Makalah Ergonomi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan waktu, walaupun secara perlahan-lahan, telah merubah

manusia dari keadaan primitif menjadi manusia yang berbudaya. Kejadian ini

antara lain terlihat pada perubahan rancangan peralatan-peralatan yang

dipakai, yaitu mulai dari batu yang tidak berbentuk menjadi batu yang mulai

berbentuk dengan meruncingkan beberapa bagian dari batu tersebut.

Perubahan pada alat sederhana ini, menunjukkan bahwa manusia telah sejak

awal kebudayaannya berusaha memperbaiki alat-alat yang dipakainya untuk

memudahkan pemakaiannya.

Biomekanika pada dasarnya mempelajari kekuatan, ketahanan,

kecepatan, ketelitian, dan keterbatasan manusia dalam melakukan kerjanya.

Faktor ini sangat berhubungan dengan pekerjaan yang bersifat material

handling, seperti pengangkatan dan pemindahan secara manual, atau

pekerjaan lain yang dominan menggunakan otot tubuh. Meskipun kemajuan

teknologi telah banyak membantu aktivitas manusia, namun tetap saja ada

beberapa pekerjaan manual yang tidak dapat dihilangkan dengan

pertimbangan biaya ataupun kemudahan. Pekerjaan ini membutuhkan usaha

fisik sedang hingga besar dalam durasi waktu kerja tertentu, misalnya

penanganan atau pemindahan material secara manual. Usaha fisik ini banyak

mengakibatkan kecelakaan kerja ataupun low back pain, yang menjadi isu

besar di negara-negara industri belakangan ini.

1
Menurut Caffin dan Anderson (1984), occupational biomechanics

adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara pekerja dan peralatannya,

lingkungan kerja, dan lain-lain untuk meningkatkan performansi dan

meminimisasi kemungkinan cedera. Menurut Adrian Et Al (1989), gerakan

biomekanik merupakan ilmu yang menyelidiki, menggambarkan dan

menganalisis beberapa gerakan manusia. Gerakan biomekanik ini diharapkan

mendapatkan gerakan yang efisien.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diangkat pada makalah kami adalah :

1. Definisi dari biomekanika ?

2. Tujuan dari biomekanika ?

3. Keterkaitan Biomekanika dengan Ergonomi ?

4. Contoh kasus dari biomekanika & langkah penyelesaiannya ?


C. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi dari biomekanika.

2. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan dari biomekanika

3. Mahasiswa dapat mengetahui keterkaitan biomekanika dengan

ergonomic.

4. Mahasiswa dapat mengetahui contoh kasus dari biomekanika & langkah

penyelesaiannya

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Biomekanika

Biomekanika pada dasarnya mempelajari kekuatan, ketahanan,

kecepatan, ketelitian, dan keterbatasan manusia dalam melakukan kerjanya.

Faktor ini sangat berhubungan dengan pekerjaan yang bersifat material

handling, seperti pengangkatan dan pemindahan secara manual, atau

pekerjaan lain yang dominan menggunakan otot tubuh. Meskipun kemajuan

teknologi telah banyak membantu aktivitas manusia, namun tetap saja ada

beberapa pekerjaan manual yang tidak dapat dihilangkan dengan

pertimbangan biaya ataupun kemudahan. Pekerjaan ini membutuhkan usaha

fisik sedang hingga besar dalam durasi waktu kerja tertentu, misalnya

penanganan atau pemindahan material secara manual. Usaha fisik ini banyak

mengakibatkan kecelakaan kerja ataupun low back pain, yang menjadi isu

besar di negara-negara industri belakangan ini.

Biomekanika merupakan ilmu yang membahas aspek-aspek biomekanika

dari gerakangerakan tubuh manusia. Biomekanika merupakan

kombinasi antar keilmuan mekanika, antropometri, dan dasar ilmu kedokteran

( biologi dan fisiologi ). Menurut Frankel dan Nordin, biomekanika

menggunakan konsep fisika dan teknik untuk menjelaskan gerakan pada

berbagai macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja pada bagian tubuh pada

aktivitas sehari-hari. Menurut Caffin dan Anderson (1984), occupacional

biomechanics adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar pekerja dan

3
peralatannya, lingkungan kerja dan lain-lain untuk meningkatkan performansi

dan meminimisasi kemungkinan cidera.

Biomekanika dan cara kerja adalah pengaturan sikap tubuh dalam

bekerja. Sikap kerja yang berbeda akan menghasilkan kekuatan yang berbeda

pula dalam melakukan tugas. Dalam hal ini penelitian biomekanika mengukur

kekuatan dan ketahanan fisik manusia dalam melakukan pekerjaan tertentu,

dengan sikap kerja tertentu. Tujuannya untuk mendapatkan cara kerja yang

lebih baik, dimana kekuatan/ketahanan fisik maksimum dan kemungkinan

cidera minimum. Ilmu Biomekanika membahas mengenai manusia dari segi

kemampuan-kemampuannya seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan dan

ketelitian.

Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada

system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu

mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika

menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam

biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep,

analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan

kedokteran.

Dalam melakukan tugas-tugas yang manipulatif, maka ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Menyeimbangkan antara gerakan yang statik dan gerak yang dinamis.

2. Menjaga kekuatan otot, dimana pemakaian otot maksimum di bawah

15%.

4
3. Mencegah Range of Motion (ROM) sendi yang berlebihan.

4. Menggunakan grup otot yang lebih kecil untuk kecepatan dan ketelitian.

B. Tujuan Biomekanika

Adapun tujuan dari bomekanika itu sendiri yaitu :

1. Mencegah gangguan/cedera pada sistem otot rangka (MSDs)

2. Memperbaiki kondisi tempat kerja

3. Meningkatkan kinerja organisasi (effisiensi, kualitas dan kepuasan

pekerja)

Faktor-faktor Resiko terkait Permasalahan MSDs (hand & wrist):


Masalah postur kerja yang tidak normal
Pekerjaan yang berulang (repetitif)
Durasi kerja yang lama
Pembebanan statis pada otot
Tekanan kontak fisik
Getaran
Temperatur

C. Keterkaitan Biomekanika Dengan Ergonomi

Biomekanika memiliki hubungan yang sangat erat dengan

Antropometri, dikarenakan dalam Biomekanika mempelajari bagaimana

melakukan suatu pekerjaan dengan menggunakan gaya dengan energi yang

kecil. Sedangkan Antropometri merupakan pembelajaran dalam suatu

perhitungan kepada alat-alat yang di gunakan oleh manusia di dalam

kehidupan sehari-hari. Antropometri menganalisis dimensi-dimensi alat

5
tersebut dengan menghubungkan tubuh manusi sebagai acuan, sehingga

terciptalah suatu alat atau perkakas yang dapat digunakan dengan gaya yang

tidak terlalu besar. Biomekanika tidak saja berhubungan erat dengan

Antropometri tetapi juga dengan ilmu fisiologi dan postur kerja karena

dengan mempelajari tentang gaya yang bekerja pada tubuh, maka dapat

dihitung dan diketahui berapa jumlah energi dan konsumsi oksigen yang

dibutuhkan serta dapat mengevaluasi posisi tubuh yang kurang ergonomis

pada saat melakukan suatu pekerjaan.

Hubungan antara biomekanika dengan ergonomi juga dapat dilihat

dari definisi ergonomi, yaitu suatu cabang ilmu yang sistematis untuk

memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan, dan

keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang

dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan

yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman, sehat, nyaman,

dan efisien.

D. Contoh Kasus Biomekanika & Penyelesaiannya

1) Contoh kasus kelelahan

Dalam biomekanik kita akan berurusan dengan salah satu kejadian

yang dinamakan kelelahan. Kelelahan ini tidak lepas dari biomekanik

karena dalam aplikasinya biomekanik melihat orang secara mekanik,

tetapi kodrat kemanusiaan pada manusia tidak dapat dikesampingkan

sehingga manusia/pekerja mempunyai keterbatasan yaitu salah satunya

6
keadaan yang dinamakan lelah. Kelelahan adalah proses menurunnya

efisiensi performansi kerja dan berkurangnya kekuatan atau ketahanan

fisik tubuh manusia untuk melanjutkan kegiatan yang harus dilakukan.

Dalam bahasan lain, kelelahan didefinisikan sebagai suatu pola

yang timbul pada suatau keadaan yang secara umum terjadi pada setiap

individu. Yang telah tidak sanggup lagi untuk melakukan aktivitasnya.

Ada beberapa macam kelelahan yang diakibatkan oleh beberapa

faktor yang beberapa, seperti:

1. Lelah otot, yang diindikasikan dengan munculnya gejala kesakitan

ketika otot harus menerima beban berlebihan.

2. Lelah visual, yaitu lelah yang diakibatkan ketegangan yang terjadi

pada organ visual (mata) yang terkonsentrasi secara terus menerus

pada suatu objek.

3. Lelah mental, yaitu kelelahan yang datang melalui kerja mental

seperti berfikir sering juga disebut sebagai lelah otak.

4. Lelah monotonis, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh aktivitas

kerja yang bersifat rutin, monoton, ataupun lingkungan kerja yang

menjemukan.

Sedangkan kelelahan yang disebabkan oleh sejumlah faktor yang

berlangsung secara terus menerus dan terakumulasi, akan menyebabkan

apa yang disebut dengan lelah kronis. Dimana gejala-gejala yang tampak

jelas akibat lelah kronis dapat dicirikan seperti:

7
Meningkatnya emosi dan rasa jengkel sehingga orang menjadi

kurang toleraan atau asosial terhadap orang lain.

Munculnya sikap apatis terhadap pekerjaan.

Depresi yang berat.

2) Upaya Mengurangi Kelelahan.

Problematika kelelahan akhirnya membawa manajemen untuk selalu

berupaya mencari jalan keluar.Karena kelelahan tidak segera ditangani

secara serius akan menghambat produktivitas kerja dan bisa menyebabkan

kecelakaan kerja.

Adapun upaya-upaya untuk mengurangi kelelahan adalah sebagai

berikut;

1. Sediakan kalori secukupnya sebagai input untuk tubuh.

2. Bekerja menggunakan metode kerja yang baik. Misalkan bekerja

dengan menggunakan prinsip ekonomi gerakan.

3. Memperhatikan kemampuan tubuh, artinya mengeluarkan tenaga tidak

melebihi pemasukannya dengan memperhatikan batasan batasannya.

4. Memperhatikan waktu kerja yang teratur. Berarti harus dilakukan

pengaturan terhadap jam kerja, waktu istirahat, dan sarana-sarananya.

Masa-masa libur dan rekreasi.

5. Mengatur lingkungan Fisik sebaik baiknya, seperti temperatur,

kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan kebisingan getaran,

bau/wangi-wangian, dll.

8
Berusaha untuk mengurangi monotoni warna dan dekorasi ruangan

kerja, menyediakan musik, menyediakan waktu-waktu olah raga, dll.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada

system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu

mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika

menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam

biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep,

analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan

kedokteran.

B. Saran

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu saya ingin

meminta kritik dan saran dari agar makalah yang kami buat bisa menjadi

sempurna dan jauh lebih baik dari sebelumnya, serta krtik dan saran yang

sifatnya membangun dari para pembaca mudah-mudahan bisa menjadikan

makalah ini jauh lebih sempurna dan bermanfaat bagi semuanya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (-, - -). blogspot.co.id. Retrieved 04 15, 2017, from biomekanika


ergonomi: http://Biomekanika.blogspot.co.id/biomekanika-ergonomi.html

Gabriel, D. J. (1996). Fisika Kedokteran. Jakarta: EGC.

zainuddin, d. (2013, 03 03). blogspot.com. Retrieved 04 15, 2017, from


boimekanika dalam ergonomi:
http://dinazainuddin.blogspot.co.id/2013/03/biomekanika-dalam-
ergonomi.html

11

Anda mungkin juga menyukai