan hasil yang lebih baik dari tes awal. Adapun perencanaan untuk

kegiatan siklus I adalah sebagai berikut.

Menyiapkan bahan pembelajaran yaitu materi tentang memahami isi bacaan.

Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) sebagai acuan


pembelajaran.

Menyiapkan kempulan wacana yang bersumber dari buku bahasa Indonesia.

Mengarahkan siswa agar lebih teliti dan konsentrasi di dalam memahami isi
bacaan.

Merencanakan pembelajaran yang lebih dipahami siswa.

Memberikan motivasi kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami


isi bacaan dengan memberikan latihan.

Menjelaskan secara rinci mengenai masalah-masalah yang dihadapi siswa

dalam memahami isi bacaan.

Perbaikan-perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam


memahami isi bacaan melalui teknik scanning pada siklus I.

Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan pada hari Selasa, tanggal 08

April 2014. Pada pelaksaan siklus I tindakan berdasarkan pada kekurangan-


kekurangan yang terdapat pada tes awal dan dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tindakan siklus I adalah
sebagai berikut.
digunakan dalam penelitian siklus I.
Tabel 07. Skenario pembelajaran yang
52

KEGIATAN AWAL
No
Guru (Peneliti)
Siswa
(1)
(2)
(3)
-
Membuka absensi kehadiran siswa
Memberitahukan teman-temannya yang

tidak hadir
-
Memberikan apersepsi terkait dengan
Mendengarikan apersepsi yang

pelajaran yang akan dilaksanakan


disampaikan oleh guru (peneliti)
-
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Mendengarkan dan mencatat tujuan

pembelajaran

KEGIATAN INTI

Guru (Peneliti)
Siswa

Eskplorasi
-
Menjelaskan materi pembelajaran
Siswa mendengarkan materi

tentang pengertian membaca,tujuan


pembelajaran dari guru.

membaca dan aspek-aspek

membaca,jenis-jenis membaca, dan ragam

membaca.
-
Menjelaskan meteri pembelajaran
Mendengarkan materi pembelajaran.

(memahami isi bacaan melalui teknik

membaca scanning).

-
Menjelaskan karakteristik membaca
Mendengarkan penjelasan guru.

scanning.

-
Menjelaskan langkah-langkah
Mendengarkan penjelasan guru.

pembelajaran membaca scanning.

Elaborasi

-
Memberikan kesempatan kepada siswa
Memberikan pertanyaan.

untuk bertanya mengenai materi yang

sudah dijelaskan.

-
Memberikan kesempatan kepada siswa
Siswa memikirkan suatu masalah.

untuk berpikir menyelesaikan suatu

masalah.

(1)
(2)
(3)
-
Meminta siswa untuk membaca sebuah
Membaca sebuah wacana.

wacana jemudian memahami isi wacana

tersebut.

Konfirmasi
-
Meminta siswa untuk mengerjakan tugas
Mengerjakan tugas.

yang diberikan.

-
Guru memberikan komentar dalam
Siswa memberikan komentar dari guru.

mengerjak tugas.

-
Meminta siswa untuk menumpulkan tugas
Mengumpulkan tugas yang telah di

yang telas dikerjakan.


kerjakan.
-
Memberikan umpan balik positif dan
Siswa pun mendengarkan dengan baik.

penguatan dalam bentuk lisan, isyarat,

terhadap keberhasilan peserta didik.

KEGIATAN AKHIR

Guru (Peneliti)
Siswa
-
Bersama-sama siswa menyimpulkan
Ikut menyimpulkan merefleksi hasil

dengan merefleksi hasil pelaksanaan


pelaksanaan pembelajaran yang telah

pembelajaran yang telah dilakukan.


dilakukan.
-
Menutup pelajaran.
Menghormati guru (peneliti) dalam

menutup pelajaran.
53

Hasil Observasi dan Evaluasi Siklus I

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan terhadap guru maupun

siswa selama pembelajaran siklus I adalah : (1) pembelajaran berlangsung dengan tertib,
(2) siswa aktif membaca satu bacaan yang ada dalam buku paket, (3) guru membimbing
siswa dalam memahami satu bacaan, (4) siswa antusias untuk bertanya menanggapi
pertanyaan temannya, dan (5) pelaksanaan tes siklus I berjalan dengan lancar.

Hasil Tes Siklus I

Adapun hasil dari tes siklus I dapat di lihat pada tabel berikut.

Tabel 08. Data Tes Siklus I Peningkatan Kemampuan Membaca melalui Teknik
Membaca Scanning Pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun
Pelajaran 2013/2014.

Aspek yang di nilai

No.
Nama Siswa

SM
SS
Kategori

A
B
C
D

E
F

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
01.
Ana Mariya
6
6
7
5

6
5
35
60
Cukup
02.
I Kd. Alika Kidi Ananta
7
8
6
8

7
7
43
70
Lebih dari cukup
03.
Alfin Fahmi Ali
7
5
8
8

8
8
44
70
Lebih dari cukup
04.
Agus Efendi
5
6
7
6

6
5
35
60
Cukup
05.
Ni Kd. Ari Wahyuni
8
8
9
8

9
8
50
80
Baik
06.
I Kt. Herdi Adi G.
7
9
8
7

8
8
47
80
Baik
07.
I GNA Arkya Bawa
8
8
10
8

7
8
49
80
Baik
08.
Ni Pt. Ayu Indah W.
8
7
8
9

7
7
46
80
Baik
09.
I Kt. Bayu Pradnyana
6
8
7
7

6
8
42
70
Lebih dari cukup
10.
I Md. Dwi Sentana
7
6
6
5

6
5
35
60
Cukup
11.
I Km. Kerisna
7
6
6
6

6
6
37
60
Cukup
12.
Kholis Setiawan
6
5
6
5

5
5
32
50
Hampir cukup
13.
Istayatul Afifah
5
5
6
7

5
5
33
50
Hampir cukup
14.
Ni Md. Nova Andila D.
9
8
10
9

10
9
55
90
Baik sekali
15.
Rifki Dwi Farhan M.
6
5
5
6

6
5
33
50
Hampir cukup
16.
I Kd. Rai Dharmawan
7
8
7
8

6
7
43
70
Lebih dari cukup
17.
I Md. Sandhy Adinata
7
8
8
8

9
7
47
80
Baik
54

18.
Ni Kd. Siwi Cipta Dewi
9
10
9
9
10
9
56
90
Baik sekali
19.
Nanda Irma Yanti
5
6
6
5
5
5
32
50
Hampir cukup
20.
Moch Ichtarom Haris
6
5
5
6
5
6
33
50
Hampir cukup
21.
Taufik Kurohman
6
5
6
5
5
6
33
50
Hampir cukup
22.
Pt. Puspita Dewi F.
7
8
7
7
6
7
42
70
Lebih dari cukup
23.
I Gd. Wahyu Santika
6
6
6
6
6
5
35
60
Cukup
24.
SolehSohaludin
6
6
6
7
6
6
37
60
Cukup
25.
Ni GPAK Lisa Triani
7
8
6
7
7
7
42
70
Lebih dari cukup

Jumlah
168
170
169
172
167
164
1016
1660

Nilai Rata-rata
66
Lebih dari cukup

Keterangan :

A = Memahami isi bacaan melalui teknik scanning.

B = Menentukan informasi yang ada pada isi bacaan.

C = Menemukan kata yang sulit secara cepat pada isi bacaan. D = Mencari makna kata
dalam kamus secara cepat.

E = Menentukan makna kata yang sulit pada isi bacaan.

F = Membuat kalimat sederhana dengan kata-kata sulit yang telah di scanning. SM = Skor
Mentah.

SS = Skor Standar.

Analisis Data Siklus I

Analisis data hasil tes siklus I tentang kemampuan memahami isi bacaan

melalui teknik membaca scanning pada siswa kela V SD Negeri 4 Pekutatan

Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 09. Analisis Data Hasil Tes Siklus I tentang Kemampuan Memahami Isi
Bacaan Melaui Teknik Membaca Scanning pada Siswa Kelas V SD Negeri 4
Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014.

No.
Kategori
Rentangan
Skor
Frekuensi
Jumlah
Peresentase
Nilai

Skor
Standar

Nilai

Rata-rata
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
01.
Istimewa
57-60
100
0
0
0%

02.
Baik Sekali
51-56
90
2
180
8%

03.
Baik
45-50
80
5
400
20%
55

04.
Lebih dari

39-44
70
6
420
24%
1660 : 25

cukup

= 66
05.
Cukup

33-38
60
6
360
24%

(Lebih
06.
Hampir

27-33
50
6
300
24%
dari

cukup

cukup)
07.
Kurang

21-26
40
0
0
0%

08.
Kurang

15-20
30
0
0
0%

sekali

09.
Buruk

9-14
20
0
0
0%
10.
Buruk

3-8
10
0
0
0%

sekali

Jumlah

25
1660
100%

Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui jumlah skor standar yang
diperoleh siswa adalah 1660 dengan nilai rata-rata 66. Rincian jumlah siswa yang
mengikuti tes adalah sebagai berikut: 2 orang (8%) mendapat nilai standar 90
dengan kategori baik sekali, 5 orang (20%) mendapat nilai standar 80 dengan
kategori baik, 6 orang (24%) mendapat skor standar 70 dengan kategori lebih dari
cukup, 6 orang (24%) mendapat skor standar 60 dengan kategori cukup, dan 6
orang (24%) mendapat skor standar 50 dengan kategori hampir cukup. Dari 25
siswa yang mengikuti tes, hanya 7 orang (28%) yang tuntas dalam pembelajaran
memahami isi bacaan melalui teknik scanning dan 18 orang (72%) belum tuntas.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan membaca


melalui teknik scanning perlu ditingkatkan lagi dengan melaksanakan siklus II,
karena nilai rata-rata pada siklus I belum memenuhi target yang ditetapkan yaitu
nilai rata-rata 76 sesuai dengan kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah
ditetapkan di kelas V.

Refleksi Siklus I

Refleksi pada kegiatan siklus I, penulis mendiskusikan hasil pembelajaran

mengenai kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan melalui teknik

scanning. Berdasarkan tindakan siklus I didapatkan temuan yang harus diperbaiki,


56

yaitu masih ada beberapa siswa yang belum dapat memahami isi bacaan secara
cepat dan belum dapat menentukan informasi yang tertuang dalam bacaan.
Demikian juga halnya dengan hasil tes siklus I belum memenuhi target yang
ditetapkan yaitu 76, sementara hasil yang diperoleh baru 66, oleh karena itu, maka
penelitian ini perlu dilanjutkan pada siklus II untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.

4.1.3 Siklus II

Perencanaan Siklus II

Mengingat hasil tindakan siklus I belum sesuai dengan harapan penulis,

maka perlu diadakan siklus II. Pada siklus II ini diharapkan dapat memberikan
hasil yang lebih baik dari siklus I. Adapun perencanaan untuk kegiatan siklus II
adalah sebagai berikut.

Menyiapkan bahan pembelajaran yaitu materi tentang memahami isi bacaan.

Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) sebagai acuan


pembelajaran.

Menyiapkan kempulan wacana yang bersumber dari buku bahasa Indonesia.

Mengarahkan siswa agar lebih teliti dan konsentrasi di dalam memahami isi
bacaan.

Merencanakan pembelajaran yang lebih dipahami siswa.

Memberikan motivasi kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami


isi bacaan dengan memberikan latihan.
57

7. Menjelaskan secara rinci mengenai masalah-masalah yang dihadapi siswa


dalam memahami isi bacaan.

Perbaikan-perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam


memahami isi bacaan melalui teknik scanning pada siklus II.

Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan pada hari Rabu, tanggal 09

April 2014. Pada pelaksaan siklus II tindakan berdasarkan pada kekurangan-


kekurangan yang terdapat pada siklus I dan dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tindakan siklus II
adalah sebagai berikut.

Tabel 10. Skenario pembelajaran yang digunakan dalam penelitian siklus II.

KEGIATAN AWAL

No.
Guru (Peneliti)

Siswa
(1)
(2)

(3)
-
Membuka absensi kehadiran siswa

Memberitahukan teman-temannya yang

tidak hadir
-
Memberikan apersepsi terkait dengan

Mendengarikan apersepsi yang

pelajaran yang akan dilaksanakan

disampaikan oleh guru (peneliti)


-
Menyampaikan tujuan pembelajaran

Mendengarkan dan mencatat tujuan

pembelajaran

KEGIATAN INTI

Guru (Peneliti)

Siswa

Eskplorasi

-
Menjelaskan materi pembelajaran

Siswa mendengarkan materi

tentang pengertian membaca,tujuan

pembelajaran dari guru.

membaca dan aspek-aspek

membaca,jenis-jenis membaca, dan ragam

membaca.

-
Menjelaskan meteri pembelajaran

Mendengarkan materi pembelajaran.

(memahami isi bacaan melalui teknik

membaca scanning).
-
Menjelaskan karakteristik membaca

Mendengarkan penjelasan guru.

scanning.
58

-
Menjelaskan langkah-langkah
Mendengarkan penjelasan guru.

pembelajaran membaca scanning.

Elaborasi

-
Memberikan kesempatan kepada siswa
Memberikan pertanyaan.

untuk bertanya mengenai materi yang

sudah dijelaskan.

-
Memberikan kesempatan kepada siswa
Siswa memikirkan suatu masalah.

untuk berpikir menyelesaikan suatu

masalah.

-
Meminta siswa untuk membaca sebuah
Membaca sebuah wacana.

wacana jemudian memahami isi wacana

tersebut.

Konfirmasi
-
Meminta siswa untuk mengerjakan tugas
Mengerjakan tugas.

yang diberikan.

-
Guru memberikan komentar dalam
Siswa memberikan komentar dari guru.

mengerjak tugas.

-
Meminta siswa untuk menumpulkan tugas
Mengumpulkan tugas yang telah di

yang telas dikerjakan.


kerjakan.
-
Memberikan umpan balik positif dan
Siswa pun mendengarkan dengan baik.

penguatan dalam bentuk lisan, isyarat,

terhadap keberhasilan peserta didik.

KEGIATAN AKHIR

Guru (Peneliti)
Siswa
-
Bersama-sama siswa menyimpulkan
Ikut menyimpulkan merefleksi hasil

dengan merefleksi hasil pelaksanaan


pelaksanaan pembelajaran yang telah

pembelajaran yang telah dilakukan.


dilakukan.
-
Menutup pelajaran.
Menghormati guru (peneliti) dalam

menutup pelajaran.
Hasil Observasi dan Evaluasi Siklus II

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan terhadap guru maupun

siswa selama pembelajaran siklus II adalah : (1) pembelajaran berlangsung dengan


tertib, (2) siswa aktif membaca satu bacaan yang ada dalam buku paket,

(3) guru membimbing siswa dalam memahami satu bacaan, (4) siswa antusias
untuk bertanya menanggapi pertanyaan temannya, dan (5) pelaksanaan tes siklus
II berjalan dengan lancar.

Hasil Tes Siklus II

Adapun hasil dari tes siklus II dapat di lihat pada tabel berikut.
Tabel 11. Data Tes Siklus II
Peningkatan Kemampuan
Membaca melalui Teknik
Membaca Scanning Pada Siswa Kelas V Pelajaran 2013/2014.
SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun
59

Aspek yang di nilai

No.
Nama Siswa

SM
SS
Kategori

A
B
C
D
E
F

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
01.
Ana Mariya
7
7
7
6
8
7
42
70
Lebih dari cukup
02.
I Kd. Alika Kidi Ananta
8
8
9
7
8
7
47
80
Baik
03.
Alfin Fahmi Ali
7
7
7
8
7
7
43
70
Lebih dari cukup
04.
Agus Efendi
7
8
7
6
7
7
42
70
Lebih dari cukup
05.
Ni Kd. Ari Wahyuni
9
10
9
8
10
9
55
90
Baik sekali
06.
I Kt. Herdi Adi G.
8
7
9
9
8
8
49
80
Baik
07.
I GNA Arkya Bawa
8
8
10
8
8
8
50
80
Baik
08.
Ni Pt. Ayu Indah W.
8
8
8
9
7
8
48
80
Baik
09.
I Kt. Bayu Pradnyana
7
8
7
7
6
8
43
70
Lebih dari cukup
10.
I Md. Dwi Sentana
7
9
6
7
6
7
42
70
Lebih dari cukup
11.
I Km. Kerisna
7
8
8
7
7
6
43
70
Lebih dari cukup
12.
Kholis Setiawan
6
7
6
6
6
6
37
60
Cukup
13.
Istayatul Afifah
6
6
5
6
6
6
35
60
Cukup
14.
Ni Md. Nova Andila D.
9
8
10
9
10
9
55
90
Baik sekali
15.
Rifki Dwi Farhan M.
6
7
6
6
6
6
37
60
Cukup
16.
I Kd. Rai Dharmawan
8
9
7
8
9
7
48
80
Baik
17.
I Md. Sandhy Adinata
9
8
8
8
9
7
49
80
Baik
18.
Ni Kd. Siwi Cipta Dewi
9
10
9
9
10
9
56
90
Baik sekali
19.
Nanda Irma Yanti
6
6
6
7
6
6
37
60
Cukup
20.
Moch Ichtarom Haris
6
7
5
6
6
6
36
60
Cukup
21.
Taufik Kurohman
6
7
6
7
6
6
38
60
Cukup
22.
Pt. Puspita Dewi F.
8
8
9
7
8
8
48
80
Baik
23.
I Gd. Wahyu Santika
7
7
8
7
8
7
44
70
Lebih dari cukup
24.
Soleh Sohaludin
7
7
8
8
6
7
43
70
Lebih dari cukup
25.
Ni GPAK Lisa Triani
8
8
9
8
9
8
50
80
Baik

Jumlah
184
193
189
184
187
180
1117
1830
Nilai Rata-rata

73
Lebih dari cukup
Keterangan :

A = Memahami isi bacaan melalui teknik scanning.

B = Menentukan informasi yang ada pada isi bacaan.

C = Menemukan kata yang sulit secara cepat pada isi bacaan. D = Mencari makna kata
dalam kamus secara cepat.

E = Menentukan makna kata yang sulit pada isi bacaan.

F = Membuat kalimat sederhana dengan kata-kata sulit yang telah di scanning. SM =


Skor Mentah.

SS = Skor Standar.

4.1.3.5 Analisis Data Tes Siklus II


60

Analisis data hasil tes siklus II tentang kemampuan memahami isi bacaan melalui
teknik membaca scanning pada siswa kela V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana
Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 12. Analisis Data Hasil Tes Siklus II tentang Kemampuan Memahami
Isi Bacaan Melaui Teknik Membaca Scanning pada Siswa Kelas V SD Negeri
4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014.

No.
Kategori

Rentangan
Skor
Frekuensi
Jumlah
Peresentase
Nilai

Skor
Standar

Nilai

Rata-rata

(1)
(2)

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

01.
Istimewa

57-60
100
0
0
0%
02.
Baik Sekali

51-56
90
3
270
12%

03.
Baik

45-50
80
8
640
32%

04.
Lebih dari

39-44
70
8
560
32%
1830 : 25

cukup

= 73

05.
Cukup

33-38
60
6
360
24%

06.
Hampir
27-33
50
0
0
0%
(Lebih

cukup

dari

07.
Kurang

21-26
40
0
0
0%
cukup)

08.
Kurang

15-20
30
0
0
0%

sekali

09.
Buruk

9-14
20
0
0
0%

10.
Buruk

3-8
10
0
0
0%

sekali

Jumlah

25
1830
100%
Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui jumlah skor standar yang
diperoleh siswa adalah 1830 dengan nilai rata-rata 73. Rincian jumlah siswa yang
mengikuti tes adalah sebagai berikut: 3 orang (12%) mendapat nilai standar 90
dengan kategori baik sekali, 8 orang (32%) mendapat nilai standar 80 dengan
kategori baik, 8 orang (32%) mendapat skor standar 70 dengan kategori lebih dari
cukup, 6 orang (24%) mendapat skor standar 60 dengan kategori cukup. Dari 25
siswa yang mengikuti tes, hanya 11 orang (44%) yang tuntas dalam pembelajaran
memahami isi bacaan melaui teknik scanning dan 14 orang (56%) belum tuntas.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan membaca


melalui teknik scanning perlu ditingkatkan lagi dengan melaksanakan
61

siklus III, karena nilai rata-rata pada siklus II belum memenuhi target yang
ditetapkan yaitu nilai rata-rata 76 sesuai dengan kriteria ketuntasan minimum
(KKM) yang telah ditetapkan di kelas V.

Refleksi Siklus II

Refleksi pada kegiatan siklus II, penulis mendiskusikan hasil pembelajaran

mengenai kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan melalui teknik


scanning. Berdasarkan tindakan siklus II didapatkan temuan yang harus
diperbaiki, yaitu masih ada beberapa siswa yang belum dapat memahami isi
bacaan secara cepat dan belum dapat menentukan informasi yang tertuang dalam
bacaan. Demikian juga halnya dengan hasil tes siklus II belum memenuhi target
yang ditetapkan yaitu 76, sementara hasil yang diperoleh baru 73, oleh karena itu,
maka penelitian ini perlu dilanjutkan pada siklus III untuk mendapatkan hasil
yang maksimal.

4.1.4 Siklus III

Perencanaan Siklus III

Hasil refleksi siklus II memutuskan untuk diadakan siklus III. Pada siklus

III ini diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dari siklus II. Pada
tahap perencanaan siklus III ini dilakukan persiapan pelaksanaan pembelajaran
membaca. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.

Menyiapkan bahan pembelajaran yaitu materi tentang memahami isi bacaan.

Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) sebagai acuan


pembelajaran.
62

Menyiapkan kempulan wacana yang bersumber dari buku bahasa Indonesia.

Mengarahkan siswa agar lebih teliti dan konsentrasi di dalam memahami isi
bacaan.

Merencanakan pembelajaran yang lebih dipahami siswa.

Memberikan motivasi kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami


isi bacaan dengan memberikan latihan.

Menjelaskan secara rinci mengenai masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam


memahami isi bacaan.

Berdasarkan tindakan hasil refleksi siklus II didapatkan temuan yang masih perlu
diperbaiki, yaitu masih ada beberapa siswa yang belum dapat memahami isi
bacaan secara cepat dan belum dapat menemukan informasi yang tertuang dalam
bacaan.

Perbaikan-perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam memahami isi bacaan melalui teknik scanning pada siklus III.

Pelaksanaan Siklus III

Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilakukan pada hari Selasa, tanggal

22 April 2014. Pada pelaksaan siklus III tindakan berdasarkan pada kekurangan-
kekurangan yang terdapat pada siklus II dan dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tindakan siklus III
adalah sebagai berikut.

Tabel 13. Skenario pembelajaran yang digunakan dalam penelitian siklus III

KEGIATAN AWAL
(1)
No. (2)
Guru (Peneliti) (3)
Siswa
63

Membuka absensi kehadiran siswa


Memberitahukan teman-temannya yang

tidak hadir
-
Memberikan apersepsi terkait dengan
Mendengarikan apersepsi yang

pelajaran yang akan dilaksanakan


disampaikan oleh guru (peneliti)
-
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Mendengarkan dan mencatat tujuan

pembelajaran

KEGIATAN INTI

Guru (Peneliti)

Siswa

Eskplorasi

-
Menjelaskan materi pembelajaran
Siswa mendengarkan materi

tentang pengertian membaca,tujuan


pembelajaran dari guru.

membaca dan aspek-aspek

membaca,jenis-jenis membaca, dan ragam

membaca.

-
Menjelaskan meteri pembelajaran
Mendengarkan materi pembelajaran.

(memahami isi bacaan melalui teknik


membaca scanning).

-
Menjelaskan karakteristik membaca
Mendengarkan penjelasan guru.

scanning.

-
Menjelaskan langkah-langkah
Mendengarkan penjelasan guru.

pembelajaran membaca scanning.

Elaborasi

-
Memberikan kesempatan kepada siswa
Memberikan pertanyaan.

untuk bertanya mengenai materi yang

sudah dijelaskan.

-
Memberikan kesempatan kepada siswa
Siswa memikirkan suatu masalah.

untuk berpikir menyelesaikan suatu


masalah.

(1)
(2)
(3)
-
Meminta siswa untuk membaca sebuah
Membaca sebuah wacana.

wacana jemudian memahami isi wacana

tersebut.

Konfirmasi
-
Meminta siswa untuk mengerjakan tugas
Mengerjakan tugas.

yang diberikan.

-
Guru memberikan komentar dalam
Siswa memberikan komentar dari guru.

mengerjak tugas.

-
Meminta siswa untuk menumpulkan tugas
Mengumpulkan tugas yang telah di

yang telas dikerjakan.


kerjakan.
-
Memberikan umpan balik positif dan
Siswa pun mendengarkan dengan baik.

penguatan dalam bentuk lisan, isyarat,

terhadap keberhasilan peserta didik.

KEGIATAN AKHIR

Guru (Peneliti)

Siswa
-
Bersama-sama siswa menyimpulkan
Ikut menyimpulkan merefleksi hasil

dengan merefleksi hasil pelaksanaan


pelaksanaan pembelajaran yang telah

pembelajaran yang telah dilakukan.


dilakukan.
-
Menutup pelajaran.
Menghormati guru (peneliti) dalam

menutup pelajaran.
4.1.4.3 Hasil Observasi dan
Evaluasi Siklus III
64

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan terhadap guru maupun siswa selama
pembelajaran siklus III adalah : (1) pembelajaran berlangsung dengan tertib, (2) siswa
aktif membaca satu bacaan yang ada dalam buku paket,

(3) guru membimbing siswa dalam memahami satu bacaan, (4) siswa antusias untuk
bertanya menanggapi pertanyaan temannya, dan (5) pelaksanaan tes siklus III berjalan
dengan lancar.

Hasil Tes Siklus III

Adapun hasil dari tes siklus III dapat di lihat pada tabel berikut.

Tabel 14. Data Tes Siklus III Peningkatan Kemampuan Membaca melalui Teknik
Membaca Scanning Pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana
Tahun Pelajaran 2013/2014.

Aspek yang di nilai

No.
Nama Siswa

SM
SS
Kategori

A
B
C
D
E
F

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
01.
Ana Mariya
9
8
7
9
8
7
48
80
Baik
02.
I Kd. Alika Kidi Ananta
9
8
9
8
8
7
49
80
Baik
03.
Alfin Fahmi Ali
8
9
9
8
7
7
48
80
Baik
04.
Agus Efendi
9
8
7
8
8
8
48
80
Baik
05.
Ni Kd. Ari Wahyuni
9
10
10
8
10
9
56
90
Baik sekali
06.
I Kt. Herdi Adi G.
9
7
9
9
8
8
50
80
Baik
07.
I GNA Arkya Bawa
9
8
9
8
8
8
50
80
Baik
08.
Ni Pt. Ayu Indah W.
9
10
10
9
9
8
55
90
Baik sekali
09.
I Kt. Bayu Pradnyana
8
9
8
7
8
8
48
80
Baik
10.
I Md. Dwi Sentana
8
9
9
7
8
8
49
80
Baik
11.
I Km. Kerisna
9
8
8
8
8
7
48
80
Baik
12.
Kholis Setiawan
8
9
8
7
8
7
47
80
Baik
13.
Istayatul Afifah
8
7
8
8
7
7
45
80
Baik
14.
Ni Md. Nova Andila D.
9
10
10
8
10
9
56
90
Baik sekali
15.
Rifki Dwi Farhan M.
8
9
8
7
7
7
46
80
Baik
16.
I Kd. Rai Dharmawan
9
9
8
7
8
7
48
80
Baik
17.
I Md. Sandhy Adinata
9
8
8
8
9
8
50
80
Baik
18.
Ni Kd. Siwi Cipta Dewi
9
10
10
9
10
8
56
90
Baik sekali
19.
Nanda Irma Yanti
8
7
8
9
7
9
48
80
Baik
20.
Moch Ichtarom Haris
8
8
9
7
8
7
47
80
Baik
65

21.
Taufik Kurohman
9
7
8
8
8
8
48
80
Baik
22.
Pt. Puspita Dewi F.
9
8
9
7
8
8
49
90
Baik sekali
23.
I Gd. Wahyu Santika
8
9
8
7
7
7
46
80
Baik
24.
Soleh Sohaludin
9
7
8
8
8
8
48
80
Baik
25.
Ni GPAK Lisa Triani
9
8
9
8
8
8
50
80
Baik

Jumlah
216
210
214
197
203
193
1233
2050

Nilai Rata-rata

82
Baik

Keterangan :

A = Memahami isi bacaan melalui teknik scanning.

B = Menentukan informasi yang ada pada isi bacaan.

C = Menemukan kata yang sulit secara cepat pada isi bacaan. D = Mencari makna
kata dalam kamus secara cepat.

E = Menentukan makna kata yang sulit pada isi bacaan.

F = Membuat kalimat sederhana dengan kata-kata sulit yang telah di scanning. SM =


Skor Mentah.

SS = Skor Standar.

Analisis Data Tes Siklus III

Analisis data hasil tes siklus III tentang kemampuan memahami isi bacaan

melalui teknik membaca scanning pada siswa kela V SD Negeri 4 Pekutatan


Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 15. Analisis Data Hasil Tes Siklus III tentang Kemampuan Memahami Isi
Bacaan Melaui Teknik Membaca Scanning pada Siswa Kelas V SD Negeri 4
Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014.

No.
Kategori
Rentangan
Skor
Frekuensi
Jumlah
Peresentase
Nilai

Skor
Standar

Nilai

Rata-rata
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

01.
Istimewa
57-60
100
0
0
0%

02.
Baik Sekali
51-56
90
5
450
20%

03.
Baik
45-50
80
20
1600
80%

2050 : 25
04.
Lebih dari
39-44
70
0
0
0%
= 82

cukup
66

05.
Cukup

33-38
60
0
0
0%
(Baik)

06.
Hampir

27-33
50
0
0
0%

cukup

07.
Kurang

21-26
40
0
0
0%

08.
Kurang

15-20
30
0
0
0%

sekali

09.
Buruk

9-14
20
0
0
0%

10.
Buruk

3-8
10
0
0
0%
sekali

Jumlah

25
2050
100%

Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui jumlah skor standar yang diperoleh
siswa adalah 2050 dengan nilai rata-rata 82. Rincian jumlah siswa yang mengikuti
tes adalah sebagai berikut: 5 orang (20%) mendapat nilai standar 90 dengan
kategori baik sekali, 20 orang (80%) mendapat nilai standar 80 dengan kategori
baik. Dari 25 siswa yang mengikuti tes semuanya (100%) tuntas dalam
pembelajaran memahami isi bacaan melalui teknik scanning

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan membaca


melalui teknik scanning dapat dihentikan pada siklus III, karena nilai rata-rata pada
siklus III sudah melampui target yang ditetapkan yaitu nilai rata-rata 76 sesuai
dengan kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditetapkan di kelas V.

Refleksi Siklus III

Pembelajaran yang dilakukan pada siklus III merupakan tindakan

perbaikan dari pembelajaran siklus I dan II. Pada siklus I siswa masih banyak
belum paham mencari informasi yang tertera di dalam suatu bacaan. Kesulitan
tersebut kemudian dicarikan jalan keluarnya untuk diterapkan pada pembelajaran
siklus II. Tindakan-tindakan yang dilakukan pada siklus III ini terbukti dapat
meningkatkan kemampuan membaca melalui tekni scanning pada siswa. Hal ini
67

terbukti dari hasil tes pada siklus III, diketahui kemampuan membaca siswa
mengalami peningkatan, dari 25 orang siswa seluruh siswa yang memperoleh nilai
80 ke atas, dengan predikat baik. Karena sudah memenuhi target yang peneliti
tentukan, oleh sebab itu kemampuan membaca melalui teknik scanning pada siswa
kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014 sudah
dikatakan meningkat dan dihentikan sampai dengan siklus ke III. Untuk lebih
jelas, peningkatan yang terjadi dalam penelitian ini dapat dilihat pada rekapitulasi
hasil tes awal, siklus I, siklus II, dan siklus III.

4.2 Rekapitulasi Hasil Penelitian

Tabel 16. Rekapitulasi Hasil Tes Awal, Siklus I, Siklus II, dan siklus III
Tentang Kemampuan Membaca melalui Teknik Membaca Scanning Pada
Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014.

Nilai Standar

No.
Nama Siswa

Keterangan

TA
SI
S II
S III
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

01.
Ana Mariya
50
60
70
80
Meningkat
02.
I Kd. Alika Kidi Ananta
70
70
80
80
Meningkat
03.
Alfin Fahmi Ali
70
70
70
80
Meningkat
04.
Agus Efendi
60
60
70
80
Meningkat
05.
Ni Kd. Ari Wahyuni
80
80
90
90
Meningkat
06.
I Kt. Herdi Adi G.
70
80
80
80
Meningkat
07.
I GNA Arkya Bawa
80
80
80
80
Meningkat
08.
Ni Pt. Ayu Indah W.
70
80
80
90
Meningkat
09.
I Kt. Bayu Pradnyana
60
70
70
80
Meningkat
10.
I Md. Dwi Sentana
60
60
70
80
Meningkat
11.
I Km. Kerisna
60
60
70
80
Meningkat
12.
Kholis Setiawan
50
50
60
80
Meningkat
68

13.
Istayatul Afifah
50
50
60
80
Meningkat
14.
Ni Md. Nova Andila D.
80
90
90
90
Meningkat
15.
Rifki Dwi Farhan M.
50
50
60
80
Meningkat
16.
I Kd. Rai Dharmawan
60
70
80
80
Meningkat
17.
I Md. Sandhy Adinata
70
80
80
80
Meningkat
18.
Ni Kd. Siwi Cipta Dewi
80
90
90
90
Meningkat
19.
Nanda Irma Yanti
50
50
60
80
Meningkat
20.
Moch Ichtarom Haris
50
50
60
80
Meningkat
21.
Taufik Kurohman
50
50
60
80
Meningkat
22.
Pt. Puspita Dewi F.
60
70
80
90
Meningkat
23.
I Gd. Wahyu Santika
50
60
70
80
Meningkat
24.
Soleh Sohaludin
60
60
70
80
Meningkat
25.
Ni GPAK Lisa Triani
60
70
80
80
Meningkat

Jumlah
1550
1660
1830
2050

Nilai Rata-rata
62
66
73
82
Meningkat

Keterangan :

T A = Tes Awal

S I = Siklus I

S II = Siklus II

S III = Siklus III

4.3 Pembahasan

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil yang dicapai oleh
siswa dari setiap proses tindakan yang dilakukan, yaitu dari tindakan pra siklus
(tes awal) hingga siklus III. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rat-rata
kelas terhadap setiap proses, yaitu: (1) pada tindakan tahap awal nilai rata-rata
kelas siswa yang dicapai 62, (2) pada tindakan siklus I nilai rata-rata kelas siswa
yang mencapai 66, (3) pada tindakan siklus II nilai rata-rata kelas siswa 73, dan
(4) pada tindakan siklus III nilai rata-rata kelas siswa 82. Hasil tersebut
menunjukan bahwa peningkatan kemampuan membaca melalui teknik scanning
dicapai dengan maksimal sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan hasil yang diperoleh siswa pada pertemuan awal, secara umum
pemahaman siswa dalam membaca masih bermasalah. Hal ini dapat dapat dilihat
dari nilai yang diperoleh siswa pada tes awal, dimana nilai masing-masing
69

siswa rata-rata dengan nilai rata-rata 62. Lebih lanjut lagi, ketika diberikan tes
awal sebagian besar siswa tampak kebingungan di dalam menjawab tes karena
mereka lebih senang diam dan mengobrol dengan temannya.

Pada siklus I berlangsung satu kali pertemuan, di mana pertemuan ini digunakan
untuk memperkenalkan metode pembelajaran scanning sebagai salah satu metode
untuk mempermudah dalam membaca untuk mencari informasi dalam bacaan dan
memberikan tes sebagai akhir siklus. Pada siklus I menunjukan bahwa nilai yang
diperoleh masing-masing siswa rata-rata 66. Ini menunjukan nilai rata-rata
pemahaman siswa sudah mengalami peningkatan sebesar 4 (16%) dari tes awal.
Karena nilai rata-rata siklus I belum memenuhi target, maka penelitian dilanjutkan
pada siklus II.

Pada siklus II, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan hampir sama pada siklus
I, yaitu satu kali pertemuan dengan menggunakan metode scanning. Nilai rata-rata
pada siklus II ini adalah 73. Nilai rata-rata pada siklus II ini sudah mengalami
peningkatan 7 (28%) dari pada siklus I, dan mengalami peningkatan 11 (44%) dari
tes awal. Karena nilai rata-rata siklus II belum memenuhi target, maka penelitian
ini dilanjutkan pada siklus III.

Pada siklus III, pelaksanaan pembelajaran tidak jauh berbeda dengan siklus I dan
siklus II yaitu satu kali pertemuan dan dengan mempergunakan pembelajaran
scanning. Nilai rata-rata pada siklus III ini adalah 82. Nilai rata-rata pada siklus
III ini sudah mengalami peningkatan 9 (36%) dari pada siklus II, 16 (64%) dari
pada siklus I, dan mengalami peningkatan 20 (80%) dari tes awal. Hasil siklus III
dari 25 orang siswa semuannya memperoleh nilai 80 ke atas. Hal ini juga dapat di
lihat pada tabel tes akhir siklus III yang menunjukan bahwa rata-
70

rata kemampuan memahami isi bacaan pada siswa adalah 82, yang sudah memenuhi
target yang ditentukan oleh peneliti yaitu 76.

Pembelajaran peningkatan kemampuan membaca melalui teknik scanning adalah suatu


metode yang dapat membimbing siswa untuk meningkatkan kemampuan membaca
suatu bacaan untuk mencari informasi. Hal ini dikarenakan siswa diberikan lebih banya
kesempatan untuk membaca dan memahami isi bacaan tersebut dengan baik. Jadi,
masalah siswa dalam kemampuan membaca melalui teknik scanning diatasi dengan
baik. Oleh karena itu, penelitian ini dihentikan sampai siklus III.

Adapun hasil peningkatan yang dicapai oleh siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan
Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014 dalam kemampuan membaca melalui teknik
scanning, baik dari tes awal, tes akhir siklus I, tes akhir siklus II, maupun tes akhir
siklus III, dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Grafik 01. Grafik tentang Kemampuan Membaca melalui Teknik Scanning siswa
kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014 pada Tes
Awal, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III.

90
80

70
60
50

40
Nilai rata-rata

30
20
10
0

Tes Awal

Siklus I

Siklus II
Siklus III
71

Keterangan Grafik :

Hasil Tes Awal = 62 Hasil Tes Siklus I = 66 Hasil Tes Siklua II = 73 Hasil Tes
Siklus III = 82

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar membaca melalui
teknik scanning mengalami peningkatan. Dimana pada siklus awal (tes awal) nilai
rata-rata yang diperoleh siswa adalah 62, mengalami peningkatan pada siklus I
menjadi 66, pada siklus II juga mengalami peningkatan menjadi 73, dan pada
siklus III terjadi perubahan peningkatan hasil belajar siswa menjadi 82.

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab IV, dapat di tarik
simpulan bahwa :

Pembelajaran membaca melalui teknik scanning dapat meningkatkan kemampuan


membaca siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran
2013/2014, dengan bukti-bukti yaitu :

Pada tindakan pra siklus (tahap awal) tes tentang kemampuan siswa dalam
memahami isi bacaan mencapai 62. Rincian jumlah siswa yang mengikuti tes
adalah sebagai berikut: 4 orang (16%) mendapat nilai standar 80 dengan kategori
baik, 5 orang (20%) mendapat skor standar 70 dengan kategori
72

lebih dari cukup, 8 orang (32%) mendapat skor standar 60 dengan kategori
cukup, dan 8 orang (32%) mendapat skor standar 50 dengan kategori hampir
cukup. Dari 25 siswa yang mengikuti tes, hanya 4 orang (16%) yang tuntas
dalam pembelajaran memahami isi bacaan dan 21 orang (84%) belum tuntas.

Pada siklus I nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan yaitu 66, tetapi masih
di bawah standar yang ditentutakan. Rincian jumlah siswa yang mengikuti tes
adalah sebagai berikut: 2 orang (8%) mendapat nilai standar 90 dengan
kategori baik sekali, 5 orang (20%) mendapat nilai standar 80 dengan kategori
baik, 6 orang (24%) mendapat skor standar 70 dengan kategori lebih dari
cukup, 6 orang (24%) mendapat skor standar 60 dengan kategori cukup, dan 6
orang (24%) mendapat skor standar 50 dengan kategori hampir cukup. Dari 25
siswa yang mengikuti tes, hanya 7 orang (28%) yang tuntas dalam
pembelajaran memahami isi bacaan melalui teknik scanning dan 18 orang
(72%) belum tuntas.

Pada siklus II nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan lagi yakni mencapai
73. Rincian jumlah siswa yang mengikuti tes adalah sebagai berikut: 3 orang
(12%) mendapat nilai standar 90 dengan kategori baik sekali, 8 orang (32%)
mendapat nilai standar 80 dengan kategori baik, 8 orang (32%) mendapat skor
standar 70 dengan kategori lebih dari cukup, 6 orang (24%) mendapat skor
standar 60 dengan kategori cukup. Dari 25 siswa yang mengikuti tes, hanya 11
orang (44%) yang tuntas dalam pembelajaran memahami isi bacaan melaui
teknik scanning dan 14 orang (56%) belum tuntas.
73

Pada siklus III rata-rata siswa mengalami peningkatan lagi yakni 82. Rincian
jumlah siswa yang mengikuti tes adalah sebagai berikut: 5 orang (20%) mendapat
nilai standar 90 dengan kategori baik sekali, 20 orang (80%) mendapat nilai
standar 80 dengan kategori baik. Dari 25 siswa yang mengikuti tes semuanya
(100%) tuntas dalam pembelajaran memahami isi bacaan melalui teknik scanning.
Dengan demikian, maka tindakan penelitian dihentikan pada siklus III karena
target yang ditentukan sudah tercapai.

Langkah-langkah membaca scanning adalah sebagai berikut :

Membuka absensi kehadiran siswa.

Memberikan apersepsi terkait dengan pelajaran yang akan dilaksanakan.

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Menjelaskan materi pembelajaran tentang pengertian membaca, tujuan membaca,


aspek-aspek membaca, jenis-jenis membaca, dan ragam membaca.

Menjelaskan materi pembelajaran (memahami isi bacaan melalui teknik


scanning).

Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran membaca scanning.

Menjelaskan karakteristik membaca scanning.

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya menegenai materi yang


sudah dijelaskan.

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir menyelesaikan suatu


masalah.
74

Meminta siswa untuk membaca sebuah wacana kemudian memahami isi wacana
tersebut.

Guru memberikan komentar dalam mengerjakan tugas.

Meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan.

Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, isyarat
terhadap keberhasilan peserta didik.

Bersama-sama siswa menyimpulkan dan merefleksi hasil pelaksanaan


pembelajaran yang telah dilakukan.

Menutup pelajaran.

5.2 Saran-Saran

Pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan


Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014 ini ada beberapa saran yang dapat
dipergunakan untuk mengefektifkan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia
pada umumnya, dan pembelajaran membaca pada khususnya, yaitu :

Bagi guru-guru dalam melaksanakan proses pembelajaran khususnya bahasa


Indonesia dalam membaca, agar menciptakan suasana yang kondusif sehingga
dapat mendukung keberhasilan siswa.

Karena perpustakaan masih kurang disekolah maka siswa sendiri harus kreatif
sendiri untuk belajar khususnya membaca.
75

Jika ingin memaksimalkan keberhasilan dalam pembelajran membaca, guru


hendaknya menggunakan teknik membaca scanning yang tepat dan benar
sehingga siswa dapat belajar dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini dkk. 2008 . Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi

Aksara.

Anderson. 1972. Membaca Untuk Memperbandingkan Dan Mempertentangkan.


Bandung : Angkasa.

Badudu. 1979. Membina Bahasa Indonesia. Bandung : Pustaka Prima.

Bugin,Burhan. 2004. Metodelogi penelitian kualitatif. Jakarta : Gajah Grafindo


Persada.

Harras, Drs. Kholid A. dkk. 1997. Membaca I. Jakarta Universitas Terbuka.

Haster, 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1-2006-
farkhahnim-1597-bab2_310-4.pdf.03/07/2014.X

Jawini, 2012. Skripsi : Peningkatan Kemampuan Membaca melalui Teknik Triple


Read Outline ( Membaca Tiga Kali dengan Tujuan yang Berbeda ) pada Siswa
Kelas VII B SMP Negeri 5 Abang Tahun Pelajaran 2011/2012. (tidak diterbitkan )
Unmas Denpasar.

Kinayati. 2000. Filsafat Bahasa. Jakarta, Pustaka Book.

Lailihijjahyati.wordpress.com/2010/06/08/memahami-ragam-wacana-tulis-dengan
membaca-memindai-2/.28.07.2014

Margono. 1997. Metode Penelitian. Jakarta, Pustaka Bumi Aksara.

Nurhadi. 1991. Bagaimana Meningkatkan Kecepatan Membaca. Bandung :


Penerbit Sinar Baru.

Nurhadi, 1989, Membaca Cepat Dan Efektif. Bandung : Sinar Baru.

Nurkencana, Wayan. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Usaha Nasional.

Perpustakaan.narotama.ac.ad/2013/01/11/teknik-membaca-cepat-skimming-dan-
scanning/.30.07.2014

Rahim, Farida, 2005, Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi

Aksara.
Santosa, 2003. Materi Pembelajran Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: UT.

Saranata, 2012. Skripsi: Peningkatan Kemampuan Memahami Isi Wacana Melalui


Strategi Belajar SQ4R pada siswa Kelas VII/A SMPN 4 Bangli Tahun Pelajaran
2011/2012 (tidak diterbitkan). Denpasar: Unmas Denpasar.

Sudiana , I Nyoman. 2007: Membaca. Malang: IKIP Malang.

Soedaraso. 2002. Speed Reading Sistem membaca Cepat dan Efektif. Jakarta :
Gramedia.

Sariani, 2013. Skripsi : Peningkatan Kemampuan Membaca melalui Teknik Triple


Read Outline ( Membaca Tiga Kali dengan Tujuan yang Berbeda ) pada Siswa
Kelas VIII A SMP Negeri I Tembuku Bangli Tahun Pelajaran 2012/2013. (tidak
diterbitkan ) Unmas Denpasar.

Suyatno. 1996. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Depdikbud :


Yogyakarta.

Tarigan, Henddry. Guntur 1979. Prinsip Dasar Sastra. Bandung : Angkasa

Bandung.

----------1984. Membaca Ekspresif. Bandung : Angkasa.

----------Dkk. 1985. Membaca dalam kehidupan. Bandung : Angkasa.

The Liang Gie. 1994. Halaman 62 Membaca Ragam Sepintas. Jakarta : Bumi
Aksara.

Trianto. 2003. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.


Jakarta : Prestasi Pustaka.

Tri Rama K. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar.

Wardani. 2003. Metodelogi Penelitian. Depdikbun ; Yogyakarta.


Ceramah.

Teknik membaca memindai.

Tanya jawab.

Penugasan.

E. Kegiatan Pembelajaran :

Tahap
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Waktu

(peneliti)

1. Kegiatan

Memberi salam

Memberi salam
10 menit

Awal

Om Swa

Motivasi

Membuka absen

Memberikan

siswa
teman-teman

Memberikan
yang tidak hadir

apersepsi terkait

Mendengarkan

dengan
apersepsi yang

pembelajaran
disampaikan

yang
oleh guru

dilaksanakan.
(peneliti)

Menyampaikan

Mendengarkan

tujuan
dan mencatat

pembelajaran
tujuan
pembelajaran

2. Kegiatan

Menjelaskan

Mendengarkan
60 menit

Inti
materi
materi

Eksplorasi
pembelajaran
pembelajaran

tentang
dari guru

membaca, tujuan
(peneliti)

membaca, jenis-

jenis membaca,
teknik dan

ragam membaca

dan teknik

membaca

memindai

Mendengarkan

(scanning)
materi

Menjelaskan
pembelajaran

materi

pembelajaran

(memahami isi
bacaan melalui

teknik membaca

Mendengarkan

bacaan tersebut.

Konfirmasi
Meminta siswa
memindai) mnegrjakan tugas yang telah
diberikan
Menjelaskan
Elaborasi
langkah-langkah dan strategi Memberikan komentar
pembelajaran membaca dalam mengerjakan tugas

penjelasan guru (peneliti)


Menjelaskan teknik
membaca memindai
(scanning).
Mendengarkan penjelasan
guru (peneliti).
Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
mengenai materi yang sudah Memberikan pertanyaan
dijelaskan


Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berpikir
untuk menyelesaikan suatu
masalah. Memikirkan suatu masalah


Meminta siswa membaca
suatu isi bacaan (cerita)
kemudian memahami isi
Membaca sebuah
bacaan ( cerita)

Mengerjakan tugas

Mendengarkan
komentar dari guru
( peneliti)

Mengumpulkan
tugas yang telah
dikerjakan

Mendengarkan dengan baik.



Meminta siswa

mengumpulkan

tugas yang telah

dikerjakan

Memberikan

umpan balik

positif dan

penguatan dalam

bentuk lisan,

isyarat, terhadap

keberhasilan

siswa.
3. Kegiatan

Bersama-sama

Ikut
10 menit
Akhir
siswa
menyimpulkan

menyimpulkan
dan merefleksi

dan merefleksi
hasil

hasil
pelaksanaan

pelaksanaan
pembelajaran

pembelajaran
yang telah

yang telah
dilakukan

dilakukan

Menutup

Memperhatikan

pelajaran
guru (peneliti)
dalam

menyimpulkan

pelajaran

Sumber Belajar

Teks Cerita.

Buku Bina Bahasa Indonesia Kelas 5 B Penerbit umum.

Penilalan

Indikator Pencapaian

Penilaian

Kompetensi

Teknik
Bentuk

Instrumen
Penilaian
Penilaian
o Memahami

isi
Penugasan
Uraian

o
Jelaskan apa yang

bacaan

melalui

dimaksud dengan

teknik scanning.

membaca scanning?
o Menentukan

o Sebutkan langkah-

informasi yang ada

langkah membaca

pada isi bacaan.

scanning!
o Menemukan
kata

o
Tentukan kata-kata

yang sulit
secara

sulit yang terdapat

cepat
pada
isi

pada teks!
bacaan.

o Carilah makna dari

o Mencari
makna

kata-kata sulit

kata dalam kamus


tersebut dalam

secara cepat.

kamus!

o Menentukan

o Buatlah kalimat

makna
kata
yang

sederhana dari

sulit
pada
isi

kata-kata sulit yang

bacaan.

telah di scanning
o Membuat
kalimat

dari teks tersebut!

sederhana
dengan

kata-kata

sulit

yang
telah
di
scanning pada isi

bacaan.

Pekutatan, 08 April 2014


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

SIKLUS II

Sekolah : SD Negeri 4 Pekutatan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V/II

Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 x pertemuan)

Standar Kompetensi : 1. Memahami isi bacaan dengan membaca sekilas,

membaca memindai, dan membaca cerita anak.

Kompetensi Dasar : 1.Menemukan informasi secara cepat dan tepat dari isi

bacaan dengan membaca memindai.

Indikator

Menganalisis kata-kata yang sulit pada teks/wacana.

Membuat kalimat sederhana dengan kata-kata sulit tersebut.


Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat memahami isi wacana dengan baik.

Siswa mampu menemukan kata-kata sulit dan membuat kalimat sederhana dengan
kata-kata tersebut.

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa


hormat dan perhatian ( respect ), Tekun (

diligence ), Tanggung jawab (

responsibility ) Berani ( courage ).

Materi Pembelajaran
Pengertian membaca scanning.

Langkah-langkah membaca melalui teknik scanning.


Cerita pendek anak.
Metode Pembelajaran

Ceramah.

Teknik membaca memindai.

Tanya jawab.

Penugasan.

Kegiatan Pembelajaran :
Tahap
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Waktu

(peneliti)

1. Kegiatan

Memberi salam

Memberi salam
10 menit

Awal

Om Swa

Motivasi

Membuka absen

Memberikan

siswa
teman-teman

Memberikan
yang tidak hadir

apersepsi terkait

Mendengarkan
dengan
apersepsi yang

pembelajaran
disampaikan

yang
oleh guru

dilaksanakan.
(peneliti)

Menyampaikan

Mendengarkan

tujuan
dan mencatat

pembelajaran
tujuan

pembelajaran

2. Kegiatan

Menjelaskan

Mendengarkan
60 menit

Inti
materi
materi

Eksplorasi
pembelajaran
pembelajaran

tentang
dari guru

membaca, tujuan
(peneliti)

membaca, jenis-

jenis membaca,

teknik dan

ragam membaca

dan teknik
membaca

memindai

Mendengarkan

(scanning)
materi

Menjelaskan
pembelajaran

materi

pembelajaran

(memahami isi

bacaan melalui

teknik membaca

Mendengarkan
memindai)
penjelasan guru

Menjelaskan
(peneliti)

langkah-langkah

dan strategi

Mendengarkan

pembelajaran

penjelasan guru

membaca

(peneliti).

Elaborasi

Menjelaskan
Membaca sebuah bacaan
teknik membaca memindai (scanning). ( cerita)

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk


bertanya mengenai materi yang sudah dijelaskan

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk


berpikir untuk menyelesaikan Mengerjakan tugas


Konfirmasi suatu masalah. Meminta siswa
membaca suatu Mendengarkan komentar
dari guru ( peneliti)
isi bacaan (cerita) kemudian memahami isi bacaan
tersebut. Mengumpulkan tugas yang
telah dikerjakan

Meminta siswa mnegrjakan tugas yang telah


diberikan

Memberikan komentar dalam mengerjakan tugas

Meminta siswa mengumpulkan tugas yang telah


dikerjakan

Memberikan umpan balik positif dan

Memberikan pertanyaan

Memikirkan suatu masalah


Mendengarkan dengan baik.
penguatan dalam

bentuk lisan,

isyarat, terhadap

keberhasilan

siswa.

3. Kegiatan

Bersama-sama

Ikut
10 menit
Akhir
siswa
menyimpulkan

menyimpulkan
dan merefleksi

dan merefleksi
hasil

hasil
pelaksanaan

pelaksanaan
pembelajaran
pembelajaran
yang telah

yang telah
dilakukan

dilakukan

Menutup

Memperhatikan

pelajaran
guru (peneliti)

dalam

menyimpulkan

pelajaran

Sumber Belajar

Teks Cerita.

Buku Bina Bahasa Indonesia Kelas 5 B Penerbit umum.

Penilalan

Indikator Pencapaian
Penilaian

Kompetensi

Teknik
Bentuk

Instrumen

Penilaian
Penilaian

o Memahami

isi
Penugasan
Uraian
o
Jelaskan apa yang
bacaan
melalui

dimaksud dengan

teknik scanning.

membaca scanning?

o Menentukan

o
Sebutkan langkah-
informasi yang ada

langkah membaca

pada isi bacaan.

scanning!

o Menemukan
kata

o
Tentukan kata-kata
yang
sulit
secara

sulit yang terdapat

cepat
pada
isi

pada teks!

bacaan.

o
Carilah makna dari
o Mencari
makna

kata-kata sulit
kata dalam kamus

tersebut dalam
secara cepat.

kamus!
o Menentukan

o Buatlah kalimat
makna
kata
yang

sederhana dari
sulit
pada
isi

kata-kata sulit yang


bacaan.

telah di scanning
o Membuat
kalimat

dari teks tersebut!


sederhana
dengan

kata-kata

sulit
yang
telah
di

scanning
pada isi

bacaan.

Pekutatan, 09 April 2014


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

SIKLUS III

Sekolah : SD Negeri 4 Pekutatan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V/II

Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 x pertemuan)

Standar Kompetensi : 1. Memahami isi bacaan dengan membaca sekilas,

membaca memindai, dan membaca cerita anak.

Kompetensi Dasar : 1.Menemukan informasi secara cepat dan tepat dari isi

bacaan dengan membaca memindai.

Indikator

Menganalisis kata-kata yang sulit pada teks/wacana.

Membuat kalimat sederhana dengan kata-kata sulit tersebut.


Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat memahami isi wacana dengan baik.

Siswa mampu menemukan kata-kata sulit dan membuat kalimat sederhana dengan
kata-kata tersebut.

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa


hormat dan perhatian ( respect ), Tekun (

diligence ), Tanggung jawab (

responsibility ) Berani ( courage ).

Materi Pembelajaran
Pengertian membaca scanning.

Langkah-langkah membaca melalui teknik scanning.


Cerita pendek anak.
Metode Pembelajaran

Ceramah.

Teknik membaca memindai.

Tanya jawab.

Penugasan.

Kegiatan Pembelajaran :
Tahap
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Waktu

(peneliti)

1. Kegiatan

Memberi salam

Memberi salam
10 menit

Awal

Om Swa

Motivasi

Membuka absen

Memberikan

siswa
teman-teman

Memberikan
yang tidak hadir

apersepsi terkait

Mendengarkan
dengan
apersepsi yang

pembelajaran
disampaikan

yang
oleh guru

dilaksanakan.
(peneliti)

Menyampaikan

Mendengarkan

tujuan
dan mencatat

pembelajaran
tujuan

pembelajaran

2. Kegiatan

Menjelaskan

Mendengarkan
61 menit

Inti
materi
materi

Eksplorasi
pembelajaran
pembelajaran

tentang
dari guru

membaca, tujuan
(peneliti)

membaca, jenis-

jenis membaca,

teknik dan

ragam membaca

dan teknik
membaca

memindai

Mendengarkan

(scanning)
materi

Menjelaskan
pembelajaran

materi

pembelajaran

(memahami isi

bacaan melalui

teknik membaca

Mendengarkan
memindai)
penjelasan guru

Menjelaskan
(peneliti)

langkah-langkah

dan strategi

Mendengarkan

pembelajaran

penjelasan guru

membaca

(peneliti).

Elaborasi

Menjelaskan
Membaca sebuah bacaan
teknik membaca memindai (scanning). ( cerita)

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk


bertanya mengenai materi yang sudah dijelaskan

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk


berpikir untuk menyelesaikan Mengerjakan tugas


Konfirmasi suatu masalah. Meminta siswa
membaca suatu Mendengarkan komentar
dari guru ( peneliti)
isi bacaan (cerita) kemudian memahami isi bacaan
tersebut. Mengumpulkan tugas yang
telah dikerjakan

Meminta siswa mnegrjakan tugas yang telah


diberikan

Memberikan komentar dalam mengerjakan tugas

Meminta siswa mengumpulkan tugas yang telah


dikerjakan

Memberikan umpan balik positif dan

Memberikan pertanyaan

Memikirkan suatu masalah


Mendengarkan dengan baik.
penguatan dalam

bentuk lisan,

isyarat, terhadap

keberhasilan

siswa.

3. Kegiatan

Bersama-sama

Ikut
10 menit
Akhir
siswa
menyimpulkan

menyimpulkan
dan merefleksi

dan merefleksi
hasil

hasil
pelaksanaan

pelaksanaan
pembelajaran
pembelajaran
yang telah

yang telah
dilakukan

dilakukan

Menutup

Memperhatikan

pelajaran
guru (peneliti)

dalam

menyimpulkan

pelajaran

Sumber Belajar

Teks Cerita.

Buku Bina Bahasa Indonesia Kelas 5 B Penerbit umum.

Penilalan

Indikator Pencapaian
Penilaian

Kompetensi

Teknik
Bentuk

Instrumen

Penilaian
Penilaian

o Memahami

isi
Penugasan
Uraian
o
Jelaskan apa yang
bacaan
melalui

dimaksud dengan

teknik scanning.

membaca scanning?

o Menentukan

o
Sebutkan langkah-
informasi yang ada

langkah membaca

pada isi bacaan.

scanning!

o Menemukan
kata

o
Tentukan kata-kata
yang
sulit
secara

sulit yang terdapat

cepat
pada
isi

pada teks!

bacaan.

o
Carilah makna dari
o Mencari
makna

kata-kata sulit
kata dalam kamus

tersebut dalam
secara cepat.

kamus!
o Menentukan

o Buatlah kalimat
makna
kata
yang

sederhana dari
sulit
pada
isi

kata-kata sulit yang


bacaan.

telah di scanning
o Membuat
kalimat

dari teks tersebut!


sederhana
dengan

kata-kata

sulit
yang
telah
di

scanning
pada isi

bacaan.

Pekutatan, 22 April 2014


DOKUMENTASI FOTO

PENELITI MENJELASAKAN MATERI TENTANG MEMBACA SCANNING


PENELITI MEMBERIKAN PERTANYAAN MENGENAI MEMBACA SCANNING
PENELITI MEMBAGIKAN WACANA / ISI BACAAN UNTUK DI SCANNING

PENELITI MENGADAKAN TES


MEMBACA SCANNING
AUTOBIOGRAFI

I Gede Danu Eka Setiawan adalah sebuah nama yang diberikan oleh kedua
orang tua saya dan biasa di panggil Danu. Saya dilahirkan disebuah keluarga yang
sederhana pada tanggal 19 Desember 1991, di Pekutatan Jembrana dari pasangan I
Nengah Sutama dengan Ni Made Pariastuti. Saya anak pertama dari dua
bersaudara.

Agama saya adalah Hindu. Awal saya mulai masuk sekolah adalah di SD Negeri 4
Pekutatan Jembrana pada tahun 1998 dan lulus pada tahun 2004, melanjutkan ke
jenjang berikutnya di SMP Negeri 1 Pekutatan Jembrana pada tahun 2004 dan
lulus tahun 2007. Kemudian saya melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1
Pekutatan Jembrana pada tahun 2007 dan lulus pada tahun 2010. Untuk
menempuh pendidikan ini saya menghabiskan waktu selama 12 tahun, kemudian
melanjutkan pendidikan pendidikan ke perguruan tinggi yaitu Mahasaraswati
Denpasar pada tahun 2010. Dengan mengambil Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai