OLEH :
MENYETUJUI,
i
TIM PENGUJI
PENGUJI UTAMA,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
HARI :
TANGGAL
MENGESAHKAN,
KETUA, SEKRETARIS,
Prof. Dr. Wayan Maba
Dra, Ni Luh Sukanadi, M.Hum.
NIP. 19581231 198303 1 032
NIP. 19610101 198703 2 002
iii
KATA PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang sudah
melimpahkan segala karunia dan memberikan kekuatan lahir
Memahami Isi Bacaan Melalui Teknik Membaca Scanning pada siswa kelas V
Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyususan skripsi ini, baik secara teknis, materi, maupun
penyajiannya masih belum begitu sempurna. Walaupun demikian, penulis mengharapkan semoga
tulisan yang sederhana ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat kepada para pembaca.
Skripsi ini dapat terwujud berkat adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan yang baik ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah mendukung skripsi ini, yaitu :
Dr. Drs. I Made Sukemerta, M.Pd, Rektor Universitas Mahasaraswati Denpasar, atas fasilitas yang
diberikan selama penulis menjadi mahasiswa.
Bapak Prof. Dr. Wayan Maba, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Mahasaraswati Denpasar, yang banyak memberikan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Ibu Dra. Ni Luh Sukanadi, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, yang telah memberikan motivasi selama penulis melaksanakan penyusunan skripsi ini.
Ibu Dra. Ni Luh Sukanadi, M.Hum., selaku Pembimbing I, yang telah tekun memberikan petunjuk,
arahan, bimbingan serta nasehat selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
Ibu Dra. Anak Agung Rai Laksmi, M.Hum., selaku Pembimbing II, yang telah memberikan
petunjuk dan bimbingan dengan penuh kesabaran dalam penyusunan skripsi ini.
vi
Bapak dan Ibu dosen yang mengajar di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
vi
Universitas Mahasaraswati Denpasar, atas ilmu yang telah diberikan
Orang tua yang selalu memberikan dukungan doa dan semangat ketika penulis
menghadapi kendala dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis,
vii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL.
x
DAFTAR GAMBAR.
xii
DAFTAR GRAFIK.......xiii
ABSTRAK..
xiv
BAB I, PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang...
1
1.2
Rumusan masalah...
5
1.3
Tujuan Penelitian
5
1.4
Ruang Lingkup Penelitian..
6
Manfaat penelitian..
Asumsi
Aspek-aspek Membaca...16
Jenis-jenis Membaca..19
Ragam Membaca27
viii
Isi
Halaman
BAB III, METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian...
33
3.2
Subjek, Objek, Tempat Penelitian..
34
3.3
Rancangan Penelitian.
34
3.4
Prosedur Penelitian.
38
3.5
Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ..
41
3.6
Analisis Data...
45
Hasil Penelitian...47
Refleksi Awal...47
Siklus I.51
Siklus II....56
Siklus III..62
4.3 Pembahasan
69
BAB V, PENUTUP
Simpulan.72
Saran-saran. 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Siklus I.. 39
Analisis Data Hasil Tes Awal tentang Kemampuan Memahami Isi Bacaan Pada Siswa Kelas V SD
Negeri
Siklus I.52
melalui Teknik Scanning Pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran
2013/2014.... 54
Analisis Data Hasil Tes Siklus I tentang Kemampuan memahami Isi Bacaan Melalui Teknik
Scanning pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran
2013/2014..... 55
Siklus II
58
Data Tes Siklus II Peningkatan Kemampuan Membaca melalui Teknik Scanning Pada Siswa Kelas
V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran
2013/2014 59
x
Tabel Halaman
Analisis Data Hasil Tes Siklus II tentang Kemampuan memahami Isi Bacaan Melalui
Teknik Scanning pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun
Pelajaran
2013/2014. 60
Siklus III..63
Data Tes Siklus III Peningkatan Kemampuan Membaca melalui Teknik Scanning
Pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran
2013/2014.... 65
Analisis Data Hasil Tes Siklus III tentang Kemampuan memahami Isi Bacaan Melalui
Teknik Scanning pada
Pelajaran
2013/2014. 66
Rekapitulasi Hasil Tes Awal, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III Tentang Kemampuan
memahami Isi Bacaan Melalui Teknik Scanning pada Siswa Kelas V SD Negeri 4
Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran
2013/2014 68
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Grafik Halaman
Grafik tentang Kemampuan Membaca melalui Teknik Scanning Siswa kelas V SD Negeri 4
Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014 pada Tes Awal,
2013/2014.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah (1) apakah melalui teknik scanning dapat meningkatkan kemampuan
memahami isi bacaan pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana tahun
pelajaran 2013/2014?, (2) bagaimanakah langkah-langkah teknik scanning agar
dapat meningkatkan kemampuan memahami isi bacaan pada siswa kelas V SD
Negeri 4 Pekutatan Jembrana tahun pelajaran 2013/2014?. Adapun tujuan khusus
dari penelitian ini adalah (1) mendapatkan data yang valid tentang kemampuan
memahami isi bacaan melalui teknik membaca scanning pada siswa kelas V SD
Negeri 4 Pekutatan Jembrana tahun pelajaran 2013/2014. (2) menemukan
langkah-langkah teknik membaca scanning yang tepat dalam pembelajaran
membaca. Ruang lingkup dari penelitian ini adalah (1) peningkatan kemampuan
memahami isi bacaan melalui teknik scanning pada siswa kelas V SD Negeri 4
Pekutatan Jembrana tahun pelajaran 2013/2014 dan (2) langkah-langkah teknik
membaca scanning, yang tepat dalam pembelajaran membaca.
Dalam Penelitian ini, teori-teori yang dipakai sebagai acuan adalah (1) pengertian
membaca, (2) tujuan membaca, (3) aspek-aspek membaca, (4) jenis-jenis
membaca, (5) ragam membaca, (6) pengertian membaca scanning, (7)
karakteristik membaca scanning, (8) langkah-langkah membaca scanning, dan (9)
keunggulan dan kelemahan teknik membaca scanning.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun
Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 25 orang terdiri dari 9 orang siswa
perempuan dan 16 orang siswa laki-laki. Objek penelitian ini adalah peningkatan
kemampuan memahami isi bacaan melalui teknik membaca scanning pada siswa
kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana tahun pelajaran 2013/2014. Tempat
penelitian dilaksanakan di SD Negeri 4 Pekutatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Rancangan penelitian tindakan kelas ini
dilakukan dalam 3 siklus. Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa siklus yang
masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi
xiv
evaluasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah (1)
obsevasi dan (2) tes. Pengolahan data ini digunakan metode deskriptif kuantitatif.
Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan yang dapat diambil adalah penerapan
teknik scanning dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami isi
bacaan serta berdampak positif bagi siswa. Melihat hasil penelitian yang
menggambarkan kemampuan memahami isi bacaan pada siswa kelas V SD Negeri
4 Pekutatan Jembrana meningkat, disarankan agar guru hendaknya menerapkan
teknik membaca scanning dalam memahami materi lainnya.
PENDAHULUAN
Membaca merupakan suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang
ditulis. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah, terdapat
pembelajaran membaca yang menuntut siswa untuk memahami berbagai wacana,
baik sastra maupun non sastra. Selain dalam pembelajaran membaca, juga terdapat
pembelajaran menyimak, berbicara, dan menulis. Keterampilan membacalah yang
sangat dibutuhkan untuk memahami isi wacana (sebuah wacana) dari pada ketiga
keterampilan lain. Tarigan (1985:7) menyatakan bahwa membaca adalah suatu
proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan
yang disampaikan oleh penulis, pembaca tidak hanya memahami makna harfiah
kata per kata tetapi juga pembaca harus memahami makna secara global dari
pesan tersebut. Dengan demikian, untuk memahami makna secara keseluruhan
pesan tersebut, pembaca memerlukan strategi atau cara belajar yang tepat.
1
2
dalam mengajarkan strategi belajar adalah alur pemikiran Arends (dalam Trianto,
2003: 143), yang memikirkan kelemahan guru dalam tugas mengajarkan siswa
bagaimana belajar sebagai tujuan pendidikan.
Menyadari pentingya fungsi bahasa Indonesia dengan ruang lingkupnya yang luas,
maka pembinanan dan pngembangan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah
kebahasaan yang berlaku dapat tercapai dengan baik. Dalam usaha pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia dikembangkan kemampuan menggunakan
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan
keterampilan menulis. Dari keempat keterampilan tersebut saling berkaitan dan
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Terkait dengan keterampilan
tersebut, penulis mencoba untuk meneliti dan menindak lanjuti mengenai
keterampilan membaca, dimana membaca merupakan serangkaian kegiatan
pikiran yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk memahami makna suatu
keterangan yang disajikan kepada indra penglihatan dalam bentuk lambang huruf
dan lambang lainnya. Dalam membaca selain mengerti makna setiap kata atau
kalimat, juga harus dapat memahami isi bacaan tersebut. Membaca bukanlah
proses datangnya secara otomatis, oleh karena itu kegiatan membaca dapat
dilakukan dengan latihan-latihan atau praktek-praktek membaca.
Di Sekolah Dasar keterampilan membaca harus dimiliki oleh setiap siswa, karena
sering juga ditemukan banyak siswa bermasalah dalam membaca khususnya
dalam menguasai teks bacaan. Berdasarkan hal tersebut, banyak orang setuju
bahwa ini merupakan tanggung jawab utama sekolah untuk membantu setiap
siswa menjadi pembaca yang aktif. Untuk itu perlu ditekankan bahwa
4
Lebih lanjut, siswa harus memiliki beberapa tujuan dalam membaca. Menurut Badrawi (dalam
Jawini, 2012: 4) dalam proses belajar mengajar, siswa tidak perlu membaca teks atau buku bacaan
dengan keras, tetapi teks tersebut ditekankan pada tujuan membaca itu sendiri, misalnya
menemukan fakta-fakta, ide-ide, dan kejadian-kejadian yang menyenangkan. Searah dengan tujuan
tersebut, ada beberapa hal yang harus dipenuhi, yaitu : (a) untuk menemukan informasi tertentu, (b)
untuk menemukan gambaran amumisi teks, (c) untuk menemukan ide pokok yang tidak tertulis, (d)
untuk menemukan ide pokok yang tersurat, (e) untuk menemukan informasi yang tidak tertulis, (f)
untuk menemukan informasi yang tersurat, (g) untuk menemukan makna kata, frase, dan kalimat
yang berdasarkan konteks, dan (h) untuk kesenangan.
Namun kenyataannya, dari hasil pengamatan peneliti di kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana,
ternyata kemampuan siswa dalam memahami isi suatu bacaan masih kurang. Hal ini juga didukung
oleh hasil tes awal siswa dalam memahami isi suatu bacaan masih rendah yaitu 62, sementara target
yang ditetapkan adalah 76 sesuai dengan kriteria ketuntasan minimum (KKM), yang ditetapkan di
kelas V.
2013/2014.
5
Tujuan Penelitian
Dari penelitian ini adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis. Tujuan-tujuan
ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus :
Mendapatkan data yang valid tentang kemampuan memahami isi bacaan melalui
teknik membaca scanning pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana
tahun pelajaran 2013/2014.
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah : (1) peningkatan kemampuan memahami
isi bacaan melalui teknik scanning pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan
Jembrana tahun pelajaran 2013/2014 dan (2) langkah-langkah teknik membaca
scanning, yang tepat dalam pembelajaran membaca.
Setiap usaha tentu mempunyai manfaat yang ingin dicapai, beberapa komponen
manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.
Manfaat Teoritis
Manfaat Praktis
Bagi Guru
Guru yang terlibat penelitian ini akan memperoleh pengalaman langsung dalam
meningkatkan kemampuan memahami isi bacaan melalui teknik membaca
scanning.
Guru yang terlibat dalam penelitian ini, dapat menggunakan teknik membaca
scanning sebagai masukan dan berguna untuk menambah pengetahuan dalam
mengajar membaca.
Bagi Siswa
Siswa yang terlibat dalam penelitian ini akan memperoleh pengalaman langsung
dalam belajar meningkatkan kemampuan memahami sebuah bacaan melalui
teknik membaca scanning sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih
baik.
Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dalam memperbaiki kualitas
pembelajaran.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan yang positif dalam upaya
meningkatkan mutu suatu pendidikan.
Bagi Peneliti
Asumsi
Asumsi adalah anggapan dasar tentang suatu masalah yang sudah mengandung
kebenaran tanpa perlu dibuktikan kebenarannya. Dalam penelitian ini (Arikunto
dalam Jawini, 2012: 3). Penulis berasumsi bahwa:
BAB II
LANDASAN TEORI
dikatakan bahwa penelitian yang baik tentunya penelitian yang didasarkan atas
suatu teori.
Penyajian teori sebagai landasan untuk melangkah tentu saja terbatas pada
jangkauan penelitian yang dibicarakan dalam memecahkan masalah yang
dihadapi. Dalam penelitian ini teori-teori yang akan dimaksudkan adalah yang
berkaitan dengan: (1) pengertian membaca, (2) tujuan membaca, (3) aspek-aspek
membaca, (4) jenis-jenis membaca, (5) ragam membaca, (6) pengertian membaca
scanning, (7) karakteristik membaca scanning, (8) langkah-langkah membaca
scanning, dan (9) keunggulan dan kelemahan teknik membaca scanning. Untuk
lebih jelas akan diuraikan secara terperinci sebagai berikut.
Menurut Santosa (2003:63), pada hakikatnya aktivitas membaca terdiri dari dua
bagian, yaitu membaca sebagai proses dan membaca sebagai produk. Membaca
sebagai proses mengacu pada aktivitas fisik dan mental. Sedangkan
10
Menurut Hodgson (dalam Tarigan, 1985:7) membaca adalah suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis. Suatu
proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan
terlihat pada suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual
akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan
tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak
terlaksana dengan baik.
Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian dan pembacaan
sandi (a recording and decoding process), dengan berbicara dan menulis yang
justru melibatkan penyandian (encoding). Sebuah aspek pembacaan sandi
(decoding) ialah menghubungkan kata-kata tulis dengan makna bahasa lisan yang
mencakup perubahan tulisan menjadi bunyi yang bermakna (Tarigan, 1985: 9).
Bahkan ada pula beberapa penulis yang seolah-olah beranggapan bahwa membaca
adalah suatu kemampuan untuk melihat lambang-lambang tertulis serta mengubah
lambang tertulis tersebut melalui fonik (phonics) menuju membaca lisan. Phonics
adalah suatu metode pengajaran membaca, ucapan, ejaan, berdasarkan fonetik
terhadap ejaan bahasa. Membaca dapat pula dianggap sebagai suatu proses untuk
memahami isi bacaan yang tersirat di dalam kata-kata yang tertulis (Tarigan,
1985: 9).
11
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses
kegiatan memahami lambang, simbol-simbol, sandi, atau kode berupa tulisan ke
dalam wujud makna sehingga memperoleh pesan atau informasi sesuai dengan
yang disampaikan oleh penulis. Membaca membutuhkan keterampilan dan
pembiasaan, banyak orang-orang yang rajin membaca akan tetapi dia tidak
menemukan apa-apa dari bacaannya. Membaca membutuhkan konsentrasi,
penguasaan kata-kata dan kecepatan membaca, membaca tidak dapat dilakukan
dengan aktivitas lain, seperti membaca sambil menulis, mendengarkan, bercakap-
cakap, dan lain-lain. Salah satu aktivitas ini akan mengganggu kegiatan membaca.
Melalui kepandaian membaca orang tidak perlu tergantung pada orang lain, sebab
buku-buku memberi kesempatan untuk belajar sendiri, surat kabar, majalah, dan
lain-lainnya dapat menambah pengetahuan.
Mencari informasi untuk pembuatan laporan yang akan disampaikan dengan lisan
ataupun tulis.
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi,
mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna arti (meaning) erat sekali
berhubungan dengan maksud tujuan atau intensif dalam membaca. Untuk lebih
jelasnya diuraikan tujuan membaca sebagai berikut :
Membaca untuk memperoleh ide-ide (reading for main ideas). Di dalam membaca
untuk memperoleh ide-ide membaca adalah
13
mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik,
masalah apa yang terjadi dalam cerita, apa-apa yang dipelajari atau yang
dialami sang tokoh dan merangkum hal-hal yang dilakukan oleh sang
tokoh untuk mencapai tujuannya.
Di samping itu tujuan membaca yang telah diuraikan di atas, ada beberapa tujuan
membaca secara umum yang meliputi sebagai berikut :
Membaca untuk menghindarkan diri dari kesulitan dan ketakutan (Nurhadi, 1991 :
136).
Seperti yang telah dikemukakan di atas, pada hakikatnya tujuan membaca adalah
modal utama membaca. Tujuan yang jelas akan memberikan motivasi intrinsik
yang besar bagi seseorang. Seseorang yang sadar sepenuhnya akan tujuan
membaca mengarahkan sasaran berpikir kritis dalam mengolah bahan bacaan
sehingga memperoleh kepuasan dalam membaca.
15
sebagai berikut :
Membaca untuk memperoleh keterangan tentang suatu yang khusus dan bersifat
problematik bagi pembaca.
Membaca hanya untuk mengisi waktu luang saja (Nurhadi, 1991:137). Tujuan
membaca dalam mengembangkan serta meningkatkan
(Tarigan, 1984:15).
Menurut Santosa (2003: 6.3) proses membaca sangat kompleks dan rumit karena
melibatkan beberapa aktivitas, baik berupa kegiatan fisik maupun kegiatan
mental. Proses membaca terdiri dari beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut
meliputi :
16
Aspek berpikir, yaitu kemampuan membuat inferensi dan evaluasi dari materi
yang dipelajari.
Aspek efektif, yaitu aspek yang berkenaan dengan minat pembaca yang
berpengaruh terhadap kegiatan membaca.
Setiap guru bahasa perlu menyadari serta memahami bahwa membaca adalah
suatu keterampilan yang kompleks dan rumit karena mencakup atau melibatkan
serangkaian keterampilan-keterampilan yang lebih kecil. Terkait dengan hal itu,
Broughton (dalam Tarigan, 1985: 10) menyatakan bahwa ada tiga komponen yang
perlu diperhatikan dalam keterampilan membaca. Komponen yang dimaksud
sebagai berikut :
Pengenalan terhadap aksara serta tanda baca. Keterampilam tahap ini merupakan
suatu kemampuan untuk mengenal bentuk-bentuk yang sesuaikan dengan kode
yang berupa gambar-gambar atas suatu lembaran, lengkungan, garis, titik-titik,
dalam hubungan yang berpola teratur rapi.
17
Hubungan antara aksara, tanda baca, serta unsur linguistik dengan makna atau
meaning. Keterampilan ketiga ini mencakup keseluruhan keterampilan membaca,
pada hakikatnya merupakan keterampilan intelektual. Ini merupakan kemampuan
atau abilitas untuk menghubungkan tanda-tanda dikertas dengan bahasa yang
formal, yaitu kata-kata atau bunyi, dengan makna yang dilambangkan oleh
kata-kata tersebut.
Keterampilan yang bersifat pemahaman yang dapat dianggap berada pada urutan
yang lebih tinggi. Aspek ini mencakup; (a) memahami pengertian sederhana
(leksikal, gramatikal, retorika), (b) memahami signifikasi atau makna (maksud
dan tujuan pengarang/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca), (c) evaluasi atau
penilaian (isi, bentuk), serta (d) kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah
disesuaikan dengan keadaan.
Selanjutnya menurut Broughton (dalam Tarigan, 1985: 12) bahwa untuk mencapai
tujuan yang terkandung dalam keterampilan mekanis (mecanikal skills), aktivitas
yang paling sesuai adalah membaca nyaring, membaca bersuara (atau reading
aloud; oral reading). Kemudian untuk keterampilan pemahaman (comprehension
skills), yang paling tepat adalah dengan membaca dalam hati, (client reading),
yang dapat dibagi sebagai berikut.
Adapun jenis-jenis membaca yang akan dibahas adalah beberapa saja dari banyak
jenis-jenis membaca yang ada. Berikut akan diuraikan diantaranya sebagai
berikut.
Membaca dalam hati adalah suatu kegiatan baca yang di tandai dengan
dari si pembaca. Membaca dalam hati
tidak terdengarnya bunyi atau ujaran
20
merupakan membaca untuk memahami isi bacaan dan mengerti apa yang tersirat
dalam bacaan. Membaca dalam hati ini hanya menggunakan ingatan visual (visual
memory) yang melibatkan pengaktifan, mata dan ingatan (Tarigan. 1985:30).
Dalam garis besarnya membaca dalam hati dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
membaca ekstensif dan membaca intensif (Tarigan, 1985:30). Untuk lebih
jelasnya, kedua hal tersebut akan diuraikan di bawah ini.
Membaca Ekstensif
Tujuan dan tuntutan kegiatan membaca ekstensif adalah untuk memahami isi
bacaan yang penting dengan cepat dan dengan demikian membaca secara efisien
dapat terlaksana, contoh : orang yang membaca surat kabar.
Membaca intensif adalah studi seksama, telaah teliti, dan penanganan terpirinci
yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek-pendek, kira-
kira dua sampai empat halaman setiap hari, latihan pola-pola kalimat, latihan
kosakata, dan diskusi umum yang merupakan bagian dari membaca intensif. Yang
termasuk ke dalam membaca intensif sebagai berikut.
Membaca Kritis adalah; sejenis membaca semua yang dilakukan secara bijaksana
penuh tenggang hati, mendalam, evaluastif dan bukan hanya mencari kesalahan.
Pada hakikatnya segala sesuatu, lebih-lebih yang konkrit atas bentuk isi, atau atas
jasmaniah dan rohaniah. Begitu pula dengan bacaan yang terdiri atas isi dan
bahasa. Membaca telaah bahasa mencakup :
22
Membaca Bahasa, tujuan utama membaca bahasa adalah memperbesar daya kata-
kata dan pengembangan kosakata.
Membaca Sastra, keindahan suatu karya sastra tercermin dari keserasian dan
keharmonian antara keindahan bentuk isi.
Membaca Nyaring
bunyi bacaan secara lengkap dengan menggunakan intonasi baca yang baik atau
aktivitas atau kegiatan untuk melatih siswa agar mereka lebih lancar membaca
dengan mengeluarkan suara dan membaca teknis ini dianggap sebagai kegiatan
membaca yang sangat mudah dan siapapun seolah-olah dapat melakukannya
(Tarigan, 1985: 22).
Membaca Literal
menangkap arti (meaning) yang tertera secara tersurat (eksplisit). Artinya yaitu
pembaca hanya berusaha menangkap informasi yang terletak secara literal
(reading the lines) dalam bacaan dan tidak berusaha menangkap makna yang lebih
dalam lagi, yakni makna-makna tersirat , baik pada tataran antar baris (by the
lines). Kemampuan membaca literal merupakan kemampuan membaca yang
paling rendah, karena selain membaca lebih banyak bersikap pasif juga tidak
melibatkan berpikir kritis. Dengan kata lain, ketika melakukan proses membaca,
sang pembaca hanya berusaha menerima berbagai hal yang tersurat dari kata-kata
yang dibacanya atau yang dikemukakan oleh pengarang (Harras, 1997: 223).
Membaca Pemahaman
23
Tarigan (1985 :56) menegaskan bahwa membaca telaah isi pada prinsipnya sama
dengan membaca pemahaman. Jenis membaca ini biasanya digunakan untuk
memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama
tulis, dan pola-pola fiksi. Terkait dengan jenis membaca pemahaman, Burhan
(1971:19) menjelaskan bahwa membaca pemahaman adalah suatu perbuatan yang
dilaksanakan berdasarkan kerjasama beberapa kemampuan yaitu mengamati,
memahami, dan sekaligus memikirkan isi bacaan. Dalam hal ini membaca
dilakukan tidak hanya membaca secara sekilas tanpa memperhitungkan
pemahaman terhadap isi bacaan. Supriyadi (dalam Saranata, 2012 :18)
menyatakan defenisi membaca pemahaman merupakan jenis bacaan yang
dilakukan tanpa menyuarakan apa yang dibaca dengan tujuan untuk keperluan
studi menambah pengetahuan dengan meperoleh informasi.
Dari beberapa pendapat di atas, secara singkat dapat disimpulkan bahwa membaca
pemahaman bertujuan memahami pesan yang disampaikan oleh penulis secara
tertulis. Keberadaan pengertian demikian menurut Nurhadi (1991:74) menunjukan
bahwa pemahaman adalah esensi kegiatan membaca. Wujud pemahaman itu
beraneka ragam. Dalam memahami isi wacana orang akan melakukan
interprestasi, evaluasi, dan apresiasi. Mengapresiasi adalah mengkaji secara
mendalam dan sunggguh-sungguh bacaan yang dihadapi. Misalnya dari segi
ejaan, kata-kata yang menyusun kalimat, keterkaitan antar kalimat yang menyusun
kalimat. Terkait dengan kegiatan interprestasi dan evaluasi, Tri Rama K.
(2005:193) menyatakan menginterprestasi adalah menafsirkan maksud yang ingin
disampaikan penulis melalui tulisanya. Menginterpretasi merupakan kegiatan
penafsiran yaitu mengira-ngira maksud bacaan. Sedangkan
24
Pemahaman Kata
Pemahaman dituntut untuk mengenali kata-kata yang terdapat dalam bacaan atau
teks. Dalam hal ini, pembaca dituntut untuk mampu mengucapkan, baik dalam
hati maupun dengan bersuara, kata-kata tersebut dengan lafal yang benar.
Dalam mamaknai kata perlu diperhatikan jenis-jenis kata. Ada dua jenis makna
kata, yaitu makna kata donatatif adalah makna dasar, atau makna kata umum suatu
kata. Disamping kata dasar, ada kata yang juga memiliki konotatif yaitu makna
tambahan atau makna sampingan.
Pemahaman Frasa
Frasa merupakan suatu bahasa yang lebih besar dari pada kata. Dalam kajian
sintaksis, frasa lazim disebut kelompok kata. Frasa sebagai kelompok kata
menduduki salah satu unsur fungsional kalimat, seperti subjek, predikat, objek
atau keterangan. Untuk memahami suatu teks, pembaca perlu mengetahui makna
frasa-frasa yang membentuk kalimat.
Pemahaman Kalimat
25
Pemahaman Paragraf
Paragraf merupakan satuan bahasa yang lebih luas dari kalimat. Sebuah
paragraf dibagun dengan mengorganisasikan sejumlah kalimat. Kalimat-
kalimat yang membentuk paragraf mendukung pengungkapan suatu ide
pokok.
Keseluruhan teks tersusun dari jumlah unit bahasa yang lebih kecil, yaitu
kata, frasa, kalimat, dan paragraf. Pemahaman terhadap keseluruhan teks
sangat bergantung pada pemahaman terhadap unit-unit bahasa yang lebih
kecil.
Unit bahasa yang secara langsung membetuk teks adalah paragraf. Sejumlah
paragraf disusun sedemikian rupa untuk membangun sebuah
26
suatu paragraf, dan (b) menyuruh para siswa membuat rangkuman dari suatu
paragraf.
Pada umumnya membaca dapat dibedakan menjadi tiga ragam membaca (Gie
dalam Jawini, 2012:19) yaitu :
novel. Pembacaan dilakukan secara urut dari awal cerita sampai tahap akhir.
Tujuan utamanya untuk menikmati cerita itu dan mengahargai kemampuan
pengarang mengolah alur kisahnya sehingga merupakan kekuatan indah, selesai,
dan mencapai klimaks (Gie dalam Jawini, 2012:19).
cermat dan bila perlu diulang beberapa kali tujuannya untuk menangkap,
28
Membaca tatap (scanning) atau disebut juga membaca memindai adalah membaca
sangat cepat. Ketika seseorang membaca memindai, dia akan melampui banyak
kata.
Dengan teknik ini siswa bisa belajar membaca untuk memahami teks bacaan
dengan cara yang lebih cepat. Tapi, membaca dengan cara memindai ini tidak asal
digunakan. Jika untuk keperluan membaca buku teks, puisi, surat penting dari ahli
hukum, dan sebagainya, perlu lebih detil membacanya.
Scanning atau membaca memindai berarti mencari informasi spesifik secara cepat
dan akurat. Memindai artinya terbang di atas halaman-halaman buku.
29
Dalam hal ini adapun karakteristik dari teknik membaca scanning adalah sebagai
berikut :
Scanning mencakup pencarian secara cepat dengan gerakan mata di atas ke bawah
menyapu seluruh teks untuk mencari fakta khusus, informasi khusus, atau kata-
kata kunci tertentu.
Manfaat scanning adalah dapat mencari informasi dalam buku secara cepat.
Pembaca telah menentukan kata yang dicari sebelum kegiatan scanning dilakukan.
Pembaca tidak membaca bagian lain dari teks kecuali informasi yang dicari.
30
Pembaca telah menentukan kata yang dicari sebelum kegiatan scanning dilakukan,
pembaca tidak membaca bagian lain dari teks kecuali informasi yang dicari.
Mendapatkan informasi spesifik dari sebuah teks. Biasanya ini dilakukan jika
telah mengetahui dengan pasti apa yang dicari sehingga berkonsentrasi mencari
jawaban yang spesifik.
Perhatikan penggunaan urutan seperti angka, hurup, langkah, pertama, kedua, dan
selanjutnya.
Carilah kata yang dicetak tebal, miring, atau yang dicetak berbeda dengan teks
lainnya.
sebagai berikut.
Lebih cepat menyelesaikan suatu bacaan sehingga kita merasa antusias untuk
membaca bacaan yang lain.
Bisa diterapkan pada bacaan apapun (buku, surat kabar, buku pelajaran, majalah,
dan lain-lain).
Sangat membantu siswa untuk mengetahui informasi dan fakta tertentu dari suatu
bacaan.
Adanya rasa kebingungan atau kehilangan pemahaman dari apa yang telah
dibaca karena kurang atau belum begitu menguasai keterampilan membaca
dengan teknik scanning.
Tidak bisa melihat kata demi kata karena langsung fokus pada informasi
yang dicari.
BAB III
METODE PENELITIAN
33
Metode penelitian merupakan penentu atau syarat bagi seorang penulis dalam
melaksanakan penelitian. Dengan demikian penelitian bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan memahami isi bacaan melalui teknik scanning.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitan
Tindakan Kelas (PTK) yang pelaksanaanya berupa latihan yang dilakukan di
dalam kelas dan juga dilakukan pemantauan di lapangan, serta mengikutsertakan
perencanaan yang bersifat relatif mandiri secara teratur terus menerus yang
berawal dari perencanaan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan ulang.
Penelitian tindakan kelas ini memiliki tujuan untuk memperbaiki kualitas
pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini terjemahan dari class room action
research yaitu suatu tindakan yang di kemukakan oleh Car dan Kemmis (dalam
Wardani, 2003:13), menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian
yang dilakukan oleh guru dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan
tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa
menjadi meningkat. Penelitian ini memperbaiki keterampilan-keterampilan siswa
melalui pembelajaran dengan menggunakan teknik membaca scanning dalam
memahami isi bacaan.
34
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana
Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 25 orang terdiri dari 9 orang siswa
perempuan dan 16 orang siswa laki-laki. Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan
Jembrana dililih karena kebetulan dalam kelas ini banyak siswa yang kurang
respon dalam pelajaran memahami isi bacaan, untuk itu melalui penelitian ini
diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Rancangan sama artinya dengan desain (Margono, 1997 :100). Rancangan pada
dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan tentang hal-hal
yang dilakukan. Dalam penelitian ini masalah pembelajaran memahami isi bacaan
sebagai pembelajaran di kelas. Tindakan yang di berikan untuk masalah tersebut
adalah pemberian tugas untuk memahami isi bacaan. Penelitian tindakan kelas ini
dilakukan secara terus menerus yang berawal dari perencanaan, pengamatan, dan
refleksi kemudian melakukan perencanaan ulang. Dengan demikian proses
pelaksanaan penelitian ini merupakan penelitian yang bersiklus.
siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu : (a) perencanaan (planning), (b)
pelaksanaan (action), (c) pengamatan (obervasi), dan (d) refleksi (reflection).
S
P
e
r
mA
a
s
a
l
a
h
a
nP
S
IR
K
L
U
SP
It
P
e
r
m
aR
s
a
l
a
hD
a
n
la n
a
k
s
aP
n
t
a
a
n
t
i
n
d
aP
k
a
n
P
e
n
g
a
m
a
n
t
a
n
p
e
n
g
u
m
p
u
l
a
n
d
l
(
Am
r
t
i
ks
u
nb
t
os
a
d
a
l
a
m
S
a
r
i
a
n
i
,
2
0
1
3
:
3
7
)
K
e
e
m
p
a
t
t
a
h
a
p
a
n
d
a
37
penelitian ini dapat berlangsung tiga siklus. Dalam setiap siklus terdapat empat
tahap yaitu :
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh guru atau
peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan, dan perubahan yang diinginkan
dalam pembelajaran. Pelaksanaan tindakan ini harus dilakukan dengan hati-hati
dan harus dilakukan sesuai dengan perencanaan.
Evaluasi merupakan suatu cara untuk mengamati hasil dari tindakan yang telah
dilaksanakan terhadap siswa. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah
tindakan yang diberikan dapat berjalan dengan lancar atau tidak.
4. Refleksi
tidak berhenti hanya pada proses tindakan ini saja, tetapi masih perlu adanya
tindakan lanjutan dari kendala-kendala yang dihadapi siswa sehingga peneliti
yang dilakukan mengalami peningkatan sesuai dengan yang diharapkan peneliti.
Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa siklus yang masing-masing siklus
meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi.
Adapun penjelasan dari siklus tersebut adalah sebagai berikut.
Refleksi Awal
kelemahan yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran memahami isi bacaan
dan melakukan tes untuk mengetahui kemampuan siswa, hasil tes ini dipakai
untuk menentukan kemajuan yang dicapai pada penelitian.
3.4.2 Siklus I
a. Perencanaan Tindakan I
Sebelum melakukan tindakan, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan agar
penelitian dapat berlangsung dengan lancar. Hal-hal yang perlu dipersiapkan
antara lain :
Menyusun tes.
b. Pelaksanaan Tindakan
39
KEGIATAN AWAL
No
Guru (Peneliti)
Siswa
(1)
(2)
(3)
-
Membuka absensi kehadira siswa.
Memberitahukan teman-
dilaksanakan.
-
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Mendengarkan dan mencatat
tujuan pembelajaran.
KEGIATAN INTI
Guru (Peneliti)
Siswa
Eskplorasi
-
Menjelaskan materi pembelajaran
Siswa mendengarkan materi
ragam membaca.
-
Menjelaskan meteri pembelajaran
Mendengarkan materi
-
Menjelaskan karakteristik membaca
Mendengarkan penjelasan guru.
scanning.
-
Menjelaskan langkah-langkah
Mendengarkan penjelasan guru.
Elaborasi
-
Memberikan kesempatan kepada
Memberikan pertanyaan.
(1)
(2)
(3)
-
Memberikan kesempatan kepada
Siswa memikirkan suatu
suatu masalah.
-
Meminta siswa untuk membaca
Membaca sebuah wacana.
Konfirmasi
-
Meminta siswa untuk mengerjakan
Mengerjakan tugas.
40
-
Guru memberikan komentar dalam
Siswa memberikan komentar dari
mengerjak tugas.
guru.
-
Meminta siswa untuk menumpulkan
Mengumpulkan tugas yang telah
peserta didik.
KEGIATAN AKHIR
Guru (Peneliti)
Siswa
-
Bersama-sama siswa menyimpulkan
Ikut menyimpulkan merefleksi
-
Menutup pelajaran.
Menghormati guru (peneliti)
dalam menutup pelajaran.
c. Observasi / Evaluasi
d. Refleksi
Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis hasil kerja siswa. Analisis dilakukan
untuk mengukur baik kelebihan maupun kekurangan
41
yang terdapat pada siklus I kemudian hasil tes yang dilakukan secara kolaboratif
untuk perbaikan pada pelaksanaan siklus berikutnya sehingga peneliti merasa
cukup untuk melakukan penelitian tentang memahami isi bacaan melalui teknik
membaca scanning sudah mengalami peningkatan sesuai kriteria yang ditentukan
oleh peneliti.
Metode Tes
Metode tes adalah cara untuk mengadakan penelitian yang berbentuk tugas
atau serangkaian tugas yang dikerjakan oleh siswa sehingga menghasilkan suatu
nilai tentang tingkah laku atau prestasi siswa-siswa tersebut yang dapat
dibandingkan dengan nilai yang dicapai siswa atau dengan suatu standar yang
ditetapkan (Nurkencana, 1990 : 25).
Metode tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa didalam memahami
isi bacaan melalui teknik membaca scanning. Bentuk tes yang digunakan dalam
data ini adalah berbentuk tugas yaitu memahami isi melalui teknik membaca
scanning dengan bentuk berupa soal essay yang berjumlah 6 soal.
Observasi
lapangan dan dilakukan dengan kerjasama dari guru kelas yang bersangkutan.
Tugas yang telah dikerjakan siswa dievaluasi dengan kriteria sebagai berikut :
No.
Aspek yang dinilai
Rentangan Nilai
(1)
(2)
(3)
01.
Kemampuan siswa menemukan makna kata secara cepat.
1 sampai 10
02.
Kemampuan siswa memindai kata-kata baru yang ada
1 sampai 10
03.
Kemampuan siswa menentukan informasi yang ada pada
1 sampai 10
04.
Kemampuan siswa menemukan kata sulit yang terdapat
1 sampai 10
05.
Kemampuan siswa menemukan makna kata yang sulit
1 sampai 10
dalam kamus.
06.
Kemampuan siswa mencari makna dalam kamus secara
1 sampai 10
cepat.
Jumlah
60
teknik membaca scanning, makan siswa diberikan tugas untuk membaca sebuah
wacana dan memahami isi wacana tersebut, kemudian siswa diberikan sebuah tes.
Hasil tes tersebut dianalisis sehingga diperoleh data mengenai kemampuan siswa
dalam memahami isi bacaan. Dalam hal penulis menggunakan rumus norma absolute
sekala seratus. Adapun prosedur yang ditempuh adalah sebagai berikut :
Penentuan Nilai Skor Maksimal Ideal (SMI) dari tes yang diberikan. Yang dimaksud
dengan Skor Standar Ideal adalah skor yang mungkin dicapai apabila
43
semua item dapat dijawab dengan benar. Adapun rumus dari SMI tersebut adalah
SMI = jumlah butir soal x bobot masing-masing item.
Berdasarkan Skor Maksimal Ideal (SMI), maka dapat dihitung besar tiap-tiap
proses penguasaan seperti dibawah ini.
Penguasaan 0% = 55/100 x 60 = 0
Berdasarkan tabel tersebut di atas, maka ditentukan skor standar dari masing-
masing siswa, yang mendapatkan skor mentah 57-60 akan memperoleh skor
standar 100. Siswa yang mendapat skor mentah 51-56 akan memperoleh skor 90,
yang mendapat skor mentah 45-50 akan memperoleh skor standar 80. Demikian
selanjutnya sampai siswa mendapatkan skor mentah 0-2 akan memperoleh skor
standar 0.
Absolute Skala Seratus
Tabel 03. Pedoman Konversi Norma
44
No.
Tingkat Penguasaan
Skor Standar
(1)
(2)
(3)
01.
57-60
100
02.
51-56
90
03.
45-50
80
04.
39-44
70
05.
33-38
60
06.
27-33
50
07.
21-26
40
08.
15-20
30
09.
9-14
20
10.
3-8
10
11.
0-2
0
Dengan catatan batas minimal kelulusan atau keberhasilan siswa ditetapkan skor
70 atau siswa mencapai skor mentah 57-60. Skor standar yang diperoleh masing-
masing siswa dijumlahkan, kemudian hasilnya dibagi dengan jumlah sampel yakni
25 orang. Nilai yang dihasilkan tersebut adalah nilai rata-rata yang merupakan
dari siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana. Selanjutnya ditentukan
predikat nilai standar dimulai 10-100. Predikat tersebut dapat dirinci sebagai
berikut,
Nilai Standar
Predikat
(1)
(2)
100
Istimewa
90
Baik sekali
80
Baik
70
Lebih dari cukup
60
Cukup
50
Hampir cukup
40
Kurang
45
30
Kurang sekali
20
Buruk
10
Buruk sekali
0
Gagal
Mean =
N
Keterangan :
Mean
= Nilai rata-rata
( sigma=Jumlah )
= Frekwensi
= Nilai
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
bacaan melalui teknik scanning penulis telah melakukan observasi awal dan
mengadakan tes awal pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun
Pelajaran 2013/2014. Dalam penelitian ini, penulis tidak memberikan penjelasan
terlebih dahulu mengenai materi yang diberikan kepada siswa, hanya memberikan
gambaran sekilas tentang memahami isi bacaan kemudian siswa langsung
diberikan sebuah wacana untuk dibaca secara scanning (memindai) kemudian
48
menuliskan pokok-pokok yang tedapat dalam wacana tersebut. Dari hasil pengamatan,
ternyata keaktifan siswa dalam membaca satu bacaan/wacana masih kurang. Siswa
malas membaca redaksi kalimat-kalimat yang panjang, sehingga berdampak pada
pemahaman siswa pada satu bacaan.
Penelitian dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 01 April 2014, hasil tes
Tabel 05. Nilai Tes Awal tentang Kemampuan memahami Isi Bacaan pada Siswa
Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014.
No.
Nama Siswa
SM
SS
Kategori
A
B
C
D
E
F
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
01.
Ana Mariya
5
6
6
5
5
5
32
50
Hampir cukup
02.
I Kd. Alika Kidi Ananta
7
8
5
8
7
7
42
70
Lebih dari cukup
03.
Alfin Fahmi Ali
7
4
9
8
8
8
44
70
Lebih dari cukup
04.
Agus Efendi
5
6
5
6
6
5
33
60
Cukup
05.
Ni Kd. Ari Wahyuni
8
8
9
8
9
8
50
80
Baik
06.
I Kt. Herdi Adi G.
6
7
6
7
7
7
40
70
Lebih dari cukup
07.
I GNA Arkya Bawa
7
8
9
8
8
8
48
80
Baik
08.
Ni Pt. Ayu Indah W.
7
7
8
6
7
7
42
70
Lebih dari cukup
09.
I Kt. Bayu Pradnyana
6
5
5
7
6
6
35
60
Cukup
10.
I Md. Dwi Sentana
7
6
7
5
6
6
37
60
Cukup
11.
I Km. Kerisna
7
6
6
5
6
6
36
60
Cukup
12.
Kholis Setiawan
5
5
4
6
5
5
30
50
Hampir cukup
13.
Istayatul Afifah
5
5
6
7
5
5
33
50
Hampir cukup
49
14.
Ni Md. Nova Andila D.
9
8
8
8
8
9
50
80
Baik
15.
Rifki Dwi Farhan M.
5
6
5
6
5
5
32
50
Hampir cukup
16.
I Kd. Rai Dharmawan
6
6
7
6
6
6
37
60
Cukup
17.
I Md. Sandhy Adinata
7
7
8
7
7
7
43
70
Lebih dari cukup
18.
Ni Kd. Siwi Cipta Dewi
8
9
8
8
8
7
48
80
Baik
19.
Nanda Irma Yanti
5
6
6
5
5
5
32
50
Hampir cukup
20.
Moch Ichtarom Haris
6
5
4
6
6
6
33
50
Hampir cukup
21.
Taufik Kurohman
5
5
6
4
5
6
31
50
Hampir cukup
22.
Pt. Puspita Dewi F.
6
5
6
7
5
6
35
60
Cukup
23.
I Gd. Wahyu Santika
5
5
6
5
6
6
33
50
Hampir cukup
24.
SolehSohaludin
6
6
6
7
6
6
36
60
Cukup
25.
Ni GPAK Lisa Triani
6
6
6
7
7
6
38
60
Cukup
Jumlah
156
155
161
162
159
158
950
1550
Nilai Rata-rata
62
Cukup
Keterangan :
C = Menemukan kata yang sulit secara cepat pada isi bacaan. D = Mencari makna kata
dalam kamus secara cepat.
SS = Skor Standar.
Tabel 06. Analisis Data Hasil Tes Awal tentang Kemampuan Memahami Isi Bacaan
pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014.
No.
Kategori
Rentangan
Skor
Frekuensi
Jumlah
Peresentase
Nilai
Skor
Standar
Nilai
Rata-rata
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
01.
Istimewa
57-60
100
0
0
0%
50
02.
Baik Sekali
51-56
90
0
0
0%
03.
Baik
45-50
80
4
320
16%
1550 : 25
04.
Lebih dari
39-44
70
5
350
20%
cukup
= 62
05.
Cukup
33-38
60
8
480
32%
(Cukup)
06.
Hampir
27-33
50
8
400
32%
cukup
07.
Kurang
21-26
40
0
0
0%
08.
Kurang
15-20
30
0
0
0%
sekali
09.
Buruk
9-14
20
0
0
0%
10.
Buruk sekali
3-8
10
0
0
0%
Jumlah
25
1550
100%
Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui jumlah skor standar yang
diperoleh siswa adalah 1550 dengan nilai rata-rata 62. Rincian siswa yang
mengikuti tes adalah sebagai berikut: 4 orang (16%) mendapat nilai standar 80
dengan kategori baik, 5 orang (20%) mendapat skor standar 70 dengan kategori
lebih dari cukup, 8 orang (32%) mendapat skor standar 60 dengan kategori cukup,
dan 8 orang (32%) mendapat skor standar 50 dengan kategori hampir cukup. Dari
25 siswa yang mengikuti tes, hanya 4 orang (16%) yang tuntas dalam
pembelajaran memahami isi bacaan dan 21 orang (84%) belum tuntas. Oleh
karena itu penulis menggunakan teknik membaca scanning yaitu salah satu
strategi belajar dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami isi
bacaan.
4.1.2 Siklus I
Perencanaan Siklus I
Mengingat hasil tindakan tes awal belum sesuai dengan target yang
siklus I. Pada siklus I ini diharapkan
ditetapkan, maka perlu diadakan dapat
51
memberikan hasil yang lebih baik dari tes awal. Adapun perencanaan untuk
Mengarahkan siswa agar lebih teliti dan konsentrasi di dalam memahami isi
bacaan.
Pelaksanaan Siklus I
KEGIATAN AWAL
No
Guru (Peneliti)
Siswa
(1)
(2)
(3)
-
Membuka absensi kehadiran siswa
Memberitahukan teman-temannya yang
tidak hadir
-
Memberikan apersepsi terkait dengan
Mendengarikan apersepsi yang
pembelajaran
KEGIATAN INTI
Guru (Peneliti)
Siswa
Eskplorasi
-
Menjelaskan materi pembelajaran
Siswa mendengarkan materi
membaca.
-
Menjelaskan meteri pembelajaran
Mendengarkan materi pembelajaran.
membaca scanning).
-
Menjelaskan karakteristik membaca
Mendengarkan penjelasan guru.
scanning.
-
Menjelaskan langkah-langkah
Mendengarkan penjelasan guru.
Elaborasi
-
Memberikan kesempatan kepada siswa
Memberikan pertanyaan.
sudah dijelaskan.
-
Memberikan kesempatan kepada siswa
Siswa memikirkan suatu masalah.
masalah.
(1)
(2)
(3)
-
Meminta siswa untuk membaca sebuah
Membaca sebuah wacana.
tersebut.
Konfirmasi
-
Meminta siswa untuk mengerjakan tugas
Mengerjakan tugas.
yang diberikan.
-
Guru memberikan komentar dalam
Siswa memberikan komentar dari guru.
mengerjak tugas.
-
Meminta siswa untuk menumpulkan tugas
Mengumpulkan tugas yang telah di
KEGIATAN AKHIR
Guru (Peneliti)
Siswa
-
Bersama-sama siswa menyimpulkan
Ikut menyimpulkan merefleksi hasil
menutup pelajaran.
53
siswa selama pembelajaran siklus I adalah : (1) pembelajaran berlangsung dengan tertib,
(2) siswa aktif membaca satu bacaan yang ada dalam buku paket, (3) guru membimbing
siswa dalam memahami satu bacaan, (4) siswa antusias untuk bertanya menanggapi
pertanyaan temannya, dan (5) pelaksanaan tes siklus I berjalan dengan lancar.
Adapun hasil dari tes siklus I dapat di lihat pada tabel berikut.
Tabel 08. Data Tes Siklus I Peningkatan Kemampuan Membaca melalui Teknik
Membaca Scanning Pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun
Pelajaran 2013/2014.
No.
Nama Siswa
SM
SS
Kategori
A
B
C
D
E
F
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
01.
Ana Mariya
6
6
7
5
6
5
35
60
Cukup
02.
I Kd. Alika Kidi Ananta
7
8
6
8
7
7
43
70
Lebih dari cukup
03.
Alfin Fahmi Ali
7
5
8
8
8
8
44
70
Lebih dari cukup
04.
Agus Efendi
5
6
7
6
6
5
35
60
Cukup
05.
Ni Kd. Ari Wahyuni
8
8
9
8
9
8
50
80
Baik
06.
I Kt. Herdi Adi G.
7
9
8
7
8
8
47
80
Baik
07.
I GNA Arkya Bawa
8
8
10
8
7
8
49
80
Baik
08.
Ni Pt. Ayu Indah W.
8
7
8
9
7
7
46
80
Baik
09.
I Kt. Bayu Pradnyana
6
8
7
7
6
8
42
70
Lebih dari cukup
10.
I Md. Dwi Sentana
7
6
6
5
6
5
35
60
Cukup
11.
I Km. Kerisna
7
6
6
6
6
6
37
60
Cukup
12.
Kholis Setiawan
6
5
6
5
5
5
32
50
Hampir cukup
13.
Istayatul Afifah
5
5
6
7
5
5
33
50
Hampir cukup
14.
Ni Md. Nova Andila D.
9
8
10
9
10
9
55
90
Baik sekali
15.
Rifki Dwi Farhan M.
6
5
5
6
6
5
33
50
Hampir cukup
16.
I Kd. Rai Dharmawan
7
8
7
8
6
7
43
70
Lebih dari cukup
17.
I Md. Sandhy Adinata
7
8
8
8
9
7
47
80
Baik
54
18.
Ni Kd. Siwi Cipta Dewi
9
10
9
9
10
9
56
90
Baik sekali
19.
Nanda Irma Yanti
5
6
6
5
5
5
32
50
Hampir cukup
20.
Moch Ichtarom Haris
6
5
5
6
5
6
33
50
Hampir cukup
21.
Taufik Kurohman
6
5
6
5
5
6
33
50
Hampir cukup
22.
Pt. Puspita Dewi F.
7
8
7
7
6
7
42
70
Lebih dari cukup
23.
I Gd. Wahyu Santika
6
6
6
6
6
5
35
60
Cukup
24.
SolehSohaludin
6
6
6
7
6
6
37
60
Cukup
25.
Ni GPAK Lisa Triani
7
8
6
7
7
7
42
70
Lebih dari cukup
Jumlah
168
170
169
172
167
164
1016
1660
Nilai Rata-rata
66
Lebih dari cukup
Keterangan :
C = Menemukan kata yang sulit secara cepat pada isi bacaan. D = Mencari makna kata
dalam kamus secara cepat.
F = Membuat kalimat sederhana dengan kata-kata sulit yang telah di scanning. SM = Skor
Mentah.
SS = Skor Standar.
Analisis data hasil tes siklus I tentang kemampuan memahami isi bacaan
Tabel 09. Analisis Data Hasil Tes Siklus I tentang Kemampuan Memahami Isi
Bacaan Melaui Teknik Membaca Scanning pada Siswa Kelas V SD Negeri 4
Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014.
No.
Kategori
Rentangan
Skor
Frekuensi
Jumlah
Peresentase
Nilai
Skor
Standar
Nilai
Rata-rata
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
01.
Istimewa
57-60
100
0
0
0%
02.
Baik Sekali
51-56
90
2
180
8%
03.
Baik
45-50
80
5
400
20%
55
04.
Lebih dari
39-44
70
6
420
24%
1660 : 25
cukup
= 66
05.
Cukup
33-38
60
6
360
24%
(Lebih
06.
Hampir
27-33
50
6
300
24%
dari
cukup
cukup)
07.
Kurang
21-26
40
0
0
0%
08.
Kurang
15-20
30
0
0
0%
sekali
09.
Buruk
9-14
20
0
0
0%
10.
Buruk
3-8
10
0
0
0%
sekali
Jumlah
25
1660
100%
Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui jumlah skor standar yang
diperoleh siswa adalah 1660 dengan nilai rata-rata 66. Rincian jumlah siswa yang
mengikuti tes adalah sebagai berikut: 2 orang (8%) mendapat nilai standar 90
dengan kategori baik sekali, 5 orang (20%) mendapat nilai standar 80 dengan
kategori baik, 6 orang (24%) mendapat skor standar 70 dengan kategori lebih dari
cukup, 6 orang (24%) mendapat skor standar 60 dengan kategori cukup, dan 6
orang (24%) mendapat skor standar 50 dengan kategori hampir cukup. Dari 25
siswa yang mengikuti tes, hanya 7 orang (28%) yang tuntas dalam pembelajaran
memahami isi bacaan melalui teknik scanning dan 18 orang (72%) belum tuntas.
Refleksi Siklus I
yaitu masih ada beberapa siswa yang belum dapat memahami isi bacaan secara
cepat dan belum dapat menentukan informasi yang tertuang dalam bacaan.
Demikian juga halnya dengan hasil tes siklus I belum memenuhi target yang
ditetapkan yaitu 76, sementara hasil yang diperoleh baru 66, oleh karena itu, maka
penelitian ini perlu dilanjutkan pada siklus II untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
4.1.3 Siklus II
Perencanaan Siklus II
maka perlu diadakan siklus II. Pada siklus II ini diharapkan dapat memberikan
hasil yang lebih baik dari siklus I. Adapun perencanaan untuk kegiatan siklus II
adalah sebagai berikut.
Mengarahkan siswa agar lebih teliti dan konsentrasi di dalam memahami isi
bacaan.
Pelaksanaan Siklus II
Tabel 10. Skenario pembelajaran yang digunakan dalam penelitian siklus II.
KEGIATAN AWAL
No.
Guru (Peneliti)
Siswa
(1)
(2)
(3)
-
Membuka absensi kehadiran siswa
tidak hadir
-
Memberikan apersepsi terkait dengan
pembelajaran
KEGIATAN INTI
Guru (Peneliti)
Siswa
Eskplorasi
-
Menjelaskan materi pembelajaran
membaca.
-
Menjelaskan meteri pembelajaran
membaca scanning).
-
Menjelaskan karakteristik membaca
scanning.
58
-
Menjelaskan langkah-langkah
Mendengarkan penjelasan guru.
Elaborasi
-
Memberikan kesempatan kepada siswa
Memberikan pertanyaan.
sudah dijelaskan.
-
Memberikan kesempatan kepada siswa
Siswa memikirkan suatu masalah.
masalah.
-
Meminta siswa untuk membaca sebuah
Membaca sebuah wacana.
tersebut.
Konfirmasi
-
Meminta siswa untuk mengerjakan tugas
Mengerjakan tugas.
yang diberikan.
-
Guru memberikan komentar dalam
Siswa memberikan komentar dari guru.
mengerjak tugas.
-
Meminta siswa untuk menumpulkan tugas
Mengumpulkan tugas yang telah di
KEGIATAN AKHIR
Guru (Peneliti)
Siswa
-
Bersama-sama siswa menyimpulkan
Ikut menyimpulkan merefleksi hasil
menutup pelajaran.
Hasil Observasi dan Evaluasi Siklus II
(3) guru membimbing siswa dalam memahami satu bacaan, (4) siswa antusias
untuk bertanya menanggapi pertanyaan temannya, dan (5) pelaksanaan tes siklus
II berjalan dengan lancar.
Adapun hasil dari tes siklus II dapat di lihat pada tabel berikut.
Tabel 11. Data Tes Siklus II
Peningkatan Kemampuan
Membaca melalui Teknik
Membaca Scanning Pada Siswa Kelas V Pelajaran 2013/2014.
SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun
59
No.
Nama Siswa
SM
SS
Kategori
A
B
C
D
E
F
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
01.
Ana Mariya
7
7
7
6
8
7
42
70
Lebih dari cukup
02.
I Kd. Alika Kidi Ananta
8
8
9
7
8
7
47
80
Baik
03.
Alfin Fahmi Ali
7
7
7
8
7
7
43
70
Lebih dari cukup
04.
Agus Efendi
7
8
7
6
7
7
42
70
Lebih dari cukup
05.
Ni Kd. Ari Wahyuni
9
10
9
8
10
9
55
90
Baik sekali
06.
I Kt. Herdi Adi G.
8
7
9
9
8
8
49
80
Baik
07.
I GNA Arkya Bawa
8
8
10
8
8
8
50
80
Baik
08.
Ni Pt. Ayu Indah W.
8
8
8
9
7
8
48
80
Baik
09.
I Kt. Bayu Pradnyana
7
8
7
7
6
8
43
70
Lebih dari cukup
10.
I Md. Dwi Sentana
7
9
6
7
6
7
42
70
Lebih dari cukup
11.
I Km. Kerisna
7
8
8
7
7
6
43
70
Lebih dari cukup
12.
Kholis Setiawan
6
7
6
6
6
6
37
60
Cukup
13.
Istayatul Afifah
6
6
5
6
6
6
35
60
Cukup
14.
Ni Md. Nova Andila D.
9
8
10
9
10
9
55
90
Baik sekali
15.
Rifki Dwi Farhan M.
6
7
6
6
6
6
37
60
Cukup
16.
I Kd. Rai Dharmawan
8
9
7
8
9
7
48
80
Baik
17.
I Md. Sandhy Adinata
9
8
8
8
9
7
49
80
Baik
18.
Ni Kd. Siwi Cipta Dewi
9
10
9
9
10
9
56
90
Baik sekali
19.
Nanda Irma Yanti
6
6
6
7
6
6
37
60
Cukup
20.
Moch Ichtarom Haris
6
7
5
6
6
6
36
60
Cukup
21.
Taufik Kurohman
6
7
6
7
6
6
38
60
Cukup
22.
Pt. Puspita Dewi F.
8
8
9
7
8
8
48
80
Baik
23.
I Gd. Wahyu Santika
7
7
8
7
8
7
44
70
Lebih dari cukup
24.
Soleh Sohaludin
7
7
8
8
6
7
43
70
Lebih dari cukup
25.
Ni GPAK Lisa Triani
8
8
9
8
9
8
50
80
Baik
Jumlah
184
193
189
184
187
180
1117
1830
Nilai Rata-rata
73
Lebih dari cukup
Keterangan :
C = Menemukan kata yang sulit secara cepat pada isi bacaan. D = Mencari makna kata
dalam kamus secara cepat.
SS = Skor Standar.
Analisis data hasil tes siklus II tentang kemampuan memahami isi bacaan melalui
teknik membaca scanning pada siswa kela V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana
Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 12. Analisis Data Hasil Tes Siklus II tentang Kemampuan Memahami
Isi Bacaan Melaui Teknik Membaca Scanning pada Siswa Kelas V SD Negeri
4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014.
No.
Kategori
Rentangan
Skor
Frekuensi
Jumlah
Peresentase
Nilai
Skor
Standar
Nilai
Rata-rata
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
01.
Istimewa
57-60
100
0
0
0%
02.
Baik Sekali
51-56
90
3
270
12%
03.
Baik
45-50
80
8
640
32%
04.
Lebih dari
39-44
70
8
560
32%
1830 : 25
cukup
= 73
05.
Cukup
33-38
60
6
360
24%
06.
Hampir
27-33
50
0
0
0%
(Lebih
cukup
dari
07.
Kurang
21-26
40
0
0
0%
cukup)
08.
Kurang
15-20
30
0
0
0%
sekali
09.
Buruk
9-14
20
0
0
0%
10.
Buruk
3-8
10
0
0
0%
sekali
Jumlah
25
1830
100%
Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui jumlah skor standar yang
diperoleh siswa adalah 1830 dengan nilai rata-rata 73. Rincian jumlah siswa yang
mengikuti tes adalah sebagai berikut: 3 orang (12%) mendapat nilai standar 90
dengan kategori baik sekali, 8 orang (32%) mendapat nilai standar 80 dengan
kategori baik, 8 orang (32%) mendapat skor standar 70 dengan kategori lebih dari
cukup, 6 orang (24%) mendapat skor standar 60 dengan kategori cukup. Dari 25
siswa yang mengikuti tes, hanya 11 orang (44%) yang tuntas dalam pembelajaran
memahami isi bacaan melaui teknik scanning dan 14 orang (56%) belum tuntas.
siklus III, karena nilai rata-rata pada siklus II belum memenuhi target yang
ditetapkan yaitu nilai rata-rata 76 sesuai dengan kriteria ketuntasan minimum
(KKM) yang telah ditetapkan di kelas V.
Refleksi Siklus II
Hasil refleksi siklus II memutuskan untuk diadakan siklus III. Pada siklus
III ini diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dari siklus II. Pada
tahap perencanaan siklus III ini dilakukan persiapan pelaksanaan pembelajaran
membaca. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.
Mengarahkan siswa agar lebih teliti dan konsentrasi di dalam memahami isi
bacaan.
Berdasarkan tindakan hasil refleksi siklus II didapatkan temuan yang masih perlu
diperbaiki, yaitu masih ada beberapa siswa yang belum dapat memahami isi
bacaan secara cepat dan belum dapat menemukan informasi yang tertuang dalam
bacaan.
siswa dalam memahami isi bacaan melalui teknik scanning pada siklus III.
Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilakukan pada hari Selasa, tanggal
22 April 2014. Pada pelaksaan siklus III tindakan berdasarkan pada kekurangan-
kekurangan yang terdapat pada siklus II dan dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tindakan siklus III
adalah sebagai berikut.
Tabel 13. Skenario pembelajaran yang digunakan dalam penelitian siklus III
KEGIATAN AWAL
(1)
No. (2)
Guru (Peneliti) (3)
Siswa
63
tidak hadir
-
Memberikan apersepsi terkait dengan
Mendengarikan apersepsi yang
pembelajaran
KEGIATAN INTI
Guru (Peneliti)
Siswa
Eskplorasi
-
Menjelaskan materi pembelajaran
Siswa mendengarkan materi
membaca.
-
Menjelaskan meteri pembelajaran
Mendengarkan materi pembelajaran.
-
Menjelaskan karakteristik membaca
Mendengarkan penjelasan guru.
scanning.
-
Menjelaskan langkah-langkah
Mendengarkan penjelasan guru.
Elaborasi
-
Memberikan kesempatan kepada siswa
Memberikan pertanyaan.
sudah dijelaskan.
-
Memberikan kesempatan kepada siswa
Siswa memikirkan suatu masalah.
(1)
(2)
(3)
-
Meminta siswa untuk membaca sebuah
Membaca sebuah wacana.
tersebut.
Konfirmasi
-
Meminta siswa untuk mengerjakan tugas
Mengerjakan tugas.
yang diberikan.
-
Guru memberikan komentar dalam
Siswa memberikan komentar dari guru.
mengerjak tugas.
-
Meminta siswa untuk menumpulkan tugas
Mengumpulkan tugas yang telah di
KEGIATAN AKHIR
Guru (Peneliti)
Siswa
-
Bersama-sama siswa menyimpulkan
Ikut menyimpulkan merefleksi hasil
menutup pelajaran.
4.1.4.3 Hasil Observasi dan
Evaluasi Siklus III
64
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan terhadap guru maupun siswa selama
pembelajaran siklus III adalah : (1) pembelajaran berlangsung dengan tertib, (2) siswa
aktif membaca satu bacaan yang ada dalam buku paket,
(3) guru membimbing siswa dalam memahami satu bacaan, (4) siswa antusias untuk
bertanya menanggapi pertanyaan temannya, dan (5) pelaksanaan tes siklus III berjalan
dengan lancar.
Adapun hasil dari tes siklus III dapat di lihat pada tabel berikut.
Tabel 14. Data Tes Siklus III Peningkatan Kemampuan Membaca melalui Teknik
Membaca Scanning Pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana
Tahun Pelajaran 2013/2014.
No.
Nama Siswa
SM
SS
Kategori
A
B
C
D
E
F
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
01.
Ana Mariya
9
8
7
9
8
7
48
80
Baik
02.
I Kd. Alika Kidi Ananta
9
8
9
8
8
7
49
80
Baik
03.
Alfin Fahmi Ali
8
9
9
8
7
7
48
80
Baik
04.
Agus Efendi
9
8
7
8
8
8
48
80
Baik
05.
Ni Kd. Ari Wahyuni
9
10
10
8
10
9
56
90
Baik sekali
06.
I Kt. Herdi Adi G.
9
7
9
9
8
8
50
80
Baik
07.
I GNA Arkya Bawa
9
8
9
8
8
8
50
80
Baik
08.
Ni Pt. Ayu Indah W.
9
10
10
9
9
8
55
90
Baik sekali
09.
I Kt. Bayu Pradnyana
8
9
8
7
8
8
48
80
Baik
10.
I Md. Dwi Sentana
8
9
9
7
8
8
49
80
Baik
11.
I Km. Kerisna
9
8
8
8
8
7
48
80
Baik
12.
Kholis Setiawan
8
9
8
7
8
7
47
80
Baik
13.
Istayatul Afifah
8
7
8
8
7
7
45
80
Baik
14.
Ni Md. Nova Andila D.
9
10
10
8
10
9
56
90
Baik sekali
15.
Rifki Dwi Farhan M.
8
9
8
7
7
7
46
80
Baik
16.
I Kd. Rai Dharmawan
9
9
8
7
8
7
48
80
Baik
17.
I Md. Sandhy Adinata
9
8
8
8
9
8
50
80
Baik
18.
Ni Kd. Siwi Cipta Dewi
9
10
10
9
10
8
56
90
Baik sekali
19.
Nanda Irma Yanti
8
7
8
9
7
9
48
80
Baik
20.
Moch Ichtarom Haris
8
8
9
7
8
7
47
80
Baik
65
21.
Taufik Kurohman
9
7
8
8
8
8
48
80
Baik
22.
Pt. Puspita Dewi F.
9
8
9
7
8
8
49
90
Baik sekali
23.
I Gd. Wahyu Santika
8
9
8
7
7
7
46
80
Baik
24.
Soleh Sohaludin
9
7
8
8
8
8
48
80
Baik
25.
Ni GPAK Lisa Triani
9
8
9
8
8
8
50
80
Baik
Jumlah
216
210
214
197
203
193
1233
2050
Nilai Rata-rata
82
Baik
Keterangan :
C = Menemukan kata yang sulit secara cepat pada isi bacaan. D = Mencari makna
kata dalam kamus secara cepat.
SS = Skor Standar.
Analisis data hasil tes siklus III tentang kemampuan memahami isi bacaan
Tabel 15. Analisis Data Hasil Tes Siklus III tentang Kemampuan Memahami Isi
Bacaan Melaui Teknik Membaca Scanning pada Siswa Kelas V SD Negeri 4
Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014.
No.
Kategori
Rentangan
Skor
Frekuensi
Jumlah
Peresentase
Nilai
Skor
Standar
Nilai
Rata-rata
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
01.
Istimewa
57-60
100
0
0
0%
02.
Baik Sekali
51-56
90
5
450
20%
03.
Baik
45-50
80
20
1600
80%
2050 : 25
04.
Lebih dari
39-44
70
0
0
0%
= 82
cukup
66
05.
Cukup
33-38
60
0
0
0%
(Baik)
06.
Hampir
27-33
50
0
0
0%
cukup
07.
Kurang
21-26
40
0
0
0%
08.
Kurang
15-20
30
0
0
0%
sekali
09.
Buruk
9-14
20
0
0
0%
10.
Buruk
3-8
10
0
0
0%
sekali
Jumlah
25
2050
100%
Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui jumlah skor standar yang diperoleh
siswa adalah 2050 dengan nilai rata-rata 82. Rincian jumlah siswa yang mengikuti
tes adalah sebagai berikut: 5 orang (20%) mendapat nilai standar 90 dengan
kategori baik sekali, 20 orang (80%) mendapat nilai standar 80 dengan kategori
baik. Dari 25 siswa yang mengikuti tes semuanya (100%) tuntas dalam
pembelajaran memahami isi bacaan melalui teknik scanning
perbaikan dari pembelajaran siklus I dan II. Pada siklus I siswa masih banyak
belum paham mencari informasi yang tertera di dalam suatu bacaan. Kesulitan
tersebut kemudian dicarikan jalan keluarnya untuk diterapkan pada pembelajaran
siklus II. Tindakan-tindakan yang dilakukan pada siklus III ini terbukti dapat
meningkatkan kemampuan membaca melalui tekni scanning pada siswa. Hal ini
67
terbukti dari hasil tes pada siklus III, diketahui kemampuan membaca siswa
mengalami peningkatan, dari 25 orang siswa seluruh siswa yang memperoleh nilai
80 ke atas, dengan predikat baik. Karena sudah memenuhi target yang peneliti
tentukan, oleh sebab itu kemampuan membaca melalui teknik scanning pada siswa
kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014 sudah
dikatakan meningkat dan dihentikan sampai dengan siklus ke III. Untuk lebih
jelas, peningkatan yang terjadi dalam penelitian ini dapat dilihat pada rekapitulasi
hasil tes awal, siklus I, siklus II, dan siklus III.
Tabel 16. Rekapitulasi Hasil Tes Awal, Siklus I, Siklus II, dan siklus III
Tentang Kemampuan Membaca melalui Teknik Membaca Scanning Pada
Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014.
Nilai Standar
No.
Nama Siswa
Keterangan
TA
SI
S II
S III
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
01.
Ana Mariya
50
60
70
80
Meningkat
02.
I Kd. Alika Kidi Ananta
70
70
80
80
Meningkat
03.
Alfin Fahmi Ali
70
70
70
80
Meningkat
04.
Agus Efendi
60
60
70
80
Meningkat
05.
Ni Kd. Ari Wahyuni
80
80
90
90
Meningkat
06.
I Kt. Herdi Adi G.
70
80
80
80
Meningkat
07.
I GNA Arkya Bawa
80
80
80
80
Meningkat
08.
Ni Pt. Ayu Indah W.
70
80
80
90
Meningkat
09.
I Kt. Bayu Pradnyana
60
70
70
80
Meningkat
10.
I Md. Dwi Sentana
60
60
70
80
Meningkat
11.
I Km. Kerisna
60
60
70
80
Meningkat
12.
Kholis Setiawan
50
50
60
80
Meningkat
68
13.
Istayatul Afifah
50
50
60
80
Meningkat
14.
Ni Md. Nova Andila D.
80
90
90
90
Meningkat
15.
Rifki Dwi Farhan M.
50
50
60
80
Meningkat
16.
I Kd. Rai Dharmawan
60
70
80
80
Meningkat
17.
I Md. Sandhy Adinata
70
80
80
80
Meningkat
18.
Ni Kd. Siwi Cipta Dewi
80
90
90
90
Meningkat
19.
Nanda Irma Yanti
50
50
60
80
Meningkat
20.
Moch Ichtarom Haris
50
50
60
80
Meningkat
21.
Taufik Kurohman
50
50
60
80
Meningkat
22.
Pt. Puspita Dewi F.
60
70
80
90
Meningkat
23.
I Gd. Wahyu Santika
50
60
70
80
Meningkat
24.
Soleh Sohaludin
60
60
70
80
Meningkat
25.
Ni GPAK Lisa Triani
60
70
80
80
Meningkat
Jumlah
1550
1660
1830
2050
Nilai Rata-rata
62
66
73
82
Meningkat
Keterangan :
T A = Tes Awal
S I = Siklus I
S II = Siklus II
4.3 Pembahasan
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil yang dicapai oleh
siswa dari setiap proses tindakan yang dilakukan, yaitu dari tindakan pra siklus
(tes awal) hingga siklus III. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rat-rata
kelas terhadap setiap proses, yaitu: (1) pada tindakan tahap awal nilai rata-rata
kelas siswa yang dicapai 62, (2) pada tindakan siklus I nilai rata-rata kelas siswa
yang mencapai 66, (3) pada tindakan siklus II nilai rata-rata kelas siswa 73, dan
(4) pada tindakan siklus III nilai rata-rata kelas siswa 82. Hasil tersebut
menunjukan bahwa peningkatan kemampuan membaca melalui teknik scanning
dicapai dengan maksimal sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh siswa pada pertemuan awal, secara umum
pemahaman siswa dalam membaca masih bermasalah. Hal ini dapat dapat dilihat
dari nilai yang diperoleh siswa pada tes awal, dimana nilai masing-masing
69
siswa rata-rata dengan nilai rata-rata 62. Lebih lanjut lagi, ketika diberikan tes
awal sebagian besar siswa tampak kebingungan di dalam menjawab tes karena
mereka lebih senang diam dan mengobrol dengan temannya.
Pada siklus I berlangsung satu kali pertemuan, di mana pertemuan ini digunakan
untuk memperkenalkan metode pembelajaran scanning sebagai salah satu metode
untuk mempermudah dalam membaca untuk mencari informasi dalam bacaan dan
memberikan tes sebagai akhir siklus. Pada siklus I menunjukan bahwa nilai yang
diperoleh masing-masing siswa rata-rata 66. Ini menunjukan nilai rata-rata
pemahaman siswa sudah mengalami peningkatan sebesar 4 (16%) dari tes awal.
Karena nilai rata-rata siklus I belum memenuhi target, maka penelitian dilanjutkan
pada siklus II.
Pada siklus II, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan hampir sama pada siklus
I, yaitu satu kali pertemuan dengan menggunakan metode scanning. Nilai rata-rata
pada siklus II ini adalah 73. Nilai rata-rata pada siklus II ini sudah mengalami
peningkatan 7 (28%) dari pada siklus I, dan mengalami peningkatan 11 (44%) dari
tes awal. Karena nilai rata-rata siklus II belum memenuhi target, maka penelitian
ini dilanjutkan pada siklus III.
Pada siklus III, pelaksanaan pembelajaran tidak jauh berbeda dengan siklus I dan
siklus II yaitu satu kali pertemuan dan dengan mempergunakan pembelajaran
scanning. Nilai rata-rata pada siklus III ini adalah 82. Nilai rata-rata pada siklus
III ini sudah mengalami peningkatan 9 (36%) dari pada siklus II, 16 (64%) dari
pada siklus I, dan mengalami peningkatan 20 (80%) dari tes awal. Hasil siklus III
dari 25 orang siswa semuannya memperoleh nilai 80 ke atas. Hal ini juga dapat di
lihat pada tabel tes akhir siklus III yang menunjukan bahwa rata-
70
rata kemampuan memahami isi bacaan pada siswa adalah 82, yang sudah memenuhi
target yang ditentukan oleh peneliti yaitu 76.
Adapun hasil peningkatan yang dicapai oleh siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan
Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014 dalam kemampuan membaca melalui teknik
scanning, baik dari tes awal, tes akhir siklus I, tes akhir siklus II, maupun tes akhir
siklus III, dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Grafik 01. Grafik tentang Kemampuan Membaca melalui Teknik Scanning siswa
kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014 pada Tes
Awal, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III.
90
80
70
60
50
40
Nilai rata-rata
30
20
10
0
Tes Awal
Siklus I
Siklus II
Siklus III
71
Keterangan Grafik :
Hasil Tes Awal = 62 Hasil Tes Siklus I = 66 Hasil Tes Siklua II = 73 Hasil Tes
Siklus III = 82
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar membaca melalui
teknik scanning mengalami peningkatan. Dimana pada siklus awal (tes awal) nilai
rata-rata yang diperoleh siswa adalah 62, mengalami peningkatan pada siklus I
menjadi 66, pada siklus II juga mengalami peningkatan menjadi 73, dan pada
siklus III terjadi perubahan peningkatan hasil belajar siswa menjadi 82.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab IV, dapat di tarik
simpulan bahwa :
Pada tindakan pra siklus (tahap awal) tes tentang kemampuan siswa dalam
memahami isi bacaan mencapai 62. Rincian jumlah siswa yang mengikuti tes
adalah sebagai berikut: 4 orang (16%) mendapat nilai standar 80 dengan kategori
baik, 5 orang (20%) mendapat skor standar 70 dengan kategori
72
lebih dari cukup, 8 orang (32%) mendapat skor standar 60 dengan kategori
cukup, dan 8 orang (32%) mendapat skor standar 50 dengan kategori hampir
cukup. Dari 25 siswa yang mengikuti tes, hanya 4 orang (16%) yang tuntas
dalam pembelajaran memahami isi bacaan dan 21 orang (84%) belum tuntas.
Pada siklus I nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan yaitu 66, tetapi masih
di bawah standar yang ditentutakan. Rincian jumlah siswa yang mengikuti tes
adalah sebagai berikut: 2 orang (8%) mendapat nilai standar 90 dengan
kategori baik sekali, 5 orang (20%) mendapat nilai standar 80 dengan kategori
baik, 6 orang (24%) mendapat skor standar 70 dengan kategori lebih dari
cukup, 6 orang (24%) mendapat skor standar 60 dengan kategori cukup, dan 6
orang (24%) mendapat skor standar 50 dengan kategori hampir cukup. Dari 25
siswa yang mengikuti tes, hanya 7 orang (28%) yang tuntas dalam
pembelajaran memahami isi bacaan melalui teknik scanning dan 18 orang
(72%) belum tuntas.
Pada siklus II nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan lagi yakni mencapai
73. Rincian jumlah siswa yang mengikuti tes adalah sebagai berikut: 3 orang
(12%) mendapat nilai standar 90 dengan kategori baik sekali, 8 orang (32%)
mendapat nilai standar 80 dengan kategori baik, 8 orang (32%) mendapat skor
standar 70 dengan kategori lebih dari cukup, 6 orang (24%) mendapat skor
standar 60 dengan kategori cukup. Dari 25 siswa yang mengikuti tes, hanya 11
orang (44%) yang tuntas dalam pembelajaran memahami isi bacaan melaui
teknik scanning dan 14 orang (56%) belum tuntas.
73
Pada siklus III rata-rata siswa mengalami peningkatan lagi yakni 82. Rincian
jumlah siswa yang mengikuti tes adalah sebagai berikut: 5 orang (20%) mendapat
nilai standar 90 dengan kategori baik sekali, 20 orang (80%) mendapat nilai
standar 80 dengan kategori baik. Dari 25 siswa yang mengikuti tes semuanya
(100%) tuntas dalam pembelajaran memahami isi bacaan melalui teknik scanning.
Dengan demikian, maka tindakan penelitian dihentikan pada siklus III karena
target yang ditentukan sudah tercapai.
Meminta siswa untuk membaca sebuah wacana kemudian memahami isi wacana
tersebut.
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, isyarat
terhadap keberhasilan peserta didik.
Menutup pelajaran.
5.2 Saran-Saran
Karena perpustakaan masih kurang disekolah maka siswa sendiri harus kreatif
sendiri untuk belajar khususnya membaca.
75
Aksara.
http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1-2006-
farkhahnim-1597-bab2_310-4.pdf.03/07/2014.X
Lailihijjahyati.wordpress.com/2010/06/08/memahami-ragam-wacana-tulis-dengan
membaca-memindai-2/.28.07.2014
Perpustakaan.narotama.ac.ad/2013/01/11/teknik-membaca-cepat-skimming-dan-
scanning/.30.07.2014
Aksara.
Santosa, 2003. Materi Pembelajran Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: UT.
Soedaraso. 2002. Speed Reading Sistem membaca Cepat dan Efektif. Jakarta :
Gramedia.
Bandung.
The Liang Gie. 1994. Halaman 62 Membaca Ragam Sepintas. Jakarta : Bumi
Aksara.
Tri Rama K. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar.
Tanya jawab.
Penugasan.
E. Kegiatan Pembelajaran :
Tahap
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Waktu
(peneliti)
1. Kegiatan
Memberi salam
Memberi salam
10 menit
Awal
Om Swa
Motivasi
Membuka absen
Memberikan
siswa
teman-teman
Memberikan
yang tidak hadir
apersepsi terkait
Mendengarkan
dengan
apersepsi yang
pembelajaran
disampaikan
yang
oleh guru
dilaksanakan.
(peneliti)
Menyampaikan
Mendengarkan
tujuan
dan mencatat
pembelajaran
tujuan
pembelajaran
2. Kegiatan
Menjelaskan
Mendengarkan
60 menit
Inti
materi
materi
Eksplorasi
pembelajaran
pembelajaran
tentang
dari guru
membaca, tujuan
(peneliti)
membaca, jenis-
jenis membaca,
teknik dan
ragam membaca
dan teknik
membaca
memindai
Mendengarkan
(scanning)
materi
Menjelaskan
pembelajaran
materi
pembelajaran
(memahami isi
bacaan melalui
teknik membaca
Mendengarkan
bacaan tersebut.
Konfirmasi
Meminta siswa
memindai) mnegrjakan tugas yang telah
diberikan
Menjelaskan
Elaborasi
langkah-langkah dan strategi Memberikan komentar
pembelajaran membaca dalam mengerjakan tugas
Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berpikir
untuk menyelesaikan suatu
masalah. Memikirkan suatu masalah
Meminta siswa membaca
suatu isi bacaan (cerita)
kemudian memahami isi
Membaca sebuah
bacaan ( cerita)
Mengerjakan tugas
Mendengarkan
komentar dari guru
( peneliti)
Mengumpulkan
tugas yang telah
dikerjakan
mengumpulkan
dikerjakan
Memberikan
umpan balik
positif dan
penguatan dalam
bentuk lisan,
isyarat, terhadap
keberhasilan
siswa.
3. Kegiatan
Bersama-sama
Ikut
10 menit
Akhir
siswa
menyimpulkan
menyimpulkan
dan merefleksi
dan merefleksi
hasil
hasil
pelaksanaan
pelaksanaan
pembelajaran
pembelajaran
yang telah
yang telah
dilakukan
dilakukan
Menutup
Memperhatikan
pelajaran
guru (peneliti)
dalam
menyimpulkan
pelajaran
Sumber Belajar
Teks Cerita.
Penilalan
Indikator Pencapaian
Penilaian
Kompetensi
Teknik
Bentuk
Instrumen
Penilaian
Penilaian
o Memahami
isi
Penugasan
Uraian
o
Jelaskan apa yang
bacaan
melalui
dimaksud dengan
teknik scanning.
membaca scanning?
o Menentukan
o Sebutkan langkah-
langkah membaca
scanning!
o Menemukan
kata
o
Tentukan kata-kata
yang sulit
secara
cepat
pada
isi
pada teks!
bacaan.
o Mencari
makna
kata-kata sulit
secara cepat.
kamus!
o Menentukan
o Buatlah kalimat
makna
kata
yang
sederhana dari
sulit
pada
isi
bacaan.
telah di scanning
o Membuat
kalimat
sederhana
dengan
kata-kata
sulit
yang
telah
di
scanning pada isi
bacaan.
( RPP )
SIKLUS II
Kelas/Semester : V/II
Kompetensi Dasar : 1.Menemukan informasi secara cepat dan tepat dari isi
Indikator
Siswa mampu menemukan kata-kata sulit dan membuat kalimat sederhana dengan
kata-kata tersebut.
Materi Pembelajaran
Pengertian membaca scanning.
Ceramah.
Tanya jawab.
Penugasan.
Kegiatan Pembelajaran :
Tahap
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Waktu
(peneliti)
1. Kegiatan
Memberi salam
Memberi salam
10 menit
Awal
Om Swa
Motivasi
Membuka absen
Memberikan
siswa
teman-teman
Memberikan
yang tidak hadir
apersepsi terkait
Mendengarkan
dengan
apersepsi yang
pembelajaran
disampaikan
yang
oleh guru
dilaksanakan.
(peneliti)
Menyampaikan
Mendengarkan
tujuan
dan mencatat
pembelajaran
tujuan
pembelajaran
2. Kegiatan
Menjelaskan
Mendengarkan
60 menit
Inti
materi
materi
Eksplorasi
pembelajaran
pembelajaran
tentang
dari guru
membaca, tujuan
(peneliti)
membaca, jenis-
jenis membaca,
teknik dan
ragam membaca
dan teknik
membaca
memindai
Mendengarkan
(scanning)
materi
Menjelaskan
pembelajaran
materi
pembelajaran
(memahami isi
bacaan melalui
teknik membaca
Mendengarkan
memindai)
penjelasan guru
Menjelaskan
(peneliti)
langkah-langkah
dan strategi
Mendengarkan
pembelajaran
penjelasan guru
membaca
(peneliti).
Elaborasi
Menjelaskan
Membaca sebuah bacaan
teknik membaca memindai (scanning). ( cerita)
Konfirmasi suatu masalah. Meminta siswa
membaca suatu Mendengarkan komentar
dari guru ( peneliti)
isi bacaan (cerita) kemudian memahami isi bacaan
tersebut. Mengumpulkan tugas yang
telah dikerjakan
Memberikan pertanyaan
bentuk lisan,
isyarat, terhadap
keberhasilan
siswa.
3. Kegiatan
Bersama-sama
Ikut
10 menit
Akhir
siswa
menyimpulkan
menyimpulkan
dan merefleksi
dan merefleksi
hasil
hasil
pelaksanaan
pelaksanaan
pembelajaran
pembelajaran
yang telah
yang telah
dilakukan
dilakukan
Menutup
Memperhatikan
pelajaran
guru (peneliti)
dalam
menyimpulkan
pelajaran
Sumber Belajar
Teks Cerita.
Penilalan
Indikator Pencapaian
Penilaian
Kompetensi
Teknik
Bentuk
Instrumen
Penilaian
Penilaian
o Memahami
isi
Penugasan
Uraian
o
Jelaskan apa yang
bacaan
melalui
dimaksud dengan
teknik scanning.
membaca scanning?
o Menentukan
o
Sebutkan langkah-
informasi yang ada
langkah membaca
scanning!
o Menemukan
kata
o
Tentukan kata-kata
yang
sulit
secara
cepat
pada
isi
pada teks!
bacaan.
o
Carilah makna dari
o Mencari
makna
kata-kata sulit
kata dalam kamus
tersebut dalam
secara cepat.
kamus!
o Menentukan
o Buatlah kalimat
makna
kata
yang
sederhana dari
sulit
pada
isi
telah di scanning
o Membuat
kalimat
kata-kata
sulit
yang
telah
di
scanning
pada isi
bacaan.
( RPP )
SIKLUS III
Kelas/Semester : V/II
Kompetensi Dasar : 1.Menemukan informasi secara cepat dan tepat dari isi
Indikator
Siswa mampu menemukan kata-kata sulit dan membuat kalimat sederhana dengan
kata-kata tersebut.
Materi Pembelajaran
Pengertian membaca scanning.
Ceramah.
Tanya jawab.
Penugasan.
Kegiatan Pembelajaran :
Tahap
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Waktu
(peneliti)
1. Kegiatan
Memberi salam
Memberi salam
10 menit
Awal
Om Swa
Motivasi
Membuka absen
Memberikan
siswa
teman-teman
Memberikan
yang tidak hadir
apersepsi terkait
Mendengarkan
dengan
apersepsi yang
pembelajaran
disampaikan
yang
oleh guru
dilaksanakan.
(peneliti)
Menyampaikan
Mendengarkan
tujuan
dan mencatat
pembelajaran
tujuan
pembelajaran
2. Kegiatan
Menjelaskan
Mendengarkan
61 menit
Inti
materi
materi
Eksplorasi
pembelajaran
pembelajaran
tentang
dari guru
membaca, tujuan
(peneliti)
membaca, jenis-
jenis membaca,
teknik dan
ragam membaca
dan teknik
membaca
memindai
Mendengarkan
(scanning)
materi
Menjelaskan
pembelajaran
materi
pembelajaran
(memahami isi
bacaan melalui
teknik membaca
Mendengarkan
memindai)
penjelasan guru
Menjelaskan
(peneliti)
langkah-langkah
dan strategi
Mendengarkan
pembelajaran
penjelasan guru
membaca
(peneliti).
Elaborasi
Menjelaskan
Membaca sebuah bacaan
teknik membaca memindai (scanning). ( cerita)
Konfirmasi suatu masalah. Meminta siswa
membaca suatu Mendengarkan komentar
dari guru ( peneliti)
isi bacaan (cerita) kemudian memahami isi bacaan
tersebut. Mengumpulkan tugas yang
telah dikerjakan
Memberikan pertanyaan
bentuk lisan,
isyarat, terhadap
keberhasilan
siswa.
3. Kegiatan
Bersama-sama
Ikut
10 menit
Akhir
siswa
menyimpulkan
menyimpulkan
dan merefleksi
dan merefleksi
hasil
hasil
pelaksanaan
pelaksanaan
pembelajaran
pembelajaran
yang telah
yang telah
dilakukan
dilakukan
Menutup
Memperhatikan
pelajaran
guru (peneliti)
dalam
menyimpulkan
pelajaran
Sumber Belajar
Teks Cerita.
Penilalan
Indikator Pencapaian
Penilaian
Kompetensi
Teknik
Bentuk
Instrumen
Penilaian
Penilaian
o Memahami
isi
Penugasan
Uraian
o
Jelaskan apa yang
bacaan
melalui
dimaksud dengan
teknik scanning.
membaca scanning?
o Menentukan
o
Sebutkan langkah-
informasi yang ada
langkah membaca
scanning!
o Menemukan
kata
o
Tentukan kata-kata
yang
sulit
secara
cepat
pada
isi
pada teks!
bacaan.
o
Carilah makna dari
o Mencari
makna
kata-kata sulit
kata dalam kamus
tersebut dalam
secara cepat.
kamus!
o Menentukan
o Buatlah kalimat
makna
kata
yang
sederhana dari
sulit
pada
isi
telah di scanning
o Membuat
kalimat
kata-kata
sulit
yang
telah
di
scanning
pada isi
bacaan.
I Gede Danu Eka Setiawan adalah sebuah nama yang diberikan oleh kedua
orang tua saya dan biasa di panggil Danu. Saya dilahirkan disebuah keluarga yang
sederhana pada tanggal 19 Desember 1991, di Pekutatan Jembrana dari pasangan I
Nengah Sutama dengan Ni Made Pariastuti. Saya anak pertama dari dua
bersaudara.
Agama saya adalah Hindu. Awal saya mulai masuk sekolah adalah di SD Negeri 4
Pekutatan Jembrana pada tahun 1998 dan lulus pada tahun 2004, melanjutkan ke
jenjang berikutnya di SMP Negeri 1 Pekutatan Jembrana pada tahun 2004 dan
lulus tahun 2007. Kemudian saya melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1
Pekutatan Jembrana pada tahun 2007 dan lulus pada tahun 2010. Untuk
menempuh pendidikan ini saya menghabiskan waktu selama 12 tahun, kemudian
melanjutkan pendidikan pendidikan ke perguruan tinggi yaitu Mahasaraswati
Denpasar pada tahun 2010. Dengan mengambil Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.