Ipi309412 PDF
Ipi309412 PDF
Abstrak
Asam asetat merupakan salah satu produk industri yang banyak dibutuhkan di Indonesia.
Asam asetat dapat dibuat dari substrat yang mengandung etanol, yang dapat diperoleh dari berbagai
macam bahan seperti buah-buahan, kulit nanas, pulp kopi, dan air kelapa. Tersedianya air kelapa
dalam jumlah besar di Indonesia, yaitu lebih dari 900 juta liter per tahun merupakan potensi yang
belum dimanfaatkan secara maksimal.
Penelitian ini mengkaji penggunaan teknik kolom bio-oksidasi dalam upaya meningkatkan
efisiensi produksi asam asetat dengan bahan baku air kelapa, dan mengetahui pengaruh kecepatan
aerasi dan tinggi partikel dalam kolom berikut interaksinya terhadap pembentukan asam asetat.
Penelitian ini disusun menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial, yang terdiri
dari dua faktor, masing-masing faktor terdiri dari tiga level dan kombinasi dari perlakuan diulang
sebanyak dua kali. Faktor pertama tinggi partikel dalam kolom 16 cm, 25 cm, 34 cm. Faktor kedua
kecepatan aerasi 0.06 vvm., 0.07 vvm., 0.08 vvm. Parameter yang diukur adalah kadar asam asetat
dan kadar alkohol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah asam asetat yang terbentuk per hari
berkisar antara 0,44 1,12%, jumlah alkohol yang dikonsumsi oleh bakteri per hari 2,14 2,73 ml
dan kemampuan pembentukan asam asetat 21,79 55,10 mg/ml jam.
Abstract
Acetic acid is a one of industrial product that large consumed in Indonesia. Acetic acid can
make from a substrate, which consist of ethanol. It could make from many kind of material such as
fruits, pineaplle leather, coffe pulp, and coconut water. The large quantity of coconut water, more than
900 million litter per year in Indonesia is an unused potency in a maximum way.
This study was observed the used of biooxidation colomn teqnique in order to increase the
efficiency of acetic acid production which made from coconut water. By understanding the rate of
aeration process and the height of the particle colomn and its interaction on the way to perform the
acetic acid.
This study was performated using factorial randomised block design, consisting of two
factors, each factor consist of three levels from the combination of its interaction and the experiment
was in duplicate. The first factor was the height of particle colomn i.e 16 cm, 25 cm, 34 cm and the
second one was aeration rate i.e 0.06 vvm, 0.07 vvm, 0.08 vvm. The parameters measured were the
production of acetic acid and the alcohol.
The result showed that the average of acetic acid production is 0.44 12% per day and the
alcohol, which consumed by microorganism, is 2.14 2.73 ml per day, which the capability to
produce the acetic acid is 21.79 55.10 mg per our.
Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya
51
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN, VOL. 2, NO. 1, APRIL 2001 : 51-57
52
Asam Asetat Air Kelapa
(Irnia dan Nur Hidayat)
yeast extract 10 g/l, agar 15 g/l, CaCO3 5g/l, masing-masing perlakuan, yang akan
etanol 20 ml/l dan aquades 11. Bahan-bahan dugunakan untuk penelitian lanjutan.
tersebut dicampur dan dilarutkan dengan air Tahapan yang dilakukan untuk
suling panas, setelah larut dituang dalam tabung penelitian pendahuluan adalah sebagai berikut :
reaksi sebanyak 5 ml, kemudian disterilkan air kelapa yang berasal dari pasar Dinoyo,
dalam autoklaf pada suhu 121C selama 15-20 sebelum digunakan disaring terlebih dahulu,
menit. kemudian dimasak pada suhu 70C selama 5
menit dan didinginkan. Setelah dingin
b. Pembuatan Media Cair untuk Aktivasi dimasukkan dalam kolom bio-oksidasi sebanyak
Bahan-bahan pembuatan media cair 450 ml, yang telah berisi partikel (kerikil)
untuk aktifasi meliputi: pepton 4 g/l, glukosa 10 dengan diameter yang relatif sama 1 cm
g/l, yeast extract 10 g/l, etanol 20 ml/l. Bahan- secara aseptis.
bahan tersebut dicampur dan dilarutkan dalam Kolom bio-oksidasi yang telah berisi air
air suling panas, kemudian disterilkan kelapa yang telah berisi air kelapa kemudian
menggunakan autoklaf pada suhu 121C selama ditambahkan inokulum Acetobacter aceti
15-20 menit. sebanyak 10% dari total volume substart dan
ditambahkan alkohol dengan kadar 6% v/v dan
c. Pembuatan Inokulum selanjutnya difermentasi selama 2 minggu
Kultur murni Acetobacter aceti yang dengan kecepatan aerasi 0,05, 0,06 dan 0,07
telah diremajakan dan diinkubasi selama 48 jam vvm dengan tinggi partikel dalam kolom 20 cm.
dipindah dalam erlenmeyer yang berisi media Dari hasil perhitungan dengan
cair aktivasi sebanyak 100 ml secara aseptis. menggunakan pendekatan matematis diperoleh
Kultur dalam media cair aktivasi kecepatan aliran substrat yang ditambahkan
tersebut diaduk dengan menggunakan stirer yaitu sebanyak 38,15 ml/hari atau 1,59 ml/jam,
magnetik pada suhu ruang selama 48 jam, yang selanjutnya digunakan pada penelitian
selanjutnya digunakan sebagai inokulum. lanjutan.
Pada penelitian pendahuluan dengan
d. Mencari Kecepatan Aerasi menggunakan kecepatan aerasi 0,05, 0,06 dan
Penentuan kecepatan aerasi yaitu 0,06 0,07 vvm dengan tinggi partikel pada kolom 20
vvm, 0,007 vvm dan 0,008 vvm merupakan cm diperoleh hasil bahwa kecepatan aerasi dan
faktor perlakuan dari penelitian yang dilakukan. tinggi kolom tersebut selama fermentasi
Aerasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan diperoleh kadar asam asetat yang relatif
mikroba akan O2 pada konsentrasi tertentu meningkat dan diiringi dengan penurunan kadar
sesuai dengankharakteristik mikriba yang alkohol.
digunakan yaitu Acetobacter aceti. Aerasi atau Hasil dari penelitian pendahuluan
aliran udara yang dibutuhkan berasal dari air dilanjutkan dengan penelitian lanjutan, yaitu
pump yang disaring menggunakan larutan dengan perlakuan tinggi partikel dalam kolom
NaOH pekat agar udara yang mengalir tidak sebanyak 3 level (16,25 dan 34 cm) dan
mengandung mikrobia, gas CO2 dan CO. Aliran kecepatan aerasi sebanyak 3 level 0,06, 0,07,
udara tersebut dihubungkan dengan 0,08 vvm dengan volume penambahan substrat
menggunakan pipa plastik ke kolom bio- pada kolom bio-oksidasi sebanyak 38,15 ml/hari
oksidasi. Penentuan kecepatan aerasi dilakukan atau 1,59 ml/jam.
dengan menghitung volume udara per satuan
waktu untuk volume larutan pada medium yang ANALISIS KEPUTUSAN
difermentasikan. Di dalam melihat hubungan antar
Pada pendahuluan dengan sistem batch regresi dengan respon di atas dengan penguraian
dilakukan untuk mencari kecepatan aliran perlakuan ke dalam komponen linier, kudratik
substrat yang ditambahkan pada kultur kontinyu dan seterusnya hingga komponen berderajat K,
dan menentukan rentang yang optimum pada maka penentuan derajat hubungan dapat
ditentukan melalui uji pengaruh perlakuan yang
53
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN, VOL. 2, NO. 1, APRIL 2001 : 51-57
54
Asam Asetat Air Kelapa
(Irnia dan Nur Hidayat)
55
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN, VOL. 2, NO. 1, APRIL 2001 : 51-57
56
Asam Asetat Air Kelapa
(Irnia dan Nur Hidayat)
57