Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN BARRU

DINAS KESEHATAN
UPTD KESEHATAN PUSKESMAS PEKKAE
Alamat : Jl. Andi Abd. Muis, Pekkae Kec. Tanete Rilau Kab. Barru

Kerangka Acuan Kerja ( KAK )Kegiatan Pemeriksaan Garam Beryodium

A. Latar Belakang

Masalah kekurangan yodium sudah sejak lama dikenal di Indonesia. Yodium


merupakan zat gizi mikro penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan
mental. Masalah GAKY merupakan masalah yang serius mengingat dampaknya
secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas
sumber daya manusia yang mencakup 3 aspek, yaitu aspek perkembangan
kecerdasan, aspek perkembangan sosial dan aspek perkembangan ekonomi.
Hasil Riskesdas tahun 2007, secara keseluruhan (perkotaan dan pedesaan) rumah
tangga yang mengonsumsi garam mengandung cukup yodium mencapai 62,3%, yang
mengonsumsi garam kurang mengandung yodium sebesar 23,7% dan yang tidak
mengandung yodium sebesar 14,0%. Berkaitan dengan itu Direktur Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat, mengeluarkan Surat Edaran Nomor : JM.03.03/BV/2195/09
tertanggal 3 Juli 2009, mengenai Percepatan Penanggulangan Gangguan Akibat
Kurang Yodium yang antara lain menginstruksikan kepada seluruh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota agar meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait dalam
peningkatan garam beryodium dan menghentikan suplementasi kapsul minyak
yodium pada sasaran (WUS, ibu hamil, ibu menyusui dan anak SD/MI). Hal ini
diperkuat dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 tahun 2010 tentang
Pedoman Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium di Daerah.

Pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)


2010-2014 telah menetapkan 4 sasaran pembangunan kesehatan yaitu meningkatkan
umur harapan hidup dari 70,7 ( Proyeksi BPS, 2008) menjadi 72, menurunkan angka
kematian bayi dari 34 ( SDKI, 2007) menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup,
menurunkan angka kematian ibu dari 228 ( SDKI, 2007) menjadi 118 per 100 ribu
kelahiran hidup dan menurunkan gizi kurang (termasuk gizi buruk ) dari 18,4%
(Riskesdas, 2007 ) menjadi kurang dari 15% dan menurunkan balita pendek dari
36,8% ( Riskesdas, 2007) menjadi kurang dari 32%.
Untuk mencapai sasaran RPJMN 2010 2014 Bidang Kesehatan, Kementerian
Kesehatan telah menetapkan RENSTRA Kementerian Kesehatan 2010-2014, yang
memuat indikator keluaran yang harus dicapai. Salah satu dari 8 indikator keluaran
di bidang Perbaikan Gizi yang harus dicapai pada tahun 2014 yaitu 90 % rumah
tangga mengonsumsi garam beryodium dengan kadungan yodium cukup. Oleh karena
itu program penanggulangan GAKY difokuskan pada peningkatkan konsumsi garam
beryodium.
PEMERINTAH KABUPATEN BARRU
DINAS KESEHATAN
UPTD KESEHATAN PUSKESMAS PEKKAE
Alamat : Jl. Andi Abd. Muis, Pekkae Kec. Tanete Rilau Kab. Barru

Untuk meningkatkan konsumsi garam beryodium tersebut perlu disusun


Pedomam Pemantauan Garam Beryodium di Rumah Tangga sebagai acuan para
pengelola program di pusat maupun daerah. Pedoman ini ini digunakan untuk menilai
keberhasilan program, perencanaan dan menetapkan kebijakan dalam rangka
penanggulangan GAKY melalui konsumsi garam beryodium dengan kadungan
yodium cukup .

B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Tersedianya informasi secara terus menerus setiap tahun tentang konsumsi garam
beryodium rumah tangga di tingkat Kabupaten.
2. Tujuan Khusus
a. Mendapatkan data rumah tangga yang mengonsumsi garam dengan
kandungan yodium cukup (>=30 ppm), kurang ( < 30 ppm) dan tidak
mengandung yodium.
b. Diperolehnya informasi tentang :
Jenis garam yang digunakan di rumah tangga.
Merk garam yang digunakan di rumah tangg
Konsumsi garam beryodium pada ibu hamil
Cara penyimpanan garam beryodium
Lokasi penyimpanan
Tempat membeli
C. Manfaat
1. Tersedianya informasi rumah tangga yang mengonsumsi garam
beryodium6(enam) bulan untuk keperluan dan evaluasi.
2. Terpantaunya konsumsi garam beryodium secara berkala setiap enam bulan di
tingkat rumah tangga berguna untuk peningkatan program penanggulangan
GAKY termasuk perencanaan, dan penetapan kebijakan.
3. Tersedia dan tersebar luasnya informasi persentase rumah tangga yang
mengonsumsi garam beryodium kepada penentu kebijakan dan pengambil
keputusan, lintas program, lintas sektor, lembaga donor, lembaga penelitian,
institusi pendidikan, LSM dan media massa.
4. Menindaklanjuti masalah konsumsi garam beryodium di tingkat rumah
tangga di berbagai tingkatan administrasi pemerintahan.
D. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan
2. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
PEMERINTAH KABUPATEN BARRU
DINAS KESEHATAN
UPTD KESEHATAN PUSKESMAS PEKKAE
Alamat : Jl. Andi Abd. Muis, Pekkae Kec. Tanete Rilau Kab. Barru

4. Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan
5. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah Antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
6. Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2010-2014
7. Keputusan Presiden Nomor 69 tahun 1994 tentang Pengadaan Garam
Beryodium
8. Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja Pemerintah
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 tahun 2010 tentang Pedoman
Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium di Daerah

Anda mungkin juga menyukai