PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
B. Persiapan Sebelum Tes
C. Cara Pemasangan
D. Cara Kerja
3
dipasangkan di dada yang dihubungkan ke alat yang berfungsi
menyimpan informasi mengenai aktivitas listrik jantung selama
periode perekaman.
E. Indikasi
4
muncul. Jika banyak gejala yang tidak tercatat, seluruh pengujian tidak
dapat digunakan dan dokter akan tetap tidak dapat memeriksa pasien
dengan baik atau menentukan penyebab gejala. Karena itu, pasien
akan diminta untuk melakukan pengujian ulang.
5
A. Pengertian Electroenchephalography (EEG)
6
Pasien harus dalam keadaan berbaring dan diam untuk
menghindari gangguan listrik dari kontraksi otot lainnya. Adakalanya
dokter akan meminta pasien untuk membuka dan menutup mata dan
bernapas berat. EEG umumnya memakan waktu antara 30-60 menit.
Terkadang rekaman pada saat tidur juga diperlukan. Jika pasien adalah
bayi atau anak kecil, ada baiknya orangtua menunda tidur siang
anaknya hingga dilakukan EEG.
UNTUK PC
Untuk merawat komponen keras dan lunak pada PC, maka
dapat dioprasikan minimal sekali dalam sehari.
Untuk menjaga dari serangan virus, PC dapat diinstal anti
virus untuk mencegah virus yang masuk ketika PC
berinteraksi.
UNTUK ELEKTRODE
Ketika perangkat EEG selesai digunakan, elektrode harap
dibersihkan dari sisa gel dengan air hangat.
Ketika elektrode tidak digunakan harap disimpan pada
tempat yg steril untuk menghindari kontak dengan bakteri
secara berlebihan.
Untuk mendeteksi adanya gangguan pada elektrode dapat
dicelupkan kedalam air untuk meng-groundkan elektrode
agar terdeteksi sinyal netral.
7
2.3 Cardiotocography (CTG)
8
Cara pengukuran CTG hampir sama dengan doppler hanya pada
CTG yang ditempelkan 2 alat yang satu untuk mendeteksi DJJ yang satu
untuk mendeteksi kontraksi, alat ini ditempelkan selama kurang lebih 10-
15 menit
b). Kehamilan dengan berat badan janin rendah (Intra Uterine Growth
Retriction).
9
reseptor sentral akan mengakibatkan takhikardi sehingga aliran darah
bnayak dan O2 meningkat pd darah dan cairan otak.
e) Sistem Saraf Pusat, berfungsi mengatur variabilitas DJJ. Pd keadaan tidur
dimana aktivitas otak tidak ada, maka variabilitas menurun.
f) Sistem Hormonal, pada keadaan stress (asfiksia) maka adrenal
mengeluarkan epi & norepi untuk meningkatkan kerja, frekruensi dan
curah jantung.
Karakterisitik DJJ
a) Basa fetal hearth rate, yakni baseline dan variabilitas disaat tidak ada
gerakan dan kontraksi ut.
b) Reactivity, merupakan perubahan pola DJJ saat ada gerakan dan kontraksi.
c) Baseline Rate
Normal 120-160dpm, ada juga yang membuat 120-150 dpm.
Takhikardi jika DJJ > 160dpm, dan bradikardi jika DJJ < 120 dpm.
d) Takhikardi dapat terjadi pada keadaan : Hipoksia janin (ringan / kronik),
kehamilan preterm (<30 minggu), Infeksi ibu atau janin, Ibu febris atau
gelisah, Ibu hipertiroid, Takhiaritmia janin, Obat-obatan (mis. Atropin,
Betamimetik.).
Variabilitas DJJ
10
C. Indikasi Cardiotocography (CTG)
Hipertensi
DMG
Gerak janin kurang
RIW
Obstetri jelek
PRM
Postterm
Oligohidramnion
Polihidramnion
Gamelli
Iugr
Ibu dengan penyakit
Kehamilan dengan anemia
11
c) Selama pemeriksaan posisi ibu berbaring nyaman dan tak
menyakitkan ibu maupun bayi.
2. PROSEDUR
f) Hitung DJJ selama satu menit; bila ada his, dihitung sebelum
dan segera setelah kontraksi berakhir..
12
k) Lakukan dokumentasi data pada disket komputer (data
untuk rumah sakit).
13
relatif mudah. Gelombang suara ultrasonik memiliki frekuensi lebih dari
20.000 Hz, tapi yang dimanfaatkan dalam teknik ultrasonografi
(kedokteran) gelombang suara dengan frekuensi 1-10 MHz.
a) Sangat lambat bila melalui media yang bersifat gas, dan sangat
cepat bila melalui media padat.
14
Selain manfaat di atas, ultrasonografi dimanfaaatkan untuk
memonitor laju aliran darah. Pulsa ultrasonik berfrekuensi 5 10 MHz
diarahkan menuju pembuluh nadi, dan suatu reciever akan menerima
signal hamburan gelombang pantul. Frekuensi pantulan akan bergantung
pada gerak aliran darah. Tujuannya untuk mendeteksi thrombosis
(penyempitan pembuluh darah) yang menyebabkan perubahan laju aliran
darah.
Trimester I :
Trimester II :
15
Trimester III :
1. Transducer
Gambar 5 Transducer
16
menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer
sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
3. Mesin USG
17
Display adalah alat peraga hasil gambaran scanning pada TV
monitor.
18
E. Jenis Pemeriksaan Ultrasonography (USG)
1) USG 2 Dimensi
2) USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi
yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya.
Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat
dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini
dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang
diputar).
19
3) USG 4 Dimensi
4) USG Doppler
20
dapat memberikan dampak buruk kepada alat elektronik secara umum
termasuk pada mesin usg.
b) Perawatan umum yang dapat Anda lakukan terhadap alat ini adalah
membersihkan semua peralatan setiap kali pemeriksaan selesai dilakukan
terutama pada komponen transducer. Anda bisa menggunakan kain yang
lembut untuk mencuci alat tersebut ditambah cairan anti kuman yang
direkomendasikan oleh produsen alat ini. Hal ini sangat penting dilakukan
agar komponen tidak cepat rusak.
21
menggunakan alat yang disebut Electromyograph, untuk menghasilkan
rekaman yang disebut Elektromiogram. Sebuah. Electromyograph mendeteksi
potensial listrik yang dihasilkan oleh sel-sel otot ketika sel-sel ini elektrik atau
neurologis diaktifkan. Sinyal dapat dianalisis untuk mendeteksi kelainan
medis, tingkat aktivasi, perintah rekrutmen atau untuk menganalisa
biomekanik gerakan manusia atau hewan.
Sumber potensi elektrik ada pada selaput otot sekitar - 70mV. EMG
Yang mengukur cakupan potensial antara kurang dari 50 V dan atas 20-30
mV, tergantung pada otot dibawah pengamatan. Pengulangan tingkat
tembakan unit otot adalah sekitar 7-20 Hz, tergantung pada ukuran otot.
a) Distrofi muskular
c) Syaraf terjepit
22
d) Kerusakan syaraf tepi (kerusakan pada syaraf di kaki dan lengan)
23
F. Maintenance Electromyography (EMG)
EMG memiliki elektroda sebagai sensor yang ditempelkan pada kuliat
pasien. Untuk itu, setelah penggunaan, elektroda harus dibersihkan dan
ditata kembali pada wadahnya agar sensor tetap terjaga responsibilitinya.
Kemudian untuk mendapatkan hasil yang akurat dan maksimal, harus
dilakukan kalibrasi alat secara berkala.
2.6 Audiometry
A. Pengertian Audiometry
24
audiometer tetapi salah satu yg paling mendasar adalah pengukura air
conduction atau pengukuran kemampuan mendengar bunyi melalui media
rambat udara.
25
tujuannya adalah untuk membuat suara yang diamplifikasi menjadi lebih
keras.
26
D. Indikasi
Gangguan pendengaran akibat bekerja diare dengan tingkat kebisingan
tinggi.
Pasien dengan respon pendengaran yg kurang.
Kecurigaan tuli pada pasien.
E. Maintenance Audiometry
d) Jangan biarkan kabel alat kusut atau terlilit dan jangan mengikat kabel
terlalu kencang, kabel audiometer sangat sensitif, mengikat kabel terlalu keras
dapat membuat kawat di dalam kabel putus.
27
2.7 Stress Test Monitor
Sebuah tes stres treadmill, juga disebut stres test jantung, adalah tes
diagnostik kardiovaskular digunakan untuk menentukan seberapa baik jantung
bekerja dan merespon stres eksternal. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi
seberapa baik jantung menangani kegiatan atau pemakaian tenaga yang lebih
dari yang biasa digunakan. Jenis tes ini sangat efektif dalam mendeteksi
penyakit kardiovaskular dan mengevaluasi risiko atau kemungkinan seseorang
terjerumus ke penyakit jantung kronis.
Ini hanyalah salah satu dari sekian jenis tes stres jantung dan berada di
bawah kategori tes latihan stres. Tes berbasis latihan bervariasi, tergantung
pada jenis kegiatan yang diminta dilakukan pasien. Misalnya, untuk tes
treadmill, pasien diminta untuk berjalan di atas treadmill, tetapi pasien juga
bisa diminta menggunakan sepeda stasioner atau melakukan bentuk-bentuk
lain dari latihan. Di sisi lain, ada juga tes jantung yang tidak menggunakan
latihan; sebaliknya, demi meningkatkan tingkat aktivitas jantung, pasien bisa
mengonsumsi obat atau diberikan zat radioaktif intravena untuk memicu
respons jantung yang lebih kuat.
28
dilakukan bersamaan dengan ECG untuk secara akurat mendiagnosis penyakit
kardiovaskular. Hasil dari treadmill bisa berupa print out atau CD. Hal ini
juga yang paling sering digunakan untuk diagnosis dan pengobatan penyakit
arteri koroner atau penyakit jantung iskemik.
Tes stres treadmill dilakukan oleh dokter jantung, atau teknisi terlatih.
Pertama dimulai dengan menempatkan elektroda di dada, yang telah
dibersihkan sebelumnya, untuk memastikan kontak langsung. Sebelum tes,
pasien diberi instruksi yang jelas tentang bagaimana mempersiapkan hal ini.
Misalnya, pasien disarankan tidak mengkonsumsi makanan atau minuman
dengan kafein atau mengkonsumsi obat-obat jantung sehingga hasilnya tidak
akan dipengaruhi oleh faktor lain. Juga, tepat sebelum tes dimulai, statistik
jantung pasien dicatat sehingga dokter dapat membandingkan hasil sebelum
dan setelah tes.
29
D. Indikasi
g) Sakit dada
i) Kesulitan bernapas
f) Tabung gas
30
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
31
DAFTAR PUSTAKA
http://www.medkes.com/2015/09/pengertian-prosedur-komplikasi-eeg-
electroencephalogram.html
https://www.slideshare.net/icha_icha/eeg-59323980
https://www.docdoc.com/id/info/condition/holter-monitor
http://mediasehat123.blogspot.co.id/2015/05/pemeriksaan-elektromyegrafi-emg.html
http://halosehat.com/review/tindakan-medis/audiometri
https://www.medicalogy.com/blog/pemeriksaan-telinga-menggunakan-otoskop/
https://www.docdoc.com/id/info/procedure/uji-ketahanan-di-alat-berlari
http://www.karisma-hospital.com/holter-ekg-24-jam.html
http://www.binawaluya.com/fasilitas/holter-monitor
http://www.rsi.co.id/fasilitas/fasilitas-penunjang/459-elektroensefalografi-eeg
http://kardiotokografi.blogspot.co.id/
https://mankbore.wordpress.com/2010/12/13/elektromiografi-emg/
http://rahmawatifattah.blogspot.co.id/2013/03/makalah-tentang-usg-
ultrasonografi.html
https://www.google.co.id/search?q=audiometri&source=lnms&tbm=isch&sa=X&sqi
=2&ved=0ahUKEwjgm8ygju_UAhXBro8KHaYwB38Q_AUIBigB&biw=1366&bih
=651#imgrc=3Fn3HWTXWtgUSM:
https://www.google.co.id/search?q=audiometri&source=lnms&tbm=isch&sa=X&sqi
=2&ved=0ahUKEwjgm8ygju_UAhXBro8KHaYwB38Q_AUIBigB&biw=1366&bih
=651&dpr=1#imgrc=2B0H827ebx_fLM:
32