BIG IGD - KeyNote Speech - SRGI2013 Sebagai Sistem Referensi Tunggal - Jogja 20140919 PDF
BIG IGD - KeyNote Speech - SRGI2013 Sebagai Sistem Referensi Tunggal - Jogja 20140919 PDF
Oleh
Dodi Sukmayadi
Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar,
Badan Informasi Geospasial
Assalamualaikum Wr.Wb.
Saat ini, dunia pada umumnya dan Negara Indonesia pada khususnya
mengahadapi berbagai isu yang bersifat kompleks, multi sektor dan
lintas batas. Bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus,
tsunami, tanah longsor, banjir, kebakaran hutan dan lain sebagainya
telah menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan dan menimbulkan
kerugian yang cukup besar baik harta maupun jiwa. Program prioritas
nasional yang dicanangkan oleh pemerintah seperti P3EI, P3KI, P3LI
maupun program pembangunan lainnya yang bertujuan untuk
mensejahterakan masyarakat Indonesia memerlukan sinergi positif
dari berbagai pihak yang terlibat agar program tersebut dapat
dijalankan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Serta dapat
dipergunakan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat secara menyeluruh.
1
institusipun yang memiliki informasi geospasial secara lengkap untuk
menangani berbagai permasalahan yang terjadi sehingga berbagai
pakai atau merupakan suatu keharusan. Hal ini berarti harus dilakukan
integrasi informasi atau information sharing geospasial dari berbagai
sumber.
2
Indonesia melalui Bakosurtanal (sebelum menjadi BIG) telah
mendefinisikan beberapa sistem referensi geospasial atau disebut juga
dengan datum geodesi untuk keperluan survei dan pemetaan atau
penyelenggaraan informasi geospasial. Datum-datum tersebut yaitu
Datum Indonesia 1974 atau Indonesian Datum 1974 disingkat ID 74.
Selanjutnya, seiring dengan perkembangan teknologi GPS, maka pada
tahun 1996 Bakosurtanal mendefinisikan datum baru untuk keperluan
survei dan pemetaan untuk menggantikan ID74, yang disebut dengan
Datum Geodesi Nasional 1995 atau disingkat dengan DGN 95. DGN
95, meskipun telah mengalami beberapa pemutakhiran, ternyata
belum memperhitungkan adanya perubahan nilai-nilai koordinat
sebagai fungsi dari waktu pada titik kontrol geodesi, akibat dari
pengaruh pergerakan lempeng tektonik dan deformasi kerak bumi.
3
Australia, Pacific dan Philipine. Wilayah NKRI yang terletak di
pertemuan beberapa lempeng inilah yang menyebabkan seluruh
objek-objek geospasial yang ada diatasnya termasuk titik-titik kontrol
geodesi yang membentuk Jaring Kontrol Geodesi Nasional, juga
bergerak akibat pergerakan lempeng tektonik dan deformasi kerak
bumi.
Wassalamualaikum Wr.Wb.